Prosidingpedarufik 2019

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/374810095

PENCAPAIAN PROGRAM LAPORAN SURVEILANS TERPADU PUSKESMAS


BANJARBARU SELATAN MELALUI (PEDARUFIK) PELATIHAN PENYAJIAN
DATA BERUPA GRAFIK

Conference Paper · October 2023

CITATIONS READS

0 64

6 authors, including:

Musafaah Musafaah
Universitas Lambung Mangkurat
24 PUBLICATIONS 17 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Musafaah Musafaah on 19 October 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ISBN - 978-602-51165-3-7

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Banjarbaru, 30 Oktober - 1 November 2019
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN

Call for Paper


Tema:

“Sustainable Strategic For Disaster Management In Wetland Area”


Banjarbaru, 1 November 2019

Fakultas Kedokteran Program Studi Kesehatan Masyarakat

Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru

Penerbit:

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran


Universitas Lambung Mangkurat
i
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN
“Sustainable Strategic For Disaster Management In Wetland Area”

Steering Committee:

Pelindung
Prof. Dr. Zairin Noor, dr, Sp, OT.K.MM
Penanggung Jawab
Fauzie Rahman, SKM, MPH
Pimpinan Redaksi
Musafaah, SKM, MKM
Wakil Pimpinan Redaksi
Fahrini Yulidasari, SKM, MPH
Web Programmer
Anugrah Nur Rahmat, SKM
Lia Anggraini, SKM
Redaksi Pelaksana
Noor Ahda Fadillah, SKM., M.Kes (Epid)

Staf Pemasaran
Rudi Fakhriadi, SKM, M.Kes (Epid))
Lenie Marlinae, SKM, MKL
Organizing Committee:

Ketua Pelaksana:
Nita Pujianti, S. Farm, Apt, MPH
Wakil Ketua
Ayu Riana Sari, SKM, M.Kes
Sekretaris
Dian Rosadi, SKM, MPH

ii
Reviewer:

Fauzie Rahman, SKM, MPH Noor Ahda Fadillah, SKM, M.Kes (Epid)
Lenie Marlinae, SKM, MKL Andini Octaviana Putri, SKM, M.Kes
Musafaah, SKM, MKM Ayu Riana Sari, SKM, M.Kes

Adi Nugroho, SKM, M.Kes, M.Sc.,PhD Ihya Hazairin Noor, SKM, MPH
Ratna Setyaningrum, SKM, M.Sc Anggun Wulandari, SKM, M.Kes
Laily Khairiyati, SKM, MPH Agung Waskito, ST. MT
Rudi Fakhriadi, SKM, M.Kes (Epid) Muhammad Irwan S, S,Gz, M.Gz
Dian Rosadi, SKM, MPH Mufatihatul Aziza Nisa, SKM,
MKKK Vina Yulia Anhar, SKM, MPH Hadrianti H.D Lasari, SKM, MPH
Nur Laily, SKM, M.Kes Fakhriyah, S,SiT, MKM
Fahrini Yulidasari, SKM, MPH Dr. drs. Tris Eryando, M.A

Dr. Ridwan, M. Thaha, M.Sc Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si,

PhD Prof. Bhisma Murti, dr, MPH, M.Sc, PhD Prof. Asnawi Abdullah, SKM.,

MHSM

Prof. Dr. Ririh Yudhastuti drh, M.Sc Dr. Ede Surya Darmawan, SKM, M.DM

S.A Nugraheni, Dr., dr., M.Kes Ira Nurmala, SKM., MPH., PhD

Ade Suzana Eka Putri, SKM, M.Comm Health Sc, PhD

Managing Editor:

Editor

Anugrah Nur Rahmat, SKM


Penerbit:

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran


Universitas Lambung Mangkurat

iii
Redaksi

Jl. A. Yani Km. 36 Banjarbaru 70714


Telp: (0511) 4772747

Email: [email protected]
Website: www.fk.ulm.ac.id

Cetakan Kedua, November 2019

Hak cipta dilindungi undang-undang.


Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa ijin
tertulis dari penerbit.

