LK PNEUMONIA Word
LK PNEUMONIA Word
LK PNEUMONIA Word
OLEH :
PUSPA RHAMADHANI
NIM : 1514401013
OLEH :
PUSPA RHAMADHANI
NIM : 1514401013
PUSPA RHAMADHANI
1514401013
ABSTRACT
Pneumonia is an acute lower respiratory tract infection that affects the pulmonary parenchyma
caused by infectious agents such as viruses, bacteria, fungi or foreign matter. In Indonesia,
pneumonia is the cause of death No 3 after cardiovascular and Tuberculosis. According to the
Ministry of Health of 2010 Pneumonia is the top 10 inpatient throughout Indonesia 2010. With
the incidence of 17,311 people 53.95% male, 46.05% female and there are 7.6% of patients died.
Based on medical record at Ruagan inpatient of Lung Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi incidence
rate of pneumonia disease during January until June 2018 shows the incidence of as many as 4
people. The goal is to understand the concept of pneumonia so that it can apply and document
nursing care with Pneumonia as well as gain real experience of surgical medical nursing care
with Pneumonia Disease. The nursing process is done for 3 days by interview, observation,
physical examination, and documentation study. After the nursing care done 3 days found the
diagnosis Ineffectiveness of the pattern of the client's breath has not been resolved, Nutrition
balance less than the needs of the body has been partially resolved, activity intolerance has not
been resolved, and the deficit of self care has not been resolved. The conclusion that writers can
take from nursing care on Mr. B is the author has been able to perform nursing care in
accordance with NANDA, NIC-NOC so that the author can perform nursing care in an optimal
and directed. Suggestion from writer is expected hospital installation can do nursing care refers
to NANDA, NIC-NOC, so that nursing care done to patient targeted and executed optimally.
PUSPA RHAMADHANI
1514401013
ABSTRAK
Pneumonia adalah Suatu infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai parenkim paru yang
di sebabkan oleh agen infeksius seperti virus, bakteri, jamur maupun benda asing. Di Indonesia, pneumonia
merupakan penyebab kematian No 3 setelah kardiovaskuler dan Tuberkolosis. Menurut Depkes RI 2010
pneumonia merupakan peringkat ke sepuluh besar rawat inap di seluruh Indonesia 2010. Dengan angka
kejadian 17.311 jiwa 53,95% laki-laki, 46,05% perempuan dan terdapat 7,6% pasien meninggal.
Berdasarkan rekam medik di Ruagan Rawat Inap Paru RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi angka
kejadian dari penyakit pneumonia selama bulan januari sampai Juni 2018 menunjukan angka kejadian
sebanyak 4 orang. Tujuan untuk memahami konsep tentang pneumonia sehingga dapat menerapkan dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan dengan pneumonia serta mendapatkan pengalaman nyata tentang
asuhan keperawatan medikal bedah dengan penyakit pneumonia. Proses keperawatan dilakukan selama 3
hari dengan cara wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Setelah dilakukan
asuhan keperawatan 3 hari didapatkan diagnosa Ketidak efektifan pola nafas klien belum teratasi, Ketidak
seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sudah teratasi sebagian, Intoleransi aktivitas belum
teratasi, Defisit perawatan diri belum teratasi, kekurangan volume cairan belum teratasi, dan resiko jatuh
telah teratasi sebagian. Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari asuhan keperawatan pada Tn.B adalah
penulis telah dapat melakukan asuhan keperawatan yang sesuai dengan NANDA, NIC-NOC Sehingga
penulis dapat melakukan asuhan keperawatan secara optimal dan terarah. Saran dari penulis diharapkan
instalasi rumah sakit dapat melakukan asuhan keperawatan mengacu kepada NANDA, NIC-NOC, agar
asuhan keperawatan yang dilakukan kepada pasien terarah dan terlaksana secara optimal.
Bacaan : 26 (1986-2016)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmad dan
karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga laporan studi kasus dengan
Rawat Inap Paru Rsud Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Tahun 2018” tanpa
nikmat yang diberikan oleh-Nya sekiranya penulis tidak akan mampu untuk
Saw, semoga atas izin Allah SWT penulis dan teman-teman seperjuangan semua
Penulisan Laporan Studi Kasus ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk mencapai gelar Amd.Kep Program Studi D III Keperawatan STIKes
Perintis Padang. Penulis banyak mendapat arahan, bimbingan dan nasehat dari
Studi Kasus ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih terutama
kepada, bapak Ns. Falerisiska Yunere, M.Kep selaku pembimbing dan Ibu Ns.
Andriani, S.Kep pembimbing klinik Ruang Rawat Inap Paru RSUD Dr. Achmad
dengan penuh perhatian. Petunjuk dan bimbingan sehingga Karya Tulis Ilmiah dapat
terselesaikan.
Seterusnya ucapan terima kasih saya kepada :
1. Bapak Yendrizal Jafri, S. Kp, M. Biomed selaku Ketua STIKes Perintis Padang.
2. Ibu Ns. Endra Amalia, M. Kep selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan
3. Kepada Direktur RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi yang telah memberikan
izin untuk melakukan studi kasus ini, beserta staf yang telah memberi izin dalam
4. Bapak Ns. Muhammad Arif, M. Kep selaku Pembimbing Akademik yang telah
pendidikan.
6. Ibu Ns. Andriani, S. Kep selaku pembimbing klinik yang telah memberikan
7. Ibu Ns. Dia Resti DND, M. Kep selaku penguji yang telah memberikan
8. Khususnya kepada kedua orang tua ku tercinta serta seluruh keluarga atas jerih
payah, curahan kasih sayang, bantuan moral maupun material serta doa yang tulus
Penulis menyadari bahwa Laporan Studi Kasus ini jauh dari kesempurnaan, hal ini
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan Studi Kasus ini.
Akhir kata, penulis mengharapkan agar Laporan Studi Kasus ini bermanfaat bagi kita
semua, semoga Allah SWT memberikan rahmad dan hidayah kepada kita semua.
Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... viii
DAFTAR SKEMA............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………... 1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum …………………......................... 3
1.2.2 Tujuan Khusus…………………………............. 3
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Institusi …………………......................... 4
1.3.2 Bagi Pelayanan Kesehatan……………………. 4
1.3.3 Bagi Klien………………………….................. 5
1.3.4 Bagi Penulis…………………………............... 5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Darar
2.1 Pengertian……………………………………………......... 6
2.2 Anatomi dan fisiologi….……………………………........... 7
2.2.1 Anatomi Sistem Pernapasan …………………..... 7
2.2.1 Fisiologi Pernapasan………………………….... 12
2.3 Etiologi …………………………………………………..... 15
2.4 Klasifikasi………………………………………………..... 16
2.5 Manifestasi Klinis……………….……………………….... 22
2.6 Patofisiologi/Woc ………………………………………… 24
2.7 Pemeriksaan Penunjang………………………………..….. 27
2.8 Penatalaksanaan …………………………………………... 28
2.8.1 Keperawatan ………………………………..… 28
2.8.2 Medis …………………………………………. 29
2.9 Komplikasi …..………………………………………… 30
3.1 Pengkajian………………………………………………... 52
3.2 Diagnosa Keperawatan…………………………………... 82
3.3 Intervensi……………………………………………….... 83
3.4 Catatan Perkembangan…………………………………... 88
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
Tabel 2.1 Umum Penyebab Pneumonia ............................................... 16
Tabel 2.2 Pneumonia Umum Ditemukan ............................................ 20
Tabel 2.3 Intervensi Secara Teoritis .................................................... 43
Tabel 3.1 Data Biologis ...................................................................... 65
Tabel 3.2 Hasil Pemeriksaan Labor Hematologi ................................. 68
Tabel 3.3 Data Pengobatan ................................................................ 70
Tabel 3.4 Analisa Data ....................................................................... 79
Tabel 3.5 Intervensi ............................................................................ 83
Tabel 3.6 Catatan Perkembangan ........................................................ 88
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR SKEMA
Halaman
PENDAHULUAN
Saat ini terdapat lima penyakit paru (Big Five) dengan insiden terbesar yaitu
lebih agens yaitu : virus, bakteri (mikoplasma), fungi, parasit atau aspirasi zat
asing (Betz & Sowden, 2009). Pneumonia adalah proses infeksi akut yang
sering kali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebut
panas tinggi disertai batuk berdahak, napas cepat (frekuensi nafas >50
kali/menit), sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah dan nafsu makan
peradangan akut parenkim paru yang biasanya berasal dari suatu infeksi.
