Penerapan Self Directed Learning Pada Keterampilan Menyimak

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/328127278

Penerapan Self Directed E-Learning pada Keterampilan Menyimak

Article · October 2018

CITATIONS READS

0 1,440

2 authors:

Arifin Arifin Nofvia De Vega


Universitas Borneo Tarakan Universitas Borneo Tarakan
9 PUBLICATIONS   2 CITATIONS    6 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Lesson Study View project

All content following this page was uploaded by Arifin Arifin on 06 October 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENERAPAN SELF DIRECTED E-LEARNING PADA
KETERAMPILAN MENYIMAK
THE IMPLEMENTATION OF SELF DIRECTED E-LEARNING
OF LISTENING SKILL

Nofvia De Vega1 dan Arifin2


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan (UBT), Tarakan
Jalan Amal Lama No. 01, Telp/ Faks. 08115307023/ 0551-2052558
E-mail: [email protected], [email protected]

Naskah diterima tanggal 10 Oktober 2016, direvisi tanggal 6 Desember 2016, disetujui pada tanggal 22 Desember 2016

Abstract
Self directed e-learning is e-learning for independent learner, the objective this method is to deliver the learning
material. This study was implemented of self directed e-learning and face to face in classroom, this study was held
during one semester of 67 students that is use similar topics and it also to gain information of students’ responses of the
both methods. The results showed that self directed e-learning was improving students’ listening skill. The steps in this
method were prepared learning materials and students’ account, in learning activity, students did anywhere and
anytime. Evaluation used by instructor to monitoring students’ progress.

Keywords: Self directed e-learning, face to face, student’s scores

Abstrak

Self directed e-learning yaitu e-learning yang dirancang untuk memungkinkan pemelajar belajar secara mandiri, dengan
tujuan untuk menyampaikan pembelajaran bagi para pemelajar mandiri. Penelitian ini dilakukan pada penerapan
menggunakan Self directed e-learning dan tatap muka langsung didalam kelas, penelitian ini juga dilakukan selama satu
semester pada 67 mahasiswa dengan menggunakan topik yang sama namun dengan metode pembelajaran yang berbeda.
Penelitian ini melakukan hasil tanggapan mahasiswa terhadap kedua metode pembelajaran yang dilakukan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan Self directed e-learning dapat meningkatkan keterampilan
menyimak mahasiswa. Tahapan dalam penerapan metode ini dimulai dari persiapan bahan pembelajaran serta akun
proses pembelajaran, pada tahap proses belajar, mahasiswa dapat melakukan pembelajaran mandiri dimanapun dan
kapanpun serta langsung medapatkan hasil belajar yang telah dilakukan, dan evaluasi sebagai tahap monitoring dari
instruktur kepada pembelajar sebagai tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Kata Kunci : Self directed e-learning, tatap muka, hasil belajar

dan 9% untuk menulis (writing) (Rivers &


PENDAHULUAN Temperley, 1978). Keterampilan menyimak ini
juga diterapkan sebagai salah satu mata kuliah
Keterampilan menyimak bagian penting di Universitas Borneo Tarakan Fakultas
komunikasi, dan merupakan dasar Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Jurusan
pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing. Pendidikan Bahasa Inggris.
Esensi kemampuan interaksi antarmanusia Mata kuliah menyimak (Listening 1)
adalah kemampuan memahami apa yang merupakan mata kuliah terintegrasi dari
dikatakan orang lain dan dapat memberikan Intensive English Course 1 yang mencakup
respon serta jawaban yang seimbang sesuai keempat keterampilan bahasa dan sebagai mata
dengan konteks pembicaraan. Waktu yang kuliah wajib diajarkan pada semester 1 dan
diperkirakan dalam kegiatan komunikasi berjenjang terdiri dari Listening 2 dan Listening
manusia dewasa adalah 45% digunakan 3. Menyimak teks Bahasa Inggris merupakan
menyimak (listening), 30% untuk berbicara keterampilan berbahasa yang dianggap sulit
(speaking). 16% untuk membaca (readimg), oleh mahasiswa, karena mahasiswa belum

107
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 7 No. 2 (Juli - Desember 2016) Hal.: 107-118

