Rahajeng Siti Nur Rahmawati, Indah Rahmaningtyas, Arika Indah Setyarini Poltekkes Kemenkes Malang Indonesia
Rahajeng Siti Nur Rahmawati, Indah Rahmaningtyas, Arika Indah Setyarini Poltekkes Kemenkes Malang Indonesia
Rahajeng Siti Nur Rahmawati, Indah Rahmaningtyas, Arika Indah Setyarini Poltekkes Kemenkes Malang Indonesia
Abstrack: The phenomenon of widespread street children in Indonesia is a complex social problem.
Life as a street child is indeed not a pleasant choice, because they are in a condition that does not
have a clear future, and their existence is not infrequently a "problem" for many parties, families,
communities and countries. However, attention to the fate of street children seems to be not so great
and solution. Even though they are our brothers. The purpose of structured education and
empowerment of street children: provide Structured Education (structured Clean Healthy Lifestyle,
Reproductive Health, and Drug) & Street Child Empowerment in the City of Kediri, as well as
mentoring a Healthy Clean Lifestyle, Reproductive Health and Drug for street children in Kota
Kediri. Benefits: It is expected to provide knowledge about Clean Healthy Lifestyle, Reproductive
Health and Drugs on street children in Kota Kediri, establish a healthy environment in the homes of
street children, prevent the development of STIs among street children, early detection of diseases and
malignancies in street children, provide provision of skills for street children in Kota Kediri so they
can live independently with a Clean Healthy Lifestyle, Reproductive Health, and drugs in the
community. Some of the community service activities for street children in Kota Kediri are 40 people.
Methods: provide structured education and assistance to Street Children in the City of Kediri where
before this activity the Pre Test is carried out in advance to find out the extent of knowledge of street
children about the Clean Healthy Lifestyle, Reproductive Health, and Drug. Then education and
mentoring of street children mentors are carried out.
Abstrak: Fenomena merebaknya anak jalanan di Indonesia merupakan persoalan sosial yang
kompleks. Hidup menjadi anak jalanan memang bukan merupakan pilihan yang menyenangkan,
karena mereka berada dalam kondisi yang tidak memilki masa depan yang jelas, dan keberadaan
mereka tidak jarang menjadi “masalah” bagi banyak pihak, keluarga, masyarakat dan negara.
Namun, perhatian terhadap nasib anak jalanan tampaknya belum begitu besar dan solutif. Padahal
mereka adalah saudara kita. Tujuan edukasi terstrukturdan pemberdayaan anak jalanan :
memberikan Edukasi Terstruktur (terstruktur Pola Hidup Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan
NAPZA ) & Pemberdayaan Anak Jalanan di Kota Kediri, serta pendampingan Pola Hidup Bersih
Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA pada anak jalanan Kota Kediri. Manfaat : Diharapkan
dapat memberikan pengetahuan tentang Pola Hidup Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan
NAPZA pada anak jalanan Kota Kediri, membentuk lingkungan yang sehat di rumah anak jalanan,
mencegah berkembangnya IMS antar anak jalanan, deteksi dini terhadap penyakit dan keganasan
pada anak jalanan, memberikan bekal keterampilan anak jalanan Kota Kediri supaya dapat hidup
mandiri dengan Pola Hidup Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA di masyarakat. Ssaran
kegiatan pengabmas ini untuk anak jalanan Kota Kediri sebanyak 40 orang. Metode : memberikan
edukasi terstruktur dan pendampingan terhadap Anak Jalanan di Kota Kediri dimana sebelum
dilaksanakan kegiatan ini dilakukan Pre Test terlebih dahulu untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan anak jalanan tentang Pola Hidup Bersih Sehat, Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA.
Kemudian dilakukan edukasi serta pendampingan mentor anak jalanan.
51
JURNAL IDAMAN, VOLUME 3, NO. 1, APRIL 2019: 51-56
bebas dan perilaku seksual usia dini, kehamilan menjadi tinggi. Pelayanan
penggunaan drugs. kesehatan yang diberikan oleh Yayasan
Seks bebas telah diketahui publik menjadi Setara pada tahun 1999-2000 menjumpai
bagian dari kehidupan anak jalanan. 20 kasus anak terkena PMS dan beberapa
Berbagai hasil penelitian anak jalanan diantaranya sudah parah. Sedangkan
yang ada semakin memperkuat pandangan tingkat kehamilan anak jalanan perempuan
semacam itu. Di Semarang, seks bebas cenderung mengalami peningkatan. Data
sesama anak jalanan juga terjadi. YDA yang tercatat, pada tahun 1999 diketahui 6
(1997) dalam penelitiannya melaporkan anak mengalami kehamilan dan pada tahun
bahwa 31% anak jalanan Semarang pernah berikutnya meningkat menjadi 8 anak. Ada
melakukan hubungan seksual dan berbagai cara yang dilakukan oleh anak
cenderung berganti-ganti pasangan. untuk menggugurkan kandungannya
Laporan penelitian Yayasan Setara seperti, minum pil, pijat, jamu, dipukul-
(Shalahuddin, 2000b) mengungkapkan pukul perutnya dan berbagai cara yang
bahwa dari 46 anak jalanan perempuan, 38 tidak aman bagi mereka.