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga Seminar Nasional AKK (2nd Annual Scientific Meeting) Program
Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Lambung
Mangkurat (ULM) dapat berlangsung dengan sukses di Banjarbaru,
Kalimantan Selatan tahun 2019. Seminar nasional ini mengangkat tema
“Sustainable Strategic For Disaster Management In Wetland Area”.
Diangkatnya tema ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan
wawasan terkait dengan bidang ilmu AKK. Seminar nasional ini dihadiri oleh
peserta-peserta akademisi, tenaga kesehatan kalangan swasta serta
pemerintah yang berasal dari berbagai daerah di provinsi Kalimantan
Selatan.
Penyelenggaraan Seminar Nasional, terdiri dari acara pembukaan dan safety
induction, persembahan tari tradisional, menyanyikan lagu Indonesia
Raya, Mars Universitas Lambung Mangkurat, laporan dan sambutan,
pembacaan doa, pemaparan materi yang terdiri dari tiga sesi panel,
sampai dengan penutup dan kemudian dilanjutkan dengan call for paper.

Buku prosiding ini memuat sejumlah naskah full paper dari 58 artikel terpilih
yang merupakan hasi penelitian dan program pengabdian kepada masyarakat
yang telah ditata oleh tim dalam kepanitiaan seminar nasional. Oleh karena itu,
kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah terlibat dalam
kegiatan ini. Semoga buku prosiding ini dapat memberi manfaat tidak hanya
bagi para peneliti dan insan kesehatan masyarakat, namun juga bagi seluruh
masyarakat lainnya untuk kepentingan pengembangan ilmu dan teknologi.
Disamping itu diharapkan juga dapat menjadi referensi bagi upaya
pembangunan bangsa dan negara.

