4 Laporan Kelompok Pt. Mpi

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 34

LAPORAN KELOMPOK

PT. MILLENIUM PHARMACON INTERNASIONAL


Tbk

OLEH :
KELOMPOK

MUTHYARA ARDHELYA PUTRI ( 12/1360 )


NOUZHIA ZAHRA EDIZHIA ( 13/1361 )

SMK KESEHATAN PGRI DENPASAR


TAHUN PELAJARAN 2024/2024
LAPORAN KELOMPOK
PT. MILLENIUM PHARMACON INTERNASIONAL
Tbk

OLEH :
KELOMPOK

MUTHYARA ARDHELYA PUTRI ( 12/1360 )


NOUZHIA ZAHRA EDIZHIA ( 13/1361 )

SMK KESEHATAN PGRI DENPASAR


TAHUN PELAJARAN 2024/2025

i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN INI TELAH DI BACA DAN DI SETUJUI

DISAHKAN PADA :
Hari :

Tanggal :

Tempat : PT. Millenium Pharmacon Internasional Tbk

Pembimbing I Pembimbing II

(Apt. Putu Eka Sudiana, S.Farm.) (I Made Sedana Yasa S.Si, M,Pd)

Apoteker Pembimbing
PT. Millenium Pharmacon Internasional

(Apt. Ni Ketut Melysa Cahyani, F.arm)

ii
KATA PENGANTAR
“Om Swastyastu”

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan rahmat serta karunia-nya laporan praktik kerja industri (prakerin) dapat
terselesaikan dengan lancar di PT. Millenium Pharmacon Internasional yang
dilakukan kurang lebih selama satu bulan.

Penyusunan laporan dilakukan dengan beberapa tujuan. Pertama, menjadi


bukti bahwa prakerin telah terselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan. Kedua,
dapat memahami lebih dalam tentang dunia kerja dengan segala permasalahan yang
di hadapi.

Kemudian tidak lupa memberikan ucapan Terimakasih kepada seluruh


pihak yang telah terlibat maupun membantu proses berjalannya kegiatan prakerin
hingga selesai. Pihak yang terlibat :

1) DRS. I Made Sudana, MM selaku kepala sekolah SMK Kesehatan


PGRI Denpasar.
2) Apt. Putu Eka Sudiana S.Farm. dan I Made Sedana Yasa S.Si, M,Pd
selaku pembimbing
3) I Made Somawati S.Ag selaku wali kelas
4) Bapak Suyono selaku kepala PT.Millenium Pharmacon Internasional
5) Apt. Ni Ketut Meliysa Cahyani, S.farm. selaku Apoteker Penanggung
Jawab PT.Millenium Pharmacon Internasional
6) Kepada seluruh karyawan/karyawati di PT. Millenium Pharmacon
Internasional yang selalu menemani pembelajaran saat praktik kerja
industri

Dalam penulisan laporan ini, masih banyak kekurangan dari berbagai aspek. Maka
dari itu Kritik, Saran, sangat dibutuhkan untuk kami kedepannya. Semoga laporan
prakerin ini dapat bermanfaat bagi kami dan pembaca.

“Om… Shanti… Shanti… Shanti… Om…”

iii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan .................................................................... ii


Kata pengantar ........................................................................... iii
Daftar isi ...................................................................................... iv
Daftar lampiran ................................................................................. 22
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum .......................................................... 2
1.2.2 Tujuan Khusus ......................................................... 2
1.3 Metodelogi .............................................................................. 2
1.3.1 Metodelogi Wawancara ........................................... 3
1.3.2 Metodelogi Observasi .............................................. 3
1.3.3 Metodelogi Dokumentasi ......................................... 3
1.4 Manfaat .................................................................................. 4
1.4.1 Manfaat Bagi Peserta Didik .................................... 4
1.4.2 Manfaat Bagi Sekolah.............................................. 4
1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Tempat Prakerin .............. 5
BAB II HASIL KEGIATAN ...................................................... 6
2.1 Tinjauan Tentang PBF ......................................................... 6
2.2 Gambaran Umum PT. MPI.................................................. 6
2.2.1 Sejarah PBF .............................................................. 6
2.2.2 Visi Dan Misi PBF.................................................... 7
2.2.3 Struktur Organisasi PBF ........................................ 7
2.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi ........................................ 8

iv
2.3.1 Perencanaan ............................................................. 8
2.3.2 Pengadaan ................................................................. 8
2.3.3 Penerimaan ............................................................... 9
2.3.4 Penyimpanan .......................................................... 10
2.3.5 Alur Distribusi Dan Administrasi Barang ........... 11
2.3.6 Pengarsipan ............................................................ 13
2.3.7 Pengelolaan Ketenagaan........................................ 13
2.4 Pelayanan Farmasi Di PT. MPI ......................................... 17
2.5 Target Keterampilan Yang Didapat dan Tidak didapat
Siswa Selama Prakerin Di PT. MPI ........................................ 19
2.6 Keterampilan Lain Yang Didapatkan Siswa Selama
Prakerin Di PT. MPI ................................................................. 19
BAB III PENUTUP ................................................................... 20
3.1 Kesimpulan .......................................................................... 20
3.2 Saran ..................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 21