(seperti legionella). Terlebih jika penderita yang lemah daya tahan tubuhnya
pneumonia masih sering di dapatkan di rumah sakit, hal ini menjadi penyebab
Hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan utama pada orang-
rawat inap di seluruh Indonesia 2010. Dengan angka kejadian 17.311 jiwa
keperawatan yang efektif dan mampu ikut serta dalam upaya preventif,
tahun 2018.
tahun 2018.
1.2.2.3 Mampu membuat perencanaan (intervensi) keperawatan pada
tahun 2018.
1.3 Manfaat.
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
2.1 Pengertian.
Pneumonia adalah salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan bawah
akut (ISNBA) dengan batuk dan disertai dengan sesak nafas disebabkan
Dahlan, 2014).
disebabkan oleh satu atau lebih agens yaitu : virus, bakteri (mikoplasma),
fungi, parasit atau aspirasi zat asing (Betz & Sowden, 2009). Pneumonia
terjadi pengikisan rongga alveoli oleh eksudat yang dapat disebabkan oleh
adalah Suatu infeksi saluran pernafasan akut bagian bawah yang mengenai
parenkim paru yang di sebabkan oleh agen infeksius seperti virus, bakteri,
a. Rongga hidung
paru.
b. Faring
c. Laring
a. Trakhea
jika dirangsang.
b. Bronkus
laring.
c. Bronkiolus.
n
menjadi saluran transisional antara jalan udara konduksi da
d. Alveoli.
Paru terbentuk oleh sekitar 300 juta alveoli. Terdapat tiga jenis sel
pertahanan penting.
e. Alveoulus.
pertukaran darah.
f. Paru-paru.
beberapa aspek :
setiap kali bernapas disebut volume tidal yaitu sekitar 500 ml.
pernapasan eksterna :
banyak O2.
...................................................................... 20 %
atmosfer
Nitrogen....................................................................... 79 %
15
Oksigen....................................................................... 16 %
udara. Hanya sebagian kecil dari udara ini, kira-kira 1/10 nya atau
500 ml adalah udara pasang surut (tidal air), yaitu yang di hirup
tenang.
2.3 Etiologi.
noninfeksius anatara lain adalah aspirasi isi lambung dan inhalasi gas
Atal, 2016).
Dan masa kini terjadi karena perubahan keadaan pasien seperti kekebalan
2.4 Klasifikasi.
terjadi respons imun dan inflamasi, RBC dan neutrofil, merusak sel
2016) :
Bakteri ini terletak di saluran napas atas pada hingga 70% orang
dewasa. Bakteri ini dapat menyebar secara langsung dari kontak orang
2. Penyakit Legionnaire.
secara luas ditemukan dalam air, terutama air hangat. Perokok, lansia,
Legionnaire.
4. Pneumonia Virus.
5. Pneumonia Pneumosis
6. Pneumonia Aspirasi.
produktif, hemoptisis.
Sakit tenggorok, hidung tersumbat, nyeri Meningitis aseptic, meningoensefalitis, telinga,
sakit kepala, demam rendah, nyeri ataksia serebral, sindrom Guillain-Berre,
pleuritis, mialgia, diare, ruam eritema, mielitis transver-sal, perikarditis, faringitis.
miokarditis.
7. Pneumonia Atipikal Mycoplasma Pada kebanyakan pasien, influenza mulai Infeksi bacterial superimposed, sebagai
(lanjutan). pneumonia infeksi akut system pernafasan bronkopneumonia. atas; yang lainnya mengalami
Pneumonia mikoplasma bronchitis, pleurisi dan yang lainnya lagi mengalami gejala-gejala saluran cerna.
Infiltrate paru pada gambar rontgen dada. Gagal napas.
8. Pneumonia virus Virus influenza tipe A
BC Batuk, hemoptisis, infiltrate. Tidak ada komplikasi.
Suara serak, demam, faringitis, rhinitis, Reinfeksi dan ARDS batuk
nonproduktif, mialgias, artalgia.
Penurunan BB, demam, berkeringat Reinfeksi dan ARDS
9. Pneumonia pneumocictis Penumocyctis carinil malam, hemoptisis, pembentukan sputum,
Carinil (PCP). hemoptisis, infitrat nonspesifik (lobus
10. Pneumonia fungi Aspergillus fumigates. bawah), pembesaran nodus hilus, efusi
11. Pneumonia klamidia Cipittaci pleura pada gambar rontgen dada.
(pneumonia TWAR)
12. Tuberculosis Mycobacterium
tuberculosis.
2.2 Pneumonia Umum Ditemukan.
Tanda dan gejala yang biasanya dijumpai pada pneumonia adalah demam
atau panas tinggi disertai batuk berdahak yang produktif, napas cepat
(frekuensi nafas >50 kali/menit), selain itu pasien akan merasa nyeri dada
seperti ditusuk pisau atau sesak, sakit kepala, gelisah dan nafsu makan
khas diawali dengan awitan menggil, demam yang timbul dengan cepat
(39,5o sampai 40,5o), dan nyeri dada yang tersa ditusuk-tusuk yang
dicetuskan oleh bernapas dan batuk. Pasien sangat sakit dengan takipnea
mata menjadi lebih terang, dan bibir serta bidang kuku sianotik.
Tanda-tanda lain terjadi pada pasien dengan kondisi lain seperti kanker,
1) Batuk.
2) Dispnea.
3) Takipea.
terinfeksi didekatnya).
lebih kecil).
10) Demam
12) Menggigil.
13) Berkeringat.
2) Merokok.
24
kortikosteroid.
Tanda dan gejala menurut (Robinson & Saputra, 2014) antara lain :
1. Batuk 9. Sesak napas.
(pulse oximetry
7. Napas cepat dan
reading).
dangkal.
13. Ronki dan
8. Menggigil.
2.6 Patofisiologi/Woc.
melemahnya bunyi
nafas.
Gambaran patologis tertentu dapat ditunjukkan oleh beberapa bakteri
melalui area yang kurang terventilasi dan keluar ke sisi kiri jantung tanpa
Suddarth, 2002).
26
29
organisme khusus.
1. Pemeriksaan Radiologi.
2. Pemeriksaan Laboratorium.
2.8 Penatalaksanaan.
2.8.1 Keperawatan
tua dan penderita dengan sesak nafas atau dengan penyakit jantung
mEq/500 ml cairan.
hidrasi.
transport mukosilier.
2.8.2 Medis
2.9 Komplikasi.
bakteriemi.
1. pneumonia nosokomial.
33
2. Sepsis.
5. Abses paru.
6. Efusi pleura.
2. Gagal pernafasan.
3. Atelektasis.
4. Efusi plural.
5. Delirium.
6. Superinfek.
34
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
1) Identitas Klien.
2) Riwayat Kesehatan.
Gejala saat ini dan durasinya : adanya sesak nafas atau kesulitan
lain: kesakitan pernapasan atas saat ini atau kesakitan akut lain;
35
3) Pemeriksaan fisik :
dari kepala Sampai ujung kaki dapat lebih mudah. Dalam melakukan
a. Penampilan umum
untuk pemeriksaan.
36
b. Kesadaran.
c. Tanda-Tanda Vital
(Tachypnea).
1. Kepala.
1) Rambut
37
2) Mata
3) Telinga
telinga.
4) Hidung
6) Leher.
38
7) Thorak
a) Paru-paru
saat ekspirasi).
b) Jantung
jantung).
rentang normal.
c) Abdomen
mark.
30 x/ menit).
cairan).
pemberasan hepar.
8) Punggung
9) Estremitas
meliputi :
11) Integument.
d. Pemeriksaan Penunjang
41
e. Therapy
4. Analisa data
2. Diagnosa.
3. Intervensi.
(Gordon, 1994).
Bulechek, 2004).
43
1) Intervensi perawat
Bulechek, 2004).
2) Intervensi dokter
2004).
3) Intervensi kolaboratif.
