Kelompok 4 MPHES
Kelompok 4 MPHES
Kelompok 4 MPHES
ABSTRACT
In conducting research, one of the important things is to make a design or
research design, the research design is compiled and carried out in a calculated
manner in order to produce strong empirical evidence of its relevance to existing
research problems. Design research aims to develop theories obtained from
empirical experience by combining studies on the learning process with various
aspects that support the learning process. This study aims to empirically examine
research designs, research design models, research problems and focus of
research problems. The method approach used is a qualitative approach in the
form of studying, describing, analyzing data from research subjects. Sources of
data in the study were obtained from secondary sources, namely from sources
obtained from books or libraries and other literature related to the main problems
of research design and research problems. From the research results, the first
conclusion is that the research design can be called a clear depiction of the
relationship between variables, data collection and data analysis, so that with a
good research design, researchers and other interested people have an idea of
how the relationship between variables is, how to measure it, and so on. Second,
the quantitative research model has seven research models, including:
Experimental, Survey, Descriptive, Explanative, Comparative, Explorative, and
Correlative. Then the qualitative research model has five research models,
including: Phenomenological Research, Grounded Theory, Ethnography, Case
Studies, and Narrative Research. Third, a researcher in choosing a problem to be
researched can go through non-scientific considerations as well as scientific
considerations. Fourth, the focus of the research problem is the subject of a
general research problem. Requirements in ensuring the focus of the research
problem must be logical, rational and also propaganda.
1
ABSTRAK
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat
desain atau rancangan penelitian, desain penelitian disusun dan dilakukan
dengan penuh perhitungan agar dapat menghasilkan petunjuk empiris yang kuat
relevansinya dengan masalah penelitian yang ada. Design
research memiliki tujuan untuk mengembangkan teori-teori yang diperoleh dari
pengalaman empiris dengan menggabungkan kajian pada proses pembelajaran
dengan berbagai aspek yang mendukung proses pembelajaran tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara empiris desain penelitian, model-
model desain penelitian, masalah penelitian dan fokus masalah penelitian.
Pendekatan metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berupa
mengkaji, mendeskripsikan, menganalisis data-data dari subjek penelitian.
Sumber data dalam penelitian diperoleh dari sumber sekunder yaitu dari sumber
yang diperoleh dari buku atau pustaka serta literatur lainnya yang berhubungan
dengan pokok permasalahn desain penelitian dan masalah penelitian. Dari hasil
penelitian diperoleh kesimpulan pertama desain penelitian dapat disebut sebagai
penggambaran secara jelas mengenai hubungan antara variabel, pengumpulan
data dan analisis data, sehingga dengan desain penelitian yang baik maka
peneliti maupun orang lain yang berkepentingan memiliki gambaran mengenai
bagaimana keterkaitan antar variabel, bagaimana mengukurnya, dan seterusnya.
Kedua, dalam model penelitian kuantitatif memiliki tujuh model penelitian, antara
lain : Eksperimen, Survei, Deskriptif, Eksplanatif, Komparatif, Eksploratif, dan
Korelasion. Lalu dalam model penelitian kualitatif memiliki lima model
penelitian, antara lain : Phenomenological Research, Grounded Theory,
Ethnography, Case Studies, dan Narrative Research. Ketiga, seorang peneliti
dalam memilih masalah yang akan diteliti dapat melalui pertimbangan non ilmiah
dan juga pertimbangan ilmiah. Keempat, fokus masalah penelitian merupakan
suatu pokok dari suatu masalah penelitian yang bersifat umum. Syarat dalam
memastikan fokus masalah penelitian adalah harus logis, rasional dan juga
propaganda.
PENDAHULUAN
Penelitian bertujuan untuk mengubah kesimpulan-kesimpulan yang telah
diterima, ataupun mengubah dalil-dalil dengan adanya aplikasi baru dari dalil-
dalil tersebut. Maka penelitian sebagai pencarian pengetahuan dan pemberiartian
yang terus-menerus terhadap sesuatu. Penelitian juga merupakan percobaan yang
hati-hati dan kritis untuk menemukan sesuatu yang baru1.
Dalam melakukan penelitian salah satu hal yang penting ialah membuat
desain atau rancangan penelitian. Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan
1
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), 13.
2
bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses
penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Suatu rancangan penelitian mengungkapkan baik struktur masalah
penelitian maupun rencana penelitian yang akan digunakan untuk memperoleh
petunjuk empiris mengenai relasi atau hubungan dalam masalah tersebut. Desain
penelitian disusun dan dilakukan dengan penuh perhitungan agar dapat
menghasilkan petunjuk empiris yang kuat relevansinya dengan masalah penelitian
yang ada.2
Untuk itu maka penulis merasa perlu untuk mengkaji lebih dalam lagi
mengenai, yaitu pertama, apa pengertian desain penelitian?. Kedua, apa saja
model-model desain penelitian?. Ketiga, bagaimana menentukan masalah
penelitian?. Dan keempat, bagaimana fokus masalah penelitian?
