27407-Article Text-101710-3-10-20200913
27407-Article Text-101710-3-10-20200913
27407-Article Text-101710-3-10-20200913
Maria Ulfah1,3*, M. Rizki Fazillah2, Iqbal Nindo Turnip2, & Aprilina Seragih2
1
Program Studi Ilmu Kelautan, FKP-Unsyiah, Banda Aceh, 23111, Indonesia
2
Ocean Diving Club, FKP- Unsyiah, Banda Aceh, 23111, Indonesia
3
Laboratorium Biologi Laut, FKP- Unsyiah, Banda Aceh, 23111, Indonesia
*E-mail: [email protected]
ABSTRACT
Reef fishes are the group of fish that have a high association with the coral reef ecosystem as
spawning, nursery, and feeding grounds. This study aims to determine the reef fish community through
the approach of abundance, diversity, uniformity, and dominance of reef fish in 2014-2018 in the
waters of the Mesjid Raya Sub-district and Peukan Bada, Aceh Besar District. This research was
carried out from 2014 to 2018, with research locations, there are 8 locations. Reef fish data collection
was carried out using the underwater visual census (UVC). The total species of reef fish found during
2014-2018 were 115 species from 39 families. The waters of Mesjid Raya sub-district have the lowest
abundance of reef fish with a number of 128 ind/ha in 2014 observations in Lhok Mee waters and the
highest abundance of fish as much as 80 ind/ha in the waters of Fort Inong Balee in 2017. It is
different from sub-district waters Peukan Bada has an abundance of reef fish with the lowest value of
96 ind/ha in 2014 observations in the waters of Lhok Mata Ie and reached the highest value of
2401.70 ind/ha in the same waters in 2018. Results of the average ecological index value Reef fish in
the District of Mesjid Raya and Peukan Bada in 2014-2018 did not have a significant difference.
ABSTRAK
Ikan karang merupakan ikan yang memanfaatkan ekosistem terumbu karang sebagai tempat tinggal,
mencari makan, memijah dan pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas ikan
karang melalui pendekatan kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi ikan karang
pada tahun 2014-2018 di perairan Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Penelitian ini dilaksanakan dari tahun 2014 hingga tahun 2018, dengan lokasi penelitian ada 8 lokasi.
Pengambilan data ikan karang dilakukan dengan menggunakan metode underwater visual cencus
(UVC). Total spesies ikan karang yang ditemukan selama tahun 2014 dan 2018 adalah sebanyak 115
spesies dari 39 famili. Perairan Kecamatan Mesjid Raya memiliki nilai kelimpahan ikan karang
terendah sejumlah 128 ind/ha pada pengamatan tahun 2014 di perairan Lhok Mee dan kelimpahan
ikan tertinggi sejumlah 796 ind/ha di perairan Benteng Inong Balee tahun 2017. Sedangkan perairan
Kecamatan Peukan Bada memiliki kelimpahan ikan karang dengan nilai terendah sejumlah 96 ind/ha
pada pengamatan tahun 2014 di perairan Lhok Mata Ie dan mencapai nilai tertinggi sejumlah 2401,70
ind/ha di perairan yang sama tahun 2018. Hasil rata-rata nilai indeks ekologi ikan karang di
Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada tahun 2014-2018 tidak memiliki perbedaan yang
signifikan.
Kata kunci: Aceh Besar, ikan karang, indeks ekologi, kelimpahan, komunitas
Department of Marine Science and Technology FPIK-IPB, ISOI, and HAPPI 183
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .
184 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.