INTERVENSI
2 Gangguan pertukaran gas berhubungan Respiratory Status: Gas exchange. 3 Intoleransi aktivitas berhubungan Energy
dengan gangguan kapasitas pembawa Keseimbangan asam basa, consevation Airway dengan isolasi
ventilasi adekuat
atau imobilisasi, kelemahan Batasan karakteristik :
menyeluruh, ketidak seimbangan suplai - Berat badan 20 % atau lebih di Nutritional status : food and fluid Intake
O2 dengan kebutuhan. bawah ideal. Nutritional status : nutrient intake Weight kontrol.
- Dilaporkan adanya intake
makanan
Batasan karakteristik : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam
- Dispnea setelah beraktivitas. medik dalam merencanakan program terapi yang
- Keletihan. tepat
- Ketidaknyamanan setelah beraktivitas. Setelah dilakukan - Bantu klien untuk mengindentifikasi aktivitas
- Perubahan EKG (mis; aritmia, abnormalitas tindakan keperawatan selama 3 x yang mampu dilakukan
konduksi, iskemia). 24 jam diharapkan intoleransi - Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang
- Respons frekuensi jantung abnormal terhadap aktivitas teratasi dengan kriteria hasil:
sesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan
aktivitas. sosial
- Respons tekanan darah abnormal terhadap - Berpatisipasi dalam aktifitas fisik
- Bantu untuk mengindentifikasi dan mendapatkan
aktivitas. tanpa disertai peningkatan
sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang
tekanan darah, nadi dan RR.
diinginkan
Factor yang berhubungan : - Mampu melakukan aktifitas
- Bantu untuk mendapatkan alat bantuan aktivitas
- Gaya hidup kurang gerak. sehari (ADLs) secara mandiri
seperti kursi roda, krek
- Imobilitas - Tanda tanda vital normal
- Bantu untuk mengidentifikasikan aktivitas yang
- Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan - Energy psikomotor sesuai
oksigen. - Level kelemahan - Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
- Tirah baring lama. - Mampu berpindah: dengan atau diwaktu luang
tanpa bantuan alat - Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
- Status kardiopulmunari adekuat kekurangan dalam beraktivitas
4 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh - Sirkulasi status baik Status - Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
berhubungan dengan anoreksia, akibat respirasi: pertukaran gas dan - Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual .
toksin bakteri dan rasa sputum.
45
Nutrition management
- Kaji adanya alergi makanan
yang kurang dari RDA diharapakan ketidak seimbangan nutrisi - Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
(Recomended Daily Allowance) kurang dari kebutuhan tubuh teratasi nutrisi yang dibutuhkan
- Membran mukosa dan konjungtiva pucat. dengan kriteria hasil :
- Kelemahan otot yang digunakan untuk
menelan/ mengunyah - Adanya peningkatan berat badan
- Luka, inflamasi pada rongga mulut. sesuai dengan tujuan
- Mudah merasa kenyang, sesaat setelah
- Berat badan ideal dengan tinggi
mengunyah makanan.
badan
- Dilaporkan atau fakta adanya kekurangan
makanan - Mampu mengidentifikasi
- Dilaporkan adanya perubahan sensasi kebutuhan nutrisi
rasa. - Tidak ada tanda-tanda
- Perasaan ketidakmampuan untuk malnutrisi
mengunyah makanan. - Tidak terjadi penurunan berat
- Miskonsepsi. badan yang berarti
- Kehilangan BB dengan tinggi serat untuk mencegah
makanan cukup - Keengganan konstipasi
untuk makan.
- Kram pada abdomen. - Berikan makanan yang terpilih
- Tonus otot jelek. (sudah di konsultasikan dengan
- Nyeri abdominal dengan atau tanpa ahli gizi)
patologi. - Ajarkan pasien bagaiamna
- Kurang berminat terhadap makanan. membuat catatan makanan harian
- Pembuluh darah kapiler mulai rapuh. - Monitor jumlah nutrisi dan
- Diare dan atau steatorrhea. - Kehilangan kandungan kalori
rambut yang cukup banyak - Berikan informasi tentang
(rontok). kebutuhan nutrisi
- Suara usus hiperaktif. - Kurangnya
informasi.
47
- M - P
m o e
e n rt
n i a
g t h
o o a
p r n
t k
i r a
m e n
a s ja
l p la
k i n
a r n
n a a
s f
k i a
e d s
s a y
e n a
i n
m s g
b t p
a a at
n t e
g u n
a s
n
O
2
52
4. Implementasi
tubuh.
5. Evaluasi
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian.
1. Identitas Klien
Nama : Tn. B
Umur : 79 tahun
Status : Menikah
Agama : Islam
Suku : Caniago
Pekerjaan :
Pensiunan
Guru
Pendidikan : SMA
Alamat : Pasar Bawan
52
Kecamatan IV Nagari
Lubuk
Basung
Diagnosa
: Pnemonia
Medis
Nomor MR : 364904
Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
2. Alasan Masuk
demam naik turun, nafsu makan menurun, nafas sesak dan bicara pelo.
53
3. Riwayat Kesehatan
09.00 WIB kepada Tn. B anak klien mengatakan klien tidak mau
makan (nafsu makan menurun), porsi diet klien tampak tidak habis
hanya habis 3 sendok makan, klien makan 3 kali sehari, diet klien
banyak tidur, anak klien mengatakan klien batuk sekali- sekali, anak
belum sikat gigi, anak klien mengatakan klien sikat gigi 1 kali
sehari yaitu pada pagi hari, gigi klien tampak ada sisa-sisa makan ,
kuku tangan klien tampak kotor, klien terpasang infuse Nacl 0,9 %
54
Anak klien mengatakan klien pernah di rawat pada tahun 2016
lalu sejak saat itu pendengaran klien mulai terganggu dan anak
Basung selama ±5 hari karena batuk hilang timbul sejak bulan Mei
Genogram
55
79 X x
Keterangan
ayah dan ibu. kedua orang tua klien sudah meninggal dunia, klien
kemudian klien menikah kembali dan tidak memiliki anak. Klien kini
4. Pemeriksaan Fisik
56
BB sakit 50 kg
Tanda-tanda vital
Suhu : 36,5˚C
: 26 x /
Pernafasan
menit
: 87 x /
Nadi menit.
a. Kepala
a) Rambut.
b) Mata
c) Telinga
57
Pada saat melakukan pengkajian telinga klien tampak
d) Hidung
secret, klien tidak terpasang O2, dan tidak ada nyeri tekan
b. Leher
c. Thorak
a) Paru-paru
58
- Inspeksi : Dada klien tampak simetris kiri dan
dangkal, RR : 26 x/ menit
(tachypnea), klien tidak terpasang
O2, klien tidak menggunakan otot
bantu pernafasan, klien terpasang
elektroda.
- Palpasi :
- Auskultasi : Ronchi
b) Jantung
- Inspeksi : Dada klien tampak simetris kiri
dan kanan, Ichtus cordis tampak
jelas, tidak terdapat lesi, tidak
tampak odema.
- Palpasi
: Denyutan jantung teraba jelas, tidak
teraba adanya pembengkakan,
ichtus cordis teraba.
d. Abdomen
59
- Inspeksi : Abdomen klien tampak simetris kiri dan
dekubitus.
f. Ekstremitas
- Atas
- Bawah
Kekuatan Otot :
555 444
60
555 444
g. Genetalia
h. Integumen
i. Syaraf
61
optikus klien mampu membukak matanya dengan baik
dan ke dalam.
untuk makan.
62
N IX & X : Pada saat dilakukan pengakajian pemeriksaan nervus
5. Data biologis.
63
1 Makan dan Minum
Makan
Nasi + lauk MC (susu)
- Menu 1 piring 3 sendok
- Porsi Bubur kacang hijau. Bubur kacang
- Makan kesukaan Tidak ada hijau Tidak ada
- Pantangan Roti Roti dan buah.
- Cemilan
Minum
- Jumlah ± 5 gelas sehari ± 3 gelas sehari
- Minuman kesukaan Tidak ada Tidak ada
- Pantangan Tidak ada Tidak ada
Eliminasi
BAB
- Frekuensi 1 kali sehari Pasien
terpasang
Kuning pempers
- Warna
Khas Kuning kecoklatan
- Bau
Lunak dan cair Khas
- Konsistensi lembek
- Kesulitan Tidak ada
Sulit berjalan
BAK
- Frekuensi ± 4 kali sehari
Pasien terpasang
Kuning urin bag , 100
- Warna - Bau
khas cc Kemerahan
- Konsistensi
Cair khas
- Kesulitan
Tidak ada Cair
Tidak ada
3 da
n
Istirahat dan tidur
- Waktu Siang dan malam Pagi, Siang
tidur. malam
± 10 jam da
± 8 jam
Malam n
- Lama tidur - Waktu Subuh hari
bangun. hari pagi
Tidak ada hari.
