5531-Article Text-21525-1-10-20220831
5531-Article Text-21525-1-10-20220831
5531-Article Text-21525-1-10-20220831
ABSTRACT
Preeclampsia is a hypertensive condition in pregnant women with a gestational age of more than 20
weeks followed by organ dysfunction. Accompanied by proteinuria. Preeclampsia is one of the
predispositions for low birth weight babies born weighing less than 2500 grams. This study aims
to
determine the prevalence of preeclampsia and low birth weight (LBW) infants. The study was
conducted using a descriptive cross-sectional design (cross-sectional), carried out from January to
June 2022. Secondary data collection was in the form of medical records from Hospital X
Jakarta. The data obtained were processed by univariate analysis using a frequency distribution.
From 190 pregnant women data collected, there were 37 (19.5%) cases of preeclampsia. Of 37
pregnant women with preeclampsia, 32 women had preeclampsia (86.5%) and 5 women had
preeclampsia with comorbidities (13.5%). A total of 64 (33.7%) of 190 babies were born with low
weight. Meanwhile, from 37 babies of mothers diagnosed with preeclampsia, 25 (67.6%) low birth
weight babies were recorded, and 12 (32.4%) babies with normal birth weights were recorded. for
pregnant women to routinely carry out antenatal care, pregnant women with preeclampsia can
maintain their blood pressure by resting, reducing salt consumption, and consuming antioxidants
such as vitamins C and E. Further researchers can conduct research on other factors that can cause
low birth weight and other complications from preeclampsia.
ABSTRAK
Preeklampsia adalah kondisi hipertensi pada ibu hamil dengan usia gestasional lebih dari 20 minggu
diikuti disfungsi organ. Disertai proteinuria. Preeklampsia merupakan salah satu predisposisi
bayi berat lahir rendah yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram. Penelitian ini bertujuan
mengetahui
prevalensi preeklampsia dan bayi berat lahir rendah (BBLR). Penelitian dilakukan
menggunakan desain deskriptif menggunakan cross-sectional (potong lintang), dilaksanakan pada
bulan Januari – Juni 2022. Pengumpulan data sekunder berupa rekam medis dari Rumah Sakit X
Jakarta. Data yang diperoleh diolah dengan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi. Dari
190 data ibu hamil yang dikumpulkan terdapat 37 (19,5%) kasus preeklampsia. Dari 37 ibu hamil
dengan preeklampsia,
32 ibu mengalami preeklampsia murni (86,5%) dan 5 ibu mengalami preeklampsia dengan penyerta
(13,5%). Sebanyak 64 (33,7%) dari 190 bayi lahir dengan berat rendah. Sedangkan, dari 37 bayi dari
ibu yang terdiagnosis preeklampsia, terdata 25 (67,6%) bayi berat lahir rendah, dan sebanyak
12
(32,4%) bayi dengan berat lahir yang normal. Bagi ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan
kehamilan, ibu hamil dengan preeklampsia dapat menjaga tekanan darahnya dengan
beristirahat, mengurangi konsumsi garam, dan mengkonsumsi antioksidan seperti vitamin C dan E.
Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai faktor lain yang dapat menyebabkan
BBLR dan mengenai komplikasi lain dari preeklampsia.