LAMPIRAN ............................................................................... 22

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 contoh nota alokasi .............................................. 22


Lampiran 2 contoh ASR (Additional Stock Request)............ 22
Lampiran 3 contoh obat obat di suhu 2º - 8 º.......................... 23
Lampiran 4 contoh produk alat kesehatan ............................. 24
Lampiran 5 contoh connote...................................................... 25
Lampiran 6 contoh faktur ........................................................ 25
Lampiran 7 contoh surat jalan relokasi .................................. 26
Lampiran 8 contoh penataan obat........................................... 26

vi
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang – Undang No. 36 Tahun 2009, kesehatan adalah keadaan
sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka
mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya maka perlu
dilakukan suatu upaya kesehatan. Pelaksanaan upaya kesehatan dapat dilakukan
dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit
dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Dalam pelaksanaan
upaya kesehatan, Apoteker memegang peranan penting demi tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Hal tersebut dapat dilakukan oleh
seorang Apoteker dengan melaksanakan pekerjaan kefarmasian.
Pekerjaan kefarmasian tersebut yaitu pengendalian mutu sediaan farmasi,
pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Di era globalisasi yang serba
modern ini, dimana semua pendistribusian semakin meningkat pesat seiring dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam bidang farmasi
menuntut seorang apoteker dapat menjalankan pekerjaan kefarmasian dalam hal
penyaluran obat sehingga dapat tersebar merata untuk dapat memenuhi kebutuhan
obat dan alat kesehatan. Maka sangat diperlukan suatu sarana yang dapat
menyalurkan obat dan alat kesehatan yaitu melalui Pedagang Besar Farmasi
(PBF).
Berdasarkan Permenkes RI No. 1148/Menkes/Per/VI/2011, Pedagang Besar
Farmasi atau PBF merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki
izin pengadaan, penyimpanan, penyaluran, obat dan/atau bahan obat dalam jumlah
besar. Tugas PBF dan PBF Cabang harus melaksanakan pengadaan, penyimpanan
dan penyaluran obat dan/atau bahan obat sesuai dengan CDOB ( Cara Distribusi
Obat yang Baik ) yang ditetapkan oleh menteri. Selain itu PBF atau PBF Cabang

1
wajib melaksanakan dokumentasi pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran
ditempat usahanya dengan mengikuti pedoman CDOB. PBF memiliki beberapa
fungsi yaitu mendistribusikan kepada industri-industri farmasi, mendistribusikan
obat-obat secara aktif keseluruh pelosok negeri secara merata pada pelayanan
kesehatan.
Kegiatan Kerja Praktik Industri ( PRAKERIN ) di PT. Millenium
Pharmacon Internasional merupakan kegiatan pelatihan bagi siswa/siswi dalam
memberikan pengalaman, serta pemahaman yang berkaitan dengan ilmu
kefarmasian.

1.2 Tujuan

Tujuan adalah gambaran jelas tentang apa yang diinginkan atau diharapkan
sebagai akibat dari suatu tindakan atau akibat

1.2.1 Tujuan Umum


1. Untuk mendapatkan pengetahuan atau penemuan yang baru mengenai
pekerjaan kefarmasian di PBF.
2. Untuk meningkatkan pemahaman dalam proses pengelolaan obat sesuai
perundang-undangan

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk memahami proses pendistribusian obat.
2. meningkatkan penelitian penyimpanan, penyaluran sediaan farmasi dalam
jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Meningkatkan kedisplinan tenaga kefarmasian.
4. Menghasilkan tenaga kefarmasian yang bermutu.

1.3 Metodelogi
Metodelogi penelitian berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang
tepat untuk melakukan sesuatu; dan “logos” yang artinya ilmu atau pengetahuan.

2
Jadi, metodelogi adalah metode atau proses yang digunakan untuk
melakukan penelitian atau mengumpulkan data. Ini termaksuk langkah-langkah
yang diambil untuk memastikan bahwa penelitian atau pengumpulan data dilakukan
dengan cara yang konsisten, akurat, dan dapat diandalkan. Metodelogi sangat
penting bagi penelitian karena dapat menjelaskan proses dan pendekatan yang
digunakan dalam penelitian, sehingga penelitian dapat direplikasi dan diverifikasi
oleh orang lain.

1.3.1 Metodelogi Wawancara


Metode wawancara adalah teknik penelitian yang melibatkan pengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pihak yang
berhubungan dengan penelitian tersebut. Adapun pengertian dari para ahli,
menurut Esterberg dalam Sugiyono ( 2020: 114 )wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikonstribusikan makna dalam suatu topik.

