Purposive Sampling. Pengumpulan Data Dengan Cara Pengisian Kuesioner. Analisis Data Univariat Dan
Purposive Sampling. Pengumpulan Data Dengan Cara Pengisian Kuesioner. Analisis Data Univariat Dan
Purposive Sampling. Pengumpulan Data Dengan Cara Pengisian Kuesioner. Analisis Data Univariat Dan
Background: The worm disease is a disease that currently has been the highest prevalence rate in
preschool children. The Data was found that in Jambi City Health Office revealed 696 cases of
helminthiasis. Based on the surveys and observations from several villages in Jambi Kasang was found
that there were frequent floods in the area so that the environment was at risk of developing worms. In
addition, many children when playing do not use footwear so that the parasites get into the body. This study
aims was to determine the relationship between maternal parenting and personal hygiene with the
incidence of helminthiasis in children aged 2-4 years.
Method: This research is a quantitative study with a cross sectional approach. This research was
conducted in Kasang Village, Jambi City on 1-24 August 2018. The population of this study was all mothers
who had 2-4 years old children as many as 272 people. A total of 79 mothers were taken by purposive
sampling. The data collection by filling out the questionnaire. The Univariate and bivariate data analysis
used Spearman test.
Results: The results of this study indicate that out of 79 respondents, most of them applied positive
parenting as many as 46 respondents (58.2%), most respondents (50.8%) did personal hygiene well and
most respondents (50.6%) not worms. Mother's upbringing (sig. 0,000) and personal hygiene (sig. 0,000)
with the incidence of intestinal worms in children aged 2-4 years with a p value <0.05.
Conclusion: The results of this study indicate a relationship between parenting and personal hygiene with
worm disease. It is hoped that the results of the research can be used as a source of information for the
community to prevent and deal with the incidence of helminthiasis.
Abstrak
Latar Belakang: Penyakit kecacingan merupakan penyakit yang saat ini memiliki tingkat prevalensi
tertinggi pada anak usia prasekolah. Data dari Dinas Kesehatan Kota Jambi, diketahui sebanyak 696 kasus
infeksi kecacingan. Berdasarkan survei dan observasi dari beberapa Kelurahan di Jambi, warga kasang
mengatakan bahwa di daerah tersebut sering terjadi banjir sehinggalingkungannya beresiko terjadi
kecacingan. Selain itu, banyak anak-anak saat bermain tidak mengunakan alas kaki sehingga
mempermuda parasit masuk ke dalam tubuh.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola
asuh ibu dan personal hygiene dengan kejadian kecacingan pada anak usia 2-4 tahun
Metode: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini
dilakukan di Kelurahan Kasang Kota Jambi pada tanggal 1-24 Agustus 2018.Populasi penelitian ini adalah
seluruh ibu yang memiliki anak usia 2-4 tahun sebanyak 272 orang. Sampel sebanyak 79 ibu diambil secara
purposive sampling. Pengumpulan data dengan cara pengisian kuesioner. Analisis data univariat dan
bivariat menggunakan uji spearman.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan dari 79 responden, sebagian besar menerapkan pola asuh positif
sebanyak 46 responden (58,2%), sebagian besar responden (50,8%) melakukan personal hygiene dengan
baik dan sebagian besar responden (50,6%) tidak cacingan. Pola asuh ibu (sig. 0,000) dan personal
hygiene (sig. 0,000) dengan kejadian cacingan pada anak usia 2-4 tahundengan nilai p value < 0,05.
Kesimpulan: Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pola asuh dan personal hygiene
dengan kecacingan. Diharapkan hasil penelitian dapat dipergunakan sebagai sumber informasi bagi
Puskesmas dan masyarakat untuk melakukan pencegahan dan penanganan kejadian kecacingan.
PENDAHULUAN
Penyakit kecacingan merupakan hidup yang kurang bersih dan sehat seperti cuci
penyakit yang ditularkan melalui tanah yang tangan, mengelola makanan yang kurang bersih,
termasuk dalam keluarga nematoda saluran kebersihan kuku dan kaki yang berhubungan
cerna, dimana penularannya terjadi melalui 2 dengan penggunaan alas kaki, lingkungan yang
cara yaitu infeksi langsung dan larva yang kotor, tidak adanya jamban sehat di dalam rumah
menembus kulit, kutipan dari Ilmu penyakit dalam serta pemberian obat cacing secara terintegarsi
20091. Penyakit kecacingan terjadi terutama di setiap 6 bulan sekali masih belum dilakukan
negara tropis, negara yang berpenduduk padat, secara optimal.
negara yang memiliki masalah dengan higiene Kecacingan memberikan beberapa
sanitasi, serta di negara yang menggunakan tinja dampak terhadap kesehatan anak. Kecacingan
sebagai pupuk. Penyakit kecacingan menimpa mempengaruhi pemasukan (intake), pencernaan
lebih kurang 2 miliar penduduk di seluruh dunia (digestif), penyerapan (absorpsi), dan
dan 1 miliar diantaranya disebabkan oleh metabolisme makanan. Secara kumulatif, infeksi
askariasiskutipan dari kumpulan kuliah cacing atau kecacingan dapat menimbulkan
farmakologi 2009 2. kerugian zat gizi berupa kalori dan protein serta
Berdasarkan data terbaru3, sekitar 1,5 kehilangan darah. Kecacingan dapat berakibat
miliar orang atau sekitar 24% dari total populasi kejadian stunting karena mempengaruhi
dunia menderita infeksi kecacingan, dan pada keadaan gizi seorang anak. Selain dapat
umumnya menyerang anak-anak usia sekolah. menghambat perkembangan fisik, kecerdasan
Menurut WHO pada tahun 20113, kecacingan dan produktivitas kerja, dapat menurunkan
merupakan dua dari penyakit tropis terbengkalai ketahanan tubuh sehingga mudah terkena
yang menimpa ratusan juta anak usia sekolah di penyakit lainnya Kemenkes RI tahun 20126.