Banjarbaru, November 2019

Program Studi Kesehatan Masyarakat


Fakultas Kedokteran ULM

Tim

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Redaksi
Kata Pengantar V
Daftar Isi VI
Fasciolopsiasis Di Wilayah Rawa (Kasus Di Desa Kalumpang Dalam, Babirik, Hulu
Sungai Utara) 1
Gambaran Kasus Difteri Di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015 - 2017 Desember 2017 6
Literatur Review: Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Nikah Sehat
Di Kabupaten Kutai Kartanegara 13
Perilaku Masyarakat Terhadap Kesehatan Lingkungan Di Bantaran Muara Sungai
Barito (Studi Kasus Desa Podok Kabupaten Banjar) 19
Efektivitas Pelatihan SWAT (Safe Working Activity) Sebagai Upaya Mencegah Keluhan
Muskuloskeletal Pada Pendulang Intan Di Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru 26
Hubungan Faktor Individu Pedagang Makanan Jajanan Olahan Daging Dengan
Penggunaan Boraks 34
Desa Sadar Lingkungan Desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karang Intan,
Kabupaten Banjar 43
Pemberian Media Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Tentang Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) Pada Sekolah Di Kota Banjarbaru 49
Pemberian Komunikasi, Informasi Dan Edukasi Dengan Media Leaflet Sebagai Upaya
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Pasien Hipertensi 53
Program Bukapos (Budaya Dan Edukasi Dengan Poster) Sebagai Upaya
Meningkatkan Pengetahuan Tentang Penerapan 5S Kepada Pekerja Housekeeping
PT. Arutmin Indonesia Nplct 59
Pembinaan Kelompok Bina Keluarga Remaja Sebagai Upaya Peningkatan
Pengetahuan Pembinaan Remaja Di Kecamatan Gambut 70
Upaya Optimalisasi Peran Kader Untuk Peningkatan Penggunaan KB Di Desa
Pakapuran Kecil Di Wilayah Kerja Puskesmas Negara 75
Pemberdayaan Kader Posyandu Sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Dan
Sikap Kader Tentang Imunisasi Dasar Di Posyandu Tembang Desa Hilir Muara
Kabupaten Kotabaru 80
Pengaplikasian Media Sosial Instagram Sebagai Media KIE Online Tentang
MKJP Di Bidang DP3AP2KB Kabupaten Kotabaru 86
Pemanfaatan Media Sosial Instagram Sebagai Media Promosi Dan Pelaporan
Penanganan Kekerasan Pada Perempuan Dan Anak 92
vi
Peningkatan Pengetahuan Gizi Keluarga Melalui Penyuluhan Konsumsi Pangan
B2SA Pada Kelompok Wanita Usaha Tani Peserta Program Kawasan Rumah
Pangan Lestari Di Desa Pulau Tambak 97
Sosialisasi Kontrasepsi Jangka Panjang Sebagai Upaya Peningkatan
Pengetahuan Masyarakat Desa 103
Pencapaian Program Laporan Surveilans Terpadu Puskesmas Banjarbaru
Selatan Melalui (Pedarufik) Pelatihan Penyajian Data Berupa Grafik 107
Program Inovasi Meja 8 Jampersal Di Posyandu Banua Murakata Dalam Rangka
Menurunkan Angka Kematian Ibu Dan Bayi Serta Pencegahan Stunting Dan
Meningkatkan Cakupan Program Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) 112
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Melalui
Penyuluhan Pada Ibu Balita Dan Ibu Hamil 115
Implementasi Media Promosi Hemat Energi Listrik Sebagai Upaya Optimalisasi
Pengetahuan Pada Pekerja 120
Peningkatan Pengetahuan Mengenai Pangan Sehat Bergizi Dan Mudah Didapat
Serta Cara Pengelolaan Makanan Balita Di Desa Baruh Tabing 127
Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Melalui Media Leaflet Sebagai Upaya
Pencegahan Kematian Ibu Di Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan 132
Upaya Pelaksanaan Pembuatan Dan Sosialisasi Matriks Penggunaan APD
Kepada Karyawan Melalui Safety Talk Di Pt. Samindo Utama Kaltim 136
Peningkatan Cakupan Persalinan Di Fasilitas Kesehatan Melalui Pembuatan
Media Promosi Kesehatan 143
Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pelajar Melalui Intervensi “Getir”
(Gerakan Anti Narkoba) Di SMAN 3 Barabai Tahun 2019 148
Program “Gercep” (Gerakan Pencegahan Hipertensi) Dalam Upaya Penyadaran
Masyarakat Berobat Hipertensi 153
Pembuatan Media Leaflet Untuk Menurunkan Angka Penemuan Kasus Diabetes
Melitus 159
Upaya Mencapai Keberhasilan Program Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM) Melalui Penyuluhan Kepada Aparat Desa 165
Tertib Dengan “Ngaca” (Ngantri Sambil Baca) Di Posbindu PTM Desa Teluk
Betung Tahun 2019 172
Upaya Peningkatan Penanganan Dan Percepatan Penurunan Stunting Melalui
Pendidikan Kesehatan Bagi Kader 178
Pembuatan Media Sebagai Upaya Penambahan Materi Untuk Kegiatan
Sosialisasi Mengenai Kesehatan Reproduksi 182
Efektifitas Media Promosi Kesehatan Untuk Menunjang Program Pencegahan
Dan Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue 186
Penyediaan Alat Antropometri Dalam Rangka Optimalisasi Kunjungan Posyandu
Balita Di Puskesmas Banjarbaru Selatan 194

