820-Article Text-8640-1-10-20210406

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

MTPH Journal, Volume 5, No.

1, March 2021

HUBUNGAN HAND HYGIENE DENGAN KONTAMINASI PARASIT USUS


PADA MURID TINGKAT SEKOLAH DASAR PONDOK PESANTREN X DI
KOTA SURABAYA 2018

Ririn Liandari

Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga


E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Gastrointestinal infections are the highest cause of morbidity and mortality, especially in
developing countries with mortality caused by diarrhoea as high as 56%. Intestinal parasite
infections are spread throughout the world and have been identified as one of the causes of morbidity
and disease in areas that are considered favourable for the growth of intestinal parasite infections.
Giardia lamblia is a parasite that has flagellate which attacks mammals, including humans, and is
considered the most common cause of diarrhoea caused by protozoa around the world. Blastocystis
hominis is a parasite that is also common in humans and infects several animals, such as birds,
reptiles and anthropods. The purpose of this study was to look at the relationship between hand
hygiene and intestinal parasite contamination in students at Islamic Boarding School X in Surabaya.
This study was an observational study and the research design was cross-sectional. This research
was conducted at one Islamic boarding school in Surabaya. The sample of this study was 10
elementary school students aged 7-13 years. The sampling technique used was a nonprobability
sampling technique. The results showed that the Spearman Rho value was p = 0.040 and r = -0.655.
The conclusion is that there is a significant relationship between hand hygiene and intestinal parasite
contamination in elementary school students at X Islamic Boarding School in Surabaya. Suggestions
that can be given are Islamic Boarding Schools providing counselling and guidance on clean and
healthy life for students, teachers and food managers.

Keywords: Hand Hygiene, Contamination of Parasite Intestinal, Giardia Lamblia, Blastocystis


Hominis

ABSTRAK

Infeksi gastrointestinal merupakan penyebab kesakitan dan kematian tertinggi terutama pada
negara berkembang dengan angka kematian yang diakibatkan oleh diare setinggi 56%. Infeksi parasit
usus tersebar di seluruh dunia dan telah diidentifikasi menjadi salah satu penyebab kesakitan dan
penyakit pada daerah yang dianggap menguntungkan untuk bertumbuhnya infeksi parasit usus.
Giardia lamblia adalah parasit yang memiliki flagelata yang menyerang mamalia, termasuk manusia,
dan dianggap sebagai penyebab paling umum diare yang disebabkan oleh protozoa di seluruh dunia.
Blastocystis hominis merupakan parasit yang juga umum berada pada manusia, dan menginfeksi
beberapa binatang, seperti burung, reptil dan antropoda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat hubungan kebersihan tangan dengan kontaminasi parasit usus pada murid di Pondok
Pesantren X di Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observational dan desain penelitian
adalah cross-sectional. Penelitian ini di lakukan di salah Pondok Pesantren di Surabaya. Sampel

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 75


MTPH Journal, Volume 5, No. 1, March 2021
ISSN: 2549-189X; e-ISSN: 2549-2993

penelitian ini adalah murid tingkat sekolah dasar sebanyak 10 orang berumur 7-13 tahun. Teknik
pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan Teknik non-probabilty sampling. Hasil penelitian
didapatkan nilai Spearman’s Rho adalah p=0,040 dan r=-0,655. Kesimpulannya adalah ada hubungan
signifikan hand hygiene dengan kontaminasi parasit usus pada tinja murid Sekolah Dasar di Pondok
Pesantren X di Surabaya. Saran yang bisa diberikan adalah Pondok Pesantren mengadakan
penyuluhan dan bimbingan hidup bersih dan sehat baik pada murid, pengajar dan pengelola makanan.

