Rahajeng Siti Nur Rahmawati, Indah Rahmaningtyas, Arika Indah Setyarini Poltekkes Kemenkes Malang Indonesia

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

JURNAL IDAMAN, VOLUME 3, NO.

1, APRIL 2019: 51-56

EDUKASI TERSTRUKTUR DAN PEMBERDAYAAN ANAK JALANAN

Rahajeng Siti Nur Rahmawati1, Indah Rahmaningtyas1, Arika Indah Setyarini1


1
Poltekkes Kemenkes Malang Indonesia
[email protected]

Abstrack: The phenomenon of widespread street children in Indonesia is a complex social problem.
Life as a street child is indeed not a pleasant choice, because they are in a condition that does not
have a clear future, and their existence is not infrequently a "problem" for many parties, families,
communities and countries. However, attention to the fate of street children seems to be not so great
and solution. Even though they are our brothers. The purpose of structured education and
empowerment of street children: provide Structured Education (structured Clean Healthy Lifestyle,
Reproductive Health, and Drug) & Street Child Empowerment in the City of Kediri, as well as
mentoring a Healthy Clean Lifestyle, Reproductive Health and Drug for street children in Kota
Kediri. Benefits: It is expected to provide knowledge about Clean Healthy Lifestyle, Reproductive
Health and Drugs on street children in Kota Kediri, establish a healthy environment in the homes of
street children, prevent the development of STIs among street children, early detection of diseases and
malignancies in street children, provide provision of skills for street children in Kota Kediri so they
can live independently with a Clean Healthy Lifestyle, Reproductive Health, and drugs in the
community. Some of the community service activities for street children in Kota Kediri are 40 people.
Methods: provide structured education and assistance to Street Children in the City of Kediri where
before this activity the Pre Test is carried out in advance to find out the extent of knowledge of street
children about the Clean Healthy Lifestyle, Reproductive Health, and Drug. Then education and
mentoring of street children mentors are carried out.

Keyword: Street Children, Education, Empowerment, Reproductive Health

Abstrak: Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang
kompleks. Hidup menjadi anak jalanan memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan,
karena mereka berada dalam kondisi yang tidak memilki masa depan yang jelas, dan keberadaan
mereka tidak jarang menjadi “masalah” bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara.
Namun, perhatian terhadap nasib anak jalanan tampaknya belum begitu besar dan solutif. Padahal
mereka adalah saudara kita. Tujuan edukasi terstrukturdan pemberdayaan anak jalanan :
memberikan Edukasi Terstruktur (terstruktur Pola Hidup Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan
NAPZA ) & Pemberdayaan Anak Jalanan di Kota Kediri, serta pendampingan Pola Hidup Bersih
Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA pada anak jalanan Kota Kediri. Manfaat : Diharapkan
dapat memberikan pengetahuan tentang Pola Hidup Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan
NAPZA pada anak jalanan Kota Kediri, membentuk lingkungan yang sehat di rumah anak jalanan,
mencegah berkembangnya IMS antar anak jalanan, deteksi dini terhadap penyakit dan keganasan
pada anak jalanan, memberikan bekal keterampilan anak jalanan Kota Kediri supaya dapat hidup
mandiri dengan Pola Hidup Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA di masyarakat. Ssaran
kegiatan pengabmas ini untuk anak jalanan Kota Kediri sebanyak 40 orang. Metode : memberikan
edukasi terstruktur dan pendampingan terhadap Anak Jalanan di Kota Kediri dimana sebelum
dilaksanakan kegiatan ini dilakukan Pre Test terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan anak jalanan tentang Pola Hidup Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA.
Kemudian dilakukan edukasi serta pendampingan mentor anak jalanan.