vii
Pembuatan Media Promosi Kesehatan Berupa Banner Untuk Pusat Informasi
Dan Konseling (PIK) Remaja 199
Efektifitas Media Promosi K3 Pada Pekerja Di PT. Hasnur Riung Sinergi 203
Upaya Peminimalan Risiko Kecelakaan Kerja Melalui Pembuatan Layout Gudang
Penyimpanan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Di PT. PLN (Persero) UP3
Kuala Kapuas 209
Upaya Meningkatkan Pengetahuan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Melalui Penyuluhan Di Desa Tambak Sari Panji Wilayah Kerja Puskesmas Haur
Gading Kabupaten Hulu Sungai Utara 217
Upaya Meningkatkan Capaian Target Imunisasi Measles Rubella Melalui
Pembuatan Media Promosi Kesehatan 222
Hubungan Antara Penggunaan Jamban Keluarga Sehat Dan Perilaku BABS
Dengan Perbaikan Sanitasi Lingkungan Di Desa Sungai Tabuk Keramat
Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Tahun 2019 226
Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Pengelolaan Sampah Di Desa
Sungai Bangkal 234
Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) Dan Vitamin B6 Disertai Kartu Konsumsi
TTD Kepada Remaja Putri Di Desa Gudang Tengah 242
Analisis Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kepatuhan Konsumsi
Tablet Tambah Darah Remaja Putri Desa Gudang Hirang 247
Pembuatan Tempat Pembuangan Sementara Dan Pemberdayaan Masyarakat
Sebagai Upaya Menanggulangi Permasalahan Sampah Di Desa Pematang
Panjang 255
Kader Anti Sampah Dalam Gerakan Masyarakat Mandiri Di Desa Abumbun Jaya
Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar 260
Karakteristik Penanganan Sampah Di Desa Paku Alam Kecamatan Sungai
Tabuk 267
Pembangunan Jamban Sehat Untuk Mengurangi Perilaku Buang Air Besar
Sembarangan Di Desa Sungai Tandipah 273
Edukasi Pengelolaan Sampah Dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pengadaan Sarana Pembuangan Sampah Sebagai Upaya Mengatasi
Permasalahan Sampah Di Desa Pemakuan 278
Efektivitas Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap, Pengetahuan, Dan Perilaku
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pada Masyarakat Desa Pejambuan 284
Program Bank Sampah Talas (Tajau Landung Sejahtera) Sebagai Upaya
Pengelolaan Sampah Di Desa Tajau Landung) Tahun 2019 290
Pengaruh Penyuluhan Pemilahan Sampah Organik Dan Anorganik Terhadap
Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Masyarakat Di Desa Keliling Benteng Ilir
Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kota Banjarbaru 295
Analisis Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Terhadap Program Edukasi
Pengelolaan Sampah Desa Sungai Tabuk Kota 303
viii
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Gerakan Dorongan Gizi Sebagai
Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Lok Baintan Dalam 309
Efektivitas Penyuluhan Pencegahan Kekurangan Energi Kronis (KEK) Dan
Anemia Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Putri (Studi Observasional Di
MTS Miftahul Ulum Desa Lok Buntar) 315
Program WC Sehat Bagi Masyarakat Kurang Mampu Sebagai Upaya
Mengurangi Kebiasaan Masyarakat Buang Air Besar Di Sungai 321
Intervensi Pembuatan Tempat Sampah Dan Pembentukkan Kader Kalisa( Kader
Peduli Sampah) Di Desa Sungai Pinang Lama 327
Gerakan Jamban Sehat (Gajah) Sederhana Dalam Rangka Mewujudkan
Masyarakat Open Defecation Free (Odf) Di Desa Lok Baintan 331
Gambaran Kadar Gula Darah Sebelum Dan Sesudah Konsumsi Baram Pada
Masyarakat Dayak Di Desa Batu Badinding 338
Pengaruh Pelatihan Posyandu Model Plus Terhadap Pengetahuan Ibu Tentang
Penanggulangan Gizi Buruk Balita Di Desa Kuin Selatan Banjarmasin 345
Identifikasi Senyawa Aktif Ekstrak Etanol Kulit Jeruk Limau Kuit (Citrus
Amblycarpa) Dan Potensi Sebagai Bioinsektisida Pada Nyamuk Aedes Aegypti 350
Abon Kulit Nanas Sebagai Pemanfaatan Limbah Kulit Nanas Kecamatan
Mekarsari Kabupaten Batola Untuk Mengurangi Sampah Organik 358
Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta 6-23 Bulan 364
(Tinjauan Terhadap Imd Dan Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas
Bakarangan Kabupaten Tapin) 364
Intervensi Gizi Spesifik Dan Resiko Kejadian Stunting Pada Balita 370
Potensi Orkes-Ku (Raport Kesehatanku) Dalam Mengidentifikasi Risiko Asupan
Energi Dan Protein Pada Kejadian Anemia 379

ix
PENCAPAIAN PROGRAM LAPORAN SURVEILANS
TERPADU PUSKESMAS BANJARBARU SELATAN
MELALUI (PEDARUFIK) PELATIHAN PENYAJIAN DATA
BERUPA GRAFIK
Eva Dwi Kurnia, Utami Setyaningsih, Narlin, Nor Ifansyah, Musafaah, Rudi
Fakhriadi
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran,Universitas Lambung
Mangkurat
Email korespondensi: [email protected]