seluruh dunia, dengan jumlah terbesar infeksi di Infeksi cacingan dapat disebabkan oleh
sub-Sahara Afrika dan Asia Tenggara. Meski beberapa faktor kebersihan pribadi yang kurang
relatif sedikit kematian diperkirakan secara dan lingkungan keluarga yang mengasuhnya.
langsung disebabkan oleh cacing, mortalitas Dalam hasil penelitian ini sejalan dengan
karena schistosomiasis di pedesaan Afrika penelitian sebelumnya7 mengatakan bahwa pola
mungkin terjadi diremehkan dan bisa asuh ibu merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan hingga 250.000 kematian per mempengaruhi kejadian infeksi cacingan
tahun. Di negara berkembang, lebih dari 850 juta terutama pada anak-anak karena higienis pribadi
anak usia sekolah berisiko morbiditas karena anak masih tergantung pada cara ibu menjaga
infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah. dan merawat kebersihan dan kesehatan
Menurut laporankutipan dari pedoman anaknya. Sedangkan hasil penelitian ini sejalan
pengendalian kecacingan 20164, jumlah dengan penelitian sebelumnya8 mengatakan
kecacingan berdasarkan hasil pemeriksaan tinja status higiene seorang anak sangat dipengaruhi
pada anak Sekolah Dasar di 398 SD/MI yang oleh lingkungan sekitar termasuk orang tua dan
tersebar di 33 Provinsi menunjukkan bahwa rata- lingkungan keluarga yang mengasuhnya. Oleh
rata prevalensi kecacingan sebesar 31,8%. karena itu, persepsi orang tua terhadap status
Sedangkan menurut Permenkes RI 20175 dalam higiene (kebersihan lingkungan) anak menjadi
undang-undang tentang penanggulangan sangat penting.
kecacingan, diketahui prevalensi kecacingan di Dalam pencegahan dan
Indonesia pada tahun 2015 berkisar antara 2,5%- penanggulangan penyakit kecacingan dapat
62%. dilakukan dengan mencuci tangan bersih-bersih
Penyakit yang saat ini memiliki tingkat dengan sabun sebelum makan dan sesudah
prevalensi tertinggi pada anak usia sekolah di buang air besar serta saat mau menyuapi anak.
Indonesia salah satunya adalah penyakit Mandi dan membersihkan badan paling sedikit 2
kecacingan dengan prevalensi sebesar 60-80%. kali setiap hari, memotong dan membersihkan
Penyakit kecacingan ini diakibatkan karena kuku, memakai alas kaki (sandal dan sepatu)
kurangnya kebersihan. Infeksi kecacingan yang sewaktu diluar rumah, mencuci dan memasak
ditularkan melalui tanah memiliki prevalensi makanan dan minuman sebelum makan dan
tinggi pada anak usia sekolah (5-12 tahun) dan minum, membuang tinja di jamban, menjaga
pra-sekolah (3-6 tahun) Kemenkes RI 20126. kebersihan, menutupmakanan dengan tudung
Menurut Permenkes RI tahun 20175, saji, mencegah pengotoran saluran air, menjaga
kecacingan merupakan salah satu penyakit kebersihan rumah, menjaga kebersihan
berbasis lingkungan yang terjadi karena perilaku lingkungan, menggunakan air bersih untuk
keperluan makan, minum dan mandi, Berdasarkan data yang diperoleh dari
mengusahakan pengaliran pembuangan air Dinas Kesehatan Kota Jambi, diketahui angka
kotor/air limbah, membuang sampah di tempat kejadian ascariasis (kecacingan) pada tahun
yang semestinya, memberantas binatang yang 2017 sebanyak 696 kasus. Puskesmas dengan
menyebabkan telur cacing seperti lalat, lipas, dan kejadian ascariasis (kecacingan) tertinggi
tikus kutipan dari pedoman pengendalian pertama adalah Puskesmas Olak Kemang
kecacingan 2016 4. dengan jumlah kejadian kecacingan sebanyak
MenurutPermenkes RI 20175, 100 kasus, sedangkan Puskesmas dengan
penanggulangan kecacingan yang komprehensif kejadian kecacingan tertinggi kedua adalah
dan bermutu, upaya-upaya penanggulangan Puskesmas Tanjung Pinang dan Puskesmas Aur
cacingan dilaksanakan melalui pendekatan Duri dengan jumlah kecacingan masing-masing
keluarga. Dengan demikian dapat dilakukan sebanyak 76 kasus. Dalam penelitian ini peneliti
deteksi dini kecacingan dalam keluarga, memilih Puskesmas Tanjung Pinang
penanggulangan faktor risiko kecacingan pada dikarenakan sebelumnya telah dilakukan studi
keluarga, upaya promotif preventif mencegah pendahuluan di Puskesmas Olak Kemang dan
kecacingan dalam keluarga, dan meningkatkan tidak ditemukan data kecacingan sesuai dengan
kemampuan keluarga agar dapat terhindar dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota
kecacingan untuk seterusnya. Edukasi keluarga Jambi, sedangkan studi pendahuluan yang
dapat diberikan kepada ibu melalui pengasuhan dilakukan di Puskesmas Tanjung Pinang
kepada anak tentang bagaimana Pola Hidup terdapat data kejadian kecacingan yang
Bersih dan Sehat (PHBS) cuci tangan pakai mendekati dengan jumlah yang diperoleh dari
sabun sebelum menyiapkan makanan dan data Dinas Kesehatan Kota Jambi.