terbiasa dengan intonasi dan kecepatan penutur mahasiswa masih memiliki fleksibilitas untuk
asli. Berdasarkan dari pengalaman peneliti memilih tempat yang paling nyaman untuk
sebagai salah seorang dosen pengampu mata berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.
kuliah listening 1, banyak mahasiswa yang Tidak seperti di kelas dimana waktu, tempat,
mengalami beberapa kesulitan dalam mengikuti spesifik dan jadwal kegiata disusun untuk kelas
perkuliahan listening yang dibantu oleh yang memerlukan mahasiswa, dengan
speaker sebagai penutur asli melalui alat pembelajaran secara online dapat menciptakan
pengeras suara walaupun sudah dilakukan ruang belajar dan menentukan kecepatan serta
pengulang audio sebanyak 2 hingga 3 kali. ketepatan belajar mereka sendiri; (b)
Kesulitan yang dihadapi terutama pada monitoring, beberapa hal dapat langsung
penyimak percakapan pendek dan panjang dirasakan oleh pemelajar dalam memonitoring
(listening to shorter and longer conversation) pembelajaran mereka. Tidak seperti diruang
dan menyimak wacana panjang (listening to kelas dimana instruktur dapat dengan mudah
mini-talks) hal ini disebabkan oleh berbagi melihat apakah mahasiswa memperhatikan atau
kendala, antara lain: fasilitas pengajaran yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelas
kurang memadai, media yang digunakan masih dengan mengamati isyarat fisik mereka (seperti
sangat sederhana, motivasi belajar mahasiswa ekspresi wajah; dan (c) mengevaluasi, dengan
yang rendah serta metode pengajaran yang melalui pembelajaran online dapat dilakukan
menonton. evaluasi sebagai feedback atas pembelajaran
Saat ini Jurusan Pendidikan Bahasa yang dilakukan.
Inggris telah dilengkapi dengan fasilitas Menurut Rosenberg dalam Suyanto
internet yang bisa diakses oleh mahasiswa dan (2005) e-learning merujuk pada penggunaan
dosen. Namun penunjang untuk keberhasilan teknologi internet untuk mengintegrasikan
hasil belajar mahasiswa masih sangat minim. seluruh elemen yang dapat meningkatkan
Sehubungan dengan hal ini peneliti ingin pengetahuan dan keterampilan. Disamping itu
mengoptimalkan penggunaan Self directed e- Michael (2013) menjelaskan pembelajaran e-
learning yang dapat meningkatkan pengetahuan learning merupakan pembelajaran yang
dan keterampilan mahasiswa guna memperkaya disusun dengan tujuan menggunakan sistem
materi pembelajaran yang diharapkan dapat elektronik atau komputer sehingga mampu
mengatasi masalah yang dihadapi mahasiswa mendukung proses pembelajaran. Menurut
dengan sistem pembelajaran secara mandiri. kedua ahli tersebut, e-learning dalam arti luas
Self directed e-learning atau bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan di
kemandirian belajar merupakan salah satu media elektronik (internet) baik secara formal
kemampuan yang harus dimiliki oleh maupun informal. E-learning secara formal
mahasiswa pendidikan jarak jauh atau misalnya adalah pembelajaran dengan
pengguna e-learning. Makna dari definisi ini kurikulum, silabus, mata pelajaran, dan tes
yaitu memberikan kesempatan kepada yang telah diatur dan disusun berdasarkan
mahasiswa untuk menentukan tujuan belajar, jadwal yang telah disepakati pihak-pihak
merencanakan proses belajar, menggunakan terkait (pengelola e-learning dan pembelajar
sumber-sumber belajar yang dipilih, membuat sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya
keputusan-keputusan akademis, dan melakukan tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh
kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan mahasiswa atau pembelajaran jarak jauh dan
belajar (Seamolec, 2008). dosen yang dikelola oleh Universitas.
Beberapa peneliti juga telah memeriksa Pemanfaatan e-learning yang baik akan
dampak pembelajaran online pada proses self mendorong terjadinya lingkungan belajar yang
directed learning (dalam Gibbons, 2002. Tiga terdapat berpusat pada siswa (student-centred
bidang utama telah dieksplorasi, yaitu (a) learning), karena e-learning menuntut peserta
perencanaan, dalam pembelajaran e-learning didik untuk belajar secara mandiri dan

108
Penerapan Self Directed E-Learning pada Keterampilan Menyimak
Nofvia De Vega dan Arifin

mengkonstruk ilmu pengetahuannya sendiri. Beberapa penelitian yang telah


Hal tersebut sesuai dengan karakteristik e- dilakukan sebelumnya antara lain penelitian
learning yang dikemukakan oleh Riyana eksperimental semu oleh Dian Nurul Safitri
(2009) yaitu daya tangkap siswa terhadap (2014) dimana hasil penelitian ini model self
materi pembelajaran tidak tergantung kepada directed learning lebih efektif dibandingkan
instruktur/guru, karena siswa mengkonstruk dengan model Directed Learning baik secara
sendiri ilmu pengetahuannya melalui bahan- umum maupun untuk setiap kategori
bahan ajar yang disampaikan melalui interface kecerdasan personal. Kemudian penelitian dari
situs web; sumber ilmu pengetahuan tersebar Maulidini Nazlely dan Filia Dina Anggraeni
dimana-mana serta dapat diakses dengan (2012) yang berjudul perbedaan Self Directed
mudah oleh setiap orang. Hal ini dikarenakan Learning ditinjau dari pola pembelajaran e-
sifat media internet yang mengglobal dam bisa learning. Dengan hasil penelitian adanya
diakses oleh siapapun yang terkoneksi ke perbedaan Self Directed Learning ditinjau dari
dalamnya; pengajar/lembaga pendidikan pola pembelajaran e-learning pada mahasiswa
berfungsi sebagai mediator/pembimbing; (p=0.19; p<0.05).
diperlukan sebuah restrukturisasi terhadap Kedua penelitian yang dipaparkan
kebijakan sistem pendidikan, kurikulum dan diatas telah membahas masalah self directed
manajemen yang dapat mendukung Safitri (2014) lebih menekankan pada self-
pemanfaatan teknologi informasi dan directed learning sementara Nazlely dan
komunikasi untuk pendidikan secara optimal. Anggraeni (2012) menggali melalui metode e-
Empat karakteristik tersebut merupakan hal learning. Berbeda dengan kedua penelitian
yang membedakan e-learning dari kegiatan tersebut, penelitian ini memfokuskan pada
pembelajaran secara konvensional. penerapan self directed e-learning.
Dalam e-learning, daya tangkap peserta Adapun metode penelitian ini
didik terhadap materi pembelajaran tidak lagi menggunakan metode penelitian kuantitatif
tergantung kepada instruktur/pengajar, karena sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono
peserta didik mengkonstruk sendiri ilmu (2012) penelitian kuantitatif adalah metode
pengetahuannya melalui bahan-bahan ajar yang penelitian yang berlandaskan pada filsafat
disampaikan melalui interface aplikasi e- positivisme, digunakan untuk meneliti pada
learning. Dalam e-learning pula populasi atau sample tertentu, pengumpulan
pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai data menggunakan instrumen penelitian,
mediator/pembimbing. Hal ini berkebalikan analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan kegiatan pembelajaran konvensional dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
dimana pengajar/lembaga kependidikan telah ditetapkan.
berfungsi sebagai sumber utama ilmu Populasi dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan. Di UBT sudah memiliki akun e- mahasiswa semester 1 Jurusan Pendidikan
learning hanya saja belum digunakan dengan Bahasa Inggris FKIP UBT yang berjumlah 67
maksimal hanya dilengkapi beberapa mata mahasiswa dan terbagi dalam 2 kelas yaitu
kuliah namun jarang yang memiliki aktivitas lokal A dan lokal B yang berjumlah 35
belajar dan mengajar didalamnya. Didukung mahasiswa pada lokal A dan 32 mahasiswa
dengan sarana dan prasarana di Laboratorium pada lokal B. Peneliti akan mengambil seluruh
Bahasa Inggris yang tidak memiliki peralatan kelas sebagai sampel yaitu lokal A dan lokal B.
selayaknya laboratorium bahasa. Maka untuk Instrumen dalam penelitian ini yaitu
mengasa keterampilan menyimak mahasiswa, menggunakan teknik tes dan non tes. Instrumen
dosen dan mahasiswa semester 1 menerapkan pertama yaitu tes. Hal ini dilakukan untuk
e-learning dalam pembelajaran mata kuliah mengukur hasil belajar mahasiswa melalui self
Listening 1. directed e-learning. Jenis tes yang digunakan
beragam seperti multiple choice, fill in the

