Sapa Orang Tua Dengan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
Sapa Orang Tua Dengan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
Sapa Orang Tua Dengan Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja
Email: [email protected]
2The Study Program of Midwifery Faculty of Medicine Batam University
Email: [email protected]
ABSTRACT
BackgraundThe cause of adolescents’ inadequate knowledge about reproductive health is the lack of
parental communication as the main source of information, especially in terms of sexuality and adolescent
reproductive health. Based on the Indonesian Youth Reproductive Health Survey, adolescents claim to have
friends who have had premarital sexual relations aged 14-19 years (women 34.7%, men 30.9%), ages 20-24
years old (women 48.6% %, male 46.5%). This data shows that reproductive health problems among
adolescents. Consequently, it will have a major influence on population growth and the future of the nation.
The purpose of this study was to see whether there was a relationship between parents and the
knowledge of adolescents about adolescent reproductive health.
MethodsThis research is descriptive correlative, with a cross sectional approach. This research was
conducted from February to August 2018 at SMP Negeri 28 Batam. The population in this study were all
teenagers of class VII 255 students. Sampling with purposive sampling technique, a total sample of 156
respondents. The data was analyzed by Chi-Square analysis. Instruments applied questionnaires (questionnaire).
The results of the bivariate analysis were 156 teenagers who had less parental greetings with less
knowledge as many as 37 respondents (23.7%). The results of the bivariate test had a significant relationship
between parental greetings with adolescent knowledge about adolescent reproductive health with the results of
chi-square analysis p value = 0,000 smaller than the value of 0,05.
Conclusion, there is a relationship between the parents’ greetings and the knowledge of adolescents
about adolescent reproductive health.
Suggestion that parents should increase more greetings with teenagers in order to develop teenagers'
understanding of reproductive health so as to prevent adolescents from negative sexual behavior.
ABSTRAK
Latar Belakang Penyebab kurangnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi adalah
kurangnya komunikasi orangtua sebagai sumber informasi pertama bagi remaja terutama dalam hal seksualitas
dan kesehatan reproduksi remaja. Berdasarkan Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) remaja
mengaku mempunyai teman yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah usia 14-19 tahun (perempuan
34,7%, laki-laki 30,9%), usia 20-24 tahun (perempuan 48,6%, laki-laki 46,5%). Data ini menunjukan bahwa
masalah kesehatan reproduksi dikalangan remaja jika diabaikan akan berpengaruh besar pada pertumbuhan
penduduk dan masa depan bangsa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada hubungan sapa orang tua dengan pengetahuan
remaja tentang kesehatan reproduksi remaja.
Metode Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif, dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Agustus 2018 di SMP Negeri 28 Batam. Populasi pada penelitian
ini adalah seluruh remaja kelas VII 255 siswa. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, jumlah
sampel 156 responden. Analisa yang digunakan yaitu analisa Chi-Square. Instrumen yang digunakan dengan
menggunakan kuesinoner(angket).Hasil analisa bivariat yaitu dari 156 responden remaja yang memiliki sapa
orang tua yang kurang dengan pengetahuan yang kurang sebanyak 37 responden (23,7%).
Hasil uji bivariat terdapat hubungan yang signifikan antara sapa orang tua dengan pengetahuan remaja
tentang kesehatan reproduksi remaja dengan hasil analisis chi-square p value = 0,000 lebih keci dari nilai α 0,05.
Kesimpulan ada hubungan antara sapa orang tua dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi remaja.
390 Arum Dwi Anjani, Sisca Dwi Puspita
Saran terhadap orang tua remaja hendaknya lebih meningkatkan lagi sapa dengan anak remaja agar
pemahaman remaja mengenai kesehatan reproduksi meningkat sehingga dapat menghindarkan remaja dari
perilaku seksual yang negatif.
Kata kunci : Sapa Orang Tua, Pengetahuan Remaja, Kesehatan Reproduksi Remaja.
Tabel 3 Hubungan sapa orang tua dengan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja di
SMP Negeri 28 Batam Kelurahan Belian Kecamatan Batam Kota Kota Batam Tahun 2018
Pengetahuan Remaja
Sapa Orang
Kurang Baik Total p value
Tua
ƒ % ƒ % ƒ %
Baik 25 22,1 88 77,9 113 100
Kurang 37 86,0 6 14,0 43 100 0,000
Total 62 39,7 94 60,3 156 100
dari perilaku seksual pranikah. Penelitian ini juga pengetahuan ke dalam individu yang berada pada
dikemukaan oleh indrijati dalam kurniawati (2010) lingkungan tersebut. Hal tersebut terjadi karena
bahwa sikap seks pranikah remaja dapat di adanya interaksi timbal balik yang akan direspon
pengaruhi oleh kualitas komunikasi remaja dengan sebagai pengetahuan.
