Penerapan Hukum Acara Pengadilan Niaga Yang Berada Dalam Lingkup Peradilan Umum

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

ISSN : NO.

0854-2031

PENERAPAN HUKUM ACARA PENGADILAN NIAGA


YANG BERADA DALAM LINGKUP PERADILAN UMUM

Ladju Kusmawardi,* Kholis Roisah *

ABSTRACT

The Commercial Court is a special court within the General Courts. This
Commercial Court has the authority to accept, examine and adjudicate the case for
an application for bankruptcy statements, request for a delay in the obligation to pay
debts (PKPU), other claims and intellectual property rights (IPR).This study aims to
determine the scope of duties and authority of the Commercial Court, the legal
standing of Creditors and Debtors after the dispute has been decided by Hakim
Niaga and has permanent legal force and the implementation of the execution at the
Commercial Court. The approach method used in this research is sociological
juridical with the Semarang City research area, especially the Semarang
Commercial Court. The research subjects included those involved in the proceedings
at the Semarang Commercial Court. Primary data and secondary data are obtained
through field surveys and literature studies.Based on the research and analysis
results, it is known that the scope of duties and authority of the Commercial Court is
to accept, examine and decide on the case for an application for bankruptcy
statements, postponement of the obligation to pay debts (PKPU), other claims and
cases included in the field of intellectual property rights (IPR).The legal standing of
the parties is that for the Debtor after being declared bankrupt by the Commercial
Court Judge, he loses the right to manage the bankrupt assets owned by him, but the
Debtor's civil rights as a person (personrechi) is not lost.Regarding the execution of
the Commercial Court that is still guided by the provisions of HI R / RBg as the
execution of civil cases in the District Court, this is because Law No. 4 of 1998 has
not been regulated separately. Especially for the execution of the forged Brand case,
the mark of the falsified goods / products is carried out at the Directorate General of
Trademark, Copy and Patent of the Ministry of Justice and Human Rights in Jakarta

Keywords: Commercial Court, bankruptcy, execution.

PENDAHULUAN adalah negara yang berdasarkan atas


hukum (rechtsstaat) bukan berdasarkan
A. Latar Belakang Masalah atas kekuasaan belaka (machtsstaat).
Dengan demikian segala aspek peri
Dalam penjelasan Undang-Undang kehidupan berbangsa dan bernegara harus
Dasar 1945 ditegaskan bahwa Indonesia selalu berpedoman pada hukum yang
berlaku di Indonesia.
* Ladju Kusmawardi adalah Mahasiswa Program Agar pembangunan dibidang
Studi Magister Ilmu Hukum Universitas hukum bisa dikatakan berhasil, maka harus
Diponegoro Semarang, dapat dihubungi melalui ada jaminan akan kepastian hukum (law
email : [email protected]
inforcement), sehingga segenap lapisan
Kholis Roisah adalah Dosen Program Studi
Magister Ilmu Hukum Universitas Diponegoro masyarakat dapat mempercayai,
Semarang menghormati dan tidak apriori terhadap

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


19
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

proses pelaksanaan hukum di Indonesia. diajukan kepadanya”.


Pembangunan dibidang hukum janganlah Kemudian menurut Pasal 10 ayat
hanya memfokuskan pada pembuatan (1) Undang-Undang. Nomor 14 Tahun
peraturan perundang-undangan saja, tetapi 1970, dinyatakan bahwa Kekuasaan
juga memperhatikan sisi kualitas skill dan Kehakiman dilakukan oleh Pengadilan
mentalitas aparat penegak hukumnya. dalam lingkungan Peradilan Umum,
Pada dasarnya untuk membangun Peradilan Agama, Peradilan Militer dan
sumber daya manusia, baik dari sisi kualitas Peradilan Tata Usaha Negara.
skillmaupun mentalitas aparat penegak Dalam perkembangan kehidupan
hukumnya memerlukan biaya yang tidak berbangsa dan bernegara ketika gejolak
sedikit dan waktu yang relatif lama, namun moneter terjadi di Indonesia sejak
demikian sejalan dengan pembangunan pertengahan tahun 1997, makatelah
dibidang hukum, pemerintah Indonesia memberi pengaruh yang tidak menguntung
telah berusaha mengadakan pendidikan dan kan terhadap kehidupan perekonomian
latihan serta pembinaan bagi aparat-aparat nasional, dan menimbulkan kesulitan yang
penegak hukum dan juga tidak kalah besar dikalangan dunia usaha untuk
pentingnya melakukan perubahan/ meneruskankegiatannya termasuk dalam
penyempumaan terhadap peraturan memenuhi kewajiban kepada kreditur.
perundang-undangan yangada/berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut untuk
Salah satu contoh perubahan tersebut memberikan kesempatan kepada pihak
adalah Undang-Undang Nomor 14 Tahun kreditur dan debitur dalam mengupayakan
1970 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok penyelesaian utang piutang secara adil,
Kekuasaan Kehakiman yang diubah diperlukan sarana hukum yang dapat
menjadi Undang-Undang Nomor 35 Tahun digunakan secara cepat, terbuka dan efektif.
1999 tentang Pembahan Atas Undang- Berkaitan dengan itu pemerintah
Undang Nomor 14 Tahun 1970 tentang mengambil langkah- langkah yang cepat
Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan dan tepat untuk pemulihan ekonomi yang
Kehakiman. diwujudkan dengan mengeluarkan
Berkaitan dengan penegakan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
hukum di Indonesia, menurut Pasal 1
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1970 undang ( Perpu)Nomor 1 Tahun 1998 yang
tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok kemudian disahkan menjadi Undang-
Kekuasaan Kehakiman dinyatakan : Undang Nomor 4 Tahun 1998 tentang
“Kekuasaan Kehakiman adalah kekuasaan Perubahan Atas Undang- undang Tentang
Negara yang merdeka untuk Kepailitan,yang ditindaklanjuti dengan
menyelenggarakan peradilan guna pembentukan Pengadilan Niaga.
menegakkan hukum dan keadilan
Pengadilan Niaga dibentuk berdasarkan
berdasarkan Pancasila demi terselenggara
nya Negara Hukum Republik Indonesia”. Pasal 280 ayat (1) jo.Pasal 281 ayat (4)
Selanjutnya menurut Pasal 2 ayat Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1998
(1) Undang-Undang. Nomor 14 Tahun yang untuk pertama kalinya Pengadilan
1970 dinyatakan bahwa: “Penyelenggaraan Niaga dibentuk pada Pengadilan Negeri
Kekuasaan Kehakiman tercantum dalam Jakarta Pusat 1 . Pengadilan Niaga
Pasal 1 diserahkan kepada Badan-badan
Peradilan dan ditetapkan dengan Undang- 1 I Gede Ketut Sukarata. “Berbagai Jenis Putusan
Dan Penetapan Hakim Niaga”. Kumpulan
undang dengan tugas pokok untuk Makalah Calon Panitera Dan Jurusita
menerima, memeriksa dan mengadili serta Pengadilan Niaga. (Jakarta : Mahkamah Agung
menyelesaikan setiap perkara yang RI, 199S). hal.308