109
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 7 No. 2 (Juli - Desember 2016) Hal.: 107-118

blank, guess the sequence event, etc. Intrumen diintepretasikan berupa deskripsi pada masing-
kedua yaitu non tes berupa kuesioner. masing instrumen yang digunakan. Interpretasi
Kuesioner dilakukan dengan tujuan untuk ini digunakan untuk menegakkan
mendapatkan data serta informasi dalam keseimbangan suatu penelitian, maksudnya
hubungannya dengan pemanfaaatan self menghubungkan hasil suatu penelitian dengan
directed e-learning. Bentuk kuesioner yaitu penemuan penelitian lainnya dan untuk
berupa pertanyaan terstruktur dengan jawaban membuat atau menghasilkan suatu konsep yang
yang bersifat terbuka kepada responden. bersifat menjelaskan.
Pengumpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dari awal hingga akhir perkuliahan HASIL DAN PEMBAHASAN
pada semester genap tahun akademik
2015/2016. Teknik pengolahan data pada Universitas Borneo Tarakan sudah
penelitian ini bertujuan untuk mengubah data memiliki akun proses pengajaran dan
mentah yang telah dikumpulkan berupa tes dan pembelajaran secara elektronik dengan
non tes menjadi data yang sudah dianalisis menggunakan e-learning dengan alamat portal
dengan mengikuti beberapa langkah-langkah http://learning.borneo.ac.id. Implementasi e-
menurut Wrhatmala (2012). Adapun langkah- learning mengacu kepada jadwal pelaksanaan
langkah yang digunakan yaitu Editing adalah perkuliahan dimulai pada perkuliahan semester
pengecekkan atau pengkoreksian data yang genap tahun akademik 2015/2016. Kegiatan
telah terkumpul, tujuannya untuk optimalisasi dimulai melalui tahap persiapan
menghilangkan kesalahan-kesalahan yang bahan latihan berupa kuis dan juga bahan
terdapat pada pengambilan data dilapangan dan pembelajaran mandiri. Tahap persiapan ini
bersifat koreksi. Editing dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap dengan tujuan akhir
yaitu mengecek atau mengkoreksi kuesioner pencapaian hasil belajar dan motivasi
penelitian yang telah disebar; Coding adalah mahasiswa dalam hal ini penggunaan e-
pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang learning.
termasuk dalam kategori yang sama. Kode a. Tahap Persiapan
adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka Pada tahap ini peserta atau mahasiswa
atau huruf yang memberikan petunjuk atau diwajibkan untuk memiliki akun terlebih
identitas pada suatu infromasi atau data yang dahulu pada sistem e-learning. Terdapat dua
akan dianalisis. Coding dalam penelitian ini cara pendaftaran yaitu dapat mendaftar melalui
yaitu memberikan kode terhadap kuesioner Unit Pusat Sistem Informasi (PSI) Universitas
yang akan dianalisis, dari 67 kuesioner yang Borneo Tarakan dengan mencatumkan email
telah disebar masing-masing kuesioner borneo (contoh:
diberikan angka 1-67 yang memberikan [email protected]) email ini
jawaban dari tiap responden; Tabulasi adalah merupakan email yang digunakan juga pada
pembuatan tabel-tablel yang berisi data yang Sistem Informasi Akademik. Cara kedua yaitu
telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dengan cara mendaftarkan secara mandiri.
dibutuhkan. Setelah melakukan pendaftaran, dosen akan
Tabulasi dalam penelitian ini yaitu hasil mendaftarkan (enroll) mahasiswa tersebut
tes mahasiswa dimasukkan ke dalam tabel untuk dapat mengakses perkuliahan yang
sesuai dengan analisis seperti nilai siswa dimaksud. Pada tahap ini mahasiswa dapat
keseluruhan, persentasi dan sebagainya; melihat atau mengunduh materi kuliah yang
Analisis data pada penelitian ini yaitu data telah di upload oleh dosen, kemudian
kuesioner akan digambarkan berdasarkan table mahasiswa juga dapat melihat daftar tugas-
untuk mengetahui sebaran jawaban respon tugas yang diberikan oleh dosen tersebut.
kepada pertanyaan yang telah diberikan; dan Namun sebelumnya dosen harus menyiapkan
Hasil dari temuan pada penelitian ini akan