LITERATURE REVIEW
Setelah penulis melakukan penelusuran untuk mengetahui desain
penelitian dan masalah penelitian, dalam penulisan ini terdapat beberapa buku
yang membahas tentang desain penelitan dan masalah penelitian. Berikut
beberapa karya yang membahas terkait permasalahan yang dikaji, yaitu pertama
buku yang berjudul Metode Penelitian Kombinasi karya Sugiyono dalam buku
tersebut berisi penjelasan tentang penelitian kuantitatif, kualitatig dan kombinasi.
Kedua, buku yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan dan
Pengembangan karya Punaji Setyosrai dalam buku tersebut berisi desain
penelitian.
Ketiga, buku yang berjudul Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif
karya Hardani, dkk. dalam buku tersebut berisi masalah penelitian.
Dan masih banyak buku lain yang dijadikan acuan yang tidak bisa ditulis
semua.
METODE PENELITIAN
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif berupa
mengkaji, mendeskripsikan, menganalisis data-data dari subjek penelitian.
Sumber data dalam penelitian diperoleh dari sumber sekunder yaitu dari sumber
2
Punaji Setyosrai, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2013), 175-177
3
yang diperoleh dari buku atau pustaka serta literatur lainnya yang berhubungan
dengan pokok permasalahn desain penelitian dan masalah penelitian. Dengan
teknik pengumpulan data keperpustaan yaitu Teknik pengumpulan data untuk
mencari konsep-konsep yang ada relevansinya dengan topik pembahasan yang
diteliti yakni buku, internet, dan dokumen lainnya. Dari bahan-bahan yang telah
diperoleh dari penelitian, kemudian dikumpulkan dan diseleksi untuk diambil data
khusus yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas, Teknik Analisa data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Analisa kualitatif dengan
mengumpulkan data-data yang diperoleh kemudian di deskripsikan sehingga
dapat memberikan gambaran umum tentang desain penelitian dan masalah
penelitian.
KONSEP DASAR
Pengertian Desain Penelitian
Rancangan atau desain penelitian adalah rencana dan sturktur penelitian
yang disusun sedemikian rupa, sehingga kita dapat memperoleh jawaban atas
permasalahan-permasalahan penelitian. Rencana itu merupakan suatu bagan atau
skematis secara menyeluruh yang mencakup program penelitian yang ingin
dikerjakan. Rancangan penelitian kadang kala dipresentasikan melalui suatu
bagan konseptual berdasarkan kajian pustaka. Rancangan yang dibuat untuk
menjadikan peneliti mampu menjajab pertanyaan (masalah) penelitian dengan
valid, objektif, tepat, dan efisien.3
Desain penelitian berarti perencanaan untuk melaksanakan penelitian dan
dengan membaca penelitian, mendiskusikan prosedurnya, dan menunjukkan
persoalan yang muncul, maka seorang peneliti akan memiliki suatu rencana awal
tentang bagaimana menyelenggarakan bentuk penelitian.
Sementara menurut Suchman dalam Moh. Nasir desain dari penelitian
adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
peneltian. Dalam pengertian yang lebih sempit, desain penelitian hanya mengenai
pengumpulan dan analisis data saja. Dalam pengertian yang lebih luas, desain
penelitian mencakup proses-proses berikut.
a. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
3
Punaji Setyosrai, Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, 175-177
4
b. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta
hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya
c. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi
tujuan, luas jangkau (scope), dan hipotesis untuk diuji.
d. Membangun penyelidikan atau percobaan
e. Memilih serta memberi defevisi terhadap pengukuran variabel-
variabel
f. Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
g. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
h. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosessing data
i. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk
mengadakan generalisasi serta inferensi statistik.
j. Pelaporan hasil penelitian, termasuk peroses penelitian, diskusi serta
interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam
penemuan, serta menganjurkan beberapa saran-saran dan kerja
penelitian yang akan datang.
Namun demikian desain penelitian juga bermakna proses-proses penelitian
yang dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu: (1) Perencanaan penelitian. Proses
perencanaan penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan
masalah, sampai dengan perumusan hipotesis serta kaitannya dengan teori dan
kepustakaan yang ada. (2) Pelaksanaan penelitian atau proses operasional
penelitian.4
Dari berbagai pendapat yang telah dikemukakan oleh para peneliti
mengenai pengertian desain penelitian, maka dapat ditarik kesimpulkan bahwa
definisi desain penelitian adalah sebuah kerangka kerja atau rencana untuk
digunakan sebagai pedoman dalam mengumpulkan dan menganalisis data
sehingga proses penelitiannya jelas dan terarah.
