Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan Ibu Bersalin
Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan Ibu Bersalin
Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Kecemasan Ibu Bersalin
Oktober 2021,
ISSN (Print) 2476-8944 ISSN (Online) 2579-762X, Hal 785-792
Background: During the first stage of labor, a woman will experience a psychological disorder, namely
anxiety, the impact will cause muscle tension in the body, the birth canal becomes stiff, hard and difficult to
expand resulting in the labor process not going smoothly. The main content in lavender oil is linalool acetate
which can relax and relax the working system of the nerves and tense muscles.
Objective: This study aims to determine the effect of lavender aromatherapy on maternal anxiety at RSU
Kota Tangerang Selatan in 2021.
Methodology: This quasi-experimental study used a pretest and posttest design with a control group
design. The sample in this study amounted to 30 mothers who will give birth at RSU Kota Tangerang Selatan with
15 respondents each. The sampling technique used total sampling. The research instrument used the Hamilton
Rating Scale for Anxienty (HRS-A) questionnaire. Data were analyzed using the Independent T-test, which
previously tested for normality and homogeneity.
Results: The results of the study on anxiety before being given lavender aromatherapy an average of of
22.47 and after being given lavender aromatherapy an average of 18.33 with an average difference of 4.14, in the
control group examination I an average of 22.60 and examination II an average 22.27 with an average difference
of 0.33 and the effect of lavender aromatherapy on maternal anxiety with a significance level of 0.001.
Conclusions: There is an effect of lavender aromatherapy on maternal anxiety at RSU Kota Tangerang
Selatan in 2021.
Suggestion It is hoped that lavender aromatherapy can be applied as a whole in Indonesian health
services.
.
Keywords: Anxiety, Maternal Lavender Aromatherapy,
ABSTRAK
Latar Belakang: Persalinan akan menyebabkan gangguan psikologi berupa kecemasan yang dapat
mengakibatkan penurunan aliran darah yang membawa oksigen ke rahim dan janin sehingga dapat terjadi hal-
hal yang merugikan bagi ibu dan janin. Salah satu terapi non-farmakologis untuk menurunkan kecemasan adalah
melalui pemberian aromaterapi khususnya aromaterapi lavender dapat memberi rasa tenang, sehingga dapat
digunakan sebagai manajemen stres.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap kecemasan
ibu bersalin di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2021.
Metodologi: Penelitian quasi eksperimental ini menggunakan rancangan pretest and posttest with control
group design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 ibu yang akan melahirkan di RSU Kota Tangerang
Selatan dengan masing-masing kelompok 15 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total
sampling. Instrumen penelitian menggunakan kesioner Hamilton Rating Scale for Anxienty (HRS-A). Data
dianalisis menggunakan T-test Independent yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian terhadap kecemasan sebelum diberikan aromaterapi lavender rata-rata
22,47 dan sesudah diberikan aromaterapi lavender rata-rata 18,33 dengan selisih rata-rata 4,14, pada kelompok
kontrol pemeriksaan I rata-rata 22,60 dan pemeriksaan II rata-rata 22,27 dengan selisih rata-rata 0,33. Terdapat
perbedaan rerata skor tingkat kecemasan yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
dengan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05.
Simpulan: Terdapat pengaruh aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu bersalin di RSU Kota
Tangerang Selatan Tahun 2021.
Saran Diharapkan pemberian aromaterapi lavender dapat diterapkan secara menyeluruh dipelayanan
kesehatan Indonesia.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang lavender sebanyak 3 tetes dan dicampurkan
dilakukan peneliti di RSU Kota Tangerang Selatan dengan 40ml air dimasukkan ke dalam diffuser
pada tanggal 1-7 November 2020 kepada 11 ibu selanjutnya nyalakan selama kurang lebih 15 menit
bersalin kala I didapatkan seluruhnya mengalami dan hisap oleh ibu bersalin kala I. Data dianalisis
kecemasan, bahkan 8 ibu mengalami kecemasan menggunakan T-test Independent yang sebelumnya
berat dan 3 ibu mengalami kecemasan sedang. dilakukan uji normalitas dan homogenitas.