anak (67,8%) telah memiliki pengalaman Sebagian besar anak jalanan telah
seksual. 27 anak diantaranya memiliki mengkonsumsi minuman keras, pil dan
kecenderungan berganti-ganti pasangan zat-zat adiktif lainnya secara rutin. Ini
dan 26 anak diindikasikan berada dalam tidak terbatas pada anak jalanan laki-laki
prostitusi. Berdasarkan pengalaman saja melainkan juga anak perempuan.
selama berinteraksi dengan anak jalanan Penelitian Setara (2000) mengungkapkan
biasanya anak yang memiliki pengalaman 62,5% anak jalanan perempuan
seksual berumur 15 tahun ke atas. Namun, mengkonsumsi minuman keras dan pil.
berdasarkan hasil monitoring dan Menurut Huijben (1999), hal yang
investigasi Yayasan Setara pada awal mendorong mereka mengkonsumsi karena
tahun 2001, di salah satu kawasan mulai dianggap sebagai jalan keluar dari masalah
muncul perilaku seksual aktif pada usia yang dihadapi. Selain itu sebagian anak
dini, yaitu di bawah 14 tahun. Setara menggunakannya untuk menumbuhkan
mencatat ada 12 pasangan, dan satu keberanian saat melakukan kegiatan di
pasangan diantaranya masih memiliki jalanan. Ada berbagai cara bagi mereka
hubungan sedarah. Perilaku seks bebas untuk mendapatkan drugs, seperti
menyebabkan anak jalanan rentan terhadap membeli, meminta, diberi dan merampas.
ancaman terinveksi PMS dan HIV/AIDS Pada beberapa kasus, anak mencoba
dan bagi anak jalanan perempuan resiko mencari barang-barang yang murah,
Acara diakhiri dengan pemberian Kaos solutif. Padahal mereka adalah saudara
yang bertuliskan pesan tentang “Aku kita. Mereka adalah amanah Allah yang
Bisa ! Aku Peduli Reproduksiku, Aku harus dilindungi, dijamin hak-haknya,
Bebas Narkoba, dan Aku Peduli sehingga tumbuh-kembang menjadi
Kesehatanku” kepada anak jalanan manusia dewasa yang bermanfaat,
peserta kegiatan Pengabdian beradab dan bermasa depan cerah.
Masyarakat. Berikutnya penyampaian Berdasarkan hasi dari penelitian yang
kesan anak jalanan terhadap seluruh telah dilaksanakan pada bulan Mei 201,
rangkaian kegiatan, dalam hal ini pada pertemuan pertama anak jalanan di
diwakili oleh anak jalanan yang bernama Kota Kediri melaksanakan Pre Test dan
Fernando Yuliver salah seorang mentor hasilnya anak jalanan memiliki
anak jalanan yang mengatakan bahwa pengetahuan yang kurang tentang
senang dengan adanya kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,
Pengabmas ini, mendapatkan manfaat Kesehatan Reproduksi, dan NAPZA.
karena pengetahuannya bertambah Hal ini dikarenakan minimnya
tentang PHBS, Kesehatan Reproduksi, pemberian edukasi atau pendampingan
dan NAPZA. Anak-anak jalanan kepada anak jalanan.
kelopok belajar Suket teki berharap Setelah didapatkan data tersebut,
kegiatan seperti ini dapat diadakan lagi dilakukan pemilihan mentor untuk setiap
oleh Poltekkes. materi. Dua orang mentor dipilih
berdasarkan nilai tertinggi dari hasil Pre
PEMBAHASAN Test yang telah dilakukan, yaitu
Fenomena merebaknya anak jalanan di Fernando Yuliver dan Muhammad
Indonesia merupakan persoalan sosial Siswanto untuk materi PHBS, Rulu
yang kompleks. Hidup menjadi anak Setiawan dan Elifas Putri untuk materi
jalanan memang bukan merupakan Kespro, serta Rulu Setiawan dan Kitana
pilihan yang menyenangkan, karena Ayu untuk Materi NAPZA. Terdapat
mereka berada dalam kondisi yang tidak satu anak jalanan yang memiliki nilai
memilki masa depan yang jelas, dan tertinggi pada dua materi yaitu Rulu
keberadaan mereka tidak jarang menjadi Setiawan, sehingga orang tersebut
“masalah” bagi banyak pihak, keluarga, menjadi mentor pada dua topik.
masyarakat dan negara. Namun, Kurangnya pengetahuan anak jalanan
perhatian terhadap nasib anak jalanan dapat diperbaiki dengan cara pemberian
tampaknya belum begitu besar dan edukasi terstruktur atau pendidikan