180-Article Text-705-1-10-20230322

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

JURNAL JIS SIWIRABUDA| ISSN 0000-0000 | E-ISSN 0000-0000

Vol.01 No.01 – Maret 2023 | https://s.id/JISSiwirabuda


DOI : https://doi.org/00.00000
Publishing : Universitas Tabanan

RENCANA STRATEGIS PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN


INTERNET DI BIZNET MENGGUNAKAN METODE TOGAF
Riri Nurdina Syam1, I Putu Gede Abdi Sudiatmika2, Ida Ayu Gde Suwiprabayanti Putra3

1,2,3
Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) STIKOM BALI
Jalan Raya Puputan Renon no. 86 Denpasar, Bali, Indonesia

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Received : March, 2023 Accepted : March, 2023 Published : March, 2023

Abstract
Internet Service Provider (ISP) is a company that provides internet services. Technological developments
and changes in human behavior require ISPs to develop their services effectively and efficiently to face
competition. The internet network infrastructure that is currently being used is felt to be not adaptive
enough in responding to solutions to technological changes appropriately. In this study, using the
research object at Biznet and assisted by the TOGAF research method. The Open Group Architecture
Framework (TOGAF) is an enterprise architecture framework that provides a comprehensive approach to
the design, planning, implementation and governance of corporate information architectures. This
architecture is usually modeled by four levels or domains, namely business, applications, data and
technology. In this study, it proven that TOGAF is the right method in making a better internet network
infrastructure development strategic plan. The research process has several phases, namely Preliminary
Phase, Architecture Vision, Business Architecture, Information Systems Architectures, Technology
Architecture, Opportunities and Solutions, Migration Planning, Implementation Governance, and Change
Management. This research testing method is the result of a Forum Group Discussion (FGD) which
produces a business process design, information system and network topology that can be used as a
reference for the development of internet network infrastructure at Biznet

Keywords: Internet , Network, Infrastructure

Abstrak
Internet Service Provider (ISP) merupakan sebuah perusahaan yang menyediakan jasa layanan internet.
Perkembangan teknologi dan perubahan perilaku manusia menuntut ISP untuk mengembangkan
layanannya secara efektif dan efisien untuk menghadapi persaingan. Infrastruktur jaringan internet
yang saat ini digunakan dirasakan tidak cukup adaptif dalam menjawab solusi atas perubahan teknologi
secara tepat. Dalam penelitian ini menggunakan objek penelitian pada Biznet dan dibantu dengan
metode penelitian TOGAF. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) merupakan suatu
kerangka kerja arsitektur perusahaan yang memberian pendekatan komprehensif untuk desain,
perencanaan, implementasi, dan tata kelola arsitektur informasi perusahaan. Arsitektur ini biasanya
dimodelkan dengan empat tingkat atau domain yaitu bisnis, aplikasi, data, dan teknologi. Pada
penelitian ini dibuktikan bahwa TOGAF merupakan metode yang tepat dalam membuat rencana
strategis pengembangan infrastruktur jaringan internet menjadi lebih baik. Pada proses penelitian ini
memiliki beberapa fase yaitu Preliminary Phase, Architecture Vision, Business Architecture, Information
Systems Architectures, Technology Architecture, Opportunities and Solutions, Migration Planning,
Implementation Governance, dan Change Management. Metode pengujian penelitian ini berupa hasil
dari Forum Group Discussion (FGD) yang menghasilkan rancangan proses bisnis, sistem informasi dan

JIS SIWIRABUDA | 1
topologi jaringan yang dapat dijadikan referensi terhadap pengembangan infrastruktur jaringan
internet di Biznet.