1.3.2 Metodelogi Observasi


Metodelogi observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau objek sasaran. Contohnya pengamatan pada obat di suhu dingin.
Adapun pengertian dari para ahli, menurut Nasution dalam Sugiyono (2020:109)
observasi adalah kondisi dimana dilakukannya pengamatan secara langsung oleh
peneliti agar lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi
sosial sehingga dapat diperoleh pandangan yang holistic (menyeluruh)

1.3.3 Metodelogi Dokumentasi


Metodelogi dokumentasi adalah teknik penelitian yang melibatkan
pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan dokumen atau rekaman
yang ada, seperti catatan nama nama obat yang ada di ruangan prekusor.

3
Adapun pengertian dari para ahli, menurut Sugiyono (2020:124)
dokumentasi merumakan pengumpulan dari catatatan peristiwa yang sudah
berlaku baik berbentuk tulisan, gambar atau foto atau karya karya monumental
dari seseorang atau instansi.

1.4 Manfaat
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:710) Yang ditulis oleh Tim Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional mendefinisikan “manfaat” sebagai
“guna, faedah”. Oleh karena itu, berkaitan dengan laporan ini, manfaat merupakan
keuntungan yang diperoleh dari suatu kegiatan. Manfaat yang diperoleh dari
kegiatan prakerin yaitu :

1.4.1 Manfaat Bagi Peserta Didik


1. Memahami tentang profil PBF.
2. Meningkatkan kedisplinan, ketelitian, tanggung jawab, dan jujur.
3. Meningkatkan pemahaman tentang penggolongan obat.
4. Mengetahui proses pengadaan, penyimpanan, dan administrasi di PBF.
5. Melatih keterampilan bagi siswa/siswi

1.4.2 Manfaat Bagi Sekolah


1. Mengasah kemampuan siswa di bidang kefarmasian
2. Menjalin kerjasama dengan dunia usaha/dunia industri sehingga diharapkan
dapat menyerap tenaga kerja
3. Memperoleh masukan dan umpan baik guna memperbaiki dan
mengembangkan serta meningkatkan penyelenggara pendidikan SMK
Kesehatan PGRI Denpasar.
4. Memberikan siswa kesempatan untuk merasakan langsung dunia kerja yang
sebenarnya.
5. Sekolah akan mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari orangtua dan
masyarakat karena siswa/i nya memiliki kemampuan yang baik.

4
1.4.3 Manfaat Bagi Institusi Tempat Prakerin

1. Untuk mempromosikan perusahaan, terkadang program magang atau pkl yang


dimaksimalkan dapat membantu mempromosikan brand perusahaan dan
menarik pelanggan baru.
2. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
3. Membuat produk dari instansi atau perusahaan lebih dikenal oleh masyarakat.
4. Mendapatkan suasana baru hadirnya peserta pkl akan memberikan suasana
baru dilingkungan kerja. Apalagi jika perusahaan tersebut jarang membuka
lowongan pekerjaan, tentunya akan memberikan warna baru pada karyawan-
karyawannya.
5. Dapat meningkatkan produkttivitas, inovasi, dan kualitas tenaga kerja.

5
BAB II
HASIL KEGIATAN

2.1 Tinjauan Tentang PBF Secara Umum

PT. Millenium Pharmacon Internasional adalah suatu Pedagang Besar


Farmasi (PBF) yang bertugas untuk mendistribusikan/menyalurkan obat dari pabrik
ke PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat. Lalu dari PT.Millenium
Pharmacon Internasional cabang akan menyalurkan ke apotek, puskesmas. Cabang
PT. Millenium Pharmacon Internasional yang ada di Denpasar bertugas untuk
mendistribusikan obat dipulau Bali dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

2.2 Gambaran Umum PBF


Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang mengkhususkan
dalam penjualan dan distribusi obat-obatan. Pedagang besar farmasi sering
memiliki berbagai produk farmasi, termaksuk obat-obatan baru dan yang sudah ada,
mereka sering melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengembangkan
produk baru. Pedagang besar farmasi sering memiliki peran penting dalam
pengelolaan perbekalan farmasi dan sering bekerja sama dengan penyediaan
layanan kesehatan dan badan regulasi untuk memastikan bahwa obat-obatan yang
aman dan efektif tersedia kepada mereka yang membutuhkannya.