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


20
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

merupakan pengkhususan Pengadilan Acara Perdata di Pengadilan Negeri


dibidang perniagaan yang dibentuk dalam (lexspecialis derogat legis generalis).
lingkungan Peradilan Umum. Pengadilan Niaga ini mempunyai
Pertimbangan dibentuknya kewenangan sebagaimana diatur dalam
Pengadilan Niaga berdasarkan Pasal 280 Pasal 280 ayat (2) Undang-Undang Nomor
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 4 Tahun 1998 yaitu “Untuk memeriksa dan
adalah untuk menyelesaikan masalah utang memutuskan permohonan pernyataan pailit
piutang antara kreditur dan debitur secara dan penundaan kewajiban pembayaran
adil, cepat, terbuka dan efektif melalui utang”.
suatu pengadilan khusus dilingkungan Salah satu sarana hukum yang
Peradilan Umum. menjadi landasan bagi penyelesaian
Kewenangan Pengadilan Niaga sengketa utang-piutang adalah Undang-
adalah untuk menerima, memeriksa dan Undang Nomor 4 Tahun 1998 yang
mengadili perkara-perkara permohonan mengatur tentang kepailitan dan juga
pernyataan pailit, penundaan kewajiban penundaan kewajiban pembayaran utang.
pembayaran utang (PKPU), Gugatan Lain- Dalam upaya untuk mengatasi
lain dan perkara-perkara lain dibidang persoalan tentang kepailitan dan penundaan
perniagaan yang akan ditentukan dengan kewajiban pembayaran utang (PKPU),
Peraturan Pemerintah secara cepat dan maka dilakukan penyelesaian sengketa
efektif [sesuai Pasal 280 ayat (1) Perpu utang piutang antara Debitur dan Kreditur
Nomor 1 Tahun 1998 jo. Pasal 280 ayat (1) dengan mendasarkan ketentuan tersebut
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998], diatas. Sengketa utang piutang ini dapat
tanpa melalui upaya banding serta terhadap terjadi diantara berbagai pihak, yang
putusan Pengadilan Niaga ditingkat menurut Hasan Basri dinyatakan :
pertama hanya dapat diajukan kasasi Pihak yang dapat mengajukan
kepada Mahkamah Agung Republik pennohonan agar seorang debitur dapat
Indonesia [Pasal 284 ayat (2) Undang- dinyatakan pailit adalah :
Undang Nomor 4 Tahun 1998. 1. Debitur sendiri (perorangan atau badan
Penyelesaian melalui Pengadilan hukum).
Niaga ini ditempuh karena pihak debitur 2. Kreditur satu atau lebih (perorangan
sudah tidak mampu/sanggup untuk atau badan hukum).
memenuhi prestasinya setelah jatuh tempo 3. Kejaksaan untuk kepentingan umum.
(pailit). Dalam hal demikian terdapat 4. Bank Indonesia jika debiturnya adalah
pengecualian apabila krediturnya adalah bank.
bank milik pemerintah, maka penagihan 5. Bapepam jika debiturnya adalah
piutangnya diserahkan kepada Direktorat perusahaan efek.2
Jenderal Piutang dan Lelang Negara Dengan demikian adanya peraturan
(DJPLN) berdasarkan Keputusan Presiden kepailitan dan penundaan kewajiban
Nomor 177/2000 dan Keputusan Menteri pembayaran utang yang dapat digunakan
Keuangan Nomor 61/KMK.08/2002. oleh para debitur dan kreditur secara adil,
Hukum acara yang digunakan di cepat, terbuka dan efektif menjadi sangat
Pengadilan Niaga terdapat perbedaan perlu untuk segera diwujudkan. Menurut
dengan hukum acara pada Pengadilan Haryono mengenai pentingnya pengadilan
Negeri, meskipun keduanya tetap khusus dibidang perniagaan dikatakan
berpedoman pada HIR dan RBg. Dengan
demikian ketentuan khusus yang berlaku di 2 Hasan Basri. “Ruang Lingkup Tugas Dan
Kewenangan Pengadilan Niaga”, Kumpulan
Pengadilan Niaga mengesampingkan Makalah Calon Panitera Dan Jurusita
ketentuan umum yang ada pada Hukum Pengadilan Niaga. (Jakarta: Mahkamah Agung
RI, 1998). hal. 90.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