Kata Kunci: Infrastruktur, Jaringan, Internet

1. PENDAHULUAN video. Layanan ini menggunakan PON yang


Internet menjadi salah satu kebutuhan pokok menggunakan sistem multiplekser sehingga
untuk manusia saat ini, hal ini karena memang beberapa layanan dapat hanya dengan satu
segalanya kini berhubungan dengan internet. saluran. Multiplekser saluran transmisi
Dari internet semua hal dapat diakses dengan dihubungkan ke saluran pelanggan. Karena
mudah mulai dari hiburan, wawasan, informasi keuntungan ini, PON telah dihasilkan selama
ataupun pengetahuan mudah didapatkan. dekade terakhir aktivitas komersial yang besar
Teknologi internet dinilai sangat cocok untuk juga tercermin dalam studi beberapa badan
masyarakat di era dinamis seperti sekarang ini standardisasi yaitu Institute of Electrical and
pasalnya internet tidak seperti televisi yang Electronics Engineers (IEEE) dan International
hanya bisa dilihat di satu tempat saja, namun Telecommunication Union (ITU)
bisa diakses dimana saja asalkan ada koneksi (Orphanoudakis et al., 2009). PON pertama kali
atau signal bisa dari komputer, laptop, tablet dibuat oleh Full Service Access Network (FSAN)
maupun smartphone bisa dengan mudah yang kemudian distandardisasi oleh ITU-T
menampilkan informasi yang diakses dan bisa (A/BPON, GPON) atau IEEE (EPON). Salah
diulang-ulang tidak seperti televisi. satunya IEEE, melalui kegiatan Ethernet in the
First Mile (EFM) pada kelompok 802.3ah, telah
Banyaknya teknologi multiplatform yang menetapkan teknologi Gigabit Ethernet-
dikembangkan semuanya memanfaatkan friendly yang disebut Ethernet Passive Optical
internet agar dapat diakses dimana saja. Hal ini Network (EPON) dengan tujuan untuk
juga mengubah kebiasaan masyarakat memanfaatkan kesuksesan Ethernet sebagai
terdahulu yang hanya dapat mengakses teknologi LAN dan memanfaatkan ekonomi dari
internet di kantor atau di warnet (warung skala yang dominasi Ethernet telah dihasilkan.
internet). Dikutip dari laporan dailysocial
mengenai kebiasaan konsumen online di tahun Seiring dengan perkembangan teknologi yang
2016, lebih dari 32% responden mengakses semakin pesat dalam bidang Teknologi
layanan streaming setiap hari, dengan Informasi dan Komunikasi, kebutuhan
komposisi konten video sebanyak 52% masyarakat untuk mendapatkan layanan yang
(Priambada, 2016). mudah dan praktis semakin meningkat.
Kebutuhan pelanggan yang meningkat baik di
Internet Service Provider (ISP) atau lebih layanan data , voice , dan video menyebabkan
dikenal dengan penyelenggara jasa internet dibutuhkannya suatu jaringan yang dapat
adalah perusahaan yang menyelenggarakan mendukung semua permintaan tersebut.
jasa sambungan internet dan jasa lainnya yang Menurut data dari Biznet, bahwa pengguna
berhubungan. Biznet sebagai salah satu internet dari tahun 2013 meningkat sebanyak
perusahaan ISP yang fokus di bidang 38% setiap tahunnya, tidak hanya dari
telekomunikasi dan multimedia, yang memiliki perusahaan ukm, namun juga untuk usaha kecil
komitmen untuk membangun infrastruktur sampai penggunaan pribadi di rumah – rumah.
modern dengan tujuan mengurangi Sebagai salah satu ISP, Biznet saat ini masih
kesenjangan digital Indonesia dengan negara menggunakan jaringan fiber optik EPON untuk
berkembang lainnya. infrastrukturnya. Berdasarkan data customer
care Biznet pada tahun 2018 terdapat 23% dari
Menanggapi permintaan yang terus meningkat keluhan pelanggan mengenai optimalisasi
untuk layanan internet, jaringan fiber optik bandwidth dan 41% gangguan terjadi pada
Passive Optical Network (PON) telah muncul infrastruktur jaringan internet. Jaringan EPON
sebagai teknologi fiber optik yang menawarkan dianggap tidak dapat memenuhi kebutuhan
fleksibilitas, cakupan area yang. Dengan tersebut, karena hanya dapat mendukung
teknologi fiber optik ini, beberapa layanan bisa bandwidth maksimum 1.25 Gbps (data rate
dalam satu saluran yaitu telepon, data, dan efektif 1.0 Gbps) untuk trafik downstream dan
upstream. Maka, Biznet perlu meningkatkan

