Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019

Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763


Universitas Banten Jaya

PENGARUH KEAKTIFAN BELAJAR &


KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MAHASISWA

(Studi Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan &


Ilmu Pendidikan Universitas Banten Jaya)

Oleh: 1. Nely Hartika, 2. Farach Mariana


Universitas Banten Jaya
Serang, Indonesia
[email protected], [email protected]

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine 1) inflence of student learning activeness on learning
achievement. 2) influence of emotional intelligence on learning achievement. 3) the influence of
learning activeness & emotional intelligence on learning achievement. This type of research is
quantitative descriptive research. This study took place at the University of Banten Jaya, the Teaching
and Education Faculty, majoring in Accounting. The population in this study were all students of the FKIP
Accounting Education University of Banten Jaya, the population in this study were 84 students. Data
collection techniques using questionnaire and docimentation techniques. The analysis technique used is
multiple linear regression analysis. Test of the significance of multiple linear regression (Test F)
and test the significance of multiple linear regression coefficients (t test), in addition to the
calculation of relative donations and effective contributions. The results showed that 1) Learning activity did
not have a significant influence on the learning achievement of Accounting Education students of Banten
Jaya Faculty of Teacher Training and Education which was indicated by table> thitung (1,667> 0,858). 2)
Emotional Intelligence does not have a significant influence on the learning achievement of
Accounting Education students of Banten Jaya Faculty of Teacher Training and Education which is
indicated by table> thitung (1.667> 0.61) 3) Learning activity and intelligence together do not
significantly influence the learning achievement of FKIP Accounting education students Banten
Jaya University. Based on the F test, it is known that H0 received by Ha is rejected because
Fcount> Ftable (0.594> 0.311) and the significance of significance of 0.05. That is 0.555. 4) Student learning
activeness variables contribute 6.25% effectively, students emotional intelligence variable contributes
6.1% effectively so the total contribution is 12.35%, while the remaining 87.65% is influenced by
other variables not examined.

Keyword : Learning Activities, Emotional Intelligence On Student Achievement

PENDAHULUAN dengan berbagai pendekatan-pendekatan


Pada era revolusi industri 4.0 dimana dalam pembelajaran. Kecakapan dan
persaingan ketat telah terjadi baik dalam keaktifan mahasiswa sangatlah dituntut
dunia industri maupun dunia pendidikan. dan sangat menentukan tingkat prestasi
Dunia pendidikan harus siap menghadapi belajar, mahasiswa harus merubah cara
tantangan yang terjadi.Salah satu upaya pandang dan cara berpikir. Sejalan dengan
yang dilakukan adalah bagaimana itu proyeksi pembelajaran abad 21 dimana
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa empat kompetensi yang harus dimiliki

57
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

oleh mahasiswa diantaranya: pertama belajar yang aktif dan efektif. Dosen juga
mahasiswa harus bisa berpikir harus mempunyai kemampuan mengelola
kritis,kreatif dan dapat mengungkapkan kelas dengan baik agar mahasiwa dapat
pendapatnya tanpa mendapat tekanan dari belajar dengan baik.
manapun berpikir secara rasional dan Dosen dapat menggunakan berbagai
tidak mengedepankan emosi agar dapat model, metode, dan strategi yang dapat
bersaing, kedua mahasiswa harus bisa digunakan dosen untuk mengelola
bekerjasama dalam hal networking kegiatan pembelajaran agar lebih
(jaringan). sebab keberhasilan salah bervariasi. Namun hal tersebut belum
satunya dipengaruhi oleh jaringan.yang dilakukan dosen secara optimal. Masih
ketiga kompetensi yang diperlukan dalam terbatasnya sumber daya manusia hingga
pembelajaran abad 21 adalah kompetensi terbatasnya sumber belajar yang dapat
kemampuan berkomunikasi, keterampilan disediakan oleh sekolah membuat
ini sangatlah penting untuk dapat meraih pembelajaran masih belum bervariasi dan
prestasi belajar yang tinggi. Kemampuan aktif. Suasana belajar yang tidak kondusif
berkomunikasi juga diiringi dengan serta pembelajaran yang monoton.
kemampuan teknologi atau istilah saat ini Kondisi pembelajaran yang seperti
melek teknologi agar dapat bersaing pada inilah yang membuat mahasiswa merasa
era digital ini. Ke-empat kompetensi yang bosan dan mengantuk dan pada ahirnya
tidak kalah pentingnya yaitu berinovasi tidak fokus dan tidak dapat menerima
dalam kreativitas, agar dapat bertahan dengan baik materi yang disampaikan.
pada abad 21 ini. Didalam melaksanakan Mahasiswa cenderung tidak aktif dan
kegiatan pembelajaran terjadi dua lebih pasif, dosen juga kurang memiliki
kegiatan yang tidak dapat dihindari dan keterampilan dalam mengkolaborasi
dua kegiatan yang bersinergi, yaitu dosen berbagai pendekatan dan metode
mengajar dan mahasiwa belajar. Keaktifan mengajar. jika hal ini dibiarkan berlarut-
seorang mahasiwa dan pengalaman larut maka prestasi belajar mahasiswa
belajarnya dijadikan salah satu aspek tentunya akan semakin rendah.
perubahan dalam dirinya dari aspek Rendahnya prestasi belajar
kognitif, psikomotorik dan afektif. mahasiswa dapat disebabkan karena
Dosen yang kompeten yaitu dosen belum terwujudnya mahasiswa aktif
yang dapat menciptakan lingkungan belajar. “Keaktifan belajar siswa

