Kti New
Kti New
Kti New
ABSTRACT
Hypertension with complications is about 5.3% of the cause of death. Organ damage
due to complications of hypertension will depend on the magnitude of the increase in
blood pressure and the duration of the undiagnosed and untreated blood pressure
condition. The organs of the body that are targeted include the brain, eyes, heart, and
kidneys, and can also affect the peripheral arteries themselves. It is very important to
prevent and manage hypertension, not only with pharmacological therapy but also with
non-pharmacological therapy such as nap breaks. Research objective: To determine the
effect of napping on blood pressure in patients with hypertension in Neglasari sub-
district, Tangerang city. This study is a descriptive-analytic study using the Wilcoxon
Signed Rank Test and T-test using the SPSS program with a 95% confidence level (p
0.05). The research design used a quasi-experimental approach with a pretest-posttest
with a control group approach. A total of 15 treatment respondents and 15 control
respondents were in the area of RW 03 Mekarsari Village, Neglasari District,
Tangerang City. The results showed that there was no significant difference in the
average systolic and diastolic blood pressure before and after napping in the treatment
respondents. A systolic pressure p-value = 0.149, diastolic pressure p-value =
0.314. There is no effect of napping on blood pressure in hypertension sufferers in
Neglasari sub-district, Tangerang city.
ABSTRAK
Komplikasi penyakit Hipertensi sebesar 5,3% penyebab kematian Kerusakan organ
akibat komplikasi Hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan
darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Pencegahan dan pengelolaan hipertensi sangat penting dilakukan bukan saja dengan
terapi farmakologis, namun juga non farmakologis seperti istirahat tidur siang. Tujuan
Penelitian: mengetahui pengaruh tidur siang terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi di kelurahan Mekarsari Kota Tangerang. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif analitik menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test dan T test dengan
tingkat kepercayaan 95% (p ≤ 0,05). Desain penelitian quasi experiment dengan
pendekatan pretest posttest with control group. Sebanyak 15 orang responden perlakuan
dan 15 orang responden kontrol di wilayah RW 03 Kelurahan Mekarsari Kecamatan
Neglasari Kota Tangerang. Hasil analisis menunjukkan Tidak ada perbedaan yang
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 9, Nomor 1, Mei 2022 74
signifikan rata-rata tekanan darah sistolik maupun diastolik sebelum dan sesudah tidur
siang pada responden perlakuan. Pada tekanan Sistolik p value= 0,149, tekanan diastolik
p value= 0,314 artinya tidak ada pengaruh tidur siang terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi di kelurahan Mekarsari kota Tangerang.
Higuchi et al., 2000) dan suasana hati kurang dari 100 (Sugiyono dalam
(Giannotti et al., 2002). Listuayu, 2012).
Tidur siang dipengaruhi oleh Menurut Gay dan Diehl (1992),
ritme sirkadian (Lockley dan Skene, sampel haruslah sebesar-besarnya,
1997), salah satu strategi penelitian semakin banyak sampel yang diambil
melibatkan variasi waktu tidur siang maka akan semakin representative dan
berlangsung selama terjaga secara hasilnya dapat digeneralisasi. Ukuran
berkelanjutan. Misalnya, dalam sebuah sampel yang diterima akan tergantung
studi oleh Dinges et al. (1987), 41 sehat, pada jenis penelitiannya. Menurut Gay
dewasa muda ditugaskan untuk satu dari dan Diehl (1992), Penelitian
lima kelompok tidur siang setelah 6, 18, eksperimental, sampel minimumnya
30, 42, atau 54 jam terjaga. Semua adalah 15 subjek per grup. Pada
kelompok diizinkan tidur siang selama penelitian ini terdapat dua sampel yang
56 jam kurang tidur. Semua kelompok digunakan yaitu sampel control
menunjukkan peningkatan kinerja sebanyak 15 orang dan sampel yang
waktu reaksi setelah tidur siang, diintervensi sebanyak 15 orang.