110
Penerapan Self Directed E-Learning pada Keterampilan Menyimak
Nofvia De Vega dan Arifin

bahan pembelajaran dan tugas terlebih dahulu, Tahap selanjutnya yaitu tahap proses
seperti tampak pada tampilan gambar 1. belajar yang dilakukan oleh mahasiswa melalui
e-learning secara mandiri dan dapat dilakukan
dimana pun dan kapan pun sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Audio pun dapat
diulang sesuai kebutuhan peserta. Setelah
mahasiswa menyelesaikan aktivitas belajar
pada setiap unitnya, mahasiswa yang
bersangkutan akan langsung mendapat
feedback berupa nilai (skor) yang didapat
dalam mengerjakan kuis yang telah disiapkan
dan komentar dari dosen. Pada tahap ini juga
dosen telah menyiapkan beberapa bahan untuk
menunjang proses belajar mandiri yang telah
disesuaikan dengan topik yang sedang
berlangsung. Bahan ini berupa file (full-text)
yang berbentuk pdf ataupun word dan dapat
Gambar 1. Tampilan Bahan dan Aktivitas didownload mahasiswa sebelum mengerjakan
Pembelajaran tugas atau kuis yang disiapkan. Selain bahan
belajar dalam bentuk file (full-text), dosen juga
Pada setiap unit sebagaimana yang menyiapkan bahan berupa audio dalam format
terdapat pada gambar 1, ditentukan durasi dari mp3 atau mp4 karena mata kuliah ini
suatu aktivitas online berlangsung dimulainya merupakan mata kuliah listening dengan
unit tersebut atau dibuka hingga berakhirnya mengedepankan keterampilan menyimak
unit tersebut dimana peserta tidak dapat lagi dibutuhkan pula bahan penunjang untuk dapat
melakukan aktivitas pada unit tersebut. Sistem digunakan oleh mahasiswa dalam mengerjakan
buka tutup ini menerapkan kedisiplinan kuis. Berbeda dengan audio yang telah
mahasiswa dalam hal mengerjakan tugas yang diterapkan pada perkuliahan tatap muka audio
diberikan. Setiap unit diberi waktu selama 1 x yang disediakan pada e-learning tetap mengacu
24 jam setelah perkuliahan didalam kelas pada topik yang sedang dibahas. Mahasiswa
berakhir. Dalam mata kuliah ini dosen telah pun akan lebih leluasa dalam hal pemutaran
menyiapkan beberapa variasi penugasan seperti audio dimana jika pada pekuliahan tatap muka
true or false, multiple choice, short answers dikelas pemutaran audio hanya dibatasi
and matching. Pada setiap unit juga terdapat maksimal sebanyak 3 kali putaran mengingat
audio (file multimedia) dan file (full-text) yang waktu yang disediakan tidak banyak. Melalui
diunggah dan kemudian dapat diakses oleh e-learning ini mahasiswa dapat mengulang
mahasiswa untuk memudahkan mahasiswa audio hingga mahasiswa dapat menjawab dan
dalam belajar mandiri, dimana terbatasnya memahami apa yang telah disampaikan oleh
waktu pada perkuliahan tatap muka maka speaker.
mahasiswa dapat lebih menggunakan waktu c. Tahap Evaluasi
yang cukup panjang dalam mengerjakan tugas Melalui e-learning tidak hanya
yang diberikan. Seluruh materi yang diunggah memudahkan siswa untuk dapat belajar secara
pada mata kuliah Listening 1 di e-learning ini mandiri kapanpun dan dimanapun namun
sebelumnya juga diaplikasikan pada memudahkan dosen dalam melakukan kegiatan
perkuliahan tatap muka. Sehingga materi monitoring yang telah disiapkan dalam tombol
perkuliahan mencakup bahan-bahan yang administrasi dimana dosen dapat melakukan
terdapat di Rencana Pembelajaran Semester. evaluasi untuk masing-masing unit dan kuis
b. Tahap Proses Belajar yang telah dikerjakan oleh mahasiswa tanpa

111
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 7 No. 2 (Juli - Desember 2016) Hal.: 107-118

harus melakukan koreksi secara manual yang yaitu tahap evaluasi, tahap ini merupakan tahap
membutuhkan waktu lama. Dan mengontrol untuk dapat membantu dosen melakukan
waktu mahasiswa mengerjakan kuis yang monitoring dan hasil belajar masing-masing
disediakan dan atau belajar menggunakan e- mahasiswa dan seluruh capaian pembelajaran.
learning. Adapun tujuan pembelajaran mata
Berdasarkan hasil implementasi kuliah listening 1 yaitu mahasiswa mampu
penggunaan e-learning diatas dapat mendengarkan informasi personal secara
disimpulkan kegiatan ini dilakukan dengan tiga spesifik, mendengarkan untuk mampu
tahap, yaitu tahap persiapan sebagai tahap memprediksi, mendengarkan untuk perkenalan,
pertama dimulai dengan pendaftaran peserta mendengarkan untuk melengkapi dan membuat
perkuliahan melalui dua cara yaitu cara catatan, mendengarkan untuk mengevaluasi,
mendaftrakan kepada operator dan secara membandingkan reaksi lawan bicara serta
mandiri. Persiapan selanjutnya yaitu dosen penilaian dan mendengarkan informasi khusus
akan mendaftarkan mahasiswa tersebut dan secara teliti. Topik yang terdapat pada mata
mulai untuk menyiapkan bahan serta beberapa kuliah listening 1 sama dengan topik yang
bentuk latihan/kuis yang kemudian dikerjakan terdapat pada e-learning. Mahasiswa
oleh mahasiswa. Tahap kedua yaitu tahap melakukan kegiatan tatap muka terlebih dahulu
proses belajar, dimana tahap ini masing-masing kemudian belajar melalui e-learning. Dari hasil
mahasiswa melakukan pembelajaran secara tes yang didapat dengan membandingkan nilai
mandiri dimana pun dan kapan pun sesuai mahasiswa pada saat mengerjakan tugas dalam
deadline yang sudah ditentukan. Pada tahap ini kegiatan perkuliahan tatap muka dan melalui e-
pula mahasiswa dapat mendownload materi learning yang dapat dilihat pada tabel 1.
dan audio pada tiap-tiap unit. Tahap ketiga

