ASNT NDT Level II Examination

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

1

ASNT NDT Level II Examination

INSTRUCTIONS

Examination Segment : General


Method : Liquid Penetrant Testing.
No of Question : 40
Time Allowed : 1.5 hour

1. This examination is “closed book”. No reference material is allowed


2. This is a timed test. The time for which is shown above
3. The minimum past mark for this examination portion is 70%
4. The minimum composite mark for all examination portions is 80%
5. Read each question carefully, the select the one correct answer
6. Circle the letter of your answer
7. If you decide to change the answer, cross through the previous selection and write your
new selection letter at the side of the question number.
8. If you do not feel that the correct answer is listed, place an “X” over the entire question
and then explain your reason, in writing, next to question. NOTE: The back of the
examination paper may be used for this purpose if required. The Test examiner will
review your comments and score accordingly.
9. Unanswered questions will be marked as incorrect
10. If you have any questions to ask regarding your examination, ask the test examiner now.
11. When you have completed this portion of the examination, hand it to the test examiner.
You will not have access to it again until after marking.

Candidate Name :

Date :

Sign :

Start Time :

Finish Time :

Score : / = %

Test Examiner :

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


2

1. The tendency of a liquid penentrant to enter a discontinuity is primarily related to the:


Kecenderungan suatu penetran cair untuk masuk ke dalam diskontinuiti berhubungan dengan :

a. viscosity of the penetrant ( kekentalan penetran )


b. capillary forces ( Gaya Kapilaritas )
c. chemical inertness of the penetrant ( kelambanan cairan kimia penetran )
d. specific gravity of the penetrant

2. Wetting ability is measured by the:


Kemampuan untuk membasahi di ukur dengan :

a. specific gravity
b. density
c. contact angle
d. surface tension

3. What the two most important properties that determines whether a liquid will have high
penetrating ability?
Dua property apakah yang sangat penting yang menentukan kemampuan rambat yang tinggi ?

a. surface tension and viscosity ( tegangan Permukaan dan kekentalan )


b. viscosity and cosine of contact angle ( kekentalan dan kosinus sudut kontak )
c. cosine of the contact angle and density ( kosinus sudut kontak dan kerapatan )
d. surface tension and cosine of the contact angle ( tegangan permukaan dan kosinus sudut
kontak )

4. Which of the following is not a recommended method of removing grease from the surfaces of a
part to be penetrant examined?
Berikut ini metoda manakah yang tidak di rekomendasikan untuk menghilangkan pelumas dari
permukaan komponen yang akan di uji penetran ?

a. vapor degreasing ( penguapan )


b. alkaline cleaner ( pembersih alkalin )
c. cleaning with solvent type material ( membersihkan dengan pelarut )
d. wire brushing ( sikat kawat )

5. Penetrant residues may become entrapped under splices, fasteners, rivets etc, which of the
following is the most likely reaction caused by the residue?
Sisa penetrant akan terperangkap di bawah sambungan,pengancing, paku keeling dan
sebagainya, berikut ini manakah reaksi yang paling mungkin di sebabkan oleh sisa penetrant
tersebut ?

a. corrosion caused by moisture attracted by such residues


korosi disebkan oleh embun yang menempel pada residu
b. paint stripping

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


3

menghilangkan cat
c. fatigue cracking
pecah fatik
d. lattice structure breakdown
kerusakan struktur atom

6. The test used to measure the sensitivity of a penetrant to water contamination based on the
amount of water is the:
Pengujian untuk mengukur sensitifitas dari penetrant terhadap kontaminan air berdasarkan pada
jumlah air adalah :

a. water drop through test


pengujian tetesan air
b. hydrometer test
uji hydrometer
c. photofluorometer test
pengujian photofluorometer
d. water tolerance test
pengujian toleransi air

7. The sensitivity of two penetrants for crack detection is best compared by:
Sensitifitas dua penetran untuk mendeteksi retakan adalah lebih baik di bandingkan oleh :

a. using a hydrometer to measure specific gravity


menggunakan sebuah hydrometer untuk mengukur spesifik grafitasi
b. using cracked aluminum blocks
menggunakan alumunium cetak yang di retakkan
c. measuring the contact angles in a wetting test
mengukur sudut kontak pada pengujian pembasahan
d. The meniscus test
Uji meniskus