ABSTRAK

Petugas surveilans harus melakukan penyajian data berupa tabulasi dan di


kombinasikan dengan grafik. Pengolahan data yang baik akan memberikan informasi
spesifik suatu penyakit dan atau masalah kesehatan, sedangkan puskesmas Banjarbaru
Selatan hanya menggunakan penyajian data tabulasi. Tujuannya untuk meningkatkan
kemampuan untuk penyajian analisis data penyakit berupa grafik di Puskesmas
Banjarbaru Selatan, dan mempercepat pengambilan keputusan dalam penyajian/analisis
data surveilans. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data primer didapat
dengan cara wawancara kepada petugas pengelola surveilans dan data sekunder
didapat dengan cara laporan profil Puskesmas Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru.
Cara pengumpulan data dimulai dari penemuan kasus, data di rekap,dan penentuan jenis
data kasus. Jenis data kasus terdiri dari data rutin dan tidak rutin. Hasil yang didapatkan
adalah adanya peningkatan penyajian data berupa grafik pada Bulan Juli 2019. Petugas
mengenal data dalam laporan bulanan dan memahami cara pengumpulan dan penyajian
data berupa grafik. Implementasi intervensi ini telah mencapai keberhasilan/terealisasi
sesuai dengan indikator keberhasilan jangka panjang. Pelatihan terhadap petugas
surveilans terkait pembuatan penyajian data berupa grafik mengalami peningkatan.
Kesimpulan yang di dapatkan yaitu adanya pelatihan penyajian/analisis data berupa
grafik petugas surveilans sudah melaksanakan pembuatan penyajian data berupa grafik.
Petugas merasakan kemudahan untuk meanalisis data terkait laporan surveilans terpadu
Puskesmas dan mampu mempercepat pengambilan keputusan.

Kata kunci: Surveilans, data, grafik.

ABSTRACT

The surveillance officer must present the data in the form of tabulations and combine
them with graphs. Good data processing will provide specific information about a disease
and or health problem, while the Banjarbaru Selatan health center only uses tabulated
data presentation. The aim is to increase the ability to present disease data analysis in
the form of graphs at the South Banjarbaru Health Center, and accelerate decision
making in presenting / analyzing surveillance data. The method used is primary data
collection obtained by interviewing the surveillance management officer and secondary
data obtained by reporting the profile of the South Banjarbaru Health Center in
Banjarbaru City. The method of data collection starts from case finding, data
recapitulation, and determination of case data types. Case data types consist of routine
and non-routine data. The results obtained are an increase in data presentation in the
form of graphs in July 2019. Officers are familiar with the data in monthly reports and
understand how to collect and present data in the form of graphs. The implementation of
this intervention has been successful / realized in accordance with indicators of long-term
success. Training of surveillance officers regarding making data presentation in the form
of graphs has increased. The conclusion is that there is training in the presentation /

107
analysis of data in the form of graphs surveillance officers have carried out making the
presentation of data in the form of graphs. Officers find it easy to mean data analysis
related to integrated health center surveillance reports and are able to speed up decision
making.

