Ramp Safety Awarenes Training: For Ground Staff
Ramp Safety Awarenes Training: For Ground Staff
Ramp Safety Awarenes Training: For Ground Staff
RS
RAMP SAFETY
AWARENES TRAINING
FOR GROUND STAFF
Writer Team
COURSE MATERIAL
RAMP SAFETY AWARENESS
SAFETY REGULATION
TABEL OF CONTENTS
1. KETENTUAN UMUM...................................................................................................................5
1.1 IKHTISAR PELATIHAN........................................................................................................5
1.2. TUJUAN DAN SASARAN PELATIHAN..................................................................................6
1.3. ASPEK LEGALITAS.............................................................................................................6
1.4. AREA BANDAR UDARA......................................................................................................9
2. KETENTUAN DI APRON.............................................................................................................11
2.1. MARKA, RAMBU, DAN LAMPU DI AREA APRON..............................................................11
2.2. PENANGANAN PESAWAT UDARA DI APRON...................................................................24
2.3. LICENSE AND PERMIT REQUIREMENTS............................................................................26
2.4. APRON MOVEMENT CONTROL [AMC].............................................................................27
2.5. ALAT KESELAMATAN KERJA............................................................................................30
3. GROUND SUPPORT EQUIPMENT...............................................................................................32
3.1. AIRCRAFT TOWING TRACKTOR [ATT]..............................................................................32
3.2. LIFT LOADER [LLD]..........................................................................................................32
3.3. PASSENGER BOARDING STAIR [PBS]................................................................................33
3.5. AIR STATER SYSTEM [ASS]...............................................................................................34
3.6. AIR CONDITIONING SYSTEM [ACS]..................................................................................34
3.7. WATER SERVICE SYSTEM [WSS].......................................................................................35
3.8. LAVATORY SERVICE SYSTEM [LSS]...................................................................................35
3.8. BELT CONVEYER SYSTEM [BCS]........................................................................................36
3.9. HIGH LIFT CATERING TRUCK [HCT]..................................................................................36
3.10. BAGGAGE TOWING TRACTOR [BTT]................................................................................37
3.11. FORKLIFT [FLT]................................................................................................................37
3.12. UNIT LOADING DEVICE [ULD]..........................................................................................37
4. ACCIDENT DAN INCIDENT.........................................................................................................38
4.1. FACTOR PENYEBAB ACCIDENT DAN INCIDENT.................................................................39
4.2. HAZARD DI APRON DAN LANGKAH PENANGANANNYA...................................................42
5. PENUTUP.................................................................................................................................53
1. KETENTUAN UMUM
1.1 IKHTISAR PELATIHAN
Pengetahuan tentang ramp safety dan keberadaan SOP merupakan kunci
penting mengurangi ramp accident dan incident sehingga kejadian tersebut
bisa dihindari, keselamatan dan keamanan di ground area sangat menentukan
keselamatan dan keamanan penerbangan. Sebab, safety di udara selalu di
mulai dari aktifitas yang aman di darat. Seluruh staff perlu sekali mempelajari
dan mengetahui prosedur teknis dalam penanganan pesawat [aircraft handling]
dan loading unloading serta untuk mengoptimalkan penggunaan ground
support equipment. Pelatihan ini juga untuk mempersiapkan langkah untuk
membangun sebuah budaya keselamatan dan memastikan konsistensi pada on
time performance [OTP].
PESERTA PELATIHAN:
Semua staff yang bekerja di lingkungan
Airport [Passenger Handling, Cargo
Handling, Ramp Handling, Baggage
Handling, GSE Operator, Line
Maintenance, Security, Aircraft
Cleaner, Porter, Officer, Supervisor,
Manager, Cockpit dan Cabin crew].
Sasaran Pelatihan
Optimalisasi system bekerja untuk mencegah kerusakan ataupun
kecelakaan pada orang, peralatan dan pada pesawat udara.
• Non Public Area : Daerah yang tertutup untuk umum dan dibagi lagi
menjadi dua:
a) MANOUVERING AREA
Tempat Take‐off, landing dan Taxi pesawat udara.
b) MOVEMENT AREA
Tempat untuk Parkir Pesawat & dipergunakan untuk melakukan
proses loading, Refueling, Cleaner dan Lavatory servicing.
2. KETENTUAN DI APRON
2.1. MARKA, RAMBU, DAN LAMPU DI AREA APRON.
1. MARKA
adalah simbol atau kumpulan simbol yang ditampilkan di atas permukaan
daerah pergerakan [MOVEMENT AREA] untuk memberikan informasi
aeronautika. Marka ditandai dengan 4 warna yaitu:
WARNA KUNING
2].
SEBAGAI PEMANDU
PESAWAT DARI/KE
RUNWAY KE APRON
4].
WARNA HIJAU UNTUK
HELICOPTER APRON
EDGE
Marka khusus di apron sesuai dengan KP 262 Tahun 2017 terdiri dari:
Jika service road apron memotong taxiway atau garis apron taxilane,
maka service road marking dapat diwakili dengan pola zipper. Panjang
setiap segmen zipper tidak boleh lebih dari 50 cm. Tipe edge marking
ini membuat jalan lebih terlihat oleh penerbang pesawat udara yang
beroperasi di taxiway atau taxyline.