58
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

merupakan persoalan penting dan tugas belajarnya


mendasar yang harus difahami, dan 2) Terlibat dalam pemecahan masalah
dikembangkan setiap guru/dosen dalam 3) Bertanya kepada siswa lain/kepada
proses pembelajaran sehingga keaktifan guru apabila tidak memahami
siswa perlu digali dari potensi-potensinya, persoalan yang dihadapinya
yang mereka aktualisasikan melalui 4) Berusaha mencari berbagai
aktifitasnya untuk mencapai tujuan informasi yang diperoleh untuk
pembelajaran” (Aunurrahman, 2010:119) pemecahan masalah
Belajar aktif adalah “Metode 5) Melaksanakan diskusi kelompok
pengajaran yang melibatkan siswa secara Menilai kemampuan dirinya dan hasil
aktif dalam proses pembelajaran. yang diperolehnya
Pembelajaran aktif mengondisikan agar 6) Melatih diri dalam memecahkan soal
siswa selalu melakukan pengalaman atau masalah
belajar yang bermakna dan senantiasa 7) Kesempatan menggunakan/
berpikir tentang apa yang dapat menerapkan apa yang
dilakukanya (Warsono dan Hariyanto, diperolehnya dalam menyelesaikan
2013: 12)” tugas/persoalan yang dihadapinya.
Dari pendapat diatas dapat Dalam menyelesaikan tugas/ persoalan
disimpulkan bahwa pembelajaran aktif yang dihadapinya. Keaktifan mahasiswa
adalah pembelajaran yang mengajak sangat bervariasi, peran dosen lah untuk
mahasiswa untuk selalu belajar menjamin setiap mahasiswa untuk
aktif, pembelajaran dengan penuh memperoleh pengetahuan dan
semangat, hidup, giat, keterampilan dalam kondisi yang ada.
berkesinambungan, kuat dan efektif . dan Dosen juga harus selalu memberi
dalam pembelajaran aktif mahasiswa kesempatan bagi mahasiswa untuk
harus aktif untuk berfikir logis, bersikap aktif mencari, memperoleh, dan
menerapkan ide-ide, memecahkan mengolah hasil belajarnya.
persoalan dan menanamkan konsep. Keaktifan mahasiswa dalam proses
Menurut Sudjana (2010:61), pembelajaran dapat merangsang dan
Keaktifan belajar siswa dapat dilihat dari: mengembangkan bakat yang dimilikinya,
1) Partisipasi aktif dalam mahasiswa juga dapat berlatih untuk
melaksanakan melaksanakan berfikir kritis dan dapat dipecahkan

59
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

permasalahan-permasalahan dalam kehi- pribadi. Gardner dalam bukunya yang


dupan sehari-hari. Disamping itu, Dosen berjudul Frames Of Mind mengatakan
juga dapat merekayasa sistem bahwa bukan hanya satu jenis kecerdasan
pembelajaran secara sistematis sehingga yang monolitik yang penting untuk
merangsang keaktifan mahasiswa dalam meraih sukses dalam kehidupan,
proses pembelajaran. Keaktifan melainkan ada spektrum kecerdasan yang
dipengaruhi oleh beberapa faktor. lebar dengan tujuh varietas utama yaitu
Menurut Gagne dan Briggs faktor- linguistik, matematika/logika, spasial,
faktor tersebut diantaranya : kinestetik, musik, interpersonal dan
1) Memberikan dorongan atau menarik intrapersonal. Kecerdasan ini dinamakan
perhatian siswa, sehingga mereka dapat oleh Gardner sebagai kecerdasan pribadi
berperan aktif dalam kegiatan yang oleh Goleman disebut sebagai
pembelajaran. kecerdasan emosional (Goleman, 2012:
2) Menjelaskan tujuan intruksional 50 )”,
(kemampuan dasar kepada siswa). “Kecerdasan pribadi terdiri dari:
3) Mengingatkan kompetensi belajar ”kecerdasan antar pribadi yaitu
kepada siswa. kemampuan untuk memahami orang lain,
4) Memberikan stimulus (masalah, topik apa yang memotivasi mereka, bagaimana
dan konsep yang akan dipelajari). mereka bekerja, bagaimana bekerja bahu
5) Memberi petunjuk kepada siswa cara membahu dengan kecerdasan. Sedangkan
mempelajarinya. kecerdasan intra pribadi adalah
6) Memunculkan aktivitas, partisipasi kemampuan yang korelatif, tetapi terarah
siswa dalam kegiatan pembelajaran. ke dalam diri. Kemampuan tersebut
7) Memberi umpan balik (feed back) adalah kemampuan membentuk suatu
8) Melakukan tagihan-tagihan kepada model diri sendiri yang teliti dan mengacu
siswa berupa tes, sehingga kemampua pada diri serta kemampuan untuk
siswa selalu terpantau dan terukur. menggunakan modal tadi sebagai alat
9) Menyimpulkan setiap materi yang untuk menempuh kehidupan secara
disampaikan di akhir pelajaran efektif.” (Goleman, 2012 : 52 )”.
Selain keaktifan belajar mahasiswa Dari Pendapat diatas dapat
prestasi belajar mahasiswa juga disimpulkan bahwa untuk meraih
dipengaruhi oleh kecerdasan secara kesuksesan dalam hidup dengan tujuh

