4 Laporan Kelompok Pt. Mpi
4 Laporan Kelompok Pt. Mpi
4 Laporan Kelompok Pt. Mpi
OLEH :
KELOMPOK
OLEH :
KELOMPOK
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN INI TELAH DI BACA DAN DI SETUJUI
DISAHKAN PADA :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
(Apt. Putu Eka Sudiana, S.Farm.) (I Made Sedana Yasa S.Si, M,Pd)
Apoteker Pembimbing
PT. Millenium Pharmacon Internasional
ii
KATA PENGANTAR
“Om Swastyastu”
Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan rahmat serta karunia-nya laporan praktik kerja industri (prakerin) dapat
terselesaikan dengan lancar di PT. Millenium Pharmacon Internasional yang
dilakukan kurang lebih selama satu bulan.
Dalam penulisan laporan ini, masih banyak kekurangan dari berbagai aspek. Maka
dari itu Kritik, Saran, sangat dibutuhkan untuk kami kedepannya. Semoga laporan
prakerin ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca.
iii
DAFTAR ISI
iv
2.3.1 Perencanaan ............................................................. 8
2.3.2 Pengadaan ................................................................. 8
2.3.3 Penerimaan ............................................................... 9
2.3.4 Penyimpanan .......................................................... 10
2.3.5 Alur Distribusi Dan Administrasi Barang ........... 11
2.3.6 Pengarsipan ............................................................ 13
2.3.7 Pengelolaan Ketenagaan........................................ 13
2.4 Pelayanan Farmasi Di PT. MPI ......................................... 17
2.5 Target Keterampilan Yang Didapat dan Tidak didapat
Siswa Selama Prakerin Di PT. MPI ........................................ 19
2.6 Keterampilan Lain Yang Didapatkan Siswa Selama
Prakerin Di PT. MPI ................................................................. 19
BAB III PENUTUP ................................................................... 20
3.1 Kesimpulan .......................................................................... 20
3.2 Saran ..................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 21
LAMPIRAN ............................................................................... 22
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang – Undang No. 36 Tahun 2009, kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya maka perlu
dilakukan suatu upaya kesehatan. Pelaksanaan upaya kesehatan dapat dilakukan
dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit
dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Dalam pelaksanaan
upaya kesehatan, Apoteker memegang peranan penting demi tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal tersebut dapat dilakukan oleh
seorang Apoteker dengan melaksanakan pekerjaan kefarmasian.
Pekerjaan kefarmasian tersebut yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Di era globalisasi yang serba
modern ini, dimana semua pendistribusian semakin meningkat pesat seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang farmasi
menuntut seorang apoteker dapat menjalankan pekerjaan kefarmasian dalam hal
penyaluran obat sehingga dapat tersebar merata untuk dapat memenuhi kebutuhan
obat dan alat kesehatan. Maka sangat diperlukan suatu sarana yang dapat
menyalurkan obat dan alat kesehatan yaitu melalui Pedagang Besar Farmasi
(PBF).
Berdasarkan Permenkes RI No. 1148/Menkes/Per/VI/2011, Pedagang Besar
Farmasi atau PBF merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki
izin pengadaan, penyimpanan, penyaluran, obat dan/atau bahan obat dalam jumlah
besar. Tugas PBF dan PBF Cabang harus melaksanakan pengadaan, penyimpanan
dan penyaluran obat dan/atau bahan obat sesuai dengan CDOB ( Cara Distribusi
Obat yang Baik ) yang ditetapkan oleh menteri. Selain itu PBF atau PBF Cabang
1
wajib melaksanakan dokumentasi pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran
ditempat usahanya dengan mengikuti pedoman CDOB. PBF memiliki beberapa
fungsi yaitu mendistribusikan kepada industri-industri farmasi, mendistribusikan
obat-obat secara aktif keseluruh pelosok negeri secara merata pada pelayanan
kesehatan.
Kegiatan Kerja Praktik Industri ( PRAKERIN ) di PT. Millenium
Pharmacon Internasional merupakan kegiatan pelatihan bagi siswa/siswi dalam
memberikan pengalaman, serta pemahaman yang berkaitan dengan ilmu
kefarmasian.
1.2 Tujuan
Tujuan adalah gambaran jelas tentang apa yang diinginkan atau diharapkan
sebagai akibat dari suatu tindakan atau akibat
1.3 Metodelogi
Metodelogi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan.