5
Creswell menerangkan bahwa penelitian kuantitatif adalah
salah satu jenis penelitian pendidikan dimana peneliti memutuskan
apa yang akan diteliti, menyusun pertanyaan spesifik, membatasi
pertanyaan, mengumpulkan data terukur dari partisipan,
menganalisis angka-angka dengan menggunakan statistik,
melakukan penyelidikan yang tidak memihak, dengan cara-cara
yang obyektif. Penelitian kuantitatif ini memerlukan studi pada
sampel dari populasi dan sangat bergantung pada data numerik dan
analisis statistik. Kebanyakan penelitian kuantitatif dilakukan oleh
peneliti yang menganut epistemologi positifisme. Mereka
menentukan tema yang menarik dalam hal perilaku yang dapat
diamati.5 Contoh; berperilaku baik terhadap seorang guru dapat
menjadi penilaian perilaku positif siswa.
Menurut Prof. Sugiyono, pendekatan kualitatif adalah
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan pada kondisi objek yang alamiah, dan peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data
dilakukan secara purposive sample, yaitu pengambilan sampel
dengan cara memberikan ciri khusus yang sesuai tujuan penelitian.
Adapun teknik pengumpulan data yaitu dengan trianggulasi dan
analisis data bersifat induktif/kualitatif serta hasil dari penelitian
kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.6
2. Kualitatif
Mengenai penelitian kualitatif, Creswell mendefinisikannya
sebagai suatu pendekatan atau penelusuran untuk mengeksplorasi
dan memahami suatu gejala sentral. Untuk mengerti gejala sentral
tersebut peneliti mewawancarai peserta penelitian atau partisipan
dengan mengajukan pertanyaan yang umum dan agak luas.
lnformasi yang disampaikan oleh partisipan kemudian
5
John W. Creswell, Educational Research, Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitave and Qualitative Research, (New Jersey USA: Pearson Education Inc., 2008), 46
6
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung: Alfabeta, 2015), 15
6
dikumpulkan, lnformasi tersebut biasanya berupa kata atau teks.
Data yang berupa kata-kata atau teks tersebut kemudian dianalisis.
Hasil analisis itu dapat berupa penggambaran atau deskripsi
atau dapat pula dalam bentuk tema-tema. Dari data-data itu peneliti
membuat interpretasi untuk menangkap arti yang terdalam.
Sesudahnya peneliti membuat permenungan pribadi (self-
reflection) dan menjabarkannya dengan penelitian-penelitian
ilmuwan lain yang dibuat sebelumnya. Hasil akhir dari penelitian
kualitatif dituangkan dalam bentuk laporan tertulis. Laporan
tersebut agak fleksibel karena tidak ada ketentuan baku tentang
struktur dan bentuk laporan hasil penelitian kualitatif. Tentu saja
hasil penelitian kualitatif sangat dipengaruhi oleh pandangan,
pemikiran, dan pengetahuan peneliti karena data tersebut
diinterpretasikan oleh peneliti. Oleh karena itu, sebagian orang
menganggap penelitian kualitatif agak bias karena pengaruh dari
peneliti sendiri dalam analisis data.7
3. Campuran (Mixed)
Menurut Creswell penelitian campuran (mixed methods
research) merupakan desain penelitian dengan asumsi filosofis di
samping sebagai metode inquiry. Sebagai metodologi, penelitian
campuran ini melibatkan asumsi filosofis yang membimbing arah
pengumpulan dan analisis data, serta mengolah pendekatan
penelitian kualitatif dan kuantitatif pada banyak fase proses
penelitian tersebut. Sebagai metode, penelitian campuran
memfokuskan diri pada pengumpulan (collecting), analisis
(analyzing), dan mencampur data kualitatif dan kuantitatif dalam
suatu studi yang tunggal atau beberapa seri penelitian. Alasan
utama penggunaan kombinasi pendekatan kualitatif dan kuantitatif
adalah memberikan pemahaman terhadap masalah penelitian yang
lebih baik daripada menggunakan pendekatan tunggal.8
7
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya,
(Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010), 7-8
8
Samsu, Metode Penelitian: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Mixed
Methods, serta Research & Development), (Jambi : Pustaka, 2017), 161-162
7
B. Karakteristik Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
Penelitian kualitatif dan kuantitatif umumnya berbeda dari segi
kaedah dan teknik penelitian yang digunakan, berbeda dari segi tujuan,
konsep, desain, sampel, cara data diperoleh, analisis data dan instrument.
