Artikel Keripik Terong
Artikel Keripik Terong
Artikel Keripik Terong
TIYAS MURTININGSIH
Dosen Program Studi Agribisnis Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Belitang.
Jl. Kampus Pertanian No 03 Tanah Merah Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur
Email: [email protected]
ABSTRAK
The marketing of eggplant chips that have been carried out is from producers to consumers
and producers to middlemen and then to consumers. This is what underlies the researcher to
examine the marketing strategy of eggplant chips in the eggplant chip home industry business
in Sriwanggi Semendawai Village, Tribe III East OKU. The purpose of this study was to find
out what factors make eggplant chips products favored by consumers and to analyze
marketing strategies for eggplant chips home industries to increase sales in East OKU
Regency. Based on the results of the study, the factors that influence consumer demand for
eggplant chips in Sriwangi Village, Semendawai District, Tribe III are price, product
accessibility, lifestyle and type of work, showing a significant influence on eggplant chips
demand. While the variables of taste, packaging and gender have a significant effect on the
purchase of eggplant chips. The Marketing Strategy that has been carried out by the Eggplant
Chips Home Industry is an aggressive strategy with more focus on the S-O (Strength-
Oppertunity) strategy, namely by using strengths to take advantage of existing opportunities.
The SO (Strength-Oppertunity) strategy is: a. Maintaining price and quality to maintain
customer loyalty. b. Continue to innovate and develop products, tastes and services to slow
down the pace of positioning in the market
Key word: marketing, eggplant, producers, consumers
1
JASEP, Vol. 7 No. 2, Desember 2021 P ISSN : 2443-1001
E ISSN : 2746-1874
untuk menciptakan inovasi produk makanan 2. Bagimana strategi pemasaran usaha home
ringan sebagai oleh-oleh khas Belitang industri kripik terong untuk meningkatkan
karena belum adanya produk tersebut di penjualan di Kabupaten OKU Timur?
pasaran sekitaran OKU Timur. Selain itu, METODE PENELITIAN
bisa menjadikan lapangan pekerjaan bagi
ibu-ibu rumah tangga dan membantu A. TEMPAT DAN WAKTU
meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Selanjutnya responden lalu melakukan Penelitian ini dilaksanakan di Desa
inovasi tersebut dengan mengolah terong Sriwanggi Semendawai Suku III Kabupaten
menjadi keripik terong dan memanfaatkan OKU Timur. Penentuan lokasi dilakukan
bahan baku yang tersedia secara melimpah di secara sengaja (purposive) dengan
sekitarnya. Jenis terong yang digunakan yaitu pertimbangan bahwa di Desa Sriwanggi
terong ungu dan hijau panjang yang masih terdapat industri rumah tangga pengolahan
muda karena terong tersebut memiliki terong menjadi kripik terong. Sedangkan
tekstur lebih getas dibanding dengan terong penelitian telah dilaksanakan pada Bulan
jenis lainnya dan memiliki kadar air yang Maret 2020.
rendah. Responden membuat olahan keripik
terong dengan dua varian rasa yaitu rasa B. Metode Penelitian dan Penarikan
original dan rasa balado. Contoh
Pemasaran yang dilakukan oleh Metode yang digunakan dalam
usaha home industri kripik terong masih penelitian adalah studi kasus, menurut
dalam cakupan skala lokal belum meluas, Walgito (2010), menyatakan studi kasus
dikarenakan pemasarannya hanya dipasarkan merupakan suatu metode untuk menyelidiki
di toko-toko sekitar dan di mini market yang atau mempelajari suatu kejadian mengenai
ada di Sekitar Desa Sriwanggi. Pemasaran perseorangan atau suatu usaha. Sample
keripik terong yang telah dilakukan adalah dalam penelitian ini yaitu usaha home
dari produsen ke konsumen dan produsen ke industri yang berada di Desa Sriwanggi
pedagang perantara selanjutnya ke Kecamatan Semendawai Suku III Kabupaten
konsumen. Hal ini yang mendasari peneliti OKU Timur.
untuk meneliti tentang strategi pemasaran Sedangkan metode penarikan contoh
keripik terong pada usaha home industri dengan menggunakan metode sensus
kripik terong yang ada di Desa Sriwanggi terhadap satu orang responden yaitu Ibu Noni
Semendawai Suku III OKU Timur. yang mempunyai usaha home industri
pengelolaan terong menjadi kripik terong di
PERMASALAHAN Desa Sriwangi Kecamatan Semendawai
Suku III Kabupaten OKU Timur.