2
Jadi, metodelogi adalah metode atau proses yang digunakan untuk
melakukan penelitian atau mengumpulkan data. Ini termaksuk langkah-langkah
yang diambil untuk memastikan bahwa penelitian atau pengumpulan data dilakukan
dengan cara yang konsisten, akurat, dan dapat diandalkan. Metodelogi sangat
penting bagi penelitian karena dapat menjelaskan proses dan pendekatan yang
digunakan dalam penelitian, sehingga penelitian dapat direplikasi dan diverifikasi
oleh orang lain.
3
Adapun pengertian dari para ahli, menurut Sugiyono (2020:124)
dokumentasi merumakan pengumpulan dari catatatan peristiwa yang sudah
berlaku baik berbentuk tulisan, gambar atau foto atau karya karya monumental
dari seseorang atau instansi.
1.4 Manfaat
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:710) Yang ditulis oleh Tim Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional mendefinisikan “manfaat” sebagai
“guna, faedah”. Oleh karena itu, berkaitan dengan laporan ini, manfaat merupakan
keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan. Manfaat yang diperoleh dari
kegiatan prakerin yaitu :
4
1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Tempat Prakerin
5
BAB II
HASIL KEGIATAN
6
1952. Perseroan mendistribusikan produk dan prinsipal dalam negeri dan luar
negeri. Untuk produk etikal ( obat yang harus diperoleh dengan resep dokter dan
hanya bisa dibeli di apotek ) didistribusikan ke masyarakat melalui Apotek dan
Rumah Sakit, sedangkan untuk produk OTC (Over The Counter) didistribusikan
melalui Apotek, Toko Obat.
7
2.2.3 Struktur Organisasi PT. Millenium Pharmacon Internasional
8
2.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan perbekalan farmasi adalah proses mengelola dan mengontrol
persediaan obat-obatan yang tersedia dipasar. Tujuan dari pengelolaan perbekalan
farmasi adalah untuk memastikan bahwa obat-obatan yang aman dan efektif
tersedia kepada mereka yang membutuhkannya, untuk mencegah penyalahgunaan.
2.3.1 Perencanaan
PT. Millenium Pharmacon Internasional adalah PT.Millenium Pharmacon
Internasional cabang Denpasar yang artinya PT. Millenium Pharmacon
Internasional hanya bisa mengadakan/membeli obat ke PT. Millenium Pharmacon
Internasional pusat. Dari PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang mengirim
surat pesanan ke PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat di Jakarta, lalu dari
PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat yang akan mengirimkan surat
pesanan tersebut ke pabrik pabrik yang sudah bekerja sama, lalu dari pabrik tersebut
akan mengirimkan kembali pesenan itu ke PT. Millenium Pharmacon Internasional
pusat, setelah itu PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat akan mengirimkan
pesenan sesuai dengan surat pesanan yang telah dipesan kepada PT. Millenium
Pharmacon Internasional
2.3.2 Pengadaan
PT. Millenium Pharmacon Internasional hanya melakukan pembelian obat dan
alat kesehatan ke PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat yang terletak di
Jakarta, PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang tidak bisa langsung
memesan obat ke pabrik. Berikut alur pengadaan di PT. Millenium Pharmacon
Internasional :
1. Stock supervisor akan membuat ASR ( Additional Stock Request ) yang
ditujukan untuk PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat
2. PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat akan mengumpulkan semua
surat pesanan dari cabang-cabang PT. Millenium Pharmacon Internasional,
seperti PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang Surabaya, PT.
Millenium Pharmacon Internasional cabang Bandung, PT. Millenium
Pharmacon Internasional cabang Makassar, surat pesanan dari cabang-cabang
9
tersebut akan dikumpulkan di PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat.
3. PT. Millenium Pharmacon Internasional Pusat akan merekap, misalnya
barangnya adalah Apialys Drop. PT. Millenium Pharmacon Internasional
pusat akan merengkap sesuai dengan ASR dari setiap cabangnya. setelah itu
PT. Millenium Pharmacon Internasional Pusat akan membuatkan surat
pesanan khusus untuk Pabrik Lapi
4. Pabrik Lapi akan mengirimkan pesenan kembali ke PT. Millenium
Pharmacon Internasional pusat, karena yang mengorder pesanan tersebut
adalah PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat.
5. PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat akan merekap semua surat
pesanan dari PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang. Setelah itu PT.
Millenium Pharmacon Internasional pusat akan mengirimkan pesanan-
pesanan kembali ke PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang sesuai
dengan ASR ( Additional Stock Request ) setiap cabangnya.
