Makalah Agama Human and Religion
Makalah Agama Human and Religion
Makalah Agama Human and Religion
Arranged By :
Mochamad Faizal Ferdian (2242820066)
Zakaria Muttaqin Aditama (2242820001)
Assalamu’alaikum Wr.Wb
First and foremost, we extend our heartfelt gratitude to Allah SWT, whose guidance and
grace have enabled us to successfully complete the paper entitled "Human and
Religion" within the designated timeframe. This paper has been crafted with the primary
objective of fulfilling the academic requirements set forth by Mr. Ikhsan Setiawan, our
esteemed lecturer in the Islamic Religious Education course.
In the course of preparing this paper, we encountered various challenges and hurdles.
However, through the unwavering support of numerous individuals, we were able to
surmount these obstacles. We are acutely aware that this paper may still contain
imperfections and errors. Therefore, we wish to express our sincere appreciation to all
those who contributed to the development of this paper. May Allah SWT reward your
assistance abundantly and bestow His blessings upon you. We acknowledge that this
work remains a work in progress, both in terms of its structure and content.
Consequently, we eagerly welcome constructive criticism and valuable suggestions
from our readers to enhance the quality of our future endeavors.
In conclusion, we hope that this paper serves as a source of enlightenment, offering
readers a deeper understanding of the intricate relationship between human beings and
their faith, as explored through the lens of religion.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
In the paper titled "Human and Religion," we delve into the intricate relationship
between humanity and faith within the context of Islamic Religious Education. Our
study explores the profound influence of religion on human beliefs, behaviors, and
ethical foundations, underscoring its pivotal role in shaping character and fostering
moral responsibility. Drawing from Islamic teachings, we analyze how religious
education contributes to the development of individuals' spirituality and values,
promoting social cohesion within Islamic communities.
5. Agama Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya. Terjemah:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan
manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-
ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat
(tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih
sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (Qs. al-A’raf ayat 9). Terjemah: Tidakkah
kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di
langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin.
Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan
atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan (Q.s. Luqman ayat 20).
6. Agama Islam berfungsi sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Al-Qur’an surat al-
Anbiya’ ayat 107, terjemah: Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam.
7. Agama Islam mengarahkan umat manusia ke masa depan (akhirat) tanpa melupakan
masa kini (dunia), sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an surat Qashash ayat 77,
terjemah: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
buat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepa-damu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesung-guhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan. Bagi orang yang beriman, masa depan itu penuh
harapan. Karenanya, ia harus selalu optimis dan menghilangkan pesimisme. 8. Agama Islam
menjanjikan balasan (al-jaza’), yakni: surga bagi orang-orang yang beriman, dan neraka
bagi orang yang kufur kepada Allah swt. Firman Allah, al-Qur’an surat al- Bayyinah ayat
6-8, terjemah: Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni Ahli Kitab dan kaum musyrikin akan
masuk neraka jahan-nam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruknya
makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih, mereka itulah
sebaik-baik makhluk. Balasan mereka disisi Tuhannya ialah surga 8Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha ter-hadap
mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang
takut kepada Tuhannya.
Iman adalah dasar dari agama Islam. Tanpa iman, seseorang tidak bisa disebut sebagai
muslim. Iman adalah sumber motivasi dan inspirasi bagi seorang muslim untuk
menjalankan ibadah dan ketaatan kepada Allah. Iman juga merupakan penentu tingkat
kebahagiaan dan keselamatan seseorang di dunia dan akhirat.
Ihsan: Akhlak yang Mulia Ihsan adalah beribadah kepada Allah seolah-olah kita
melihat-Nya. Jika kita tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat kita. Ihsan
adalah tingkat tertinggi dari agama Islam. Ihsan adalah kesempurnaan dalam beribadah dan
berakhlak.
Ihsan adalah buah dari iman dan islam. Dengan iman dan islam yang mantap, seseorang
akan mencapai ihsan, yaitu kesadaran dan kecintaan yang mendalam kepada Allah sehingga
selalu berusaha untuk menyenangkan-Nya dengan segala ucapan dan perbuatan. Ihsan juga
berarti berbuat baik kepada diri sendiri, sesama manusia, binatang, tumbuhan dan
lingkungan.
Kesimpulan
Iman, islam dan ihsan adalah tiga dimensi ajaran Islam yang saling terkait dan
melengkapi satu sama lain. Tidak ada satu dimensi pun yang bisa dipisahkan atau diabaikan
dari dimensi lainnya. Seorang muslim harus berusaha untuk mengembangkan ketiga
dimensi ini dalam dirinya agar menjadi hamba Allah yang sempurna.
6.6 Conclusion
All we have to do is doing what is right and avoid all bad things in order to make all
good things in life and afterlife .