Tabel di bawah ini menunjukkan perbedaan ciri-ciri (karakteristik)
penelitian kualitatif dan kuantitatif menurut Sugiono :
No Kuantitatif Kualitatif
1. A. Desain A. Desain
a. Spesifik, jelas, rinci a. umum
b. ditentukan secara mantap b. fleksibel
sejak awal c. berkembang, dan muncul
c. menjadi pegangan langkah dalam proses penelitan
demi langkah
2. B. Instrumen penelitian B. Instrumen penelitian
a. test, angket, wawancara a. peneliti sebagai instrumen
terstruktur (human instrument)
b. instrument yang telah b. buku catatan, tape recorder,
terstandar camera, handycam, dll.
3. C. Sampel C. Sampel
a. besar a. kecil
b. representatif b. tidak representatif
c. sedapat mungkin random c. purposive, snowbal
d. ditentukan sejak awal d. berkembang selama proses
penelitian
4. D. Analisis D. Analisis
a. setelah pengumpulan data a. terus menerus sejak awal
b. deduktif sampai akhir penelitian
c. menggunakan statistik untuk b. induktif
8
menguji hipotesis c. mencari pola, model, thema,
teori
9
judul penelitiannya pemanfaatan minyak atsiri dari ekstraksi
limbah kulit jeruk untuk pengendalian lalat buah (bactrocera
sp).
2) Survei
Survei dalam penelitian kuantitatif adalah suatu jenis
penelitian untuk memperoleh informasi tentang karakteristik,
tindakan, dan berpendapat yang mewakili populasi melalui
kuesioner ataupun wawancara peneliti tidak berupaya
memberikan perlakuan khusus terhadap variabel dalam proses
penelitian. Contoh judul penelitiannya Potensi Bintaro
(Cerbera Odollam) terhadap serangan Ulat tritip (Plutella
maculipennis) dan Pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica rapa
var parachinensis).
3) Deskriptif
Deskriptif kuantitatif merupakan suatu jenis penelitian
yang bertujuan menggambarkan atau melakukan deskripsi
angka-angka yang telah diolah sesuai standarisasi tertentu.
Contoh judul pernelitiannya Pengaruh Potensial Sel dan Laju
Alir Dalam Upaya Optimasi Sel Fotoelektrodegradasi Reaktor
Portabel Limbah Cair Tekstil.
4) Eksplanatif
Eksplanatif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan
menjelaskan variabel-varjabeI yang memiliki kecenderungan
tertentu sebagai akibat adanya variabel bebas. Contoh judul
penelitiannya Uji Efektivitas Sterilisasi dan Desinfeksi
Ventilator Mekanik di RSUD Dr. Moewardi.
5) Komparatif
Komparatif adalah jenis penelitian yang berupaya
membandingkan dua gejala atau Iebih. Misalnya, dalam bentuk
variabel yang sama untuk sampel berbeda atau variabel
berbeda untuk sampel yang sama. Contoh judul penelitiannya
10
Pengaruh Ekstrak Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus
Benth) Terhadap Gambaran Histologis Testis Mus musculus
yang Diinduksi Minyak Goreng Pemanasan Berulang.
6) Eksploratif
Eksploratif adalah jenis penelitian kuantitatif yang
bertujuan mengenali variabel tertentu dan suatu fenomena
sosial yang ingin diketahui, maknanya. Contoh judul
penelitiannya tingkat keberhasilan pemberdayaan generasi
muda melalui budidaya cacing tanah (lumbricus rubellus)
dalam produk turunan pakan probiotik “kantik-omega” di
Desa Sambirembe, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen.
7) Korelasion
Korelasion adalah jenis penelitian yang bertujuan
menyelidiki sejauh mana dampak variasi- variasi suatu faktor
berkaitan dengan variasi-variasi lain dalam satu faktor atau
lebih. Contoh judul penelitiannya Tingkat Keberhasilan
Maysarakat dengan Kelas CERDAS (Collaborative Learning
English and Nationalism) untuk meningkatkan Kemampuan
Bahasa Inggris dan Jiwa Nasionalisme pada Anak-anak
Bantaran Sungai Bengawan Solo9
2. Kualitatif
Menurut Creswell penelitian kualitatif dibagi menjadi lima
model, yaitu :
1) Phenomenological Research
Fenomenalogis, adalah merupakan salah satu jenis
penelitian kualitatif, di mana peneliti melakukan pengumpulan
data dengan observasi partisipan untuk mengetahui fenomena
esensial partisipan dalam pengalaman hidupnya.