2.3.3 Penerimaan
Penerimaan barang adalah untuk memeriksa barang yang dikirim dari
perusahaan baik yang datang sebagai stock baru atau sebagai persediaan. Berikut
langkah langkah penerimaan barang di PT. Millenium Pharmacon Internasional.
1. PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat akan mengirimkan barang ke
PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang.
2. Setelah PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang menerima barang
yang di kirimkan oleh PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat.
3. PT. Millenium Pharmaccabang akan mengecek dan menyeseuaikan barang
tersebut dengan nota alokasi. Yang akan di cek adalah Nama Barang, Kode
Barang, No Batch Barang, Jumlah Barang Expired Barang dan Kondisinya
Baik atau Tidak.
4. Jika kondisi barang yang di terima oleh PT. Millenium Pharmacon
Internasional cabang tidak baik atau rusak, PT. Millenium Pharmacon
Internasional cabang akan membuat berita acara yang akan di kirim ke pusat
dan akan di tanda tangani oleh ekspedisi lalu ekspedisi yang akan menangung.
10
2.3.4 Penyimpanan
Penyimpanan atau penempatan-penempatan barang dilakukan setelah
penerimaan dan pemeriksaan barang telah dilakukan. Terdapat beberapa area
penyimpanan untuk barang/produk yang didistribusikan oleh PT. Millenium
Pharmacon Internasional
1. Suhu :
A. Gudang Regular : Ruang penyimpanan yang diatur khusus untuk barang
atau obat yang harus disimpan diantara suhu 25 - 30 C. contoh obat :
Tofadek, Microgest 100 mg, Mucos syrup, Apetic forte suspensi.
B. Ruangan Sejuk : Ruang penyimpanan yang di atur khusus untuk barang
atau obat yang penyimpanannya harus diantara suhu 15 – 25 C. contoh
obat : L-Bio Sachet, Obeslim, Ondane 2 ml injeksi, Floragyn.
C. Gudang Alkes ( Alat Kesehatan) : Ruangan khusus yang diatur untuk
menyimpan alat kesehatan seperti Sensitife Strip, T-Vio.
D. Cold Chain Product ( CCP ): lemari pendingin yang di atur pada suhu 2
2. Berdasarkan Pabrik :
PT. Millenium Pharmacon Internasional Denpasar bekerja sama dengan
beberapa pabrik yaitu, Pabrik Lapi, Pabrik Simex, Pabrik Guardian, Pabrik Mepro,
Pabrik Errita, Pabrik Nulab, Pabrik Promedharjo, Pabrik Gracia. Obat-obat dari
beberapa pabrik tersebut di simpan dan di tata dengan rapi berdasarkan pabriknya
Contonya : rak pertama dari pabrik Lapi satu rak itu akan di tata dengan obat dari
pabrik tersebut.
3. Berdasarkan Sediaan :
Contoh sediaannya adalah Tablet, Syrup, Injeksi. sediaan tersebut akan di
tata mulai dari Tablet, Injeksi, lalu Syrup. Syrup di letakkan dibawah berdasarkan
resiko agar tidak pecah jika jatuh.
4. Berdasarkan Alfabet :
11
Sediaan tablet, injeksi, dan syrup di tata berdasarkan alfabet, di bagian atas
untuk tablet berawal dari huruf A-Z, lalu injeksi di bagian tengah berawal dari huruf
A-Z, begitupun dengan syrup di bagian bawah berawal dari huruf A-Z.
5. Berdasarkan Fefo Fifo :
FEFO : FEFO artinya First Expayet First Out yang expired lebih dulu pada saat
penyimpanan akan diletakkan dibagian depan
FIFO : FIFO artinya Fisrt In dan First Out yang artinya barang yang expirednya
sama maka barang tersebut yang akan dikeluarkan terlebih dahulu.
12
E. Pengirim akan membawa barang pesanan ke outlet yang bersangkutan,
dengan membawa 4 faktur ( Putih, Merah, Kuning, Biru ) sampai di outlet
akan di cek kembali sesuai dengan nama barang, no batch, jumlah, kondisi
baik atau tidak. Setelah pengecekan selesai faktur akan di tanda tangani
oleh outlet.
F. Outlet hanya memegang copyan faktur untuk dokumen di outletnya. faktur
asli akan dibawa kembali oleh pengirim ke PBF dan akan di simpan difile.
karena bukan penjualan beli putus yang artinya pembayaran tidak
berlangsung pada saat dibawakan barang dan dihari itu juga dibayar,
pengirim memberi tempo 20-30 hari. Satu minggu sebelum jatuh tempo
collector akan kembali ke outlet untuk meminta pembayaran. Setelah
dibayar collector akan memberikan faktur asli kepada outlet.