Tabel 1. Hasil Tes Mahasiswa melalui Tatap Muka dan e-learning

Nilai Siswa
Unit/Topik Keseluruhan Persentase Keterangan
TM E-learning
Unit 1
3.268 4.730 21,82% Meningkat
(How do you do?)
Unit 2
(Andi, this is Markus)
3.750 4.352 64,96% Meningkat
Unit 3
(What is the time?)
3.790 4.625 12,46% Meningkat
Unit 4
(She’s Young, Slim and 4.268 5.630 20,33% Meningkat
Smart)
Unit 5
(Family Tree)
3.981 5.387 20,98% Meningkat
Unit 6
(Go Straight)
3.682 4.375 10,34% Meningkat

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan mahasiswa hanya memiliki waktu terbatas


perbedaan nilai dari keseluruhan mahasiswa dalam belajar selama 2 x 50 menit dengan
yang mengikuti perkuliahan tatap muka dan kesempatan mendengarkan audio sebanyak 3
dengan menggunakan e-learning. Salah satu kali pada setiap unitnya. Pada Unit 1 dengan
penyebab terjadinya perbedaan nilai yaitu topik “How do you do?” mahasiswa diminta

112
Penerapan Self Directed E-Learning pada Keterampilan Menyimak
Nofvia De Vega dan Arifin

untuk menyusunkan kegiatan secara runtun dan mampu mengidentifikasi informasi yang benar,
mengidentifikasi kalimat benar atau salah, melengkapi kalimat rumpang berdasarkan
mahasiswa juga belajar mengenai ekspresi- audio dan mendeskripsikan anggota keluarga
ekspresi ketika bertemu dengan orang untuk masing-masing. Pada unit ini juga mahasiswa
pertama kali. Pada unit ini mahasiswa rata-rata mengalami peningkatan nilai antara
mendapatkan nilai 48,8 dari nilai keseluruhan pembelajaran dalam kelas (tatap muka) 3.981
3.268. Menggunakan topik yang sama dengan dan melalui e-learning 5.387 dengan
latihan atau kuis yang berbeda pada e-learning persentase sebesar 20,98%. “Go Straight”
mahasiswa rata-rata mendapatkan nilai 70,6 merupakan topik pada unit 6, mahasiswa
dari nilai keseluruhan 4.730 dengan persentase diminta memahami rambu-rambu lalu lintas
nilai peningkatan sebesar 21,82%. dalam Bahasa Inggris, mampu memberikan
Unit 2 pada mata kuliah Listening 1 petunjuk sesuai peta dan mengidentifikasi
menggunakan topik yang berbeda dari Unit 1 petunjuk yang benar dalam peta. Pada unit ini
yaitu “Andi, this is Markus”. Latihan pada nilai yang diperoleh mahasiswa juga
topik ini adalah mahasiswa diminta untuk mengalami perubahan seperti pada unit-unit
mengidentifikasi infromasi yang benar dan lainnya dimana mengalami peningkatan dengan
akurat serta mampu menggunakan ekspresi saat menggunakan e-learning peningkatan ini
memperkenalkan diri dan memperkenalkan sebesar 10,34%.
orang lain dan mampu menulis kembali contoh Dari hasil tes diatas, peneliti
ekspresi yang terdapat pada video. Hasil belajar menyimpulkan ada perbedaan nilai mahasiswa
67 mahasiswa dalam kelas sebesar 3.750 dari kegiatan pembelajaran walaupun
dengan rata-rata mahasiswa mendapatkan nilai menggunakan topik yang sama dengan
56 sementara keseluruhan hasil belajar latihan/kuis yang berbeda. Hal ini terjadi
mahasiswa menggunakan e-learning 4.352 karena pada pembelajaran dalam kelas (tatap
dengan rata-rata 65 dan mengalami muka) mahasiswa terbatas pada pengulangan
peningkatan sebesar 64,96%. audio dengan waktu yang terbatas (2 x 50)
Topik untuk unit 3 yaitu “What is the sementara pada pembelajaran melalui e-
time?” unit ini memberikan latihan kepada learning mahasiswa dapat mengulang audio
mahasiswa untuk dapat membaca jam dan sesuai kebutuhan dengan waktu yang cukup
memahami penggunaan jam dalam Bahasa lama yaitu 1 x 24 jam. Dengan demikian
Inggris serta mampu melengkapi kalimat optimalisasi pemanfaatan melalui e-learning
rumpang berdasarkan audio. Pada unit ini pula dapat membantu dan meningkatkan
mahasiswa mendapatkan peningkatan nilai dari keterampilan menyimak (Listening 1).
pembelajaran dalam kelas (tatap muka) dengan Kuesioner diberikan setelah pertemuan
pembelajaran melalui e-learning, dimana nilai pada semester genap tahun akademik
dalam kelas (tatap muka) 3.790 dan 4.625 pada 2015/2016 berakhir dengan responden seluruh
pembelajaran melalui e-learning dengan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran baik
peningkatan sebesar 12,46%. “She’s Young, dikelas ataupun menggunakan e-learning pada
Slim and Smart” merupakan topik pada unit 4. mata kuliah Listening 1. Kuesioner ini
Pada unit ini mahasiswa diminta untuk dapat berbentuk open questionnaire dengan tidak
mendeskripsikan seseorang dan memahami menyediakan pilihan jawaban dan memberikan
perbedaan comparative dan superlative. kesempatan kepada responden untuk bebas
Mahasiswa mendapatkan peningkatan sebesar menjawab sesuai keadaan yang sesungguhnya.
20,33% dengan nilai pembelajaran dalam kelas Adapun pertanyaan pada kuesioner sebanyak
(tatap muka) 4.268 dan 5.630 pada enam pertanyaan. Pertanyaan pertama
pembelajaran melalui e-learning. bertujuan untuk mengetahui pengalaman
Unit 5 dengan topik “Family Tree” responden tentang penggunaan e-learning.
diberikan kepada mahasiswa agar mahasiswa Pertanyaan kedua bertujuan untuk mengetahui