60
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

varietas utama yaitu linguistik, dikuasai oleh emosi. Kesadaran diri


matematika/logika, spasial, kinestetik, memang belum menjamin penguasaan
musik, interpersonal dan intrapersonal, emosi, namun merupakan salah satu
kecerdasan ini dinamakan kecerdasan prasyarat penting untuk
pribadi. kecerdasan pribadi terdiri dari mengendalikan emosi sehingga
memahami orang lain, memotivasi individu mudah menguasai emosi.
bagaimana mereka bekerja, bagaimana b. Mengelola Emosi
bekerja bahu membahu dengan Mengelola emosi merupakan
kecerdasan. dan kecerdasan antar pribadi kemampuan individu dalam
yaitu merupakan kunci menuju menangani perasaan agar dapat
pengetahuan diri. terungkap dengan tepat atau selaras,
Goleman (2012:58-59) menempatkan sehingga tercapai keseimbangan
kecerdasan pribadi Gardner dalam definisi dalam diri individu. Menjaga agar
dasar tentang kecerdasan emosional yang emosi yang merisaukan tetap
dicetuskannya dan memperluas terkendali merupakan kunci menuju
kemampuan tersebut menjadi lima kesejahteraan emosi. Emosi
kemampuan utama, yaitu : berlebihan, yang meningkat dengan
a. Mengenali Emosi Diri intensitas terlampau lama akan
Mengenali emosi diri sendiri mengoyak kestabilan kita.
merupakan suatu kemampuan untuk Kemampuan ini mencakup
mengenali perasaan sewaktu perasaan kemampuan untuk menghibur diri
itu terjadi. Kemampuan ini merupakan sendiri, melepaskan kecemasan,
dasar dari kecerdasan emosional, para kemurungan atau ketersinggungan dan
ahli psikologi menyebutkan kesadaran akibat-akibat yang ditimbulkannya
diri sebagai metamood, yakni serta kemampuan untuk bangkit dari
kesadaran seseorang akan emosinya perasaan-perasaan yang menekan.
sendiri c. Memotivasi Diri Sendiri
Kesadaran diri adalah waspada Prestasi harus dilalui dengan
terhadap suasana hati maupun pikiran dimilikinya motivasi dalam diri
tentang suasana hati, bila kurang individu, yang berarti memiliki
waspada maka individu menjadi ketekunan untuk menahan diri
mudah larut dalam aliran emosi dan terhadap kepuasan dan mengendalikan