JIS SIWIRABUDA | 2
dan mengembangkan kualitas jaringan fiber 3) Melakukan analisis kondisi awal TI pada
optik yang saat ini digunakan agar dapat Biznet sehingga dapat dipetakan
menghasilkan bandwidth yang stabil dan perancangan enterprise architecture
memenuhi kebutuhan pengguna internet yang mau dibuat seperti apa.
semakin meningkat. 4) Penggunaan tools dan metodologi
terhadap data yang didapat. Pada tahap
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka ini penulis menggunakan kerangka kerja
dibutuhkan penelitian ini untuk menyusun TOGAF ADM. Hasil dari tahap ini berupa
perencanaan strategis dalam mengembangkan rancangan enterprise architecture. Pada
infrastruktur jaringan internet di Biznet agar tahap ini penulis melakukan beberapa
dapat menghasilkan bandwidth yang stabil dan kali proses iterasi validasi kepada
memenuhi kebutuhan pengguna internet. Salah stakeholder mengenai rancangan sistem
satu metode yang dapat digunakan adalah informasi dan teknologi informasi yang
Metode The Open Group Architecture akan menjadi solusi pada Biznet.
Framework (TOGAF) (Group, 2009). TOGAF 5) Pengujian model EA yang sudah
merupakan suatu kerangka kerja arsitektur dihasilkan dengan menggunakan Forum
perusahaan yang memberian pendekatan Discussion Group.
komprehensif untuk desain, perencanaan,
implementasi, dan tata kelola arsitektur
informasi perusahaan. Arsitektur ini biasanya
dimodelkan dengan empat tingkat atau domain
yaitu bisnis, aplikasi, data, dan teknologi.
Adapun TOGAF yang dipilih yaitu TOGAF ADM,
diharapkan metode TOGAF ADM dapat
membantu semua perubahan dan kebutuhan
selama dilakukan perencanaan. Oleh karena itu
penulis mengambil judul skripsi “Rencana
Strategis Pengembangan Infrastruktur Jaringan
Internet Di Biznet Menggunakan Metode
Gambar 1. Tahapan Perancangan EA
TOGAF”.

2. METODE PENELITIAN 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam memecahkan masalah penelitian ini, 3.1 Preliminary Fase
serangkaian metode-metode berupa alur kerja Fase preliminary merupakan tahap awal
yang dilakukan selama penelitian adalah persiapan perancangan Enterprise Architecture
sebagai berikut; (EA). Dalam tahap ini akan menentukan
1) Studi literatur. Melakukan review, bagaimana EA akan dibuat dan dilaksanakan.
pembandingan dan melihat literatur
yang terkait dengan penelitian. Literatur A. Prinsip – Prinsip Perancangan Enterprise
berupa: hasil penelitian terkait, jurnal Architecture (EA)
ilmiah, dan buku teks. Hasil dari studi Prinsip-prinsip berikut ini untuk memberikan
literatur ini adalah framework yang bimbingan kepada proses pengambilan
digunakan. keputusan arsitektur teknologi informasi,
2) Pengumpulan data: Pada tahapan ini menentukan struktur dan komposisi dari
dilakukan pengumpulan data secara komponen arsitektur, menentukan kriteria
kualitatif dengan melakukan wawancara untuk memilih teknologi dan produk yang akan
dan analisis dokumen. digunakan, dan juga dalam desain arsitektur
dan implementasi.
Tabel 1. Principle Catalog
No Prinsip Tujuan
1 Keputusan arsitektur yang dibuat harus sesuai • Mendukung proses bisnis yang ada pada
dengan tujuan, aktivitas, serta proses bisnis di Biznet.
Biznet. • Meningkatkan pelayanan terhadap
pelanggan.

JIS SIWIRABUDA | 3
2 Arsitektur yang dikembangkan harus • Meminimalisir gangguan pada
mendukung kesinambungan bisnis. infrastruktur yang dapat menghambat
operasional bisnis.
3 Arsitektur yang dikembangkan harus aman. • Meminimalkan dampak dari bencana.
• Mampu bertahan dari serangan virus,
spyware, hack, worm.
4 Data (informasi) dan sistem harus dilindungi • Untuk melindungi keamanan dan
dari akses oleh pihak yang tidak berwenang. kerahasiaan data dari akses pihak-pihak
yang tidak berwenang.
• Mengatur stakeholder dalam mengolah
data.
5 Data yang mudah diakses. • Memudahkan pengaksesan data secara
bersamaan untuk mempercepat
pelayanan kepada customer serta
mempercepat pengambilan keputusan.
6 Aplikasi yang saling terintegrasi. • Memudahkan dalam pemrosesan data
untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
7 Perancangan arsitektur aplikasi yang mudah • Kemudahan dalam penggunaan akan
digunakan. meningkatkan efektifitas proses bisnis
dan meningkatkan efisiensi sumber daya.
8 Penerapan arsitektur multi-tier dan arsitektur • Memudahkan kegiatan penggantian
berbasis perangkat keras. perangkat keras yang rusak
(meningkatkan availability).
• Memudahkan upgrading perangkat keras.
9 Independensi teknologi. • Dapat digunakan di semua platform
teknologi.