Kata Kunci: Hand Hygiene, Kontaminasi Parasit Usus, Giardia Lamblia, Blastocystis Hominis

PENDAHULUAN bertumbuhnya infeksi parasit usus. Hal ini


Infeksi gastrointestinal merupakan penyebab diestimasikan sekitar 3 juta orang telah
kesakitan dan kematian tertinggi terutama pada terinfeksi oleh parasit usus dan anak-anak
negara berkembang dengan angka kematian merupakan populasi yang paling terdampak.
yang diakibatkan oleh diare setinggi 56%. Pada kelompok ini, parasit usus dapat memiliki
Anak-anak dan remaja yang paling berdampak, konsekuensi yang memengaruhi penyerapan
khususnya pada daerah dengan terbatasnya nutrisi pada usus, dan perkembangan anak.
sumber air dan makanan serta kondisi hygiene Sementara infeksi tersebut terlihat pada negara
yang kurang baik. Di Afrika sendiri, diare berkembang, infeksi usus menjadi ancaman
menjadi penyebab sakitnya anak-anak sebesar bagi negara maju pada mereka yang sering
25-75%, dan diare menyebabkan sekitar 14% bepergian, berdagang dan migrasi. Pusat
harus kunjungan rawat jalan dan 16% harus penitipan anak merupakan salah satu
dirawat inap dan menyumbang rata0rata 35 hari lingkungan yang terbukti lebih rentan
sakit per tahun pada anak-anak berusia kurang mendapatkan parasit usus. Pengamatan ini
dari 5 tahun. Penyebab diare di daerah endemis sesuai dengan hasil yang dilaporkan di Brazil
berbagai macam seperti, bakteri, virus, dan dan di Kuba. Meskipun pemerintah telah
parasit. Parasit usus berhubungan dengan berupaya dalam meningkatkan kondisi sosial
penyakit klinis dan kematian yang serius dan ekonomi, kesehatan, sanitasi dan persediaan air.
diketahui menyebabkan malnutrisi dan Beberapa infeksi parasit usus terutama protozoa
gangguan perkembangan fisik pada anak-anak usus, masih merupakan penyebab morbiditas.
dan memengaruhi pertumbuhan dan Khususnya pada kelompok risiko tinggi seperti
pembelajaran anak-anak1. anak-anak yang dititipkan pada penitipan anak,
Infeksi parasit usus tersebar di seluruh dunia anak-anak prasekolah di daerah pegunungan
dan telah diidentifikasi menjadi salah satu dan pedesaan2.
penyebab kesakitan dan penyakit pada daerah Giardia lamblia adalah parasit yang
yang dianggap menguntungkan untuk memiliki flagelata yang menyerang mamalia,

76 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal)