Figure 1. Map of Water Research Location in Mesjid Raya and Pukan Bada sub-districts
(Site 1. Lhok Me; Site 2. Ahmad Rhang Manyang; Site 3. Benteng Inong Bale; Site
4. Pulau Tuan; Site 5. Lhok Mata Ie; Site 6. Lhok Ketapang; Site 7. East Pulau
Bate and Site 8. West Pulau Bate).
dalam pengambilan data, yaitu dangkal (0-6 secara matematis agar mempermudah dalam
m) dalam (6-12 m). Pengamatan dilakukan menganalisis informasi jumlah individu.
dengan mengamati ikan sejauh 2,5 m bagian Indeks keanekaragaman yang digunakan
kanan dan kiri untuk ikan berukuran lebih adalah indeks Shannon-Weiner (Krebs,
besar dari 10 cm, dan mengamati ikan sejauh 1989) dengan persamaan:
1 m bagian kanan dan kiri untuk ikan
berukuran lebih kecil dari 10 cm (English et ...................................... (2)
al., 1994).
Keterangan: H’= indeks keanekaragaman,
2.4. Analisis Data Pi= proporsi jumlah individu pada suatu
2.4.1. Kelimpahan Ikan Karang biota, s= jumlah biota.
Banyaknya individu ikan persatuan
volume daerah pengamatan ditunjukkan oleh 2.4.3. Indeks Keseragaman (E)
nilai kelimpahan ikan. Rumus kelimpahan Indeks keseragaman (E) meng-
ikan adalah sebagai berikut (Odum, 1993): gambarkan jumlah individu antar spesies
dalam suatu komunitas ikan. Semakin merata
........................................................ (1) penyebaran individu antar spesies maka
keseimbangan ekosistem akan semakin
Keterangan: Xi= kelimpahan ikan karang meningkat. Indeks keseragaman meng-
(ind/ ha), ni= jumlah total komunitas ikan ke- gambarkan sebaran jumlah individu antar
i (cm), dan A= luas transek pengamatan (ha). spesies dalam suatu komunitas ikan merata
atau tidak. Semakin merata penyebaran
2.4.2. Indeks Keanekaragaman (H’) individu antar spesies maka keseimbangan
Indeks keanekaragaman (H’) ekosistem akan semakin meningkat. Nilai
menyatakan keadaan populasi organisme indeks keseragaman memiliki kisaran 0-1
dengan kategori komunitas tertekan (0,0< E
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 185
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .
≤ 0,5), komunitas labil (0,5< E ≤ 0,75), dan dan Peukan Bada (Figure 2 dan Figure 3).
komunitas stabil (0,75 < E ≤ 1). Rumus Secara keseluruhan perairan Kecamatan
indeks keseragaman adalah sebagai berikut Peukan Bada memiliki nilai kelimpahan ikan
(Odum, 1993): karang yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perairan Kecamatan Mesjid Raya.
.................................................. (3) Perairan Benteng Inong Balee
mempunyai kelimpahan ikan karang yang
paling banyak di Kecamatan Mesjid Raya.
Keterangan: E= indeks keseragaman, H’= Meskipun nilai kelimpahan ikan karang
indeks keanekaragaman, dan H’ max= indeks menurun pada tahun 2015, selanjutnya
keanekaragaman maksimum. kembali naik hingga kelimpahan ikan
mencapai nilai sebesar 795,59 ind/ha pada
2.4.4. Indeks Dominansi tahun 2017. Perairan Ahmad Rhang
Nilai indeks keanekaragaman dan Manyang memiliki nilai kelimpahan ikan
keseragaman yang kecil menandakan adanya karang yang berangsur naik tiap tahunnya
dominansi yang tinggi suatu spesies terhadap
dengan nilai sejumlah 127,88 hingga 769,91
spesies-spesies lainnya. Indeks dominansi ind/ha. Akan tetapi pada pemantauan tahun
(C) menunjukkan kelimpahan ikan di- 2018 nilai kelimpahan ikan karang di
dominasi oleh beberapa spesies atau tidak. perairan Ahmad Rhang Manyang turun
Nilai indeks dominansi memiliki kisaran 0-1 dengan nilai sebesar 344,88 ind/ha. Perairan
dengan kategori dominasi rendah (0,0 < D ≤ Lhok Mee mempunyai kelimpahan ikan
0,5), dominasi sedang (0,5 < D ≤ 0,75), dan
karang yang paling sedikit dibandingkan
dominasi tinggi (0,75 < D ≤ 1). Rumus dengan kedua lokasi lainnya di Kecamatan
indeks dominansi adalah sebagai berikut Mesjid Raya. Tahun 2014 kelimpahan ikan
(Odum,1993): karang di Perairan Lhok Mee hanya 172,94
ind/ha, selanjutnya nilai kelimpahan naik
................................................. (4) dengan bertahap tiap tahunnya hingga
mencapai 617,04 ind/ha pada tahun 2018.
