27407-Article Text-101710-3-10-20200913

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 12 No. 1, Hlm.

183-193, April 2020


p-ISSN : 2087-9423 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
e-ISSN : 2620-309X DOI: http://doi.org/10.29244/jitkt.v12i1.27407

STUDI TEMPORAL KOMUNITAS IKAN KARANG (2014-2018) PADA PERAIRAN


KECAMATAN MESJID RAYA DAN PEUKAN BADA, KABUPATEN ACEH BESAR

TEMPORAL STUDY OF REEF FISH COMMUNITIES (2014-2018) WATER OF


MESJID RAYA SUB-DISTRICT AND PEUKAN BADA, ACEH BESAR DISTRICT

Maria Ulfah1,3*, M. Rizki Fazillah2, Iqbal Nindo Turnip2, & Aprilina Seragih2
1
Program Studi Ilmu Kelautan, FKP-Unsyiah, Banda Aceh, 23111, Indonesia
2
Ocean Diving Club, FKP- Unsyiah, Banda Aceh, 23111, Indonesia
3
Laboratorium Biologi Laut, FKP- Unsyiah, Banda Aceh, 23111, Indonesia
*E-mail: [email protected]

ABSTRACT
Reef fishes are the group of fish that have a high association with the coral reef ecosystem as
spawning, nursery, and feeding grounds. This study aims to determine the reef fish community through
the approach of abundance, diversity, uniformity, and dominance of reef fish in 2014-2018 in the
waters of the Mesjid Raya Sub-district and Peukan Bada, Aceh Besar District. This research was
carried out from 2014 to 2018, with research locations, there are 8 locations. Reef fish data collection
was carried out using the underwater visual census (UVC). The total species of reef fish found during
2014-2018 were 115 species from 39 families. The waters of Mesjid Raya sub-district have the lowest
abundance of reef fish with a number of 128 ind/ha in 2014 observations in Lhok Mee waters and the
highest abundance of fish as much as 80 ind/ha in the waters of Fort Inong Balee in 2017. It is
different from sub-district waters Peukan Bada has an abundance of reef fish with the lowest value of
96 ind/ha in 2014 observations in the waters of Lhok Mata Ie and reached the highest value of
2401.70 ind/ha in the same waters in 2018. Results of the average ecological index value Reef fish in
the District of Mesjid Raya and Peukan Bada in 2014-2018 did not have a significant difference.

Keywords: Aceh Besar, abundance, community, ecology index, reef fish

ABSTRAK
Ikan karang merupakan ikan yang memanfaatkan ekosistem terumbu karang sebagai tempat tinggal,
mencari makan, memijah dan pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunitas ikan
karang melalui pendekatan kelimpahan, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi ikan karang
pada tahun 2014-2018 di perairan Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
Penelitian ini dilaksanakan dari tahun 2014 hingga tahun 2018, dengan lokasi penelitian ada 8 lokasi.
Pengambilan data ikan karang dilakukan dengan menggunakan metode underwater visual cencus
(UVC). Total spesies ikan karang yang ditemukan selama tahun 2014 dan 2018 adalah sebanyak 115
spesies dari 39 famili. Perairan Kecamatan Mesjid Raya memiliki nilai kelimpahan ikan karang
terendah sejumlah 128 ind/ha pada pengamatan tahun 2014 di perairan Lhok Mee dan kelimpahan
ikan tertinggi sejumlah 796 ind/ha di perairan Benteng Inong Balee tahun 2017. Sedangkan perairan
Kecamatan Peukan Bada memiliki kelimpahan ikan karang dengan nilai terendah sejumlah 96 ind/ha
pada pengamatan tahun 2014 di perairan Lhok Mata Ie dan mencapai nilai tertinggi sejumlah 2401,70
ind/ha di perairan yang sama tahun 2018. Hasil rata-rata nilai indeks ekologi ikan karang di
Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada tahun 2014-2018 tidak memiliki perbedaan yang
signifikan.

Kata kunci: Aceh Besar, ikan karang, indeks ekologi, kelimpahan, komunitas

Department of Marine Science and Technology FPIK-IPB, ISOI, and HAPPI 183
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .

I. PENDAHULUAN pernah dilaporkan di Indonesia (Johnson et


al., 2018). Penelitian ini perlu dilakukan,
Ikan karang merupakan taksa terbesar dengan adanya data informasi selama 5 tahun
dari kelompok vertebrata yang berasosiasi tentang struktur komunitas ikan karang,
dengan terumbu karang (Hill & Wilkinson, diharapkan dapat memberikan informasi
2004). Ikan karang hidup pada daerah terbaru dan masukan sebagai pertimbangan
terumbu karang sejak dari masa juvenil dalam membuat perencanaan, pengembang-
hingga dewasa. Terumbu karang merupakan an, dan pengelolaan kawasan perairan
salah satu ekosistem laut yang sangat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah
penting. Perannya dimanfaatkan oleh untuk mengetahui komunitas ikan karang
organisme penghuni terumbu karang melalui pendekatan kelimpahan, keaneka-
khususnya ikan karang sebagai tempat hidup, ragaman, keseragaman dan dominansi ikan
berlindung, mencari makan, dan berkembang karang pada tahun 2014-2018 di perairan
biak. Salah satu indikator kesehatan terumbu Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada,
karang adalah komunitas ikan karang di Kabupaten Aceh Besar.
perairan tersebut. Keberadaan ikan di daerah
terumbu karang sangat tergantung pada II. METODE PENELITIAN
kondisi terumbu karang itu sendiri
(Madduppa, 2006). 2.1. Waktu dan Lokasi
Kerusakan ekosistem terumbu karang Pengambilan data dilakukan dari
akan memberikan pengaruh tidak hanya tahun 2014 hingga 2018 setiap bulan
berupa penurunan keragaman hayati, tetapi Oktober. Adapun lokasi penelitian terdiri dari
juga berdampak pada sosial ekonomi bagi 8 stasiun yang meliputi perairan Kecamatan
masyarakat pesisir (nelayan). Oleh karena Mesjid Raya (stasiun 1. Lhok Mee, stasiun 2.
itu, diperlukan kegiatan regulasi terkait Ahmad Rhang Manyang, stasiun 3. Benteng
dengan usaha agar dapat membatasi Inong Balee) dan perairan Kecamatan
kerusakan tersebut serta melakukan restorasi Peukan Bada (stasiun 4. Pulau Tuan, stasiun
terhadap terumbu karang yang rusak. 5. Lhok Mata Ie, stasiun 6. Lhok Keutapang,
Berdasarkan analisis terhadap ancaman- stasiun 7. Pulau Batee Timur, stasiun 8.
ancaman potensial bagi terumbu karang Pulau Batee Barat). Lokasi penelitian
akibat aktivitas manusia (seperti pem- tercantum pada (Figure 1).
bangunan daerah pesisir, eksploitasi ber-
lebihan, praktik perikanan yang merusak, 2.2. Alat dan Bahan
erosi dan pencemaran), diperkirakan sekitar Alat dan bahan utama yang diguna-
27% dari terumbu karang dunia berada pada kan dalam penelitian ini adalah peralatan
resiko tinggi dan 31% lainnya berada dalam SCUBA, roll m (100 m), alat tulis bawah air,
resiko sedang (Bryant et al., 1998). kamera bawah air dan buku identifikasi ikan
Sejauh ini penelitian terkait karang referensi dari Allen et al. (2003);
komunitas ikan karang di Aceh khususnya Kuiter & Tonozuka (2001); Rudi &
Kabupaten Aceh Besar masih sangat sedikit Muchlisin (2010).
dilakukan dan dipublikasi. Beberapa
penelitian terkait komunitas ikan karang 2.3. Pengambilan Data
yang pernah dilakukan di perairan Kabupaten Pengambilan data ikan karang
Aceh Besar diantaranya oleh Rudi et al. dilakukan dengan menggunakan metode
(2009); Rudi & Fadli (2012); Edrus et al. UVC-belt transect. Pengamatan dilakukan
(2013) dan Nasir et al. (2017). Kajian secara sepanjang 20 m dengan ulangan empat kali,
temporal komunitas ikan karang belum antara transek diberi jeda 5 m dengan transek
pernah dikaji di Aceh dan hanya sedikit yang berikutnya. Terdapat dua kedalaman berbeda

184 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.

Figure 1. Map of Water Research Location in Mesjid Raya and Pukan Bada sub-districts
(Site 1. Lhok Me; Site 2. Ahmad Rhang Manyang; Site 3. Benteng Inong Bale; Site
4. Pulau Tuan; Site 5. Lhok Mata Ie; Site 6. Lhok Ketapang; Site 7. East Pulau
Bate and Site 8. West Pulau Bate).