meskipun kantuk subyektif Cara atau metode yang digunakan
menunjukkan peningkatan yang untuk mendapatkan data melalui
diharapkan saat kehilangan tidur pengukuran tekanan darah sebelum dan
meningkat. Tujuan penelitian untuk sesudah perlakuan tidur siang selama 7
mengetahui bagaiamana tidur siang hari dan Pengukuran tekanan darah
dapat mempengaruhi tekanan darah tanpa perlakuan tidur siang seminggu
pada penderita hipertensi. kemudian. Peneliti dibantu oleh
enumerator untuk mengobservasi tidur
METODE
siang yang dilakukan. Dimana
Desain penelitian menggunakan
enumerator sudah dilakukan pelatihan
menggunakan quasi experiment dengan
dan persamaan persepsi oleh peneliti.
pendekatan pretest posttest with control
Data yang diambil saat penelitian
group. Penelitian ini menggunakan non
dengan mengukur tekanan darah
probability sampling dengan tehnik
sebelum dan setelah tidur siang. Pagi
total sampling yaitu jumlah sampel
hari untuk pengukuran tekanan darah
sama dengan jumlah populasi
sebelum perlakuan tidur siang dan sore
dikarenakan jumlah populasi yang
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 9, Nomor 1, Mei 2022 78
Gambar 1. Perubahan Tekanan Darah Sistolik Sebelum dan Sesudah Tidur Siang
(n=15)
Gambar 2. Perubahan Tekanan Darah Diastolik Sebelum dan Sesudah Tidur Siang
(n=15)
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 9, Nomor 1, Mei 2022 81
TD N Mean SD SE
P value
Diastolik
Pre 15 89.8 10.28 2,655 0,314
Post 15 87.6 9.68 2,499
dengan standar deviasi 0,6. Hasil Uji Berdasarkan tabel 7, hasil perhitungan
statistik didapatkan nilai p=0,314, perbedaan rata-rata pre dan post tekanan
berarti secara statistik tidak ada darah diastolik pada kelompok
perbedaan yang signifikan rata-rata perlakuan dan kelompok kontrol dengan
tekanan darah diastolik sebelum dan menggunakan uji U Mann Withney, α
sesudah tidur siang pada responden = 0,05 didapatkan nilai P value (sig.2-
perlakuan. Pada tabel terlihat adanya tailed)=0,036, P value < α artinya
penurunan tekanan darah diastolik dari terdapat perbedaan rata-rata pre dan
pengukuran pertama ke pengukuran ke post tekanan darah diastolik pada
dua. kelompok perlakuan dan kontrol.
Tabel 6. Rata-Rata Perbedaan Tekanan Darah Sistolik Pada Kelompok Perlakuan Dan
Kelompok Kontrol
lemak atau Viseral Fat Index (VFI) arteri memiliki penyebab awal terjadi
maupun perbandingan antara presentase hipertensi (new-onset hypertension)
lemak tubuh atau precetage body fat namun hipertensi tidak mengakibatkan
(VFI/PBF) menggambarkan resiko arterial stiffness. Penyakit metabolimse
terjadinya hipertensi maupun maupun arterial stiffness berkontribusi
prehipertensi. terhadap peningkatan tekanan darah.
Pada responden IMT dengan Pada penelitian yang dilakukan tersebut,
kategori Normal sebanyak 50% dan faktor resiko DM pada tidak
overweight 43,34%. Data menunjukkan terkontrolnya tekanan darah
pada penelitian ini, IMT normal kemungkinan karena gaya hidup dalam
maupun overweight memiliki risiko diet makanan/pola makan. Diabetes
mengalami hipertensi, meskipun orang mellitus berkaitan dengan pola makan
dengan obesitas lebih memiliki risiko yang tidak sehat, dimana meningkatkan
lebih tinggi. resiko konsumsi garam yang berlebih
Penelitian lain (Xu et al., 2013) yang juga beresiko terhadap
menemukan bahwa adanya hubungan peningkatan tekanan darah.
tidak terkontrolnya tekanan darah Pada penelitian ini, penyakit
dengan adanya obesitas, SAP dan factor penyerta diataranya adalah kolesterol,
hereditas Diabetes Melittus. Disfungsi asam urat dan diabetes termasuk dalam
Cardiac autonomic mengambarkan penyakit metabolisme yang
lemahnya pengendalian tekanan darah mempengaruhi kemampuan tubuh
pada pasien penderita hipertensi dan dalam mengontrol tekanan darah.