8. A good penetrant must be:


Penetran yang baik harus :

a. inert with respect to the materials being tested


tidak bereaksi terhadap material yang sedang di uji
b. highly viscous
sangat kental
c. highly volatile
sangat mudah menguap
d. an inorganic base liquid
suatu cairan anorganic

9. When penetrant is applied to parts by dipping, the part should be:


Ketika penetran di aplikasikan dengan dicelupkan, komponen harus :

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


4

a. left in the tank during the entire dwell time


di simpan dalam tangki selama waktu tunggu
b. set aside until the dwell time is up

c. placed on a rack designed to return any excess drainage to the dipping station
letakkan di atas rak yang di desain megucurkan kelebihan penetrant di tempat pencelupan
d. placed in the alkaline solvent rinse tank immediately
letakan di dalam tanki pembilas pelarut alkalin sesegera mungkin.

10. Which of the following discontinuities would be impossible to detect using a liquid penetrant
test?
Manakah diskontinuiti berikut ini yang mungkin tidak terdeteksi menggunakan pengujian
penetran cair ?

a. a forging lap ( Lipatan Tempa )


b. a crater crack ( retak berkawah )
c. grinding cracks ( retak grinda )
d. non metallic internal inclusions ( inklusi internal non logam )

11. Dry developer should be applied:


Developer kering harus diaplikasikan :

a. so that a heavy coat of developer covers all surfaces


lapisan developer tebal yang menutupi seluruh permukaan
b. so that a light dusting covers all surfaces to be inspected
lapisan tipis yang menutupi seluruh permukaan
c. with a dry paint brush
dengan suatu sikat cet kering
d. by dipping
di celup

12. Which of the following is an advantage of fluorescent penetrant over visible type penetrants?
Berikut ini manakah keuntungan dari penetrant fluorescent di banding penetrant jenis visible ?

a. The inspection can be carried out in a well lighted area


Pemeriksaan dapat di lakukan area yang terang
b. small indications are more easily seen
indikasi kecil lebih mudah terlihat
c. they can be used where contact with water is objectionable
Penetrant fluorescent dapat di gunakan jika bersentuhan dengan air tidak di setujui
d. they are less sensitive to contamination of discontinuities
penetrant florescent kurang sensitive terhadap kontaminasi diskontinuiti

13. Which of the following contaminants could affect the sensitivity of a penetrant?
Berikut ini kontaminan manakah yang mempengaruhi sensitifitas suatu penetrant ?

a. Acid ( Asam )
b. Water ( Air )

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


5

c. Salts ( Garam )
d. all of the above ( Semuanya benar )

14. The speed with which a penetrant penetrates a surface flaw is influenced to the greatest extent by
which of the following properties?
Berikut ini , property manakah yang mempengaruhi kecepatan suatu penetran untuk merembes
kedalam suatu celah di permukaan ?

a. Density ( Kerapatan )
b. surface tension and wetting ability ( tegangan permukaan dan kemampuan membasahi )
c. viscosity ( kekentalan )
d. relative weight ( berat relative )

15. A generally accepted method for removing excess non water washable penetrant is:
Umumnya metoda yang dapat di terima untuk menghilangkan kelebihan penetrant bukan water
washable adalah :

a. repeatedly dipping the test specimen in a cleaner


mencelup ulang komponen kedalam pembersih
b. soaking the test specimen in hot detergent water
merendam benda uji ke dalam air deterjen
c. blowing the excess penetrant on the surface of the part with compressed air
meniup penetrant berlebih pada permukaan komponen dengan udara bertekanan
d. wiping and cautiously cleaning the test specimen with a cleaner-dampened cloth
mengelap dan membersihkan dengan hati-hati benda uji dengan kain yang di lembabkan
dengan pembersih.