dalam pengambilan data, yaitu dangkal (0-6 secara matematis agar mempermudah dalam
m) dalam (6-12 m). Pengamatan dilakukan menganalisis informasi jumlah individu.
dengan mengamati ikan sejauh 2,5 m bagian Indeks keanekaragaman yang digunakan
kanan dan kiri untuk ikan berukuran lebih adalah indeks Shannon-Weiner (Krebs,
besar dari 10 cm, dan mengamati ikan sejauh 1989) dengan persamaan:
1 m bagian kanan dan kiri untuk ikan
berukuran lebih kecil dari 10 cm (English et ...................................... (2)
al., 1994).
Keterangan: H’= indeks keanekaragaman,
2.4. Analisis Data Pi= proporsi jumlah individu pada suatu
2.4.1. Kelimpahan Ikan Karang biota, s= jumlah biota.
Banyaknya individu ikan persatuan
volume daerah pengamatan ditunjukkan oleh 2.4.3. Indeks Keseragaman (E)
nilai kelimpahan ikan. Rumus kelimpahan Indeks keseragaman (E) meng-
ikan adalah sebagai berikut (Odum, 1993): gambarkan jumlah individu antar spesies
dalam suatu komunitas ikan. Semakin merata
........................................................ (1) penyebaran individu antar spesies maka
keseimbangan ekosistem akan semakin
Keterangan: Xi= kelimpahan ikan karang meningkat. Indeks keseragaman meng-
(ind/ ha), ni= jumlah total komunitas ikan ke- gambarkan sebaran jumlah individu antar
i (cm), dan A= luas transek pengamatan (ha). spesies dalam suatu komunitas ikan merata
atau tidak. Semakin merata penyebaran
2.4.2. Indeks Keanekaragaman (H’) individu antar spesies maka keseimbangan
Indeks keanekaragaman (H’) ekosistem akan semakin meningkat. Nilai
menyatakan keadaan populasi organisme indeks keseragaman memiliki kisaran 0-1
dengan kategori komunitas tertekan (0,0< E

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 185
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .

≤ 0,5), komunitas labil (0,5< E ≤ 0,75), dan dan Peukan Bada (Figure 2 dan Figure 3).
komunitas stabil (0,75 < E ≤ 1). Rumus Secara keseluruhan perairan Kecamatan
indeks keseragaman adalah sebagai berikut Peukan Bada memiliki nilai kelimpahan ikan
(Odum, 1993): karang yang lebih tinggi dibandingkan
dengan perairan Kecamatan Mesjid Raya.
.................................................. (3) Perairan Benteng Inong Balee
mempunyai kelimpahan ikan karang yang
paling banyak di Kecamatan Mesjid Raya.
Keterangan: E= indeks keseragaman, H’= Meskipun nilai kelimpahan ikan karang
indeks keanekaragaman, dan H’ max= indeks menurun pada tahun 2015, selanjutnya
keanekaragaman maksimum. kembali naik hingga kelimpahan ikan
mencapai nilai sebesar 795,59 ind/ha pada
2.4.4. Indeks Dominansi tahun 2017. Perairan Ahmad Rhang
Nilai indeks keanekaragaman dan Manyang memiliki nilai kelimpahan ikan
keseragaman yang kecil menandakan adanya karang yang berangsur naik tiap tahunnya
dominansi yang tinggi suatu spesies terhadap
dengan nilai sejumlah 127,88 hingga 769,91
spesies-spesies lainnya. Indeks dominansi ind/ha. Akan tetapi pada pemantauan tahun
(C) menunjukkan kelimpahan ikan di- 2018 nilai kelimpahan ikan karang di
dominasi oleh beberapa spesies atau tidak. perairan Ahmad Rhang Manyang turun
Nilai indeks dominansi memiliki kisaran 0-1 dengan nilai sebesar 344,88 ind/ha. Perairan
dengan kategori dominasi rendah (0,0 < D ≤ Lhok Mee mempunyai kelimpahan ikan
0,5), dominasi sedang (0,5 < D ≤ 0,75), dan
karang yang paling sedikit dibandingkan
dominasi tinggi (0,75 < D ≤ 1). Rumus dengan kedua lokasi lainnya di Kecamatan
indeks dominansi adalah sebagai berikut Mesjid Raya. Tahun 2014 kelimpahan ikan
(Odum,1993): karang di Perairan Lhok Mee hanya 172,94
ind/ha, selanjutnya nilai kelimpahan naik
................................................. (4) dengan bertahap tiap tahunnya hingga
mencapai 617,04 ind/ha pada tahun 2018.
Keterangan: D= indeks dominansi, s= jumlah Rendahnya nilai kelimpahan ikan di
biota dan pi= proporsi jumlah individu pada perairan Kecamatan Mesjid Raya diduga
suatu biota. karena terjadinya perubahan habitat terumbu
karang yang telah rusak diakibatkan oleh
III. HASIL DAN PEMBAHASAN gangguan faktor alam maupun faktor
manusia. Faktor alam yaitu terjadinya
3.1. Kelimpahan Ikan Karang pemutihan karang Aceh pada tahun 2010 dan
Secara umum jumlah famili ikan faktor manusia seperti penangkapan sumber-
karang pada perairan Aceh Besar sejak tahun daya ikan yang tidak ramah lingkungan di
2014 hingga tahun 2018 mengalami daerah tersebut (Octavina et al., 2018 dan
fluktuatif yang cukup tinggi. Total jumlah Ulfah et al., 2018). Menurut Halford et al.
spesies ikan karang yang ditemukan (2004) dan Ulfah et al. (2018) perubahan
sebanyak 115 spesies dari 39 famili. yang terjadi pada habitat dan fungsi ikan
Kelimpahan ikan karang bergantung dengan pada habitatnya akan memperlihatkan
kondisi habitat dan dipengaruhi oleh aktivitas perubahan struktur komunitas ikan dari
penangkapan manusia. Hasil pemantauan lokasi ke lokasi, juga respon ikan pada
selama 5 tahun pada rata-rata kedalaman dari perubahan habitat pada umumnya di-
tahun 2014-2018 menunjukkan nilai hubungkan pada tipe mikro habitat yang
kelimpahan ikan yang berbeda secara hilang dan degradasi tutupan terumbu
signifikan antara Kecamatan Mesjid Raya karang. Hieske & Myers (2001) menyatakan