21
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

bahwa : Dalam rangka penyelesaian utang- 2. Bagaimanakah kedudukan hukum para


piutang tersebut, terwujudnya mekanisme pihak (Kreditur dan Debitur) setelah
penyelesaian sengketa secara adil, cepat, sengketa di antara mereka diputus oleh
terbuka dan efektif melalui suatu Hakim Niaga dan berkekuatan hukum
pengadilan khusus dilingkungan Peradilan tetap ?
Umum yang dibentuk dan bertugas 3. Bagaimanakah penerapan eksekusi
menangani, memeriksa dan memutus Pengadilan Niaga ?
berbagai sengketa tertentu dibidang
perniagaan termasuk dibidang kepailitan C. Tujuan Penelitian
dan penundaan kewajiban pembayaran
utang (PKPU).3 Adapun untuk memperoleh
Dengan demikian maka pembentuk pemecahan suatu persoalan, maka tidak
an Pengadilan Niaga dibutuhkan dalam lepas pada tujuan yang menjadi sasaran.
penyelenggaraan kegiatan usaha dan Tujuan dari penelitian dan penulisan ini
kehidupan perekonomian pada umumnya. adalah :
Sehubungan dengan adanya 1. Mengetahui ruang lingkup tugas dan
kebutuhan yang sangat mendesak bagi kewenangan Pengadilan Niaga.
penyelesaian masalah utang piutang 2. Mengetahui kedudukan hukum para
tersebut, dipandang perlu untuk secepatnya pihak (Kreditur dan Debitur) setelah
melakukan penyempurnaan terhadap sengketa di antara mereka diputus oleh
beberapa ketentuan dalam Undang-undang Hakim Niaga dan berkekuatan hukum
tentang Kepailitan (Staa/sblad Tahun 1905 tetap.
Nomor 217 jo. Staatsblad Tahun 1906 3. Mengetahui penerapan eksekusi
Nomor 348), dan menetapkannya menjadi Pengadilan Niaga.
Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1998
tentang Kepailitan. D. Kegunaan Penelitian.

B. Perumusan Masalah 1. Kegunaan teoritis :


a. Diharapkan dapat mengetahui
Mengingat akan keterbatasan penerapan hukum acara pada
waktu, biaya dan tenaga yang ada pada diri Pengadilan Niaga.
penulis, maka penulisan ini hanya akan b. Diharapkan dapat memberikan
membahas mengenai “Penerapan Hukum sumbangan bagi perkembangan
Acara Pengadilan Niaga Yang Berada ilmu hukum khususnya Hukum
Dalam Lingkup Peradilan Umum” Dalam Acara Perdata.
penulisan ini penulis membatasi hal-hal 2. Kegunaan praktis. Hasil penelitian ini
yang berlaku khusus pada Pengadilan diharapkan dapat dijadikan masukan
Niaga yang mengesampingkan ketentuan dalam penerapan hukum acara oleh
umum di Pengadilan Negeri. Pengadilan Niaga menangani perkara-
Adapun permasalahan yang akan perkara di bidang perniagaan yakni
penulis kemukakan dalam penulisan ini aparat penegak hukum maupun Kuasa
adalah sebagai berikut: Hukum yang ditunjuk oleh kreditur
1. Bagaimanakah ruang lingkup tugas dan maupun debitur.
kewenangan Pengadilan Niaga ?
3 Haryono.Pengertian dan Perkembangan serta
Urgensi Hukum Kepailitan. (
Semarang :Hakim
Niaga pada Pengadilan Negeri Semarang,
2001)
hal.2.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


22
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

2. Pembahasan dengan dinyatakannya debitur menjadi


pailit oleh Majelis Hakim Niaga, maka si
A. Kedudukan Hukum Kreditur dan pailit akan kehilangan haknya untuk
Debitur Setelah Sengketa diantara bertindak hukum terhadap harta pailit
Mereka Diputus oleh Hakim Niaga termasuk untuk mengurusnya terhitung
dan Berkekuatan Hukum Tetap. mulai hari diucapkannya putusan pailit oleh
Majelis Hakim Niaga meskipun terhadap
Kepailitan pada hakekatnya putusan tersebut ada upaya hukum Kasasi
bertujuan untuk memperoleh penyitaan maupun Peninjauan Kembali, sedangkan
umum atas harta kekayaan debitur, artinya hak dan kecakapannya untuk bertindak
semua harta kekayaan debitur baik yang hukum sebagai pribadi {personrecht),
sudah ada pada saat dinyatakan pailit dalam hal ini hak keperdataan tidak
maupun yang akan ada, disita untuk lumpuh. Hak keperdataan tersebut meliputi
kepentingan para kreditur. Dengan yaitu : hak sebagai wali, menjalankan
demikian kepailitan merupakan usaha kekuasaan orang tua, tuntutan perceraian,
bersama agar para kreditur dapat mengikuti pemilihan umum, dsb.5
memperoleh pembayaran secara adil. Pendapat yang sama diutarakan
Advokat Saksono Yudiantoro, bahwa
1. Kedudukan Hukum Debitur. dengan dinyatakannya debitur menjadi
pailit oleh Majelis Hakim Niaga, maka si
Menurut Advokat Ridwan pailit kehilangan haknya untuk
Wi d y a d h a r m a d i k a t a k a n b a h w a mencampuri harta pailitnya termasuk untuk
sehubungan dengan dinyatakannya debitur mengurusnya terhitung mulai hari
menjadi pailit oleh Majelis Hakim Niaga, diucapkannya putusan pailit oleh Majelis
maka si pailit akan kehilangan haknya Hakim Niaga walaupun atas putusan
untuk bertindak hukum (bekwaam) tersebut ada upaya hukum, dalam hal ini
terhadap harta kekayaan (budel) pailit Kasasi maupun Peninjauan Kembali,
termasuk untuk mengurusnya terhitung sedangkan hak pribadinya {personrecht),
mulai hari diucapkannya putusan kepailitan dalam halini hak keperdataan tidak hilang.
oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga Hak keperdataan tersebut meliputi : hak
meskipun atas putusan tersebut ada upaya sebagai wali, menjalankan kekuasaan orang
hukum berupa Kasasi maupun Peninjauan tua, dsb.6
Kembali. Si pailit hanya kehilapgan hak Pendapat sama dikemukakan
untuk mengurus harta kekayaan (budel) Pengacara/Advokat Sukirno yang
pailit, sehingga hak dan kewajiban si pailit menyatakan bahwa dengan dinyatakannya
menyangkut budel pailit diwakili serta debitur menjadi pailit oleh Majelis Hakim
dijalankan oleh Kurator, sedangkan hak dan Niaga, maka si pailit akan kehilangan
kecakapannya untuk bertindak hukum haknya untuk bertindak hukum terhadap
sebagai pribadi (personrecht), dalam hal ini harta pailit termasuk untuk mengurusnya
hak keperdataan tidak hilang. Hak terhitung mulai hari diucapkannya putusan
keperdataan tersebut meliputi antara lain : pailit oleh Majelis Hakim Niaga walaupun
sebagai wali, menjalankan kekuasaan orang terhadap putusan tersebut ada upaya hukum
tua, tuntutan perceraian, dsb.4 Kasasi maupun Peninjauan Kembali,
Pendapat senada dikemukakan
5 Supardi Sukamto, wawancara pribadi,.
Advokat Supardi Sukamto berkenaan Pengacara/Advokat, (Semarang : 6 Desember
2017)
4 Ridwan Widyadharma, wawancara pribadi 6 Saksono Yudiantoro, wawancara pribadi
Pengacara/ Advokat, (Semarang : 10 Oktober Pengacara/ Advokat, (Semarang : 11 Desember
2017) 2017).