orang tua. Semakin efektif kualitasnya maka Hal ini sesuai dengan teori perkembangan
sikapnya semakin tidak mendukung sosial remaja, dimana orang tua yang memberikan
(menolak/menjauh) terhadap perilaku seks pranikah bekal pengetahuan kesehatan reproduksi pada
atau sebaliknya, jika komunikasi orang tua dan anak berarti memberikan pencegahan pada anak
remaja semakin menurun (tidak efektif) maka terhadap dampak negatif dari kesehatan reproduksi
sikapnya akan mendukung terhadap perilaku seks dalam menciptakan rasa nyaman, memberikan
pranikah. perlindungan agar tetap terhindar dari bahaya akan
Walaupun sapa orang tua pada remaja baik, masa depannya sendiri. Apabila anak memperoleh
orang tua harus tetap terus meningkatkan sapa informasi dengan benar dan wajar tentang
(komunikasi) pada anak dalam pemberian informasi kesehatan reproduksi khusunya seksualitas, maka
tentang kesehatan reproduksi dan tetap waspada anak tidak lagi mempunyai keinginan yang
terhadap kejahatan seksual karena maraknya berlebihan untuk menyalurkan dorongan
kejadian pelecehan seksual, kekerasan seksual, seksualnya dengan perilaku yang negatif (Gunarsa,
dan pemerkosaan bahkan disertai pembunuhan, 2010).
orang tua harus meningkatkan kewaspadaan dalam Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
menjaga anak terutama anak remaja dimana masa pada siswa kelas VII di SMP Negeri 28 Batam
remaja ini merupakan masa yang rentan karena dapat di simpulkan dari 156 responden, Dari tabel
masa dimana mereka mencari jati diri mereka. 5.3 dapat dilihat dari 94 responden (60,3%) yang
Untuk itu komunikasi antara orang tua khususnya memiliki pengetahuan yang baik lebih banyak
ibu sebagai orang tua yang lebih dekat dengan terdapat pada responden yang memiliki sapa orang
anak, harus lebih di tingkatkan lagi agar dapat tua yang baik 88 responden (77,9%). Sedangkan
terjalin komunikasi yang efektif. pada responden yang memiliki sapa orang tua yang
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kurang sebanyak 37 responden (86,0%).
dilakukan pengetahuan remaja tentang kesehatan Hasil analisis berdasarkan analisis statistik
reproduksi remaja, remaja yang berpengetahuan non parametik menggunakan uji chi-square,
baik tentang kesehatan reproduksi remaja di SMP didapatkan p value 0,000 lebih kecil dari nilai α
Negeri 28 Batam sebanyak 94 responden (60,3%) 0,05. Jadi nilai p value kurang dari nilai α maka
sedangkan remaja yang memiliki pengetahuan yang dinyatakan Ho ditolak, yang berarti terdapat
kurang 62 responden (92,7%) dari total 156 hubungan antara sapa orang tua dengan
responden. pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
Pengetahuan dipengaruhi oleh lingkungan remaja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dan salah satu unsur dalam lingkungan remaja terdapat hubungan antara sapa orang tua dengan
disini adalah orang tua. Sapa orang tua pada anak pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi
remaja yang baik merupakan faktor yang membuat remaja di SMP Negeri 28 Batam Kelurahan Belian
pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi Kecamatan Batam Kota Kota Batam Tahun 2018.
baik, karena remaja mendapatkan informasi Hasil penelitian ini didukung dengan
mengenai kesehatan reproduksi yang cukup dari penelitian terkait yang pernah dilakukan oleh
orang tuanya selain dari sumber informasi lain Ardhiyanti Yulrina tentang Pengaruh Peran Orang
seperti teman sebaya, guru ataupun yang di dapat Tua terhadap Pengetahuan Remaja tentang
dari lingkungan sekolah. Remaja yang memiliki Kesehatan Reproduksi di SMA Negeri Se–Kota
pemahaman secara benar dan proporsional tentang Pekanbaru kelas X dan XI Tahun 2013”. Dari hasil
kesehatan reproduksi maka akan cenderung analisis multivariat, variabel yang berhubungan
memahami resiko perilaku serta alternatif cara yang secara signifikan adalah variabel peran orang tua
digunakan untuk menyalurkan dorongan seksual dalam hal ini adalah komunikasi orang tua. Nilai OR
secara sehat dan bertanggung jawab. Menurut dari variabel peran orang tua adalah 1,982 artinya
(Fitriani, 2015)salah satu faktor yang remaja yang orang tuanya tidak berperan berisiko 2
mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah kali memiliki pengetahuan tentang kesehatan
lingkungan dimana lingkungan adalah segala reproduksi yang kurang baik dibanding remaja yang
sesuatu yang ada di sekitar individu baik lingkungan orang tuanya berperan. Sedangkan menurut hasil
fisik atau biologis, maupun sosial. Lingkungan penelitian Rizka Kurniawati, Heny Setyowati ER,
berpengaruh terhadap proses masuknya Mahmudah. Hubungan Komunikasi Antara Orang