Menurut informasi dari tenaga kesehatan, selama
ini belum pernah memberikan aromaterapi lavender HASIL DAN PEMBAHASAN
kepada ibu bersalin. Berdasarkan latar belakang Analisis Deskriptif
tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
penelitian dengan judul “Pengaruh Aromaterapi kecemasan ibu bersalin pada kelompok intervensi
Lavender Terhadap Kecemasan Ibu Bersalin di (kasus) dengan pemberian aromaterapi lavender
RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2021”. diperoleh nilai rata-rata pretest = 22,47 dan nilai
rata-rata postest = 18,33 sehingga didapatkan
METODOLOGI PENELITIAN selisih nilai rata-rata kecemasan ibu bersalin
Penelitian quasi ekspe-rimental ini sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi
menggunakan rancangan pretest and posttest with lavender sebesar 4,14. Selanjutnya kecemasan ibu
control group design. Sampel dalam penelitian ini bersalin pada kelompok kontrol pemeriksaan I
berjumlah 30 ibu yang akan melahirkan di RSU diperoleh nilai rata-rata pretest = 22,60 dan nilai
Kota Tangerang Selatan dengan masing-masing rata-rata postest = 22,27 sehingga didapatkan
kelompok 15 responden. Teknik pengambilan selisih nilai rata-rata kecemasan ibu bersalin
sampel menggunakan total sampling. Instrumen pemeriksaan I dan pemeriksaan pada kelompok
penelitian menggunakan kuesioner Hamilton Rating kontrol sebesar 0,33.
Scale for Anxienty (HRS-A). Pemberian aromaterapi
Tabel 1
Nilai Rata-Rata Kecemasan Ibu Bersalin Sebelum dan Sesudah Diberikan Aromaterapi Lavender
pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil uji beda menggunakan kelompok kontrol hasil uji beda menggunakan
paired sample t-test memiliki nilai signifikan 0,000 (< paired sample t-test memiliki nilai signifikan 0,591 (>
0,05) artinya terdapat perbedaan kecemasan ibu 0,05) artinya tidak terdapat perubahan kecemasan
bersalin kelompok intervensi sebelum dan sesudah ibu bersalin kelompok kontrol pemeriksaan I dan
diberikan aromaterapi lavender di RSU Kota pemeriksaan II di RSU Kota Tangerang Selatan
Tangerang Selatan tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2021.
Tabel 5
Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap Kecemasan Ibu Bersalin di RSU Kota Tangerang Selatan
Hasil uji T-Test Independent diketahui nilai merupakan neuromodulator yang berfungsi untuk
signifikansi sebesar 0,838 > 0,05, maka dapat menghambat nyeri fisiologi.
disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan Sesuai dengan hasil penelitian Setiati (2019)
kecemasan ibu bersalin sebelum diberikan yang dilakukan kepada 20 ibu hamil trimester III
perlakuan pada kelompok intervensi dan kelompok diberikan aroma terapi dengan cara minyak
kontrol pada ibu bersalin di RSU Kota Tangerang esensial 4-6 tetes dituangkan pada kertas tissue
Selatan Tahun 2021. diletakkan di depan hidung dengan jarak 2 cm
Perhitungan selisih nilai mean (rata-rata) selama 3-5 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan
postest kecemasan ibu bersalin pada kelompok terjadi penurunan tingkat kecemasan setelah
intervensi dan kontrol sebesar 3,94. Hasil uji T-Test diberikan aromaterapi lavender dibuktikan dengan
Independent diketahui nilai signifikansi sebesar pemberian aromaterapi lavender lebih efektif 1,52
0,001 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa menurunkan skala kecemasan. Hal ini terjadi
terdapat perbedaan kecemasan ibu bersalin setelah karena terapi dengan menggunakan minyak
diberikan aromaterapi lavender pada kelompok essensial lavender dapat membantu
intervensi pada ibu bersalin di RSU Kota Tangerang membangkitkan semangat dan menyegarkan.