Kata Kunci : Anak Jalanan, Edukasi, Pemberdayaan, Kesehatan Reproduksi

51
JURNAL IDAMAN, VOLUME 3, NO. 1, APRIL 2019: 51-56

PENDAHULUAN dijamin hak-haknya, sehingga tumbuh-


Secara filosofis anak mempunyai arti kembang menjadi manusia dewasa yang
yang sangat penting, bukan hanya bagi bermanfaat, beradab dan bermasa depan
kedua orang tuanya namun bagi sebuah cerah.
bangsa. Anak adalah amanat Tuhan yang Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional
harus dijaga dan diperlakukan dengan (SUSENAS) Badan Pusat Statistik
sebaik-baiknya. Anak adalah generasi Republik Indonesia tahun 2008
penerus keluarga, bangsa dan peradaban. memperlihatkan bahwa anak jalanan
Anak adalah aset, pemilik dan penentu secara nasional berjumlah sekitar 2,8 juta
masa depan bangsa. Jumlah anak di anak. Dua tahun kemudian, tahun 2010,
Indonesia adalah sepertiga penduduk angka tersebut mengalami kenaikan sekitar
Indonesia atau sekitar 85 juta anak. Akan 5,4%, sehingga jumlahnya menjadi 3,1
tetapi masih ada pola pikir dan perilaku juta anak. Pada tahun yang sama, anak
yang menjadikan anak sebagai obyek dan yang tergolong rawan menjadi anak
properti orang dewasa yang bertentangan jalanan berjumlah 10,3 juta anak atau 17,
dengan prinsip-prinsip perlindungan anak. 6% dari populasi anak di Indonesia, yaitu
Norma perlindungan anak dan hak anak 58,7 juta anak (Soewignyo, 2010). Angka-
belum banyak dipahami dan belum angka tersebut menunjukkan bahwa
dipraktekkan. kualitas hidup dan masa depan anak-anak
Fenomena merebaknya anak jalanan di sangat memperihatinkan, padahal mereka
Indonesia merupakan persoalan sosial adalah aset, investasi SDM dan sekaligus
yang kompleks. Hidup menjadi anak tumpuan masa depan bangsa. Jika kondisi
jalanan memang bukan merupakan pilihan dan kualitas hidup anak kita
yang menyenangkan, karena mereka memprihatinkan, berarti masa depan
berada dalam kondisi yang tidak memilki bangsa dan negara juga kurang
masa depan yang jelas, dan keberadaan menggembirakan. Bahkan, tidak tertutup
mereka tidak jarang menjadi “masalah” kemungkinan, sebagian dari anak bangsa
bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat kita mengalami lost generation (generasi
dan negara. Namun, perhatian terhadap yang hilang). Menurut penelitian Setara
nasib anak jalanan tampaknya belum (2000), beberapa masalah yang menonjol
begitu besar dan solutif. Padahal mereka dalam kehidupan anak jalanan adalah
adalah saudara kita. Mereka adalah kekerasan terhadap anak jalanan ,
amanah Allah yang harus dilindungi, kekerasan dan eksploitasi seksual, seks

52 ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383


Rahajeng dkk., Edukasi Terstruktur Dan Pemberdayaan Anak Jalanan.