2.2.1 Sejarah PT. Millenium Pharmacon Internasional


PT. Millenium Pharmacon Internasional Tbk. Atau PT. Millenium
Pharmacon Internasional Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
distribusi produk farmasi, suplemen makanan, dan alat kesehatan dengan
cangkupan seluruh Indonesia, beroperasi dengan 33 kantor cabang dan 1 gudang
pusat yang terletak di Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar, lingkup
kegiatan Perseroan meliputi bidang usaha Perdagangan Besar Farmasi, Obat
Tradisional, Alat Kesehatan ( ALKES ). Pada saat ini, kegiatan usaha yang
dilakukan perseroan adalah bidang Distribusi Obat Resep, Obat Non Resep, dan
Alat Kesehatan. Perseroan beroperasi secara komersial pada tanggal 20 Oktober

6
1952. Perseroan mendistribusikan produk dan prinsipal dalam negeri dan luar
negeri. Untuk produk etikal ( obat yang harus diperoleh dengan resep dokter dan
hanya bisa dibeli di apotek ) didistribusikan ke masyarakat melalui Apotek dan
Rumah Sakit, sedangkan untuk produk OTC (Over The Counter) didistribusikan
melalui Apotek, Toko Obat.

2.2.2 Visi dan Misi PBF


A. Visi : Menjadikan perusahaan distribusi yang paling efesien dan efektif di
Indonesia dengan memberikan nilai tambah kepada pelanggan principal
B. Misi : Menyediakan produk pemeliharaan kesehatan dan pelayanan terbaik
ke seluruh wilayah nusantara.

7
2.2.3 Struktur Organisasi PT. Millenium Pharmacon Internasional

8
2.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi
Pengelolaan perbekalan farmasi adalah proses mengelola dan mengontrol
persediaan obat-obatan yang tersedia dipasar. Tujuan dari pengelolaan perbekalan
farmasi adalah untuk memastikan bahwa obat-obatan yang aman dan efektif
tersedia kepada mereka yang membutuhkannya, untuk mencegah penyalahgunaan.

2.3.1 Perencanaan
PT. Millenium Pharmacon Internasional adalah PT.Millenium Pharmacon
Internasional cabang Denpasar yang artinya PT. Millenium Pharmacon
Internasional hanya bisa mengadakan/membeli obat ke PT. Millenium Pharmacon
Internasional pusat. Dari PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang mengirim
surat pesanan ke PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat di Jakarta, lalu dari
PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat yang akan mengirimkan surat
pesanan tersebut ke pabrik pabrik yang sudah bekerja sama, lalu dari pabrik tersebut
akan mengirimkan kembali pesenan itu ke PT. Millenium Pharmacon Internasional
pusat, setelah itu PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat akan mengirimkan
pesenan sesuai dengan surat pesanan yang telah dipesan kepada PT. Millenium
Pharmacon Internasional

2.3.2 Pengadaan
PT. Millenium Pharmacon Internasional hanya melakukan pembelian obat dan
alat kesehatan ke PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat yang terletak di
Jakarta, PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang tidak bisa langsung
memesan obat ke pabrik. Berikut alur pengadaan di PT. Millenium Pharmacon
Internasional :
1. Stock supervisor akan membuat ASR ( Additional Stock Request ) yang
ditujukan untuk PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat
2. PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat akan mengumpulkan semua
surat pesanan dari cabang-cabang PT. Millenium Pharmacon Internasional,
seperti PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang Surabaya, PT.
Millenium Pharmacon Internasional cabang Bandung, PT. Millenium
Pharmacon Internasional cabang Makassar, surat pesanan dari cabang-cabang

9
tersebut akan dikumpulkan di PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat.
3. PT. Millenium Pharmacon Internasional Pusat akan merekap, misalnya
barangnya adalah Apialys Drop. PT. Millenium Pharmacon Internasional
pusat akan merengkap sesuai dengan ASR dari setiap cabangnya. setelah itu
PT. Millenium Pharmacon Internasional Pusat akan membuatkan surat
pesanan khusus untuk Pabrik Lapi
4. Pabrik Lapi akan mengirimkan pesenan kembali ke PT. Millenium
Pharmacon Internasional pusat, karena yang mengorder pesanan tersebut
adalah PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat.
5. PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat akan merekap semua surat
pesanan dari PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang. Setelah itu PT.
Millenium Pharmacon Internasional pusat akan mengirimkan pesanan-
pesanan kembali ke PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang sesuai
dengan ASR ( Additional Stock Request ) setiap cabangnya.

2.3.3 Penerimaan
Penerimaan barang adalah untuk memeriksa barang yang dikirim dari
perusahaan baik yang datang sebagai stock baru atau sebagai persediaan. Berikut
langkah langkah penerimaan barang di PT. Millenium Pharmacon Internasional.
1. PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat akan mengirimkan barang ke
PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang.
2. Setelah PT. Millenium Pharmacon Internasional cabang menerima barang
yang di kirimkan oleh PT. Millenium Pharmacon Internasional pusat.
3. PT. Millenium Pharmaccabang akan mengecek dan menyeseuaikan barang
tersebut dengan nota alokasi. Yang akan di cek adalah Nama Barang, Kode
Barang, No Batch Barang, Jumlah Barang Expired Barang dan Kondisinya
Baik atau Tidak.
4. Jika kondisi barang yang di terima oleh PT. Millenium Pharmacon
Internasional cabang tidak baik atau rusak, PT. Millenium Pharmacon
Internasional cabang akan membuat berita acara yang akan di kirim ke pusat
dan akan di tanda tangani oleh ekspedisi lalu ekspedisi yang akan menangung.