Selatan Tahun 2021. Pemberian aromaterapi lavender efektif
menurunkan kecemasan persalinan. Perbedaan
PEMBAHASAN penelitian Setiati dengan penelitian ini terdapat
Nilai Rata-Rata Kecemasan Ibu Bersalin pada metode pemberian aromaterapinya.
Sebelum dan Sesudah Diberikan Aromaterapi Begitu juga dengan hasil penelitian
Lavender pada Kelompok Intervensi Situmorang (2019) mendapatkan hasil bahwa
Berdasarkan hasil penelitian pada ibu percepatan persalinan kala I pada kelompok
bersalin pada kelompok intervensi pemberian intervensi mempunyai nilai rata-rata yaitu 11,60
aromaterapi lavender didapatkan hasil adanya jam, sedangkan percepatan persalinan kala II pada
perubahan penurunan kecemasan ibu bersalin kelompok intervensi mempunyai nilai rata-rata
dengan nilai rata-rata pretest 22,47 dan nilai rata- 64,00 menit, sedangkan pada kelompok kontrol
rata posttest 18,33 sehingga didapatkan selisih nilai mempunyai nilai rata-rata yaitu 13,73 jam,
rata-rata kecemasan ibu bersalin sebelum dan sedangkan percepatan persalinan kala II pada
sesudah diberikan aromaterapi lavender sebesar kelompok kontrol mempunyai nilai rata-rata 84,00
4,14. Hal ini menandakan bahwa pemberian menit. Pemberian aromaterapi lavender bermanfaat
aromaterapi lavender baik untuk ibu bersalin. meningkatkan kondisi fisik dan psikologis ibu saat
Dewi (2015) menyatakan bahwa bunga bersalin. Secara fisik baik digunakan untuk
lavender sering dipakai sebagai aromaterapi karena mengurangi rasa nyeri, sedangkan secara
dapat memberikan manfaat relaksasi dan memiliki psikologis dapat membuat pikiran menjadi rileks,
efek sedasi yang sangat membantu pada orang menurunkan ketegangan dan kecemasan serta
yang mengalami insomnia. Menurut Tarsikah dalam memberikan ketenangan pada ibu agar pada saat
Susilarini (2017) linalool asetat yang ada pada proses persalinan Ibu mempunyai tenaga untuk
aromaterapi lavender mampu mengendorkan dan mengedan. Adanya bau dari aromaterapi lavender
melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot- akan merangsang otak untuk mengurangi rasa sakit
otot yang tegang, disamping itu sangat berguna sehingga dengan mencium lavender maka akan
untuk menormalkan keadaan emosi serta keadaan membantu membuat rasa rileks.
tubuh yang tidak seimbang, dan juga memiliki Peneliti berasumsi terjadinya penurunan
khasiat sebagai penenang serta tonikum, kecemasan pada ibu hamil yang mendapatkan
khususnya pada sistem saraf. Wangi yang aromaterapi lavender, hal ini disebabkan oleh
dihasilkan aromaterapi lavender akan menstimulasi karena dalam minyak lavender terdapat kandungan
talamus untuk mengeluarkan enkefalin, berfungsi linelol asetat dimana kandungan tersebut dihirup
sebagai penghilang rasa sakit alami. Enkefalin masuk ke hidung yang selanjutnya ditangkap oleh
saraf yang akhirnya akan masuk ke otak, disinilah dihadapkan pada rasa takut yang berlebihan akan
otak bekerja dimana sebagai tempat pusat memori menunjukkan kemungkinan kecemasan yang berat
suasana hati dan intelektualitas berada. Adanya pada kehidupan masa dewasanya.