186 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.

bahwa ikan karang sebagai suatu komunitas ikan karang naik dengan drastis hingga
memiliki habitat yang berbeda tetapi banyak mencapai 1499,99 ind/ha, namun pe-
spesies yang terdapat pada lebih dari satu mantauan tahun berikutnya turun kembali
habitat. Umumnya tiap spesies ikan karang dengan drastis hingga mencapai 281,74
yang mendiami suatu perairan memiliki ind/ha tahun 2018. Rendahnya kelimpahan
kesukaan habitat tertentu, setiap habitat pada perairan ini diduga disebabkan oleh
didiami oleh spesies dengan karakteristik menurunnya persentase tutupan karang hidup
yang khas. dengan nilai rata-rata tutupan sebesar 37,56%
Perairan Lhok Mata Ie mempunyai dengan kategori sedang. Hal ini sesuai
kelimpahan ikan karang yang paling banyak dengan pernyataan Muniaha et al. (2016)
dibandingkan dengan lokasi pemantauan yang menyatakan bahwa perbedaan
lainnya di Kecamatan Peukan Bada. persentase tutupan karang hidup dapat
Kelimpahan ikan selalu naik dengan mempengaruh kelangsungan kehidupan ikan
signifikan tiap tahunnya, sejak pemantauan karang.
tahun 2014 hanya memiliki nilai kelimpahan Perairan Lhok Keutapang dan Pulau
95,74 ind/ha hingga tahun 2018 mencapai Batee Barat dimulai pemantauan sejak tahun
nilai kelimpahan sebesar 2401,69 ind/ha. 2015. Dari awal pemantauan hingga tahun
Pada perairan ini kondisi rata-rata persentase 2017 perairan Lhok Keutapang memiliki
tutupan karang hidup masuk kedalam nilai kelimpahan ikan karang yang
katagori baik dengan nilai persentase tutupan meningkat drastis hingga mencapai 1985,28
mencapai 66%. Hal ini menyebabkan tinggi- ind/ha. Sedangkan perairan Pulau Batee
nya kelimpahan ikan karang pada perairan Barat sejak awal pemantauan hingga tahun
Lhok Mata Ie. Menurut Nasir et al. (2017) 2017 nilai kelimpahan ikan karang naik
kondisi terumbu karang yang berbeda perlahan hingga sejumlah 630,11 ind/ha, lalu
berpengaruh terhadap ketersediaan sumber pada akhir pemantauan tahun 2018 turun
makanan bagi ikan karang. kembali menjadi 281,74 ind/ha. Hal ini tidak
Perairan Pulau Tuan memiliki nilai jauh berbeda dengan perairan Pulau Batee
kelimpahan ikan karang yang paling sedikit Barat, pemantauan pada perairan Pulau Batee
dibandingkan dengan lokasi lainnya di Timur nilai kelimpahan ikan karang naik
Kecamatan Peukan Bada. Meskipun dengan perlahan tiap tahunnya hingga
pemantauan tahun 2016 nilai kelimpahan mencapai 909,43 ind/ha pada tahun 2018.

Figure 2. Graph of the abundance of reef fish in Mesjid Raya sub-district in 2014-2018.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 187
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .

Figure 3. Graph of the abundance of reef fish in Peukan Bada sub-district in 2014-2018.

