Jurnal Kesehatan: Pola Asuh Dan Tipe Keluarga Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja
Jurnal Kesehatan: Pola Asuh Dan Tipe Keluarga Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja
Jurnal Kesehatan: Pola Asuh Dan Tipe Keluarga Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja
Pola Asuh dan Tipe Keluarga dengan Perilaku Seks Bebas Pada Remaja
Abstract
Adolescence is an age in search of identity. One of the most common problems is a decline in moral values because
they have not discovered their true identity. The aim of the research is to determine the relationship between
parenting style and family type and free sexual behavior in teenagers. The research method is quantitative
observational with a cross sectional approach. The population in the research was class XI students of SMK dr.
Soebandi numbered 114 respondents with samples taken using simple random sampling. The instrument in the
research used a questionnaire on parenting patterns, family type and free sexual behavior with the independent
variables parenting style and family type and the dependent variable being free sexual behavior. The research
data shows that the distribution of parenting patterns is mostly authoritarian (91.3%), family type is nuclear family
(75.4%), and risky sexual behavior (89%). The results of statistical analysis using the Spearman test obtained a p
significance value of 0.002, which means there is a relationship between parenting style and free sexual behavior,
whereas in both results of statistical analysis the p significance value was 0.745, which means there is no
relationship between family type and free sexual behavior in teenagers. . Parenting style and family type are one
of the factors that shape adolescent behavior, including sexual behavior. Parental parenting styles shape and
support good and bad behavior in teenagers.
Keywords: parenting, family type, casual sex behavior, teen
Abstrak
Remaja merupakan usia dalam pencarian jati diri. Salah satu masalah yang paling banyak terjadi adalah turunnya
nilai moral karena belumnya menemukan jati diri mereka. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui
hubungan antara pola asuh dan tipe keluarga dengan perilaku seks bebas pada para remaja. Metode dalam
penelitian adalah kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional. Adapun populasi didalam penelitian
adalah siswa kelas XI SMK dr. Soebandi sejumlah 114 responden dengan pengambilan sample menggunakan
simple random sampling. Instrument dalam penelitian menggunakan kuesioner pola asuh, tipe keluarga dan
perilaku seks bebas dengan variabel bebas pola asuh dan tipe keluarga dan variabel terikat perilaku seks bebas.
Data hasil penelitian menunjukkan distribusi pola asuh sebagain besar otoriter (91,3%), tipe keluarga adalah
nuclear family (75,4%), dan perilaku seks beresiko (89%). Hasil analissi statistic menggunakan uji spearmen di
peroleh nilai signifikansi p sebesar 0,002 yang artinya terdapat hubungan antara pola asuh dengan perilaku seks
bebas sedangkan pada kedua hasil analisis statistik nilai signifikansi p sebesar 0,745 yang artinya tidak terdapat
hubungan antara tipe keluarga dengan perilaku seks bebas pada para remaja. Pola asuh dan tipe keluarga
merupakan salah satu faktor yang membentuk perilaku para remaja termasuk perilaku seks yang terjadi. Pola asuh
orang tua membentuk dan mendukung terjadinya perilaku baik dan buruknya pada para remaja.
Kata Kunci: Pola Asuh, Tipe Keluarga, Perilaku Seks Bebas, Remaja
Naskah masuk: 30 November 2023, Naskah direvisi: 21 Desember 2023, Naskah diterima: 22 Desember
2023
Naskah diterbitkan secara online: 31 Agustus 2023
©2023/Penulis. Artikel ini merupakan artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY-SA
(https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0)
146
Publisher : Politeknik Negeri Jember
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Dadya Hadi Nindita Putri, Kustin
147
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 11 No. 3 Desember 2023
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Dadya Hadi Nindita Putri, Kustin
148
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 11 No. 3 Desember 2023
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Dadya Hadi Nindita Putri, Kustin
149
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 11 No. 3 Desember 2023
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Dadya Hadi Nindita Putri, Kustin
150
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 11 No. 3 Desember 2023
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Dadya Hadi Nindita Putri, Kustin
Tabel 5 menunjukkan bahwa hubungan dapat dibantah dari orang tua sehingga remaja
pola asuh dan perilaku seks bebaspada remaja cenderung menurut dan tidak berani untuk
terdapat hasil yang paling tinggi yakni pada melawan. Salah satu cara yang efektif adalah
perilaku seks bebas tidak berisiko dengan mengenalkan anak ke pendidikan pesantren
jumlah 96 (84,2%) dengan pola asuh otoriter. dengan bekal agama yang cukup dan literasi
Hasil analisis spearman didapatkan hasil p tentang kesehatan reproduksi dari sisi agama
0.004 (p< 0,05) yang artinya Ha diterima yakni dan pendidikan sangat bagus untuk mencegah
terdapat hubungan pola asuh dengan perilaku terajdinya seks bebas diaklangan remaja
seks bebas pada remaja. (Kustin et al., 2023).