menjaga lingkungan anak agar terhindar dari Berdasarkan data tersebut, Puskesmas
infeksi kecacingan, melalui kelas ibu dan Tanjung Pinang melakukan penanggulangan
pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak kecacingan kepada setiap posyandu dan SD/MI
(KIA). di seluruh wilayah kerja puskesmas dengan
memberikan obat cacing. Hasil laporan 2017
MenurutPermenkes RI 20175,
menunjukkan, bahwa terdapat 43 Posyandu dan
penerapan perilaku hidup bersih dan sehat oleh
15 SD mendapat obat cacing dengan jumlah
seluruh masyarakat, setiap hari dan sepanjang
sasaran 5.675 orang (100%) mendapat obat
hidup akan berdampak positif pada penurunan
cacing.
prevalensi kecacingan. Upaya promotif dan
Data yang diperoleh dari Puskesmas
preventif dalam penanggulangan kecacingan
Tanjung Pinang setelah dilakukan
adalah bagian integral dari Gerakan Masyarakat
penanggulangan kecacingan dengan
Hidup Sehat atau GERMAS. Penanggulangan
memberikan obat cacing menunjukkan
kecacingan diarahkan pada pemutusan rantai
penurunan kecacingan pada anak, akan tetapi
penularan kecacingan, yaitu kelompok usia balita
diketahui bahwa beberapa kasus status gizi
dan anak usia sekolah, dengan pemberian obat
buruk ataupun kurang yang menjadi pendukung
massal untuk menghentikan penyebaran telur
penanggulangan kecacingan karena dianggap
cacing dari Penderita ke lingkungan sekitarnya,
sebagai dampak kecacingan tersebut. Data
peningkatan higiene sanitasi, dan pembudayaan
status gizi anak pada tahun 2018 yakni kategori
perilaku hidup bersih dan sehat melalui promosi
gizi kurang sebanyak 2 orang dan kategori gizi
kesehatan.
buruk sebanyak 5 orang.Penelitian lainnya yang
Personal hygiene sebagai cara
mendukung oleh hasil penelitian ini sejalan
perawatan diri manusia untuk memelihara
kesehatan. pemeliharaan hygiene perorangan dengan penelitian sebelumnya 11 menunjukkan
diperlukan untuk kenyamanan individu, bahwa ada hubungan antara tindakan personal
keamanan, dan kesehatan kutipan dari buku ajar hygiene ibu dengan kejadian kecacingan pada
balita.
fundamental keperawatan 2012 9. Personal
Hasil penelitian ini sejalan dengan
hygiene dilakukan untuk memelihara kebersihan
diri, menciptakan keindahan, serta meningkatkan penelitian sebelumnya7 dalam penelitiannya
derajat kesehatan individu sehingga dapat menunjukkan bahwa pada anak-anak dengan
mencegah timbulnya penyakit seperti pola asuhan ibu rendah kemungkinan akan
kecacingankutipan dari kebutuhan dasar terinfeksi kecacingan 2,25 lebih besar daripada
anak-anak dengan pola asuhan ibu baik. Hal ini
manusia dan proses keperawatan 2010 10.
membuktikan bahwa semakin baik pola asuhan
ibu maka akan semakin kecil kecenderungan anak yang di bawa ibu memiliki kebersihan kuku
anak untuk terinfeksi O.vermicularis. Dengan yang kurang karena kuku terlihat kotor dan
pola asuhan ibu yang baik yang dilihat dari tingkat panjang, sedangkan 3 dari 7 ibu melakukan
perawatan fisik, tingkat penyediaan sarana personal hygiene karena anak yang dibawa ibu
kesehatan yang mendukung, tingkat keteladanan memiliki kuku yang bersih dan pendek. Dari 7 ibu,
ibu dan tingkat komunikasi ibu dan anak, maka 4 diantaranya rutin memberikan obat cacing
higiene pribadi anak menjadi baik. Higiene setiap 6 bulan sekali, sedangkan 3 dari 7 ibu
pribadi seorang anak terutama pada anak usia lainnya sering lupa dan terkadang memberikan
Sekolah Dasar masih tergantung pada cara ibu obat cacing ketika anak mengeluh gatal didaerah
merawat dan menjaga kebersihan dan kesehatan anusnya.
anaknya. Selanjutnya penularan O.vermicularis Berdasarkan uraian diatas, maka
yang tergantung pada higiene pribadi penulis tertarik untuk meneliti tentang “hubungan
seseorangpun dapat terintangi. pola asuh ibu dan personal hygiene dengan
Hasil penelitian ini sejalan dengan kejadian kecacingan pada anak usia 2-4 tahun di
penelitian sebelumnya12 menunjukkan bahwa Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun 2018”.
