Jurnal Gadar
Jurnal Gadar
Jurnal Gadar
Febriyanti W. Takatelide
Lucky T. Kumaat
Reginus T. Malara
Abstrack: One of the emergency management at the head injury is the provision of oxygenation
therapy such as by using nasal prongs to maintain the stability of oxygenation in the tissues of
the body and brain. Adequate oxygenation to the tissues of the body can be seen with the results
of measurements of oxygen saturation. Oxygen saturation is the percentage of oxygen which
has been joined by a molecule of hemoglobin (Hb). The purpose of this study to determine the
effect of oxygenation nasal prongs to changes in oxygen saturation head injury patients in the
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. The research design is quasi-experimental design with
time series. A sampling technique that consecutive sampling by the number of 16 samples. The
results using paired t test SaO2 before and after the first 10 minutes, the first 10 minutes and
10 minutes both got value p-value = 0.000 <α 0.05. The results of the second test between 10
minutes and 10 third-obtained p-value = 0.005 <α 0,05 and repeated ANOVA test. Conclusion
The results of this study indicate there are significant oxygenation therapy nasal prongs to
changes in oxygen saturation head injury patients in the RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Suggestions are expected as a health worker to attend to the emergency oxygen as
the initial action on head injury patients to avoid hypoxia.
Keywords: Oxygenation Therapy, Nasal Prong, Oxygen Saturation, Head Injuries
Abstrak: Salah satu pengelolaan kedaruratan pada cedera kepala adalah dengan pemberian
terapi oksigenasi diantaranya dengan mengunakan nasal prong untuk menjaga kestabilan
oksigenasi di jaringan tubuh dan otak. Oksigenasi yang adekuat pada jaringan tubuh dapat
dilihat dengan hasil pengukuran saturasi oksigen. Saturasi oksigen adalah persentase oksigen
yang telah bergabung dengan molekul hemoglobin (Hb). Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh oksigenasi nasal prong terhadap perubahan saturasi oksigen pasien
cedera kepala di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Desain
penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan time series. Teknik
pengambilan sampel yaitu consecutive sampling dengan jumlah 16 sampel. Hasil penelitian
menggunakan paired t test SaO2 sebelum dan sesudah 10 menit pertama, 10 menit pertama
dan 10 menit kedua didapat nilai p- value = 0,000 < α 0,05. Hasil uji antara 10 menit kedua
dan 10 ketiga didapat nilai p-value = 0,005 < α 0,05 serta uji repeated ANOVA. Kesimpulan
hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh terapi oksigenasi nasal prong terhadap
perubahan saturasi oksigen pasien cedera kepala di Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. R.
D. Kandou Manado. Saran diharapkan sebagai tenaga kesehatan untuk memperhatikan
pemenuhan oksigen sebagai tindakan awal kegawatdaruratan pada pasien cedera kepala untuk
menghindari terjadinya hipoksia.
yang dilakukan oleh Anggraini & Hafifah cedera kepala Commotio cerebri (cedera
(2014) didapat hasil bahwa terdapat kepala ringan sampai sedang) yang
hubungan antara oksigenasi dengan tingkat mendapatkan perawatan di Instalasi Gawat
kesadaran pada pasien cedera kepala non Darurat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
trauma. Penelitian yang dilakukan oleh Manado yang berjumlah 127 orang.
Safrizal, Saanin dan Bachtiar (2013) untuk Teknik pengambilan sampel menggunakan
melihat hubungan oxygen delivery dengan non probability sampling yaitu consecutive
outcome rawatan pasien cedera kepala sampling. Jumlah sampel untuk penelitian
sedang di RSUP dr. M. Djamil Padang, ini sebanyak 16 orang. Instrumen yang
didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan digunakan untuk intervensi penelitian
yang signifikan antara nilai oxygen adalah untuk pengukuran nilai saturasi
delivery dengan outcome pasien cedera oksigen menggunakan alat pulse oxymetri.
kepala sedang di RSUP dr. M. Djamil Sedangkan instrumen pengumpulan data
Padang. nilai saturasi oksigen berupa lembar
Berdasarkan survei data awal yang observasi.
dilakukan di Instalasi Gawat Darurat
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Data diambil dari hasil pemeriksaan
selama bulan September 2016 jumlah saturasi oksigen menggunakan pulse
pasien yang datang ke rumah sakit dengan oxymetri. Pada kelompok intervensi
diagnosa cedera kepala sebanyak 138 sebelum dilakukan pemasangan oksigen
orang. Berdasarkan hasil wawancara menggunakan nasal prong atau nasal kanul
dengan seorang perawat pelaksana di dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen
Instalasi Gawat Darurat sebagian besar terlebih dahulu, kemudian dilakukan
pasien cedera kepala yang datang pemasangan oksigen menggunakan nasal
mendapatkan terapi oksigen. Commotio prong atau nasal kanul setelahnya
cerebri (cedera kepala ringan sampai dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen
sedang) masuk dalam 10 penyakit lagi. Untuk pengukuran dilakukan
terbanyak di Instalasi Gawat Darurat sebanyak tiga kali, yaitu pada 10 menit
Bedah dan berada pada urutan pertama, pertama, 10 menit kedua dan 10 menit
dimana commotio serebri di Instalasi berikutnya. Hal ini dilakukan untuk
Gawat Darurat Bedah berjumlah 127 melihat perubahan saturasi oksigen pasien
pasien dan data yang didapatkan di cedera kepala selama 30 menit setelah
ruangan resusitasi gawat darurat terdapat diberikan oksigen nasal prong. Pada
11 pasien dengan cedera kepala berat. pemeriksaan saturasi oksigen untuk
Berdasarkan uraian latar belakang melihat berapa persen jumlah saturasi
diatas, maka penulis tertarik untuk oksigen pasien.