2. RAMBU
adalah tanda yang dipasang untuk menunjukkan adanya obstacle atau
batas-batas tertentu dalam pengoperasian bandar udara. Rambu terdiri
dari Mandatory Instruction Sign dan Information Sign.
3. LAMPU
Ketika keadaan gelap di malam hari dan jarak padang berkurang akibat
dari cuaca buruk maka dibutuhkan lampu sebagai pemandu oprasional
pesawat udara serta peralatan yang ada di bandar udara. Adapun lampu-
lampu tersebut adalah:
c. Loading – Unloading
Proses loading –unloading direkomendasikan oleh load control.
d. Aircraft Servicing
Proses refueling, maintenance, cleaning & GSE support.
2] SAFETY SHOES
Digunakan untuk para:
Operator GSE.
Petugas Loading-
Unloading/Baggage Handling.
Petugas layanan cargo.
Aircraft Mechanic.
3] EAR MUFF
Adalah peralatan untuk
melindungi pendengaran dari
suara bising pesawat.
4] SUN GLASSES
5] GLOVES
GPS AC
GPS DC
Air Conditioning System adalah alat bantu GSE yang menghasilkan udara
dingin dengan Air Temperature max 5°C yang digunakan khusus untuk
Pendingin di dalam Cabin Pesawat Udara yang berada di Apron sebelum
menaikkan Penumpang [Boarding].
MOTORIZ
NON-MOTORIZED
Accident adalah suatu kejadian yang luar biasa, yang berhubungan dengan
pengoperasian pesawat terbang antara waktu penumpang boarding kedalam
pesawat udara sampai waktu semua penumpang turun dari pesawat, yang
berdampak Negative dan merugikan baik secara Material maupun Non‐Material
[korban fisik] terhadap pelaku maupun penumpang.
INCIDENT [KEJADIAN]
Adalah suatu kejadian yang luar biasa, berdampak pada kerusakan yang
minor / kecil dan tidak menimbulkan korban manusia.
PBS hit by PK-LKW PK-LBM ditemukan PK-LBT aft cargo scuff flate
after rubber door scratch di area sekitar found damage after flight
seal [17/06/2015] pintu pesawat ID 6957 LOP-CGK
5]. Refuelling.
Bahan Bakar pesawat atau AVTUR adalah termasuk dalam Flammable
Liquid oleh karena itu refueling harus jauh dari percikan API atau
benda‐benda yang dapat menimbulkan percikan API. Safety Zone Area
untuk Refueling ada 6 meter artinya pada jarak tersebut agar tidak
ada peralatan yang bergerak disekitar area tersebut. Jika terjadi
tumpahan Fuel [AVTUR] harus segera di informasikan ke Airport
Authority [OIC dan PKP‐PK] untuk dilakukan pembersihan dengan
mempergunakan peralatan dan bahan‐bahan pembersih yang sudah
di syaratkan dan tidak menghidupkan GPS pada saat Refueling
dilakukan.
Jika harus dilakukan Refueling sementara penumpang dan crew on‐
board didalam pesawat, maka tindakan yang harus dikerjakan:
Semua pintu darurat [Emergency Exit Door] dibiarkan terbuka.
Penumpang tidak memakai sabuk pengaman.
Area jalur keluar penumpang bebas hambatan.
Staff ramp koordinasi PIC, FA dan TEKNIK.
Salah satu crew tetap berada dalam cockpit dan tetap koordinasi
dengan teknik.
Pasang passanger step atau aviobridge disetiap pintu service door.
Stand by-kan peralatan pemadam kebakaran [Fire Extinguesher].
Matikan mesin GSE selama proses refueling berlangsung, dan tidak
melakukan aktivitas yang mempergunakan peralatan yang
bermesin [motorize equipment].
Peralatan yang tidak laik dari sisi kondisi maupun perawatan juga
dapat menimbulkan accident/incident di apron.
Untuk pencegahannya, maka harus dilakukan hal‐hal sebagai berikut:
Setelah Engine pesawat dimatikan [Aircraft Engine shut‐down];
Anti‐collision light
switch off dan wheel chock telah dipasang, maka semua
Equipment boleh
mendekati pesawat dan proses loading‐unloading dapat
dilaksanakan.
Lakukan test break pada jarak 5 meter dari body pesawat untuk
menghindari kecelakaan agar equipment tidak menabrak badan
pesawat jika terjadi break failure.
Pada saat mendekati pesawat penarikan PBS oleh operator BTT
berhenti pada jarak aman +/- 3 m [QA-LAS No.064/QA-
LAS/VI/2015].
Pemasangan pax stairs jangan menempel kebody pesawat beri
jarak 5 CM, dan staff Ramp handling berada diatas Pax stairs
ketika pemasangan dan pelepasan PBS [Notice-QA-LAS
No.064/QA-LAS/VI/2015], dan pastikan ke 4 lock jack dalam
keadaan baik, dan tidak memasang PBS pada saat cuaca buruk.
5. PENUTUP