10
2.3.4 Penyimpanan
Penyimpanan atau penempatan-penempatan barang dilakukan setelah
penerimaan dan pemeriksaan barang telah dilakukan. Terdapat beberapa area
penyimpanan untuk barang/produk yang didistribusikan oleh PT. Millenium
Pharmacon Internasional
1. Suhu :
A. Gudang Regular : Ruang penyimpanan yang diatur khusus untuk barang
atau obat yang harus disimpan diantara suhu 25 - 30 C. contoh obat :
Tofadek, Microgest 100 mg, Mucos syrup, Apetic forte suspensi.
B. Ruangan Sejuk : Ruang penyimpanan yang di atur khusus untuk barang
atau obat yang penyimpanannya harus diantara suhu 15 – 25 C. contoh
obat : L-Bio Sachet, Obeslim, Ondane 2 ml injeksi, Floragyn.
C. Gudang Alkes ( Alat Kesehatan) : Ruangan khusus yang diatur untuk
menyimpan alat kesehatan seperti Sensitife Strip, T-Vio.
D. Cold Chain Product ( CCP ): lemari pendingin yang di atur pada suhu 2

–8 C contoh obat : Protocin Injeksi, Lavit-C 1000.

E. Psikotropika : Ruang penyimpanan yang di atur khusus dengan suhu 15 -

25 C. contoh obat : Lapifed Tablet

2. Berdasarkan Pabrik :
PT. Millenium Pharmacon Internasional Denpasar bekerja sama dengan
beberapa pabrik yaitu, Pabrik Lapi, Pabrik Simex, Pabrik Guardian, Pabrik Mepro,
Pabrik Errita, Pabrik Nulab, Pabrik Promedharjo, Pabrik Gracia. Obat-obat dari
beberapa pabrik tersebut di simpan dan di tata dengan rapi berdasarkan pabriknya
Contonya : rak pertama dari pabrik Lapi satu rak itu akan di tata dengan obat dari
pabrik tersebut.
3. Berdasarkan Sediaan :
Contoh sediaannya adalah Tablet, Syrup, Injeksi. sediaan tersebut akan di
tata mulai dari Tablet, Injeksi, lalu Syrup. Syrup di letakkan dibawah berdasarkan
resiko agar tidak pecah jika jatuh.
4. Berdasarkan Alfabet :

11
Sediaan tablet, injeksi, dan syrup di tata berdasarkan alfabet, di bagian atas
untuk tablet berawal dari huruf A-Z, lalu injeksi di bagian tengah berawal dari huruf
A-Z, begitupun dengan syrup di bagian bawah berawal dari huruf A-Z.
5. Berdasarkan Fefo Fifo :
FEFO : FEFO artinya First Expayet First Out yang expired lebih dulu pada saat
penyimpanan akan diletakkan dibagian depan

FIFO : FIFO artinya Fisrt In dan First Out yang artinya barang yang expirednya
sama maka barang tersebut yang akan dikeluarkan terlebih dahulu.

2.3.4 Alur Distribusi Dan Administrasi Barang


1. Alur Distribusi PT. Millenium Pharmacon Internasional

A. PT. Millenium Pharmacon Internasional mempunyai sepuluh orang sales


yang bertugas untuk menjadi koleptor yang artinya koleptor akan menagih
hasil penjualan kepada outlet. Sales akan mencari orderan ke outlet lalu
orderan itu akan dimasukkan ke sp ( surat pesanan ). Prekusor,
Psikotropika, dan oot harus menggunakan sp ( surat pesanan ) terlebih
dahulu dan harus di beri ke pada Apoteker Penanggung Jawab.
B. Orderan tersebut akan masuk ke TOS ( Telepon Order Service ) yang akan
mencatat orderan lalu akan ada pengimputan faktur dari EDP ( Entry Data
Proses ) setelah itu akan keluar faktur, faktur memiliki 5 rangkap yaitu
putih ( faktur asli ), Merah, Kuning, Biru, dan Hijau.
C. Setelah faktur telah dibuat, copy faktur berwarna hijau akan diberikan
kepada staff gudang setelah itu akan dilakukan pengambilan barang sesuai
dengan Nama Barang, Kode Batch, Jumlah, dan Expired Barang.
D. Lalu barang yang sudah diambil akan dicek kembali oleh checker. Setelah
itu barang tersebut akan diberi kepada pengirim. Sebelum pengirim
membawa barang pesanan ke outlet pengirim akan mengecek kembali
apakah barang-barang tersebut sudah sesuai dengan Jumlah yang di minta,
Nama Barang, dan No Batch.