terdapat hubungan signifikan dengan kejadian
infeksi cacing yaitu kebiasaan mencuci tangan, METODE PENELITIAN
kebersihan kuku, dan minum obat cacing. Hasil Rancangan penelitian yang digunakan
penelitian ini sejalan dengan penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
sebelumnya13 menunjukkan bahwa ada cross sectionalyang bertujuan untuk mengetahui
hubungan antara mencuci tangan, memotong hubungan pola asuh ibu dan personal hygiene
kuku dengan kejadian kecacingan pada siswa dengan kejadian kecacingan pada anak usia 2-4
SDN 2 dan SDN 3 Kelurahan Keteguhan tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun
Kecamatan Teluk Betung Barat Kota Bandar 2018. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
Lampung. Kasang Kota Jambi pada tanggal 1-24 Agustus
Studi dokumentasi yang dilakukan di 2018. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak
Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi usia 2-4 tahun di Posyandu Kelurahan Kasang
diketahui bahwa data kejadian kecacingan pada Kota Jambi pada bulan Maret 2018 sebanyak 272
anak tahun 2016 sebanyak 62 orang yang terdiri orang. Sampel yang digunakan adalah anak usia
dari usia 8-28 hari sebanyak 4 orang, usia 1-4 2-4 tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi
tahun sebanyak 38 orang, usia 5-9 tahun sebanyak 79 orang yang diambil secara
sebanyak 18 tahun dan usia 10-19 tahun purposive sampling berdasarkan kriteria inklusi
sebanyak 2 orang. Sedangkan pada tahun 2017 dan eksklusi. Pengumpulan data dengan cara
sebanyak 35 orang yang terdiri dari usia 8-28 hari pengisian kuesioner. Analisis data secara
sebanyak 1 orang, usia 1-4 tahun sebanyak 24 univariat dan bivariat dengan menggunakan uji
orang dan usia 5-9 tahun sebanyak 10 orang. statistik spearman karena hasil uji normalitas
Dari data kunjungan berobat pasien diketahui menyatakan distribusi tidak normal.
bahwa ada 8 orang anak yang mengeluh gatal-
gatal di anus sehingga diberikan terapi obat HASIL
cacing yang diminum setiap 6 bulan sekali. Analisis Univariat
Survei awal yang dilakukan di 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu
Puskesmas Kasang pada tanggal 16 Maret 2018 di Kelurahan Kasang Jambi Tahun 2018
melalui wawancara kepada 7 ibu yang memiliki Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu
anak usia di bawah 5 tahun yang kebetulan di Kelurahan Kasang Jambi Tahun 2018
berkunjung ke Puskesmas. Hasil survei yang Frekuensi
Umur Persentase(%)
diperoleh yakni 5 dari 7 ibu menerapkan pola (n)
asuh asuh yang kurang baik karena sering 15-25 8 10.1
memaksa, memarahi anak dan membiarkan apa 26-35 33 41.8
yang dilakukan anak saat bermain, sedangkan 2 36-45 38 48.1
dari 7 ibu lainnya menerapkan pola asuh yang Jumlah 79 100,0
baik karena selalu memperhatikan kebersihan
kebutuhan anaknya dengan sikap yang adil Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 79
terhadap anak. Hasil survei juga menunjukkan responden penelitian, sebagian besar dalam
bahwa 4 dari 7 ibu belum secara optimal kategori usia 36-45 tahun sebanyak 38
melakukan personal hygiene yang terlihat dari responden (48,1%)
2. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Jenis Frekuensi
Persentase(%)
Ibu di Kelurahan Kasang Jambi Tahun 2018 Kelamin (n)
Distribusi Responden Berdasarkan Laki-laki 47 59.5
Pekerjaan Ibu di Kelurahan Kasang Jambi Perempuan 32 40.5
Tahun 2018 Jumlah 79 100,0
Frekuensi
Pekerjaan Persentase(%)
(n) Tabel 5menunjukkan bahwa dari 79
IRT 71 89.9 responden penelitian, sebagian besar jenis
Jualan 6 7.6 kelamin laki-laki sebanyak 47 responden
Swasta 2 2.5 (59,5%).
Jumlah 79 100,0 6. Gambaran pola asuh ibu pada anak usia 2-4
tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun
Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 79 2018
responden penelitian, sebagian besar Gambaran pola asuh ibu pada anak usia 2-4
responden bekerja sebagai ibu rumah tangga tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun
sebanyak 71 responden (89,9%). 2018
3. Distribusi Responden Berdasarkan
Pendidikan Ibu di Kelurahan Kasang Jambi Pola Asuh Jumlah Persen
Tahun 2018 (%)
Distribusi Responden Berdasarkan Baik 46 58.2
Pendidikan Ibu di Kelurahan Kasang Jambi Kurang baik 33 41.8
Tahun 2018 Total 79 100.0
Frekuensi
Pendidikan Persentase(%)
(n) Tabel 6menunjukkan bahwa dari 79
SD 12 15.2 responden sebagian besar menerapkan pola
SMP 30 38 asuh baik sebanyak 46 responden (58,2%).
SMA/SMK 37 46.8 7. Gambaran Personal Hygiene Pada Anak Usia
Jumlah 79 100,0 2-4 Tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi
tahun 2018
Gambaran Personal Hygiene Pada Anak
Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 79 Usia 2-4 Tahun di Kelurahan Kasang Kota
responden penelitian, sebagian besar dengan Jambi tahun 2018
pendidikan SMA/SMK sebanyak 37
responden (46,8%). Personal Hygiene Jumlah Persen
4. Distribusi Responden Berdasarkan Umur (%)
Anak di Kelurahan Kasang Jambi Tahun 2018 Baik 40 50.8
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Tidak Baik 39 49.4
Anak di Kelurahan Kasang Jambi Tahun 2018 Total 79 100.0
Frekuensi
Umur Persentase(%)
(n) Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 79
2 23 29.1 responden sebagian besar melakukan
3 45 57 personal hygiene dengan baik sebanyak 40
4 11 13.9 responden (50.8%).
