Eksper 3
Eksper 3
Eksper 3
STEP-2
DATA COLLECTION
(ACQUISITION)
DATA ?
➢ Nilai/kuantitas dari suatu variable (yang mengandung arti)
MENGUKUR ?
➢ Menentukan nilai/kuantitas dari suatu variable, dengan cara
membandingkannya dengan standar
❖ Pengukuran Nilai Variabel Fisis
➢ Parameter fisis apa yang akan diukur?
▪ Mekanik? Optik? Kimia?, ???
➢ Bagaimana cara/metode pengukurannya?
▪ Variabelnya?, cara mendapatkan? ???
➢ Sistem Instrumen yang digunakan ?
▪ Yang sederhana? Kompleks?
▪ Analog? Digital?
The purpose of measurement system is to present
an observer with a numerical value corresponding
to the variable being measured.
Physical
Parameters
ERROR ??? (Measurand)
Measuring Environment
Instrument
ERROR
✓ It is imposible to do measurement without Error
✓ Error is the difference between the measured value and
the true value of the measurand.
✓ The true value cannot be known; it is an unreachable,
ideal in an imperfect world.
Gross Error
→ Can’t be Analized
→ How Can I Fix it?
Be Smarter Boy....
What about Systematic Error ???
– How to Minimize the Error ???
What
causes it?
x(t) INSTRUMEN
y(t)
G(t)
Input Output
y(t)=G(t). x(t)
❖ Kualitas dari hasil pengukuran ditentukan oleh banyak faktor, salah
satunya adalah karakteristik kinerja sistem instrumentasi
❖ Karakteristik kinerja sebuah sistem instrumentasi merupakan hubungan
antara output dan input (respon) sistem instrumentasi.
❖ Karakteristik kinerja dapat dibedakan menjadi dua, yaitu karakteristik
statik dan karakteristik dinamik.
❖ Karakteristik statik menyatakan sifat hubungan input-output instrumen
dalam kondisi steady state (tak gayut waktu), atau respon instrumen
atas variabel input yang konstan atau berubah secara lambat.
❖ Karakteristik dinamik adalah respon instrumen apabila variabel input
berubah secara cepat (gayut waktu).
KARAKTERISTIK STATIK
Sebuah voltmeter akan digunakan untuk mengukur nilai tegangan dari suatu variabel fisis yang
mempunyai kisaran nilai antara (0–10) volt. Jika voltmeter yang digunakan mempunyai ketakpastian
pengukuran sebesar ±1,0% pada skala penuh. Hitunglah ketakpastian (inaccuracy) nilai
pengukurannya jika digunakan fs=10 volt dan fs=100 volt.
Output [Y]
Y
X
Y
Sensitivitas =
X
Input [X]
Resolusi (resolution)
✓ Perubahan terkecil dalam nilai yang diukur kepada mana instrumen akan
memberi respon atau tanggapan.
✓ Resolusi adalah ukuran skala terkecil dari instrumen. Semakin kecil skala
yang digunakan atau dapat dibaca/dikenali, dikatakan resolusinya
semakin tinggi.
✓ Misalkan voltmeter digital diset pada skala 200 mV, digunakan untuk
mengukur tegangan keluaran sensor, dan menunjukkan angka 105,34 mV.
Maka resolusi dari voltmeter digital ini adalah 0,01 mV.
Linearitas (linearity)
✓ merupakan hubungan antara input dengan output dari suatu
instrumen yang digambarkan dalam sebuah garis lurus, mulai dari 0%
input dan 0% output sampai 100% input dan 100% output.
100
90
80
70
60
OUTPUT [%]
y = ax + b
50
40
ar
ne
Li
h
30
ra
ae
20 D
10
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
INPUT [%]
Jangkauan (range, span)
✓ Lebar dari nilai yang dapat dikenali oleh instrumen.
✓ Dalam elektronika ini disebut dengan bandwidth. Namun istilah bandwidth
ini hanya sering digunakahan pada penentuan lebar pita frekuensi.
✓ Setiap instrumen hanya mampu membaca sampai dengan nilai minimum
tertentu, dan juga hanya sampai dengan nilai maksimum tertentu. Diluar
jangkauannya, instrumen tidak dapat menampilkan dhasil pengukuran
(error).
Histerisis (hysteresis)
✓ merupakan perbedaan output yang terjadi antara
pemberian variabel input naik dan pemberian
variabel input turun dengan besar nilai input 100
sama. 90
kurva ketika
input turun
80
✓ Histeresis ini paling sering ditemukan pada 70
OUTPUT [%]
instrumen yang berisi springs (gauge untuk Garis linear
60
pressure), dan juga bahan-bahan elektrobagnetik
50
(kurva B-H).