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


23
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

sedangkan hak dan kecakapannya untuk belas) hari harus menentukan hari, tanggal,
bertindak hukum sebagai pribadi waktu dan tempat rapat kreditur pertama
(personrecht), dalam hal ini hak keperdata berdasarkan Pasal 77A ayat (1) Undang-
an tidak lumpuh. Hak keperdataan tersebut Undang Nomor 4 Tahun 1998 dan dalam
meliputi yaitu : hak sebagai wali, jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari
menjalankan kekuasaan orang tua, tuntutan terhitung sejak tanggal putusan pernyataan
perceraian, dsb.7 pailit ditetapkan, Hakim Pengawas wajib
Menurut Pudjo Hunggul Hendro menyampaikan kepada Kurator rencana
Wasisto, Hakim Pengadilan Niaga penyelenggaraan rapat kreditur pertama
Semarang mengatakan bahwa kedudukan berdasarkan Pasal 77A ayat (2) Undang-
hukum debitur setelah sengketanya Undang Nomor 4 Tahun 1998. Dalam hal
melawan kreditur telah diputus Majelis ini Balai Harta Peninggalan dapat menjadi
Hakim Niaga dan berkekuatan hukum Kurator apabila dalam Isi / Amar Putusan
tetap, maka secara otomatis hak dan menetapkan Balai Harta Peninggalan
kewenangannya atas harta kekayaan ditunjuk sebagai Kurator. Selanjutnya
(budel) pailit akan hilang dan kewenangan dalam hal ini segala hak dan kewajiban dari
tersebut beralih kepada Kurator. Perjanjian debitur akan beralih kepada Balai Harta
yang dilakukan oleh debitur sepanjang Peninggalan.9
menyangkut harta pailit tidak berlaku. Hak Berdasarkan uraian tersebut di atas
keperdataan (personrecht) yang dimiliki dapat penulis simpulkan bahwa kedudukan
debitur tetap diakui / tidak hilang, misalnya hukum debitur setelah sengketanya
hak sebagai wali, hak menjalankan melawan kreditur diputus oleh Majelis
kekuasaan orang tua, hak mengikuti Hakim Niaga dan berkekuatan hukum tetap,
pemilihan umum, dsb. Putusan Pernyataan maka debitur menjadi pailit,si pailit akan
Pailit merupakan putusan yang bersifat kehilangan haknya untuk bertindak hukum
Konstitutif. Putusan Konstitutif yaitu (bekwaam) terhadap harta kekayaan
Putusan yang meniadakan suatu keadaan
hukum atau putusan yang menimbulkan (budel)pailit termasuk untuk mengurusnya
suatu keadaan hukum yang baru, misal : terhitung mulai hari diucapkannya putusan
putusan yang memutuskan perkawinan / pailit oleh Majelis Hakim Pengadilan
perceraian, putusan pernyataan pailit.8 Niaga.Hak dan kewenangannya untuk
Sejak suatu perkara Permohonan bertindak hukum sebagai pribadi
Pernyataan Pailit telah diputus oleh Majelis {personrecht) , dalam hal ini hak
Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri keperdataan tidak hilang.Hak keperdataan
Semarang, maka menurut Pasal 6 ayat (6) tersebut meliputi antara lain :hak sebagai
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998
terhitung paling lambat 2 X 24 jam, Salinan wali,menjalankan kekuasaan orang tua,
Putusan harus disampaikan melalui surat hak melakukan tuntutan perceraian,
dinas tercatat atau melalui kurir kepada mengikuti pemilihan umum, dsb.
d e b i t u r, p i h a k y a n g m e n g a j u k a n
permohonan pailit, Kurator dan Hakim 2. Kedudukan Hukum Kreditur.
Pengawas. Selanjutnya Hakim Pengawas
dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima Pengadilan Niaga setelah memutus
kan perkara Permohonan Pernyataan Pailit
7 Sukimo, wawancara pribadi, Pengacara/
Advokat, (Semarang : 14 Desember 2017) . dan perkara- perkara yang berada dalam
8 Pudjo Hunggul Hendro Wasisto, wawancara
pribadi, Hakim Pengadilan Negeri /Niaga 9 https://www.bhpsemarang.com/statis-3-
Semarang, (Semarang : 17 Januari 2018). pejabat.html. diakses tanggal 7 Pebruari 2018,
pukul 10.00 Wib.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