61
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

dorongan hati, serta mempunyai memahami keinginan serta kemauan


perasaan motivasi yang positif, yaitu orang lain.
antusianisme, gairah, optimis dan Berdasarkan uraian tersebut di atas,
keyakinan diri. dalam penelitian ini yang dimaksud
d. Mengenali Emosi Orang Lain. dengan kecerdasan emosional adalah
Kemampuan untuk mengenali emosi kemampuan siswa untuk mengenali emosi
orang lain disebut juga empati. diri, mengelola emosi diri, memotivasi
Kemampuan seseorang untuk diri sendiri, mengenali emosi orang lain
mengenali orang lain atau peduli, (empati) dan kemampuan untuk membina
menunjukkan kemampuan empati hubungan (kerjasama) dengan orang lain
seseorang. Individu yang memiliki Secara etimologis istilah prestasi
kemampuan empati lebih mampu merupakan kata serapan dan Bahasa
menangkap sinyal-sinyal sosial yang belanda yaitu dari kata prestatie, yang
tersembunyi yang mengisyaratkan biasa diartikan sebagai hasil usaha, atau
apa-apa yang dibutuhkan orang lain suatu hasil yang telah dicapai, baik itu
sehingga ia lebih mampu menerima dilakukan ataupun dikerjakan, “dalam
sudut pandang orang lain, peka dunia pendidikan terdapat dua jenis
terhadap perasaan orang lain dan lebih prestasi, yaitu prestasi akademik dan
mampu untuk mendengarkan orang prestasi belajar, prestasi akademik
lain. maksudnya adalah suatu hasil pelajaran
e. Membina Hubungan yang diperoleh dari kegiatan sekolah yang
Kemampuan dalam membina bersifat kognitif (cognitive) dan biasanya
hubungan merupakan suatu melalui pengukuran dan penilaian.
keterampilan yang menunjang Adapun yang dimaksud dengan prestasi
popularitas, kepemimpinan dan belajar adalah penguasaan pengetahuan
keberhasilan antar pribadi. atau keterampilan yang dikembangkan
Keterampilan dalam oleh suatu mata pelajaran yang lazimnya
berkomunikasi merupakan ditunjukan dengan nilai test atau angka
kemampuan dasar dalam keberhasilan nilai yang diberikan guru (Dikbud Dalam
membina hubungan. Individu sulit Heri Gunawan 2013:153).”
untuk mendapatkan apa yang “Prestasi belajar adalah kecakapan
diinginkannya dan sulit juga nata atau aktual yang menunjukan kepada

62
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

aspek kecakapan yang segera dapat keadaan/kondisi jasmani (aspek fisiologis)


didemostrasikan dan diuji karena dan rohani siswa (aspek psikologis); (b)
merupakan hasil usaha yang bersangkutan faktor eksternal (faktor dari luar siswa),
dengan bahan dan dalam hal-hal tertentu yakni kondisi lingkungan.
yang dialaminya. Prestasi belajar adalah METODE PENELITIAN
tingkat keberhasilan yang telah dicapai Metode yang digunakan dalam
siswa dalam suatu kurun waktu proses penelitian ini adalah metode penelitian
belajar tertentu yang dapat diketahui dan Kuantitatif sedangkan dalam menganalisis
hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh data menggunakan statistik deskriptif.
guru (Syamsuddin Dalam Heri Gunawan Dalam penelitian ini yang menjadi
2013: 153)”. subjek penelitian yaitu Mahasiswa
Berdasarkan pengertian tersebut di Universitas Banten Jaya (UNBAJA).
atas, maka dapat disimpulkan bahwa Teknik pengumpulan data penelitian ini
prestasi belajar adalah hasil belajar yang dengan menggunakan angket dan
dapat dicapai oleh individu setelah kuesioner. Angket kuesioner berisi
melaksanakan serangkaian proses belajar. petunjuk pengisian angket kuesioner,
Ditingkat perguruan tinggi atau identitas responden yang terdiri dari
universitas prestasi belajar mahasiswa Nama, NPM, dan Semester, keterangan
dinyatakan dengan indeks prestasi (IP). tentang pemberian skor dari setiap
Tingkat keberhasilan studi yang dicapai pertanyaan dan yang terakhir terdapat
oleh mahasiswa dari semua kegiatan beberapa pertanyaan yang diajukan
akademik yang diikuti dalam jangka kepada responden. Populasi dalam
waktu tertentu yang dinyatakan dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa
bentuk bilangan disebut Indeks Prestasi Pendidikan Akuntansi Pada Fakultas
(IP). Keguruan dan ilmu pendidikan Universtas
Faktor-faktor yang mempengaruhi Banten Jaya.
Prestasi belajar Secara umum menurut Teknik pengumpulan data yang
(Muhibbin Syah Dalam Gunawan 2013 : digunakan dalam penelitian ini adalah
157). Faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai berikut : angket, dokumentasi dan
prestasi belajar siswa dapat dibedakan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan
menjadi 3 macam yaitu : “(a) faktor instrumen berupa kuesioner (angket) yang
internal (faktor dari dalam siswa) yakni memuat pertanyaan atau pernyataan