bebas dan perilaku seksual usia dini, kehamilan menjadi tinggi. Pelayanan
penggunaan drugs. kesehatan yang diberikan oleh Yayasan
Seks bebas telah diketahui publik menjadi Setara pada tahun 1999-2000 menjumpai
bagian dari kehidupan anak jalanan. 20 kasus anak terkena PMS dan beberapa
Berbagai hasil penelitian anak jalanan diantaranya sudah parah. Sedangkan
yang ada semakin memperkuat pandangan tingkat kehamilan anak jalanan perempuan
semacam itu. Di Semarang, seks bebas cenderung mengalami peningkatan. Data
sesama anak jalanan juga terjadi. YDA yang tercatat, pada tahun 1999 diketahui 6
(1997) dalam penelitiannya melaporkan anak mengalami kehamilan dan pada tahun
bahwa 31% anak jalanan Semarang pernah berikutnya meningkat menjadi 8 anak. Ada
melakukan hubungan seksual dan berbagai cara yang dilakukan oleh anak
cenderung berganti-ganti pasangan. untuk menggugurkan kandungannya
Laporan penelitian Yayasan Setara seperti, minum pil, pijat, jamu, dipukul-
(Shalahuddin, 2000b) mengungkapkan pukul perutnya dan berbagai cara yang
bahwa dari 46 anak jalanan perempuan, 38 tidak aman bagi mereka.
anak (67,8%) telah memiliki pengalaman Sebagian besar anak jalanan telah
seksual. 27 anak diantaranya memiliki mengkonsumsi minuman keras, pil dan
kecenderungan berganti-ganti pasangan zat-zat adiktif lainnya secara rutin. Ini
dan 26 anak diindikasikan berada dalam tidak terbatas pada anak jalanan laki-laki
prostitusi. Berdasarkan pengalaman saja melainkan juga anak perempuan.
selama berinteraksi dengan anak jalanan Penelitian Setara (2000) mengungkapkan
biasanya anak yang memiliki pengalaman 62,5% anak jalanan perempuan
seksual berumur 15 tahun ke atas. Namun, mengkonsumsi minuman keras dan pil.
berdasarkan hasil monitoring dan Menurut Huijben (1999), hal yang
investigasi Yayasan Setara pada awal mendorong mereka mengkonsumsi karena
tahun 2001, di salah satu kawasan mulai dianggap sebagai jalan keluar dari masalah
muncul perilaku seksual aktif pada usia yang dihadapi. Selain itu sebagian anak
dini, yaitu di bawah 14 tahun. Setara menggunakannya untuk menumbuhkan
mencatat ada 12 pasangan, dan satu keberanian saat melakukan kegiatan di
pasangan diantaranya masih memiliki jalanan. Ada berbagai cara bagi mereka
hubungan sedarah. Perilaku seks bebas untuk mendapatkan drugs, seperti
menyebabkan anak jalanan rentan terhadap membeli, meminta, diberi dan merampas.
ancaman terinveksi PMS dan HIV/AIDS Pada beberapa kasus, anak mencoba
dan bagi anak jalanan perempuan resiko mencari barang-barang yang murah,

ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383 53


JURNAL IDAMAN, VOLUME 3, NO. 1, APRIL 2019: 51-56

misalnya mengkonsumsi kecubung dan 1) Menjelaskan tujuan dilakukannya


menghisap lem aica aibon. Mengenai pengabdian masyarakat
penggunaan lem, berdasarkan pengamatan 2) Pre tes Edukasi Terstruktur Pola
ini sesungguhnya sudah dimulai sejak awal Hidup Bersih Sehat, Kesehatan
tahun 1997 terutama di kawasan Poncol. Reproduksi, dan NAPZA pada anak
Dibandingkan dengan Bandung, jakarta jalanan
dan Yogyakarta, yang menyebar dengan 3) Melaksanakan tabulasi hasil Pre tes
cepat ke berbagai lokasi anak jalanan, Pendidikan Anti Kejahatan Seksual
penyebaran di Semarang tidak cepat pada Anak dan memilih calon
meluas (Setara, 2000). mentor dari anak jalanan
4) Melaksanakan pengabdian
TUJUAN masyarakat Edukasi Terstruktur Pola
memberikan Edukasi Terstruktur Hidup Bersih Sehat, Kesehatan
(terstruktur Pola Hidup Bersih Sehat, Reproduksi, dan NAPZA pada anak
Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA ) & jalanan
Pemberdayaan Anak Jalanan di Kota 5) Melatih mentor Pola Hidup Bersih
Kediri, serta pendampingan Pola Hidup Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan
Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA dari anak jalanan
NAPZA pada anak jalanan Kota Kediri. 6) Melaksanakan proses pendampingan
mentor Pola Hidup Bersih Sehat,
METODE PENELITIAN Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA
a. Persiapan untuk anak jalanan
1) 1)Menyusun buku panduan Pola 7) Melaksanakan monitoring dan
Hidup Bersih Sehat, Kesehatan evaluasi Edukasi Terstruktur dan
Reproduksi, dan NAPZA Pemberdayaan tentang Pola Hidup
2) Menyiapkan media untuk Edukasi Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi,
Terstruktur Pola Hidup Bersih Sehat, dan NAPZA pada anak jalanan
Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA
( Poster, Leaflet, Lembar Balik) HASIL PENELITIAN
3) Survey lokasi dan sasaran Pengabdian masyarakat dengan tema
4) Koordinasi dengan Komunitas Anak “Edukasi Terstruktur & Pemberdayaan
Jalanan, LPA, P3AP2KB. Anak Jalanan di Kota Kediri” telah
b.Pelaksanaan mulai dilaksanakan sejak perencanaan di
tingkat Poltekkes Malang dalam bentuk