MTPH Journal, Volume 5, No. 1, March 2021

termasuk manusia, dan dianggap sebagai metronidazole; oleh karena itu, penggunaan
penyebab paling umum diare yang disebabkan obat alami atau diet khusus memiliki banyak
oleh protozoa di seluruh dunia. Estimasi aspek positif yang dapat mengatasi masalah
prevalensi giardiasis sangat luas karena ini6.
penyakit yang dilaporkan hanya beberapa Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
negara, metode diagnosis yang digunakan juga melihat hubungan personal hygiene dengan
berbeda, pada area yang endemis dan banyak keberadaan parasit usus pada murid Sekolah
orang yang terinfeksi yang tidak memiliki Dasar di Pondok Pesantren X Kota Surabaya.
gejala. Kasus giardiasis tertinggi ada pada anak
berusia 1-4 tahun dan 5-9 tahun, dan pada usia METODE PENELITIAN
dewasa 35-39 tahun, biasanya anak dengan Penelitian merupakan jenis penelitian
giardiasis didapatkan dari ibu mereka3. observational dengan menggunakan desain
Blastocystis hominis merupakan parasit yang penelitian yaitu cross-sectional.
juga umum berada pada manusia, reptil, Pengambilan data dilakukan disalah satu
antropoda dan burung. Di negara maju Pondok Pesantren Kota Surabaya. Waktu
prevalensi bakteri Blastocystis hominis adalah pengambilan data dilakukan di bulan November
1,5% hingga 10%, namun pada negara 2018. Populasi pada penelitian merupakan
berkembang Blastocystis hominis memiliki murid dengan tingkat Sekolah Dasar sebanyak
prevalensi bakteri sebanyak 30-50%. Penyebab 10 orang berumur 7-13 tahun. Teknik
prevalensi yang tinggi karena kontaminasi pengambilan sampel yang digunakan adalah
Blastocystis hominis disebabkan oleh kondisi non-probability sampling dimana Teknik ini
hygiene yang buruk serta makanan atau dilakukan bila populasi tidak lebih dari 30
minuman yang telah terkontaminasi oleh orang, sehingga dengan Teknik ini tidak
Blastocystis hominis tidak sengaja tertelan4,5. memberikan peluang yang sama antar anggota
Blastocystis adalah parasit enterik yang populasi.
menghuni saluran pencernaan manusia dan Data diambil dengan cara mengisi kuesioner
banyak hewan. Parasite ini memiliki distribusi yang dibacakan oleh peneliti kepada murid, dan
di seluruh dunia. Blastocystis ini sering mengambil sampel tinja murid. Sampel tinja
diidentifikasi sebagai organisme eukariotik murid yang didapatkan kemudian dikirim oleh
paling umum yang dilaporkan dalam sampel peneliti sesegera mungkin dan diperiksa oleh
tinja manusia. Selain itu, beberapa strain petugas laboratorium di sebuah laboratorium
mengembangkan resistensi terhadap obat yang yang memiliki akreditasi dan terpercaya di Kota
saat ini direkomendasikan, contohnya seperti Surabaya. Parameter yang digunakan dalam

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 77


MTPH Journal, Volume 5, No. 1, March 2021
ISSN: 2549-189X; e-ISSN: 2549-2993

pemeriksaan sampel adalah feses lengkap untuk yang dikeluarkan oleh komisi etik Fakultas
melihat jenis parasit usus yang ada pada tinja Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
murid. Pemeriksaan feses segar pada yang disetujui pada September 2018.
laboratorium tersebut menggunakan metode
mikroskopis sederhana. HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji korelasi spearman’s rho digunakan Pengambilan sampel diambil dan
untuk menganalisis data dalam mencari diperlakukan sebagai feses segar dimana jarak
hubungan antara variabel Independent dan antara sampel tinja diambil dan pemeriksaan
variabel dependent, dengan penggunaan α yaitu tidak melebihi dari 2 jam untuk menghindari
0,05. Sehingga, jika p ≤ 0,05, maka tidak ada parasit pada usus mati. Pengumpulan feses
hubungan antar kedua variabel, sehingga H1 dilakukan tanggal 1 sampai 9 November 2019
ditolak. di Pondok Pesantren X di Surabaya. Tabel 1 di
Sebelum peneliti turun ke lokasi penelitian, bawah ini adalah hasil pengisian kuesioner dan
penelitian ini telah dinyatakan lolos uji etik hasil laboratorium:

Tabel 1. Hasil Tabulasi Silang dan Analisis antara Hand Hygiene dengan Keberadaan Parasit Usus

Keberadaan Parasit Usus Nilai Nilai


Variabel Positif Negatif Spearman’s Koefisien
(n=3) (n=7) Rho Relasi
Umur (Tahun)
7 0 1
8 1 0
10 1 3 0,586 -
11 1 1
12 0 1
13 0 1
Jenis Kelamin
Laki-laki 3 7 Tidak diuji Tidak diuji
Perempuan 0 0
Mencuci tangan dengan sabun dan air
mengalir sebelum makan
Selalu 0 5 0,040 -0,655
Tidak Pernah 3 2
Kebiasaan Menggigit kuku
Selalu 3 0 0,01 1,0
Tidak Pernah 0 7

78 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal)