Secara keseluruhan perairan tahun 2014-2018 tidak memiliki perbedaan


Kecamatan Mesjid Raya memiliki nilai yang signifikan. Hasil analisis indeks
kelimpahan ikan karang terendah sejumlah keanekaragaman ikan karang di perairan
127,87 ind/ha pada pengamatan tahun 2014 Kecamatan Mesjid Raya berkisar antara 2,53-
di perairan Lhok Mee dan kelimpahan ikan 2,76 dan Kecamatan Peukan Bada bernilai
tertinggi sejumlah 795,59 ind/ha di perairan 1,98-2,63 keduanya digolongkan dalam
Benteng Inong Balee tahun 2017. Hal ini kategori keanekaragaman sedang (Table 2).
berbeda dengan perairan Kecamatan Peukan Hal ini tidak jauh berbeda dengan
Bada memiliki kelimpahan ikan karang hasil penelitian yang dilakukan Edrus et al.
dengan nilai terendah sejumlah 95,74 ind/ha (2013) di Pulau Raya. Pulau Rusa dan Pulau
pada pengamatan tahun 2014 di perairan Rondo memiliki nilai indeks keaneka-
Lhok Mata Ie dan mencapai nilai tertinggi ragaman ikan karang berkisar 2,33-2,95
sejumlah 2401,70 ind/ha di perairan yang dengan kategori keanekaragaman sedang.
sama tahun 2018. Akan tetapi dalam penelitian yang sama
namun dengan lokasi yang berbeda yaitu di
3.2. Keanekaragaman Ikan Karang perairan Desa Rinoi dan Rubiah yang
(H’) dianggap sebagai taman laut diperoleh hasil
Indeks keanekaragaman ikan karang berbeda dengan nilai indeks keanekaragaman
merupakan perameter untuk menilai besar ikan karang berkisar 3,15-3,23 termasuk
kecilnya keanekaragaman suatu jenis dalam dalam kategori keanekaragaman yang tinggi.
satu lokasi pengamatan. Nilai indeks
keanekaragaman memiliki kategori kriteria 3.3. Keseragaman Ikan Karang
keanekaragaman rendah (H’ ≤ 3), Nilai indeks keseragaman ikan karang
keanekaragaman sedang (1 < H’ ≤ 3) dan di Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada
keanekaragaman tinggi (H’ ≥ 3). Nilai indeks tahun 2014-2018 tercantum pada Table 2.
keanekaragaman ikan karang di Kecamatan Secara keseluruhan rata-rata nilai
Mesjid Raya dan Peukan Bada tahun 2014- indeks keseragaman ikan karang di
2018 tercantum pada Table 1. Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada
Secara keseluruhan rata-rata nilai tahun 2014-2018 tidak memiliki perbedaan
indeks keanekaragaman ikan karang di yang signifikan. Nilai indeks keseragaman
Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada ikan karang yang diperoleh di perairan

188 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.

Kecamatan Mesjid Raya berkisar antara 0,48- dan Kecamatan Peukan Bada bernilai 0,1-0,3
0,52 dan Kecamatan Peukan Bada berkisar dimana keduanya termasuk dalam kategori
dengan nilai 0,37-0,50 dalam hal ini dominansi rendah (Table 4).
keduanya digolongkan dalam kategori Ikan karang memberikan petunjuk
komunitas yang tertekan (Table 3). atau merespon adanya gangguan pada
habitatnya sesuai intensitas pengaruhnya.
3.4. Dominansi Ikan Karang Gangguan pada habitatnya dapat terjadi di
Nilai indeks dominansi ikan karang di suatu lokasi. yang mungkin saja sudah
Kecamatan Mesjid Raya dan Peukan Bada berlangsung lama atau datang mendadak.
tahun 2014-2018 tercantum pada Table 3. Gangguan tersebut berpengaruh dalam
Secara keseluruhan rata-rata nilai intensitas yang berbeda dari suatu lokasi ke
indeks dominansi ikan karang di Kecamatan lokasi yang lain. hingga menciptakan kondisi
Mesjid Raya dan Peukan Bada tahun 2014- tertentu yang direspon berbeda dengan
2018 hanya sedikit perbedaan. Hasil komunitas ikan karang seperti yang
perhitungan indeks dominansi ikan karang di ditunjukkan oleh nilai indeks ekologi (Edrus
perairan Kecamatan Mesjid Raya bernilai 0,1 et al., 2013).

Table 1. Presence frequency of reef fish family during 2014-2018 (Site 1. Lhok Me; Site 2.
Ahmad Rhang Manyang; Site 3. Benteng Inong Bale; Site 4. Pulau Tuan; Site 5. Lhok
Mata Ie; Site 6. Lhok Ketapang; Site 7. East Pulau Bate and Site 8. West Pulau
Bate).