2) Grounded Theory
Teori Grounded adalah merupakan salah satu jenis
penelitian di mana peneliti dapat menarik generalisasi (apa
9
https://dosensosiologi.com/pengertian-penelitian-kuantitatif-ciri-dan-jenisnya-lengkap/
diakses pada hari Jumat, 19 Maret 2021 pukul 12:17 WIB
11
yang diamati secara induktif), teori yang abstrak tentang
proses, tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan dari
partisipan yang diteliti.
3) Ethnography
Etnografi merupakan salah satu metode penelitian, di
mana peneliti melakukan studi terhadap budaya kelompok
dalam kondisi alamiah melalui observasi dan wawancara.
4) Case Studies
Studi kasus merupakan salah satu jenis penelitian dimana
peneliti melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap
program, kejadian, proses, aktivitas, terhadap satu atau lebih
orang,. Suatu kasus terikat oleh waktu dan aktivitas, peneliti
melakukan pengumpulan data secara mendetail dengan
menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data yang
berkesinambungan.
5) Narrative Research
Penelitian naratif merupakan salah satu jenis penelitian
dimana peneliti melakukan study terhadap satu orang individu
atau lebih untuk memperoleh data tentang sejarah perjalanan
dalam kehidupannya. Data tersebut selanjutnya oleh peneliti
disusun menjadi laporan naratif dan memiliki kronologi.10
3. Campuran
Creswell mengklasifikasikan terdapat dua model utama metode
kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan), dan model
concurrent (kombinasi campuran). Yang dijelaskan lebih rinci sebagai
berikut :
1) Model Sequential
Creswell mengemukakan tentang metode kombinasi
model sequential adalah suatu prosedur penelitian dimana
peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode
dengan metode yang lain. Metode ini dikatakan sequential,
10
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), 14
12
karena penggunaan metode dikombinasikan secara berurutan.
Terbagi menjadi 3 yaitu :
a) Sequential Explanatory
Metode penelitian kombinasi model sequential
explanatory, dicirikan dengan pengumpulan data dan
analisis data kuantitatif pada tahap pertama, dan diikuti
dengan pengumpulan dan analisis data kualitataif pada
tahap kedua, guna memperkuat hasil penelitian kuantitatif
yang dilakukan pada tahap pertama.
b) Sequential Exploratory
Metode ini sama dengan model sequential
explanatory, hanya dibalik, dimana pada metode ini pada
tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap
berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Bobot
metode lebih pada metode tahap pertama yaitu metode
kualitatif dan selanjutnya dilengkapi dengan metode
kuantitatif. Kombinasi data kedua metode bersifat
connecting (menyambung) hasil penelitian tahap pertama
(hasil penelitian kualitatif) dan tahap berikutnya (hasil
penelitian kuantitatif).
c) Sequential Transformative Strategy
Model ini dilakukan dalam dua tahap dengan dipadu
oleh teori lensa (gender, ras, ilmu sosial) pada setiap
prosedur penelitiannya. Tahap pertama bisa menggunakan
metode kuantitatif atau kualitatif dan dilanjutkan pada
tahap berikutnya dengan metode kualitatif atau kuantitatif.
Teori lensa dikemukakan pada bagian pendahuluan
proposal penelitian untuk memandu dirumuskannya
pertanyaan penelitian untuk menggali masalah.
2) Model Concurrent
Model Concurrent merupakan prosedur penelitian dimana
peneliti menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif agar
13
diperoleh analisis yang komprehensif guna menjawab masalah
penelitian. Kalau dalam sequential penggabungan metode
dilakukan secara berurutan dalam waktu yang berbeda,
sedangkan dalam concurrent penggabungan dengan cara
dicampur dalam waktu yang sama. Dalam hal ini metode
campuran digunakan untuk menjawab satu jenis rumusan
masalah atau satu jenis pertanyaan penelitian. Terdapat tiga
model yaitu:
a) Concurrent Triangulation Strategy
Model ini merupakan model yang paling familier
diantara enam model dalam metode campuran. Dalam
model ini peneliti menggunakan metode kuantitatif dan
kualitatif secara Bersama-sama, baik dalam pengumpulan
data maupun analisisnya, kemudian dapat ditemukan mana
data yang dapat digabungkan dan dibedakan.
b) Concurrent Embedded Strategy
Model embedded merupakan metode penelitian yang
mengkombinasikan pengguanaan metode penelitian
kuantitatif dan kualitatif secara simultan/bersama-sama
(atau sebaliknya), tetapi bobot metodenya berbeda. Pada
model ini ada metode yang primer dan metode sekunder.