- Hal yang mempermudah Tidak ada
bangun Tidak ada
- Kesulitan Tidak ada
4 Personal
hygiene -
Mandi 2 kali sehari 1 kali sekali (di
- Cuci rambut 64
Setiap hari lap)
- Gosok gigi
2 kali sehari Belum ada
- Potong kuku
1 kali semiggu Belum ada
Belum ada
5 Rekreasi waktu
- Hobby
- Minat khusus Olah raga Tidak
- Penggunaan Tidak ada ada
senggang Berkumpul Tidak
6 Ketergantungan dengan ada
- Merokok keluarga Tidur
Tidak
ada
Iya
6. Riwayat Alergi
dan obat-obatan.
7. Data Psikologis
2) Perilku verbal :
jawaban.
65
- Cara memberi informasi : Klien cara memberi informasi
kurang lancar.
3) Emosi :
4) Persepsi penyakit :
5) Konsep diri
6) Adaptasi
8. Data Sosial
1) Pola komunikasi :
66
Orang yang paling berharga bagi klien adalah keluarganya.
4) Hubungan dengan keluarga dan masyarakat.
dirumah sakit.
9. Data Spiritual
1) Keyakinan
islam.
2) Ketaatan beribadah
kurang taat.
1) Pemeriksaan diagnostik
67
5. hematoksit 29,3 % L : 40 - 48 %
P : 37 - 43 %
Table 3.2 hasil pemeriksaan labor hematologi.
Pada tanggal 27 Juni 2018 anak klien mengatakan klien telah
68
11. Data Pengobatan.
1 Fluimucil 3 x 3 Ml Jam 06 jam 12 Digunakan untuk terapi Tidak boleh digunakan pada Efeksamping :
dan jam mukolitik yang orang yang memiliki alergi umumnya jarang terjadi : berfungsi
18 sebagai atau hipersensitif terhadap N- rasa panas pada lambung, pengencer dahak di
acetylcysteine yang mual hingga mundah, diare. berikan pada penderita merupakan
bahan aktif dalam Reaksi alergi umumnya : bronkitis, emisema paru- obat ini. Selain
itu, pada seperti gatal-gatal, bentol paru dan penyakit bentuk obat granules yang
kemerahan, kesulitan saluran nafas mengandung pemanis bernafas, denyut jantung
didalamnya tidak boleh yang cepat, turunnya
diberikan kepada pasien yang tekanan darah dan reaksi
memiliki intoleransi fruktosa, hiper-reaktif yang sindrom
malabsorbsi glukosa- menimbulakn gejala sesak galaktosa,
dan defisiensi nafas.
sukrosa
2 Ranitidin 2 x 2 Ml Jam 06 dan jam Tukak lambung dan Riwayat alergi terhadap Sakit kepala, mengantuk, tukak
18 duodenum, refluks ranitidin; masalah tidur, seperti
esofagitis, dispepsia Ibu yang sedang menyusui; insomnia, konstipasi atau episodik
kronis, tukak Pemberian ranitidin juga perlu sembelit, diare, mual dan akibat AINS,
tukak diawasi pada kondisi gagal muntah, ketidaknyamanan
duodenum karena H. ginjal. pada perut atau perut terasa
pylori, sindrom nyeri
69
Zollinger-Ellison,
kondisi lain dimana
pengurangan asam lambung
akan
70
bermanfaat
3 Cefriaxso 2 x 1 gr Jam 06 dan jam Antibiotik dengan fungsi Hipersensitif terhadap Bengkak, nyeri,
dan n 18 untuk mengobati antibiotik cephalosporin. kemerahan di tempat berbagai macam infeksi Neonatus.
suntikan, mual atau bakteri seperti : muntah, sakit perut, sakit Infeksi saluran napas, kepala atau pusing, lidah
infeksi THT, infeksi sakit atau bengkak, saluran kemih, sepsis, berkeringat meningitis, infeksi tulang, sendi dan
jaringan lunak, infeksi intra
abdominal
4 Nacl 0,9 20 tts/ Per 8 jam Pengganti cairan plasma Hipernatremia, asidosis, Efek yang terjadi selama
% menit isotonik yang hilang. hipokalemia. penggunaan NACL 0.9% Pengganti
cairan pada OTSU 500 mL seperti kondisi alkalosis kelebihan
kadar Natrium
hipokloremia. dalam darah dan
kekurangan Kalium dalam
darah.
5 Condistati 4 x 1 ml Jam 06 Untuk mengobati Riwayat hipersensitif atau Efek samping condistatin n jam 12 penyakit kandidiasis alergi
terhadap kandungan antara lain :
jam 18 dan akibat jamur candida obat (Nystatin) ini tidak boleh Diare, mual dan muntah, jam
24 pada rongga mulut. menggunakannya. sakit pada lambung dan Contohnya lihat gambar
ruam pada kulit. lidah putih pada bayi. infeksi jamur Candida albicans pada rongga mulut
Efek samping dari
6 Azithrom 1 x 500 mg Jam 12 Hanya untuk mengobati jika menderita gangguan otot ycin penyakit yang Azithromycin antara lain :
terinfeksi yang disebut myasthenia Nafsu makan berkurang,
oleh bakteri. gravis, kelainan detak jantung, sakit kepala,mual, sakit
serta gangguan ginjal dan hati. perut dan diare.
Efek samping yang
7 Simvastat 1 x 20 ml Jam 22 menurunkan kolesterol - Orang yang mengalami in jahat LDL. LDL adalah dirasakan antara lain : nyeri
hipersensitivitas terhadap lemak utama penyebab simvastatin otot tanpa sebab,demam,
sakit atau panas sat buang
penyakit jantung dan - Penyakit liver aktif atau
stroke, peningkatan transaminase air kecil, pembengkakan,
71
Sumbatan di pembuluh yang tidak dapat dijelaskan rasa haus yang meningkat, darah
yang dapat - Kehamilan (tidak boleh mual.
berujung ke serangan digunakan untuk ibu jantung atau
stroke. hamil)
- Ibu menyusui.
8 Bisoprolo 1 x 1,25 mg
Jl a m 0 6 hipertensi atau tekanan hipersensitif atau alergi
P e n d e r i t a darah tinggi, obaty inia n terhadap
g bisoprolol. m e m i l i k i
samping
yang mungkin bisa terjadi setelah mengonsumsi obat
juga dapat digunakan - Penderita asma, bradikardi ini adalah:
untuk mengobati angina yang nyata, sindrom
dan gagal jantung penyakit sinus, blok AV Pusing.
kronik (CHF). - derajat dua atau tiga, syok Gangguan tidur.
- kardiogenik, feokromosito Bradikardia.
- ma - Diare.
- Infeksi
saluran
pernapasan.
- Sesak napas.
- Jari tangan dan
kaki
terasa dingin
9 Nospirina 1 x 80 mg Jam 13 Pengobatan dan - Hipersensitivitas, termasuk Iritasi pencernaan, mual, l pencegahan trombosis asma.
muntah, perdarahan,
72
(agregrasi platelet) pada - Tukak peptik, varisela dan pencernaan, tukak
peptik, infark miokardial akut gejala influenza. serangan dispneu,
reaksi atau setelah stroke. - Perdarahan sub kutan, kulit,
trombositopenia. terapi antikoagulan.
- Hemofilia dan
trombositopenia.
- Anak-anak usia kurang dari 12 tahun.
10 Pirasetam 3 x 800 mg Jam 06 umumnya digunakan - Anda alergi terhadap Beberapa efek samping am jam 12 dan dalam kombinasi
kandungan aktif yang ada yang mungkin bisa terjadi jam 18 dengan obat lain untuk di dalam Piracetam adalah:
mengobati myoclonus. - Anda alergi terhadap
Myoclonus adalah suatu kandungan lainnya yang - Merasa gugup atau kondisi di
mana sistem ada di dalam Piracetam cemas.
saraf menyebabkan otot- - Anda pernah mengalami - Berat badan bertambah. otot,
terutama di lengan gangguan ginjal yang - Mudah mengantuk atau dan kaki, untuk
mulai serius merasa lelah. kedutan tak terkendali. - Anda menderita penyakit - Depresi.
