Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine 1) inflence of student learning activeness on learning
achievement. 2) influence of emotional intelligence on learning achievement. 3) the influence of
learning activeness & emotional intelligence on learning achievement. This type of research is
quantitative descriptive research. This study took place at the University of Banten Jaya, the Teaching
and Education Faculty, majoring in Accounting. The population in this study were all students of the FKIP
Accounting Education University of Banten Jaya, the population in this study were 84 students. Data
collection techniques using questionnaire and docimentation techniques. The analysis technique used is
multiple linear regression analysis. Test of the significance of multiple linear regression (Test F)
and test the significance of multiple linear regression coefficients (t test), in addition to the
calculation of relative donations and effective contributions. The results showed that 1) Learning activity did
not have a significant influence on the learning achievement of Accounting Education students of Banten
Jaya Faculty of Teacher Training and Education which was indicated by table> thitung (1,667> 0,858). 2)
Emotional Intelligence does not have a significant influence on the learning achievement of
Accounting Education students of Banten Jaya Faculty of Teacher Training and Education which is
indicated by table> thitung (1.667> 0.61) 3) Learning activity and intelligence together do not
significantly influence the learning achievement of FKIP Accounting education students Banten
Jaya University. Based on the F test, it is known that H0 received by Ha is rejected because
Fcount> Ftable (0.594> 0.311) and the significance of significance of 0.05. That is 0.555. 4) Student learning
activeness variables contribute 6.25% effectively, students emotional intelligence variable contributes
6.1% effectively so the total contribution is 12.35%, while the remaining 87.65% is influenced by
other variables not examined.
57
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
oleh mahasiswa diantaranya: pertama belajar yang aktif dan efektif. Dosen juga
mahasiswa harus bisa berpikir harus mempunyai kemampuan mengelola
kritis,kreatif dan dapat mengungkapkan kelas dengan baik agar mahasiwa dapat
pendapatnya tanpa mendapat tekanan dari belajar dengan baik.
manapun berpikir secara rasional dan Dosen dapat menggunakan berbagai
tidak mengedepankan emosi agar dapat model, metode, dan strategi yang dapat
bersaing, kedua mahasiswa harus bisa digunakan dosen untuk mengelola
bekerjasama dalam hal networking kegiatan pembelajaran agar lebih
(jaringan). sebab keberhasilan salah bervariasi. Namun hal tersebut belum
satunya dipengaruhi oleh jaringan.yang dilakukan dosen secara optimal. Masih
ketiga kompetensi yang diperlukan dalam terbatasnya sumber daya manusia hingga
pembelajaran abad 21 adalah kompetensi terbatasnya sumber belajar yang dapat
kemampuan berkomunikasi, keterampilan disediakan oleh sekolah membuat
ini sangatlah penting untuk dapat meraih pembelajaran masih belum bervariasi dan
prestasi belajar yang tinggi. Kemampuan aktif. Suasana belajar yang tidak kondusif
berkomunikasi juga diiringi dengan serta pembelajaran yang monoton.
kemampuan teknologi atau istilah saat ini Kondisi pembelajaran yang seperti
melek teknologi agar dapat bersaing pada inilah yang membuat mahasiswa merasa
era digital ini. Ke-empat kompetensi yang bosan dan mengantuk dan pada ahirnya
tidak kalah pentingnya yaitu berinovasi tidak fokus dan tidak dapat menerima
dalam kreativitas, agar dapat bertahan dengan baik materi yang disampaikan.
pada abad 21 ini. Didalam melaksanakan Mahasiswa cenderung tidak aktif dan
kegiatan pembelajaran terjadi dua lebih pasif, dosen juga kurang memiliki
kegiatan yang tidak dapat dihindari dan keterampilan dalam mengkolaborasi
dua kegiatan yang bersinergi, yaitu dosen berbagai pendekatan dan metode
mengajar dan mahasiwa belajar. Keaktifan mengajar. jika hal ini dibiarkan berlarut-
seorang mahasiwa dan pengalaman larut maka prestasi belajar mahasiswa
belajarnya dijadikan salah satu aspek tentunya akan semakin rendah.