Jumlah 79 100,0 8. Gambaran Kejadian Kecacingan Pada Anak
Usia 2-4 Tahun di Kelurahan Kasang Kota
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 79 Jambi tahun 2018
responden penelitian, sebagian besar dalam Gambaran Kejadian Kecacingan Pada Anak
kategori usia 3 tahun sebanyak 45 responden Usia 2-4 Tahun di Kelurahan Kasang Kota
(57%). Jambi tahun 2018
5. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin Anak di Kelurahan Kasang Jambi Kejadian Jumlah Persen
Tahun 2018 Kecacingan (%)
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Memiliki Riwayat 39 49.4
Kelamin Anak di Kelurahan Kasang Jambi Kecacingan
Tahun 2018 Tidak Memiliki 40 50.6
Riwayat Kecacingan
Total 79 100.0 57 anak (64,8%) dengan pola asuhan ibu
baik.
Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 79 Pola Pengasuhan adalah asuhan yang
responden sebagian besar tidak memiliki diberikan ibu atau pengasuh lain berupa
riwayat kecacingan sebanyak 40 responden sikap, dan perilaku dalam hal kedekatannya
(50,6%). dengan anak, memberikan makan, merawat,
menjaga kebersihan, memberi kasih sayang,
Analisis Bivariat dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan
1. Hubungan pola asuh dengan kejadian dengan keadaan ibu dalam hal kesehatan
kecacingan pada anak usia 2-4 tahun fisik, dan mental, status gizi, pendidikan
menunjukkan bahwa adanya hubungan yang umum, pengetahuan tentang pengasuhan
anak yang baik, peran dalam keluarga, dan
kuat dan berpola positif antara pola asuh
masyarakat, dan lain sebagainya kutipan dari
dengan kejadian kecacingan pada anak usia mencetak balita cerdas dan pola asuh orang
2-4 tahun di Kelurahan Kasang Jambi dengan tua 2012 14.
r = 0,755 dan nilai p value 0,000. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
2. Hubungan personal hygiene dengan kejadian bahwa sebagian besar ibu yang menerapkan
kecacingan pada anak usia 2-4 tahun pola asuh yang baik memiliki usia antara 26-
menunjukkan adanya hubungan yang kuat 35 tahun dan 36- 45 tahun, hal ini mendukung
dan berpola positif antara personal hygiene terhadap informasi yang diterima ibu karena
semakin tua umur ibu maka semakin banyak
dengan kejadian kecacingan pada anak usia
informasi yang diterima. Sebagian besar ibu
2-4 tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi adalah ibu rumah tangga sehingga ibu
dengan nilai r = 0,949dan nilai p value= 0,000. memiliki waktu yang lebih banyak untuk
mencari informasi tentang bagaimana
mengasuh anak baik melalui media eletronik,
PEMBAHASAN internet, bertanya pada keluarga atau
1. Gambaran pola asuh ibu pada anak usia 2-4 tetangga yang dapat dijadikan contoh dalam
tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun mengasuh anak. Selain itu, sebagian besar
2018 ibu memiliki pendidikan SMA, dimana
Hasil penelitian gambaran pola asuh semakin tinggi pendidikan maka semakin
ibu pada anak usia 2-4 tahun di Kelurahan tinggi ibu dalam mencari dan menerima
Kasang Kota Jambi tahun 2018menunjukan informasi.
bahwa dari 79 responden sebagian besar Pola asuh ibu dapat dipengaruhi dari
menerapkan pola asuh baik sebanyak 46 pendidikannya.Hasil penelitian menunjukkan
responden (58,2%), sedangkan sebagian bahwa sebagian kecil ibu memiliki pendidikan
lainnya menerapkan pola asuh kurang baik yang rendah (SD). Untuk itu petugas
sebanyak 33 responden (41,8%). kesehatan perlu melakukan pendekatan yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan lebih ekstra kepada ibu dengan pendidikan
rendah melalui pemaparan informasi dan
penelitian sebelumnya 8 tentang hubungan
konseling mengenai kebersihan anak dan
antara pola asuhan ibu dengan kejadian
pencegahan kecacingan sehingga ibu dapat
kecacingan pada murid SDN Kuin Selatan 5
menerapkan pola asuh yang baik terhadap
Banjarmasin tahun 2016 yang menunjukkan
anaknya kutipan dari perkembangan anak
dari 95 ibu responden di SDN Kuin Selatan 5
Banjarmasin terdapat 7 responden (7,4%) 2010 15.
dengan pola asuhan ibu kurang, 35 Berdasarkan hasil penelitian di atas,
responden (36,8%) dengan pola asuhan ibu maka peneliti menyimpulkan bahwa perlu
cukup, dan 53 responden (55,8%) dengan dilakukan beberapa upaya untuk penerapan
pola asuhan ibu baik. Hasil ini tidak jauh pola asuh yang baik, yakni dengan
berbeda dengan hasil penelitian Mufidah dkk memberikan informasi mengenai cara
tahun 2008 yang menyebutkan bahwa dari 88 mengasuh dan mendidik anak di rumah dan
anak yang diteliti terdapat 8 anak (9,1%) konseling psikologis karena pola asuh kurang
dengan pola asuhan ibu kurang, 23 anak baik bisa terjadi karena kondisi psikologis ibu
(26,1%) dengan pola asuhan ibu cukup, dan yang berubah-ubah.