Keywords : Surveillance, data, graphics

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,


keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber
daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta memiliki perencanaan kesehatan dan
pembiayaan terpadu dengan justifikasi kuat dan logis yang didukung oleh data dan
informasi epidemiologi yang valid.Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis
secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah
kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Sistem
surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans
epidemiologi (1).Surveilans terpadu (integrated surveillance) menata dan memadukan
semua kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/Kabupaten/kota)
sebagai sebuah pelayanan publik bersama. Surveilans terpadu menggunakan struktur,
proses, dan personal yang sama, melakukan fungsi mengumpulkan informasi yang
diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit. Karakteristik pendekatan surveilans
terpadu meliputi memandang surveilans sebagai pelayanan bersama, menggunakan
pendekatan solusi majemuk, menggunakan pendekatan fungsional, bukan struktural,
melakukan sinergi antara fungsi inti surveilans (yakni pengumpulan, pelaporan, analisis
data, tanggapan) dan fungsi pendukung surveilans (yakni pelatihan dan supervisi,
penguatan laboratorium, komunikasi, manajemen sumber daya), mendekatkan fungsi
surveilans dengan pengendalian penyakit (2).
Menurut Hikmawati (2011) analisis data surveilans menggunakan pendekatan
deskriptif dengan determinan epidemiologi, yaitu orang, tempat dan waktu. Dalam
melakukan analisis data surveilans dibutuhkan data penunjang diluar informasi yang
telah dikumpulkan misalnya data kependudukan, data geografis, data sosial budaya agar
penarikan keputusan lebih komprehensif. Penyajian data dengan menggunakan tabulasi
dan dikombinasikan dengan grafik memudahkan kita melakukan analisis. Analisis data
dilakukan sejak membuat tabulasi data dari register harian, sehingga adanya suatu
kelainan yang terjadi di wilayah kerja kita dapat segera diketahui dilakukan tindakan
pencegahan (3). Grafik atau diagram merupakan penyajian data kategorikal maupun
numerik melalui sebuah gambar. Data yang disajikan pada grafik maupun diagram dapat
dengan mudah dipahami dan menjadi menarik untuk disimak oleh yang membuatnya
(4).Berdasarkan Laporan Puskesmas Banjarbaru Selatan Tahun 2018 dan wawancara
mendalam terhadap petugas surveilans bahwa terkait program pengamatan/pelaporan
surveilans terpadu puskesmas target per bulan untuk pelaporan bulan sudah
dilaksanakan, tetapi untuk penyajian data berbentuk grafik line chart dan multiple line
chart meliputi orang, tempat dan waktu tidak ada mulai tahun 2017 hingga 2019.
Berdasarkan Kementerian Kesehatan (2014), petugas surveilans harus melakukan
penyajian data berupa tabulasi dan di kombinasikan dengan grafik. Pengolahan data
yang baik akan memberikan informasi spesifik suatu penyakit dan atau masalah
kesehatan (5).

Menurut Laporan Puskesmas Banjarbaru Selatan, permasalahan tersebut


disebabkan beberapa faktor diantaranya kurangnya tenaga di bidang surveilans,
sehingga petugas tumpang tindih di pekerjaan (beban rangkap), kemampuan untuk
membuat penyajian data seperti grafik dan kurangnya pelatihan terkait pembuatan
penyajian data seperti grafik dan histrogram, dan kurangnya sarana pendukung program
108
yaitu grafik. Adapun kendala jika tidakmelakukan pembuatan penyajian data berupa
grafik yaitu sulit untuk mengidentifikasi suatu wabah/penyakit yang mengalami kenaikan
atau penurunan di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu.Ketika data telah
dikumpulkan dan diperiksa keakuratan dan kelengkapannya, sebaiknya data disusun dan
dianalisis melauli grafik atau diagram yang tepat agar dapat menggunakan secara efektif
untuk mengidentifikasi frekuensi kejadian penyakit, pola, kecenderungan dan
hubungannya. Hasil temuan kemudian harus dikomunikasikan kepada yang lain (6).
Penyajian dalam bentuk grafik itu lebih menarik dan lebih mudah dipahami, serta hal-hal
yang kurang jelas dalam tabel akan lebih jelas bila disajikan dalam bentuk grafik bahkan
dengan grafik orang akan lebih mudah mengingat (7).
Kejadian yang pernah terjadi yaitu informasi yang disajikan terbatas pada laporan
penyakit karena bila data yang disajikan dalam satu kalimat terlalu banyak maka akan
sulit dipahami oleh pembaca laporan bulanan. Adapun salah satu cara yang dipilih untuk
mengatasi masalah tersebut yaitu penambahan tenaga surveilans yang muda untuk
memudahkan pengolahan dan penyajian data, adanya sosialisasi terkait penyajian data
seperti grafik, adanya pembelajaran/pelatihan terkait pembuatan grafik untuk
memudahkan penyajian data, dan membuat media/sarana pendukung berupa grafik.