Pada klien yang Huntington’s Disease (atau - Perdarahan. mengalamikelemahan dikenal
juga dengan istilah - Insomnia.
pada lengan dan kaki Huntington’s Chorea) - Nyeri perut, mual, - Anda pernah
mengalami muntah, dan diare. perdarahan otak - Gangguan
keseimbangan.
73
Paracetam Jika Demam
11 ol 500 ml diindikasikan untuk pada orang yang alergi- Penurunan jumlah sel-
mengurangi rasa nyeri terhadap obat anti-inflamasi sel darah, sepeti sel
ringan sampai sedang non-steroid (AINS), menderita darah putih
seperti sakit kepala, hepatitis, gangguan hati atau
sakit gigi, nyeri otot, ginjal, dan
alkoholisme. dan nyeri setelah
pencabutan gigi serta menurunkan demam.
74
- Muncul ruam, terjadi pembengkakan, atau kesulitan bernapas karena alergi.
- Tekanan darah rendah (hipotensi) dan jantung
berdetak cepat
(takikardi).Kerusakan pada hati dan ginjal jika menggunakan obat ini secara
- Bisa menyebabkan overdosis jika digunakan lebih dari 200 mg/kg, atau lebih dari 10 gram, dalam 24 jam.
Efek samping yang umum terjadi setelah menggunakan obat ini adalah:
- Gangguan tidur.
75
Pusing.
infeksi prostat. Obat ini gravis atau kondisi yang - juga Sakit kepala.
dapat digunakan menyebabkan otot menjadi - untuk Diare.
mencegahnya tumbuh
kembali.
Pencegahan infeksi pada Hipersensitif terhadap Efek samping
yang peradangan abdomen fosfamisin mungkin terjadi antara lain :
reaksi alergi dan gangguan saluran cerna.
76
12. Data Fokus
mandikan.
bulan.
bulan ini.
77
- Anak klien mengatakan klien menggukan oksigen bila klien
sesak saja.
- Umur : 79 tahun
- Nadi 87 x/menit.
- Pernapasan 26 x/ menit
78
- Mukosa bibir kering.
- Pernafasan dangkal.
- Kekuatan Otot :
555 444
555 444
79
13. Analisa Data
1 DS :
Ketidakefektifan Disfungsi
- Anak klien mengatakan klien batuk pola nafas sekali- neumuskul
sekali. ar.
- Anak klien mengatakan klien batuk
kering.
- Anak klien mengatakan klien
menggukan oksigen bila klien sesak
saja.
- Anak klien mengtaakan klien pernah
dirawat sebelumnya tahun 2016
- Anak klien mengatakan klien ada
meminum obat 6 bulan.
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
DO :
tubuh
80
- Diet klien MC (susu).
- Diet klien tampak habis 3 sendok. - Tekanan darah 120/70
mmHg - Nadi 87 x/menit.
- Pernapasan 26 x/ menit
- Suhu 36,5 0C
- BB sakit 40 kg bb sehat 50 kg.
- Urin klien tampak berwarna
kemerahan.
- Jumlah urin klien 100 cc.
- Jumlah minum klien selama sakit ±
3 gelas.
- Mukosa bibir kering.
- Turgor kulit jelek.
- Infuse terpasang Nacl 0,9 % dengan tetesan 20x/i.
3. DS :
- Anak klien mengatakan aktivitas
Intoleransi Imobilisasi klien
selama dirumah sakit di bantu aktivitas
karena ekstremitas atas bagian kiri dan
ekstremitas bawah klien yang kiri
mengalami kelemahan.
- Anak klien mengatakan kaki klien
bengkak.
DO :
- Klien tampak mobilisasi
dan aktivitas dibantu.
- Selama di rumah sakit klien banyak tidur.
- Ekstremitas bawah klien tampak
udema.
- Kekuatan Otot :
555 444
555 444
4. DS :
- Anak klien mengatakan klien belum
Defisit Kelemahan
gosok gigi. perawatan diri dan kelelahan
81
- Anak klien mengatakan klien belum
potong kuku. - Anak klien mengatakan
di tangan klien ada panu.
DO :
82
- Anak klien mengatakan aktivitas klien
selama dirumah sakit di bantu karena
ekstremitas atas bagian kiri dan
ekstremitas bawah klien yang kiri
mengalami kelemahan.
- Anak klien mengatakan kaki klien
bengkak.
- Anak klien mengatakan klien pernah jatuh
± 5 bulan yang lalu sejak saat itu
pendengaran klien
mulai terganggu
- Anak klien mengatakan klien bicara
pelo sajak ± 1 bulan sebelum masuk rumah
sakit,
- Selama di rumah semua aktivitas klien di
bantu seperti ke kamar mandi di gendong,
duduk di bantu dan mandi di mandikan.
83
Do:
- Umur : 79 tahun
- Klien tampak mobilisasi dan aktivitas dibantu.
- Selama di rumah sakit klien banyak tidur.
- Kekuatan Otot :
555 444
555 444
disfungsi neuromuscular.
aktif.
84
85
3.3 Intervensi
86
urom n
uscul
ar. s
e
Vital
m
sign
i
statu
f
s
o
Airw
w
ay
l
Man
e
age
r
ment
: 1.
Posis
ikan
pasie
87
ketidakefektifan
n pola nafas dengan
kriteria hasil
m:
in
deng u
an m
cara ai
mel r
etak h
an a
bant n
al g
di at
bela .
kan 3. M
g o
pun ni
ggu to
ng r
klie p
n. er
2. M n
e af
n a
g s
a a
nj n
u kl
r ie
k n
a
n
kl
ie
88
4. M
- Mendemontrasikan batuk efektif
dan suara nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan
dyspneu (mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed
lips)
- Menunjukkan jalan nafas yang
paten (klien tidak merasa
tercekik, irama nafas, frekuensi
pernafasan dalam rentang
normal, tidak ada suara nafas
abnormal)
- Tanda-tanda vital dalam rentang
normal.
o
ni
to
r
T
T
V
89
on
2. al
sta
Kekuran tus
gan :
volume foo
cairan d
Fluid an
balance d
. flu
ber id.
hu Intake
bu .
ng
an Setelah dilakukan tindkan
de keperawatan 3 x 24 jam diharapkan
ng kekurangan volume cairan teratasi
an dengan kriteria hasil :
ke
hil - Memperta
an hnkan
ga urine
n output
Hy sesuai
dr dengan
ati
usia dan
on.
BB.
cai
ran - TTV
akt dalam
if. batas
Nu normal.
tri
90
- g
ade
kua
t.
- 2. Mo
nit
or
stat
us
hid
rasi
.
3. Do
ron
g
kel
Fluid uar
manage ga
ment. unt
1. Per uk
tah me
ank mb
an ant
cat u
ata pas
n ien
int ma
ake kan
dan .
out 4. Ta
put wa
yan rka
91
n h,
sna bua
ck h
(ju seg
s ar).
bua
i
3. o
K n
et a
i l
d s
a t
k a
s t
ei u
m s
b :
a f
n o
g o
a d
n a
n n
u d
tr fl
is u
i i
N d
u k
t u
r r
it a
92
n
g asupa
d n
a makan
ri an
k
e Weigh
b t
u kontr
t ol
u Setelah dilakukan tindakan
h keperawatan 3 x 24 jam diharapkan
a ketidak seimbngan nutrisi dalam
n kebutuhan tubuh terpenuhi denga
t Kriteria Hasil :
u
b -
u Adany
h a
I
n penin
t
gkatan
a
berat
k
e Nutrit
ion
berhubunga
mana
n dengan
geme
kurangnya
nt
Nutritional
status :
1. K
nutrient o
intake l
93
aborasi tu
dengan ju
ahli gizi an
untuk - Berat badan ideal dengan tinggi badan
menent - Mampu mengidentifikasi kebutuhan
ukan nutrisi
jumlah - Tidak ada tanda-tanda
kalori malnutrisi
dan - Tidak terjadi penurunan berat badan
nutrisi yang berarti
yang di
butuhka
n pasien
4. B
2. Anjurka
e
n pasien
r
untuk
i
mening
k
katkan
a
intake
n
3. Berikan i
makana n
n yang f
terpilih o
(sudah r
di m
konsult a
asikan s
dengan i
ahli t
gizi) e
badan n
sesuai t
dengan a
94
ng y
kebutuh a
an n
nutrisi. g
5. Kaji di
kemam bu
puan tu
pasien hk
untuk an
mendap
atkan
nutrisi
4. Into n
lera den
nsi gan
imo
akti bili
vita sasi
s
Ene Set
rgy elah
con
sev dila
atio kuk
n an
Air
way tind
tole aka
ran n
ce kep
berh era
ubu wat
nga an
95
3x aktifitas sehari
24 (ADLs) secara mandiri
jam - Tanda tanda vital
diha normal
rapk - Energy psikomotor
an - Level kelemahan
intol - Mampu berpindah:
eran dengan atau tanpa
si
bantuan alat
akti
- Status kardiopulmunari
vita
s adekuat.
terat - Sirkulasi status baik
asi Status respirasi:
96
- Bantu klien untuk
membuat jadwal
latihan diwaktu luang
- - Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas.