perubahan dalam dirinya dari aspek Rendahnya prestasi belajar
kognitif, psikomotorik dan afektif. mahasiswa dapat disebabkan karena
Dosen yang kompeten yaitu dosen belum terwujudnya mahasiswa aktif
yang dapat menciptakan lingkungan belajar. “Keaktifan belajar siswa
58
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
59
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
60
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
61
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
62
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
63
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
tertulis yang diajukan kepada mahasiswa Jika r hitung > r tabel (lihat tabel r) maka Ho
Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan ditolak
Prodi pendidikan akuntansi Universitas Jika r hitung < r tabel (lihat tabel r) maka Ha
Banten Jaya. Langkah-langkah sebagai diterima
berikut : Membuat Kisi-kisi Instrumen b. Melihat nilai koefisien korelasi
Instrument untuk mengungkap keaktifan merupakan nilai yang digunakan untuk
belajar dan kecerdasan emosional mengukur kekuatan suatu hubungan antar
menggunakan angket dengan skala Likert. variabel. Koefisien korelasi memiliki nilai
Uji coba instrumen dilakukan kepada antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien
Mahasiswa Pendidikan Akuntansi korelasi antara plus (+) atau minus (-).
Fakultas Ilmu Pendidikan Akuntansi Uji Reliabilitas
Universitas Banten Jaya dengan Reliabilitas (keandalan) merupakan
mengambil 84 responden yang tidak ukuran suatu kestabilan dan konsistensi
termasuk dalam sampel penelitian responden dalam menjawab hal yang
Uji Validitas berkaitan dengan kontruk-kontruk
Uji validitas digunakan untuk mengetahui pertanyaan yang merupakan dimensi suatu
kelayakan butir-butir dalam suatu daftar variabel dan disusun dalam suatu benttuk
pertanyaan ini pada umumnya mendukung kuisioner (V. Wiratna Sujarweni dan Poly
suatu kelompok variabel tertentu. Uji Endrayanto, 2012 : 186). Uji reliabilitas
validitas sebaiknya dilakukan pada setiap dapat dilakukan secara bersama-sama
butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil terhadap seluruh butir pertanyaan.
r hitung dibandingan dengan rtabel dimana Jika nilai Alpha > 0.60 maka relibel.
df=n-2 dengan sig 5%. bila r tabel <r hitung Dengan rumus sebagai berikut :
maka valid. Pengukuran dilakukan dengan
∑
mengkorelasikan skor total setiap item [ ][ − ]
dengan skor total seluruh item, dengan ( − )
menggunakan teknik korelasi product Dimana :
moment pearson r = koefisien reliability instrument
a. untuk membuktikan antara dua variable (Cronbach alfa)
berhubungan atau tidak dapat kita lihat k = banyak nya butir pertanyaan
kriteria sebagai berikut : ∑ = total varians butir
= total varians
64
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
65
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
66
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
67
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
disimpulkan bahwa secara sendiri-sendiri thitung dan nilai probabilitas 0,928 > 0,05,
(Parsial) Keaktifan Belajar tidak maka dapat disimpulkan bahwa H0
berpengaruh terhadap prestasi belajar diterima Ha ditolak. Analisis tersebut
mahasiswa. membuktikan bahwasanya Kecerdasan
Temuan ini mengidentifikasi bahwa Emosional tidak berpengaruh terhadap
faktor-faktor lain dari keaktifan belajar prestasi belajar terhadap prestasi belajar
yang lebih dominan dibandingkan dengan mahasiswa.
faktor keaktifan belajar, jika dilihat dari Dari hasil tersebut menunjukan
aspek metodologis, peneliti diberikan izin bahwa kecerdasan emosioanl tidak
waktu membagikan dan menunggu mempunyai pengaruh terhadap prestasi
pengisian angket yang sangat terbatas, belajar siswa. Meskipun kecerdasan
diketahui pula pada saat mahasiswa emosional bukan faktor dominan yang
mengisi angket peneliti melihat sendiri mempengaruhi prestasi belajar
beberapa mahasiswa yang sembarangan Mahasiswa, akan tetapi kecerdasan
dalam mengisi angket. Dan diketahui juga emosional tetap tidak boleh diabaikan
dari bentuk centang yang melenggak- begitu saja sebab kecerdasan emosional
lenggok. dapat mendukung faktor-faktor lain yang
Meskipun keaktifan belajar bukan lebih dominan dan dapat menjadikan
faktor dominan yang mempengaruhi mahasiswa meningkatkan prestasi
prestasi belajar Mahasiswa, akan tetapi belajarnya.