B. Identifikasi 5W+1H Denpasar


Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi 4 When Objek: Waktu penelitian
where, what, why, who, when dan how untuk Deskripsi: November 2019
perencanaan strategis di Biznet. Tujuannya 5 Why Objek : Mengapa perencanaan
adalah untuk mengidentifikasi objek-objek yang strategis pengembangan
terlibat selama perancangan arsitektur pada infrastruktur jaringan internet
tabel 2. ini dibuat?
Tabel 2. Identifikasi 5W+1H Deskripsi:
No Driver Deskripsi Untuk menghasilkan sebuah
1 What Objek : Lingkup Arsitektur informasi yang membantu
Deskripsi: Membuat memecahkan masalah yang
perancangan model enterprise terjadi di Biznet pada
Architecture infrastruktur saat ini
2 Who Objek : Siapa yang membuat digunakan, yang diharapkan
perencanaan dan yang mampu memenuhi kebutuhan
bertanggung jawab pengguna internet.
Deskripsi: 6 How Objek: Menentukan bagaimana
a. Pembuat perencanaan : Riri rancangan dibuat.
Nurdina Syam Deskripsi: Rancangan dibuat
b. Penanggung jawab : Putu menggunakan framework
Eko Sukarno (Manager TOGAF ADM
Regional Bali)
3 Where Objek : Lokasi objek penelitian 3.2 Fase A : Architecture Vision
Deskripsi: Biznet Branch Pada tahap architecture vision input di dapat
Denpasar dari profil organisasi antara lain Visi dan Misi
Jl. Teuku Umar no. 226, organisasi, Tujuan organisasi, Strategi bisnis

JIS SIWIRABUDA | 4
dalam hal ini akan dianalisa menggunakan 6. Memberikan
analisa SWOT untuk menganalisa lingkungan layanan internet
bisnis internal dan menganalisa lingkungan dengan bandwidth
bisnis eksternal. simetris dan tidak
A. Profil Perusahaan menerapkan FUP (Fair
PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet) berdiri Usage Policy)
pada tahun 2000 sebagai Internet Service
Provider yang menyediakan kebutuhan Berdasarkan hasil pengumpulan data yang
Internet untuk pelanggan bisnis. Pada tahun dilakukan di Biznet secara eksternal terdapat
2000, Biznet menggunakan teknologi Wireless peluang dan ancaman. Berikut disajikan tabel 4
dan In-Building Ethernet sebagai jalur distribusi hasil analisis SWOT Biznet secara eksternal.
layanan Internet kami. Pada tahun 2005, kami Tabel 4 Hasil analisis SWOT secara eksternal
mulai beralih menggunakan jaringan Fiber Peluang Ancaman (Threats)
Optic kami sendiri untuk mendistribusikan (Opportunities)
seluruh layanan Internet dan Network kami.
Berkat dukungan dari tim Engineering terbaik 1. Kemajuan teknologi 1. Kompetisi dari segi
dan penuh komitmen, Biznet mulai merintis 2. Kesempatan di harga dan kualitas
jalan untuk menjadi salah satu perusahaan negara berkembang 2. Kompetisi dari
telekomunikasi dan multimedia terdepan di seperti Indonesia perusahaan
Indonesia. 3. Perubahan perilaku telekomunikasi
konsumen negara – negara
B. Visi dan Misi 4. Meningkatnya ASEAN
Visi : Indonesia dimana setiap individu dan pengguna internet 3. Internet tidak aman
bisnis dapat terhubung dengan lancar untuk bagi anak - anak
menggapai potensi mereka secara individu dan 4. Aturan
kolektif. Misi : Menjadi perusahaan solusi pemerintahan perihal
jaringan dan multimedia melalui komitmen telekomunikasi yang
kami untuk inovasi kelas dunia, infrastruktur diatur oleh Kominfo.
dan jasa.