Keterangan: D= indeks dominansi, s= jumlah Rendahnya nilai kelimpahan ikan di
biota dan pi= proporsi jumlah individu pada perairan Kecamatan Mesjid Raya diduga
suatu biota. karena terjadinya perubahan habitat terumbu
karang yang telah rusak diakibatkan oleh
III. HASIL DAN PEMBAHASAN gangguan faktor alam maupun faktor
manusia. Faktor alam yaitu terjadinya
3.1. Kelimpahan Ikan Karang pemutihan karang Aceh pada tahun 2010 dan
Secara umum jumlah famili ikan faktor manusia seperti penangkapan sumber-
karang pada perairan Aceh Besar sejak tahun daya ikan yang tidak ramah lingkungan di
2014 hingga tahun 2018 mengalami daerah tersebut (Octavina et al., 2018 dan
fluktuatif yang cukup tinggi. Total jumlah Ulfah et al., 2018). Menurut Halford et al.
spesies ikan karang yang ditemukan (2004) dan Ulfah et al. (2018) perubahan
sebanyak 115 spesies dari 39 famili. yang terjadi pada habitat dan fungsi ikan
Kelimpahan ikan karang bergantung dengan pada habitatnya akan memperlihatkan
kondisi habitat dan dipengaruhi oleh aktivitas perubahan struktur komunitas ikan dari
penangkapan manusia. Hasil pemantauan lokasi ke lokasi, juga respon ikan pada
selama 5 tahun pada rata-rata kedalaman dari perubahan habitat pada umumnya di-
tahun 2014-2018 menunjukkan nilai hubungkan pada tipe mikro habitat yang
kelimpahan ikan yang berbeda secara hilang dan degradasi tutupan terumbu
signifikan antara Kecamatan Mesjid Raya karang. Hieske & Myers (2001) menyatakan
186 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.
bahwa ikan karang sebagai suatu komunitas ikan karang naik dengan drastis hingga
memiliki habitat yang berbeda tetapi banyak mencapai 1499,99 ind/ha, namun pe-
spesies yang terdapat pada lebih dari satu mantauan tahun berikutnya turun kembali
habitat. Umumnya tiap spesies ikan karang dengan drastis hingga mencapai 281,74
yang mendiami suatu perairan memiliki ind/ha tahun 2018. Rendahnya kelimpahan
kesukaan habitat tertentu, setiap habitat pada perairan ini diduga disebabkan oleh
didiami oleh spesies dengan karakteristik menurunnya persentase tutupan karang hidup
yang khas. dengan nilai rata-rata tutupan sebesar 37,56%
Perairan Lhok Mata Ie mempunyai dengan kategori sedang. Hal ini sesuai
kelimpahan ikan karang yang paling banyak dengan pernyataan Muniaha et al. (2016)
dibandingkan dengan lokasi pemantauan yang menyatakan bahwa perbedaan
lainnya di Kecamatan Peukan Bada. persentase tutupan karang hidup dapat
Kelimpahan ikan selalu naik dengan mempengaruh kelangsungan kehidupan ikan
signifikan tiap tahunnya, sejak pemantauan karang.