63
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

tertulis yang diajukan kepada mahasiswa Jika r hitung > r tabel (lihat tabel r) maka Ho
Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan ditolak
Prodi pendidikan akuntansi Universitas Jika r hitung < r tabel (lihat tabel r) maka Ha
Banten Jaya. Langkah-langkah sebagai diterima
berikut : Membuat Kisi-kisi Instrumen b. Melihat nilai koefisien korelasi
Instrument untuk mengungkap keaktifan merupakan nilai yang digunakan untuk
belajar dan kecerdasan emosional mengukur kekuatan suatu hubungan antar
menggunakan angket dengan skala Likert. variabel. Koefisien korelasi memiliki nilai
Uji coba instrumen dilakukan kepada antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi korelasi antara plus (+) atau minus (-).
Fakultas Ilmu Pendidikan Akuntansi Uji Reliabilitas
Universitas Banten Jaya dengan Reliabilitas (keandalan) merupakan
mengambil 84 responden yang tidak ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
termasuk dalam sampel penelitian responden dalam menjawab hal yang
Uji Validitas berkaitan dengan kontruk-kontruk
Uji validitas digunakan untuk mengetahui pertanyaan yang merupakan dimensi suatu
kelayakan butir-butir dalam suatu daftar variabel dan disusun dalam suatu benttuk
pertanyaan ini pada umumnya mendukung kuisioner (V. Wiratna Sujarweni dan Poly
suatu kelompok variabel tertentu. Uji Endrayanto, 2012 : 186). Uji reliabilitas
validitas sebaiknya dilakukan pada setiap dapat dilakukan secara bersama-sama
butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil terhadap seluruh butir pertanyaan.
r hitung dibandingan dengan rtabel dimana Jika nilai Alpha > 0.60 maka relibel.
df=n-2 dengan sig 5%. bila r tabel <r hitung Dengan rumus sebagai berikut :
maka valid. Pengukuran dilakukan dengan

mengkorelasikan skor total setiap item [ ][ − ]
dengan skor total seluruh item, dengan ( − )
menggunakan teknik korelasi product Dimana :
moment pearson r = koefisien reliability instrument
a. untuk membuktikan antara dua variable (Cronbach alfa)
berhubungan atau tidak dapat kita lihat k = banyak nya butir pertanyaan
kriteria sebagai berikut : ∑ = total varians butir
= total varians

64
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

Teknik Analisis Data Pengujian dilakukan dengan analisi grafik


1. Analisis Deskriptif plot atau uji non-parametrik One
Analisis deskriptif adalah pengolahan Sample Kolmorov Smirnov Test.
data untuk tujuan mendeskripsikan atau Pengambilan keputusan dilakukan dengan
memberi gambaran terhadap objek yang membandingkan P Value yang diperoleh
diteliti melalui data sampel atau populasi. dari hasil pengujian normalitas dengan
Data yang diolah dalam statistisik tingkat signifikasi sebesar 0,05 data
deskriptif hanya satu variabel saja. Pada dikatakan terdistribusi secara normal jika
statistik deskriptif dapat menghasilkan probabilitas kurang dari 0,05 maka data
tabel, grafik, diagram (V. Wiratna yang dijadikam dalam penelitian ini tidak
Sujarweni dan Poly Endrayanto, 2012 : berdistribusi normal.
23). Hasil analisis deskriptif dalam 2) . Uji Linearitas
penelitian ini akan disajikan dalam bentuk Uji ini digunakan untuk melihat
tabel dan diagram, hal ini dilakukan agar apakah terjadi hubungan yang linier atau
pembaca lebih mudah memahami. tidak antar variabel. Uji yang digunakan
2. Analisis Inferensial adalah uji Mean-Test for Linearity
Analisis inferensial dimaksudkan menggunakan SPSS. Dua variabel
untuk mengambil kesimpulan dengan dikatakan mempunyai hubungan yang
menguji hipotesis (V. Wiratna Sujarweni linear bila nilai signifikasi pada Linearity
dan Poly Endrayanto, 2012 : 104). kurang dari 0,05 atau berdasar teori lain
Analisis inferensial digunakan untuk yaitu jika signifikasi pada Deviation from
mengetahui hubungan kausalitas atau Linearity lebih dari 0,05 maka kedua
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel berhubungan secara linier Uji
variabel terikat. linearitas berfungsi untuk mengetahui
a. Uji Prasyarat Analisis hubungan antara dua variabel, yaitu ada
1) Uji Normalitas atau tidaknya signifikasi keterkaitan
Uji normalitas digunakan untuk variabel satu dengan yang lain, serta
melihat normalitas model regresi, variabel sifatnya linear atau tidak (V. Wiratna
residual memiliki distribusi normal. Sujarweni dan Poly Endrayanto, 2012 :
Distribusi normal akan membentuk garis 104). Adapun rumus uji linearitas adalah
diagonalnya (Gozali 2013: 160). sebagai berikut:
Y = a + bX1