Setel ria
5. Defisi ah hasil :
t - K
dilak li
per ukan e
awa n
tan tinda t
kan e
ber keper r
hub awata b
ung n e
an selam b
den a a
gan 24
s
kel jam
d
em masal
aha ah a
n defici r
dan t i
kel pera b
ela wata a
han n diri u
Self terata b
care : si a
ADLS deng d
an
Krite
97
a m m
n p e
- M u l
e a a
n n k
y u
a u k
t n a
a t n
k u A
a k D
n L
k m S
e e d
n l e
y a n
a k g
m u a
a k n
a a b
n n a
t n
e A t
r D u
h L a
a S n
d .
a - D - M
p a o
k p n
e a it
m t o
a r
98
r a aw
e l ata
s . n
p dir
o Self i
n Care ya
f Assis ng
i tance m
s : an
i dir
1. M
k i
o
, 2. M
ni
e on
to
m ito
r
o r
k
s ke
e
i, bu
m
s tu
a
o ha
m
c n
p
i kli
u
a en
a
l un
n
d tu
kl
a k
ie
n ke
n
s be
u
p rsi
nt
i ha
u
r n
k
i dir
p
t i
er
u
99
3. Se tu kli
di k en
ak m m
an el ela
ba a ku
nt k ka
ua u n
n k ak
sa a tiv
m n ita
pa s s
i e se
kli lf ha
en c ri-
m a ha
a r ri
m e. ya
pu 4. D ng
se o no
ca r rm
ra o al
ut n se
uh g su
un ai
denga
n
kelem
6.
ahan.
Resiko
Injury
jatuh
risk
berhubungan
for.
Trauma risk
for.
100
da
dilakukan n
tin
gg
keperawatan 3 x 24 jam
i
diharapkan resiko jatuh pasien
un dengan kriteria hasil :
teratasi
tu
k
- Perilaku pencegahan jatuh :
m
en
ce
ga
h
jat
uh
Fall da
prevention. ri
1. Mengide te
ntifikasi m
perilaku pa
dan t
faktor tid
yang ur,
mempen se
garuhi su
resiko ai
jatuh. ke
2. Gunakan bu
rel sisi tu
panjang ha
yang n.
sesuai
101
3. Mendidik m
anggota en
keluarga ur
tentang un
faktor ka
resiko n
yang re
berkontri si
busi ko
terhadap ter
jatuhdan se
bagaiman bu
a mereka t.
dapat
dilingkungan
individu. 4. Tanda-
tanda posting
untuk
- Kejadian jatuh :
tidak ada
mengiingatkan
staf bahwa pasien
kejadian jatuh.
yang beresiko
tinggi untuk jatuh.
- Pengetahuan :
pemahaman
pencegahan jatuh.
- Intagritas jaringan :
kulit & membran
mukosa
102
T
a
b
e
l
3
.
5
I
n
t
e
r
v
e
n
s
i
103
3.4 Catatan Perkembangan.
berhubungan semi fowler dengan cara - Anak klien mengatakan jika dengan disfungi meletakan
bantal di nafas klien sesak klien akan di neuromuscular belakang punggung klien. 11.10 pasang
oksigen.
2. Menganjurkan klien - Anak klien mengatakan
klien
klien 12.00 O:
4. Memonitor TTV
- Klien tampak tidak terpasang
O2.
104
- Klien tampak batuk sekali-
sekali.
- Klien tampak sesak berkurang.
- Anak klien tampak memberikan
minum air hangat kepada klien. -
Tekanan darah 120/70 mmHg -
Nadi 87 x/menit. - Pernapasan 26
x/ menit - Suhu 36,5 0C.
A:
P:
- Intervensi Airway
Management dilanjutkan.
dengan intake dan output yang - Anak klien mengatakan klien kehilangan adekuat. 11.40 hanya
3 sendok makan.
P:
06-06-2018 seimbangan - Anak klien mengatakan klien nutrisi kurang 11.10 nafsu makan kurang.
dari kebutuhan 6. Mengkolaborasi dengan - Anak klien mengatakan klien tubuh ahli gizi
untuk menghabiskan porsi makan 1/8 berhubungan menentukan jumlah dalam satu hari.
nutrisi. nutrisi.
10. Mengkaji kemampuan pasien untuk 11.30 A :
P:
- Intervensi Nutrition
management dilanjutkan.
107
medis dalam
klien bengkak.
merencanakan program O:
terapi
yang tepat.
- Membantu klien untuk - Kaki klien tampak udema.
mengindentifikasi aktivitas -
Klien makan tampak yang mampu dilakukan. disuapkan.
- Membantu untuk - Merubah posisi klien tampak
09.10
mengindentifikasi dan dibantu. mendapatkan sumber yang - Klien
tampak banyak tidur. diperlukan untuk aktivitas
- Membantu pasien/keluarga -
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam
108
beraktivitas. 09.15
Memonitor respon fisik,
em
osi, social dan spiritual
.
09.15
09.25
09.40
dengan 5. Memonitor kemampuan - Anak klien mengatakan klien kelemahan dan klien untuk
perawatan diri belum sikat gigi. kelelahan yang mandiri 10.20 - Anak klien mengatakan kuku
6. Memonitor kebutuhan tangan dan kaki klien sudah klien untuk kebersihan diri 10.20 panjang
dan kotor.
7. Menyediakan bantuan
109
8. Mendorong klien makanan. melakukan aktivitas - Kuku klien tampak kotor. sehari-hari yang
normal - Aktivitas sehari-hari klien sesuai kemampuan yang tampak di bantu.
dimiliki. - Melakukan perawatan oral
hygine klien.
A:
P:
110
menurunkan resiko jatuh berkontribusi
terhadap
jatuh dan bagaimana dengan cara memasang rel sisi panjang yang ada
ditempat
mereka dapat menurunkan tidur dan selalu berada resiko tersebut.
11.20 disebelah klien.
8. Memperhatikan tanda-
- Klien tampak terpasang tanda
tanda posting untuk
(simbol) berwarna kuning
mengiingatkan staf bahwa
(resiko jatuh) di atas tempat
pasien yang beresiko tinggi tidur klien.
untuk jatuh.
A:
P:
111
berhubungan
1. Mengatur Posisikan pasien denneurgoanm uscu
meletak k
an l
bantal
di i
belakan e
g
n
punggu
ng .
klien.
09.45
2. Meng
anjurk
4. M
an e
m
klien o
n
i
minu t
m air o
r
hanga
T
t. T
V
3. Mem
onitor
pernaf
10.00
asan - Memberikan O2 dengan nasal kanul sebanyak 3
L/jam. - Klien tampak sesak.
10.00 - Pernapasan klien : 32 x/menit - Tekanan darah
117/70 mmHg - Nadi 84 x/menit.
112
- Suhu 36,5 0C. - Klien tampak masih diberikan
A:
P:
- Intervensi Airway
Management dilanjutkan.
dengan intake dan output yang - Anak klien mengatakan klien kehilangan adekuat. 10.10 hanya
¼ dari persediaan.
113
- Bibir klien tampak kering.
- Turgor kulit klien tampak jelek.