bau yang menyenangkan menciptakan rasa tenang Simpkin (2015) berpendapat bahwa faktor
dan senang sehingga dapat mengurangi psikologis yang berhubungan dengan kecemasan
kecemasan. Wangi yang dihasilkan oleh selama persalinan kala I yaitu beberapa ketakutan
aromaterapi lavender akan merangsang thalamus melahirkan. Takut akan peningkatan nyeri, takut
untuk mengeluarkan enkefalin dimana enkefalin akan kerusakan atau kelainan bentuk tubuhnya
tersebut merangsang otak untuk mengeluarkan seperti episiotomi, rupture, jahitan ataupun seksio
serotonin sehingga menimbulkan efek rileks, tenang sesarea, serta ibu takut akan melukai bayinya.
dan mengurangi rasa nyeri yang pada akhirnya Faktor psikis dalam persalinan merupakan faktor
menurunkan kecemasan. yang sangat penting mempengaruhi lancar tidaknya
Sesuai dengan hasil observasi pada proses kelahiran. Menurut Semiun (2014), dampak
kecemasan Ibu ditemukan sebelum mendapatkan kecemasan terbagi ke dalam beberapa simptom,
aromaterapi lavender banyak ibu yang mengalami antara lain gejala suasana hati seperti susah tidur
susah untuk konsentrasi, merasa sedih dan suka dan dan mudah marah, simtom kognitif karena
bangun dini hari, adanya perasaan berubah-rubah, adanya kekhawatiran dan keprihatinan sehingga
sakit dan nyeri pada otot, kaku, adanya perasaan hilang konsentrasi dan Sintong motorik gimana ada
lemas dan muka terlihat pucat terkadang terlihat perasaan tidak tenang guguk dan kaget secara tiba-
memerah, denyut jantung berdetak cepat, dilihat tiba.
dari segi pernapasan sering menarik nafas panjang, Sesuai dengan hasil penelitian Salamah
terkadang juga menarik nafas secara pendek, ada (2019) ditemukan hasil kecemasan pada kelompok
perasaan mual kembung, sering kencing, pusing, kontrol sebelum dan sesudah tidak ditemukan
sakit kepala, kepala terasa berat, gelisah, dan muka adanya perbedaan. Hal ini disebabkan oleh adanya
terlihat tegang. Setelah mendapatkan aromaterapi faktor psikologis dan adanya ketakutan proses
lavender ternyata ibu terlihat menjadi rileks dimana persalinannya tidak lancar, disamping itu
pada saat ditanya Ibu bisa menjawab, perasaan disebabkan adanya pengalaman di masa lalu
sakit kepala mulai berkurang, bahkan ibu sehingga menimbulkan perasaan cemas yang
merasakan sakit saat kontraksi bisa dikontrol. Hal berlebihan. Penelitian selanjutnya oleh Haslin
ini menandakan bahwa aromaterapi dapat (2018) ditemukan pada kelompok kontrol sebelum
menciptakan rasa tenang dan rileks sehingga dapat periode intervensi didapatkan mayoritas intensitas
mengurangi kecemasan. nyeri sedang yaitu 6 orang (40%), dan setelah
periode intervensi didapatkan mayoritas kategori
Nilai Rata-Rata Kecemasan Ibu Bersalin intensitas nyeri berat terkontrol yaitu 12 orang
Sebelum dan Sesudah Diberikan Aromaterapi (80%). Hal ini menandakan intensitas nyeri semakin
Lavender pada Kelompok Kontrol meningkat. Hal ini disebabkan oleh karena pada
Berdasarkan hasil penelitian pada ibu primipara mengalami persalinan yang lebih panjang
bersalin pada kelompok kontrol didapatkan hasil sehingga mereka merasa letih. Hal ini
adanya perubahan penurunan kecemasan ibu menyebabkan peningkatan nyeri. Rasa nyeri yang
bersalin kelompok kontrol dengan nilai rata-rata terjadi selama kala I juga disebabkan oleh kontraksi
pretest 22,60 dan nilai rata-rata posttest 22,27 uterus yang terus meningkat untuk mencapai
sehingga didapatkan selisih nilai rata-rata pembukaan servik yang lengkap. Semakin
kecemasan ibu bersalin pemeriksaan I dan bertambahnya volume dan frekuensi kontraksi
pemeriksaan pada kelompok kontrol sebesar 0,33. uterus maka rasa nyeri juga akan semakin
Rohani (2017) menjelaskan bahwa ibu yang meningkat.