54 ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383


Rahajeng dkk., Edukasi Terstruktur Dan Pemberdayaan Anak Jalanan.

pengajuan proposal pengabdian bahkan ada yang belum lulus Sekolah


masyarakat tahun 2017 untuk Dasar sejumlah 5 orang. Anak jalanan
pelaksanaan tahun 2018. yang berpendidikan SMP sejumlah 3
Upaya dalam bentuk pendekatan formal orang.
dan informal telah dilaksanakan untuk Dari hasil Pre Test, didapatkan data
membangun kepercayaan dan bahwa sebagian besar anak jalanan
perencanaan kegiatan. Survey lahan dan memiliki pengetahuan yang kurang
penjajagan dilaksanakan hingga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
pendekatan formal telah dilakukan sejak dan sebanyak 8% (3 Orang) Anak
dikirimkan surat permohonan ijin Jalanan memiliki pengetahuan PHBS
pengabdian masyarakat dari Poltekkes yang cukup.
pada tanggal 3 Maret 2018 ke Pada Pre Test tentang Kesehatan
Penanggung jawab Kelompok Anak Reproduksi didapatkan hasil sebagian
Jalanan (Suket Teki) Kota Kediri besar anak jalanan memiliki
menyetujui dilakukan pengabdian pengetahuan yang kurang dan hanya 5%
masyarakat di Kelompok Anak Jalanan (2 orang) yang memiliki pengetahuan
mulai bulan Maret – Mei 2018. Pihak Cukup.
penanggung jawab Anjal sangat Pada Pre Test tentang NAPZA
kooperatif dan membantu dalam didapatkan hasil sebagian besar anak
kegiatan, ditunjukkan dengan aktif jalanan memiliki pengetahuan yang
mengundang para anak jalanan kurang dan hanya sekitar 13% (5 orang)
binaannya untuk pelaksanaan kegiatan. yang memiliki pengetahuan Cukup.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian Pada tanggal 16 Mei 2018, dilakukan
masyarakat pada hari Rabu, tanggal 09 edukasi terstruktur pada anak jalanan
Mei 2018 yang diawali dengan kegiatan tentang Pola Hidup Bersih Sehat,
Pre Test tentang Pola Hidup Bersih Kesehatan reproduksi, dan NAPZA
Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan untuk semua anak jalanan dan pelatihan
NAPZA pada Anak Jalanan. Kegiatan mentoring terhadap lima anak jalanan
ini dilaksanakan untuk mengetahui yang terpilih berdasarkan hassil Pre Test
sejauh mana pengetahuan yang telah yang dilakukan tanggal 9 Mei 2018.
dimiliki oleh para anak jalanan. Materi Pola Hidup Bersih Sehat
Hal ini penting dilakukan karena tingkat disampaikan oleh Ibu Arika Indah
pendidikan para anak jalanan yang rata- Setyarini, M.Keb, Kesehatan
rata hanya tamat sampai Sekolah Dasar Reproduksi disampaikan oleh Ibu Indah

ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383 55


JURNAL IDAMAN, VOLUME 3, NO. 1, APRIL 2019: 51-56

Rahmaningtyas dan NAPZA yang kurang lancar dan masih kurang


disampaikan oleh Ibu Rahajeng Siti Nur percaya diri sehingga membutuhkan
Rahmawati, M.Keb. Pada pertemuan ini penguatan dari Dosen Poltekkes. Selain
dihadiri juga oleh penanggung jawab itu, kurangnya keseriusan saat
anak jalanan. Beliau membuka acara, penyampaian materi oleh mentor
dilanjutkan dengan kegiatan dikarenakan anak jalanan yang lain
penyuluhan. Audiens pada acara ini menggoda mentornya sehingga para
sejumlah 40 orang anak jalanan. Peserta mentor sedikit bercanda waktu
pada hari ini adalah peserta pada hari melaksanakan kegiatan. Hal ini
sebelumnya. Peserta cukup aktif dan mempengaruhi tingkat penyerapan
tertarik dengan kegiatan yang materi yang disampaikan, terbukti
dilaksanakan, hal ini tercermin dari dengan masih adanya pengetahuan yang
kedatangannya ke lokasi pengabdian kurang pada anak jalanan di setiap
masyarakat yang tepat waktu, aktif materi.
dalam diskusi dan melaksanakan Setelah proses edukasi oleh mentor
kegiatan sesuai dengan instruksi dilaksanakan, kemudian dilakukan Post
terutama terlihat pada kelima anak Test untuk mengevaluasi kegiatan
jalanan yang telah terpilih sebagai tersebut.
mentor. Hasil terakhir evaluasi didapatkan data
Pertemuan ketiga dilaksanakan tanggal 85% (34 orang) memiliki pengetahuan
31 Mei 2018 berupa kegiatan monitoring yang cukup dalam materi PHBS.
dan evaluasi kegiatan. Pendampingan Pada materi Kesehatan Reproduksi
dilaksanakan saat mentor terpilih didapatkan data pengetahuan Anak
melakukan edukasi kepada sesama anak jalanan mengalami peningkatan. Tingkat
jalanan tentang materi yang telah pengetahuan anak jalanan yang awalnya
mereka dapatkan. Di sela-sela kegiatan mayoritas Kurang (95%) saat Post Test
berlangsung anak jalanan menjadi Cukup (85%) dan terdapat
menghilangkan kebosanan dengan Pada materi NAPZA dihasilkan data
menyanyi bersama. Pada kegiatan ini sebagian besar anak jalanan memiliki
juga disampaikan bahwa edukasi yang pengetahuan yang cukup setelah
dilakukan pada teman sebayanya diberikan edukasi, yaitu sebesar 82%.
memang memiliki beberapa kekurangan, Bahkan ada anak jalanan yang mencapai
diantaranya adalah kemampuan nilai Post Test Baik sebanyak 13%.
menyampaikan materi dari anak jalanan

56 ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383


Rahajeng dkk., Edukasi Terstruktur Dan Pemberdayaan Anak Jalanan.