65
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

Dimana : X2= kecerdasan emosional


Y = Variabel terikat
X1= Variabel bebas Berikut langkah-langkah dalam
a = Kostanta intersep pengujian hipotesis:
b = (slop/kemiringan) koefisien 1) Uji Parsial (Uji t)
regresi Y atas X kembali Untuk menguji bagaimana pengaruh
(Singgih Santoso 2012: 234). masing-masing variabel bebas secara
Untuk mendektesi ada tidaknya sendiri-sendiri terhadap variabel terikat
multikolineritas dapat dilihat dari besaran maka dilakukan uji t. Sehingga bisa
variance inflation factor (VIF) dan diketahui diterima atau tidaknya hipotesis
tolerance. Suatu model regresi yang bebas satu dan dua. Jika nilai sig kurang dari
multikolinearitas mempunyai pedoman 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat
dimana angka tolerance mendekati 1. pengaruh yang signifikan dari masing-
Batas VIF adalah 10, jika nilai VIF masing variabel bebas terhadap variabel
dibawah 10 , maka tidak terjadi terikat.
Multikolinearitas. Se = √∑ 2−( 1⋅∑ 1 + 2 ⋅∑ 2. )
b. Uji Hipotesis ∑ 22 2 = √ (∑ 12)(∑ 22)−(∑ 1. 2)2
Uji hipotesis yang dilakukan dalam Mencari uji hipotesis apakah terdapat
penelitian ini dengan menggunakan pengaruh antara X1 Terhadap Y thitung1 =
analisis regresi. Dikarenakan dalam Ho : tidak terdapat pengaruh antara X
penelitian ini variabel bebas lebih dari 1terhadap Y
satu variabel maka dilakukan analisis Ha : terdapat pengaruh antara X 1
regresi linier berganda. Persamaan regresi terhadap Y
linier berganda dalam penelitian ini dapat Mencari uji hipotesis apakah terdapat
diformulasikan sebagai berikut: pengaruh antara X2 Terhadap Y thitung2 =
Y=a+b1X1+b2X2 Ho : tidak terdapat pengaruh antara X
Keterangan: 2terhadap Y
Y= prestasi belajar mahasiswa Ha : terdapat pengaruh antara X 2terhadap
a= bilangan konstanta Y
b1= koefisien keaktifan belajar 2) Uji Simultan (Uji F)
b2= koefisien kecerdasan emosional Uji simultan dilakukan untuk
X1= keaktifan belajar mengetahui apakah variabel bebas secara

66
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

bersama-sama berpengaruh terhadap SPSS Versi 22, dari penelitian diatas


variabel terikat oleh karenanya dilakukan maka dapat diketahui seberapa besar
uji F. Sehingga dapat mengetahui diterima pengaruh keaktifan belajar dan kecerdasan
atau tidaknya hipotesis ketiga. Apabila emosinal terhadap prestasi mahasiswa
nilai sig F kurang dari 0,05 maka pendidikan akuntansi pada fakultas
disimpulkan bahwa variabel bebas secara keguruan dan ilmu pendidikan Universitas
bersama-sama berpengaruh signifikan Banten Jaya, Kuesoner atau angket
terhadap variabel terikat. Rumus mencari dibagikan kepada responden untuk
uji serentak/silmutan mengetahui apa yang mempengaruhi
F: ( .∑ + ∑ prestasi belajar mahasiswa melaui
Fhitung =Kriteria : keaktifan belajar dan kecerdasan
Jika Fhitung > Ftabel = Ho ditolak emosional.
Jika Fhitung <Ftabel =Ho diterima Dari hasil analisis data yang telah
3) Mencari Koefisien Determinasi (R2) dilakukan dapat diketahui bahwa hasil
Untuk melihat seberapa besar penelitian ini menunjukan tidak ada
variabel-variabel bebas mampu pengaruh yang signifikan antara variabel
memberikan penjelasan mengenai variabel keaktifan belajar dan kecerdasan
terikat maka perlu dicari nilai koefisien emosional terhadap prestasi belajar
determinasi (R2). Nilai R2 adalah antara mahasiswa Universitas Banten Jaya. Hal
nol dan satu (0≤ R2≤1). Jika nilai R2 ini dibuktikan dari hasil perhitungan
semakin mendekati satu, menunjukkan analisis statistik yang telah dilakukan dan
semakin kuat kemampuan variabel bebas diperoleh hasil demikian.
dalam menjelaskan variabel terikat. Jika Pengaruh Keaktifan Belajar Terhadap
nilai R2 adalah nol, menunjukkan bahwa Prestasi Belajar Mahasiswa pendidikan
variabel bebas secara keseluruhan tidak akuntansi pada Fakultas Keguruan dan
dapat menjelaskan variabel terikat. Rumus Ilmu Pendidikan Universitas Banten Jaya
mencari nilai koefisien determinasi Dari hasil pengujian data yang
dilakukan secara parsial menunjukan ttabel
HASIL PENELITIAN DAN (1.66) > 0,858 thitung dan nilai probabilitas
PEMBAHASAN sebesar 0,393 > 0,05. Maka dapat
Penelitian ini menggunakan program disimpulkan bahwa H0 diterima atau Ha
aplikasi microsoft office excel 2016 dan ditolak. Dengan demikian, dapat

