PPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI)
PPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI)
PPD Pertemuan 12 (Klasifikasi Tes Psikologi HIMPSI)
Levels (versi ▪ Qualification Level: B (Can purchase Level A, S, and B Level products.)
▪ A degree from an accredited 4-year college or university in psychology,
parinc.com) counseling, speech-language pathology, or a closely related field plus satisfactory
completion of coursework in test interpretation, psychometrics and measurement
theory, educational statistics, or a closely related area; or license or certification
from an agency that requires appropriate training and experience in the ethical and
competent use of psychological tests.
Maksud & 3. Bahwa penggunaan tes psikologi yang semakin meluas, dan
perubahan sistem pendidikan psikologi di Indonesia yang
Tujuan Klasifikasi membedakan antara ilmuwan psikologi dengan psikolog;
Pengklasifikasian 5. Menelusuri literatur dan pustaka terkait tes-tes yang ada untuk
memperkuat pengklasifikasian.
6. Menyusun langkah-langkah pengklasifikasian tes:
a. Nama tes/ Jenis tes/ Tipe tes
b. Tujuan penyusunan tes
c. Informasi lain terkait tes (sejarah, norma, skoring, dan lain-lain)
d. Menentukan kategori/ level/ klasifikasi tes
▪ Tes Psikologi diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori,
ialah A, B, C, dan D.
▪ Masing masing kategori ini dibedakan menurut
kualifikasi yang diperlukan untuk dapat
Klasifikasi Tes mengadministrasikan, menginterpretasikan, dan
menuliskan laporan hasilnya secara tepat.
1. Tes yang tidak bersifat klinis dan tidak membutuhkan
keahlian dalam melakukan administrasi dan interpretasi
(Kode Etik HIMPSI, 2010).
2. Tes yang termasuk ke dalam kategori A adalah tes dan
instrumen yang mengukur persepsi, sikap, dan
sejenisnya yang disusun berdasarkan teori-teori
tertentu.
3. Tes ini dapat berbentuk kuesioner, interpretasi yang
sederhana dengan pengkategorian tinggi-rendah,
Kategori A 4.
penilaian benar-salah, dan sebagainya.
Tes dan instrumen seperti ini dapat diadministrasikan,
diskoring, dan diinterpretasikan oleh non-psikolog,
seperti peneliti, mahasiswa, pendidik, dan staf
perusahaan.
5. Tes yang termasuk dalam kategori ini misalnya:
kuesioner kesejahteraan psikologis, kuesioner intensi,
persepsi kepuasan kerja, dsb.
1. Tes yang tidak bersifat klinis tetapi membutuhkan
pengetahuan dan keahlian dalam administrasi dan
interpretasi (Kode Etik HIMPSI, 2010).
2. Tes yang termasuk ke dalam kategori B adalah tes atau
instrumen yang dapat secara adekuat
diadministrasikan, diskor, dan diinterpretasikan dengan
panduan manual dan pemahaman umum mengenai
jenis organisasi dimana tes itu akan dilaksanakan.
3. Tes-tes dan instrumen seperti ini dapat
diadministrasikan, diskoring, dan diinterpretasikan oleh
Kategori B orang dengan latar belakang pendidikan psikologi,
termasuk peneliti, mahasiswa, staf perusahaan, dan
tenaga pendidik.
4. Termasuk tes dalam kategori B adalah tes bidang
pekerjaan, semua inventori minat baik kelompok
maupun individual dan testes pilihan berganda yang
berdasarkan prinsip-prinsip pengukuran sederhana
dan teori sebagai landasan dari interpretasinya.
1. Tes yang membutuhkan beberapa pengetahuan tentang konstruksi
tes dan prosedur tes untuk penggunaannya dan didukung oleh
pengetahuan dan pendidikan psikologi seperti statistik, per-bedaan
individu dan bimbingan konseling (Kode Etik HIMPSI, 2010).
2. Tes yang termasuk kategori C mensyaratkan pemahaman prinsip
psikometri (reliabilitas, validitas, konstruksi tes), pengetahuan
(teori, faktor yang diukur, dan bidang ilmu yang terkait dengan tes)
dan keahlian (administrasi, skoring, dan interpretasi) melalui
pendidikan formal dari universitas yang terakreditasi.
3. Tes pada kategori ini dapat dilakukan oleh minimal sarjana dengan
kualifikasi tersebut melalui pelatihan terkait alat tes dibawah
Kategori C supervisi psikolog yang berpengalaman pada tes tersebut.
4. Skoring dapat dilakukan oleh mahasiswa dibawah supervisi
psikolog.
5. Interpretasi hanya dapat dilakukan oleh psikolog yang menguasai
teori dan keahlian tes terkait.
6. Interpretasi dibuat untuk pengkategorian individu, dilakukan
dengan supervisi psikolog, seperti pada tes intelegensi dan profil
kepribadian pada tes inventori.
1. Tes yang membutuhkan beberapa pengetahuan tentang konstruksi
tes dan prosedur tes untuk penggunaannya dan didukung oleh
pengetahuan dan pendidikan psikologi seperti statistik, perbedaan
individu. Tes ini juga membutuhkan pemahaman tentang testing dan
didukung dengan pendidikan psikologi standar psikolog dengan
pengalaman satu tahun disupervisi oleh psikolog dalam
menggunakan alat tersebut (Kode Etik HIMPSI, 2010).
Kategori D (teori, faktor yang diukur, bidang ilmu yang terkait dengan tes) dan
keahlian (administrasi, skoring, dan interpretasi) melalui pendidikan
formal dari universitas yang terakreditasi.