113
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 7 No. 2 (Juli - Desember 2016) Hal.: 107-118

pendapat responden tentang tampilan dan Tabel 3 menerangkan tentang jawaban


pengoperasian dari e-learning yang dimiliki responden terkait pertanyaan kedua, yang
Universitas Borneo Tarakan. Pertanyaan ketiga diberikan untuk mengetahui pendapat
bertujuan mengetahui pendapat responden responden mengenai tampilan pada e-learning
penggunaan e-learning guna mendukung UBT. Berdasarkan hasil kuesioner sebanyak 61
kegiatan belajar mengajar. Pertanyaan keempat responden memberikan jawaban mudah untuk
bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala mengoperasikan e-learning UBT, 5 responden
reponden selama proses belajar mengajar menjawab lumayan mudah atau cukup mudah
melalui penerapan e-learning. Pertanyaan dan 1 responden menjawab tidak mudah
kelima bertujuan untuk mengetahui keuntungan dikarenakan sering mengalami kesalahan pada
dari pemanfaatan e-learning. Dan pertanyaan saat mengerjakan kuis/latihan pada mata kuliah
keenam bertujuan untuk mengetahui motivasi listening 1 melalui e-learning UBT. Hasil
responden dalam belajar menggunakan e- keseluruhan jawaban responden rata-rata
learning. menjawab mudah untuk dioperasikan dengan
tampilan e-learning yang tidak rumit atau
Tabel 2. Pengalaman Mahasiswa dalam sederhana.
Penggunaan e-learning
Pilihan Jawaban Frekuensi Tabel 4. Pendapat mahasiswa tentang isi dari e-
Pernah 11 learning
Belum Pernah 56 Pilihan Jawaban Frekuensi
Total 67 Memenuhi 57
Kurang memenuhi 7
Pada tabel 2 memperlihatkan jawaban Tidak memenuhi 3
responden terhadap pengalaman mahasiswa Total 67
pada penggunaan e-learning. Berdasarkan hasil
kuesioner yang diberikan kepada 67 responden Hasil kuesioner untuk pertanyaan
untuk pertanyaan pertama sebanyak 56 nomor tiga seperti dapat dilihat pada tabel 4,
responden menjawab belum pernah memiliki hasil yang bervariasi yaitu sebanyak
menggunakan aplikasi e-learning dan 11 57 responden menjawab isi dari aplikasi e-
responden sudah pernah. Pada pertanyaan ini learning sudah mendukung dalam kegiatan
reponden juga diminta untuk memberikan belajar dan mengajar, sementara 7 responden
pendapat mengenai e-learning. Dari jawaban dan 3 responden menjawab kurang dan tidak
responden secara terbuka ini, dapat ditarik memenuhi dikarenakan tidak tersedianya
kesimpulan bahwa dengan pemanfaatan sumber belajar lainnya seperti buku yang dapat
aplikasi e-learning dapat membantu mahasiswa di-download secara gratis. Dalam hal ini dosen
dalam proses pembelajaran dimanapun dan telah menyiapkan bahan belajar sebagai
kapanpun serta dapat meningkatkan panduan dalam mengerjakan latihan/kuis
kemampuan keterampilan listening mahasiswa. namun tidak memberikan link website yang
11 responden sudah pernah menggunakan e- menyediakan sumber belajar lainnya yang
learning pada saat masih Sekolah. dapat diakses oleh mahasiswa guna penunjang
kegiatan belajar mengajar melalui e-learning.
Tabel 3. Pendapat mahasiswa tentang tampilan
e-learning
Pilihan Jawaban Frekuensi
Mudah 61
Cukup Mudah 5
Tidak Mudah 1
Total 67