Berdasarkan uraian pada latar belakang di A. Metode Pengumpulan Data
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan Metode pengumpulan data yang dilakukan
sebagai berikut: dalam penelitian ini yaitu dengan cara
observasi langsung yang dilakukan dengan
1. Faktor-faktor apa saja yang membuat cara pengambilan data primer dan data
produk kripik terong disukai konsumen? skunder. Data primer dilakukan dengan
pengamatan di lapangan dan wawancara
2
JASEP, Vol. 7 No. 2, Desember 2021 P ISSN : 2443-1001
E ISSN : 2746-1874
Tabel 1. Hasil Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian Keripik Terong di Desa
Sriwangi Kecamatan Semendawai Suku III
Standar
Variabel Koefesien Koefesien Beta t-Hitung Signifikan
konstants -6.207 9.671 -.642 .533
Harga -8.403 5.704 -1.260 -1.473 .166
Kemasan 7.720 10.712 .580 .721 .485
Rasa 8.315 2.233 1.007 3.723 .003
Aksesibilitas Produk -1.483 1.344 -.268 -1.103 .292
Jenis Kelamin 4.904 4.879 .304 1.005 .335
Gaya Hidup -1.380 1.591 -.245 -.868 .403
Jenis Pekerjaan -3.626 1.046 -.952 -3.466 .005
3
JASEP, Vol. 7 No. 2, Desember 2021 P ISSN : 2443-1001
E ISSN : 2746-1874
4
JASEP, Vol. 7 No. 2, Desember 2021 P ISSN : 2443-1001
E ISSN : 2746-1874
Bedasarkan uji t pada taraf nyata (α) Gaya hidup pada fungsi usaha
0,05, secara statistik variabel rasa yang pembuatan keripik terong memiliki nilai
digunakan untuk kegiatan pembuatan elasitas sebesar -1.380 yang berarti setiap
keripik terong berpengaruh nyata terhadap penambahan variabel gaya hidup 1 persen
penjualan keripik terong. akan diikuti peningkatan produksi sebesar
d. Aksesibilitas Produk (X4) -1.380 persen dengan asumsi faktor lain
Nilai elasitas variabel aksesibilitas dian ggap tetap.
produk pada usaha pembuatan keripik Bedasarkan uji t pada taraf nyata (α)
terong adalah -1.483 yang berarti setiap 0,05, variabel gaya hidup pembuatan
penambahan variabel aksesibilitas produk keripik terong tidak berpengaruh nyata
1 persen akan diikuti peningkatan terhadap penjualan keripik terong.
produksi keripik terong sebesar -1.483 Sehingga penambahan input gaya hidup
persen dengan faktor lain dianggap tetap. sebesar satu satuan tidak memberikan
Bedasarkan uji t pada taraf nyata (α) pengaruh secara signifikan terhadap
0,05, secara statistik aksesibilitas yang produksi keripik terong dengan faktor lain
digunakan untuk pembuatan keripik dianggap tetap.
terong tidak nyata terhadap penjualan g. Jenis Pekerjaan (X7)
keripik terong, sehingga penambahan Jenis pekerjaan pada fungsi usaha
input aksesibilitas satu satuan tidak pembuatan keripik terong memiliki nilai
memberikan pengaruh secara signifikan elasitas sebesar -3.626 yang berarti setiap
terhadap produksi keripik terong dengan penambahan variabel jenis pekerjaan 1
faktor lain dianggap tetap. persen akan diikuti peningkatan produksi
sebesar -3.626 persen dengan asumsi
e. Jenis kelamin (X5) faktor lain dianggap tetap.
Jenis kelamain pada fungsi produksi Bedasarkan uji t pada taraf nyata (α)
usaha keripik terong memiliki nilai 0,05, variabel jenis pekerjaan pembuatan
elasitas sebesar 4.904. artinya setiap keripik terong tidak berpengaruh nyata
penambahan jenis kelamin 1 persen akan terhadap penjualan keripik terong.
meningkatkan jumlah produksi sebesar Sehingga penambahan input jens
4.904 persen dengan asumsi faktor lain pekerjaan sebesar satu satuan tidak
dianggap tetap. memberikan pengaruh secara signifikan
Bedasarkan uji t pada taraf nyata (α) terhadap produksi keripik terong dengan
sebesar 0,05, secara statistik jenis kelamin faktor lain dianggap tetap.