40
+I Arus
Maju
-V +V
V “knee”
Ge = 0,3 V
Si = 0,7 V
Dead Space
✓ rentang daerah ukur dimana perubahan pada variabel input,
tidak memberikan perubahan nilai pata output istrumen.
Sistem instrumen yang baik adalah yang tidak mempunyai
dead space
OUTPUT
Dead space
0
INPUT
KARAKTERISTIK DINAMIK
s = σ + jω,
❖ yang mana “s” yang merupakan kuantitas kompleks, dengan σ
adalah bagian real, ω adalah bagian imaginer (umumnya
menyatakan suatu frekuensi), dan j adalah bilangan imajiner.
Pemodelan Sistem Instrumentasi
d n y (t ) d n−1 y (t ) dy(t )
an n
+ a n −1 n −1
+ ... + a1 + a0 y (t )
dt dt dt
d m x(t ) d m−1 x(t ) dx(t )
= bm m
+ bm −1 m −1
+ ... + b1 + b0 x(t )
dt dt dt
n
diy m
d jx
atau
i =0
ai
dt i
= b j
j =0 dt j
➢ Selanjutnya, jika dibatasi bahwa perubahan hanya terjadi pada
variabel yang diukur saja, maka persamaan tersebut tereduksi
menjadi:
d n y (t ) d n−1 y (t ) dy(t )
an n
+ an−1 n −1
+ ... + a1 + a0 y (t ) = b0 x(t )
dt dt dt
SISTEM INSTRUMENTASI ORDE-NOL
➢ Jika pada persamaan,
d n y (t ) d n−1 y (t ) dy(t )
an n
+ a n −1 n −1
+ ... + a1 + a0 y (t ) = b0 x(t )
dt dt dt
G( + j ) = K + 0 j G ( + j ) = G ( + j )
Re −1 0
= tan −1 = tan K = 0
Im
Input
Input
t Waktu Waktu
Output
Output
t Waktu Waktu
d n y (t ) d n−1 y (t ) dy(t )
an n
+ a n −1 n −1
+ ... + a1 + a0 y (t ) = b0 x(t )
dt dt dt
dy(t )
a1 + a0 y (t ) = b0 x(t )
dt
Im
= 1 − 2 = 0 − tan −1 = − tan ( )
−1
Re
1.20
1.00
0.80
0.60
Frekuensi Vs Magnitude
0.40
0.20
0.00
0.10 1.00 10.00 100.00 1,000.00 10,000.00 100,000.00
0.0
0.10 1.00 10.00 100.00 1,000.00 10,000.00 100,000.00
-15.0
-30.0
-45.0
-90.0
-105.0
Input berupa fungsi tangga satuan
➢ Untuk input X(s) berupa fungsi tangga satuan (unit step function), maka
1 K 1
X (s) = Y ( s) = G( s) X ( s) =
s s + 1 s
Nilai
Besaran input
100%
Output instrumen
63%
0%
t Waktu
Input berupa fungsi Ramp
➢ Untuk input X(s) berupa fungsi tangga satuan (unit step function), maka
X (s) =
1 K 1
Y ( s) = 2
s2 1 + s s
160
140
120
100
80
60
40
X(t)
20 y(t)
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160
Input berupa fungsi periodik (sinus)
➢ Untuk input X(s) berupa fungsi tangga satuan (unit step function), maka
K
X (s) = 2 Y (s) = 2 2
s +2 1 + s s +
2
Fak-e*exp(-t/T) Sin(wt) Y(t)
1.5
0.5
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
-0.5
-1
-1.5
SISTEM INSTRUMENTASI ORDE-2
➢ Jika pada persamaan,
d n y (t ) d n−1 y (t ) dy(t )
an n
+ a n −1 n −1
+ ... + a1 + a0 y (t ) = b0 x(t )
dt dt dt
d 2 y (t ) dy(t )
a2 2
+ a1 + a 0 y (t ) = b0 x(t )
dt dt
Dalam notasi Laplace:
K
G(s) =
1 2 2
s + s +1
2
a0
= (frekuensi natural tak teredam),
a2
a1
= (rasio redaman)
2 a0 a 2
Input berupa fungsi tangga satuan
➢ Untuk input X(s) berupa fungsi tangga satuan (unit step function), maka
1 1
X (s) = Y ( s) =
K *
s 1 s 2 + 2 s + 1 s
2
0%
t Waktu