MTPH Journal, Volume 5, No. 1, March 2021

Keberadaan Parasit Usus Nilai Nilai


Variabel Positif Negatif Spearman’s Koefisien
(n=3) (n=7) Rho Relasi
Kebiasaan Menghisap jari tangan
Selalu 2 5 0,896 -
Tidak Pernah 1 2
Kebiasaan memotong kuku tangan
1 minggu sekali 0 3 0,217 -
Lebih dari 1 minggu sekali 3 4
Hygiene Murid
Hygiene 0 5 0,040 -0,655
Tidak Hygiene 3 2

Karakteristik murid dengan kontaminasi didapatkan umur serta jenis kelamin seseorang
parasite usus tidak berhubungan dengan adanya parasit usus
Variabel karakteristik pada penelitian ini pada seseorang7.
terdiri dari jenis kelamin dan umur. Tujuan dari Kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dan
pengambilan jenis kelamin adalah untuk melihat air mengalir sebelum makan
tingkat kerentanan pada jenis kelamin tertentu. Pada Tabel 1 dijabarkan 50% murid
Sedangkan pada karakteristik umur untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
melihat upaya murid untuk mencapai personal Kondisi ini sebenarnya sudah dibuat oleh pihak
hygiene yang baik. Pondok Pesantren dengan tidak menyediakan
Pada hasil yang dijabarkan pada Tabel 1 ember untuk mencuci tangan, sehingga seluruh
didapatkan seluruh murid Sekolah Dasar di murid dapat mencuci tangan dengan air mengalir
pondok pesantren tersebut adalah laki-laki. melalui kran air yang sudah disediakan.
Sehingga pada penelitian ini tidak dapat terlihat Pada variabel ini didapatkan hasil adanya
seberapa rentan kelompok jenis kelamin tertentu hubungan signifikan dengan kontaminasi parasit
pada kontaminasi parasit usus. Hasil pada Tabel usus. Sehingga dari hasil uji tersebut pada
1. juga menggambarkan umur murid, yaitu variabel ini didapatkan jika kenaikan variabel
sebanyak 4 murid yang berumur 10 tahun. Dan mencuci tangan menggunakan air mengalir dan
pada tabel tersebut juga menggambarkan tidak sabun sebelum makan sebanyak 0,655, akan
adanya hubungan antara distribusi umur dengan menurunkan kontaminasi parasit usus sebanyak
kontaminasi parasit usus. 0,655.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang Adanya hubungan signifikan antara
pernah dilakukan Molina et al dimana hasil mencuci tangan sebelum makan dengan infeksi