Metode primer digunakan untuk memperoleh data yang
utama, dan metode sekunder digunakan untuk
memperoleh data guna mendukung data yang diperoleh
dari metode primer.
c) Concurrent Rent Transformative Strategy
Model concurrent rent transformative merupakan
gabungan antara model triangulation dan embedded. Dua
metode pengumpulan data dilakukan pada satu tahap/fase
penelitian dan pada waktu yang sama. Bobot metode bisa
sama dan bisa tidak sama. Penggabungan data dapat
dilakukan dengan merging, connecting atau embedding
14
(mencampur dengan bobot sama, menyambung, dan
mencampur dengan bobot tidak sama).
D. Masalah
Masalah adalah kesenjangan (discrepancy) yakni kesenjangan antara
apa yang seharusnya (harapan) dan apa yang ada dalam kenyataan
sekarang. Kesenjangan tersebut dapat mengacu ke ilmu pengetahuan dan
teknologi, ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain
sebagainya.Penelitian diharapkan mampu mengantisipasi kesenjangan-
kesenjangan tersebut. Masalah yang perlu dijawab melalui penelitian
cukup banyak dan bervariasi, misalnya masalah dalam bidang pendidikan
saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan yaitu masalah
kualitas, pemerataan, relevansi dan efisiensi pendidikan. Dari masalah-
masalah yang ada, peneliti perlu mengidentifikasi, memilih dan
merumuskannya.11 Beberapa hal yang dapat dijadikan sumber masalah
adalah:
Pengamatan terhadap kegiatan manusia
Bacaan-bacaan
Analisa bidang pengetahuan
Ulangan dan perluasan penelitian
Cabang studi yang sedang dikembangkan
Pengetahuan dan catatan pribadi, praktek, dan keinginan masyarakat
Bidang spesialisasi pelajaran yang diikuti
Pengamatan terhadap alam sekeliling, dan
Diskusi-diskusi ilmiah.
Dalam melakukan penelitian, masalah merupakan pangkal pokok,
landasan, alasan, atau asal mula dilakukannya penelitian. Pada penelitian
kuantitatif yang bersifat eksplanatori, hipotesis merupakan posisi
sentralnya (yang harus dibuktikan dengan mencari datanya, apakah
mendukung atau tidak terhadap hipotesis). Demikian pentingnya masalah,
11
Hardani, dkk, Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif, (Yogyakarta : Pustaka Ilmi,
2020), 78
15
maka dikatakan oleh seorang pakar penelitian (Dawey) jika masalahnya
sudah dapat dirumuskan dengan baik (tepat, spesifik, dan jelas), maka
sama dengan telah melakukan sebagian dari penelitian. Demikian juga
dalam merumuskan hipotesis. Terkait dengan uraian tersebut, maka tahap-
tahap penentuan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Pertimbangan yang bersifat non ilmiah dalam masalah yang akan
diteliti adalah :
a) Minat peneliti terhadap masalah yang akan diteliti (tentukan
bidang ilmu yang akan diteliti)
b) Resistensi/kepekaan/ketabuan suatu masalah tersebut jika diteliti,
khususnya dari kalangan yang dijadikan subyek/obyek penelitian.
2. Pertimbangan yang bersifat ilmiah dalam memilih masalah yang akan
diteliti adalah:
a) Masalah tersebut dapat diteliti secara ilmiah (researchable). Suatu
masalah dapat dikatakan researchable apabila
gejala/fenomena/indikasi/realitasnya dapat diamati (observable),
datanya dapat dikumpulkan, sehingga pemecahan dari masalah
tersebut didasarkan pada pengumpulan data.
b) Kebermaknaan suatu masalah. Suatu masalah dapat dikatakan
bermakna apabila pemecahannya atau jawabannya dapat
melahirkan pengetahuan baru yang memang penting, baik bagi
penambahan ilmu pengetahuan/akademik maupun bagi
kepentingan praktik atau kebijakan. Dengan demikian masalah
yang hendak diteliti tersebut merupakan hal yang baru dan
penting untuk dipecahkan.
c) Masalah tersebut memenuhi persyaratan teknis metodologis,
seperti : variabel-variabel yang diteliti dasar teorinya ada, model
atau alat analisis data secara ilmiah layak digunakan.12
Masalah penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis menurut
Sugiyono antara lain :
1. Permasalahan Deskriptif
12
Ismail Nurdin dan Sri Hartati, Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya : Media
Sahabat Cendekia, 2019), 225
16
Permasalahan deskriptif merupakan permasalahan dengan variabel
mandiri baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri). Dalam penelitian ini, peneliti tidak membuat perbandingan
variabel yang satu pada sampel yang lain, hanya mencari hubungan
variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Contoh permasalahan deskriptif :
Seberapa tinggi minat baca dan lama belajar rata-rata per hari
murid-murid sekolah di Indonesia?