2. Gambaran personal hygiene pada anak usia bersih dan selalu membasuh tubuh dengan
2-4 tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi menggunakan air yang bersih. Sedangkan
tahun 2018 personal hygiene kurang baik dapat dilihat
Hasil penelitian gambaran personal dari sebagian besar responden menjawab
hygiene pada anak usia 2-4 tahun di tidak padapernyataan waktu yang tepat untuk
Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun mencuci tangan pakai sabun adalah setelah
2018menunjukan bahwa dari 79 responden buang air besar dan buang air kecil, mencuci
sebagian besar melakukan personal hygiene kaki dengan baki ketika mandi dan sebelum
dengan baik sebanyak 40 responden (50.8%), tidur dan memakai alas kaki ketika keluar
sedangkan sebagian lainnya melakukan rumah hasil penelitian sejalan dengan
personal hygiene kurang baik sebanyak 39 penelitian sebelumnya 8.
responden (49,4%). Berdasarkan penelitian di atas, maka
Hasil penelitian ini sejalan dengan peneliti menyimpulkan bahwa perlu dilakukan
penelitian sebelumnya 16 Hubungan Personal beberapa upaya untuk menerapkan personal
Hygiene Dengan Kecacingan Pada Murid hygiene yang baik seperti pemberian
Sekolah Dasar di Kabupaten Bolaang konseling, informasi dan edukasi kepada ibu
Mongondow Utara yang menunjukkan bahwa khususnya yang memiliki anak usia 2-4 tahun
dari 110 subjek penelitian, diketahui murid mengenai perilaku hidup bersih dan sehat
dengan status personal hygiene baik baik di dalam dan di luar rumah, serta
sebanyak 82 orang (74,5%) dan kurang baik penerapannya kepada anak usia 2-4 tahun,
sebanyak 28 orang (25,5%). karena anak usia tersebut kondisi
Personal hygiene adalah cara kebersihannya masih tergantung pada
perawatan diri manusia untuk memelihara ibunya.
kesehatan. pemeliharaan hygiene 3. Gambaran kejadian kecacingan pada anak
perorangan diperlukan untuk kenyamanan usia 2-4 tahun di Kelurahan Kasang Kota
individu, keamanan, dan kesehatan kutipan Jambi tahun 2018
dari buku ajar fundamental keperawatan 2012 Hasil penelitian gambaran kejadian
9. Personal hygiene atau kebersihan diri kecacingan pada anak usia 2-4 tahun di
adalah upaya seseorang dalam memelihara Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun
kebersihan dan kesehatan dirinya untuk 2018menunjukan bahwa dari 79 responden
memperoleh kesejahteraan fisik dan sebagian besar tidak memiliki riwayata
psikologis kutipan dari kebutuhan dasar kecacingan sebanyak 40 responden (50,6%),
manusia dan proses keperawatan 2010 10. sedangkan sebagian lainnya memiliki riwayat
Berdasarkan hasil penelitian diketahui kecacingan sebanyak 39 responden (49,4%).
bahwa sebagian besar ibu yang melakukan Hasil penelitian ini sejalan dengan
personal hygiene dengan baik memiliki usia penelitian sebelumnya16 tentang hubungan
36- 45 tahun, hal ini dikarenakan semakin tua personal hygiene dan sanitasi lingkungan
umur ibu maka semakin banyak pengalaman rumah tangga dengan infeksi cacing pada
dan informasi yang diterima. Sebagian besar anak 6-12 tahun di Rawa Limbah Klurahan
ibu adalah ibu rumah tangga sehingga ibu Pisangan Kota Tangerang Selatan Tahun
memiliki waktu yang lebih banyak untuk 2016 yang menunjukkan bahwa 8 anak
mencari informasi tentang bagaimana (22,2%) menderita infeksi cacing dan
mengasuh anak baik melalui media eletronik, sebanyak 28 anak (77,8%) tidak menderita
internet, bertanya pada keluarga atau infeksi cacing.
tetangga yang dapat dijadikan contoh dalam Berdasarkan hasil penelitian diketahui
mengasuh anak. Selain itu, sebagian besar bahwa sebagian besar anak yang mengalami
ibu memiliki pendidikan SMA, dimana kecacingan berusia 3 tahun dimana anak
semakin tinggi pendidikan maka semakin sedang asyiknya bermain dan ibu harus lebih
tinggi ibu dalam mencari dan menerima ekstra memperhatikan kebersihan anaknya.
informasi mengenai kebersihan perorangan. Selain itu, sebagian besar anak berjenis
Hasil penelitian ini menunjukkan kelamin laki-laki sehingga pengawasan lebih
bahwa personal hygiene baik terlihat dari ketat karena anak laki-laki lebih senang
sebagian besar responden menjawab ya pada bermain di luar ruangan seperti bersepeda,
pernyataan sehabis mandi, selalu bermain bola, mobil-mobilan dan lari sana
mengeringkan tubuh dengan handuk yang sini.