16. All of the following methods are commonly used to clean parts prior to penetrant testing except:
Semua metoda berikut biasanya di gunakan untuk membersihkan komponen sebelum pengujian
penetran , kecuali :

a. vapor degreasing
b. liquid solvent
c. power wire brushing
d. alkaline cleaner

17. The most common type of contaminant in fluorescent penetrant fluid is:
jenis kontaminan yang paling sering pada penetran florescent cair adalah :

a. metal fittings ( Logam )


b. oil ( Minyak )
c. detergents (residue from cleaning) ( Sisa dari pembersih )
d. water ( Air )

18. Black light, with a proper functioning filter in place and satisfactory condition, used for
fluorescent penetrant inspection can cause permanent damage to:

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


6

Cahaya hitam, dengan kondisi filter yang berfungsi dengan baik, di gunakan untuk pemeriksan
penetran fluorescent dapat menyebabkan kerusakan permanen pada :

a. human tissues
otot manusia
b. human eyes
mata manusia
c. human blood cells
sel darah manusia
d. none of the above
tidak satupun

19. Excess penetrant is removed from the specimen:


Penetran berlebih di hilangkan dari benda uji dengan :

a. after the required penetrant dwell time has elapsed


setelah waktu tunggu penetran yang di perlukan terlampaui
b. before the application of an emulsifier if a post emulsifier penetrant is used
sebelum aplikasi emulsifier jika penetran post emulsifier di gunakan
c. by means of a steam cleaner
dengan cara mengaupkan pembersih
d. only when water washable penetrants are used.
Hanya ketika penetran water washable di gunakan.

20. All of the following materials can be tested by the usual liquid penetrant test except:
Material berikut ini dapat di uji dengan penetran cair :

a. unglazed porous ceramic


b. titanium
c. high alloy steel
d. cast iron

21. When performing a penetrant test using a post emulsification penetrant, which of the following is
the most critical with respect to proper timing?
Ketika melakukan pengujian penetrant mengggunakan Penetran post emulsifier, berikut ini
manakah yang lebih kritikal terhadap waktu yang benar ?

a. dwell time
b. developing time
c. emulsification time
d. drying time.

22. if a part to be penetrant tested is first heated to a high temperature, the penetrant:
jika komponen yang akan di uji penetran di panaskan terlebih dahulu pada temperature tinggi,
penetran :

a. may become viscous


akan menjadi kental

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


7

b. may flash or evaporate very rapidly


akan menyala atau menguap lebih cepat
c. may loss some of its color brilliance
akan kehilangan kecemerlangan warnanya
d. will better show discontinuities
akan memperlihatkan diskontinuiti lebih baik

23. Which of the following conditions will decrease the life of a black light bulb ?
Kondisi berikut manakah yang akan mengurangi ke awetan bohlam cahaya hitam ?

a. line voltage fluctuations ( fluktuasi tegangan )


b. dust on the face of the bulb ( debu pada permukaan bohlam )
c. changes in room temperature ( temperature ruangan berubah- ubah )
d. all of the above ( semuanya )

24. Which of the following can be removed from the surface of a test specimen by vapor degreasing?
Berikut ini manakah yang dapat di hilangkan dari permukaan beda uji oleh penguapan ?

a. Oil ( Minyak )
b. paint ( Cet )
c. phosphate coatings ( lapisan Phospat )
d. oxides ( Oksida )

25. A suitable filter must be used at all times over a black light bulb because:
Filter yang sesuai harus di gunakan setiap waktu pada bohlam cahaya hitam , karena :

a. too much white light will be present if the filter is not in place
jika filter tidak di pasang ,akan menghadirkan terlalu banyak cahaya tampak
b. the human eye may be damaged without it
mata manusia akan rusak tanpanya
c. the filter out undesired wave lengths
filter mengeluarkan panjang gelombang yang tidak di inginkan
d. all of the above

26. Which materials should be avoided in the penetrant system when testing titanium alloys?
Material manakah yang harus di hindari dalam system penetran ketika menguji paduan titanium
?
a. carbon or oil ( karbon dan minyak )
b. halogenated solvents ( larutan yang mengandung kadr sulfur )
c. emulsifier or oil (emulsi dan minyak )
d. fluorescent agents ( bahan floresen )

27. Which of the following could be a source of false indications on a test specimen?
Berikut inin manakah sumber penyebab indikasi palsu pada benda uji ?

a. penetrant on the test table


penetran pada meja uji
b. penetrant on the hands of the inspector

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


8

penetran pada tangan inspector


c. contamination of dry or wet developer with penetrant
kontaminan developer basah atau kering oleh penetran
d. all of the above
semuanya benar

