4411 12092 2 PB
4411 12092 2 PB
4411 12092 2 PB
Abstract
This study aimed to identified mangrove species, calculated the total number and
composition of mangroves, and the structure of zonation mangroves at the
mangrove relocation area in Keude Panga Village, Panga District, Aceh Jaya
Regency. The study was carried out on April 2021, for one month with two
replications. The research method was the survey method, namely directed
observation to research location. A sampling of mangroves used the quadratic
transect method, which was divided into 3 transect points with the categories of
tree plots measuring 10 m x 10 m, sapling plots with 5 m x 5 m, and the seedling
plots measuring 1 m x 1 m. Data analyzed of the total number and composition of
mangroves used Microsoft Excel 2010 and zonation of mangrove analysis was
carried out descriptively. The results showed on the research at both stations
founded 3 species of true mangrove and 1 species of scrub respectively, namely
Rhizhopora mucronata (19% sapling level), Rhizhopora apiculata (34% sapling
level), Nypa fruticans (47% tree level), Acrostichum aureum (or 100% shrub
category) and Rhizhopora mucronata (23 individuals or 37% sampling level),
Rhizhopora apiculata (15 individuals 20% sapling level), Nypa fruticans (36
individuals or 49% tree level), Acrostichum aureum (100% shrub category).
Structure zonation of mangrove vegetation is composed of 3 species of
mangroves, namely Rhizhopora mucronata which was located closest to the sea,
Rhizhopora apiculata was in the middle of the mangrove ecosystem, and Nypa
fruticans was a pioneer mangrove located close to the mainland.
56
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
I. PENDAHULUAN
Mangrove secara bahasa berasal dari kata mangal yang berarti pada suatu
komunitas tumbuhan. Beberapa menyebutkan mangrove berasal dari kata
mangro, yakni nama umum untuk Rhizopora mangle yang terdapat di Suriname
(Purnobasuki, 2005; Macnae, 1968). Mangrove adalah formasi tumbuhan pada
zona litoral yang sangat spesifik, dapat tumbuh dengan baik di pantai yang
terlindungi pada wilayah tropis dan subtropis. Selain itu mangrove merupakan
komunitas tumbuhan pantai yang hidup pada substrat dasar berlumpur (alluvial)
di daerah pantai maupun muara (estuari), sehingga sangat dipengaruhi oleh
pasang surut air laut yang sangat intens. Jenis-jenis mangrove tersebut diantaranya
adalah Avicennia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera,
Excoecaria, Xylocarpus, Aegiceras, Scyphyphora dan Nypa (Hutchings dan
Saenger, 1987: Soerianegara,1986).
Ekosistem mangrove yang unik di dunia menggambarkan potensi
keberadaanya yang hanya tersebar di wilayah tertentu saja di dunia. Dahuri (2003)
menyebutkan bahwa kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara merupakan pusat
wilayah persebaran hutan mangrove dunia. Wilayah Asia Selatan memiliki sekitar
25% dari luas area mangrove dunia, dan wilayah Asia Tenggara memiliki sekitar
75% dari luas area mangrove yang ada di dunia. Oleh karena itu Indonesia
merupakan negara dengan luas mangrove terbesar yang diakui dunia sampai saat
ini.
Produktivitas ekosistem mangrove yang sangat melimpah ditandai dengan
tingginya laju dekomposisi bahan organik, sehingga hal ini menjadikan ekosistem
mangrove sebagai mata rantai ekologis yang sangat urgent untuk kelangsungan
berbagai biota darat maupun laut yang menghuni ekosistem mangrove tersebut.
Bahan organik yang tinggi dimanfaatkan oleh biota akuatik sebagai sumber
makanan alami (feeding ground), serta habitat mangrove dijadikan sebagai daerah
asuhan (nursery ground) dan daerah pemijahan (spawning ground). Berbagai
biota akuatik yang hidup berasosiasi dengan ekosistem mangrove diantaranya
57
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
seperti udang, kepiting dan moluska yang merupakan biota ekonomis penting
(Imbran, 2016; Bengen, 2000).
Potensi ekosistem mangrove yang begitu besar di wilayah pesisir tidak
terlepas dari peran penting ekosistem mangrove secara ekonomi. Peranan
ekonomi tersebut telah mengakibatkan pemanfaatan mangrove secara berlebihan.
Potensi ekosistem mangrove yang tinggi di Indonseia tidak sejalan dengan
pengelolaannya, sehingga terjadi kerusakan mangrove yang tidak terkendali oleh
karena ulah manusia. Pembukaan lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman
secara ekstensif telah merubah fungsi ekologis dari ekosistem mangrove yang
pada akhirnya merusak ekositem mangrove di Indonesia (Eddy et al., 2015).