67
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

disimpulkan bahwa secara sendiri-sendiri thitung dan nilai probabilitas 0,928 > 0,05,
(Parsial) Keaktifan Belajar tidak maka dapat disimpulkan bahwa H0
berpengaruh terhadap prestasi belajar diterima Ha ditolak. Analisis tersebut
mahasiswa. membuktikan bahwasanya Kecerdasan
Temuan ini mengidentifikasi bahwa Emosional tidak berpengaruh terhadap
faktor-faktor lain dari keaktifan belajar prestasi belajar terhadap prestasi belajar
yang lebih dominan dibandingkan dengan mahasiswa.
faktor keaktifan belajar, jika dilihat dari Dari hasil tersebut menunjukan
aspek metodologis, peneliti diberikan izin bahwa kecerdasan emosioanl tidak
waktu membagikan dan menunggu mempunyai pengaruh terhadap prestasi
pengisian angket yang sangat terbatas, belajar siswa. Meskipun kecerdasan
diketahui pula pada saat mahasiswa emosional bukan faktor dominan yang
mengisi angket peneliti melihat sendiri mempengaruhi prestasi belajar
beberapa mahasiswa yang sembarangan Mahasiswa, akan tetapi kecerdasan
dalam mengisi angket. Dan diketahui juga emosional tetap tidak boleh diabaikan
dari bentuk centang yang melenggak- begitu saja sebab kecerdasan emosional
lenggok. dapat mendukung faktor-faktor lain yang
Meskipun keaktifan belajar bukan lebih dominan dan dapat menjadikan
faktor dominan yang mempengaruhi mahasiswa meningkatkan prestasi
prestasi belajar Mahasiswa, akan tetapi belajarnya.
kecerdasan emosional tetap tidak boleh Pengaruh Keaktifan Belajar dan
diabaikan begitu saja sebab kecerdasan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi
emosional dapat mendukung faktor-faktor Belajar Mahasiswa pendidikan akuntansi
lain yang lebih dominan dan dapat pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
menjadikan mahasiswa meningkatkan Pendidikan Universitas Banten Jaya
prestasi belajarnya Pengaruh Kecerdasan Prestasi belajar merupakan hal yang tidak
Emosional Terhadap Prestasi Belajar dapat dipisahkan dari kegiatan belajar,
Mahasiswa pendidikan akuntansi pada karena kegiatan merupakan proses,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sedangkan prestasi merupakan hasil dari
Universitas Banten Jaya Dari hasil belajar. Prestasi belajar siswa banyak
pengujian data yang dilakukan secara dipengaruhi dari berbagai faktor, baik
parsial menunjukan t tabel (1.66) > 0,091 yang berasal dari siswa (internal) maupun

68
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

dari luar diri siswa (eksternal). Faktor kecerdasan emosional seseorang dapat
internal antara lain terdiri dari sikap, bakat berubah-ubah dipengaruhi oleh
minat intelegensi, kreativitas dan lingkungan sekitarnya.
motivasi. Sebagian faktor eksternal terdiri Sehingga tidak berpengaruh
dari lingkungan sekolah dan lingkungan terhadap prestasi belajarnya. Begitu juga
non sosial, diantaranya adalah keluarga, dengan Keaktifan belajar siswa yang
sekolah dan masyarakat. Prestasi belajar bersangkutan saat mengisi angket
adalah hasil yang dicapai oleh siswa dimungkinkan dalam kondisi tidak bagus.
selama berlangsungnya proses belajar Sehingga keaktifan belajar tidak
mengajar dalam jangka waktu tertentu. berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Maka dalam penelitian ini prestasi belajar Disini peneliti juga menemukan beberapa
diambil dari nilai IPK Mahasiswa Mahasiswa yang sembarangan dalam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengisi angket yang diberikan. Sehingga
prodi pendidikan akuntansi Universitas dapat diduga dari situlah penyebab kedua
Banten Jaya. variabel ini tidak mempengaruhi prestasi
Dari analisis pengujian yang belajar. Disisi lain waktu yang tidak
dilakukan secara simultan menyatakan F efektif saat membagikan angket yaitu
hitung 0,594 < 3.11 dengan nilai ketika jam pelajaran mata kuliah
probabilitas 0,555 > 0,05 sehingga ini berlangsung peneliti membagikan angket
menunjukan bahwa H0 diterima Ha sedangkan saat itu kegiatan belajar
ditolak. Analisis tersebut membuktikan mengajar sedang dilangsungkan oleh
bahwasanya tidak ada pengaruh yang Dosen. Peneliti hanya diberikan sedikit
signifikan dari variabel Keaktifan Belajar waktu oleh dosen yang bersangkutan
dan Kecerdasan Emosional terhadap untuk memberikan kesempatan
Prestasi belajar Mahasiswa. mahasiswanya menjawab angket dari
Hal ini berarti menunjukkan bahwa peneliti. Hal ini berarti yang
kecerdasan emosional dan Keaktifan mempengaruhi prestasi belajar siswa
belajar yang baik tidak menjadikan dimungkinkan berasal dari faktor
prestasi belajar siswa meningkat Hasil eksternal seperti lingkungan keluarga,
tersebut dimungkinkan karena kondisi keadaan keluarga, lingkungan sekolah
kecerdasan emosional siswa saat mengisi (teman sekolah, guru pengajar, suasana
angket sedang dalam kondisi rendah dan kelas), lingkungan masyarakat dan