C. Analisis SWOT Berdasarkan analisis SWOT pada Biznet secara


Berdasarkan hasil pengumpulan data yang internal dan eksternal, maka dapat dihasilkan
dilakukan, secara internal terdapat kekuatan bahwa perusahaan berada di kuadran (+,+).
dan kelemahan. Berikut disajikan tabel 3 hasil Posisi ini menandakan bahwa perusahaan
analisis SWOT Biznet secara internal. sedang ada dalam posisi yang kuat dan sudah
Tabel 3 Hasil analisis SWOT secara internal on the track. Yang perlu dilakukan adalah
Kekuatan (Strength) Kelemahan melakukan ekspansi, memperbesar serta
(Weakness) mempercepat pertumbuhan perusahaan.
1. Memiliki legalitas 1. Infrastruktur
dari Pemerintahan jaringan internet 3.3 Fase B : Bussiness Architecture
2. Tata Kelola terbatas di area A. Functional Decomposition Diagram
perusahaan yang baik tertentu Functional decomposition diagram
3. Memiliki karyawan 2. Anggaran terlalu menunjukkan kapabilitas dan fungsi dari setiap
yang bersertifikasi besar bagian atau unit perusahaan yang relevan
4. Memiliki mitra 3. Umur masa dalam aktivitas bisnis. Diagram ini
perusahaan dalam operasional menunjukkan perspektif fungsional dari setiap
kerjasama baik infrastruktur terbatas bagian atau divisi perusahaan. Terdapat 10
membangun maupun 4. Pengembangan aktifitas utama dan 11 aktifitasi pendukung
memelihara jaringan infrastruktur di pada Biznet. Gambar 2 menunjukkan functional
internet Indonesia yang terdiri decomposition diagram target di Biznet, kolom
5. Mengutamakan dari kepulauan yang berwarna hitam merupakan aktifias
pelayanan terhadap pendukung.
pelanggan

JIS SIWIRABUDA | 5
Gambar 2. Functional decomposition diagram

B. Rancangan arsitektur bisnis


Rancangan arsitektur bisnis dirancang dalam
berbentuk rich picture untuk masing-masing
aktifitas di Biznet.

Gambar 3. Functional decomposition diagram

JIS SIWIRABUDA | 6
platform yaitu offline dan online. Sistem yang
3.4 Fase C : System Information dikembangkan merupakan sistem baru atau
Architecture sistem lama yang ditambah dengan modul baru
A. Application Architecture untuk meningkatkan performa sistem informasi
Pada gambar 4 dapat dilihat bahwa landscape yang sudah ada.
aplikasi yang akan dikembangkan dengan dua
Customer Monitoring Center
Management

Network
Security
Portal Website
User

Web Service
Project Network Assurance Network Network
Operation Internet
Gambar 4. Landscape Aplikasi Mendatang

Sistem yang akan dikembangkan antara lain: dapat dilihat pada use case diagram pada
1.Portal website : Merupakan sistem atau gambar 5.
aplikasi yang sudah ada dalam pengembangan
sistem yang disusun dalam penelitian ini portal
website tidak diganti tetapi ditambahi modul
baru yang sebelumnya belum ada.
2.Pengembangan web service : Web service
yang dikembangkan untuk melakukan ekspor
data ke sistem secara realtime sistem yang
akan dikembangkan untuk mengirimkan data
ke sistem.
3.Project: Project merupakan salah satu proses
yang akan dikembangkan pada penelitian ini
karena proses dimana mulainya perencanaan,
pembangunan dan pengembangan Gambar 5. Use Case Diagram
infrastruktur jaringan internet pada Biznet
sebelum dinikmati oleh pelanggan. C.Class Diagram
4.Network Assurance : proses yang akan Class diagram pada gambar 6 memperlihatkan
ditambahkan untuk melengkapi proses untuk bagaimana relasi tabel dalam database yang
menjaga kualitas infrastruktur jaringan internet akan dikembangkan. Database yang
pada Biznet. dikembangkan meliputi semua aplikasi yang
5.Network Operation : proses yang membantu terintegrasi menjadi satu supaya memudahkan
memelihara jaringan internet, menangani dalam hal pengembangan sistem.
gangguan, dan mengantarkan layanan internet
agar bisa dinikmati pelanggan.
6.Network Internet : proses yang mengatur
konfigurasi dan manajemen jaringan internet.
7.User Management : mengatur resource yang
dapat diakses oleh seorang user sehingga user
hanya bisa mengakses sesuai dengan
kewenangannya saja.
8.Network Security : melindungi semua aset
informasi yang dimiliki oleh Biznet. Di era
digital ini kecanggihan teknologi berbanding
lurus dengan ancaman yang mungkin terjadi
sehingga perlu dilakukan pengamanan aset Gambar 6. Class Diagram
informasi yang dimiliki.
D.Sequence Diagram
B.Use Case Diagram Sequence diagram memperlihatkan bagaimana
Untuk mengetahui aktor yang terlibat dalam relasi antar proses yang akan dikembangkan.
sistem yang akan dikembangkan pada Biznet Sistem informasi yang dikembangkan meliputi