CHD dengan overweight dan obesitas. Berdasar tabel 1. menunjukkan sebagian
Pada kondisi ini, penyakit-penyakit besar responden tidak memiliki
metabolism meningkatkan gula darah penyakit penyerta (63,33%) artinya
dan kolesterol yang beresiko terjadi bahwa baik seseorang yang memiliki
aterosklerosis bukan hanya pada pasien penyakit penyerta maupun tidak,
dengan Cardiac Heart Disease (CHD), memiliki resiko mengalami hipertensi.
dan juga berisiko terjadi peningkatan Penelitian di Firlandia,
penipisan pembuluh arteri (arterial menunjukkan aktivitas fisik selama usia
stiffness). Hasil penelitian Farmingham muda mencegah terjadinya hipertensi di
Heart Study, penipisan pembuluh darah usia lanjut dan terjadi pada atlit.
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 9, Nomor 1, Mei 2022 86
darah karena peningkatan aktivitas saraf post dengan nilai rata-rata sebesar 2,2
simpatik. Penelitian yang dilakukan dengan deviasi 0,6 dengan p
tidak dapat menyimpulkan hubungan value=0,314
kausal antara durasi tidur siang dan Pada kelompok kontrol, hasil uji
hipertensi. pada tekanan darah diastolik dengan
Pengaruh Perlakuan Tidur Siang nilai mean perbedaan antara pengukuran
Sebelum dan Sesudah Terhadap pertama dan kedua 2,13 dengan standar
Tekanan Darah deviasi 2,23. Hasil Uji statistik
Secara statistik tidak ada didapatkan nilai p=0,513, berarti secara
perbedaan yang signifikan rata-rata statistik tidak ada perbedaan yang
tekanan darah sistolik maupun diastolik signifikan rata-rata tekanan darah
sebelum dan sesudah tidur siang pada sistolik sebelum dan sesudah pada
responden perlakuan. Hasil uji pada responden kontrol
tekanan darah sistolik dengan nilai Hasil uji tekanan diastolik
mean perbedaan antara pengukuran pre kelompok kontrol nilai mean perbedaan
dan post dengan nilai rata-rata sebesar antara pengukuran pertama dan kedua
2,2 dengan deviasi 0,7 dengan p 4.06 dengan standar deviasi 1,83. Hasil
value=0,149. Hasil uji pada tekanan Uji statistik didapatkan nilai p=0,007,
darah diastolik dengan nilai mean berarti secara statistik ada perbedaan
perbedaan antara pengukuran pre dan yang signifikan rata-rata tekanan darah
post dengan nilai rata-rata sebesar 2,2 sistolik pengukuran pertama dan kedua
dengan deviasi 0,6 dengan p pada responden kontrol.Namun pada
value=0,314.. kelompok kontrol, tekanan darah rata-
Pada kelompok kontrol pada uji rata diastolik pada pengukuran kedua
statistik didapatkan Hasil uji pada lebih tinggi dibandingkan pada
tekanan darah sistolik dengan nilai pengukuran pertama.
mean perbedaan antara pengukuran pre Hasil ini sesuai dengan penelitian
dan post dengan nilai rata-rata sebesar pada 212 orang dengan usia 62 tahun
2,2 dengan deviasi 0,7 dengan p dengan tekanan darah sistolik 130
value=0,149. Hasil uji pada tekanan mmHg dengan 25% responden merokok
darah diastolik dengan nilai mean dan memiliki diabetes type 2. Peneliti
perbedaan antara pengukuran pre dan melakukan perbandingan antara
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 9, Nomor 1, Mei 2022 88
responden yang tidur siang dan tidak Penjelasan pada temuan ini adalah
tidur siang, didapatkan responden bahwa tidur malam hari terfragmentasi
setelah tidur siang selama 49 menit dan efisiensi tidur rendah pada mereka
dengan hasil terjadi rata-rata penurunan yang tidur lebih lama di malam hari
tekanan darah sistolik kurang lebih 5 (misalnya orang dengan sleep apnea).
mmHg dibandingkan dengan yang tidak Mereka mengambil tidur siang lebih
tidur siang.(Steven Reinberg,2019) lama untuk mengkompensasi
Penelitian (Yang et al., 2020) kehilangan tidur di malam hari.
menyebutkan Grandner et al. Mekanisme yang mendasari
menemukan bahwa durasi tidur pendek hubungan antara tidur siang dan
dan panjang dikaitkan dengan hipertensi masih belum jelas. Penelitian
peningkatan risiko hipertensi dalam sebelumnya menunjukkan bahwa
sampel warga Amerika Serikat pada kurang tidur dapat mengaktifkan sistem
lebih dari 700.000 orang dewasa. simpatis. Sistem simpatis yang
Beberapa penelitian telah menemukan diaktifkan dapat merangsang sistem
bahwa tidur siang dikaitkan dengan renin-angiotensin-aldosteron dan
kurang tidur malam hari, efisiensi tidur meningkatkan sintesis katekolamin
yang kurang, dan insomnia yang dapat sentral yang dapat menyebabkan
menyebabkan hipertensi. penyempitan pembuluh darah dan
Penelitian yang dilakukan meningkatkan tekanan darah.