mengalami persalinan akan mengalami kekuatan Peneliti berasumsi terjadinya kecemasan
kontraksi uterus yang muncul diawali dengan pada ibu bersalin dengan kelompok kontrol tidak
kekuatan kecil kemudian terus meningkat sampai mengalami perubahan disebabkan oleh karena ibu
puncaknya yaitu pembukaan serviks yang sudah bersalin mengalami proses kontraksi uterus yang
lengkap, kondisi ini dapat menimbulkan terjadinya terus meningkat untuk mencapai pembukaan
suatu kecamatan. serviks, hal ini menimbulkan adanya kecemasan
Suliswati (2015) mengemukakan bahwa teori yang meningkat yang disebabkan oleh adanya rasa
terjadinya kecemasan sesuatu dorongan yang sakit yang semakin kuat sehingga menimbulkan
dipelajari berdasarkan keinginan untuk menghindari perasaan putus asa, bahkan tidak sanggup
rasa sakit pada individu yang pada awal kehidupan menahan sakit yang diderita. Hal inilah yang
menimbulkan terjadinya kecemasan pada ibu tidak memiliki pengetahuan tentang persalinan dan
bersalin. Faktor penyebab terjadinya kecemasan bagaimana prosesnya.
disebabkan oleh karena adanya ketakutan yang Mclain (2016) menjelaskan bahwa minyak
berlebihan, kurangnya dukungan dari keluarga juga lavender bisa menjadi obat yang efektif dalam
dapat memperparah rasa sakit yang diderita oleh pengobatan beberapa gangguan neurologis.
ibu sehingga dapat menimbulkan rasa tidak tenang, Yamada, et al (2015) menjelaskan bahwa minyak
gugup dan menimbulkan kecemasan yang lavender adalah salah satu aromaterapi yang
berlebihan. ibu pada masa persalinan kala I fase terkenal memiliki efek sedatif, hypnotic dan anti-
laten pada umumnya ingin berbicara, perlu neurodepresive pada manusia. Karena minyak
ditemani, tidak tidur, ingin berjalan-jalan dan lavender dapat memberi rasa tenang, sehingga
menciptakan kontak mata. Sedangkan pada ibu dapat digunakan sebagai manajemen stres.
pada masa persalinan kala I fase aktif menjadi lebih Kandungan utama dalam minyak lavender adalah
serius dan ibu menginginkan seseorang untuk linalool asetat yang mampu mengendorkan dan
mendampinginya karena rasa takut akan melemaskan sistem kerja urat-urat syaraf dan otot-
ketidakmampuannya beradaptasi dengan kontraksi. otot yang tegang. Ester sangat berguna untuk
Kehadiran suami atau keluarga dalam kamar menormalkan keadaan emosi serta keadaan tubuh
bersalin akan membawa ketentraman bagi ibu yang yang tidak seimbang, dan juga memiliki khasiat
akan melahirkan, suami juga dapat memainkan sebagai penenang serta tonikum, khususnya pada
peranan aktif dalam memberi dukungan fisik dan sistem saraf. Wangi yang dihasilkan aromaterapi
dorongan mental kepada istrinya lavender akan menstimulasi talamus untu
mengeluarkan enkefalin, berfungsi sebagai
Pengaruh Aromaterapi Lavender terhadap penghilang rasa sakit alami. Enkefalin merupakan
Kecemasan Ibu Bersalin neuromodulator yang berfungsi untuk menghambat
Hasil selisih nilai rata-rata kecemasan ibu nyeri fisiologi.