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 79


MTPH Journal, Volume 5, No. 1, March 2021
ISSN: 2549-189X; e-ISSN: 2549-2993

yang disebabkan oleh parasit usus juga santri yang memiliki kebiasaan tersebut tidak
ditemukan pada penelitian L et al. Pada memiliki adanya kontaminasi parasit usus pada
penelitian oleh Artika et al adanya hubungan tinjanya.
signifikan sampel yang memiliki kebiasaan Kebiasaan menghisap kuku tangan
mencuci tangan yang buruk, memiliki tingkat Pada penelitian ini menunjukkan tidak
risiko 50% lebih tinggi8,9. adanya hubungan variabel kebiasaan santri
Seseorang bisa terinfeksi parasit usus menghisap kuku tangan dengan keberadaan
dengan menelan kista matang, yang bisa saja parasit usus. Santri sering melakukan kegiatan
kista tersebut tertelan dengan tidak sengaja oleh ini dikarenakan saat mereka selesai memakan
anak-anak saat makan, dan bisa disebabkan pula makanan dengan tangan, mereka menghisap jari
pada anak yang tidak terbiasa mencuci mereka.
tangannya sebelum makan. Kista akan tertinggal Namun penelitian ini memiliki hasil yang
di antara sela kuku anak-anak8. Mencuci tangan berbeda seperti yang dilakukan Galgamuwa et al
bisa mengurangi transmisi parasit usus dengan pada penelitiannya ditemukan adanya hubungan
bertindak sebagai penghalang utama (untuk signifikan. Dalam penelitiannya diungkapkan
menghilangkan kotoran setelah kontak dengan kebiasaan menghisap jari memiliki tingkat risiko
feses) atau sebagai penghalang sekunder 1,12-3 lebih tinggi jika dibandingkan dengan
(sebelum menyiapkan makanan, menangani sampel yang tidak memiliki kebiasaan11.
cairan, memberi makan, makan). Penggunaan Kebiasaan memotong kuku
air dan sabun serupa sangat penting untuk Data ini diambil dengan melihat langsung
menghilangkan parasit secara efektif9. kuku murid. Kebiasaan memotong kuku menjadi
Kebiasaan menggigit kuku hal yang penting untuk dilihat karena ketika
Menurut uji spearman’s rho disimpulkan kuku dalam keadaan yang kotor dan panjang,
kebiasaan menggigiti kuku tidak berhubungan parasit akan berada pada sela kuku yang
dengan keberadaan parasit usus pada tinja kemudian akan masuk bila tertelan.
murid. Hasil tersebut juga didapatkan pada Dari hasil uji hubungan pada penelitian ini
penelitian Sah et al bahwa kebiasaan menggigiti didapatkan adanya hubungan signifikan, pada
kuku tidak memiliki hubungan dengan hasil uji Spearman’s rho juga didapatkan
kontaminasi parasit usus pada tinja10. mereka dengan kondisi kebiasaan memotong
Tidak adanya hubungan antar kedua kuku lebih dari 1 kali dalam seminggu akan
variabel tersebut bisa disebabkan karena meningkatkan risiko kontaminasi parasit usus
distribusi data yang homogen dan hanya 3 santri dibanding mereka yang memiliki kebiasaan
saja yang memiliki kebiasaan tersebut. Dan memotong kuku 1 kali dalam seminggu.

80 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal)


MTPH Journal, Volume 5, No. 1, March 2021

Hasil yang sama dengan penelitian ini juga tersebut tinggal pada kawasan dengan kondisi
didapatkan seperti yang dilakukan oleh Sah et al, sanitasi yang buruk maka akan meningkatkan
dan Mahmud et al yaitu dengan memotong kuku risiko terkena Blastocystis hominis dan Giardia
1 kali seminggu mengurangi kontaminasi parasit lamblia. Kista parasit usus akan masuk ke dalam
usus secara signifikan. Kuku kotor pada anak- tubuh seseorang melalui rute fecal-oral.
anak sekolah telah dikaitkan dengan investasi Sehingga perilaku hygiene khususnya pada
parasit yang tinggi. Kemampuan parasit tangan seseorang seharusnya bisa mencegah
ova/kista untuk bertahan hidup di permukaan terjadinya transmisi.
lingkungan sangat bervariasi di antara berbagai Hubungan kebersihan tangan dengan
kelompok parasite9. kontaminasi parasit usus
Total responden yang mengikuti penelitian
Tabel 2. Hasil Laboratorium Parasite Usus pada
Murid Sekolah Dasar di Pondok ini sebanyak 10 murid. Hasil kuesioner dan hasil
Pesantren X Kota Surabaya laboratorium kemudian dilakukan uji hubungan