Seberapa besar efektivitas model pembelajaran jigsaw terhadap
prestasi belajar siswa?
2. Permasalahan Komparatif
Permasalahan ini merupakan rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau
lebih sampel yang berbeda pada waktu yang berbeda.
Contoh permasalahan komparatif :
Adakah perbedaan prestasi belajar antara murid dari sekolah A
dan sekolah B? (variabel penelitian adalah prestasi belajar pada
dua sampel sekolah A dan sekolah B).
Adakah perbedaan pemahaman terhadap materi listrik antara
siswa di sekolah formal dengan siswa homeschooling?
3. Permasalahan Asosiatif
Merupakan rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan
hubungan antara dua variabel atau lebih. Terdapat tiga bentuk
hubungan, yaitu :
a) Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua variabel atau
lebih yang kebetulan munculnya bersama. Contoh perumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuan
memimpin negara?
Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan
jumlah murid sekolah?
17
b) Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi
disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan
dependen (dipengaruhi), contoh perumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
Adakah pengaruh pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar
anak? (pendidikan orang tua variabel independen dan prestasi
belajar variabel dependen).
Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan dan
kualitas guru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu
sekolah? (kurikulum, media, dan kualitas guru sebagai variabel
independen dan kualitas SDM sebagai variabel dependen).
c) Hubungan interaktif/ resiprocal/ timbal balik Hubungan interaktif
adalah hubungan yang saling mempengaruhi. Di sini tidak diketahui
mana variabel independen dan dependen, contoh perumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar anak SD di
kecamatan A. Di sini dapat dinyatakan motivasi mempengaruhi
prestasi tetapi juga prestasi dapat mempengaruhi motivasi.
Hubungan antara makan di pagi hari dengan kecerdasan siswa13
13
Sandu Siyoto dan Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Sleman : Literasi Media,
2015), 43
14
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 287.
18
Fokus penelitian adalah fokus permasalahan yang dipilih untuk
diteliti, kemampuan nenetukan fokus penelitian dengan baik akan
berpengaruh positif terhadap hasil penelitian. Dengan fokus yang jelas
seorang peneliti dapat memilih dan memilah data yang benar-benar
fungsional. Artinya data yang tidak berkaitan dengan fokus masalah
walaupun menarik bagi peneliti untuk sementara ditinggalkan, dan sebaliknya
data yang relevan harus dikejar walaupun mungkin peneliti kurang tertarik
atau mengalami kesulitan dalam pengumpulannya. Dalam penelitian kualitatif
fokus masalah itu masih bersifat tentative dalam arti sewaktu-waktu peneliti
ketika berada dilapangan bisa jadi fokusnya berubah sesuai dnegan realitas
yang ada. Fokus masalah memang bukan masalah itu sendiri. Fokus masalah
adalah arahan pembimbing atau acuan untuk menentukan masalah yang
sebenar-benarnya. Masalah sendiri baru dapat dirumuskan apabila peneliti
sudah turun ke lapangan penelitian.15
15
http://ahmadarisuhud.blogspot.com/2016/04/menetapkan-fokus-penelitian.html?m=1
Diakses pada 15 maret 2021 pukul 18.00 WIB.
16
Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),
45.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 290.
19
1. Menetapkan fokus pada permasalahan yang disarankan oleh informan.
2. Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu organizing
domain.
3. Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk mengembangkan
iptek.
4. Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-
teori yang telah ada.
Kriteria dalam fokus penelitian kualitatif sebagai berikut:
1. Harus berupa fenomena yang hanya bisa dijelaskan dan tidak bisa
diukur
2. Harus fenomena aktual dan teramati oleh peneliti saat berada di
lapangan
3. Tidak memerlukan pembuktian saling ketergantungan.18
Adanya kriteria fokus penelitian membantu peneliti untuk menyusun
daftar pertanyaan penelitian agar bisa mengarahkan pada terlaksananya
kegiatan penelitian tersebut. Fokus penelitian dalam sebuah penelitian,
biasanya terdiri atas beberapa pertanyaan yang diajukan. Fokus penelitian
adalah rangkaian bentuk susunan permasalahan yang dijelaskan sebagai pusat
dalam topik penelitian, sehingga harapannya dengan terfokus ini si penelitian
benar-benar mampu mengumpulkan data dan menganalisis data yang sesuai
dengan tujuan penelitian. Oleh karena itulah hampir setiap macam metode
penelitian kadangkala mencantumkan fokus penelitian, baik itu penelitian
kualitatatif, deskriptif, kuantitatif, studi kasus, studi kepusatakaan, dan lain
sebagainya. Adapun salah satu jenis metode penelitian yang karapkali
mempergunakan fokus penulisan ialah kualitatif, hal ini lantaran dalam
variable penelitian untuk riset ini perlu penegasan agar tidak terjadi
penyimpangan.
