Populasi, Biomassa Dan Jenis Cacing Tanah Pada Lahan Sayuran Organik Dan Konvensional Di Bedugul
Populasi, Biomassa Dan Jenis Cacing Tanah Pada Lahan Sayuran Organik Dan Konvensional Di Bedugul
Populasi, Biomassa Dan Jenis Cacing Tanah Pada Lahan Sayuran Organik Dan Konvensional Di Bedugul
e-ISSN: 2654-4008
© Fakultas Pertanian Universitas Udayana
p-ISSN: 2088-155X
https://doi.org/10.24843/AJoAS.2019.v09.i01.p02 Denpasar Bali - Indonesia
ABSTRACT
13
ARFITA TRI MAYASARI. et al. Populasi, Biomassa dan Jenis Cacing Tanah pada Lahan…
Menurut Bouche (1977), cacing epigeik Cacing tanah paling banyak ditemukan pada
hidup di permukaan tanah atau bagian atas kedalaman 0-15 cm dan hanya sedikit
tanah dan memakan sampah organik yang jumlahnya pada kedalaman > 15 cm
masih kasar serta sejumlah sampah yang (Subinkalu et al., 2015).Populasi cacing
belum terurai. Cacing tanah endogeik hidup tanah pada lahan sawah organik di Jawa
di dalam tanah yang lebih dalam dengan Tengah berkisar antara 24 – 1.145 ekor per
membuat liang horizontal yang bercabang ke m2, sedangkan pada sawah konvensional
dalam dan memakan tanah serta bahan berkisar antara 16-24 ekor per m2(Wijayanti,
organik. Cacing tanah anecik hidup di dalam 2007) Populasi cacing tanah yang jauh lebih
sistem liang vertikal yang lebih permanen tinggi ditemukan oleh Jayanthi et al. (2014)
yang dapat meluas beberapa meter ke dalam pada lahan sayuran di daerah Karo Propinsi
tanah dan dapat ditemukan di dalam liang Sumatera Utara yaitu 128.000 ekor per m2
yang dangkal atau dalam tergantung pada pada lahan organik dan 73.600 ekor per m2
kondisi tanah. pada lahan konvensional. Jenis cacing tanah
Cacing tanah sangat sensitif terhadap yang terdapat pada sistem pertanian tersebut
gangguan lingkungan terutama bahan adalah Ponthoscolexcorethrurus, Amynthas
agrokimia seperti pestisida. Residu pestisida sp, Megascolex sp, dan Pheretima sp
di dalam tanah dapat menurunkan secara (Jayanthi dkk., 2014).
laten pertumbuhan dan reproduksi cacing
tanah (Yuliprianto, 2009). Selain itu, praktik BAHAN DAN METODE
pertanian modern dilaporkan mengubah Penelitian ini telah dilakukan pada
kelimpahan dan komposisi komunitas cacing bulan Desember 2017 - Maret 2018.Lokasi
tanah (Curry, et al, 2002).Menurut Edwards penelitian adalah lahan sayuran organik di
dan Bohlen (1996), populasi cacing tanah Desa Batunya dan lahan sayuran
menurun sampai dengan 70% setelah tanah konvensional di Desa Candikuning.
dibudidayakan selama 5 tahun dan tersisa Peralatan yang diperlukan dalam
hanya 11-16% pada tahun ke25. Jumlah penelitian ini adalah sebagai berikut.
populasi cacing tanah lebih tinggi pada lahan Pengambilan sampel penelitian dilakukan
yang dikelola secara organik dibandingkan dengan menggunakan cangkul, sarung
lahan alami dan terintegrasi (Köhler et.al., tangan, sekop, ayakan berukuran 2 mm,
2014). Nuril, dkk. (1999) menyatakan bahwa, kantong, gelas plastik dan baki plastik,
lahan pertanian intensif pada umumnya meteran, kertas label, serta alat tulis. Alat
memiliki populasi cacing tanah yang lebih yang digunakan dalamanalisis tanah serta
rendah salah satunya karena perubahan sifat- pengamatan morfologi dan pengukuran
sifat tanah. Perubahan sifat tanah dapat biomassa cacing tanah adalah ayakan 2
menghilangkan populasi cacing tanah mm,mistar, kaca pembesar, mikroskop, ring
tertentu dan menyebabkan munculnya sampel, pH meter, makro kjeldahl, oven,
spesies baru (Smetak et al., 2007). neraca analitik, tin, dan peralatan
Populasi cacing tanah pada lahan gelas.Dokumentasi dilakukan dengan
pertanian di Indonesia sangat beragam. kamera, sedangkan tabulasi data hasil
14
AGROTROP, 9 (1): 13 - 22 (2019)
15
ARFITA TRI MAYASARI. et al. Populasi, Biomassa dan Jenis Cacing Tanah pada Lahan…
Parameter aktual cacing tanah diukur di jenis cacing tanah. Kepadatan populasi
lapangan segera setelah cacing tanah cacing (KPC) tanah dihitung dengan metode
diperoleh. Parameter aktual tersebut adalah handsorting menggunakan rumus (Kalu et
kepadatan populasi, panjang, biomassa dan al.,2015):
16
AGROTROP, 9 (1): 13 - 22 (2019)
Panjang cacing tanah diukur dengan mistar dengan persamaan alometri panjang-
dan dinyatakan dalam satuan sentimeter biomassa yang diukur dengan rumus berikut
(cm). Biomassa cacing tanah (BCT) diduga (Hale et al., 2004):
17
ARFITA TRI MAYASARI. et al. Populasi, Biomassa dan Jenis Cacing Tanah pada Lahan…
Berdasarkan sifat-sifat tanah yang 35.93 ml/menit (cepat) sedangkan pada lahan
diukur, tanah pada kedua lahan pertanian konvensional adalah 14.87 ml/menit
tergolong subur. Tingkat kesuburan tanah (sedang).