tahun 2014 hanya memiliki nilai kelimpahan Perairan Lhok Keutapang dan Pulau
95,74 ind/ha hingga tahun 2018 mencapai Batee Barat dimulai pemantauan sejak tahun
nilai kelimpahan sebesar 2401,69 ind/ha. 2015. Dari awal pemantauan hingga tahun
Pada perairan ini kondisi rata-rata persentase 2017 perairan Lhok Keutapang memiliki
tutupan karang hidup masuk kedalam nilai kelimpahan ikan karang yang
katagori baik dengan nilai persentase tutupan meningkat drastis hingga mencapai 1985,28
mencapai 66%. Hal ini menyebabkan tinggi- ind/ha. Sedangkan perairan Pulau Batee
nya kelimpahan ikan karang pada perairan Barat sejak awal pemantauan hingga tahun
Lhok Mata Ie. Menurut Nasir et al. (2017) 2017 nilai kelimpahan ikan karang naik
kondisi terumbu karang yang berbeda perlahan hingga sejumlah 630,11 ind/ha, lalu
berpengaruh terhadap ketersediaan sumber pada akhir pemantauan tahun 2018 turun
makanan bagi ikan karang. kembali menjadi 281,74 ind/ha. Hal ini tidak
Perairan Pulau Tuan memiliki nilai jauh berbeda dengan perairan Pulau Batee
kelimpahan ikan karang yang paling sedikit Barat, pemantauan pada perairan Pulau Batee
dibandingkan dengan lokasi lainnya di Timur nilai kelimpahan ikan karang naik
Kecamatan Peukan Bada. Meskipun dengan perlahan tiap tahunnya hingga
pemantauan tahun 2016 nilai kelimpahan mencapai 909,43 ind/ha pada tahun 2018.
Figure 2. Graph of the abundance of reef fish in Mesjid Raya sub-district in 2014-2018.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 187
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .
Figure 3. Graph of the abundance of reef fish in Peukan Bada sub-district in 2014-2018.
188 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.
Kecamatan Mesjid Raya berkisar antara 0,48- dan Kecamatan Peukan Bada bernilai 0,1-0,3
0,52 dan Kecamatan Peukan Bada berkisar dimana keduanya termasuk dalam kategori
dengan nilai 0,37-0,50 dalam hal ini dominansi rendah (Table 4).
keduanya digolongkan dalam kategori Ikan karang memberikan petunjuk
komunitas yang tertekan (Table 3). atau merespon adanya gangguan pada
habitatnya sesuai intensitas pengaruhnya.
3.4. Dominansi Ikan Karang Gangguan pada habitatnya dapat terjadi di
Nilai indeks dominansi ikan karang di suatu lokasi. yang mungkin saja sudah
Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada berlangsung lama atau datang mendadak.
tahun 2014-2018 tercantum pada Table 3. Gangguan tersebut berpengaruh dalam
Secara keseluruhan rata-rata nilai intensitas yang berbeda dari suatu lokasi ke
indeks dominansi ikan karang di Kecamatan lokasi yang lain. hingga menciptakan kondisi
Mesjid Raya dan Peukan Bada tahun 2014- tertentu yang direspon berbeda dengan
2018 hanya sedikit perbedaan. Hasil komunitas ikan karang seperti yang
perhitungan indeks dominansi ikan karang di ditunjukkan oleh nilai indeks ekologi (Edrus
perairan Kecamatan Mesjid Raya bernilai 0,1 et al., 2013).
Table 1. Presence frequency of reef fish family during 2014-2018 (Site 1. Lhok Me; Site 2.
Ahmad Rhang Manyang; Site 3. Benteng Inong Bale; Site 4. Pulau Tuan; Site 5. Lhok
Mata Ie; Site 6. Lhok Ketapang; Site 7. East Pulau Bate and Site 8. West Pulau
Bate).
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 189
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .
Table 2. Diversity indeks of reef fish in Mesjid Raya District and Peukan Bada sub-districts in
2014-2018.
Table 3. Evenness Index of reef fish in Mesjid Raya and Peukan Bada sub-districts in 2014-
2018.
190 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.
Table 4. Dominance index of reef fish in Mesjid Raya and Peukan Bada sub-districts in 2014-
2018.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 191
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .
192 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 193
194 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt