Jurnal Massa Otot
Jurnal Massa Otot
Jurnal Massa Otot
Gilang Bhaskara1*, I Gusti Putu Suka Aryana2, RA Tuty Kuswardhani2, Nyoman Astika2, Ida Bagus Putrawan2,
Rai Purnami2
Background: Increasing age will affect changes in body composition, increasing the prevalence of obesity and
decreasing muscle mass and strength, namely sarcopenia obesity. Visceral fat is often associated with subclinical
inflammatory processes in the aging process.
DOI : 10.36216/jpd.v4i2.118 Objective: This study aimed to find the relationship between central obesity and limb muscle mass and function in the
elderly population in the rural area of Bali.
Methods: This study was a cross-sectional study in 3 places in Bali for elderly people over 60 years old by measuring
body weight, waist circumference, body composition, muscle strength and functional capacity. Comparison test and
correlation test were conducted.
Results: The prevalence of obesity was found to be 63 from 203 populations (20%) in which 20 people were men (16%)
and 43 women (23%). Of the 63 people, 31 people (49%) who were obese were aged 65 years and over. Visceral fat
content had a negative correlation with superior limb muscle mass in both the male and female elderly population (r =
-0.4, p < 0.001 and r = -0.74, p < 0.001). Visceral fat content in both elderly men and women had a positive correlation
with grip strength (r = 0.242, p = 0.008 and r = 0.173, p = 0.02) and walking speed (r = 0.231, p = 0.01 and r = 0.211,
p = 0.04).
Conclusion: Central obesity is associated with a decrease in muscle mass, especially muscles of the superior extremities.
Keywords: Central obesity, sarcopenia, inflammation
1
Program Studi Pendidikan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam, Fakultas Latar belakang: Bertambahnya usia akan mempengaruhi perubahan komposisi tubuh, meningkatkan prevalensi
Kedokteran Universitas Udayana/RSUP obesitas dan penurunan massa maupun kekuatan otot, yaitu sarcopenia obesity. Lemak visceral sering dikaitkan
Sanglah, Denpasar, Bali, Indonesia dengan proses inflamasi subklinis pada proses menua.
2
Departemen/ KSM Penyakit Dalam, Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara obesitas sentral dengan massa dan fungsi otot
Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana/ RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, ekstremitas pada populasi usia lanjut di kawasan rural Provinsi Bali
Indonesia Metode: Penelitian ini merupakan studi cross sectional di 3 tempat di Bali pada lansia berusia diatas 60 tahun dengan
melakukan pengukuran berat badan, lingkar pinggang, pemeriksaan body composition, kekuatan otot, dan kapasitas
*
Korespondensi:
fungsional. Dilakukan uji komparasi dan uji korelasi.
Gilang Bhaskara; Program Studi
Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Hasil: Prevalensi obesitas didapatkan 63 dari 203 populasi (20%) di mana 20 orang terdiri dari laki-laki (16%) dan 43
Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas orang perempuan (23%). Dari 63 orang, 31 orang (49 %) yang mengalami obesitas berusia 65 tahun ke atas. Kadar
Udayana/RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, lemak visceral berkorelasi negatif terhadap massa otot ekstremitas superior baik pada populasi lansia laki-laki maupun
Indonesia; perempuan (r = -0,4, p<0,001 dan r = -0,74, p <0,001). Kadar lemak visceral baik pada lansia laki-laki maupun
[email protected]
perempuan berkorelasi positif dengan kekuatan genggaman (r = 0,242, p = 0,008 dan r = 0,173, p = 0,02) dan
kecepatan berjalan (r = 0,231, p = 0,01dan r = 0,211, p = 0,04).
Tanggal diterima : 4 Agustus 2020 Simpulan: Obesitas sentral berkaitan dengan penurunan massa otot khususnya otot ekstremitas superior.
Tanggal Disetujui : 28 September 2020
Tanggal Diterbitkan : 21 Desember 2020 Kata kunci: Obesitas Sentral, sarkopenia, inflamasi
Tabel 2. Korelasi antara visceral fat area dengan persentase massa otot ekstremitas superior dan inferior
Massa Otot Ekstremitas
Massa Otot Extremitas Superior
Inferior
Laki-Laki Perempuan Laki-Laki Perempuan
(n = 121) (n = 182) (n = 121) (n = 182)
Visceral fat area r = -0,4 r = - 0,74 r = -0,151 r = -0,33
p < 0,001 p < 0,001 p = 0,081 p = 0,66
Tabel 3. Korelasi antara visceral fat area dengan kekuatan genggaman (handgrip) dan kecepatan berjalan
Kekuatan Genggaman Kecepatan Berjalan
tahun ke atas. Pada penelitian ini didapatkan nilai rata-rata otot sangat rendah, kekuatan otot sangat rendah dan performa
lingkar pinggang lansia pria dan wanita 80,1 ± 12,3 cm (Tabel otot sangat buruk.12
1). Prevalensi obesitas sentral pada penduduk usia >18
Pada penelitian ini didapatkan kadar lemak visceral tahun di Bali menurut Riskesdas 2018 yaitu sekitar 35 %
berkorelasi negatif terhadap massa otot ekstremitas superior dimana Bali menduduki peringkat keempat kota dengan
baik pada populasi lansia laki-laki maupun perempuan (r = jumlah penderita obesitas sentral terbanyak di Indonesia.13
-0,4, p < 0,001 dan r= -0,74, p < 0,001) dan tidak berkorelasi Menurut data Riskesdas 2007, obesitas sentral pada lansia
dengan massa otot ekstremitas inferior (Tabel 2). Kadar terbanyak pada usia 55-64 (23,1 %), diikuti usia 65-74 (18,9 %)
lemak visceral baik pada lansia laki-laki maupun perempuan dan diatas 75 tahun (15,8 %). 14 Pada penelitian ini didapatkan
berkorelasi positif dengan kekuatan genggaman (r = 0,242, p prevalensi obesitas 20 % pada lansia, dan 49 % nya berusia
= 0,008 dan r = 0,173, p = 0,02) dan kecepatan berjalan (r = di atas 65 tahun. Nilai rata-rata lingkar perut lansia baik
0,231, p = 0,01dan r = 0,211, p = 0,04) (Tabel 3) laki-laki maupun perempuan di Bali melebihi cut off point
obesitas sentral yang ditetapkan NCEP ATP III (>80 cm) yaitu
DISKUSI 80,1 ± 12,3 cm. Untuk menilai obesitas sentral, WHO lebih
menganjurkan penggunaan lingkar pinggang dibandingkan
Beberapa studi longitudinal telah menunjukkan terjadi
dengan indeks massa tubuh.15
peningkatan massa lemak seiring pertambahan usia dan
Bertambahnya umur berkaitan dengan penurunan
memuncak pada usia 60-75 tahun, selain itu terjadi penurunan
massa otot dan kekuatan/kemampuan otot yang mengakibatkan
massa dan kekuatan otot setelah usia 30 tahun dan memuncak
berkurangnya aktivitas fisik sehingga energi yang dikeluarkan
pada usia 60 tahun, kombinasi ini akan mengakibatkan
berkurang, yang akhirnya menyebabkan peningkatan berat
penurunan massa otot dengan atau tanpa gangguan kekuatan/
badan.17 Peningkatan berat badan pada usia lanjut ditandai
kemampuan otot yang dikenal dengan sarcopenic obesity.1,2
dengan akumulasi lemak di abdomen (peningkatan jaringan
Dampak klinis dari sarcopenic obesity lebih berat dibandingkan
adiposa di visceral).17,18 Pada studi populasi di Korea yang
dengan hanya terdapat sarcopenia atau obesitas saja.8
membandingkan pengukuran visceral fat area dan Lingkar
Pada beberapa studi, sarcopenic obesity bisa di modifikasi,
Pinggang dalam menilai efek Sindrom Metabolik (Resistensi
sehingga bisa dicegah dan diterapi dengan efektif agar tidak
insulin), didapatkan bahwa pengukuran visceral fat area lebih
menimbulkan disabilitas dan meningkatkan morbiditas.9,10
superior dibandingkan Lingkar Pinggang.16 Pada penelitian ini
Menurut European Working Group on Sarcopenia
didapatkan perbedaan bermakna antara kadar lemak visceral
in Older People (EWGSOP,2010), dikatakan sarkopenia
pada populasi lansia laki-laki maupun perempuan, di mana
apabila adanya penurunan massa otot disertai salah satu dari
rerata kadar lemak visceral laki-laki lebih tinggi dibandingkan
rendahnya kekuatan otot atau buruknya performa otot.11
perempuan. Hal ini mungkin terkait peran enzim lipoprotein
Beberapa studi menggunakan istilah “pre-sarcopenia” apabila
lipase pada wanita, dimana diketahui enzim ini lebih banyak
hanya ditemukan penurunan massa otot saja, “sarcopenia” bila
berperan pada lemak subkutan dibandingkan lemak visceral
ada penurunan massa otot disertai salah satu dari penurunan
pada wanita.19
kekuatan atau performa otot dan “sarkopenia berat” bila massa
Obesitas sentral terutama peningkatan lemak visceral baik pada populasi lansia laki-laki maupun perempuan.
berkaitan dengan bertambahnya sekresi sitokin proinflamasi
(CRP,IL-6,TNFα, dll), peningkatan leptin, dan inflamasi, SIMPULAN
dimana mekanisme low grade inflamation berkontribusi
Obesitas sentral berkaitan dengan penurunan
terhadap kejadian dan beratnya sarcopenia.17,18,20 Peningkatan
massa otot khususnya otot ekstremitas superior sehingga
inflamasi lebih lanjut akan meningkatkan proses katabolisme
disarankan perlunya tatalaksana obesitas sentral pada lansia
sehingga terjadi muscle wasting/atrofi dan penurunan sintesis
seperti penurunan berat badan dengan latihan aerobik serta
protein otot dan lebih lanjut mengakibatkan penurunan
ditambah latihan kekuatan lengan untuk mencegah terjadinya
massa dan kekuatan otot.21 Selain itu akumulasi lemak visceral
penurunan massa otot lengan.
meningkatkan risiko resistensi insulin, dimana resistensi
insulin berhubungan dengan buruknya kekuatan dan fungsi
DAFTAR PUSTAKA
otot.22
1. Batsis JA, Villareal DT. Sarcopenic obesity in older adults: aetiology,
Pada penelitian ini didapatkan kadar lemak visceral epidemiology and treatment strategies. Nat Rev Endocrinol.
berkorelasi negatif terhadap massa otot ekstremitas superior 2018;14(9):513–537.
baik pada populasi lansia laki-laki maupun perempuan tapi 2. Polyzos SA, Margioris AN. Sarcopenic obesity. Hormones.
2018;17(3):321-331
tidak berkorelasi terhadap massa otot ekstremitas inferior.
3. McKee A, Morley JE. Obesity in the Elderly. 2018. Dalam: Feingold
Hal ini sesuai teori dimana pada obesitas sentral dimana kadar KR, Anawalt B, Boyce A, dkk., penyunting. Endotext [Internet]. South
lemak visceral terjadi resistensi insulin dan infiltrasi sel lemak Dartmouth (MA): MDText.com, Inc.; 2000. Available from: https://
www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532533. Diakses pada 1 September
pada otot mengakibatkan low grade infllammation sehingga
2019.
terjadi penurunan sintesis protein otot dan mengakibatkan 4. Huffman DM, Barzilai N. Role of visceral adipose tissue in aging.
massa otot menurun. Pada penelitian ini didapatkan kadar Biochim Biophys Acta. 2009;1790(10):1117–1123.
5. Mau T, Yung R. Adipose tissue inflammation in aging. Exp Gerontol.
lemak visceral tidak berkorelasi dengan massa otot ekstremitas
2018;105:27–31.
inferior. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan 6. Dalle S, Rossmeislova L, Koppo K. The Role of Inflammation in Age-
Tomlinson et al bahwa individu dengan obesitas mempunyai Related Sarcopenia. Front Physiol. 2017;8:1045.
7. Cesari M, Landi F, Vellas B, Bernabei R, Marzetti E. Sarcopenia
massa otot yang lebih tinggi dibandingkan individu non
and physical frailty: two sides of the same coin. Front Aging Neurosci.
obesitas.23 2014;6:192.
Pada penelitian ini didapatkan kadar lemak visceral 8. Baumgartner RN, Wayne SJ, Waters DL, dkk. Sarcopenic obesity
berkorelasi positif terhadap kekuatan genggaman, baik predicts instrumental activities of daily living disability in the elderly.
Obes Res. 2004;12:1995–2004.
pada populasi lansia laki-laki maupun perempuan. Begitu 9. Bouchonville MF, Villareal DT. Sarcopenic obesity: how do we treat it?.
banyak penelitian yang meneliti korelasi antara obesitas Curr Opin Endocrinol Diabetes Obes. 2013;20(5):412–419.
sentral terhadap fungsi otot ekstremitas superior (kekuatan 10. Saitoh M, Ishida J, Springer J. Physical activity for the prevention
and treatment of sarcopenic obesity. J Cachexia Sarcopenia Muscle.
genggaman) akan tetapi penelitian ini menunjukkan hasil 2017;8(3):518–519
yang berbeda-beda. Penelitian lain menunjukkan bahwa 11. Cruz-Jentoft AJ, Baeyens JP, Bauer JM, dkk Sarcopenia: European
IMT sebagai marker obesitas berkorelasi positif terhadap consensus on definition and diagnosis: report of the European Working
Group On Sarcopenia in Older People. Age and Ageing. 2010;39(4):412-
kekuatan genggaman. Hal ini menunjukkan semakin tinggi 423.