METODE

Kegiatan ini dilakukan di Puskesmas Banjarbaru Selatan selama 1 bulan pada


bulan Juli 2019. Kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan secara aktif dan pasif.
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder, data primer didapat dengan
cara wawancara kepada petugas pengelola surveilans dan data sekunder didapat
dengan cara laporan profil Puskesmas Banjarbaru Selatan Kota Banjarbaru. Sumber
data yang bisa digunakan dalam surveilans antara lain: Laporan penyakit, Pencatatan
kematian, Laporan potensi wabah (W1), Pengambilan dan pengiriman spesimen,
Penyelidikan epidemiologi, Penyelidikan distribusi vektor dan reservoir, laporan SKDR
(W2), laporan surveilans terpadu campak, pengumpulaan dan pendataan penyebab
kematian, penanggulangan KLB dan sebagainya. Sedangkan jenis data surveilans
meliputi: Data kesakitan, Data kematian, Data demografi, Data geografi, Data
laboratorium, Data kondisi lingkungan, Data status gizi, Data kondisi pangan, Data vektor
dan reservoir, Data dan informasi penting lainnya. Cara pengumpulan data dimulai dari
penemuan kasus, data di rekap, Jenis data kasus terdiri dari data rutin dan tidak rutin.
Data rutin meliputi data mingguan (EWARS) dan data surveilans terpadu puskesmas
(STP bulanan). Sedangkan data tidak rutin yaitu data penderita/KDRS (insidental) dan
data penyelidikan epidemiologi.Instrumen magang yang digunakan adalah transkip
wawancara, kuesioner pre test dan post test, modul cara pembuatan grafik, komputer,
ATK, Microsoft office (Excel), laporan mingguan W2 (Ewars), laporan data penyakit
bulanan (STP), dan lembar dokumen. Instrumen pelaporan perlu dibuat sederhana dan
ringkas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan intervensi maka dapat diketahui keberhasilan intervensi


berdasarkan indikator keberhasilan yang telah dibuat di tabel POA. Monitoring dan
evaluasi dilakukan dengan tahap jangka panjang (yang nantinya menjadi keberlanjutan
setelah magang karena program yang diambil terkait laporan bulanan di bidang suveilans
Puskesmas Banjarbaru Selatan). Monitoring dan evaluasi intervensi dilakukan pada
Minggu II Bulan Agustus 2019 yang bertempat di ruang surveilans Puskesmas
Banjarbaru Selatan.

Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan Intervensi di Bidang Surveilans

109
No Kegiatan Indikator keberhasilan Hasil

1 Pembuatan penyajian data Sudah ada peningkatan Terealisasi


berupa grafik penyajian data berupa grafik
pada Bulan Juli 2019 pada
laporan surveilans terpadu
puskesmas

minimal 3 grafik berdasarkan


waktu, tempat dan orang

2 Pelatihan/pembelajaran Mengenal data dalam laporan Terealisasi


terkait pengolahan grafik bulanan dan memahami cara
pengumpulan dan penyajian
data berupa grafik dengan
pesentase dari 60 menjadi 90

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa implementasi intervensi telah
mencapai keberhasilan/terealisasi sesuai dengan indikator keberhasilan jangka panjang
yang telah dibuat di tabel POA. Pelatihan terhadap petugas surveilns terkait pembuatan
penyajian data berupa grafik mengalami peningkatan, yang awalnya
pengamatan/pelaporan surveilans terpadu puskesmas target per bulan untuk pelaporan
bulan sudah dilaksanakan tetapi untuk penyajian data berbentuk grafiknya tidak
terlaksana mulai tahun 2017 hingga 2019. Dengan adanya pelatihan penyajian/analisis
data berupa grafik petugas surveilans sudah melaksanakan pembuatan penyajian data
berupa grafik. Petugas merasakan kemudahan untuk meanalisis data terkait laporan
surveilans terpadu Puskesmas dan mampu mempercepat pengambilan keputusan.
“setelah dilakukan intervensi dari mahasiswa, saya lebih mudah untuk
penyajian/meanalisis data surveilans, mudah dibaca dan di pahami serta mempercepat
pengambilan keputusan” (Informan 1).
Berdasarkan wawancara diatas, diketahui adanya peningkatan program surveilans
terkait penyajian data berbentuk grafik.