bersalin posttest antara kelompok intervensi Dewi (2015) berpendapat bahwa beberapa
(pemberian aromaterapi lavender) dengan tetes minyak lavender dapat membantu
kelompok kontrol didapatkan bahwa kelompok menanggulangi insomnia, memperbaiki mood
intervensi mengalami penurunan kecemasan ibu seseorang, menurunkan tingkat kecemasan,
bersalin lebih banyak dibandingkan pada kelompok meningkatkan tingkat kewaspadaan, dan tentunya
kontrol yaitu 4,14 pada kelompok intervensi dan dapat memberikan efek relaksasi. Yamada, et al
0,33 pada kelompok kontrol. Perhitungan selisih (2015) menambahkan bahwa minyak lavender
nilai mean (rata-rata) postes kecemasan ibu adalah salah satu aromaterapi yang terkenal
bersalin pada kelompok intervensi dan kontrol memiliki efek menenangkan. Penelitian yang
sebesar 3,94. Hasil uji T-Test Independent diketahui dilakukan terhadap manusia mengenai efek
nilai signifikansi sebesar 0,001 > 0,05, maka dapat aromaterapi lavender untuk relaksasi, kecemasan,
disimpulkan bahwa ada perbedaan kecemasan ibu mood, dan kewaspadaan pada aktivitas EEG
bersalin setelah diberikan perlakuan pada kelompok (Electro Enchepalo Gram) menunjukkan terjadinya
intervensi dan kelompok kontrol pada ibu bersalin di penurunan kecemasan, perbaikan mood dan terjadi
RSU Kota Tangerang Selatan Tahun 2021. peningkatan kekuatan gelombang alpha dan beta
Menurut Aryasatiani (2017) terdapat pada EEG yang menunjukkan peningkatan
beberapa penentu terjadinya kecemasan pada ibu relaksasi. Didapatkan pula hasil yaitu terjadi
bersalin yaitu, nyeri persalinan, pengalaman masa peningkatan secara signifikan dari kekuatan
lalu, keadaan fisik ibu, riwayat pemeriksaan gelombang alpha di daerah frontal, yang
kehamilan, kurangnya pengetahuan tentang proses menunjukkan terjadinya peningkatan rasa kantuk.
persalinan, dukungan dari lingkungan sosial serta Syukrini (2016) yang dilakukan kepada 15
latar belakang psikososial lain dari ibu yang ibu persalinan kala I diberikan aroma terapi dengan
bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status cara 3 tetes dicampurkan dengan 40ml air
perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan dimasukkan ke dalam diffuser dinyalakan selama
sosial ekonomi. Notoatmodjo (2018) menambahkan kurang lebih 15 menit didapatkan hasil p=0,000
bahwa salah satu faktor yang berhubungan dengan <0,05 dimana rata-rata skor kecemasan dengan
gangguan kecemasan pada kala I adalah pemberian aromaterapi lebih kecil daripada yang
pengetahuan. Berdasarkan pengalaman dan tidak yang berarti kelompok intervensi mengalami
penelitian, perilaku cemas didasarkan salah penurunan tingkat kecemasan yang lebih baik
satunya pada pengetahuan seorang ibu. Dimana daripada kelompok kontrol. Hal ini disebabkan
seorang ibu mengalami kecemasan pada saat ibu aromaterapi dapat mempengaruhi aktivitas fungsi
kerja otak melalui sistem saraf dan dapat pada kelompok pada ibu bersalin dipengaruhi oleh
meningkatkan produksi masa penghantar saraf otak perasaan yang dimiliki oleh ibu sendiri seperti
yang dapat memulihkan kondisi psikis seperti adanya persepsi cemas, adanya reaksi ketakutan,
emosi, perasaan, pikiran dan keinginan, selain itu kegelisahan, dirasakan oleh ibu sendiri. Alangkah
aromaterapi juga dapat memberikan efek relaksasi baiknya selain dengan memberikan aromaterapi
bagi saraf dan otot-otot yang tegang. lavender juga memberikan dukungan pada ibu
Balqis (2018) yang dilakukan kepada 30 ibu bersalin agar kecemasan Ibu menurun, disamping
persalinan kala I fase aktif diberikan aromaterapi itu adanya pendekatan dari tenaga kesehatan
lavender dengan cara inhalasi yaitu aromaterapi dalam memberikan pelayanan juga dapat
lavender sebanyak 0,1ml diencerkan dengan mengurangi rasa cemas yang dialami oleh ibu
minyak karieziatun (virgin olive oil) sebanyak 1ml. bersalin.