3. Tes pada kategori ini dilakukan oleh psikolog yang spesifik sesuai
dengan penerapan dari tes tersebut. Pengguna tes ini harus
memiliki pemahaman mendalam terkait teori kepribadian dan
psikodiagnostik untuk dapat melakukan interpretasi yang
terintegrasi dari berbagai aspek psikologis, serta memiliki
pengalaman satu tahun disupervisi oleh psikolog yang lebih
berpengalaman dalam menggunakan tes tersebut.
4. Kriteria supervisor adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan pendidikan atau pelatihan
tentang konstruk teoritis yang berkaitan
dengan instrumen yang digunakan.
2. Tes Aptitude
▪ Tes Kreativitas (TKV, TKF), Tes Motor Dextery, Tes Artistik,
Tes Sensory, Tes Perintah
#Jenis Tes 3. Tes Kepribadian
▪ EPPS, MMPI, Big Five Personality, WZT, DAP, BAUM, HTP, 16
PF, MBTI, DISC, Rorschach, CAT, TAT, RMIB, SSCT, Kuder
Occupational Interest Survey, Kraeplin, Pauli, Skala
Kepuasan Kerja, PAPI KOSTICK, Bender Gestalt, Bourdon
1. Kategori A
▪ Skala Kepuasan Kerja
2. Kategori B
▪ DAT, Potensi akademik, PM, FRT, Army Alpha, Tes Sensory,
Tes Perintah, EPPS, MMPI, Big Five Personality, 16 PF, MBTI,
DISC, RMIB, PAPI KOSTICK, Bourdon
3. Kategori C
#Kategori Tes ▪ WBIS/WAIS, WISC, WPPSI, IST, SB, GATB, FACT, TIKI, CFIT,
TINTUM, TIU, TKD, Tes Kreativitas (TKV, TKF), Tes Motor
Dextery, Tes Artistik, SSCT, Kuder Occupational Interest
Survey, Kraeplin, Pauli
4. Kategori D
▪ WZT, DAP, BAUM, HTP, Rorschach, CAT, TAT, Bender
Gestalt
▪ Proses Administrasi terbagi dalam 4 kategori
▪ Sederhana
▪ Manual
▪ Manual dengan pengalaman
▪ Keahlian khusus
4. Keahlian khusus
▪ WZT, DAP, BAUM, HTP, Rorschach, CAT, TAT, Bender
Gestalt
1. Sederhana
▪ Potensi akademik, Progressive Matric (PM, CPM, APM),
FRT, Skala Kepuasan kerja
3. Keahlian khusus
▪ Tes Kreativitas (TKV, TKF), Tes Motor Dextery, Tes Artistik,
WZT, DAP, BAUM, HTP, 16 PF, Rorschach, CAT, TAT, Bender
Gestalt
1. Sederhana/Kategorisasi
▪ Skala Kepuasan kerja
2. Pengetahuan dan Teori terkait
▪ DAT, Potensi akademik, Progressive Matric (PM, CPM,
APM), FRT, Army Alpha, Tes Kreativitas (TKV, TKF), Tes
Motor Dextery, Tes Artistik, Tes Sensory, Tes Perintah,
Proses EPPS, MMPI, Big Five Personality, 16 PF, MBTI, DISC, RMIB,
PAPI KOSTICK, Bourdon
Interpretasi Tes 3. Psikometri/Teori/Integrasi Tes
▪ Wechler (WBIS/WAIS, WISC, WPPSI), IST, Stanford Binet
(SB), GATB, FACT, TIKI, CFIT, TINTUM, TIU, TKD, WZT, DAP,
BAUM, HTP, Rorschach, CAT, TAT, SSCT, Kuder
Occupational Interest Survey, Kraeplin, Pauli, Bender
Gestalt
▪ Administrator (Tester) terbagi dalam 2 kategori
▪ Mahasiswa
▪ Sarjana
(Administrator)
▪ Interpreter terbagi dalam 4 kategori
▪ Mahasiswa
▪ S1
▪ Psikolog
▪ Psikolog berpengalaman
1. Mahasiswa
▪ DAT, Potensi akademik, PM, FRT, Army Alpha, Tes Sensory,
Tes Perintah, EPPS, MMPI, Big Five Personality, 16 PF, MBTI,
DISC, RMIB, Skala Kepuasan Kerja, PAPI KOSTICK,
Bourdon
2. Sarjana
2. Sarjana
▪ Wechler (WBIS/WAIS, WISC, WPPSI), Stanford Binet (SB), WZT,
DAP, BAUM, HTP, Rorschach, CAT, TAT, SSCT, Kuder
Occupational Interest Survey, Kraeplin, Pauli, Bender Gestalt
4. Psikolog
1. Mahasiswa
▪ Skala Kepuasan kerja
2. S1
▪ DAT, Potensi akademik, Army Alpha, Tes Sensory, Tes
Perintah, 16 PF, MBTI, DISC, RMIB, PAPI KOSTICK, Bourdon
3. Psikolog
▪ Wechler (WBIS/WAIS, WISC, WPPSI), Stanford Binet (SB),
GATB, FACT, TIKI, Progressive Matric (PM, CPM, APM),
Interpreter FRT, CFIT, TINTUM, TIU, TKD, Tes Kreativitas (TKV, TKF), Tes
Motor Dextery, Tes Artistik, SSCT, Kuder Occupational
Interest Survey, Kraeplin, Pauli
4. Psikolog berpengalaman
▪ Perlu tindak lanjut untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya tentang tes-tes psikologi yang
belum terdata dan dilakukan pengklasifikasiannya
Tes yang Belum dengan prosedur yang baku.