kecerdasan emosional tetap tidak boleh Pengaruh Keaktifan Belajar dan
diabaikan begitu saja sebab kecerdasan Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi
emosional dapat mendukung faktor-faktor Belajar Mahasiswa pendidikan akuntansi
lain yang lebih dominan dan dapat pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
menjadikan mahasiswa meningkatkan Pendidikan Universitas Banten Jaya
prestasi belajarnya Pengaruh Kecerdasan Prestasi belajar merupakan hal yang tidak
Emosional Terhadap Prestasi Belajar dapat dipisahkan dari kegiatan belajar,
Mahasiswa pendidikan akuntansi pada karena kegiatan merupakan proses,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sedangkan prestasi merupakan hasil dari
Universitas Banten Jaya Dari hasil belajar. Prestasi belajar siswa banyak
pengujian data yang dilakukan secara dipengaruhi dari berbagai faktor, baik
parsial menunjukan t tabel (1.66) > 0,091 yang berasal dari siswa (internal) maupun
68
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
dari luar diri siswa (eksternal). Faktor kecerdasan emosional seseorang dapat
internal antara lain terdiri dari sikap, bakat berubah-ubah dipengaruhi oleh
minat intelegensi, kreativitas dan lingkungan sekitarnya.
motivasi. Sebagian faktor eksternal terdiri Sehingga tidak berpengaruh
dari lingkungan sekolah dan lingkungan terhadap prestasi belajarnya. Begitu juga
non sosial, diantaranya adalah keluarga, dengan Keaktifan belajar siswa yang
sekolah dan masyarakat. Prestasi belajar bersangkutan saat mengisi angket
adalah hasil yang dicapai oleh siswa dimungkinkan dalam kondisi tidak bagus.
selama berlangsungnya proses belajar Sehingga keaktifan belajar tidak
mengajar dalam jangka waktu tertentu. berpengaruh terhadap prestasi belajar.
Maka dalam penelitian ini prestasi belajar Disini peneliti juga menemukan beberapa
diambil dari nilai IPK Mahasiswa Mahasiswa yang sembarangan dalam
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengisi angket yang diberikan. Sehingga
prodi pendidikan akuntansi Universitas dapat diduga dari situlah penyebab kedua
Banten Jaya. variabel ini tidak mempengaruhi prestasi
Dari analisis pengujian yang belajar. Disisi lain waktu yang tidak
dilakukan secara simultan menyatakan F efektif saat membagikan angket yaitu
hitung 0,594 < 3.11 dengan nilai ketika jam pelajaran mata kuliah
probabilitas 0,555 > 0,05 sehingga ini berlangsung peneliti membagikan angket
menunjukan bahwa H0 diterima Ha sedangkan saat itu kegiatan belajar
ditolak. Analisis tersebut membuktikan mengajar sedang dilangsungkan oleh
bahwasanya tidak ada pengaruh yang Dosen. Peneliti hanya diberikan sedikit
signifikan dari variabel Keaktifan Belajar waktu oleh dosen yang bersangkutan
dan Kecerdasan Emosional terhadap untuk memberikan kesempatan
Prestasi belajar Mahasiswa. mahasiswanya menjawab angket dari
Hal ini berarti menunjukkan bahwa peneliti. Hal ini berarti yang
kecerdasan emosional dan Keaktifan mempengaruhi prestasi belajar siswa
belajar yang baik tidak menjadikan dimungkinkan berasal dari faktor
prestasi belajar siswa meningkat Hasil eksternal seperti lingkungan keluarga,
tersebut dimungkinkan karena kondisi keadaan keluarga, lingkungan sekolah
kecerdasan emosional siswa saat mengisi (teman sekolah, guru pengajar, suasana
angket sedang dalam kondisi rendah dan kelas), lingkungan masyarakat dan
69
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
70
PROGRESS Vol 2 No 1, Februari 2019
Jurnal Pendidikan, Akuntansi dan Keuangan E- ISSN 2622-7037 P-ISSN 2623-0763
Universitas Banten Jaya
71