Penerapan Hukum Acara Pengadilan Niaga Yang Berada Dalam Lingkup Peradilan Umum
Penerapan Hukum Acara Pengadilan Niaga Yang Berada Dalam Lingkup Peradilan Umum
Penerapan Hukum Acara Pengadilan Niaga Yang Berada Dalam Lingkup Peradilan Umum
0854-2031
ABSTRACT
The Commercial Court is a special court within the General Courts. This
Commercial Court has the authority to accept, examine and adjudicate the case for
an application for bankruptcy statements, request for a delay in the obligation to pay
debts (PKPU), other claims and intellectual property rights (IPR).This study aims to
determine the scope of duties and authority of the Commercial Court, the legal
standing of Creditors and Debtors after the dispute has been decided by Hakim
Niaga and has permanent legal force and the implementation of the execution at the
Commercial Court. The approach method used in this research is sociological
juridical with the Semarang City research area, especially the Semarang
Commercial Court. The research subjects included those involved in the proceedings
at the Semarang Commercial Court. Primary data and secondary data are obtained
through field surveys and literature studies.Based on the research and analysis
results, it is known that the scope of duties and authority of the Commercial Court is
to accept, examine and decide on the case for an application for bankruptcy
statements, postponement of the obligation to pay debts (PKPU), other claims and
cases included in the field of intellectual property rights (IPR).The legal standing of
the parties is that for the Debtor after being declared bankrupt by the Commercial
Court Judge, he loses the right to manage the bankrupt assets owned by him, but the
Debtor's civil rights as a person (personrechi) is not lost.Regarding the execution of
the Commercial Court that is still guided by the provisions of HI R / RBg as the
execution of civil cases in the District Court, this is because Law No. 4 of 1998 has
not been regulated separately. Especially for the execution of the forged Brand case,
the mark of the falsified goods / products is carried out at the Directorate General of
Trademark, Copy and Patent of the Ministry of Justice and Human Rights in Jakarta
sedangkan hak dan kecakapannya untuk belas) hari harus menentukan hari, tanggal,
bertindak hukum sebagai pribadi waktu dan tempat rapat kreditur pertama
(personrecht), dalam hal ini hak keperdata berdasarkan Pasal 77A ayat (1) Undang-
an tidak lumpuh. Hak keperdataan tersebut Undang Nomor 4 Tahun 1998 dan dalam
meliputi yaitu : hak sebagai wali, jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari
menjalankan kekuasaan orang tua, tuntutan terhitung sejak tanggal putusan pernyataan
perceraian, dsb.7 pailit ditetapkan, Hakim Pengawas wajib
Menurut Pudjo Hunggul Hendro menyampaikan kepada Kurator rencana
Wasisto, Hakim Pengadilan Niaga penyelenggaraan rapat kreditur pertama
Semarang mengatakan bahwa kedudukan berdasarkan Pasal 77A ayat (2) Undang-
hukum debitur setelah sengketanya Undang Nomor 4 Tahun 1998. Dalam hal
melawan kreditur telah diputus Majelis ini Balai Harta Peninggalan dapat menjadi
Hakim Niaga dan berkekuatan hukum Kurator apabila dalam Isi / Amar Putusan
tetap, maka secara otomatis hak dan menetapkan Balai Harta Peninggalan
kewenangannya atas harta kekayaan ditunjuk sebagai Kurator. Selanjutnya
(budel) pailit akan hilang dan kewenangan dalam hal ini segala hak dan kewajiban dari
tersebut beralih kepada Kurator. Perjanjian debitur akan beralih kepada Balai Harta
yang dilakukan oleh debitur sepanjang Peninggalan.9
menyangkut harta pailit tidak berlaku. Hak Berdasarkan uraian tersebut di atas
keperdataan (personrecht) yang dimiliki dapat penulis simpulkan bahwa kedudukan
debitur tetap diakui / tidak hilang, misalnya hukum debitur setelah sengketanya
hak sebagai wali, hak menjalankan melawan kreditur diputus oleh Majelis
kekuasaan orang tua, hak mengikuti Hakim Niaga dan berkekuatan hukum tetap,
pemilihan umum, dsb. Putusan Pernyataan maka debitur menjadi pailit,si pailit akan
Pailit merupakan putusan yang bersifat kehilangan haknya untuk bertindak hukum
Konstitutif. Putusan Konstitutif yaitu (bekwaam) terhadap harta kekayaan
Putusan yang meniadakan suatu keadaan
hukum atau putusan yang menimbulkan (budel)pailit termasuk untuk mengurusnya
suatu keadaan hukum yang baru, misal : terhitung mulai hari diucapkannya putusan
putusan yang memutuskan perkawinan / pailit oleh Majelis Hakim Pengadilan
perceraian, putusan pernyataan pailit.8 Niaga.Hak dan kewenangannya untuk
Sejak suatu perkara Permohonan bertindak hukum sebagai pribadi
Pernyataan Pailit telah diputus oleh Majelis {personrecht) , dalam hal ini hak
Hakim Niaga pada Pengadilan Negeri keperdataan tidak hilang.Hak keperdataan
Semarang, maka menurut Pasal 6 ayat (6) tersebut meliputi antara lain :hak sebagai
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998
terhitung paling lambat 2 X 24 jam, Salinan wali,menjalankan kekuasaan orang tua,
Putusan harus disampaikan melalui surat hak melakukan tuntutan perceraian,
dinas tercatat atau melalui kurir kepada mengikuti pemilihan umum, dsb.