Acara diakhiri dengan pemberian Kaos solutif. Padahal mereka adalah saudara
yang bertuliskan pesan tentang “Aku kita. Mereka adalah amanah Allah yang
Bisa ! Aku Peduli Reproduksiku, Aku harus dilindungi, dijamin hak-haknya,
Bebas Narkoba, dan Aku Peduli sehingga tumbuh-kembang menjadi
Kesehatanku” kepada anak jalanan manusia dewasa yang bermanfaat,
peserta kegiatan Pengabdian beradab dan bermasa depan cerah.
Masyarakat. Berikutnya penyampaian Berdasarkan hasi dari penelitian yang
kesan anak jalanan terhadap seluruh telah dilaksanakan pada bulan Mei 201,
rangkaian kegiatan, dalam hal ini pada pertemuan pertama anak jalanan di
diwakili oleh anak jalanan yang bernama Kota Kediri melaksanakan Pre Test dan
Fernando Yuliver salah seorang mentor hasilnya anak jalanan memiliki
anak jalanan yang mengatakan bahwa pengetahuan yang kurang tentang
senang dengan adanya kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
Pengabmas ini, mendapatkan manfaat Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA.
karena pengetahuannya bertambah Hal ini dikarenakan minimnya
tentang PHBS, Kesehatan Reproduksi, pemberian edukasi atau pendampingan
dan NAPZA. Anak-anak jalanan kepada anak jalanan.
kelopok belajar Suket teki berharap Setelah didapatkan data tersebut,
kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi dilakukan pemilihan mentor untuk setiap
oleh Poltekkes. materi. Dua orang mentor dipilih
berdasarkan nilai tertinggi dari hasil Pre
PEMBAHASAN Test yang telah dilakukan, yaitu
Fenomena merebaknya anak jalanan di Fernando Yuliver dan Muhammad
Indonesia merupakan persoalan sosial Siswanto untuk materi PHBS, Rulu
yang kompleks. Hidup menjadi anak Setiawan dan Elifas Putri untuk materi
jalanan memang bukan merupakan Kespro, serta Rulu Setiawan dan Kitana
pilihan yang menyenangkan, karena Ayu untuk Materi NAPZA. Terdapat
mereka berada dalam kondisi yang tidak satu anak jalanan yang memiliki nilai
memilki masa depan yang jelas, dan tertinggi pada dua materi yaitu Rulu
keberadaan mereka tidak jarang menjadi Setiawan, sehingga orang tersebut
“masalah” bagi banyak pihak, keluarga, menjadi mentor pada dua topik.
masyarakat dan negara. Namun, Kurangnya pengetahuan anak jalanan
perhatian terhadap nasib anak jalanan dapat diperbaiki dengan cara pemberian
tampaknya belum begitu besar dan edukasi terstruktur atau pendidikan

ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383 57


JURNAL IDAMAN, VOLUME 3, NO. 1, APRIL 2019: 51-56

kesehatan dan pendampingan tentang Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, NAPZA pada anak jalanan Kota Kediri
Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA telah dapat dilaksanakan dengan hasil
yang telah dilaksanakan oleh Poltekkes pengetahuan anak jalanan ada
Kemenkes Malang dalam rangka peningkatan. Pendampingan Pola Hidup
pengabdian masyarakat tahun 2018 Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi,
kepada anak jalanan. dan NAPZA pada anak jalanan Kota
Pendidikan kesehatan dalam arti Kediri telah terlaksana dengan baik.
pendidikan. secara umum adalah segala
upaya yang direncanakan untuk Kegiatan ini dapat dilakukan di daerah
mempengaruhi orang lain, baik individu, lain dengan tujuan membina anak
kelompok, atau masyarakat, sehingga jalanan supaya lebih peduli dengan
mereka melakukan apa yang diharapkan kondisi kesehatan reproduksi, pola hidup
oleh pelaku pendidikan atau promosi sehat dan menghindari NAPZA.
kesehatan (Notoatmodjo, 2012). Melakukan kegiatan Pengabdian
Setelah dilaksanakan edukasi terstruktur Masyarakat berupa pemberdayaan anak
dan pendampingan mentor anak jalanan, jalanan secara rutin dengan evaluasi dan
terjadi peningkatan pengetahuan anak monitoring berkala agar mereka bisa
jalanan tentang Perilaku Hidup Bersih diterima lebih baik dan berdaya di
dan Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan tengah-tengah masyarakat.
NAPZA. Semua anak jalanan yang telah
mengetahui materi tentang Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat, Kesehatan DAFTAR PUSTAKA
Reproduksi, dan NAPZA terutama para Azwar, S, 2011, Sikap Manusia : Teori
menotr diharapkan mampu mengedukasi dan Pengukurannya Edisi Ke 2,
atau memberikan pendidikan kesehatan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
terhadap anak jalanan lainnya.
Djaali, H, 2012, Psikologi Pendidikan
PENUTUP Edisi I, Cetakan ke 6, Jakarta:
Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian pada Bumi Aksara.
Masyarakat berupa Edukasi Terstruktur
& Pemberdayaan Anak Jalanan di Kota Hasibuan, MSP, 2010, Organisasi &
Kediri, telah terlaksana dengan baik. Motivasi: Dasar Peningkatan
Edukasi terstruktur Pola Hidup Bersih