Kerusakan mangrove akibat bencana alam juga memberi dampak terhadap
berkurangnya jumlah dan komposisi mangrove serta mempengaruhi pola struktur
zonasi mangrove. Peristiwa tsunami yang terjadi di wilayah Aceh pada tahun
2004 silam telah memberi dampak terhadap berkurang jumlah dan komposisi
mangrove di Aceh terutama di Desa Keude Panga. Hal tersebut diperparah lagi
dengan pemanfaatan mangrove yang berlebihan, memperburuk kondisi mangrove
di Desa Kedai Panga. Sehingga dapat dikatakan wilayah tersebut kehilangan
hampir seluruh jenis mangrove. Namun pada akhir tahun 2019 dilakukan restorasi
mangrove oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yakni Lembaga Konservasi
Aron Meubanja. Tersebut berkontribusi dalam upaya penanaman kembali
mangrove sebanyak 3000 bibit di Desa Keude Panga.
Atas dasar permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai identifikasi jenis mangrove pada lokasi restorasi ekosistem
mangrove di Desa Kedai Panga Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya. Adapun
tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah, mengkaji jenis-jenis mangrove,
jumlah total dan komposisi mangrove serta struktur zonasi mangrove yang
terdapat di Desa Keude Panga tersebut.
58
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
METODE PENELITIAN
Waktudan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan selama lebih kurang satu bulan mulai tanggal
05 April 2021 Sampai 05 Mei 2021 dengan interval waktu dua minggu sekali dan
pengambilan sampel sebanyak 2 kali ulangan. Lokasi penelitian bertempat di
Desa Keude Panga Kecamatan Panga Kabupaten Aceh Jaya. Pengambilan sampel
dilakukan secara insitu, yaitu pengukuran sampel diukur langsung di lapangan.
Metode penelitian
59
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
60
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
Analisis Data
𝑛
𝑁 = ∑ 𝑛𝑖
𝑖=1
Keterangan:
N = Jumlah Total mangrove
ni = jumlah spesies mangrove
2. Komposisi mangrove:
𝑛𝑖
𝐾𝑖 = X100%
𝑁
Keterangan:
Ki = Komposisi jenis ke-i (%)
ni = Jumlah individu jenis ke-i(ind)
N = Jumlah total individu (ind)
61
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
62
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
pancang pada jenis Nypa fruticans berindikasi bahwa regenerasi kurang maksimal
(Andi et al., 2018).
Jumlah Jenis dan Komposisi Mangrove
Jumlah mangrove tertinggi pada stasiun satu adalah dari jenis Nypa
fruticans (28 individu) sedangkan mangrove terendah yang tercatat adalah
Rhizophora mucronata (11 individu). Dengan komposisi Rhizophora mucronata,
sebanyak 11 individu (19%) dari total mangrove yang ditemukan, Rhizhopora
apiculata sebanyak 20 individu (34%) total mangrove yang tercatat, sedangkan
Nypa fruticans sebanyak 28 individu dengan komposisi (47%). Sedangkan jenis
mangrove ikutan Acrostichum aureum sebanyak 25 individu dengan presentase
100% dari jumlah total mangrove ikutan yang terdaapat di lokasi penelitian.
Jumlah jenis mangrove sejati yang ditemukan pada stasiun dua yaitu
Rhizhopora Mucronata sebanyak 23 individu dengan komposisi sebesar (31%),
Rhizhopora Apiculata sebanyak 15 individu dengan komposisi sebesar (20%),
serta Nypa fruticans sebanyak 36 individu dengan komposisinya tertinggi
dibandingkan jenis mangrove lainnya yang ditemukan di stasiun dua yaitu (49%).
Jenis mangrove ikutan Acrostichum aureum ditemukan sebanyak 21 individu
dengan komposisi sebesar 100% dari seluruh mangrove ikutan yang terdapat di
stasiun dua.
Nypa fruticans merupakan mangrove sejati yang paling banyak ditemukan
di kedua stasiun penelitian, ketahanan hidup yang tinggi serta toleransi terhadap
lingkungan yang tinggi memungkinkan Nypa fruticans mendominasi dari semua
jenis mangrove yang ada (Irwanto 2013). Nypa fruticans merupakan salah satu
ekosistem mangrove yang paling bertahan di Gampong Kedai Panga, meskipun
peristiwa bencana tsunami menghantam wilayah tersebut, berbeda dengan jenis
Rhizopora sp yang mengalami degradasi pada peristiwa tsunami Aceh, sehingga
menurun komposisi yang kecil (Karminasih, 2007).
Hasil analisis menunjukan komposisi mangrove di stasiun dua lebih tinggi
(74 individu) dibandingakan dengan stasiun satu (56 individu). Hal ini karena
63
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
64
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
65
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
KESIMPULAN
66
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
DAFTAR PUSTAKA
67
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
68
Journal of Aceh Aquatic Science Available online at:
Volume 5, Nomor 2, 2021 http://jurnal.utu.ac.id/JAAS/issue/archive
ISSN: 2580-264X, E-ISSN: 2745-7230
69