Gambar 1.1 Grafik Intervensi setelah Pelatihan pada Bulan Juli 2019

Menurut Hikmawati (2011) analisis data surveilans menggunakan pendekatan


deskriptif dengan determinan epidemiologi, yaitu orang, tempat dan waktu. Dalam

110
melakukan analisis data surveilans dibutuhkan data penunjang diluar informasi yang
telah dikumpulkan misalnya data kependudukan, data geografis, data sosial budaya agar
penarikan keputusan lebih komprehensif. Penyajian data dengan menggunakan tabulasi
dan dikombinasikan dengan grafik memudahkan kita melakukan analisis. Analisis data
dilakukan sejak membuat tabulasi data dari register harian, sehingga adanya suatu
kelainan yang terjadi di wilayah kerja kita dapat segera diketahui dilakukan tindakan
pencegahan (3). Grafik atau diagram merupakan penyajian data kategorikal maupun
numerik melalui sebuah gambar. Data yang disajikan pada grafik maupun diagram dapat
dengan mudah dipahami dan menjadi menarik untuk disimak oleh yang membuatnya (4).

PENUTUP

Kegiatan yang berjalan mempunyai indikator keberhasilan dan indikator


keberhasilan tersebut telah terealisasi yaitu Pelatihan terhadap petugas surveilns terkait
pembuatan penyajian data berupa grafik mengalami peningkatan, yang awalnya
pengamatan/pelaporan surveilans terpadu puskesmas target per bulan untuk pelaporan
bulan sudah dilaksanakan tetapi untuk penyajian data berbentuk grafiknya tidak
terlaksana mulai tahun 2017 hingga 2019. Dengan adanya pelatihan penyajian/analisis
data berupa grafik petugas surveilans sudah melaksanakan pembuatan penyajian data
berupa grafik. Petugas merasakan kemudahan untuk meanalisis data terkait laporan
surveilans terpadu Puskesmas dan mampu mempercepat pengambilan keputusan.
Diharapkan nantinya pegawai Puskesmas Banjarbaru Selatan mampu menjadi
pengawas pada petugas pengelola program surveilans terkait pengolahan
penyajian/analisis data berupa grafik dengan laporan setiap bulan dan petugas pengelola
program Surveilans di Puskesmas Banjarbaru Selatan mampu menjalankan
penyajian/analisis data berupa grafik line chart agar memudahkan untuk pengambilan
keputusan karena hal-hal yang kurang jelas dalam tabel akan lebih jelas bila disajikan
dalam bentuk grafik bahkan dengan grafik orang akan lebih mudah mengingat.

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepadaPuskesms


Banjarbaru Selatan yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk dapat belajar
lapangan dengan sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. Surveilans Epidemiologi. Jakarta, 2003.


2. Amiruddin R. Mengembangkan Evidence Public Health (EBPH) HIV dan AIDS
Berbasis Surveilans. Jurnal AKK 2013; 2(2): 48-55..
3. Arwanti D., Yusuf S., Ainurafiq. Pelaksanaan Surveilans Epidemiologi di Puskesmas
Se-Kota Kendari Tahun 2016.2017.
4. Swarjana K. Statistik Kesehatan. Yogyakarta: ANDI, 2016.
5. Kementerian Kesehatan RI. Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Jakarta, 2014.
6. Arias M. Investigasi dan Pengendalian Wabah di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Jakarta: EGC, 2002.
7. Budiarto E. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
EGC, 2001.

111

View publication stats

You might also like