Family Site 1 Site 2 Site 3 Site 4 Site 5 Site 6 Site 7 Site 8


Acanthuridae 2.11 1.76 2.35 2.38 1.62 2.72 2.96 2.84
Anthiinae 0.10 0.00 0.07 0.00 0.02 0.07 0.25 0.00
Apogonidae 0.00 0.00 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Aulostomidae 0.00 0.12 0.02 0.10 0.02 0.10 0.05 0.00
Balistidae 0.05 0.00 0.10 0.02 0.10 0.00 0.10 0.02
Batrachoididae 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00
Caesionidae 0.22 0.07 0.20 0.15 0.10 0.17 0.00 0.20
Carangidae 0.05 0.00 0.00 0.02 0.05 0.00 0.00 0.02
Centriscidae 0.00 0.02 0.12 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00
Chaetodontidae 2.16 1.86 3.06 2.38 2.55 2.47 3.04 2.28
Creediidae 0.00 0.00 0.00 0.12 0.00 0.00 0.00 0.00
Dasyatidae 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Ephippidae 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00
Fistulariidae 0.02 0.05 0.00 0.00 0.02 0.02 0.00 0.00
Gobidae 0.00 0.00 0.10 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00
Haemulidae 0.07 0.12 0.29 0.25 0.32 0.20 0.12 0.32
Holocentridae 0.15 0.37 0.02 0.54 0.42 0.05 0.32 0.37
Kyphosidae 0.00 0.00 0.15 0.00 0.00 0.00 0.20 0.00
Labridae 1.15 0.96 0.91 0.96 0.81 0.96 1.20 1.25
Lutjanidae 0.20 0.17 0.29 0.44 0.27 0.12 0.17 0.00
Mullidae 0.17 0.27 0.44 0.17 0.05 0.07 0.12 0.20
Muraenidae 0.02 0.00 0.05 0.02 0.00 0.05 0.00 0.00
Nemipteridae 0.88 0.15 0.42 0.20 0.27 0.22 0.27 0.34
Ostracidae 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.02 0.00
Pempheridae 0.15 1.23 0.05 0.27 0.15 0.15 0.02 0.17

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 189
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .

Family Site 1 Site 2 Site 3 Site 4 Site 5 Site 6 Site 7 Site 8


Pempherididae 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00 0.00
pinguipedidae 0.25 0.00 0.05 0.05 0.00 0.07 0.00 0.00
Plotosidae 0.00 0.02 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Pomacanthidae 0.37 0.61 0.29 0.32 0.07 0.17 0.54 0.32
Pomacentridae 1.98 2.99 2.43 2.47 2.35 3.41 3.68 3.31
Pseudeochromidae 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 0.00
Scaridae 0.32 0.22 0.39 0.47 0.34 0.32 0.34 1.27
Scorpaenidae 0.02 0.05 0.15 0.02 0.00 0.00 0.00 0.02
Serranidae 0.44 0.20 0.25 0.27 0.34 0.22 0.42 0.47
Siganidae 0.17 0.07 0.15 0.02 0.00 0.00 0.02 0.00
Synodonthidae 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Tetraodontidae 0.00 0.02 0.07 0.02 0.00 0.00 0.20 0.02
Trumpetfish 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00 0.07 0.00 0.00
Zanclidae 0.66 0.25 0.71 0.37 0.34 0.98 0.47 0.39

Table 2. Diversity indeks of reef fish in Mesjid Raya District and Peukan Bada sub-districts in
2014-2018.

Diversity Index (H')


Location Stations Category
2014 2015 2016 2017 2018 Average
Mesjid Site 1. Lhok Mee 2.58 2.78 2.45 2.60 2.25 2.53 Medium
Raya Site 2. Ahmad 2.63 2.55 3.05 2.61 1.81 2.53 Medium
sub- Rhang Manyang
district Site 3. Benteng 2.09 3.21 3.33 3.33 1.85 2.76 Medium
Inoeng Balee
Peukan Site 4. Pulau Tuan 2.38 2.97 2.44 3.21 2.16 2.63 Medium
Bada Site 5. Lhok 0.00 3.10 3.01 2.16 2.12 2.08 Medium
sub- Keutapang
district Site 6. Lhok Mata 3.02 1.74 1.82 1.97 1.37 1.98 Medium
Ie
Site 7. Pulau Batee 2.75 2.66 2.53 3.64 1.33 2.58 Medium
Timur
Site 8. Pulau Batee 0.00 2.97 3.27 3.31 1.27 2.16 Medium
Barat

Table 3. Evenness Index of reef fish in Mesjid Raya and Peukan Bada sub-districts in 2014-
2018.