Kecacingan merupakan penyakit keluarga agar dapat terhindar dari kecacingan
infeksi yang disebabkan oleh parasit berupa untuk seterusnya. Edukasi keluarga dapat
cacing. Cacing umumnya tidak menyebabkan diberikan kepada ibu melalui pengasuhan
penyakit berat sehingga sering kali diabaikan kepada anak tentang bagaimana Pola Hidup
walaupun sesungguhnya memberikan Bersih dan Sehat (PHBS) cuci tangan pakai
gangguan kesehatan. Tetapi dalam keadaan sabun sebelum menyiapkan makanan dan
infeksi berat atau keadaan yang luar biasa, menjaga lingkungan anak agar terhindar dari
kecacingan cenderung memberikan analisa infeksi kecacingan, melalui kelas ibu dan
keliru ke arah penyakit lain dan tidak jarang pemanfaatan buku Kesehatan Ibu dan Anak
dapat berakibat fatalhasil penelitian ini sejalan (KIA).
dengan penelitian sebelumnya 16. Hasil penelitian di atas menunjukkan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, bahwa pola asuh mempengaruhi kejadian
maka peneliti menyimpulkan bahwa perlu kecacingan pada anak usia 2-4 tahun, hal ini
dilakukan beberapa upaya untuk mencegah terlihat dari sebagian besar responden
dan mengurangi kejadian kecacingan pada dengan pola asuh baik tidak mengalami
anak usia 2-4 tahun yakni dengan kecacingan, sebaliknya sebagian besar
memberikan informasi mengenai makanan responden dengan pola asuh kurang baik
yang bersih baik dalam pengelolaan dan mengalami kecacingan.
penyajiannya, air yang sehat untuk Berdasarkan hasil penelitian di atas,
dikonsumsi misalnya dimasak terlebih dahulu, peneliti menyimpulkan bahwa penerapan pola
kebersihan lingkungan yang baik, asuh secara baik dapat mengurangi dan
penggunaan obat cacing, pemakaian alas mencegah terjadinya kecacingan. Anak usia
kaki ketika keluar rumah, memotong kuku dan 2-4 tahun masih bergantung kepada ibunya,
pencegahan dalam hal kebersihan lainnya. sehingga ibu yang harus tahu cara menjaga
4. Hubungan pola asuh ibu dengan kejadian kebersihan dan melindungi anaknya dari
kecacingan pada anak usia 2-4 tahun di penyakit tertentu salah satunya kecacingan.
Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun 2018 Pihak Puskesmas perlu memberikan
Hasil penelitian menunjukkan uji informasi dan konseling kepada ibu untuk
statistik diperoleh nilai significancy = 0,000 memberitahu cara pengasuhan yang baik dan
yang yang menunjukkan ada hubungan yang baik untuk kesehatan anaknya.
bermakna antara pola asuh dengan kejadian 5. Hubungan personal hygiene dengan kejadian
kecacingan pada anak usia 2-4 tahun di kecacingan pada anak usia 2-4 tahun di
Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun 2018. Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun 2018
Nilai korelasi spearman sebesar 0,755 Hasil penelitian menunjukkan uji
menunjukkan bahwa arah korelasi baik statistik diperoleh nilai significancy = 0,000
dengan kekuatan korelasi sangat kuat. yang yang menunjukkan ada hubungan yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan bermakna antara personal hygiene dengan
penelitian sebelumya 7 yang menunjukkan kejadian kecacingan pada anak usia 2-4
bahwa pada anak-anak dengan pola asuhan tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun
ibu rendah kemungkinan akan terinfeksi 2018. Nilai korelasi spearman sebesar 0,949
kecacingan 2,25 lebih besar daripada anak- menunjukkan bahwa arah korelasi baik
anak dengan pola asuhan ibu baik. Hal ini dengan kekuatan korelasi sangat kuat.
membuktikan bahwa semakin baik pola Hasil penelitian ini sejalan dengan
asuhan ibu maka akan semakin kecil penelitian sebelumnya 16 Hubungan Personal
kecenderungan anak untuk terinfeksi Hygiene Dengan Kecacingan Pada Murid
kecacingan . Sekolah Dasar di Kabupaten Bolaang
Menurut Kemenkes RI tahun 2017 5 Mongondow Utara menunjukkan ada
pendekatan keluarga merupakan salah satu hubungan yang bermakna antara personal
upaya penanggulangan kecacingan hygiene dengan kecacingan pada murid
dilaksanakan melalui. Dengan demikian dapat sekolah dasar dengan nilai p value = 0,001.
dilakukan deteksi dini kecacingan dalam Hasil penelitian ini sejalan dengan
keluarga, penanggulangan faktor risiko penelitian sebelumnya 11 tentang hubungan
kecacingan pada keluarga, upaya promotif antara personal hygiene dengan kejadian
preventif mencegah kecacingan dalam kecacingan pada siswa sekolah dasar
keluarga, dan meningkatkan kemampuan menunjukkan hasil uji statistik dengan fisher
exact test antara variabel perilaku personal
higiene dengan kejadian kecacingan dan personal hygiene dengan kejadian
didapatkan p-value sebesar 0,045 lebih kecil kecacingan pada anak usia 2-4 tahun di
dari α 0,05 yang artinya ada hubungan yang Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun 2018,
signifi cant antara perilaku personal higiene
maka dapat disimpulkan bahwa dari 79
siswa dengan kejadian kecacinganhasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian responden sebagian besar menerapkan pola
sebelumnya. asuh baik sebanyak 46 responden (58,2%),
Hasil penelitian ini sesuai dengan sedangkan sebagian lainnya menerapkan
program pencegahan dan penanggulangan pola asuh kurang baik sebanyak 33
penyakit kecacingan dapat dilakukan dengan responden (41,8%). Dari 79 responden,
mencuci tangan bersih-bersih dengan sabun sebagian besar melakukan personal hygiene
sebelum makan dan sesudah buang air besar
dengan baik sebanyak 40 responden (50.8%),
serta saat mau menyuapi anak. Mandi dan
membersihkan badan paling sedikit 2 kali sedangkan sebagian lainnya melakukan
setiap hari, memotong dan membersihkan personal hygiene kurang baik sebanyak 39
kuku, memakai alas kaki (sandal dan sepatu) responden (49,4%). Dari 79 respondn,
sewaktu diluar rumah, mencuci dan memasak sebagian besar tidak kecacingan sebanyak 40
makanan dan minuman sebelum makan dan responden (50,6%), sedangkan sebagian
minum, membuang tinja di jamban, menjaga lainnya mengalami kecacingan sebanyak 39
kebersihan, menutupmakanan dengan
responden (49,4%).