melakukan penelitian mengenai pengaruh Analisa data yaitu analisis univariat
oksigenasi nasal prong terhadap nilai yang digunakan untuk menganalisis tiap
saturasi oksigen pasien cedera kepala di variabel dari penelitian dan analisis
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. bivariat menggunakan uji T berpasangan
untuk menguji perbedaan mean antara dua
METODOLOGI PENELITIAN
kelompok data yang dependen dan uji
Penelitian ini menggunakan metode Repeated Measures Anova yaitu uji untuk
Quasi eksperimen atau eksperimen semu membandingkan lebih dari dua rata-rata,
dengan rancangan Time Series. Penelitian dengan tingkat kepercayaan 95% (α=
dilakukan di Instalasi Gawat Darurat 0,05).
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado.
Waktu penelitian dilakukan pada tanggal
17 November 2016 – 09 Desember 2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
e-Jurnal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017
(I) (J) Mean Sig. menit kedua dan 10 menit ketiga setelah
waktu waktu Differe diberikan terapi oksigenasi nasal prong
nce (I- pada pasien cedera kepala.
J) Hasil penelitian ini menunjukkan
1 2 -1,875 ,000 bahwa dengan terapi oksigenasi nasal
3 -2,938 ,000 prong dapat mengembalikan saturasi
oksigen dari kondisi hipoksia sedang-
2 1 1,875 ,000
berat ke hipoksia ringan-sedang dan
3 -1,063 ,005 hipoksia ringan-sedang ke kondisi normal
3 1 2,938 ,000 secara bermakna. Hasil penelitian ini
2 1,063 ,005 sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Hudak & Gallo (2010) dalam
Dari hasil analisa menggunakan uji t Widiyanto & Yamin (2014) disebutkan
paired sample untuk rata-rata saturasi bahwa meningkatkan FiO2 (presentase
oksigen sebelum dan sebelum dan sesudah oksigen yang diberikan) merupakan
diberikan oksigenasi nasal prong selama metode mudah dan cepat untuk mencegah
10 menit pertama dan rata-rata saturasi terjadinya hipoksia jaringan, dimana
oksigen 10 menit pertama dan 10 menit dengan meningkatkan FiO2 maka juga
kedua didapat nilai P value yang sama akan meningkatkan PaO2 yang merupakan
yaitu 0,000 dimana P value < α (0,05). faktor yang sangat menentukan saturasi
Rata-rata saturasi oksigen antara 10 menit oksigen, dimana pada PaO2 tinggi
kedua dan 10 ketiga didapat P value 0,005 hemoglobin membawa lebih banyak
dimana P value < α (0,05). Berdasarkan oksigen dan pada PaO2 rendah
analisa menggunakan uji t paired sample hemoglobin membawa sedikit oksigen.
pada variabel-variabel tersebut maka dapat Berdasarkan penelitian yang
disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi dilakukan oleh Hendrizal (2014) didapat
oksigenasi nasal prong terhadap perubahan hasil bahwa terapi oksigen menggunakan
saturasi oksigen pasien cedera kepala. non rebreathing mask berpengaruh
Hasil yang sama juga didapatkan terhadap tekanan parsial CO2 darah pada
dengan menggunakan uji repeated pasien cedera kepala untuk mencegah
measures ANOVA dimana didapatkan terjadinya peningkatan tekanan
rata-rata saturasi oksigen 10 menit pertama intrakranial pada pasien cedera kepala.
dan 10 menit kedua setelah pemberian Penelitian ini dilatar belakangi oleh teori
terapi oksigen berbeda secara signifikan tekanan gas campuran Dalton yang
dimana P value < α ( 0,000 < 0,05) maka mengatakan bahwa jika salah satu tekanan
H0 ditolak dan Ha diterima. Rata-rata gas dalam campuran gas bertambah maka
saturasi oksigen 10 menit pertama dan 10 tekanan parsial gas lain akan menurun.
menit ketiga setelah pemberian terapi Dengan kata lain jika tekanan parsial CO2
oksigen juga berbeda secara signifikan bertambah maka tekanan parsial O2 akan
dimana P value < α ( 0,000 < 0,05) maka menurun dan sebaliknya.
H0 ditolak dan Ha diterima. Dan hasil yang Penelitian ini juga sejalan dengan
sama juga didapatkan pada perbedaan rata- penelitian yang dilakukan oleh Widiyanto
rata saturasi oksigen 10 menit kedua dan & Yamin (2014) dimana mereka meneliti
10 menit ketiga setelah pemberian terapi mengenai terapi oksigen terhadap
oksigen, dimana P value < α ( 0,005 < perubahan saturasi oksigen melalui
0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. pemeriksaan oksimetri pada pasien Infark
Sehingga berdasarkan hasil uji repeated Miokard Akut (IMA) didapatkan hasil
ANOVA dapat disimpulkan terdapat bahwa terdapat pengaruh terapi oksigen
perbedaan yang signifikan antara nilai terhadap perubahan saturasi oksigen pada
saturasi oksigen pada 10 menit pertama, 10 pasien Infark Miokard Akut (IMA).
e-Jurnal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017