Diversity Index (H')


Location Stations Category
2014 2015 2016 2017 2018 Average
Mesjid Site 1. Lhok Mee 0.44 0.48 0.42 0.45 0.66 0.49 Depressed
Raya sub- Site 2. Ahmad 0.45 0.44 0.53 0.45 0.53 0.48 Depressed
district Rhang Manyang
Site 3. Benteng 0.36 0.55 0.57 0.57 0.54 0.52 Unstable
Inoeng Balee
Peukan Site 4. Pulau 0.41 0.51 0.42 0.55 0.63 0.50 Depressed
Bada sub- Tuan

190 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.

Diversity Index (H')


Location Stations Category
2014 2015 2016 2017 2018 Average
district Site 5. Lhok 0.00 0.53 0.52 0.37 0.62 0.41 Depressed
Keutapang
Site 6. Lhok 0.52 0.30 0.31 0.34 0.40 0.37 Depressed
Mata Ie
Site 7. Pulau 0.47 0.46 0.43 0.63 0.39 0.48 Depressed
Batee Timur
Site 8. Pulau 0.00 0.51 0.56 0.57 0.37 0.40 Depressed
Batee Barat

Table 4. Dominance index of reef fish in Mesjid Raya and Peukan Bada sub-districts in 2014-
2018.

Dominance Index (C)


Location Stations Category
2014 2015 2016 2017 2018 Average
Mesjid Site 1. Lhok Mee 0.11 0.08 0.16 0.13 0.13 0.12 Low
Raya Site 2. Ahmad 0.09 0.13 0.06 0.15 0.25 0.14 Low
sub- Rhang Manyang
district Site 3. Benteng 0.20 0.05 0.06 0.06 0.21 0.12 Low
Inoeng Balee
Peukan Site 4. Pulau Tuan 0.12 0.07 0.12 0.09 0.17 0.11 Low
Bada
sub- Site 5. Lhok 0.01 0.06 0.09 0.27 0.15 0.12 Low
district Keutapang
Site 6. Lhok Mata 0.06 0.30 0.35 0.27 0.35 0.27 Low
Ie
Site 7. Pulau 0.10 0.11 0.17 0.03 0.45 0.17 Low
Batee Timur
Site 8. Pulau 0.00 0.08 0.06 0.05 0.42 0.12 Low
Batee Barat

IV. KESIMPULAN signifikan. Analisis indeks keanekaragaman


ikan karang pada kedua lokasi digolongkan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kategori keanekaragaman sedang.
total spesies yang ditemukan pada perairan Nilai indeks keseragaman ikan karang yang
Aceh Besar selama tahun 2014-2018 diperoleh dari kedua lokasi digolongkan
sebanyak 115 spesies yang masuk kedalam dalam kategori komunitas yang tertekan.
39 famili. Secara temporal kelimpahan ikan Perhitungan indeks dominansi ikan karang
pada perairan Aceh Besar dari tahun 2014- keduanya termasuk dalam kategori
2018 mengalami fluktuatif yang cukup dominansi rendah.
tinggi. Perairan Kecamatan Mesjid Raya
memiliki nilai kelimpahan ikan karang yang UCAPAN TERIMAKASIH
lebih rendah dibandingkan dengan perairan
Kecamatan Peukan Bada. Hasil rata-rata nilai Penulis juga mengucapkan terimaksih
indeks ekologi ikan karang di Kecamatan yang setinggi-tingginya kepada ODC-
Mesjid Raya dan Peukan Bada tahun 2014- Unsyiah yang telah mendukung penuh
2018 tidak memiliki perbedaan yang hingga penelitian ini terlaksanakan dengan

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 191
Studi Temporal Komunitas Ikan Karang (2014-2018) . . .

baik. Selain itu penulis juga mengucapkan Lukman, S. Miñarro, H. Kegler, L.