Tabel 6 menunjukkan bahwa hubungan Orang tua dengan pola asuh otoriter
tipe keluarga dengan perilaku seks bebas pada menganggap masalah seksualitas adalah hal
remaja didapatkan hasil tertinggi yakni pada yang tabu untuk diperbincangkan, hal ini tentu
perilaku seks bebas tidak berisiko dengan tipe akan menjadi boomerang bagi orang tua
keluarga nuclear family (keluarga inti) dengan tersebut dimana ketika anak sudah tidak tinggal
jumlah jumlah 60 (52,6%). Hasil analisis dengan orang tua, anak akan merasa lepas dari
spearman di hasil p 0.276 (p > alfa yaitu
pantuan orang tua sehinggarasa ingin tahu dan
0.05) yang artinya Ha ditolak yakni tidak ada
mencoba hal-hal yang tidak dapat dilakukan
hubungan tipe keluarga denganperilaku seks
bebas pada remaja. selama berada di pengawasan orang tua
Perilaku seks bebas merupakan tingkah (Amalia, 2019). Penelitian ini tidak sejalan
laku yang didasari oleh hasrat seksual baik dengan penelitian (Bloom & Reenen, 2013)
dengan lawan jenis maupun sesama jenis. yang menunjukkan bahwa responden dengan
Bentuk perilaku seks bebasbermacam-macam, pola asuh otoriter mempunyai perilaku seks
diawali dengan rasa ketertarikan hingga tingkah bebas berisiko yang didasari oleh rasa ingin
laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama berontak yang mengakibatkan anak tidak
(Aulia & Winarti, 2020). Seks bebas menuruti perintah orang tua. Hasil dari
merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki- penelitian ini menunjukkan bahwa tidak
laki dan perempuan tanpa adanya ikatan terdapat hubungan yang signifikan antara tipe
perkawinan (Kustin, 2023). Bentuk-bentuk keluarga dengan perilaku seks bebas yang
perilaku seks bebas yakni bersentuhan,
ditunjukkan dengan nilai p value 0,275 (p
berciuman, berpelukan, petting, berhubungan
bada, masturbasi, dan oral seks (Ismiyati et al., value>0,05). (Putri & Ariana, 2021)
2022). mengatakan bahwa dengan tipe keluarga
Berdasarkan hasil penelitian hubungan extended family (keluarga luas/besar) remaja
pola asuh dengan perilaku seks bebas pada cenderung pernah melakukan perilaku seksual
remaja terdapat hubungan positif yang artinya sedang, sedangkan remaja dengan tipe keluarga
pola asuh yang mengarah ke pola asuh baik nuclear family (keluarga inti) sebagian besar
diikuti dengan perilaku seks bebas yang tidak hanya pernah melakukan perilaku seksual
berisiko. Hasil analisis nilai p sebesar 0.004 berisiko rendah.
yang artinya ada hubungan pola asuh dan
perilaku seks bebas. Penelitian sejalan dengan Peneliti berpendapat bahwa perilaku seks
penelitian yang dilakukan oleh (Amalia, 2019) bebas remaja yang tidak terkendali tidak hanya
bahwa terdapat hubungan antara pola asuh disebabkan oleh tipe keluarga. Tipe keluarga
otoriter orang tua dengan perilaku seks bebas dengan keluarga yang utuh bisa membuat
remaja dengan p-value < 0.05. kemungkinan untuk tidak berperilaku seks
Penelitian yang dilakukan oleh bebas dikarenakan remaja bisa lebih terbuka
(Batubara., 2017) didapatkan hasil bahwa ada kepada keluarga yang hanya terdiri dari orang
hubungan yang signifikan antara pola asuh tua yang lengkap dan anak. Kehangatan yang
orang tua terhadap perilaku seks bebas pada diberikan oleh keluarga inti dapat membuat
remaja dan didapatkan hasil yakni pola asuh remaja merasa nyaman. Walaupun bukan
otoriter, yang mana pola asuh otoriter akan pembenaran bagi remaja untuk melakukan
mengakibatkan perilaku seks bebas tidak perilaku seks bebas tidak berisiko, tipe keluarga
berisiko dikarenakan aturanyang ketat dan tidak yang terbentuk dengan baik tidak
151
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 11 No. 3 Desember 2023
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Dadya Hadi Nindita Putri, Kustin
152
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 11 No. 3 Desember 2023
Jurnal Kesehatan
Author(s) : Dadya Hadi Nindita Putri, Kustin
153
Publisher : Politeknik Negeri Jember Vol. 11 No. 3 Desember 2023