A:
P:
dari kebutuhan 1. Mengkolaborasi dengan 11.30 - Anak klien mengatakan klien tubuh ahli gizi
untuk masih sering tidur. berhubungan menentukan jumlah kalori dengan dan nutrisi yang di O :
115
4. Mengkaji kemampuan - Masalah ketidak seimbangan pasien untuk
mendapatkan nutrisi kurang dari kebutuhan
11.40
nutrisi yang dibutuhkan tubuh belum teratasi.
P:
- Intervensi dilanjutkan.
dengan 1. Mengkolaborasikan 10.30 - Anak klien mengatakan kaki imobilisasi dengan tenaga
rehabilitas klien masih odema.
-
116
medis dalam merencanakan program
O : terapi yang tepat : Melatih
klien melakukan Rom Kaki klien tampak masih
10.50
11.00
11.05
dengan 1. Memonitor kemampuan - Anak klien mengatakan klien kelemahan dan klien untuk
perawatan diri belum sikat gigi.
118
2. Memonitor kebutuhan klien untuk kebersihan
sendiri.
diri. 10.00
3. Menyediakan bantuan O:
P : Intervensi dilanjutkan
119
07-06-2018 berhubungan 10.30 - Anak klien mengatakan klien dengan 1. Mengidentifikasi perilaku sering
tidur.
kelemahan. dan faktor yang
mempengaruhi resiko O:
P:
120
berhubungan semi fowler dengan cara - Anak klien mengatakan klien dengan disfungi
meletakan bantal di tidur gelisah.
neuromuscular belakang punggung klien. 09.30 - Klien mengatakan letih.
2. Menganjurkan klien - Anak klien mengatakan klien
A:
P:
121
- Intervensi di lanjutkan.
- Menganjurkan klien banyak di
beri minum
122
ran aktif. 3.
m
e
n
d
o
r
o
n
g
k
e
l
u
a
r
g
a
u
n
t
u
123
k
d
a
r
i
p
e
r
s
e
d
i
a
a
n
.
m
e
m
b
a
n
t
124
u
p
a
s
i
e
n
m
a
k
a
n
.
4
.
m
e
n
a
w
a
r
k
a
125
n
s
n
a
c
k
(
j
u
s
1
0
.
0
5
b
u
a
h
,
126
b
u
a
h
s
e
g
a
r
)
.
1
0
.
0
5
J
u
m
l
a
h
u
r
i
127
n
k
l
i
e
n
4
0
0
c
c
.
A:
P:
128
3. J
u
m
’
a
t
K
e
t
i
d
a
k
N
u
t
r
i
t
i
o
n
m
a
n
a
g
e
129
m
e
n
t
s
e
i
m
b
a
n
g
a
n
A
n
a
k
130
k
l
i
e
n
m
e
n
g
a
t
a
k
a
n
k
l
i
e
n
0
8
-
0
6
-
2
0
1
131
8
n
u
t
r
i
s
i
k
u
r
a
n
g
s
u
d
a
h
m
a
u
132
m
a
k
a
n
d
e
n
g
a
n
d
a
r
i
k
e
b
u
t
u
h
a
n
133
1
.
M
e
n
g
k
o
l
a
b
o
r
a
s
i
d
e
n
g
a
n
1
0
.
0
0
134
b
u
b
u
r
(
M
L
)
.
asupan makanan
2.
Mengganjurkan
klien
- Porsi
diet klien tampak habis.
u
n
t
135
u
k
m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n
i
n
t
a
k
e
K
l
i
e
136
n
t
a
m
p
a
k
m
a
s
i
h
s
e
r
i
n
g
3. Memberikan makanan
tidur.
yang terpilih (sudah di 10.10 - Klien tampak
diberikan makan konsultasikan dengan ahli
sering oleh anak klien.
137
g
i
z
i
)
4. Memberikan informasi
A:
11.10
t
e
n
t
a
n
g
k
e
b
u
t
u
h
a
n
n
138
u
t
r
i
s
i
.
5. Mengkaji kemampuan -
Masalah ketidak seimbangan
pasien untuk mendapatkan nutrisi
kurang dari kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan. tubuh
teratasi sebagian.
6. Mengajurkan klien makan sedikit tapi
sering P:
1
0
.
3
0
139
10.45
11.00
4. J
u
m
’
a
t
I
n
t
o
l
e
r
a
n
s
i
A
c
t
i
v
i
t
y
140
T
h
e
r
a
p
y
:
a
k
t
i
v
i
t
a
s
A
n
a
k
k
l
i
e
n
m
141
e
n
g
a
t
a
k
a
n
s
e
m
u
a
b
e
r
h
u
b
u
n
g
a
n
a
k
t
i
v
i
t
a
142
s
k
l
i
e
n
m
a
s
i
h
d
i
b
a
n
t
u
143
08-06-2018 dengan - oleh anaknya.
imobilisasi 1. Mengkolaborasikan 10.10 dengan Anak klien mengatakan
tenaga rehabilitas - kaki klien masih bengkak.
klien mengatakan letih.
medik dalam merencanakan
program O
:
terapi yang tepat. 2. Semua aktivitas klien
Membantu klien untuk - masih tampak di bantu oleh
mengindentifikasi aktivitas keluarga. Klien masih
- tampak banyak tidur.
yang mampu dilakukan.
Klien tampak melakukan
3. Mengkaji ulang klien - dan memperagakan
10.10 pergerakan
terhadap latihan Rom Pasif Rom secara Aktif tapi tidak
4. Membantu untuk terlalu kuat melakukannya.
mengindentifikasi dan
mendapatkan sumber yang A
diperlukan untuk aktivitas :
Masalah intoleransi
10.20 yang diinginkan. aktivitas belum teratasi.
-
5. Membantu untuk
mengidentifikasikan aktivitas
Intervensi dilanjutkan.
yang sesuai 10.35
6. Membantu klien untuk membuat P:
jadwal latihan diwaktu luang.
7. Membantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas.
144
10.40
10.45
11.00
5. J
u
m
’
a
t
D
e
f
i
s
i
t
145
S
e
l
f
C
a
r
e
A
s
s
i
s
t
a
n
c
e
p
e
r
a
w
146
a
t
a
n
d
i
r
i
A
n
a
k
k
l
i
e
n
m
e
n
g
a
t
147
a
k
a
n
k
l
i
e
n
0
8
-
0
6
-
2
0
1
8
b
e
r
h
u
b
u
n
g
a
148
n
s
u
d
a
h
d
i
l
a
p
.
dengan 1. Memonitor
kemampuan 10.00 -
Anak klien
mengatakan klien
kelemahan dan klien
untuk perawatan diri
sudah sikat gigi.
kelelahan yang mandiri.
149
- Anak klien
mengatakan klien
2. Memonitor kebutuhan
sudah ganti baju.
klien untuk
kebersihan O:
d
i
r
i
.
1
0
.
0
0
3. Menyediakan bantuan -
Klien sudah tampak rapi.
sampai klien
mampu - Gigi klien
tampak bersih.
s
e
c
150
a
r
a
u
t
u
h
u
n
t
u
k
B
a
j
u
k
l
i
e
n
t
151
a
m
p
a
k
s
u
d
a
h
d
i
melakukan self
care. ganti.
4. Mendorong klien 10.00 melakukan
aktivitas sehari-hari yang normal
M
a
s
a
l
a
h
d
e
f
i
s
i
t
p
e
r
a
w
a
t
a
n
belum teratasi.
153
1
0
.
1
0
6. J
u
m
’
a
t
R
e
s
i
k
o
154
j
a
t
u
h
F
a
l
l
p
r
e
v
e
n
t
i
o
n
.
:
08-06-2018
berhub
ungan
- Anak
klien
menga
155
takan
klien
denga
n 1.
Mengi
dentifi
kasi
perilak
u
10.00
masih
sering
tidur.
k
e
l
e
m
a
h
a
n
.
d
a
n
156
a
k
t
o
r
y
a
n
g
A
n
a
k
k
l
i
e
n
m
e
n
g
157
a
t
a
k
a
n
s
e
l
a
l
u
m
e
m
p
e
n
g
a
r
u
h
i
r
e
s
i
158
k
o
m
e
m
a
s
a
n
g
r
e
l
s
i
s
i
p
a
n
j
a
n
g
j
a
159
t
u
h
.
t
e
m
p
a
t
t
i
d
u
r
.