terimaksih kepada Reef Check Indonesia. Weiand, C. Wild, H. Reuter, &
Yayasan Lamjabat Aceh dan semua pihak S.C.A. Ferse. 2018. Spatio-temporal
yang telah membantu proses pengambilan patterns in the coral reef communities
data sehingga tulisan ini dapat selesai dengan of the Spermonde Archipelago. 2012–
semestinya. 2014. II: Fish Assemblages Display
Structured Variation Related to
DAFTAR PUSTAKA Benthic Condition. Frontiers in
Marine Science, 36(5): 1-15.
Allen, G.R., R. Steene, P. Humann, & N. http://doi.org/10.3389/fmars.2018.000
Deloach. 2003. Reef fish identification 36
tropical pacific. Australia New World Krebs, C.J. 1989. Ecological methodology.
Publications. Australia. 457 p. NewYork. NY Harper and Row
Bryant, D., L. Burke., J. McManus, & M. Publishers. 645 p.
Spalding. 1998. Reefs at risk: a map- Kuiter, R.H. & T. Tonozuka. 2001. Pictorial
based indicator of threats to the guide to Indonesian reef fishes. part 1-
world’s coral reefs. World Resources 4. Zoonetics. Seaford Vic 3198.
Institute. Washington. 60 p. Australia. 622 p.
Edrus, I.N., S.W. Wijaya, & I.E Setyawan. Madduppa, H. 2006. Kajian ekobiologi ikan
2013. Struktur komunitas ikan karang kepe-kepe (Chaetodon octofasciatus)
di perairan Pulau Raya. Pulau Rusa. BLOCH 1787) dalam mendeteksi
Pulau Rondo dan Taman Laut Rinoi kondisi ekosistem terumbu karang di
dan Rubiah Nanggroe Aceh Pulau Petondan Timur. Kepulauan
Darussalam. J. Lit. Perikanan. Ind., Seribu Jakarta. Institute Pertanian
19(4): 175-186. Bogor. Bogor. 64 pp.
http://doi.org/10.15578/jppi.19.4.2013 http://repository.ipb.ac.id/handle/1234
.175-186 56789/9410
English, S.C., Wilkinson, & V. Baker. 1994. Muniaha, H., A.I. Nur, & Rahmadani. 2016.
Survey manual for tropical marine Studi kelimpahan ikan karang
resources. Australian Institut of berdasarkan kondisi terumbu karang
Marine Science. Townville. 406 p. di Desa Tanjung Tiram Kabupaten
Halford, A.J., D.A. Cheal, J. Ryan, & D.M. Konawe Selatan. J. Manajemen
Williams. 2004. Resilience to large- Sumberdaya Perairan, 2(1): 9-19.
scale disturbance in coral and http://ojs.uho.ac.id/index.php/JMSP/is
assemblages on The Great Barrier sue/view/2491
Reef. Ecology. Australia. 1892-1905 Nasir, M., M. Zuhal, & M. Ulfah. 2017.
pp. Struktur Komunitas Ikan Karang di
Hieske, E. & R. Myers. 2001. Reef fishes of Perairan Pulau Batee Kecamatan
the world. Harper Collins Publishers. Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar.
Princeton University Press. Princeton. Bioleuser, 1(2): 76-85.
400 p. http://jurnal.unsyiah.ac.id/bioleuser/ar
Hill, J. & C. Wilkinson. 2004. Methods for ticle/view/9079/7153
ecological monitoring of coral reefs: Octavina, C., Z.H Asri, S. Purnawan, & M.
A Resource for Managers. ver 1. Ulfah. 2018. Coral bleaching
Australian Institute of Marine Percentage in Krueng Raya Waters.
Science. Townsville. 123 p. Aceh Besar. International J. of
Johnson, C.G.P., M. Teichberg, V.N Sciences: Basic and Applied
Bednarz, A. Gärdes, J.P Heiden, M. (IJSBAR), 40(2): 116-123.

192 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt
Ulfah et al.

https://www.gssrr.org/index.php/Jour Penerbit Lubuk Agung. Bandung. 216


nalOfBasicAndApplied/article/view/9 p.
140/4098 Rudi, E. & N. Fadli. 2012. Komunitas ikan
Odum, E.P. 1993. Fundamentals of ecology. karang herbivora di Perairan Aceh
W.B. Saunders Company. Bagian Utara. Depik, 1(1): 37-44.
Philadelphia. London. Alih Bahasa https://doi.org/10.13170/depik.1.1.25
oleh: Samingan T. dan B. Srigandono. Ulfah, M., C. Yolanda, S. Karina, S.
Gajah Mada University Press. Purnawan, & S. Agustina. 2018.
Yogyakarta. 574 p. Perbandingan tutupan karang keras
Rudi, E., S.A Elrahimi, T. Kartawijaya, Y. sebelum. saat dan sesudah pemutihan
Herdiana, F. Setiawan, S.T. Pardede, karang di Perairan Kreung Raya.
S. Campbell, & J. Tamelander. 2009. Aceh Besar. J. Ilmu dan Teknologi
Reef fish status in northern Acehnese Kelautan Tropis, 10(3): 739-745.
reef based on management type. http://doi.org/10.29244/jitkt.v10i3.21
Biodiversitas, 10(2): 88-93. 974
https://doi.org/10.13057/biodiv/d1002
06 Received : 22 September 2019
Rudi, E. & I. Muchlisin. 2010. Ikan karang Reviewed : 23 January 2020
perairan Aceh dan sekitarnya. Accepted : 05 April 2020

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 12, No. 1, April 2020 193
194 http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt

You might also like