Penerapan Literasi Media Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

P – ISSN 2614-624X
E – ISSN 2614-6231

PENERAPAN LITERASI MEDIA TERHADAP PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA
Aris Munandar1, Teti Sobari2, Latifah3
1-3
IKIP Siliwangi
1
[email protected], [email protected], [email protected]

Abstract

This reseacrh is based on the lack of student interest in learning Indonesian, both from the material
side and the teacher in providing material in the classroom. This is the concern of all of us, especially
prospective educators, so that they are able to stimulate and stimulate students so that they can be
more active and enjoy learning Indonesian. Media literacy is one solution to this problem, where
teachers must be able to innovate by applying media literacy when learning Indonesian. This research
is intended to find out prospective educators regarding their preparation for entering the world of
education, thus learning cannot be sparated from the existence of innovation, on of which is the
learning media that teachers must use. This study uses a qualitative descriptive method that describes
data and facts in the from of descriptions obtained through a questionnaire. The sample of this
research was conducted on 10 students of IKIP Siliwangi. The results showed that of the entire
sample, 10 students of IKIP Siliwangi knew about media literacy, 10 people said that the use of media
literacy is appropriate for learning Indonesian, 10 people stated that media literacy can improve the
quality of student learning, 9 people said that media literacy can be used at all levels of schooll and 1
person stated that media literacy cannot be used at all levels of schooll, and 3 people stated that
conventional media is more effective than electronic and 7 people said conventional media was not
effective than electronic media.

Keyword : Media literacy, Learning, Indonesian

Abstrak

Penelitian ini berdasarkan kurangnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia,
baik dari sisi materi maupun guru memberikan materi di dalam kelas. Hal ini menjadi perhatian kita
semua terutama calon pendidik agar mampu menstimulus dan merangsang siswa sehingga dapat lebih
giat dan menyukai dalam belajar bahasa Indonesia. Literasi media salah satu solusi atas permasalahan
tersebut, dimana guru harus bisa berinovasi dengan menerapkan literasi media ketika dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui calon pendidik
mengenai persiapan mereka ketika terjun dalam dunia pendidikan dengan demikian pembelajaran
tidak terlepas dari adanya inovasi salah satunya media pembelajaran yang harus digunakan guru.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang menggambarkan data dan fakta berupa
deskripsi yang didapatkan melalui kuesioner. Sampel penelitian ini dilakukan pada 10 orang
mahasiswa IKIP Siliwangi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari seluruh sampel yaitu 10 orang
mahasiswa IKIP Siliwangi mengetahui tentang literasi media, 10 orang mengatakan penggunaan
literasi media tepat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, 10 orang menyatakan bahwa
literasi media dapat meningkatkan kualitas belajar siswa, 9 orang mengemukakan literasi media dapat
digunakan disemua jenjang sekolah dan 1 orang mengemukakan bahwa literasi media tidak dapat
digunakan disemua jenjang sekolah,, serta 3 orang menyatakan bahwa media konvensional lebih
efektif dibandingkan elektronik dan 7 orang mengatakan media konvensional tidak efektif
dibandingkan media elektronik.

Kata Kunci: Literasi Media, Pembelajaran, Bahasa Indonesia

PENERAPAN LITERASI MEDIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA| 615


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia adalah pokok mata pelajaran penting dalam sistem pendidikan dan
pembelajaran secara keseluruhan pada satuan pendidikan. Hal ini karena bahasa Indonesia
ialah mata pelajaran wajib yang harus dikuasai oleh semua satuan pendidikan untuk menjaga
dan melestarikan bahasa Indonesia sesuai dengan UUD tahun 1945. Tentu saja bagi guru
bahasa Indonesia harus bisa menyesuaikan diri mengenai bahasa Indonesia karena harus
memberikan pembelajaran kepribadian serta mentransformasi ilmu dari segi kebahasaan
kepada siswa - siswi. Dalam penerapannya tentu saja harus mampu menciptakan suasana
yang bisa mendukung demi terwujudnya pembelajaran yang baik dan lancar sesuai dengan
prosedur yang berlaku. Kemampuan guru bahasa Indonesia dalam menciptakan lingkungan
yang mendukung proses pembelajaran sangat berkaitan erat dengan kemampuan guru ketika
mengelola berbagai komponen pembelajaran, diantaranya adalah mengelola komponen media
pembelajaran. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penelitian ini akan membahas
mengenai penerapan literasi media dalam bentuk media konvensional dan media elektronik
yang diintegrasikan dengan proses pembelajaran bahasa Indonesia.