13
pelaporan dilakukan maksimal tanggal 20. Pruduk yang dilaporkan
adalah semua produk obat (diluar supplement, kuasi, dan alat kesehatan)
2.3.5 Pengarsipan
Di PT. Millenium Pharmacon Internasional pada saat penerimaan barang,
barang tersebut akan dicocokkan dengan nota alokasi. Nota alokasi tersebut akan di
masukkan pada file setelah itu akan keluar asr ( Adittional Stock Request ) saat
pengadaan dilakukan oleh stock supervisor. Pengadaan file asr tersebut akan
dilakukan satu kali seminggu per prinsipal. Nota alokasi akan dikelompokkan
berdasarkan per prinsipal, perkedatangan, tanggal dan bulan.
Selain nota alokasi faktur juga masuk dalam pengarsipan. Copy faktur yang
telah di tandatangani oleh outlet akan di masukkan ke dalam file dan akan diurutkan
sesuai dengan dua nomor faktur dari depan, dan lima nomor faktur dari belakang.
Contohnya : 131124022347 dua nomor dari depan adalah 13 dan lima nomor dari
belakang adalah 22347. Di PT. Millenium Pharmacon Internasional ada 4 nomor
faktur yang memiliki arti. 13 artinya obat-obatan regular, 15 artinya alat kesehatan,
30 dan 31 artinya obat prekusor. Penempatan faktur yang benar adalah dimulai dari
lima angka dari belakang dan nomor terkecil, penempatan nomor faktur yang
terkecil terletak di bagian bawah semakin besar angka nya penempatannya semakin
di atas.
14
karyawan gudang agar sesuai dengan CDOB ( Cara Distribusi Obat
yang Baik ), menyeleksi outlet yang dibolehkan masuk/ bekerjasama,
mengesahkan faktur, dan mengesahkan sp ( surat pesanan ).
2.3.6.2 Penanggung Jawab Alat Kesehatan ( Ni Putu Verita Suryani,
A.Md. Farm) Penanggung jawab alat kesehatan yang bertugas
melakukan pengecekan terhadap alat kesehatan yang masuk untuk
memastikan kondisi alat kesehatan yang diterima sesuai standar
kelayakan Kementerian Kesehatan dan melakukan pelaporan dokumen
ke KEMENKES tepat waktu, mengesahkan faktur, mengecek data
outlet untuk alat kesehatan. Terdapat 3 bagian besar :
2.3.6.2.1 Sales Supervisor
2.3.6.2.2 BFO ( Branch Finance Officer )
2.3.6.2.3 Logistic Spv
1. Sales Supervisor
A. Salesman terdiri dari sepuluh orang
- I Komang Muliadi
- Putu Sulastra
- I Nyoman Sumerta
- I Gst Ngurah Rudiantara
- I Kadek Arya Ariyasa
- I Kadek Okta Wiraaditya
- Ketut Ariawan
- I Made Dwi Suwardi Sayoga
- I Ketut Swastika
- I Wayan Gede Astika
Salesman tentunya bertugas dibagian marketing yang dimana salesman
akan menawarkan barang atau jasa produksi perusahaan kepada
konsumen, mencari nilai sales, melakukan komunikasi dengan
pelanggan, dan memberikan simulasi hitungan biaya yang harus
dikeluarkan dan menjelaskan manfaat yang akan diperoleh.
B. TOS (Telepon Order Service) ( Ni Komang Gita dan Sudiani Putri )
15
TOS (Telepon Order Service) memiliki tugas untuk mencari orderan
sebanyak-banyaknya, dan menulis orderan pada surat pesanan
2. BFO ( I ketut Weda )
A. Collector Coordinatior
Collector Coordinatior bertugas untuk mengelola dan memonitoring
kinerja collector, dan membantu collector dalam melakukan upaya
penagihan atau penyelesian angsuran tertunggak. Collector PT.
Millenium Pharmacon Internasional mempunyai seorang collector yang
terdiri dari sepuluh orang yaitu :
- I Komang Muliadi
- Putu Sulastra
- I Nyoman Sumerta
- I Gst Ngurah Rudiantara
- I Kadek Arya Ariyasa
- I Kadek Okta Wiraaditya
- Ketut Ariawan
- I Made Dwi Suwardi Sayoga
- I Ketut Swastika
- I Wayan Gede Astika
Sepuluh collector tersebut mempunyai tugas untuk menagih keuangan
pada setiap pelanggan dan berusaha menagih satu minggu sebelum jatuh
tempo.