24
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

lingkup Hak Kekayaan Intelektual ( HKI), c. Hak untuk menuntut pembatalan


paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam sejak perbuatan Debitur yang merugikan
diputus pernyataan pailit dan HKI,maka para Kreditur melalui Balai Harta
Pengadilan Niaga wajib menyampaikan Peninggalan. Apabila Debitur sebelum
dengan surat dinas tercatat atau melalui kepailitannya melakukan perbuatan
kurir kepada Debitur, Pihak yang yang merugikan para Kreditur,maka
mengajukan permohonan pailit,Kurator untuk kepentingan budel pailit dapat
dan Hakim Pengawas Salinan Putusan diajukan pembatalan dari perbuatan
Pengadilan Niaga yang memuat secara tersebut.
lengkap pertimbangan hukum yang d.Hak untuk meneruskan perusahaan si
mendasari putusan tersebut (Pasal 6 ayat (6) pailit.
Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1998. Apabila tidak teijadi perdamaian, maka
Menurut Pudjo Hunggul Hendro budel pailit berada dalam keadaan
Wasisto,Hakim Pengadilan Niaga pada insolvensi dan siap diadakan
Pengadilan Negeri Semarang dikatakan pemberesan.Dalam hal ini atas usul
bahwa setelah dijatuhkannya putusan para Kreditur atau Balai Harta
pernyataan pailit dan HKI,sebenarnya Peninggalan,perusahaan si pailit dapat
kreditur masih dimungkinkan melakukan diteruskan apabila ada harapan akan
tindakan hukum sepanjang atas harta menghasilkan lebih banyak daripada
kekayaan si pailit melalui perantaraan
dijual. Ditambahkan oleh Pudjo
Kurator.Dalam hal ini hak- hak yang
Hunggul Hendro Wasisto bahwa
dimiliki oleh Kreditur sebagaimana yang mengenai kedudukan hukum kreditur
diatur dalam Makalah “Penyajian Naskah setelah sengketanya melawan debitur
Akademis Peraturan Perundang-undangan diputusoleh Hakim Niaga dan
tentang Kepailitan” yang diterbitkan
Mahkamah Agung Republik Indonesia berkekuatan hukum tetap,maka segala
meliputi sebagai berikut: pengurasan harta kekayaan ( budel)
a. Hak mengajukan perlawanan ( verzet). pailit akan dilakukan oleh Kurator
sesuai dengan yang tercantum dalam
Setiap Kreditur, kecuali yang
memohon kepailitan dapat mengajukan Isi /Amar Putusan Pengadilan.Hal
tersebut dapat dilihat dari Isi Putusan
perlawanan dalam waktu 8 ( delapan)
Pernyataan Pailit yang telah diputus
hari setelah dinyatakan pailit.Syarat oleh Majelis Hakim Niaga Semarang
untuk melakukan verzet adalah bahwa dibawah Register Nomor : 18/Pdt. Sus-
ia tidak dipanggil pada waktu sidang
Pailit/2016/PN. Smg, yang amarnya
kepailitan dilakukan.
berbunyi sebagai berikut :
b.Hak untuk mengusulkan pengangkatan
MENGADILI :
panitia para kreditur. 1. M e n g a b u l k a n p e r m o h o n a n
Panitia ini bertugas untuk memberikan Pemohon tersebut;
nasehat dan mendampingi Balai Harta 2. Menyatakan Pemohon Pailit ( PT.
Peninggalan dalam tugasnya sebagai
Luxindo Nusantara) dinyatakan
Kurator ( maksimal 3 orang dari para
pailit dengan segala akibat
Kreditur). Balai Harta Peninggalan hukumnya;
tidak terikat pada nasehat yang 3. M e n u n j u k S d r . P U D J O
diberikan oleh panitia para Kreditur. HUNGGUL H. W. , SH, MH,