lebih tinggi pada lahan organik. Kadar N- Hasil penelitian menunjukkan bahwa
total tanah pada lahan organik berkisar antara populasi cacing tanah (KPC) dan biomassa
0.34-0.48% (sedang) sedangkan pada lahan cacing tanah nyata lebih tinggi pada lahan
konvensional sebesar 0.23-0.30% budidaya organik dibandingkan konvensional
(sedang).Kadar P-tersedia pada lahan organik (Tabel 3). Nilai KPC pada lahan organik
berkisar antara 210.33-370.41 ppm berkisar 66.67-89.33 ekor/m2dan pada lahan
P2O5(tinggi) dan pada lahan konvensional konvensional adalah 16.00-45.33 ekor/m2.
berkisar antara 162.42-219.41 ppm Jumlah populasi cacing tanah terbanyak pada
P2O5(tinggi). Kadar C-organik pada lahan lahan organik ditemukan pada kedalaman 0-
organik berkisar antara 5.45-5.52% (sangat 10 cm (89.33 ekor/m2) sedangkan pada lahan
tinggi) sedangkan pada lahan konvensional konvensional pada kedalaman 20-30 cm
berkisar antara 4.30-4.93% (tinggi). Nilai (45.33 ekor/m2). Bobot biomassa cacing
berat volume tanah pada lahan organik tanah pada lahan organik berkisar antara
berkisar antara 78.83-90.08 g/m3 dan pada 1.00-1.93 g dan pada lahan konvensional
lahan konvensional berkisar antara 93.16- berkisar antara 0.03-0.07 g. Jenis cacing
97.55 g/m3. Nilai pH pada lahan organik tanah yang ditemukan pada lahan organik
berkisar antara 6.78-6.89 (agak masam) adalah L. terrestris sedangkan pada lahan
sedangkan pada lahan konvensional 6.44- konvensional adalah P. corethrurus (Tabel
6.50 (agak masam).Nilai rata-rata 3).
permeabilitas pada lahan organik adalah
18
AGROTROP, 9 (1): 13 - 22 (2019)
Tabel 3. Populasi, Jenis,dan Biomassa Cacing Tanah pada Lahan Organik dan Konvensional
Sistem Kedalaman KPC Biomassa
Jenis
Budidaya (cm) (ekor/m2) (g)
0-10 89.33 1.93
Organik 10-20 64.00 1.71 Lumbricus
20-30 66.67 1.00 terrestris
Rata-rata Organik 73.33a 1.54a
0-10 16.00 0.03
Konvensional 10-20 30.67 0.07 Pontoscolex
20-30 45.33 0.06 corethrurus
Rata-rata Konvensional 30.22b 0.05b
Ket:
KPC (Kepadatan Populasi Cacing) ekor/m2
Angka bercetak tebal yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak
nyata pada taraf 5% uji BNT.
Berdasarkan data hasil analisis tanah tinggi pada tanah yang dibudidayakan secara
diketahui bahwa lahan budidaya sayuran organik. Semakin banyak jumlah cacing
organik lebih subur dibandingkan dengan tanah, maka semakin tinggi kesuburan tanah
lahan konvensional. Kadar N-total, P-tersedia yang diindikasikan oleh ketersediaan unsur
dan C-organik tanah pada lahan organik lebih hara dan bahan organik yang lebih
tinggi dibandingkan dengan lahan tinggi.Biomassa cacing tanah pada lahan
konvensional (Tabel 2).Karakteristik tanah budidaya organik berhubungan erat dengan
tersebut berhubungan dengan keberadaan P-tersedia (r2=1.00) (Tabel 4).Kenaikan
cacing tanah. Kesuburan tanah yang lebih biomassa cacing tanah disebabkan oleh
tinggi pada lahan organik nampaknya melimpahnya sumber makanan untuk cacing
mendukung perkembangan populasi dan tanah karena bahan organik pada media
biomassa cacing tanah lokal. Dalam mempengaruhi kehidupan cacing tanah.
penelitian ini populasi cacing tanah lebih
Keterangan :
* : korelasi positif nyata
** : korelasi positif sangat nyata
19
ARFITA TRI MAYASARI. et al. Populasi, Biomassa dan Jenis Cacing Tanah pada Lahan…
Keterangan :
* : korelasi positif nyata
20
AGROTROP, 9 (1): 13 - 22 (2019)
Tabel 6. Data morfologi jenis cacing tanah pada lahan pertanian organik dan konvensional di
Bedugul
Organik Konvensional
Jenis Lumbricus Pontoscolex
terrestris corethrurus
Panjang (cm) 18-29 4-9
Diameter (cm) 0.5 0.2
Tipe ekologi Aneksik Endogeik
Warna Tubuh Gelap Terang
Anterior Cokelat Oranye kekuningan
Posterior Hitam Kuning kecoklatan
Bentuk mulut Prolobus Zygolobus
(Prostomium)
21
ARFITA TRI MAYASARI. et al. Populasi, Biomassa dan Jenis Cacing Tanah pada Lahan…
22