Parasite Jumlah % dengan menggunakan uji korelasi spearman


Tidak ditemukan 7 70,0 didapatkan p=0,040 dimana hasil nilai p lebih
Giardia lamblia 2 20,0 besar dari pada nilai α, yang mana α yang
Blastocystis hominis 1 10,0
digunakan untuk penelitian ini adalah 5%. Dari
Jumlah 10 100,0
hasil tersebut didapatkan nilai Spearman’s Rho
Keberadaan parasit pada tinja murid adalah 0,040, sehingga hasil ini lebih kecil
Seperti yang dijabarkan pada Tabel 2. dibandingkan α, sehingga kesimpulannya adalah
didapatkan 3 dari 10 murid memiliki ada hubungan signifikan variabel personal
kontaminasi parasit usus pada tinjanya, hygiene dengan kontaminasi parasit usus pada
sedangkan 7 dari 10 tidak ditemukan Murid Sekolah Dasar di Pondok Pesantren X.
kontaminasi parasit apa pun. Hasil laboratorium Anak berusia sekolah dasar menjadi
didapatkan 2 jenis parasit usus yaitu Blastocystis kelompok yang memiliki tingkat kerentanan
hominis dan Giardia lamblia yang sebenarnya terkena infeksi yang diakibatkan parasit usus hal
termasuk ke dalam spesies yang paling umum ini disebabkan dimana anak pada usia tersebut
yang ada di pencernaan manusia. Seseorang masih belum menyadari betapa bahayanya
yang memiliki kedua parasit usus tersebut bisa infeksi akibat parasit usus sehingga tindakan
mengalami gejala atau bahkan tanpa gejala pencegahan yang perlu dilakukan menjadi
sekalipun. Gejala yang dirasakan oleh seseorang kurang.
bergantung pada sistem imun seseorang. Bila Di berbagai belahan dunia parasit usus
imunitas seseorang rendah kemudian manusia Giardia lamblia maupun Blastocystis hominis

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 81


MTPH Journal, Volume 5, No. 1, March 2021
ISSN: 2549-189X; e-ISSN: 2549-2993

juga dilaporkan sebagai parasit usus yang paling Tabel 3. Hubungan Gejala Diare dengan
Kontaminasi Parasit Usus pada Tinja
umum ditemukan di sistem pencernaan
Murid Sekolah Dasar
seseorang. Hal ini juga ditemukan pada
Parasit Usus Spearman’s Rho
penelitian Fransisca et al dimana Blastocystis Diare + - Sig. (2-tailed)
hominis dan Giardia lamblia lebih banyak
Iya 3 4
ditemukan dibandingkan cacing usus (Fransisca Tidak 0 3 0,429
Total 3 7
et al., 2015). Perilaku hygiene yang buruk dan
didukung dengan keadaan lingkungan yang Berdasarkan tabel di atas disimpulkan jika
tidak baik akan meningkatkan risiko untuk tidak ada hubungan gejala diare pada murid dan
terinfeksi parasit usus12. kontaminasi parasit usus pada tinja murid. Diare
Kebersihan tangan merupakan hal yang adalah masalah yang sangat umum pada anak-
paling penting dan efektif dalam mencegah anak di bawah usia lima tahun. Di negara
masuknya parasit usus ke dalam tubuh seseorang berkembang atau non-industri, beberapa episode
melalui rute fecal-oral. Kista dari tangan yang diare dapat menyebabkan masalah serius seperti
terkontaminasi. Penggunaan sabun ditentukan kekurangan gizi (gizi buruk). Di Amerika
oleh faktor ekonomi dan logistik, dan juga oleh Serikat dan Kanada, anak-anak memiliki rata-
persepsi tentang apa yang kotor dan apa yang rata dua episode diare per tahun.
tidak. Oleh karena itu, kebersihan harus secara Diare didefinisikan sebagai peningkatan
jelas menunjukkan waktu mencuci tangan jumlah tinja atau adanya tinja yang lebih longgar
dengan sabun sangat diperlukan untuk daripada yang normal untuk individu, yaitu lebih
perlindungan kesehatan9. dari tiga buang air besar setiap hari. Diare akut
Pada penelitian ini, peneliti menemukan adalah ketika diare terjadi kurang dari 3 minggu.
Blastocystis hominis dan Giardia lamblia. Ketika diare berlangsung lebih dari tiga minggu,
Beberapa infeksi parasit usus diakibatkan itu dianggap kronis.
kondisi hygiene yang tidak baik dan beberapa Diare akut bisa disebabkan karena infeksi
spesies parasit usus memiliki cara transmisi yang diakibatkan oleh bakteri, virus maupun
masuk ke tubuh seseorang dengan yang sama13. parasit. Diare lebih sering terjadi pada anak-
Gejala yang dirasakan murid sekolah dasar anak yang menghadiri penitipan anak dan
Berikut merupakan data hasil pengukuran biasanya disebabkan oleh virus. Sementara
gejala diare pada murid dihubungkan dengan kasus diare akibat infeksi biasanya ringan dan
Kontaminasi Parasit Usus pada Tinja Murid hilang dengan sendirinya, penting untuk
Sekolah Dasar di Pondok Pesantren X Kota menghindari dehidrasi dari kehilangan cairan
Surabaya. tubuh dalam tinja diare14.