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


25
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

Hakim Niaga pada Pengadilan dan berkekuatan hukum tetap, maka


Negeri Semarang sebagai Hakim kreditur dalam pengurusan harta kekayaan
Pengawas; (budel) pailit diwakili oleh Kurator dan
4. Mengangkat Kantor Balai Harta apabila jumlah kreditur terlalu banyak
Peninggalan Semarang sebagai maka biasanya dibentuk Panitia Kreditur
Kurator; yang jumlahnya maksimal 3 (tiga) orang
5. Menetapkan biaya kepailitan dan dari perwakilan kreditur.11
imbalan jasa Kurator akan Menurut Advokat Saksono
ditetapkan kemudian setelah Yudiantoro menyatakan bahwa mengenai
Kurator selesai menjalankan kedudukan hukum kreditur setelah
tugasnya dan proses kepailitan sengketanya melawan debitur diputus oleh
berakhir; Majelis Hakim Niaga dan berkekuatan
6. Menghukum Pemohon untuk hukum tetap, maka pengurasan harta
membayar biaya perkara yang kekayaan (budel) pailit milik debitur tidak
sampai hari ini ditetapkan sejumlah dilakukan oleh kreditur sendiri tetapi
Rp.1.074.550,00 (Satu juta tujuh diwakili oleh Kurator.
puluh empat ribu lima ratus lima Pendapat senada dikemukakan oleh
puluh rupiah); Advokat Supardi Sukamto yang
menyatakan bahwa kedudukan hukum
Dalam prakteknya, para kreditur ini
kreditur setelah sengketanya melawan
seolah- olah menjadi pihak yang paling debitur diputus oleh Majelis Hakim Niaga
dirugikan karena penanganan dalam proses dan berkekuatan hukum tetap, maka
pemberesan dan atau pengurasan harta pengelolaan harta kekayaan (budel) pailit
{budel) pailit dirasakan kurang didukung milik debitur tidak dilakukan oleh kreditur
oleh rasa tanggung jawab untuk sendiri tetapi beralih kepada Kurator.12
menyelamatkan budel pailit bagi Pendapat sejenis disampaikan
kepentingan para kreditur. Advokat Sukimo yang mengatakan bahwa
Menurut Advokat Ace Wahyudin kedudukan hukum kreditur setelah
dikatakan bahwa mengenai kedudukan sengketanya melawan debitur telah diputus
hukum kreditur setelah perkaranya Majelis Hakim Niaga dan berkekuatan
melawan debitur diputus oleh Majelis hukum tetap, maka pengurasan harta
Hakim Niaga dan berkekuatan hukum tetap, kekayaan (budel) pailit milik debitur tidak
maka kreditur mempunyai kewenangan dilakukan oleh kreditur tetapi beralih
untuk bertindak hukum dalam hal kepada Kurator.13
Berdasarkan pendapat tersebut di
pengurusan harta kekayaan (budel) pailit,
atas, penulis dapat mengambil simpulan
namun berhubung dalam Isi / Amar bahwa mengenai kedudukan hukum
Putusan Majelis Hakim Niaga menunjuk kreditur setelah sengketanya melawan
Kurator, maka tindakan hukum yang debitur diputus oleh Majelis Hakim Niaga
dilakukan oleh kreditur terhadap budel dan berkekuatan hukum tetap, maka segala
10
pailit harus melalui Kurator. pengurusan / pengelolaan harta kekayaan
Menurut Advokat Wahyu Hidayat (budel) pailit tidak dilakukan kreditur
dikatakan bahwa mengenai kedudukan sendiri tetapi diwakili oleh Kurator sesuai
hukum kreditur setelah sengketanya dengan yang tercantum dalam Isi / Amar
melawan debitur diputus oleh Hakim Niaga
11 Wahyu Hidayat, Wahyudin, wawancara pribadi,
Pengacara/Advokat, (Semarang : 14 Desember
10 Ace Wahyudin, wawancara pribadi, Pengacara/ 2017).
Advokat, (Semarang : 14 Desember 2017). 12 Supardi Sukamto, op.cit.
13 Sukimo, op.cit.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


26
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

Putusan Pengadilan. Hal tersebut dapat Untuk eksekusi terhadap Merek di


dilihat dari Isi / Amar Putusan Pernyataan lapangan dengan cara penarikan barang-
Pailit yang telah diputus oleh Majelis barang merek yang dipalsukan dengan
Hakim Niaga, baik oleh Kurator Balai bantuan Alat Negara / Polisi.15 Menurut
Harta Peninggalan maupun Kurator Advokat Saksono Yudiantoro dikatakan
lainnya. bahwa pada dasarnya Eksekusi Pengadilan
Niaga dalam perkara Permohonan
A. Penerapan Eksekusi Pengadilan Pernyataan Pailit masih mengacu pada
Niaga ketentuan HIR / RBg, sedangkan eksekusi
untuk perkara di bidang Merek pelaksanaan
Menurut Pasal 284 ayat (1) eksekusinya dengan cara mencoret merek
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 produk tertentu yang kalah pada Direktorat
telah dinyatakan bahwa : “kecuali Jenderal Merek, Paten dan Cipta
ditentukan lain dengan Undang-undang, Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Hukum Acara Perdata yang berlaku Manusia Republik Indonesia di Jakarta.16
diterapkan pula terhadap Pengadilan Pendapat yang sama dikemukakan
Niaga”. Dengan demikian ketentuan oleh Advokat Sutrisno yang mengatakan
eksekusi yang diatur dalam Hukum Acara bahwa untuk Eksekusi Pengadilan Niaga
Perdata untuk Pengadilan Negeri berlaku dalam perkara Permohopan Pernyataan
pula untuk eksekusi Pengadilap Niaga Pailit masih berpedoman pada ketentuan
kecuali ditentukan lain dengan Undang- HIR / RBg, sedangkan eksekusi untuk
undang. perkara di bidang Merek yaitu dengan cara
Menurut Advokat Ridwan mencoret merek produk tertentu yang
Widyadharma, bahwa pada dasarnya dinyatakan kalah pada Direktorat Jenderal
Eksekusi Pengadilan Niaga dalam perkara Merek, Paten dan Cipta Departemen
Permohonan Pernyataan Pailit masih Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
berpedoman pada HIR / RBg, sedang untuk Republik Indonesia di Jakarta.17
perkara di bidang Merek yang juga Pendapat sejenis dikemukakan
merupakan wewenang Pengadilan Niaga, Pengacara/ Advokat Sukimo yang
pelaksanaan eksekusinya dengan cara mengatakan bahwa Eksekusi Pengadilan
mencoret merek produk tertentu yang Niaga dalam perkara Permohonan
dinyatakan kalah pada Direktorat Jenderal Pernyataan Pailit masih mengacu pada
Merek, Paten dan Cipta Departemen ketentuan HIR / RBg, sedangkan eksekusi
Kehakiman dan HakAsasi Manusia untuk perkara di bidang Merek pelaksanaan
Republik Indonesia di Jakarta.14 eksekusinya dengan cara mencoret merek
Menurut Advokat Supardi Sukamto produk tertentu yang dikalahkan pada
bahwa eksekusi yang berlaku pada Direktorat Jenderal Merek, Paten dan Cipta
Pengadilan Niaga yaitu dalam perkara Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Permohonan Pernyataan Pailit masih Manusia Republik Indonesia di Jakarta.18
berpedoman pada HIR / RBg. Pelaksanaan Menurut Pudjo Hunggul Hendro
eksekusi terhadap perkara di bidang Merek Wasisto, Hakim Pengadilan Niaga pada
yaitu dengan cara melakukan penghapusan Pengadilan Negeri Semarang dikatakan
/ perbaikan pendaftaran Merek yang telah bahwa penerapan Eksekusi Pengadilan
dikalahkan pada Direktorat Jenderal Niaga masih berpedoman pada ketentuan
Merek, Paten dan Cipta Departemen
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia 15 Supardi Sukamto, op.cil.
16 Saksono Yudiantoro, op.cit.
Republik Indonesia di Jakarta 17 Sutrisno, wawancara pribadi,. Pengacara/
Advokat, (Semarang : 19 Desember 2017).
14 Ridwan Widyadharma, op.cit 18 Sukimo, op.cit.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