JIS SIWIRABUDA | 7
semua aplikasi yang terintegrasi menjadi satu
supaya memudahkan dalam hal pengembangan B.Latar Belakang Implementasi Teknologi
sistem. GPON
Latar belakang yang mendukung usulan
implementasi teknologi GPON pada
infrastuktur jaringan internet di Biznet antara
lain:
•Kompatibel dengan teknologi EPON
Teknologi GPON memiliki kesamaan dengan
teknologi EPON yaitu infrastruktur jaringan
fiber optik dan menggunakan panjang
gelombang 1310nm (Rx) dan 1490nm (Tx) dari
sisi OLT.
•Segmentasi Topologi Jaringan
Segmentasi topologi jaringan yang sama
memudahkan rencana pengembangan
Gambar 7. Sequence Diagram infrastruktur jaringan. Cukup mengubah
konfigurasi DP dan RK untuk segmen pasif dan
3.5 Fase D : Technology Architecture OLT dan ONU untuk segmen aktif.
A. Topologi Jaringan Teknologi GPON •Kapasitas Lebih Banyak
GPON merupakan salah satu teknologi yang Teknologi GPON memilik kapasitas 2 kali lipat
dikembangkan oleh ITU-T via G.984. GPON dari teknologi EPON. Yang mana dapat
menggunakan TDMA sebagai teknik multiple menambah kapasitas lebih banyak pada
access upstream dengan data rate sebesar 1.2 infrastruktur jaringan yang sudah ada.
Gbps dan menggunakan broadcast kearah
downstream dengan data rate sebesar 2.5 3.6 Fase E : Opportunities And Solutions
Gbps. Model paketisasi data menggunakan Infrastruktur TI yang dipilih terdiri dari sistem
GEM (GPON Encapsulation Methode) atau ATM informasi, topologi jaringan dan teknologi
cell untuk membawa layanan TDM dan packet jaringan. Beberapa komponen teknologi yang
based. GPON jadi memiliki efisiensi bandwidth dipilih tidak dibahas pada identifikasi peluang
yang lebih baik dari BPON (70 %), yaitu 93 %. dan solusi diasumsikan tetap digunakan. Daftar
usulan dan kegiatan implementasi infrastruktur
TI yang disusun berdasarkan analisis
kesenjangan pada tabel 5.

Gambar 7. Topologi Jaringan Teknologi GPON


Tabel 5. Analisis Kesenjangan Pengembangan Infrastruktur Jaringan Internet
No Infrastruktur Rencana Pengembangan Target
1 Keamanan, Memisahkan secara fisik Proses segmentasi jaringan yang bersifat aktif dan
Hardware, atau logik jaringan yang pasif yang perlu diperhatikan untuk
dan Topologi bersifat aktif dan pasif pengembangan jaringan internet adalah
Jaringan. • Perangkat aktif : OLT dan ONU
• Perangkat pasif : RK, DP, Splitter 1:4, Splitter
1:16
Melakukan pembatasan Sistem informasi yang digunakan untuk
baik seacra fisik, maupun mendukung proses pengembangan infrastruktur
secara logic. Menerapkan terkait informasi dan monitoringnya yang berupa:
autentifiaksi, authorisasi • Data teknis pelanggan yang masih menggunakan