12
E. Pengirim akan membawa barang pesanan ke outlet yang bersangkutan,
dengan membawa 4 faktur ( Putih, Merah, Kuning, Biru ) sampai di outlet
akan di cek kembali sesuai dengan nama barang, no batch, jumlah, kondisi
baik atau tidak. Setelah pengecekan selesai faktur akan di tanda tangani
oleh outlet.
F. Outlet hanya memegang copyan faktur untuk dokumen di outletnya. faktur
asli akan dibawa kembali oleh pengirim ke PBF dan akan di simpan difile.
karena bukan penjualan beli putus yang artinya pembayaran tidak
berlangsung pada saat dibawakan barang dan dihari itu juga dibayar,
pengirim memberi tempo 20-30 hari. Satu minggu sebelum jatuh tempo
collector akan kembali ke outlet untuk meminta pembayaran. Setelah
dibayar collector akan memberikan faktur asli kepada outlet.

2. Administrasi Pelaporan PT. Millenium Pharmacon Internasional


Distributor harus melaporkan semua produk yang telah didistribusikan
ke dua intansi yaitu :
A. BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan )
B. Kemenkes Ri

A. BPOM ( Badan Pegawas Obat dan Makanan )


Disetiap bulannya PT. Millenium Pharmacon Internasional harus
melaporkan penerimaan dan pendistribusian terhadap produk
Psikotropika, Obat Obat Tertentu, Obat Keras, Obat Bebas Terbatas,
Obat Bebas, dan pemasukan dan pengeluaran kemana saja.
B. Kemenkes RI
Pelaporan Kemenkes ada dua jenis yaitu pelaporan setiap satu bulan dan
triulan. Laporan bulanan yang harus di laporkan adalah Psikotropika,
Prekusor. setiap bulannya pelaporan dilakukan maksimal tanggal 10.
Pelaporan di setiap triulan yaitu disetiap tiga bulan. Contohnya laporan
di Januari, February, Maret. pelaporan akan dilakukan pada bulan April

13
pelaporan dilakukan maksimal tanggal 20. Pruduk yang dilaporkan
adalah semua produk obat (diluar supplement, kuasi, dan alat kesehatan)

2.3.5 Pengarsipan
Di PT. Millenium Pharmacon Internasional pada saat penerimaan barang,
barang tersebut akan dicocokkan dengan nota alokasi. Nota alokasi tersebut akan di
masukkan pada file setelah itu akan keluar asr ( Adittional Stock Request ) saat
pengadaan dilakukan oleh stock supervisor. Pengadaan file asr tersebut akan
dilakukan satu kali seminggu per prinsipal. Nota alokasi akan dikelompokkan
berdasarkan per prinsipal, perkedatangan, tanggal dan bulan.
Selain nota alokasi faktur juga masuk dalam pengarsipan. Copy faktur yang
telah di tandatangani oleh outlet akan di masukkan ke dalam file dan akan diurutkan
sesuai dengan dua nomor faktur dari depan, dan lima nomor faktur dari belakang.
Contohnya : 131124022347 dua nomor dari depan adalah 13 dan lima nomor dari
belakang adalah 22347. Di PT. Millenium Pharmacon Internasional ada 4 nomor
faktur yang memiliki arti. 13 artinya obat-obatan regular, 15 artinya alat kesehatan,
30 dan 31 artinya obat prekusor. Penempatan faktur yang benar adalah dimulai dari
lima angka dari belakang dan nomor terkecil, penempatan nomor faktur yang
terkecil terletak di bagian bawah semakin besar angka nya penempatannya semakin
di atas.

2.3.6 Pengelolaan Ketenagaan


Disetiap PBF dan PBF cabang tentunya memiliki orang yang bertugas
disetiap pekerjaannya. Contohnya di PT. Millenium Pharmacon Internasional
memiliki orang yang ditugaskan untuk menghandle disetiap pekerjaannya.
2.3.6.1 Apoteker Penanggung Jawab ( Apt. Ni Ketut Melysa Cahyani
S,Farm ) Apoteker penanggung jawab yang akan bertanggung jawab
terhadap pelaksanaan ketentuan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan dan penyaluran obat dan/atau bahan obat sebagaimana
dimaksud dalam pasal 13. Memantau semua kegiatan yang
dilakukan oleh seluruh

14
karyawan gudang agar sesuai dengan CDOB ( Cara Distribusi Obat
yang Baik ), menyeleksi outlet yang dibolehkan masuk/ bekerjasama,
mengesahkan faktur, dan mengesahkan sp ( surat pesanan ).
2.3.6.2 Penanggung Jawab Alat Kesehatan ( Ni Putu Verita Suryani,
A.Md. Farm) Penanggung jawab alat kesehatan yang bertugas
melakukan pengecekan terhadap alat kesehatan yang masuk untuk
memastikan kondisi alat kesehatan yang diterima sesuai standar
kelayakan Kementerian Kesehatan dan melakukan pelaporan dokumen
ke KEMENKES tepat waktu, mengesahkan faktur, mengecek data
outlet untuk alat kesehatan. Terdapat 3 bagian besar :
2.3.6.2.1 Sales Supervisor
2.3.6.2.2 BFO ( Branch Finance Officer )
2.3.6.2.3 Logistic Spv
1. Sales Supervisor
A. Salesman terdiri dari sepuluh orang
- I Komang Muliadi
- Putu Sulastra
- I Nyoman Sumerta
- I Gst Ngurah Rudiantara
- I Kadek Arya Ariyasa
- I Kadek Okta Wiraaditya
- Ketut Ariawan
- I Made Dwi Suwardi Sayoga
- I Ketut Swastika
- I Wayan Gede Astika
Salesman tentunya bertugas dibagian marketing yang dimana salesman
akan menawarkan barang atau jasa produksi perusahaan kepada
konsumen, mencari nilai sales, melakukan komunikasi dengan
pelanggan, dan memberikan simulasi hitungan biaya yang harus
dikeluarkan dan menjelaskan manfaat yang akan diperoleh.
B. TOS (Telepon Order Service) ( Ni Komang Gita dan Sudiani Putri )

15
TOS (Telepon Order Service) memiliki tugas untuk mencari orderan
sebanyak-banyaknya, dan menulis orderan pada surat pesanan
2. BFO ( I ketut Weda )
A. Collector Coordinatior
Collector Coordinatior bertugas untuk mengelola dan memonitoring
kinerja collector, dan membantu collector dalam melakukan upaya
penagihan atau penyelesian angsuran tertunggak. Collector PT.
Millenium Pharmacon Internasional mempunyai seorang collector yang
terdiri dari sepuluh orang yaitu :
- I Komang Muliadi
- Putu Sulastra
- I Nyoman Sumerta
- I Gst Ngurah Rudiantara
- I Kadek Arya Ariyasa
- I Kadek Okta Wiraaditya
- Ketut Ariawan
- I Made Dwi Suwardi Sayoga
- I Ketut Swastika
- I Wayan Gede Astika
Sepuluh collector tersebut mempunyai tugas untuk menagih keuangan
pada setiap pelanggan dan berusaha menagih satu minggu sebelum jatuh
tempo.
B. Chasier ( Ni Gusti Ayu Made Rina Wulandari )
Chasier memiliki tugas untuk mengelola keuangan interen dari
keuangan PT. Millenium Pharmacon Internasional sendiri, dan
mengelola keuangan yang masuk dari hasil penjualan, memastikan uang
yang telah diterima oleh pelanggan, dan memberikan data kepada chief
collector bahwa pelanggan telah melunasi keuangan secara sistem.
C. Finance and Adm ( I Putu Agus Sinaranata, dan I Nengah Karya )
Finance and Adm bertugas untuk meng-claim setiap produk yang
memberi diskon pada setiap principal.

16
D. EDP (Entry Data Proses) ( Ni Putu Amy Supanti Dewi )
EDP bertugas untuk menginventaris faktur asli yang kembali dari outlet
karena sistem pembayarannya adalah sistem tempo, dan meng-entry
faktur.
E. Stock Supervisor ( I K omang Liana Putra Jaya )
Stock Supervisor memiliki tugas untuk memprediksi stock, mengatur
stock barang, dan mengorder barang kepada PT. Millenium Pharmcon
Internasional Pusat.
F. Logistic Spv ( I Gusti Susila Dharma )

3. Kepala Gudang
Kepala gudang bertugas untuk mengelola secara fisik seperti, menerima,
menyimpan, mengambilkan barang, memproses retur ke PT. Millenium
Pharmacon Internasional Pusat.
A. Staff Gudang ( I Komang Ardi Suprapta, I Gede Indra Saputra, Ida Bagus
Mahendra Jaya )
Staff gudang tugasnya sama seperti kepala gudang, yaitu mengelola
secara fisik, menerima, menyimpan, mengambil barang.
B. Pengantar Barang ( I Putu Eka Wijaya, I Putu Andika Putra, I Made Ari
Yuda )
Pengantar/pengirim mempunyai tugas untuk mengantarkan barang ke
outlet yang bersangkutan. Pada saat pelanggan memiliki outlet baru,
pengirim akan mengantarkan barang tersebut dengan sistem COD.

2.4 Pelayanan Farmasi di PBF


PT. Millenium Pharmacon Internasional akan menugaskan seorang
salesman untuk mencari dan menawarkan produk-produk yang dimiliki
PT.Millenium Pharmacon Internasional kepada pelanggan, ketika salesman
mendapatkan pesanan salesman akan mengirimkan informasi ke PT.Millenium
Pharmacon Internasional faktur akan di imput oleh EDP ( Entry Data Proses ) lalu
faktur akan diberi kepada Apoteker Penanggung Jawab untuk diparaf. Faktur yang

17
telah di paraf akan diberi kepada staff gudang dan pesanan akan segera disiapkan
dan akan dikirimkan oleh pengirim PT.Millenium Pharmacon Internasional ke
outlet/pelanggan.

18
2.5 Target Keterampilan Yang didapat Siswa dan Tidak Didapat Siswa
Selama Prakerin di PT. MPI

Nama Siswa & Kegiatan Selama


No Kegiatan Satu bulan Ket
Muthyara Nouzhia
Ardhelya Putri Zahra Edizhia
1. Mengetahui Lingkungan √ √
Pedagang Besar Farmasi
2. Mengetahui Profil Pedagang √ √
Besar Farmasi
3. Mempelajari Sistem √ √
Pengaturan Kerja di
Pedagang Besar Farmasi
4. Mempelajari Alur Pelayanan √ √
Obat
5. Mempelajari Teknis √ √
Pendistribusian Obat
6. Mempelajari Alur Pembelian √ √
dan Penjualan Sediaan
Farmasi
7. Mempelajari Administrasi √ √
Perbekalan Farmasi Seperti
Faktur, Bon, Nota, sp, dll
8. Membantu Kegiatan √ √
Pelayanan Penjualan
9. Mempelajari √ √
Administrasi&Perhitungan
Akuntasi Terkait penjualan

19
10. Melakukan Kegiatan √ √
Distribusi Sediaan Farmasi
dan Alkes
11. Melakukan Stock Opname - -
12. Mempelajari Tatanan Cara √ √
Penyimpanan Sedian Farmasi
dan Alkes
13. Mengetahui Alur pengelolaan √ √
Perbekalan Sediaan Farmasi
dan Alkes
14. Mengetahui Tugas Pokok √ √
Fungsi Asisten Apoteker
Dalam Segala Hal
Kefarmasian di Pedagang
Besar Farmasi

2.6 Keterampilan Lain Yang Didapatkan Siswa Selama Prakerin Di PT. MPI

Anggota praktik kerja industri di PT. Millenium Pharmcon Internasional


tidak mendapatkan keterampilan lain.

20
BAB III

3.1 Kesimpulan

Setelah kami melakukan prakerin di PT. Millenium Pharmacon


Internasional, kami mendapatkan banyaknya manfaat, baik dalam segi pengalaman,
pengetahuan, ketrampilan, dan kedisiplinan.

Selama menjalani praktek satu bulan kami banyak sekali mempelajari ilmu-
ilmu baru yang sebelumnya belum pernah kita pelajari yaitu mempelajari
bagaimana cara membuat connote, mengetahui arti dua angka dari depan yang ada
di faktur, mengetahui bagaimana cara pembuatan sp ( Surat Pesanan ) mengetahui
cara pengecekan barang, mengetahui lebih dalam tentang obat-obatan.

3.2 Saran

Tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


PT. Millenium Pharmacon Internasional sudah memberikan ilmu selama sebulan,
dan mohon maaf sebesar-besarnya kepada PT. Millenium Pharmacon Internasional
cabang, sebaiknya untuk kedepannya lebih sigap lagi untuk menata stock eceran di
tempat obat, agar anak magang bisa dengan mudah untuk mengambilnya, dan tidak
merepotkan kakak-kakak yang ada digudang untuk mengambilkan kami stock yang
baru. Dan kami berharap kedepannya PT. Millenium Pharmcon Internasional bisa
menerima siswa/siswi SMK Kesehatan PGRI Denpasar dalam melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan.

21
DAFTAR PUSTAKA

“Fifo, Fefo, Lifo what is the meaning” https://www.gmp-compliance.org/gmp-


news/fifo-fefo-lifo-what-is-the-meaning diakses 22 Agustus 2024 pukul 20.15.

“penanggung jawab teknik (PJT) alat kesehatan https://yoona.id/job/penanggung-


jawab-teknis-pjt-alat-kesehatan/#user diakses 22 Agustus 2024 pukul 20.31.

Athallah, Gattar Fath, 2023 “Apa pengertian, Tujuan, dan Manfaat dari stock
opname https://id.m.wikipedia.org/wiki/Millenium_Pharmacon_International
diakses 24 Agustus 2024 pukul 07.50.

“PT.MilleniumPharmaconInternasional”https://id.m.wikipedia.org/wiki/Milleni
um_Pharmacon_International diakses 24 Agustus 2024 pukul 20.13.

22
LAMPIRAN

Lampiran 1 contoh nota alokasi

Lampiran 2 contoh ASR ( Adittional Stock Request )

23
Lampiran 3 contoh obat di suhu 2 - 8 C

24
Lampiran 4 contoh produk alat kesehatan

25
Lampiran 5 contoh connote

Lampiran 6 contoh faktur

26
Lampiran 7 contoh surat jalan relokasi

Lampiran 8 contoh penataan obat

27

You might also like