28. When removing penetrant from the surface by spray water wash, penetrant in a crack would be
harder to remove if it has:
Ketika menghilangkan penetran dari permukaan dengan menyemprot air pembilas, penetran di
dalam retakan akan sulit di hilangkan jika mempunyai :

a. low viscosity
kekentalan yang rendah
b. high viscosity
kekentalan yang tinggi
c. medium viscosity
kekentalan sedang
d. viscosity is not important
kekentalan di abaikan

29. Which of the following techniques has been found to be effective for aiding penetration in
certain instances in commercial application?
Berikuti ini teknik manakah yang di temukan yang efektif membantu penetrasi dalam hal tertentu
?
a. heating the penetrant
memanaskan penetran
b. vibration
getaran
c. vacuum and pressure
ruang hampa dan tekanan
d. ultrasonic pumping
memompa ultrasonic

30. A deep crater crack will frequently appear as a:


Sebuah kawah retakan yang dalam muncul sebagai :

a. Small tight crack


Retakan kecil yang sempit
b. Rounded indication
Indikasi bulat
c. Fine linear indication
Indikasi halus memanjang
d. Faint intermittent line
Garis putu-putus

31. A continuous linear indication can be caused by which of the following discontinuities?
Sebuah indikasi linear kontinyus dapat di sebabkan oleh discontinuity ?

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


9

a. Porosity
b. slag inclusions
c. pitting
d. cracks

32. Which of the following is most likely to render the post emulsification test ineffective?
Hal yang manakah yang dapat menyebabkan pengujian Pos emulsifikasi tidak efektif ?

a. the penetrant time is too long


waktu penetran terlalu lama
b. the developing time is too long
waktu developing terlalu lama
c. the emulsifying time is too long
waktu emulsi terlalu lama
d. none of the above
tidak satu pun

33. When improper processing causes inspection difficulties, what should the inspector do ?
ketika proses yang tidak benar menyebabkan kesulitan dalam pemeriksaan, apa yang harus
inpector lakukan ?

a. swab parts with a solvent


lap komponen dengan solven
b. use a correct bleed back procedure
gunakan proses mengembalikan noda ( Bleed out ) dengan benar
c. erase nonrelevant fluorescent
hapus floresen nin relevan
d. reprocess the part
proses ulang komponen

34. When using a post emulsification penetrant, it is necessary to apply the emulsifier:
Ketika menggunakan Penetran PE , cara mengaplikasikan emulsifier :

a. before applying the penetrant


sebelum mangaplikasikan penetran
b. after the water wash operation
setelah operasi pembilasan
c. after the dwell time has elapsed
setelah dwell time terlampaui
d. after the development time has elapsed
setelah waktu development terlampaui

35. When conducting a penetrant test, spherical indications on the surface of a part could be
indicative of:
Ketika melakuka pengujian penetran, indikasi bulat pada permukaan komponen dapat di
indikasikan dari :

a. Fatigue cracks

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


10

b. porosity
c. weld laps
d. hot tears

36. Which of the following discontinuities could be classified as a service induced disontinuity?
Manakah diskontinuiti berikut yang dapat di kelompokan sebagai diskontinuiti servis ?

a. fatigue crack
b. porosity
c. machining tear
d. lap

37. Which of the following discontinuities could be classified as a finishing processing


discontinuity?
Manakah discontinuity berikut yang dapat di kelompokan sebagai diskontinuiti proses akhir ?

a. fatigue crack
b. stress corrosion crack
c. lamination
d. heat treat crack

38. Which of the following is a discontinuity that may be found in rolled plate stock?
Manakah diskontinuiti berikut yang mungkin di temukan pada plate yang di gulung ?

a. Shrinkage cracks
b. Inclusions.
c. Forging laps
d. Blow holes

39. Which of the following is a discontinuity that may be found in rolled bar stock?
Manakah diskontinuiti berikut yang mungkin di temukan pada batang yang di gulung ?

a. Blow holes
b. Shrinkage laps.
c. Cracks or seams
d. Insufficient penetration

40. Which of the following is a discontinuity that may be found in forging?


Manakah diskontinuiti berikut yang mungkin di temukan dalam penempaan ?

a. Shrinkage cracks
b. Laps
c. Cold shuts
d. Insufficient penetration

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020


11

Dayat Hidayat ASNT NDT Level III ID # 220385 2020

You might also like