JIS SIWIRABUDA | 8
dan akuntabilitas teknologi EPON
• Data teknis infrastruktur jaringan internet yang
saat ini masih berjalan yaitu OLT, RK, DP dan
ONU pelanggan.
2 Keamanan, Perencanaan • Melakukan penelitian terhadap teknologi GPON
Hardware, pengembangan yang akan digunakan
dan Topologi infrastruktur jaringan • Menentukan waktu dan tempat implementasi
Jaringan. internet pengembangan infrastruktur jaringan
• Menentukan penanggungjawab
Pengadaan Perangkat dan • Melakukan pengadaan kebutuhan perangkat
Pengembangan Sistem baru yang sudah ditentukan merk & tipenya.
Informasi - OLT yang mendukung teknologi GPON
- ONT untuk perangkat aktif disisi
pelanggan
- DP, splitter 1:16, splitter 1:4 yang akan
diganti di segmentasi perangkat pasif
• Melakukan pengembangan sistem informasi
untuk mendukung proses pengembangan
infrastruktur jaringan
3 Keamanan, Implementasi Proses implementasi pengembangan infrastruktur
Hardware, Pengembangan jaringan internet yang baru yang disesuaikan
dan Topologi Infrastruktur Jaringan dengan perencanaan diawal :
Jaringan. Internet • Memisahkan segmentasi perangkat pasif dan
aktif pada saat pergantian agar tidak
Penggantian Perangkat menimbulkan gangguan terhadap jaringan yang
Teknologi Baru sudah ada.
• Mengganti splitter 1:4 pada RK dan splitter 1:16
Penyesuaian Konfigurasi pada DP
Infrastruktur Jaringan • Melakukan konfigurasi pada OLT GPON dan
Internet menghubungkannya dengan RK dan DP.
• Melakukan standarisasi kualitas infrastruktur
jaringan
• Mengganti ONU dengan ONT disisi pelanggan
3 Data Pembaruan Data Pelanggan Melakukan pembaruan data teknis pelanggan yang
informasi disesuaikan dengan infrastruktur jaringan internet
pada Customer Monitoring Center (CMC)

3.7 Fase F : Migration Planning 3.8 Fase G : Implementation Governance


Roadmap Aplikasi merupakan arahan Pada fase ini akan dilakukan penyususan usulan
pengembangan yang bersifat strategis. Urutan tata kelola teknologi informasi kepada
implementasi aplikasi dapat dapat dilihat pada manajemen berupa rekomendasi implementasi
gambar 8 berikut. enterprise architecture. Beberapa model tata
kelola teknologi informasi yang digunakan
untuk standar tata kelola teknologi informasi
antara lain ITIL (Information Technology
Infrastructure Library) (UK, 2012), ISO/IEC
17799 (Wiander, 2008), COBIT (Control
Objective for Information and Related
Technology) (Isaca, 2012) dan panduan TIK
nasional dari kemenkominfo melalui Permen
kominfo NOMOR:
Gambar 8. Roadmap Aplikasi
41/PER/M.KOMINFO/11/2007.

JIS SIWIRABUDA | 9
3.9 Fase H : Change Management yang infrastruktur
Pada fase ini akan dilakukan serangkaian proses jaringannya sudah mulai
yang dilakukan untuk memastikan perubahan rusak.
strategis dan signifikan dalam organisasi secara Network • Penanggungjawab &
terkontrol dan sistematis (Aradea, Yuliana, & Operation pelaksana proses
Himawan, 2010). Fase ini bertujuan untuk pengembangan
menetapkan rencana manajemen dengan infrastruktur jaringan.
implementasi sistem yang baru terhadap • Verifikasi ulang data teknis
perkembangan organisasi. infrastruktur jaringan dan
data teknis pelanggan agar
3.10 Pengujian FGD pada saat implementasi
pengembangan
Pengujian model rancangan arsitektur infrastruktur jaringan tidak
enterprise pada penelitian ini menggunakan terjadi kesalahan dan
metode forum group discussion (FGD) sehingga menyebabkan pelanggan
hasil dari pengujian ini merupakan kualitatif mengalami gangguan pada
sesuai dengan pernyataan dari narasumber internetnya.
yang mengikuti forum group discussion. Hasil • Sistem informasi CMC perlu
dari forum group discussion ini merupakan ditambahkan menu khusus
gambaran implementasi blueprint sesuai untuk memantau kegiatan
dengan yang diinginkan oleh Biznet. Hasil pengembangan
pengujian adalah sebagai berikut. infrastruktur jaringan
Tabel 6. Hasil FGD internet.
Divisi Hasil FGD • Time frame proses
Sales & • Teknologi yang baru pengembangan
Marketing diperkirakan akan sesuai infrastruktur jaringan yang
untuk area yang jelas.
infrastruktur jaringan Network • Penelitian terhadap
internetnya sudah penuh Internet teknologi yang baru
namun masih banyak sebelum
peminat. diimplementasikan.
• Memberikan kualitas • Tipe dan merk perangkat
bandwidth lebih besar transmisi yang akan
dibandingkan dengan kompatibel dengan
teknologi EPON. infrastruktur jaringan yang
• Menjadi bahan evaluasi sudah ada.
produk – produk layanan • Di uji coba dalam skala kecil
internet baru untuk Finance • Perencanaan atau estimasi
meningkatkan kualitas dan untuk anggaran sesuai
jumlah pelanggan. dengan format yang
• Pemberitahuan bahwa diberikan oleh perusahaan
adanya peningkatan kualitas dan dapat melibatkan
infrastruktur jaringan seluruh divisi.
kepada pelanggan. • Perlu meninjau ulang
Project • Survey keadaan asli pada perencanaan anggaran dana
infrastruktur jaringan. yang akan dikeluarkan
• Bekerjasama dengan pihak Logistic • Perencanan pengadaan
pemerintahan mengenai material dan perangkat
fasilitas utilitas umum. setelah anggaran dana
• Pengecekan ulang ditentukan.
ketersediaan infrastruktur
jaringan ada. 4. KESIMPULAN
• Pembangunan infrastruktur Pembangunan model EA di Biznet dilakukan
jaringan baru pada area menggunakan delapan fase TOGAF ADM,