27
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

HIR / RBg karena eksekusi ini belum diatur Majelis Hakim Niaga yang memutus
secara tersendiri dalam Undang-Undang perkara tersebut.
Nomor 4 Tahun 1998. Selanjutnya 2. Apabila aktiva harta kekayaan debitur
mengenai pelaksanaan eksekusi di bidang sebagian besar dalam bentuk benda
Merek yaitu dengan cara melakukan bergerak (tidak dalam bentuk uang
pencoretan terhadap merek barang / produk tunai) padahal Balai Harta Peninggalan
yang dinyatakan kalah pada Direktorat membutuhkan uang tunai untuk
Jenderal Merek, Paten dan Cipta pengumuman pada 2 surat kabar yang
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi terdiri dari harian lokal dan nasional
Manusia Republik Indonesia di Jakarta, serta pada Berita Negara, maka
sedangkan pelaksanaan eksekusi di solusinya Balai Harta Peninggalan
lapangan mengenai pembajakan merek Semarang akan menggunakan dana
yaitu dengan cara melakukan penarikan operasional lebih dahulu dengan
produk / barang bajakan tersebut oleh Alat harapan dana operasional tersebut
Negara (Polisi).19 dapat dikembalikan dari hasil
Menurut Pudjo Hunggul H.W. penjualan harta kekayaan {budel)
Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan pailit.
Negeri Semarang mengatakan bahwa 3. Apabila si pailit tidak kooperatif dalam
pelaksanaan eksekusi perkara Permohonan rangka rapat verifikasi (pencocokan
Pernyataan Pailit tetap berpedoman pada utang), maka solusinya Balai Harta
ketentuan HIR / RBg, yaitu sebagai berikut: Peninggalan akan meminta bantuan
1. Budel pailit dapat dijual secara lelang di Alat Negara (Polisi) untuk menghadir
muka umum melalui Kantor Lelang kan si pailit.
Negara setempat, hasilnya dilaporkan Berdasarkan data yang ada di
kepada Hakim Pengawas. Pengadilan Niaga pada Pengadilan
2. Budel pailit dapat dijual dibawah Negeri Semarang bahwa Balai Harta
tangan dengan ijin / persetujuan Hakim Peninggalan Semarang sejak tahun
Pengawas, hasilnya dilaporkan kepada 2016 sampai dengan 2017 baru 2 (dua)
Hakim Pengawas. kali ditunjuk sebagai Kurator, salah
Kedua tindakan tersebut di atas satunya dalam perkara kepailitan
dilakukan berdasarkan pada Pasal 171 Nomor : 18/Pdt.Sus- Pailit/2016/PN.
Perpu Nomor 1 Tahun 1998 jo. Undang- Smg, yang men- jadi Termohon Pailit
Undang Nomor 4 Tahun 1998. adalah PT. Luxindo Nusantara, Dalam
Lebih lanjut dikatakan bahwa perkara kepailitan ini ditetapkan
kendala yang dihadapi dan solusi yang Hakim Pengawas adalah Sdr. Pudjo
dilaksanakan oleh Balai Harta Peninggalan Hunggul H.W., SH, MH Hakim Niaga
Semarang mengenai pemberesan harta pada Pengadilan Negeri Semarang.
kekayaan {budel) pailit antara lain sebagai Berdasarkan pendapat tersebut di
berikut: atas, maka penulis mengambil suatu
1. Apabila aktiva harta kekayaan debitur simpulan bahwa penerapan Eksekusi
terlalu kecil, maka Balai Harta Pengadilan Niaga masih berpedoman pada
Peninggalan Semarang agar tidak ketentuan HIR / RBg karena eksekusi ini
menderita kerugian dalam pemberesan belum diatur secara tersendiri dalam
budel pailit,maka solusinya mengaju Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998.
kan usul kepada Hakim Pengawas Selanjutnya pelaksanaan eksekusi di
supaya pihaknya sebagai Kurator bidang Merek dengan melakukan
dicabut melalui Penetapan Ketua pencoretan terhadap merek barang / produk
yang dikalahkan pada Direktorat Jenderal
19 Pudjo Hunggul Hendro Wasisto, op.cit.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