IMT semakin tinggi pula kekuatan genggaman, akan tetapi 12. Lee DC, Shook RP, Drenowatz C, dkk. Physical activity and sarcopenic
IMT tidak menunjukkan distribusi lemak pada bagian obesity: definition, assessment, prevalence and mechanism. Future Sci
OA. 2016;2(3):FSO127.
tubuh tertentu. Penelitian yang sama dimana mengukur 13. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan
lingkar pinggang terhadap kekuatan genggaman ditemukan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018. 2018. Diunduh dari http://www.
bahwa lingkar pinggang mempunyai korelasi negatif dengan depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/
Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2019
kekuatan genggaman.24 Penelitian yang dilakukan Otten et 14. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Badan Penelitian dan Pengembangan
al mengungkapkan tidak ada korelasi antara obesitas sentral Kesehatan Kementerian RI tahun 2008. Diunduh dari http://kesga.
(diukur dengan lingkar pinggang) terhadap peningkatan kemkes.go.id/images/pedoman/Riskesdas%202007%20Nasional.pdf.
Diakses Agustus 2019
kekuatan genggaman.25 15. World Health Organization (WHO). Waist Circumference and Waist-
Pada lansia dengan obesitas peningkatan berat badan Hip Ratio. Report of WHO Expert Consultation. Geneva: World Health
diketahui dapat mengakibatkanpenurunan mobilitas seperti Organization; 2008.
16. Kim HI, Kim JT, Yu SH, dkk. Gender differences in diagnostic values
kecepatan berjalan, kemampuan menuruni tangga, dan of visceral fat area and waist circumference for predicting metabolic
sebagainya. Hal ini dibuktikan pada penelitian lain bahwa syndrome in Koreans. J Korean Med Sci. 2011;26(7):906–913.
peningkatan kadar lemak visceral berkorelasi negatif terhadap 17. Zamboni M, Mazzali G, Fantin F, dkk. Sarcopenic obesity : A
new category of obesity in the elderly. Nutr Metab Cardiovasc Dis.
kecepatan berjalan.26 Pada penelitian ini terhadap korelasi 2008;18(5):388-395.
positif antara kadar lemak visceral terhadap kecepatan berjalan
18. Roubennoff R. Sarcopenic obesity : the confluence of two epidemic. 24. Keevil VL, Luben R, Dalzell N, dkk. Cross-sectional associations
Obes Res. 2004;12:887-888. between different measures of obesity and muscle strength in men and
19. Chella Krishnan K, Mehrabian M, Lusis AJ. Sex differences in metabolism women in a British cohort study. J Nutr Health Aging. 2015;19(1):3–11.
and cardiometabolic disorders. Curr Opin Lipidol. 2018;29(5):404–410. 25. Otten L, Bosy-Westphal A, Ordemann J, dkk. Abdominal fat distribution
20. Stenholm S, Harris TB, Rantane T, dkk. Sarcopenia obesity- differently affects muscle strength of the upper and lower extremities in
definition, etiology and consequences. Curr opin Clin Nutr Metab Care. women. Eur J Clin Nutr. 2017;71(3):372-376.
2008;11(6):693-700. 26. Beavers KM, Beavers DP, Houston DK, dkk. Associations between body
21. Dalle S, Rossmeislova L, Koppo K. The role of inflammation in age- composition and gait-speed decline: results from the Health, Aging, and
related sarcopenia. Front Physiol. 2017;8:1045. Body Composition study. Am J Clin Nutr. 2013;97(3):552–560.
22. Rubio-Ruiz ME, Guarner-Lans V, Pérez-Torres I, dkk. Mechanisms
underlying metabolic syndrome-related sarcopenia and possible
therapeutic measures. Int J Mol Sci. 2019;20(3):647.
23. Tomlinson DJ, Erskine RM, Winwood K, dkk. Obesity decreases
both whole muscle and fascicle strength in young females but only
exacerbates the aging-related whole muscle level asthenia. Physiol Rep. This work is licensed under a
2014;2(6):e12030. Creative Commons Attribution 4.0
International License.