d e b i t u r, p i h a k y a n g m e n g a j u k a n
permohonan pailit, Kurator dan Hakim 2. Kedudukan Hukum Kreditur.
Pengawas. Selanjutnya Hakim Pengawas
dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima Pengadilan Niaga setelah memutus
kan perkara Permohonan Pernyataan Pailit
7 Sukimo, wawancara pribadi, Pengacara/
Advokat, (Semarang : 14 Desember 2017) . dan perkara- perkara yang berada dalam
8 Pudjo Hunggul Hendro Wasisto, wawancara
pribadi, Hakim Pengadilan Negeri /Niaga 9 https://www.bhpsemarang.com/statis-3-
Semarang, (Semarang : 17 Januari 2018). pejabat.html. diakses tanggal 7 Pebruari 2018,
pukul 10.00 Wib.
HIR / RBg karena eksekusi ini belum diatur Majelis Hakim Niaga yang memutus
secara tersendiri dalam Undang-Undang perkara tersebut.
Nomor 4 Tahun 1998. Selanjutnya 2. Apabila aktiva harta kekayaan debitur
mengenai pelaksanaan eksekusi di bidang sebagian besar dalam bentuk benda
Merek yaitu dengan cara melakukan bergerak (tidak dalam bentuk uang
pencoretan terhadap merek barang / produk tunai) padahal Balai Harta Peninggalan
yang dinyatakan kalah pada Direktorat membutuhkan uang tunai untuk
Jenderal Merek, Paten dan Cipta pengumuman pada 2 surat kabar yang
Departemen Kehakiman dan Hak Asasi terdiri dari harian lokal dan nasional
Manusia Republik Indonesia di Jakarta, serta pada Berita Negara, maka
sedangkan pelaksanaan eksekusi di solusinya Balai Harta Peninggalan
lapangan mengenai pembajakan merek Semarang akan menggunakan dana
yaitu dengan cara melakukan penarikan operasional lebih dahulu dengan
produk / barang bajakan tersebut oleh Alat harapan dana operasional tersebut
Negara (Polisi).19 dapat dikembalikan dari hasil
Menurut Pudjo Hunggul H.W. penjualan harta kekayaan {budel)
Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan pailit.
Negeri Semarang mengatakan bahwa 3. Apabila si pailit tidak kooperatif dalam
pelaksanaan eksekusi perkara Permohonan rangka rapat verifikasi (pencocokan
Pernyataan Pailit tetap berpedoman pada utang), maka solusinya Balai Harta
ketentuan HIR / RBg, yaitu sebagai berikut: Peninggalan akan meminta bantuan
1. Budel pailit dapat dijual secara lelang di Alat Negara (Polisi) untuk menghadir
muka umum melalui Kantor Lelang kan si pailit.
Negara setempat, hasilnya dilaporkan Berdasarkan data yang ada di
kepada Hakim Pengawas. Pengadilan Niaga pada Pengadilan
2. Budel pailit dapat dijual dibawah Negeri Semarang bahwa Balai Harta
tangan dengan ijin / persetujuan Hakim Peninggalan Semarang sejak tahun
Pengawas, hasilnya dilaporkan kepada 2016 sampai dengan 2017 baru 2 (dua)
Hakim Pengawas. kali ditunjuk sebagai Kurator, salah
Kedua tindakan tersebut di atas satunya dalam perkara kepailitan
dilakukan berdasarkan pada Pasal 171 Nomor : 18/Pdt.Sus- Pailit/2016/PN.