28
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

Merek, Paten dan Cipta Departemen kekayaan (budel) pailit termasuk untuk
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia mengurusnya terhitung mulai hari
Republik Indonesia di Jakarta, sedangkan diucapkannya putusan pailit oleh
pelaksanaan eksekusi di lapangan terhadap Majelis Hakim Pengadilan Niaga. Hak
pembajakan merek dilakukan dengan cara dan kewenangannya untuk bertindak
yaitu melakukan penarikan produk / barang hukum sebagai pribadi (personrecht),
bajakan tersebut oleh Alat Negara (Polisi). dalam hal ini hak keperdataan tidak
hilang. Hak keperdataan tersebut
Kesimpulan meliputi antara lain : hak sebagai wali,
hak menjalankan kekuasaan orang tua,
Berdasarkan hasil penelitian hak melakukan tuntutan perceraian,
mengenai '“Penerapan Hukum Acara hak mengikuti pemilu, dsb.
Pengadilan Niaga yang berada dalam Selanjutnya untuk kedudukan hukum
lingkup Peradilan Umum”, dapat penulis pihak kreditur setelah sengketanya
tarik simpulan sebagai berikut: diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan
1. Ruang Lingkup Tugas dan Kewenang Niaga yaitu : segala pengurusan /
an Pengadilan Niaga yaitu sebagai pengelolaan harta kekayaan (budel)
mana yang diatur dalam Pasal 280 pailit tidak dilakukan kreditur sendiri
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tetapi diwakili oleh Kurator sesuai
harus dipertegas bidang-bidang yang dengan yang tercantum dalam Isi /
menjadi wewenang dari Pengadilan Amar Putusan Pengadilan.
Niaga agar dalam pelaksanaannya 3. Penerapan Eksekusi Pengadilan Niaga
tidak menimbulkan keragu-raguan baik masih berpedoman pada ketentuan
bagi Hakim, Advokat / Pengacara, H1R / RBg sebagaimana eksekusi
Kreditur maupun Debitur. Mengenai perkara perdata pada Pengadilan
wewenang mengadili (kompetensi Negeri, ini dikarenakan belum diatur
relatif) Pengadilan Niaga Semarang secara tersendiri dalam Undang-
yang berdasarkan Pasal 2 Keputusan Undang Nomor 4 Tahun 1998.
Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Pelaksanaan eksekusi di bidang Merek
Tahun 1999 yaitu meliputi Propinsi dengan melakukan pencoretan
Jawa Tengan dan Daerah Istimewa terhadap merek barang / produk yang
Yogyakarta tidak perlu dipermasalah dikalahkan pada Direktorat Jenderal
kan karena yang ditekankan bukan luas Merek, Paten dan Cipta Departemen
wilayah hukumnya, tetapi lebih Kehakiman dan HAM di Jakarta,
ditekankan pada Sumber Daya sedangkan pelaksanaan eksekusi di
Manusianya dalam menangani lapangan terhadap pembajakan merek
perkara-perkara di bidang perniagaan dilakukan dengan cara yaitu
yakni aparat penegak hukum maupun melakukan penarikan produk / barang
Kuasa Hukum. bajakan tersebut oleh Alat Negara
2. Kedudukan hukum pihak debitur dan (Polisi).
kreditur setelah sengketanya diputus
oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga Saran
mempunyai kedudukan yang berbeda,
untuk kedudukan pihak debitur yaitu : 1. Kepada Pembentuk Undang-Undang
debitur menjadi pailit, si pailit akan Nomor 4 Tahun 1998 :
kehilangan haknya untuk bertindak a. Undang-Undang tentang Kepailitan
hukum (bekwaam) terhadap harta yang bersifat Nasional hendaknya

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


29
Ladju Kusmawardi, Dr. Kholis Roisah, S.H., M.Hum. : Penerapan Hukum Acara ....

disusun dengan berpedoman pada a. Bekerja secara profesional


asas sederhana, lengkap dan dalam usaha pemberesan harta
memenuhi rasa keadilan. kekayaan (budel) pailit dengan
b. Undang-Undang tentang Kepailitan tidak menunda-nunda waktu
harus memberikan pengaturan pemberesan sehingga
sedemikian rupa, sehingga di satu mengakibatkan kerugian di
pihak mencegah terjadinya pihak kreditur.
penyalahgunaan Lembaga b. Meningkatkan sumber daya
Kepailitan oleh para debitur yang manusia melalui pelatihan-
beritikad tidak baik. pelatihan sehubungan dengan
c. Hal-hal yang bersifat universal tugas yang diemban Balai
dalam hukum kepailitan di negara Harta Peninggalan.
maju, seperti Amerika Serikat,
Inggris, Jepang dan Belanda, dapat Daftar Pustaka
saja diambil oper asal tidak
bertentangan dengan kepribadian I Gede Ketut Sukarata. “Berbagai Jenis
bangsa. Putusan Dan Penetapan Hakim
2. Kepada Hakim Pengadilan Negeri / Niaga”. Kumpulan Mak0alah Calon
Niaga Semarang : Panitera Dan Jurusita Pengadilan
a. Dalam menjatuhkan suatu putusan Niaga. (Jakarta : Mahkamah Agung
seyogyanya dilandasi hati nurani RI, 199S).
yang luhur. Hasan Basri. “Ruang Lingkup Tugas Dan
b. Meningkatkan sumber daya Kewenangan Pengadilan Niaga”,
manusia melalui penataran dan Kumpulan Makalah Calon Panitera
pelatihan yang berhubungan Dan Jurusita Pengadilan Niaga.
dengan perkara-perkara di bidang (Jakarta: Mahkamah Agung RI,
perniagaan. 1998).
3. Kepada Advokat / Pengacara dan Haryono. Pengertian dan Perkembangan
Pengacara / Advokat : meningkat serta Urgensi Hukum Kepailitan.
kan pengetahuan yang berhubung (Semarang : Hakim Niaga pada
an dengan perkara yang termasuk Pengadilan Negeri Semarang, 2001).
dalam bidang perniagaan melalui https://www.bhpsemarang.com/statis-3-
seminar, dsb. pejabat.html. diakses tanggal 7
4. Kepada Balai Harta Peninggalan : Pebruari 2018, pukul 10.00 Wib.

HUKUM DAN DINAMIKA MASYARAKAT VOL.16 NO.1 OKTOBER 2018


30

You might also like