2
.
m
e
n
g
g
u
n
a
160
k
a
n
r
e
l
s
i
s
i
panjang yang
sesuai dan tinggi untuk mencegah O :
j
a
t
u
h
d
a
r
i
161
t
e
m
p
a
t
t
i
d
u
r
,
1
0
.
1
0
162
(
r
e
s
i
k
o
j
a
t
u
h
)
d
i
a
t
a
s
t
e
m
p
a
t
163
1
0
.
1
0
t
i
d
u
r
k
l
i
e
n
.
164
A:
P:
Tabel 3.5
Catatan
Perkembanga
n.
165
BAB IV
PEMBAHASAN
diagnose pneumonia di Ruangan Rawat Inap Paru RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi dari tanggal 06 sampai tanggal 09 Juni 2018 (Selama 3 hari) dalam 3
keperawatan pada klien Tn.B dengan pneumonia sesuai dengan teori-tiori yang
ada. Ada beberapa hal yang dapat dibahas dan diperhatikan dalam penerapan dan
yang ditemukan dilapangan. Oleh karena itu, dalam bab ini akan dibahas
kesenjangan dan kesamaan antara tinjauan tioritis dengan tinjauan kasus dengan
yaitu:
4.1 Pengkajian.
166
terhadap masalah kesehatan yang berhubungan dengan kebutuhan dasar
data didapatkan dari klien, beserta keluarga, dan catatan medis serta tenaga
kesehatan lain.
bulan, klien ±2 tahun yang lalu merokok dan klien pernah dirawat
167
4.1.4 Riwayat kesehatan keluarga.
tidak ada satu pun keluarga yang menderita penyakit yang sama
yaitu:
168
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan kapasitas
mekanisme pengaturan.
adalah :
neuromuscular.
mengatakan klien menggukan oksigen bila klien sesak saja, selain itu
169
pernafasan klien 26 x/menit (tachypnea) dan klien tampak tidak
terpasang O2.
ekstremitas atas bagian kiri dan ekstremitas bawah klien yang kiri
klien tampak jelek, lidah klien tampak kotor, tekanan darah 120/70
urin klien 100cc, jumlah minum klien selama sakit ± 3 gelas, dan
nafsu makan klien menurun, selain itu diet klien tampak habis 3
kaki klien bengkak, selain itu klien tampak mobilisasi dan aktivitas
170
Factor pendukung untuk diagnosa kelima yaitu anak klien mengatakan
klien belum gosok gigi, anak klien mengatakan klien belum potong
kuku dan anak klien mengatakan di tangan klien ada panu, selain itu
gigi klien tampak kotor, kuku klien tampak kotor, lidah klien tampak
ekstremitas atas bagian kiri dan ekstremitas bawah klien yang kiri
anak klien mengatakan klien pernah jatuh ± 5 bulan yang lalu sejak
klien bicara pelo sajak ± 1 bulan sebelum masuk rumah sakit, selama
555 444
171
gangguan kapasitas pembawa oksigen darah, intoleransi aktivitas
Maka dari diagnosa tioritis dan diagnose kasus yang didapatkan penulis
seperti:
172
klien sendiri secara mandiri, dan terdapat diagnose resiko jatuh
riwayat stroke dan selama di rawat di Rumah Sakit klien tampak banyak
tidur.
4.3 Intervensi.
Bulechek, 2004).
tindakan pada teori dapat ditegakkan pada tinjauan kasus, karena rencana
klien.
173
catatan intake dan output yang adekuat, monitor status hidrasi, dorong
keluarga untuk membantu klien makan dan tawarkan snack (jus buah,
dibutuhkan.
yang sesuai, bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang,
174
untuk perawatan diri yang mandiri, monitor kebutuhan klien untuk
mempengaruhi resiko jatuh, gunakan rel sisi panjang yang sesuai dan
4.4 Implementasi.
terlebih dahulu melakukan pendekatan pada klien dan keluarga klien agar
tindakan yang akan diberikan dapat disetujui klien dan keluarga klien,
175
sehingga seluruh rencana tindakan asuhan keperawatan sesuai dengan
176
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi, implementasi
sesuai dan tinggi untuk mencegah jatuh dari tempat tidur, sesuai
177
Dalam melakukan rencana tindakan, penulis tidak menemukan kesulitan
tindakan keperawatan.
tindakan keperawatan.
4.5 Evaluasi.
lebih baik dan optimal, maka dari itu dalam melakukan asuhan
kerja sama antara penulis dengan klien, perawat, dokter, dan tim
kesehatan lainnya.
178
anak klien mengatakan klien masih menggunkan oksigen (O 2) pada
sakit.
aktivitas klien masih dibantu oleh keluarga dan klien masih kurang
keluarga klien.
terjadi.
179
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil dari asuhan keperawatan pada
Tn.B dengan pneumonia yang di Rawat di Ruang Rawat Inap Paru RSUD Dr.
2018.
5.1 Kesimpulan.
disebabkan oleh satu atau lebih agens yaitu : virus, bakteri (mikoplasma),
fungi, parasit atau aspirasi zat asing (Betz & sowden, 2009). Pneumonia
tanda dan gejala seperti : Batuk, dispnea, lemah, demam, pusing, nyeri dada
neuromuscular.
180
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif.
181
makanan.
5.2 Saran
5.2.3 Penulis
pengkajian, tindakan dan evaluasi agar terjalin kerja sama yang baik
182
Penulis selanjutnya sebaiknya dapat memberikan pelayanan dan
183
DAFTAR PUSTAKA
Betz, Cecily L., Sowden, Linda A. 2009. Buku Saku Keperawatan Pediatri
Brunner & Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume
Grafindo, Jakarta.
Mosby Company.
184
Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan
LeMone, P., Burke, M.K., dan Bauldoff. G. 2016. Buku Ajar Keperawatan
185
Penerbit IDAI. Jakarta: Media.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2013. Badan Penelitian dan
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesda
s%20.2013.pdf.
Robinson & Saputra. 2014. Buku Ajar Visual Nursing (Medica-Bedah). Jilid
Ruzz.
Zul, Dahlan. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II. Ed ke-VI.
Jakarta: EGC
186
Hari/tanggal : Rabu, 06 Juni 2018
Waktu : 30 Menit
A. TUJUAN UMUM
B. TUJUAN KHUSUS
5. Peserta dapat menjelaskan cara menggosok gigi yang baik dan benar
C. MATERI
D. METODE
1. Ceramah
187
2. Diskusi / Tanya jawab
E. MEDIA
1. Materi SAP
F. KEGIATAN PENYULUHAN
188
Menjawab
pertanyaan
kepada Pasien dan
keluarga pasien yang
dapat menjawab
pertanyaan. Mendengarkan
4 Terminasi:
Mengucapkan terimakasih atas Menjawab
peran peserta Salam
2 Menit Mengucapkan salam penutup
G. EVALUASI
H. SUMBER PUSTAKA
Rudhi
Eanto.2013.Penyuluhan
Kesehatan
Gigi.Gramedia:Jakarta
URAIAN MATERI
MENGGOSOK GIGI (SIKAT GIGI)
Kegiatan rutin yang selalu kita lakukan tiap hari, setidaknya 2 kali
sehari kita menggosok gigi.
189
3. Akibat bila tidak menggosok gigi
a. Gigi menjadi kuning kecoklatan
c. Sakit gigi
menjelang tidur
di gigi.
a. Sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45
dan kiri dengan gerakan maju mundur, atau mungkin boleh juga
190
dengan sedikit diputar sebanyak 10-20 kali gosokan juga. Lakukan
pada rahang atas terlebih dulu lalu dilanjutkan dengan rahang bawah.
gigi.
sesering mungkin.
lengkung gigi sebelah kanan dan kiri. Untuk lengkung gigi bangian
depan dapat anda bersihkan dengan cara memegang sikat gigi secara
gerakan menarik dari gusi kearah mahkota gigi. Lakukan pada rahang
f. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar
g. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras
dapat membuat gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu
h. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat
191
i. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi anda kepada orang lain
192
193
194
195
196
197
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
198
IdentitasPenulis
Nama :PuspaRhamadhani
Agama : Islam
Negeri Asal
: JorongKubang Gajah, Rt/Rw : 000/000, KelSingkarak,
Kecamatan X Koto Singkarak, KabSolok.
Anak Ke :3 (Tiga)
Ayah :Firdaus
199
200