58 ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383


Rahajeng dkk., Edukasi Terstruktur Dan Pemberdayaan Anak Jalanan.

Produktivitas,Jakarta: Bumi Pertama, Jakarta:Kencana


Aksara. Prenada Media Group.

Kanan, Mohammad., Yulianingsih, Sarwono, S, 2004, Sosiologi Kesehatan


Wiwin. 2018. Peran Fasilitator : Beberapa Konsep Beserta
Dalam Meningkatkan Aplikasinya, Yogyakarta: Gadjah
Kemandirian Anak Jalanan Mada University Press.
Melalui Kelompok Belajar Paket
C ” suket Teki” di Kota Kediri. Sharma R, Atkin H, Mackillop L,
J+Plus UNESA Vol. 7, No. 1. Peterson-BS, 1995, Assessment
of the mobility of mothers post
Miftah, Z, 2011, Implementasi partum and identification of
Pendidikan Karakter Melalui those at greatest risk of venous
Bimbingan dan Konseling, thromboembolism,
Surabaya: Gema Pratama Pustaka. http://fn.bmj.com/content/95/Sup
pl_1/Fa34.2.abstract?sid=075c7ac
Popham, WJ dan Bahar EL, 2005, d-ef8a-4add-bb8f-f8eeca3419db,
Teknik Mengajar Secara diakses tanggal 4 Juli 2012.
Sistematis, Jakarta: Rineka Cipta
Siagian, SP, 2004, Teori Motivasi dan
Priyatno, D, 2009, 5 Jam Belajar Olah Aplikasinya, Jakarta : Rineka
Data dengan SPSS 17, Jakarta: Cipta.
Andi
Smaldino, SE., Lowtler, DL & Russel,
Ramayanti, ED, 2012, Pengaruh Edukasi JD, 2011, Instructional
Suportif Terstruktur Terhadap Technology & Media For
Pelaksanaan Latihan ROM Learning : Teknologi
(Range Of Motion) Untuk Pembelajaran dan Media untuk
Keluarga Pada Pasien Stroke Di belajar Edisi ke 9 Cetakan ke 1,
RSUD Gambiran dan Pare Jakarta: Kencana Prenada Media
Kediri.Abstr. Group.

Sanjaya, W, 2008, Perencanaan dan Solomon, P., Cavanaugh, MM., Draine,


Desain Sistem Pembelajaran Edisi J, 2009, Randomized Controlled

ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383 59


JURNAL IDAMAN, VOLUME 3, NO. 1, APRIL 2019: 51-56

Trial : Designed and


Implementation for Community –
Based Psychosocial Interventions,
New York: Oxford University
Press.

Suliha, U, 2001, Pendidikan Kesehatan


Dalam Keperawatan, Jakarta:
EGC.

Walgito, B, 2010, Bimbingan Konseling


( Studi & Karir ), Yogyakarta:
Penerbit Andi.

Yulifah, R dan Yuswanto, TJA, 2009,


Komunikasi dan Konseling dalam
Kebidanan, Jakarta: Salemba
Medika.

60 ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383

You might also like