Perpu Nomor 1 Tahun 1998 jo. Undang- Smg, yang men- jadi Termohon Pailit
Undang Nomor 4 Tahun 1998. adalah PT. Luxindo Nusantara, Dalam
Lebih lanjut dikatakan bahwa perkara kepailitan ini ditetapkan
kendala yang dihadapi dan solusi yang Hakim Pengawas adalah Sdr. Pudjo
dilaksanakan oleh Balai Harta Peninggalan Hunggul H.W., SH, MH Hakim Niaga
Semarang mengenai pemberesan harta pada Pengadilan Negeri Semarang.
kekayaan {budel) pailit antara lain sebagai Berdasarkan pendapat tersebut di
berikut: atas, maka penulis mengambil suatu
1. Apabila aktiva harta kekayaan debitur simpulan bahwa penerapan Eksekusi
terlalu kecil, maka Balai Harta Pengadilan Niaga masih berpedoman pada
Peninggalan Semarang agar tidak ketentuan HIR / RBg karena eksekusi ini
menderita kerugian dalam pemberesan belum diatur secara tersendiri dalam
budel pailit,maka solusinya mengaju Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998.
kan usul kepada Hakim Pengawas Selanjutnya pelaksanaan eksekusi di
supaya pihaknya sebagai Kurator bidang Merek dengan melakukan
dicabut melalui Penetapan Ketua pencoretan terhadap merek barang / produk
yang dikalahkan pada Direktorat Jenderal
19 Pudjo Hunggul Hendro Wasisto, op.cit.
Merek, Paten dan Cipta Departemen kekayaan (budel) pailit termasuk untuk
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia mengurusnya terhitung mulai hari
Republik Indonesia di Jakarta, sedangkan diucapkannya putusan pailit oleh
pelaksanaan eksekusi di lapangan terhadap Majelis Hakim Pengadilan Niaga. Hak
pembajakan merek dilakukan dengan cara dan kewenangannya untuk bertindak
yaitu melakukan penarikan produk / barang hukum sebagai pribadi (personrecht),
bajakan tersebut oleh Alat Negara (Polisi). dalam hal ini hak keperdataan tidak
hilang. Hak keperdataan tersebut
Kesimpulan meliputi antara lain : hak sebagai wali,
hak menjalankan kekuasaan orang tua,
Berdasarkan hasil penelitian hak melakukan tuntutan perceraian,
mengenai '“Penerapan Hukum Acara hak mengikuti pemilu, dsb.
Pengadilan Niaga yang berada dalam Selanjutnya untuk kedudukan hukum
lingkup Peradilan Umum”, dapat penulis pihak kreditur setelah sengketanya
tarik simpulan sebagai berikut: diputus oleh Majelis Hakim Pengadilan
1. Ruang Lingkup Tugas dan Kewenang Niaga yaitu : segala pengurusan /
an Pengadilan Niaga yaitu sebagai pengelolaan harta kekayaan (budel)
mana yang diatur dalam Pasal 280 pailit tidak dilakukan kreditur sendiri
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1998 tetapi diwakili oleh Kurator sesuai
harus dipertegas bidang-bidang yang dengan yang tercantum dalam Isi /
menjadi wewenang dari Pengadilan Amar Putusan Pengadilan.
Niaga agar dalam pelaksanaannya 3. Penerapan Eksekusi Pengadilan Niaga
tidak menimbulkan keragu-raguan baik masih berpedoman pada ketentuan
bagi Hakim, Advokat / Pengacara, H1R / RBg sebagaimana eksekusi
Kreditur maupun Debitur. Mengenai perkara perdata pada Pengadilan
wewenang mengadili (kompetensi Negeri, ini dikarenakan belum diatur
relatif) Pengadilan Niaga Semarang secara tersendiri dalam Undang-
yang berdasarkan Pasal 2 Keputusan Undang Nomor 4 Tahun 1998.
Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Pelaksanaan eksekusi di bidang Merek
Tahun 1999 yaitu meliputi Propinsi dengan melakukan pencoretan
Jawa Tengan dan Daerah Istimewa terhadap merek barang / produk yang
Yogyakarta tidak perlu dipermasalah dikalahkan pada Direktorat Jenderal
kan karena yang ditekankan bukan luas Merek, Paten dan Cipta Departemen
wilayah hukumnya, tetapi lebih Kehakiman dan HAM di Jakarta,
ditekankan pada Sumber Daya sedangkan pelaksanaan eksekusi di
Manusianya dalam menangani lapangan terhadap pembajakan merek
perkara-perkara di bidang perniagaan dilakukan dengan cara yaitu
yakni aparat penegak hukum maupun melakukan penarikan produk / barang
Kuasa Hukum. bajakan tersebut oleh Alat Negara
2. Kedudukan hukum pihak debitur dan (Polisi).
kreditur setelah sengketanya diputus
oleh Majelis Hakim Pengadilan Niaga Saran
mempunyai kedudukan yang berbeda,
untuk kedudukan pihak debitur yaitu : 1. Kepada Pembentuk Undang-Undang
debitur menjadi pailit, si pailit akan Nomor 4 Tahun 1998 :
kehilangan haknya untuk bertindak a. Undang-Undang tentang Kepailitan
hukum (bekwaam) terhadap harta yang bersifat Nasional hendaknya