69
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

lingkungan luar (teman sepermainan, 12,35 %. Sedangkan 87,65% sisanya


tetangga, keadaan lingkungan rumah). dipengaruhi variabel lain yang tidak
Atau juga dari faktor internal selain diteliti, misalnya lingkungan belajar,
kecerdasan emosional dan keaktifan fasilitas belajar, motivasi belajar dll
belajar. Adapun saran dari penelitian ini
Meskipun demikian kecerdasan emosionaladalah
dan keaktifan belajar tetap harus diperhatikan1. Agar lebih mudah menerima materi,
sebab, keaktifan belajar dan kecerdasan bacalah terlebih dahulu materi kuliah
emosional dapat mendukung faktor-faktor lain yang akan disampaikan oleh dosen.
yang lebih dominan dan dapat menjadikan siswa2. Hendaknya agar tidak lupa setiap
meningkatkan prestasi belajarnya. materi kuliah yang baru disampaikan
dosen dipelajari lagi dirumah.
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Hendaknya mahasiswa yang sering
Berdasarkan hasil penelitian dan berlatih soal-soal latihan kecerdasan
pembahasanya, maka dapat diambil emosional, pelatihan dan seminar
kesimpulan sebagai berikut : wawasan tentang kecerdasan
1. Keaktifan belajar tidak berpengaruh emosional, untuk mengasah
signifikan terhadap prestasi belajar, kemampuan memecahkan
Berdasarkan dari hasil pengujian data permasalahan dengan baik.
yang dilakukan secara parsial 4. Hendaknya mahasiswa mampu
menunjukan ttabel (1.66) > 0,858 thitung. mengesampingkan permasalahan
2. Kecerdasan Emosional tidak pribadi atau mahasiswa mampu
berpengaruh signifikan terhadap mengorganisir emosii dengan baik,
prestasi belajar, Berdasarkan Hasil sehingga dapat berkosentrasi belajar.
pengujian data yang dilakukan secara 5. Hendaklah dosen memberikan
parsial menunjukan ttabel(1.66) > 0,091 stimulus guna meningkatkan
thitung. kemampuan mahasiswa dalam
3. Variabel Keaktifan belajar mahasiswa memecahkan masalah dengan cara
memberikan sumbangan efektif memberikan soal-soal latihan
6,25%. Variabel kecerdasan emosional 6. Meskipun ketrampilan mengajar
memberikan sumbangan efektif 6,1%. sekarang sudah cukup baik, hendaklah
Jadi total sumbangan efektif adalah

70
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya

lebih ditingkatkan lagi, terutama Online


ketrampilan pengelolaan kelas
Andayani, A (2017). Jenis penelitian
desriptif. [Online]. Tersedia:
http://eprints.ums.ac.id./49282/
DAFTAR PUSTAKA
Kurnia, M. Khudlaarin Avinita (2012).
Arikunto, Suharsimi (2012). Dasar- dasar Pengertian populasi dan sampel
evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi serta Teknik Sampling. [Online].
aksara. Tersedia :
http://eprints.uny.ac.id/9783/3.[4
Goleman, Daniel. (2012). emotional juni 2018] .
intelligence. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama. Rose, M (2012). Faktor-faktor yang
mempengaruhi keaktifan. [Online].
Gunawan, Heri (2013). Kurikulum Dan Tersedia:
Pembelajaran Pendidikan Agama http://eprints.uny.ac.id./8772/3/. [28
Islam. Bandung: ALFABETA,cv. desember 2017]

Pratiwi, Winda Erwin (2013).


Meningkatkan Keaktifan Belajar
Siswa Dalam Pembelajaran IPS
Kelas IV Menggunakan Media
Gambar Di SDN Banyuraden
Gamping tahun ajaran 2012/2013.
Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta.

Sudaryono. (2011). Metode Penelitian


Pendidikan. Dinas Pendidikan
Provinsi Banten.

Sudaryono.(2016). Metode Penelitian


pendidikan. Jakarta: Prenadia
Group.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian.


Bandung: ALFABETA.cv
.
Warsono dan Hariyanto. (2013).
Pembelajaran Aktif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Wiratna Sujarweni & Poly Endrayanto.


(2012). Statistika Untuk Penelitian.
Yogyakarta: Graha Ilmu.

71

You might also like