tudung saji, mencegah pengotoran saluranair,
menjaga kebersihan rumah, menjaga 2. Ada hubungan antara pola asuh ibu dengan
kebersihan lingkungan, menggunakan air kejadian kecacingan pada anak usia 2-4
bersih untuk keperluan makan, minum dan tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi tahun
mandi, mengusahakan pengaliran 2018.
pembuangan air kotor/air limbah, membuang 3. Ada hubungan antara personal hygiene
sampah di tempat yang semestinya,
dengan kejadian kecacingan pada anak usia
memberantas binatang yang menyebabkan
telur cacing seperti lalat, lipas, dan tikus 2-4 tahun di Kelurahan Kasang Kota Jambi
kutipan dari pedoman pengendalian tahun 2018
kecacingan 2016 4.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa SARAN
personal hygiene mempengaruhi kejadian Diharapkan hasil penelitian dapat
kecacingan pada anak. Hal ini terlihat bahwa digunakan sebagai sumber informasi untuk
sebagian besar ibu dengan personal hygiene melakukan pencegahan dan penanganan pada
baik, anaknya tidak mengalami kecacingan kejadian kecacingan dengan tingkatan yang lebih
sebaliknya sebagian besar ibu dengan lanjut dalam mengatasi masalah-masalah yang
personal hygiene kurang baik anaknya menjadi penyebab kecacingan seperti faktor
mengalami kecacingankutipan dari pedoman personal hygiene dan pola asuh agar
pengendalian kecacingan 15. ditingkatkan menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
DAFTAR PUSTAKA
maka peneliti menyimpulkan bahwa perilaku
kebersihan ibu mempengaruhi kesehatan 1. Sudoyo A. Buku ajar ilmu penyakit dalam.
jilid II e. Jakarta: Interna Publishing; 2009.
anaknya. Untuk itu, perlu dilakukan beberapa
upaya untuk mengubah perilaku kebersihan 2. Raharjo R. Kumpulan kuliah Farmakologi.
ibu dari yang tidak baik menjadi baik dengan edisi 2. Jakarta: EGC; 2009.
cara pemaparan informasi, konseling saat 3. WHO. Monitoring and evaluation
kunjungan ke puskesmas, survei dari rumah guidance for school health program
ke rumah dan melakukan pengamatan (thematic indikcators). 2011; Available
from: www.unesco.org/new/health-
langsung terhadap kebersihan baik dirumah
maupun diluar rumah. education
4. Direktorat jenderal P2PL. Pedoman
pengendalian kecacingan. Jakarta; 2016;
KESIMPULAN Available from: BK212-493.pdf
5. Permenkes RI. Peraturan menteri
1. Berdasarkan hasil penelitian dan uraian
kesehatan republik indonesia nomor 15
pembahasan tentang hubungan pola asuh ibu
tentang penanggulangan cacingan.
Jakarta; 2017; Available from:
www.peraturan.go.id
6. Kemenkes RI. Pedoman usaha kegiatan
sekolah (UKGS). Jakarta; 2012; Available
from: www.depkes.go.id
7. Hubungan pola asuhan ibu dengan
kejadian infeksi cacing. 2008;
8. Rabidhamadi HS, Muthmainah N.
HUBUNGAN POLA ASUHAN IBU
DENGAN KEJADIAN CACINGAN PADA
MURID SDN KUIN SELATAN 5
BANJARMASIN. :81–90.
9. Potter & Perry. Buku ajar fundamental
keperawatan, konsep, proses dan
praktek. volume 1. Jakarta: EGC; 2012.
10. Wartonah T. Kebutuhan dasar manusia
dan proses keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika; 2010.
11. Midwives V. Table of Contents.
12. Kartini S. Kejadian Kecacingan pada
Siswa Sekolah Dasar Negeri Kecamatan
Rumbai Pesisir Pekanbaru The
Helminthiasis on The State Elementary
School Student on Kecamatan Rumbai
Pesisir Pekanbaru. 2016;3(2):53–8.
13. Wantini S. Faktor- Faktor Yang
Berhubungan Dengan Infeksi Kecacingan
Pada Siswa SDN 2 dan SDN 3 Kelurahan
Keteguhan Kecamatan Teluk Betung
Barat Kota Bandar Lampung Tahun 2010
Factor-Factor Related with Helmint
Infection at Student of SDN 2 And SDN 3
Kelurahan Keteguhan Kecamatan Teluk
Betung Barat Kota Bandar Lampung
2010. 2013;2(1):203–9.
14. Septiari B. Mencetak balita cerdas, dan
pola asuh orang tua. Yogyakarta: Nuha
medika; 2012.
15. Hurlock. Perkembangan anak. Jakarta:
Erlangga; 2010.
16 Soedarto. Kumpulan masalah penyakit
tropis. Jakarta: Trans info media; 2009.