yang digunakan untuk kegiatan
pembuatan keripik terong berpengaruh B. Analisis Strategi Pemasaran Keripik
nyata terhadap penjualan keripik terong. Terong
Sehingga penambahan jenis kelamin 1. Matrik IFAS
sebesar satu satuan memberikan pengaruh Matrik IFAS didapat berdasarkan
secara signifikan terhadap produksi indentifikasi faktor-faktor internal
keripik terong dengan faktor lain dianggap perusahaan yang berupa kekuatan
tetap. (strengths) dan kelemahan (weakness)
f. Gaya Hidup (X6) yang berpengaruh terhadap produksi dan
pemasaran keripik terong. Hasil matrik
5
JASEP, Vol. 7 No. 2, Desember 2021 P ISSN : 2443-1001
E ISSN : 2746-1874
tersebut diperoleh dari produsen yang terdapat nilai terboboti dari faktor-faktor
terletak di Desa Sriwangi Kecamatan tersebut. Hasil indentifikasi kekuatan dan
Semendawai Suku III OKU timur. kelemahan sebagai faktor stategis internal
Selanjutnya dilakukan pembobotan ini kemudian diberikan bobot dan ranting.
sehingga diperoleh bobot dari masing-
masing variabel internal. Demikian juga
penentuan peringkat (ranting) yang
dilakukan oleh responden sehingga
Bedasarkan hasil perhitungan dapat IFAS di atas, faktor kekuatan dan kelemahan
diketahui bahwa hasil produksi keripik memiliki total skor 3,56. Karena total skor
terong yang bermutu dengan pengawasan diatas berarti ini megidentifikasi posisi
secara ketat yang dilakukan oleh internal internal pada home industri sangat kuat.
hame industri. Kualitas produk didukung
oleh kinerjanya dalam proses produksi 2. Matrik EFAS
keripik terong. Matrik EFAS (Exsternal Factor
Kelemahan yang dihadapi oleh home Analysis Summary)terlebih dahulu
industri dalam memproduksi keripik terong mengindentifikasi faktor-faktor eksternal
diantara faktor-faktor yang disebut diatas perusahaan perupa peluang (Opportunity)
yang memiliki sekor yang hampir sama. dan ancaman (threats) yang berpengaruh
Namun kelemahan-kelemahan tersebut dapat terhadap perusahaan. Bedasarkan hasil
diatasi sehingga tidak terlalu berpengaruh analisis maka diperoleh hasil dari
besar terhadap berlangsungnya proses pembobotan dan ranting yang terlihat pada
produksi keripik terong. Dari faktor analisis tabel dibawah ini:
6
JASEP, Vol. 7 No. 2, Desember 2021 P ISSN : 2443-1001
E ISSN : 2746-1874
Langkah selanjutnya adalah menelaah membentuk titik potong antara sumbu X dan
melalui diagram analisis SWOT dengan sumbu Y, dimana nilai dari sumbu X didapat
dari selisih antara total kekuatan dan yang harus diteterapkan dalam kondisi ini
total kelemahan, sedangkan untuk nilai adalah mendukung kebijakan pertumbuhan
sumbu Y didapat dari selisih total peluang yang agresif ( Growth Oriented Strategy).
dan ancaman sehingga dapat diketahui posisi b. Kuadran II
perusahaan untuk mempermudah dalam Meskipun menghadapi berbagai ancaman
memberikan pilihan alternatif stategi yang perusahaan masih memiliki kekuatan dari
tepat bagi perusahaan. Diagram analisis segi internal. Segi yang harus diterapkan
SWOT pada gambar menghasilkan empat adalah penggunaan kekuatan untuk
kuadran yang dapat dijelaskan sebagai memanfaatkan peluang jangka panjang
berikut: dengan cara strategi diversivikasi (
a. Kuadran I produk/pasar).
Kuadran ini merupakan situasi yang c. Kuadran III
sangat menguntungkan. Perusahaan memiliki Perusahaan menghadapi peluang pasar
peluang dan kekuatan sehingga dapat yang sangat besar, tetapi dilain pihak ia juga
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi menghadapi kendala atau kelemahan
7
JASEP, Vol. 7 No. 2, Desember 2021 P ISSN : 2443-1001
E ISSN : 2746-1874
8
JASEP, Vol. 7 No. 2, Desember 2021 P ISSN : 2443-1001
E ISSN : 2746-1874
B. Saran