JIS SIWIRABUDA | 10
dimulai dari fase vision architecture hingga fase mengumpulkan stakeholder yang terkait
change management. Dari hasil penelitian, dengan perencanaan strategis pengembangan
blueprint vision architecture menghasilkan infrastruktur jaringan internet yang diusulkan.
analisis kondisi perusahaan menggunakan Pengujian yang dilakukan pada blueprint yang
analisis SWOT yang menyatakan bahwa dihasilkan dapat disetujui oleh unit terkait
perusahaan sudah on track dan perlu tetapi dengan beberapa catatan yang
mengembangkan bisnisnya agar semakin luas. diberikan.
Sedangkan blueprint business architecture
menghasilkan perencanaan proses bisnis yang PERNYATAAN PENGHARGAAN
dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis. Penulis mengucapkan terimakasih yang
Serta information system architecture sebesar-besarnya kepada Biznet atas
menghasilkan perancangan UML Diagram kesediaannya dalam membantu dalam
untuk sistem informasi yang mendukung proses penyediaan data sehingga penelitian yang
perencanaan pengembangan infrastruktur berjudul "Rencana Strategis Pengembangan
jaringan internet di Biznet. Adapun blueprint Infrastruktur Jaringan Internet Di Biznet
technology architecture menghasilkan Menggunakan Metode TOGAF" dapat
rancangan topologi teknologi insfrastruktur terselesaikan dengan baik
jaringan akan yang digunakan. Blueprint
opportunities and solutions memberikan
DAFTAR PUSTAKA
rancangan gap analisis antara infrastruktur
Group, T. O. (2009). Open Group Standard
jaringan yang lama dengan infrastruktur
TOGAF® Version 9.
jaringan yang baru di Biznet. Berdasarkan hasil
Orphanoudakis, T., Helen, L., Kosmatos, E., &
rancangan blueprint migration planning
Angelopoulos, J. D. (2009). Performance
menerangkan bahwa Proyek yang akan
evaluation of GPON vs EPON for multi-
dikembangkan. Blueprint implementation
service access. Int. J. Communication
governance akan dilakukan serangkaian proses
Systems, 22, 187–202.
yang dilakukan untuk memastikan perubahan
https://doi.org/10.1002/dac.968
strategis dan signifikan dalam organisasi secara
Priambada, A. (2016). DailySocial.id Luncurkan
terkontrol dan sistematis. Change management
Laporan Perilaku Konsumen Digital
bertujuan menetapkan rencana manajemen
Indonesia 2016. DailySocial.Id.
dengan implementasi sistem yang baru
https://dailysocial.id/post/dailysocial-id-
terhadap perkembangan organisasi.
luncurkan-laporan-perilaku-konsumen-
Pengujian yang dilakukan pada blueprint yang
digital-indonesia-2016
dihasilkan menggunakan FGD dengan

JIS SIWIRABUDA | 11

You might also like