82 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal)


MTPH Journal, Volume 5, No. 1, March 2021

Penyebab diare akut yang paling sering pondok bisa memberikan penyuluhan tentang
adalah infeksi saluran pencernaan, virus dan kebersihan tangan, dan bisa memberikan
bakteri, dan jarang parasit. Infeksi disebarkan bimbingan serta mengupayakan agar murid bisa
melalui fecal oral, yaitu makanan dan air yang hidup bersih dan sehat dengan menghilangkan
terkontaminasi atau kontak langsung atau tidak kebiasaan yang tidak menguntungkan. Serta
langsung dengan individu yang terinfeksi. membiasakan kembali murid-murid untuk selalu
Giardia lamblia, lebih jarang menjadi penyebab mencuci tangan mereka dengan air yang dan
diare akut. Namun pada anak-anak di negara sabun sebelum makan.
berkembang, terutama di daerah tropis dan
subtropis, diare bakteri secara signifikan14. REFERENSI
Diare parasit secara signifikan juga sering 1. Samie, A., Guerrant, R. L., Barrett, L.,
Bessong, P. O., Igumbor, E. O., & Obi CL.
terjadi. Selain infeksi gastrointestinal, gangguan
Prevalence of Intestinal Parasitic and
diare akut disebabkan oleh keracunan Bacterial Pathogens in Diarrhoeal and Non-
diarroeal Human Stools from Vhembe
pencernaan, antibiotik spektrum luas, preparat
District, South Africa. J Heal Pop Nutr.
zat besi oral, pencahar, sitotastik, penekan 2009;27(6):739–745.
sekresi lambung, kondisi yang berhubungan 2. City, M., Garcı, R. A., & Lau PM. Intestinal
Parasites in Children from a Day Care
dengan stres dan infeksi ekstraintestinal14. Stres Centre in Matanzas City, Cuba.
mengganggu fungsi tubuh, termasuk motilitas 2012;7(12):1–4. Available from:
https://doi.org/10.1371/journal.pone.00513
dan sekresi gastrointestinal, yang merupakan 94
dasar untuk episode diare pada orang dengan 3. Luján, H. D., & Svärd S. Giardia: A Model
14 Organism. Wien: Spinger Wien New York;
sindrom iritasi usus besar .
2011.
4. Beyhan, Y. E., Yilmaz, H., Cengiz, Z. T., &
SIMPULAN DAN SARAN Ekici A. Clinical significance and
Simpulan prevalence of Blastocystis hominis in Van.
Saudi Med J. 2015;36(9):1118–1121.
Simpulan yang dapat diambil dari
5. Coyle, C. M., Varughese, J., Weiss, L. M.,
penelitian ini adalah terdapat hubungan yang & Tanowitz HB. Blastocystis : To Treat or
signifikan antara hand hygiene dengan Not to Treat. Oxfordjournals.
2012;54(1):105–110.
kontaminasi parasit usus yang ditemukan di tinja
6. Lepczyńska, M., Białkowska, J., Dzika, E.,
murid Sekolah Dasar di Pondok Pesantren X Piskorz-Ogórek, K., & Korycińska J.
Kota Surabaya. Blastocystis : how do specific diets and
human gut microbiota affect its
Saran development and pathogenicity. J Clin
Saran yang bisa diberikan oleh peneliti Microbiol Infect Dis [Internet].
2017;36:1531–1540. Available from:
untuk Pondok Pesantren tersebut adalah pihak https://doi.org/10.1007/s10096-017-2965-0

Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal) | 83


MTPH Journal, Volume 5, No. 1, March 2021
ISSN: 2549-189X; e-ISSN: 2549-2993

7. Molina, N., Pezzani, B., Ciarmela, M., income tea plantation community in Sri
Orden, A., Rosa, D., Apezteguía, M. Lanka. Int J Community Med Public Heal.
Minvielle M. Intestinal parasites and 2016;3(9):2452–2458.
genotypes of Giardia intestinalis in school 14. Sah, R., Baral, R., Shah, U., & Jha N. A
children from Berisso, Argentina. J Infect Study of Prevalence of Intestinal Protozoan
Dev Ctries [Internet]. 2011;5(7):527–534. Infections and Associated Risk Factors
Available from: among the School Children of Biratnagar
https://doi.org/10.3855/jidc.1660 Submetropolitan , Eastern Region of Nepal.
8. Artika, M., Nurhayati, & Alioes Y. Heal Sci. 2016;3(1):181–187.
Hubungan Kebiasaan Mencuci Tangan dan 15. Eassa, S. M., Ali, H. S., Masry, S. A. El, &
Memotong Kuku dengan Kejadian El-fattah AHA. Blastocystis hominis among
Giardiasis Asimtomatik. J Kesehat Andalas. Immunocompromised and
2017;6(1):70–75. Immunocompetent Children in Alexandria.
9. L, M. S. A., Joseph, B., Boscho, R. J., Ivan, iMedPub Journals. 2016;4(2):1–7.
G., & Francis WP. Prevalence And 16. Simanungkalit SF, Simarmata OS.
Influencers Of Intestinal Protozoa Infection Pengetahuan dan perilaku konsumsi remaja
Among School Children At Kigime. J Heal putri yang berhubungan dengan status
Sci Nurs. 2017;2(10):67–91. anemia. Bul Penelit Kesehat.
10. Alum, A., Rubino, J. R., & Ijaz MK. 2019;47(3):175–82.
International Journal of Infectious Diseases 17. Fransisca, R. O., Iriani, A. D., Mutiksa, F.
The global war against intestinal A., Izati, S., & Utami RK. Hubungan
parasites—should we use a holistic
Infeksi Parasit Usus dengan Pengetahuan
approach. J Infect [Internet]. Perilaku Hidup Bersih Sehat pada Anak SD
2010;14(9):732–738. Available from: Bekasi 2012. eJKI. 3(1):2–6.
https://doi.org/10.1016/j.ijid.2009.11.036
11. Daryani, A., Sharif, M., Nasrolahei, M.,
Khalilian, A., Mohammadi, A., & Barzegar
G. Transactions of the Royal Society of
Tropical Medicine and Hygiene
Epidemiological survey of the prevalence of
intestinal parasites among schoolchildren in
Sari northern Iran. Trans R Soc Trop Med
Hyg [Internet]. 2012;106(8):455–459.
Available from:
https://doi.org/10.1016/j.trstmh.2012.05.01
0
12. Fransisca RO, Iriani AD, Mutiksa FA, Izati
S, Utami RK. Hubungan Infeksi Parasit
Usus dengan Pengetahuan Perilaku Hidup
Bersih Sehat pada Anak SD Bekasi , 2012.
eJKI. 2015;3(1):2–6.
13. Galgamuwa, L., Iddawela, D., &
Dharmaratne S. Intestinal protozoa
infections, associated risk factors and
clinical features among children in a low-

84 | Medical Technology and Public Health Journal (MTPH Journal)

You might also like