114
Penerapan Self Directed E-Learning pada Keterampilan Menyimak
Nofvia De Vega dan Arifin

Tabel 5. Pendapat mahasiswa tentang isi dari e- berlangsung ditutup sehingga siswa tidak dapat
learning mengakses kembali.
Pilihan Jawaban Frekuensi Pemadaman listrik, instruksi tidak jelas
Jaringan Internet 53 dan tidak ada kendala dijawab oleh 1
Login 7 responden untuk masing-masing jawaban.
Waktu yang terbatas 2 Kendala selanjutnya yaitu, mati listrik. Hal ini
Pemadaman listrik 1 terjadi karena di Kota Tarakan dilakukan
Speaker yang terlalu 2 pemadaman listrik bergilir namun harusnya
cepat sudah diantisipasi oleh mahasiswa berdasarkan
Instruksi tidak jelas 1 jadwal pemadaman listrik bergilir yang telah
Tidak ada kendala 1 diumumkan oleh Pemerintah Kota Tarakan.
Total 67
Karena proses pembelajaran e-learning dapat
dilakukan dimanapun dan kapapun tanpa harus
Pada bagian ini peneliti telah bertatap muka oleh pengajar, hal ini salah satu
mengimpun beberapa kendala yang dihadapi kendala yang dihadapi mahasiswa yaitu kurang
oleh mahasiswa selama proses belajar melalui jelasnya instruksi/petunjuk soal untuk
e-learning, seperti dapat dilihat pada tabel 5, latihan/kuis. Dosen memberikan ruang untuk
dan dari hasil kuesioner sebanyak 53 responden dapat mengajukan pertanyaan melalui pesan
memberikan tanggapan jika jaringan internet yang disiapkan oleh dosen dan terjadi interaksi
sebagai kendala terbesar responden untuk dapat tanya jawab seperti proses pembelajaran
belajar melalui e-learning ini. Sistem e- dikelas.
learning merupakan proses belajar mengajar
dengan menggunakan elektronik terutama Tabel 6. Pendapat mahasiswa tentang
internet sebagai sistem pembelajarannya, keuntungan dalam pemanfaatan e-learning
sehingga memungkinkan pembelajar dan
Pilihan Jawaban Frekuensi
pengajar mengalami kendala teknis yaitu
Membantu proses belajar 51
jaringan internet.
Dapat belajar kapanpun 11
Kendala terbesar kedua yaitu saat dan dimanapun
peserta atau mahasiswa mencoba untuk log in Sebagai pengetahuan baru 5
pada sistem e-learning ini. Pada dasarnya Total 67
lambat atau cepatnya respon pada sistem e-
learning terutama saat log in tergantung pada Pertanyaan kelima pada kuesioner yaitu
jaringan internet atau penuhnya kuota yang menurut anda keuntungan apa yang anda dapat
masuk disaat bersamaan. Dengan jumlah dalam pemanfaatan E-learning UBT?
responden yang sama yaitu masing-masing 2 Berdasarkan hasil kuesioner seperti yang dapat
responden menjawab waktu yang terbatas dan dilihat pada tabel 6, sebanyak 51 responden
speaker yang terlalu cepat menjadi kendala menjawab proses pembelajaran melalui e-
pada proses pembelajaran melalui e-learning. learning dapat membantu mahasiswa dalam
Dalam proses belajar melalui e-learning, proses belajar dimana mahasiswa dapat
peserta diberikan waktu selama 1 x 24 jam mengerjakan latihan/kuis lebih fokus dan dapat
setelah pembelajaran dikelas diberikan, hal ini mengulang audio sesuai kebutuhan. Manfaat
dilakukan karena tanpa diberikan batas waktu lain berdasarkan pendapat 11 responden yaitu
mahasiswa tidak disiplin dalam pengumpulan belajar melalui e-learning dapat dilakukan
tugas. Hal ini sering terjadi saat pembelajaran dimanapun dan kapanpun oleh mahasiswa dan
dikelas dilakukan. Jika hingga waktu yang sebagai pengetahuan baru terutama
diberikan mahasiswa tidak mengerjakan, penggunaan media pembelajaran berbasis
otomatis unit pada e-learning yang sedang internet juga menjadi manfaat dari

115
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 7 No. 2 (Juli - Desember 2016) Hal.: 107-118

pembelajaran melalui e-learning oleh 5 yaitu tahap proses belajar yang dilakukan oleh
responden. mahasiswa melalui e-learning secara mandiri
dan dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun
Tabel 7. Pendapat mahasiswa tentang motivasi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
belajar melalui pemanfaatan e-learning Tahap ketiga yaitu tahap evaluasi, tahap ini
Pilihan Jawaban Frekuensi memudahkan dosen dalam melakukan kegiatan
Termotivasi 58 monitoring yang telah disiapkan dalam tombol
Kurang termotivasi 4 administrasi dimana dosen dapat melakukan
Tidak termotivasi 5 evaluasi untuk masing-masing unit dan kuis
Total 67 yang telah dikerjakan oleh mahasiswa.
Berdasarkan hasil tes mahasiswa dalam
Berdasarkan hasil kuesioner terutama penerapan e-learning menunjukkan perbedaan
pada pertanyaan terakhir mengenai motivasi nilai dari keseluruhan mahasiswa yang
saat belajar melalui e-learning, yang dapat mengikuti perkuliahan tatap muka dan dengan
dilihat pada tabel 7. Sebanyak 58 responden menggunakan e-learning. Salah satu penyebab
menjawab melalui e-learning proses terjadinya perbedaan nilai yaitu mahasiswa
pembelajaran menjadi termotivasi dikarenakan hanya memiliki waktu terbatas dalam belajar
banyaknya keuntungan yang didapat. 4 selama 2 x 50 menit dengan kesempatan
responden juga menjawab kurang termotivasi mendengarkan audio sebanyak 3 kali pada
terutama saat mengalami beberapa kendala dan setiap unitnya.
5 responden menjawab tidak termotivasi Hasil kuesioner yang telah dibagikan
belajar melalui pemanfaatan e-learning karena kepada seluruh responden menunjukkan
proses belajar mengajar harusnya didukung jawaban yang bervariasi, yaitu pada pertanyaan
oleh interaksi secara tatap muka antara pertama sebanyak 56 responden menjawab
pengajar dan pembelajar. belum pernah menggunakan aplikasi e-learning
Self directed e-learning memiliki dan 11 responden sudah pernah. Pertanyaan
pengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa kedua, sebanyak 61 responden memberikan
terutama pada aktifitas belajar mengajar yang jawaban mudah untuk mengoperasikan e-
dilakukan. Hal ini sependapat dengan Loo dan learning UBT, 5 responden menjawab lumayan
Thorpe (2002) kegiatan pembelajaran secara mudah atau cukup mudah dan 1 responden
elektronik memiliki makna yang sama dengan menjawab tidak mudah dikarenakan sering
makna pendidikan pada umumnya. Hal ini mengalami kesalahan pada saat mengerjakan
didukung oleh Welker (2002) bahwa teknologi kuis/latihan pada mata kuliah listening 1
pada dasarnya (apapun bentuknya) memilki melalui e-learning UBT. Pertanyaan ketiga
sifat yang netral sehingga dalam pendidikan sebanyak 57 responden menjawab isi dari
pengajar (dosen) dalam melakukan penerapan aplikasi e-learning sudah mendukung dalam
berbagai pendekatan pendidikan atau kegiatan belajar dan mengajar, sementara 7
pedagogis terhadap teknologi tersebut. responden dan 3 responden menjawab kurang
dan tidak memenuhi dikarenakan tidak
tersedianya sumber belajar lainnya seperti buku
PENUTUP yang dapat didownload secara gratis.
Pertanyaan keempat, sebanyak 53
Simpulan responden memberikan tanggapan jika jaringan
Kegiatan optimalisasi dimulai melalui internet sebagai kendala terbesar responden
tahap persiapan bahan latihan berupa kuis dan untuk dapat belajar melalui e-learning, kendala
juga bahan pembelajaran mandiri. Tahap terbesar kedua yaitu saat peserta atau
pertama yaitu tahap persiapan dengan memulai mahasiswa mencoba untuk log in pada sistem
membuat akun serta materi belajar, tahap kedua e-learning, dengan jumlah responden yang