teteskan 3 tetes essensial oil lavender yang telah
diencerkan pada tisu ukuran 15 cm x 15 cm dihirup SIMPULAN
mengikuti tarikan nafas selama 5 menit. Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dapat
ini sebelum diberikan aromaterapi lavender pada disimpulkan bahwa terjadi penurunan rata-rata
kecemasan sedang 60% dan setelah diberikan tingkat kecemasan ibu bersalin sesudah diberikan
aromaterapi lavender rata-rata tingkat kecemasan aromaterapi lavender. Terdapat pengaruh
ibu pada kecemasan sedang 56,7%. Hasil ini aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu
menunjukkan adanya penurunanan tingkat bersalin di RSU Kota Tangerang Selatan Tahun
kecemasan ibu bersalin setelah diberikan 2021.
aromaterapi lavender. Hasil uji statistik didapatkan
ƿ- value : 0,000 < α : 0,05. Sehingga, ada pengaruh SARAN
pemberian aromaterapi lavender dalam Diharapkan pemberian aromaterapi lavender
menurunkan kecemasan ibu bersalin. dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk terapi
Penelitian selanjutnya dilakukan Setiati komplementer bagi bidan dan tenaga kesehatan
(2019) yang dilakukan kepada 20 ibu hamil lainnya yang berada dipelayanan baik rumah sakit
trimester III diberikan aroma terapi dengan cara maupun tempat bersalin sebagai upaya untuk
minyak esensial 4-6 tetes dituangkan pada kertas mengurangi kecemasan pada ibu bersalin.
tissue diletakkan di depan hidung dengan jarak 2
cm selama 3-5 menit. Hasil penelitian ini DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan terjadi penurunan tingkat kecemasan Aryasatiani. (2017). Menjaga Wanita Takut
setelah diberikan aromaterapi lavender dibuktikan Menghadapi Persalinan Normal. Jakarta:
dengan pemberian aromaterapi lavender lebih Penebar Swadaya.
efektif 1,52 menurunkan skala kecemasan Balqis, K.P. (2018). Pengaruh Aromaterapi
dibandingkan dengan tanpa memberikan Lavender Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu
aromaterapi pada ibu hamil trimester III yang Bersalin Di BPM Kota Palembang. Skripsi.
diperoleh dari rata-rata skala kecemasan pada Poltekkes Kemenkes Palembang
kelompok intervensi sebesar, 6,31 dan rata-rata Dewi, IGA. (2015). Aromaterapi Lavender Sebagai
skala kecemasan pada kelompok kontrol sebesar Media Relaksasi. Farmasi Fakultas
4,16 sehingga terdapat selisih efektif sebesar 1,52, Kedokteran Universitas Udayana. Jurnal
sehingga hasil penelitian mengenai kecemasan ibu Kesehatan. Volume 2 Nomor 1. Hal. 21-53.
hamil trimester III yang diberikan aromaterapi Haslin, S. (2018). Pengaruh Aromaterapi Lavender
lavender menjadi objektif dan datanya tidak bias. Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri pada
Peneliti berasumsi adanya pengaruh Persalinan Primigravida Kala I Fase Aktif di
aromaterapi lavender terhadap kecemasan ibu Klinik Pratama Tanjung Kec. Deli Tua.