Pembelajaran memiliki akar dari kata “Belajar” belajar adalah suatu proses pengenalan serta
pengalaman baru. Menurut Bell-Gredler (Winataputra, Delfi, Pannen, & Mustafa, 2014)
belajar adalah proses yang dilakukan manusia untuk mendapatkan aneka ragam
competencies, skills, and attitude. Kita ketahui bahwa belajar adalah proses untuk
mendapatkan kompetensi, skill, dan attitude melalui belajar kita bisa menambah
pengetahuann dan skill yang baik. Hal ini senada dengan (Wahidin, 2018) pembelajaran
memiliki akar kata “belajar” yaitu kegiatan berproses yang memiliki unsur yang sangat
mendasar dalam kegiatan pendidikan pada setiap jenjangnya. Menurut Gagne dan Briggs
(Kosasih, 2014) mengartikan pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk
membantu proses belajar. Berdasarkan beberapa ungkapan di atas bahwa konsep belajar
memiliki arti yang sama yaitu kegiatan yang mengubah keadaan seseorang menjadi lebih
baik, pintar, orang yang berguna, dan kondisi-kondisi positif lainnya.

Literasi adalah proses memahami individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung
yang digunakan dalam tuturan sehari-hari. Literasi media didefinisikan Devito (Sihabudin,
2013), sebagai keterampilan untuk menguasai, menelaah, mencari dan membuat pesan
komunikasi masa. Jadi literasi media merupakan pemberdayaan agar masyarakat bisa

616 | PENERAPAN LITERASI MEDIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

menggunakan media lebih mengetahui, sehat dan aman. Hal ini senada dengan yang
dikemukakan oleh Axford (Subandiyah, 2017) bahwa literasi adalah membantu siswa agar
mampu mengetahui dan menemukan rencana yang relevan dalam hal kemampuan membaca
dan menulis, termasuk didalamnya kemampuan menerjemahkan makna teks yang rumit
dalam struktur tata bahasa dan sintaksis. Menurut Juliswara (2017) mengungkapkan bahwa
tujuan dari literasi media ini adalah memberi kita pengetahuan yang lebih besar atas
penjelasan terhadap pengirim pesan media yang merupakan hasil dari suatu konstruksi
kepentingan. Kegiatan literasi harus didukung oleh media yang terintegrasi dalam proses
pembelajaran. Baran dan Davis (Juliswara, 2017) mengemukakan adanya media baru telah
menjadikan suatu “perilaku komunikasi dalam skala besar” untuk dipelajari para peneliti
(uses and gratifications) dari pengguna aktif. yang berarti bahwa dengan adanya media baru
itu dapat menjadi pengaruh terhadap perilaku kehidupan dalam skala besar.

Media adalah alat yang digunakan guru sebagai penunjang dan membantu guru dalam
menyampaikan materi pelajaran, menurut Gagne (Mahnun, 2012) media adalah berbagai
jenis bagian dalam wawasan siswa yang dapat meningkatkan proses belajar. Jadi dalam
proses pembelajaran media sangat diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran guru
ketika didalam kelas. Literasi media harus mampu memberdayakan masyarakat khususnya
terpelajar ketika mengaplikasikan media supaya lebih selektif dan memilih media yang
pantas digunakan.

METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif , Metode ini menurut Sugiyono
(2017) mengemukakan bahwa metode penelitian ini berlandaskan pada filsafat
postpositivisme untuk digunakan meneliti pada kondisi yang alamiah. Adapun menurut
Gumilang, (2016) metode penelitian kualitatif mempunyai dua ciri utama, yaitu: pertama,
data tidak berbentuk bilangan, lebih banyak berupa penjelasan, elaborasi, cerita manuskrip
tertulis dan manuskrip tidak tertulis. Kedua, penelitian kualitatif tidak memiliki ringkasan
atau aturan wewenang untuk mengerjakan dan menelaah data. Menurut Somantri, (2005)
Metode kualitatif berkembang mengikuti suatu bukti sebagai proses yang tidak pernah
berhenti, ia berkembang dari proses pencarian dan pemerolehan arti yang diberikan oleh
suatu kebenaran peneliti kualitatif tidak saja membutuhkan keahlian dan pengalaman
penelitian. Teknik untuk meneliti yang diperlukan untuk mengumpulkan data berupa

PENERAPAN LITERASI MEDIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA| 617


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

kuesioner, populasi penelitian ini adalah mahasiswa calon pendidik dan yang menjadi sampel
dalam penelitian ini sebanyak 10 mahasiswa calon pendidik.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Penerapan literasi media dalam pembelajaran bahasa Indonesia lebih memaksimalkan dan
lebih kreatif dalam mencari informasi yang dibutuhkan, guru juga harus mampu berperan
aktif dalam mengembangkan literasi media dalam pembelajaran selain itu juga guru harus
mengetahui apa yang dibutuhkan dalam pembelajaran dengan menggunakan literasi media.
Untuk mengetahui hasil dari jawaban responden terhadap literasi media akan disajikan dalam
tabel berikut :

Tabel 1. Hasil Responden Penerapan Literasi Media Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia
No Pertanyaan Jawaban Frekuensi Persentase Keterangan
1. Apakah saudara Ya 10 100 %
mengetahui tentang Tidak 0 0%
literasi media ?
2. Menurut saudara Ya 10 100 %
apakah tepat atau tidak Tidak 0 0%
penggunaan literasi
media diterapkan dalam
pembelajaran bahasa
Indonesia ?
3. Menurut anda apakah Ya 10 100 %
penggunaan literasi tidak 0 0%
media dalam
pembelajaran bahasa
Indonesia dapat
meningkatkan kualitas
belajar siswa ?
4. Apakah literasi media Ya 9 90 %
dapat digunakan Tidak 1 10 %
disemua jenjang
sekolah ?
5. Apakah media Ya 3 66.3 %
konvensional lebih
efektif dibandingkan Tidak 7 33.7 %
media elektronik dalam
pembelajaran bahasa
Indonesia ?

618 | PENERAPAN LITERASI MEDIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

Berdasarkan hasil yang diungkapkan di atas kita bisa mengetahui bahwa pada pertanyaan
yang pertama sebanyak 10 atau 100% responden mengetahui tentang literasi media,
kemudian pada pertanyaan yang kedua sebanyak 10 atau 100% responden menyatakan
penggunaan literasi media tepat digunakan dalam pembelajaran bahasa indonesia, pada
pertanyaan ketiga sebanyak 10 orang atau 100% responden menyatakan penggunaan literasi
media dapat meningkatkan kualitas belajar siswa, selanjutnya pada pertanyaan ke empat
sebanyak 9 orang atau 90% responden menyatakan bahwa literasi media dapat digunakan
disemua jenjang sekolah dan sebanyak 1 orang atau 10% menyatakan tidak dapat digunakan
disemua jenjang sekolah, dan pertanyaan terakhir sebanyak 3 orang atau 30% menyatakan
bahwa media konvensional lebih efektif dibandingkan media elektronik dan sebanyak 7
orang atau 70% menyatakan bahwa media konvensional tidak efektif dibandingkan elektronik
dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Pembahasan
Perkembangan teknologi di era globalisasi semakin hari semakin berkembang secara cepat.
Teknologi informasi semakin mudah kita dapatkan kapanpun dan dimanapun, sama halnya
dalam dunia pendidikan memerlukan perubahan dan proses cepat dalam menyampaikan
materi didalam kelas, penggunaan teknologi secara baik dan tepat dapat menjadi opsi guru
dalam membuat media pembelajaran supaya dalam menyampaikan materi lebih bervariasi.
Penggunaan literasi media menjadi hal yang kurang dilaksanakan dalam kegiatan belajar
mengajar didalam kelas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya
menurut Oemar hamalik dalam (Ainiyah, 2017) yang dimaksud media adalah kelengkapan,
desain dan cara yang digunakan supaya berhasil ketika hubungan dan korelasi antara guru
dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah.

dalam pembelajaran di kelas tentunya sangat diperlukan media pembelajaran baik itu secara
elektronik maupun konvensional demi mendukung kegiatan belajar yang sesuai dengan
tujuan, beberapa media elektronik harus bisa digunakan dalam pembelajaran karena dengan
media elektronik dan pemanfaatan teknologi informasi akan lebih cepat dan sesuai dengan
rencana kegiatan belajar yang diharapkan. Penelitian ini dapat kita ketahui bahwa memang
mahasiswa IKIP Siliwangi mengetahui mengenai literasi media namun ada salahsatu
diantaranya mengatakan bahwa kurang cocok digunakan disemua jenjang pendidikan, oleh
sebab itu menjadi tugas calon pendidik bagaimana cara supaya menyesuaikan dengan kondisi

PENERAPAN LITERASI MEDIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA| 619


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

di lingkungan sekolah itu sendiri. Maka, literasi media perlu ditingkatkan di semua jenjang
sekolah agar para siswa melek teknologi dan informasi dan tidak tertinggal oleh perubahan
jaman, namun dengan catatan perlu adanya pengawasan dari satuan pendidikan sekaligus
guru.

SIMPULAN
Berdasarkan paparan yang sudah dikemukakan bahwa semua mahasiswa sudah mengetahui
mengenai literasi media, dan penggunaan literasi media cocok diterapkan di semua jenjang
pendidikan. Karena sekolah harus mampu menyesuaikan terhadap perkembangan zaman
ketika sistem pembelajaran. Penggunaan media elektronik dirasa cukup tepat untuk
digunakan karena guru harus mampu berfikir kreatif dalam membuat media dalam
pembelajaran.

Pelaksanaan media dalam pembelajaran bahasa Indonesia harus bisa membuat dan prosedur
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh sekolah, media pembelajaran harus membuat
siswa lebih giat dalam mengejar prestasi akademik ataupun non akademik. Sikap serta
kepribadian siswa siswi lebih menonjol dan meningkat baik dari sisi spiritual, kognitif,
afektif, serta psikomotorik siswa bisa menjadi contoh bagi teman yang lain dilingkungan
sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Ainiyah, N. (2017). Membangun penguatan budaya literasi media dan informasi dalam dunia
pendidikan. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 2(1), 65–77.
Gumilang, G. S. (2016). Metode penelitian kualitatif dalam bidang bimbingan dan konseling.
Jurnal Fokus Konseling, 2(2).
Juliswara, V. (2017). Mengembangkan model literasi media yang berkebhinnekaan dalam
menganalisis informasi berita palsu (hoax) di media sosial. Jurnal Pemikiran Sosiologi,
4(2), 142–164.
Kosasih, E. (2014). Strategi belajar dan pembelajaran. Bandung: Yrama Widya.
Mahnun, N. (2012). Media pembelajaran (kajian terhadap langkah-langkah pemilihan media
dan implementasinya dalam pembelajaran). An-Nida’, 37(1), 27–34.
Sihabudin, A. (2013). Literasi media dengan memberdayakan kearifan lokal. Communication,
4(2).
Somantri, G. R. (2005). Memahami metode kualitatif. Makara Hubs-Asia, 9(2), 57–65.
Subandiyah, H. (2017). Pembelajaran literasi dalam mata pelajaran bahasa indonesia.
Paramasastra, 2(1).
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan r&d. Bandung: Alfabeta.

620 | PENERAPAN LITERASI MEDIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

Wahidin, U. (2018). Implementasi literasi media dalam proses pembelajaran pendidikan


agama islam dan budi pekerti. Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam, 7(02), 229–
244.
Winataputra, U. S., Delfi, R., Pannen, P., & Mustafa, D. (2014). Teori belajar dan
pembelajaran.

PENERAPAN LITERASI MEDIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA| 621


Parole (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia)
Volume 3 Nomor 4, Juli 2020

622 | PENERAPAN LITERASI MEDIA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

You might also like