Campbell et al, menemukan bahwa tidur Tidur siang dengan durasi yang
siang memiliki sedikit efek pada durasi tepat dapat mengkompensasi
atau kualitas tidur malam hari. kekurangan tidur malam hari dan
Penelitian Yang Y et al menemukan kemudian membantu menjaga tekanan
bahwa tidak ada perbedaan yang darah normal. Namun, tidur siang yang
signifikan dalam durasi tidur malam lama dapat meningkatkan risiko
yang ditemukan di antara kelompok hipertensi. Literatur menyarankan
tidur siang, kecuali orang yang tidur bahwa tidur gerakan mata cepat (REM)
siang 90 menit melaporkan lebih dapat meningkatkan aktivitas saraf
banyak tidur malam daripada semua simpatik. REM biasanya terjadi pada
kelompok lainnya. tidur siang yang lama (misalnya tidur
siang lebih dari 90 menit) dan dengan
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 9, Nomor 1, Mei 2022 89
demikian dapat meningkatkan tekanan siang turun pada sistolik dan diastolik
darah karena peningkatan aktivitas saraf namun tidak memberikan pengaruh atau
simpatik. perbedaan yang signifikan pada
Penelitian yang dlakukan pada responden dengan perlakuan tidur siang.
masyarakat Cina paruh baya dan lebih
SIMPULAN
tua, tidur siang yang diperpanjang (≥90
Penelitian yang dilakukan menunjukkan
menit) dikaitkan dengan hipertensi pada
tidak ada pengaruh tidur siang terhadap
wanita paruh baya dan wanita yang
tekanan darah baik sistolik maupun
lebih tua dan hubungan ini lebih jelas
diastolik pada kelompok perlakuan.
pada kelompok wanita yang lebih tua.
Hasil penelitian juga menunjukkan tidak
Sebagai gaya hidup yang dapat diubah,
ada perbedaan rata-rata pre dan post
kebiasaan tidur siang dapat disesuaikan
tekanan darah sistolik pada kelompok
untuk mencegah hipertensi. Perhatian
perlakuan dan kelompok kontrol dengan
khusus perlu diberikan pada perilaku
nilai P value (sig.2-tailed) = 0,115.
tidur siang pada wanita paruh baya dan
Namun terdapat perbedaan yang
lebih tua. Tidur siang yang lama lebih
signifikan rata-rata tekanan darah
dari 90 menit mungkin bukanlah terapi
diastolik pengukuran pertama dan kedua
yang tepat untuk pencegahan dan
pada responden kontrol P value (sig.2-
pengelolaan hipertensi, terutama pada
tailed) = 0,007. Peneliti menyadari
wanita.
bahwa hasil penelitian belum sempurna,
Pada penelitian yang dilakukan
diharapkan penelitian selanjutnya dapat
dengan memberikan batasan minimal 20
meneliti lebih mendalam tentang
menit dan tidak mendata paling lama
pengaruh tidur siang lebih dari 90 menit
berapa durasi tidur siang, sehingga
dengan mempertimbangkan kualitas
belum dapat membandingkan dengan
tidur pada malam hari terhadap tekanan
hasil penelitian lain yang menyatakan
darah.
bahawa pada wanita dengan tidur siang
lebih dari 90 menit memiliki UCAPAN TERIMA KASIH
kecenderungan lebih meningkat tekanan Terima Kasih kami ucapkan kepada
darah. Hal ini yang kemungkinan Poltekkes Kemenkes Banten yang telah
menjadi faktor meskipun rata-rata memberikan dukungan dalam penelitian
tekanan darah pada responden tidur ini.
Medikes (Media Informasi Kesehatan),Volume 9, Nomor 1, Mei 2022 90