B. Chasier ( Ni Gusti Ayu Made Rina Wulandari )
Chasier memiliki tugas untuk mengelola keuangan interen dari
keuangan PT. Millenium Pharmacon Internasional sendiri, dan
mengelola keuangan yang masuk dari hasil penjualan, memastikan uang
yang telah diterima oleh pelanggan, dan memberikan data kepada chief
collector bahwa pelanggan telah melunasi keuangan secara sistem.
C. Finance and Adm ( I Putu Agus Sinaranata, dan I Nengah Karya )
Finance and Adm bertugas untuk meng-claim setiap produk yang
memberi diskon pada setiap principal.
16
D. EDP (Entry Data Proses) ( Ni Putu Amy Supanti Dewi )
EDP bertugas untuk menginventaris faktur asli yang kembali dari outlet
karena sistem pembayarannya adalah sistem tempo, dan meng-entry
faktur.
E. Stock Supervisor ( I K omang Liana Putra Jaya )
Stock Supervisor memiliki tugas untuk memprediksi stock, mengatur
stock barang, dan mengorder barang kepada PT. Millenium Pharmcon
Internasional Pusat.
F. Logistic Spv ( I Gusti Susila Dharma )
3. Kepala Gudang
Kepala gudang bertugas untuk mengelola secara fisik seperti, menerima,
menyimpan, mengambilkan barang, memproses retur ke PT. Millenium
Pharmacon Internasional Pusat.
A. Staff Gudang ( I Komang Ardi Suprapta, I Gede Indra Saputra, Ida Bagus
Mahendra Jaya )
Staff gudang tugasnya sama seperti kepala gudang, yaitu mengelola
secara fisik, menerima, menyimpan, mengambil barang.
B. Pengantar Barang ( I Putu Eka Wijaya, I Putu Andika Putra, I Made Ari
Yuda )
Pengantar/pengirim mempunyai tugas untuk mengantarkan barang ke
outlet yang bersangkutan. Pada saat pelanggan memiliki outlet baru,
pengirim akan mengantarkan barang tersebut dengan sistem COD.
17
telah di paraf akan diberi kepada staff gudang dan pesanan akan segera disiapkan
dan akan dikirimkan oleh pengirim PT.Millenium Pharmacon Internasional ke
outlet/pelanggan.
18
2.5 Target Keterampilan Yang didapat Siswa dan Tidak Didapat Siswa
Selama Prakerin di PT. MPI
19
10. Melakukan Kegiatan √ √
Distribusi Sediaan Farmasi
dan Alkes
11. Melakukan Stock Opname - -
12. Mempelajari Tatanan Cara √ √
Penyimpanan Sedian Farmasi
dan Alkes
13. Mengetahui Alur pengelolaan √ √
Perbekalan Sediaan Farmasi
dan Alkes
14. Mengetahui Tugas Pokok √ √
Fungsi Asisten Apoteker
Dalam Segala Hal
Kefarmasian di Pedagang
Besar Farmasi
2.6 Keterampilan Lain Yang Didapatkan Siswa Selama Prakerin Di PT. MPI
20
BAB III
3.1 Kesimpulan
Selama menjalani praktek satu bulan kami banyak sekali mempelajari ilmu-
ilmu baru yang sebelumnya belum pernah kita pelajari yaitu mempelajari
bagaimana cara membuat connote, mengetahui arti dua angka dari depan yang ada
di faktur, mengetahui bagaimana cara pembuatan sp ( Surat Pesanan ) mengetahui
cara pengecekan barang, mengetahui lebih dalam tentang obat-obatan.
3.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Athallah, Gattar Fath, 2023 “Apa pengertian, Tujuan, dan Manfaat dari stock
opname https://id.m.wikipedia.org/wiki/Millenium_Pharmacon_International
diakses 24 Agustus 2024 pukul 07.50.
“PT.MilleniumPharmaconInternasional”https://id.m.wikipedia.org/wiki/Milleni
um_Pharmacon_International diakses 24 Agustus 2024 pukul 20.13.
22
LAMPIRAN
23
Lampiran 3 contoh obat di suhu 2 - 8 C
24
Lampiran 4 contoh produk alat kesehatan
25
Lampiran 5 contoh connote
26
Lampiran 7 contoh surat jalan relokasi
27