bersalin disebabkan oleh karena dimulai adanya Skripsi. Politeknik Kesehatan Kemenkes Ri
proses penguapan dari aromaterapi tersebut yang Medan.
selanjutnya di hisap oleh ibu bersalin dan diserap Jaelani. (2017). Aromaterapi. Jakarta: Pustaka
oleh tubuh melalui hidung dan paru-paru masuk ke Populer Obor.
aliran darah. Saat aroma dari minyak esensial Kasdu, D. (2015). Solusi Problem Persalinan.
lavender dihirup, tubuh akan memberikan respon Jakarta: Puspa Swara.
psikologis dimana tubuh menjadi nyaman rasa sakit Lamadah, S.M., Nomani, Ibtesam. (2016). The
dan ketegangan berkurang, serta kecemasan dalam Effect of Aromatherapy Massage Using
menghadapi persalinan juga berkurang. Adanya Lavender Oil on the Level of Pain and
proses penurunan kecemasan yang berbeda-beda Anxiety During Labour Among Primigravida
Women. American Journal of Nursing Stuart. (2016). Buku Saku Keperawatan Jiwa.
Science Volume 5 Nomor 2: Hal. 37-44. Jakarta: EGC.
McLain DE. (2016). Chronic Health Effects Suliswati. (2015). Konsep Dasar Keperawatan Jiwa.
Assessment of Spike Lavender Oil. Walker Jakarta: EGC.
Doney and Associates. Susilarini. (2017). Pengaruh Pemberian
Nolan, M. (2018). Kehamilan & Melahirkan. Jakarta: Aromatherapi Lavender Terhadap
Arcan. Pengendalian Nyeri Persalinan Kala I Pada
Notoatmodjo, S. (2018). Promosi Kesehatan dan Ibu Bersalin. Jurnal Kebidanan. Volume 6,
Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Nomor 12. Hal. 47-54.
Rohani. (2017). Asuhan Kebidanan pada Masa Syukrini, R.D. (2016). Pengaruh Aromaterapi
Persalinan. Jakarta: Salemba Medika. Terhadap Tingkat Kecemasan pada Ibu
Salamah, N. (2019). Pengaruh Aromaterapi Persalinan Kala I di Kamar Bersalin RSU
Lavender Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Kab. Tangerang. Skripsi. Universitas Islam
Hamil Timester III di Wilayah Kerja Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Puskesmas Seyegan. Naskah Publikasi. WHO. (2019). Neonatal and Perinatal Mortality :
Universitas Aisyiyah Yogyakarta. Country, Regional and Global Estimates. In:
Semiun, Y. (2017). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Organization WH, editor. Geneva: World
Kanisius. Health Organization.
Setiati, N.W., Sugih, S., Wijayanegara, H. (2019). Yamada K, Mimaki Y, Sashida Y, (2015). Effect
Efektivitas Pemberian Aromaterapi Lavender Inhaling of the Vapor of Lavandula burnatii
Untuk Menurunkan Kecemasan Ibu Hamil super-Derrived Esensial Oil and Linalool on
Trimester III dalam Persiapan Menghadapi Plasma Adrenocorticotropin Hormone
Persalinan di Bidan Praktek Mandiri (ACTH), Catecholamine and Gonadotropin
Nurussyifa Kecamatan Buniseuri Ciamis. Level in Experimental Menopausal Female
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Rats. Pharmaceutical Society of Japan.
Jurnal Ilmu Ilmu Keperawatan, Analis Volume 28 Nomor 2. Hal. 1-18.
Kesehatan dan Farmasi. Volume 19 Nomor Yosep, I. (2017). Keperawatan Jiwa. Bandung: PT
1. Refika Aditama
Simpkin, P. (2015). Buku Saku Persalinan. Jakarta:
EGC.