18
Saryono dan Mekar Dwi Anggreini, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
dalam Bidang Kesehatan, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2013), 27.
20
didasarkan pada permasalahan yang ditemui oleh penggangguran friksional
berupa tidak adanya wadah untuk menyalurkan keterampilan dan tidak
adanya modal usaha sehingga penulis berfokus pada platform Ladang-Jasa
sebagai solusi atas permasalahan tersebut.19
21
yang mengada-ngada. Jika sudah seperti itu apakah anda dapat
menentukan fokus penelitian dengan baik dan benar?
Jadi kesimpulan dari masing-masing ketiga point diatas adalah
bagaimana peneliti menentukan fokus penelitian melalui beberapa tahapan
observasi yang dilakukan untuk menarik masalah yang ditemukan secara
rasional dan fleksibilitas, sehingga tercapai fokus penelitian yang akan
dilalui oleh peneliti dalam rancangan penelitiannya. Apabila peneliti ingin
mengungkapkan pernyataan untuk menunjukkan bahwa penelitian
mengarah pada satu masalah atau fenomena tertentu saja. Dalam hal fokus
penelitian yang ingin dipertanggung jawabkan, peneliti dapat melanjutkan
penjelasannya melalui rumusan masalah untuk menguraikan lebih
spesifik / detail atas masalah atau fenomena yang dipilih peneliti.20
Dari seluruh pembahasan diatas dapat disimpulkan bagaimana
proses penelitian terjadi yang digambarkan pada bagan dibawah ini.
20
http://markasfisika.blogspot.com/2015/12/penjelasan-fokus-penelitian-kualitatif.html?
m= Diakses pada 15 maret 2021 pukul 18.30 WIB.
22
RESEARCH PROCESS
Researc
h
Literatur
e
Research
Quatitative Qualitative
Research Research
Researc
h
23
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa pertama
desain penelitian dapat disebut sebagai penggambaran secara jelas mengenai
hubungan antara variabel, pengumpulan data dan analisis data, sehingga dengan
desain penelitian yang baik maka peneliti maupun orang lain yang berkepentingan
memiliki gambaran mengenai bagaimana keterkaitan antar variabel, bagaimana
mengukurnya, dan seterusnya. Kedua, dalam model penelitian kuantitatif
memiliki tujuh model penelitian, antara lain : Eksperimen, Survei, Deskriptif,
Eksplanatif, Komparatif, Eksploratif, dan Korelasion. Lalu dalam model
penelitian kualitatif memiliki lima model penelitian, antara lain:
Phenomenological Research, Grounded Theory, Ethnography, Case Studies, dan
Narrative Research. Kemudian, dalam model penelitian campuran memiliki dua
model penelitian, antara lain : Model Sequential dan Model Concurrent. Ketiga,
seorang peneliti dalam memilih masalah yang akan diteliti dapat melalui
pertimbangan non ilmiah dan juga pertimbangan ilmiah. Keempat, fokus masalah
penelitian merupakan suatu pokok dari suatu masalah penelitian yang bersifat
umum. Syarat dalam memastikan fokus masalah penelitian adalah harus logis,
rasional dan juga propaganda.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Rulam. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,
2014.
Creswell, John W. Educational Research, Planning, Conducting, and Evaluating
Quantitave and Qualitative Research. New Jersey USA: Pearson
Education Inc, 2008.
Hardani, dkk. Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta : Pustaka
Ilmi, 2020.
Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia, 2009.
Nurdin, Ismail. dan Sri Hartati. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya : Media
Sahabat Cendekia, 2019.
Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.
Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010.
24
Samsu. METODE PENELITIAN: (Teori dan Aplikasi Penelitian Kualitatif,
Kuantitatif, Mixed Methods, serta Research & Development). Jambi :
PUSAKA, 2017.
Saryono. dan Mekar Dwi Anggreini. Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika, 2013.
Setyosrai, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana Prenadamedia Group, 2013.
Siyoto, Sandu dan Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. Sleman : Literasi
Media, 2015.
Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung : Alfabeta,
2015.
http://ahmadarisuhud.blogspot.com/2016/04/menetapkan-fokus
penelitian.html?m=1
https://dosensosiologi.com/pengertian-penelitian-kuantitatif-ciri-dan-
jenisnya-lengkap/
http://markasfisika.blogspot.com/2015/12/penjelasan-fokus-penelitian-
kualitatif.html?m= 1
https://penelitianilmiah.com/contoh-fokus-penelitian/
25