116
Penerapan Self Directed E-Learning pada Keterampilan Menyimak
Nofvia De Vega dan Arifin

sama yaitu masing-masing 2 responden peneliti lain agar dapat meninjau kembali
menjawab waktu yang terbatas dan speaker pemanfaatan penggunaan e-learning atau
yang terlalu cepat menjadi kendala pada proses media pembelajaran lainnya berbasis teknologi,
pembelajaran melalui e-learning dan mati informasi dan komunikasi dalam ranah
listrik, instruksi tidak jelas dan tidak ada pendidikan. Agar saling keterkaitan satu
kendala dijawab oleh 1 responden untuk dengan yang lain.
masing-masing jawaban.
Pertanyaan kelima sebanyak 51 Ucapan Terima Kasih
responden menjawab proses pembelajaran Penulis mengucapkan terima kasih
melalui e-learning dapat membantu mahasiswa kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan
dalam proses belajar dimana mahasiswa dapat Pendidikan Tinggi serta dukungan dalam hal
mengerjakan latihan/kuis lebih fokus dan dapat dana pada penelitian ini, tak lupa penulis
mengulang audio sesuai kebutuhan. Manfaat sampaikan terima kasih pula kepada pihak-
lain berdasarkan pendapat 11 responden yaitu pihak dari Univeristas Borneo Tarakan yang
belajar melalui e-learning dapat dilakukan telah membantu penulis dalam menyelesaikan
dimanapun dan kapanpun oleh mahasiswa dan penelitian ini.
sebagai pengetahuan baru terutama
penggunaan media pembelajaran berbasis
internet juga menjadi manfaat dari DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran melalui e-learning oleh 5
responden. Pertanyaan keenam yaitu Sebanyak Bondet, Wrahatnala. 2012. Angket atau Kuisioner
58 responden menjawab melalui e-learning (Questionaire). [Online]. Halaman Tersedia
proses pembelajaran menjadi termotivasi http://ssbelajar.blogspot.com.
dikarenakan banyaknya keuntungan yang Gibbons, Maurice. 2002. The Self Directed
didapat. 4 responden juga menjawab kurang Learning Handbook Challenging
Adolescent Student to Exel. San Fransisco:
termotivasi terutama saat mengalami beberapa
Jhon Wiley & Sons, Inc.
kendala dan 5 responden menjawab tidak Loo dan Thorpe. 2002. Using Reflective Learning
termotivasi belajar melalui pemanfaatan e- Journal to Improve Individual and Team
learning karena proses belajar mengajar Peerformance. Dalam An International
harusnya didukung oleh interaksi secara tatap Journal. Vol 8 (5).6 Halaman. Tersedia
muka antara pengajar dan pembelajar. http://www.emeraldinsight.com/researchreg
isters.
Saran Michael, A. 2013. Michael Allen’s Guide to E-
Berdasarkan hasil kesimpulan Learning. Canada: John Wiley & Sons.
penelitian maka saran-saran yang dapar Nazlely, Maulidini dan Anggaraeni, Dina Filia.
diusulkan adalah pengajar/lembaga pendidikan 2012. Perbedaan Self Directed Learning
Ditinjau Dari Pola Pembelajaran E-
berfungsi sebagai mediator/pembimbing
Learning Pada Mahasiswa Universitas
diperlukan sebuah restrukturisasi terhadap Sumatera Utara. Skripsi.
kebijakan sistem pendidikan, kurikulum dan Riyana. 2009. Konsep dasar e-learning. Dokumen
manajemen yang dapat mendukung presentasi pada perkuliahan e-learning di
pemanfaatan teknologi informasi dan Jurusan Kurikulum dan Teknologi
komunikasi untuk pendidikan secara optimal. Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Melalui teknologi-teknologi pembelajaran saat Universitas Pendidikan Indonesia,
ini pengajar dan pembelajar dapat mengikuti Bandung.
perkembangan berdasarkan asas kemutakhiran Rivers and Temperley. 1978. A Pratical Guide to
saling terintegrasi satu sama lain. Dampak the Teaching of English as a Second or
akhir akan mempengaruhi pengetahuan dan Foreign Language. New York: Oxford
University Press.
keterampilan para penerus bangsa. Saran untuk

117
Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi
Volume: 7 No. 2 (Juli - Desember 2016) Hal.: 107-118

Safitri, Nurul Dian. 2014. Efektifitas Self Directed


Learning Ditinjau dari Kecerdasan
Personal Terhadap Tingkat Pemahaman
Mahasiswa IKIP PGRI Bojonegoro. Dalam
Jurnal Magistra No. 90 Tahun XXVI.
Seamolec, Seameo. 2008. Pendidikan Jarak Jauh
(PJJ). Jakarta: Seameo-Seamolec.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif.
Bandung: ALFABETA
Suyanto, A.H. 2005. Mengenal E-learning. Artikel
didownload dari http://www.asep-
hs.web.ugm.ac.id. Pada 10 April 2015.
Hlm. 1
Weller, M. (2002). Delivering learning on the Net:
The why, what & how of online education.
Psychology Press.

118

View publication stats

You might also like