Pemanfaatan - Keratin Bulu Ayam Sebagai Adsorpsi Ion PB Dalam Limbah Tekstil
Pemanfaatan - Keratin Bulu Ayam Sebagai Adsorpsi Ion PB Dalam Limbah Tekstil
Pemanfaatan - Keratin Bulu Ayam Sebagai Adsorpsi Ion PB Dalam Limbah Tekstil
Rais Nur Latifah 1, Roro Ernia 2, Erick Rian Yulianto 3, Edi Pramono4
1
Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Sebelas Maret
Email: [email protected]; [email protected];
[email protected]; [email protected]
Abstract
The present study was undertaken to develop a cost effective biosorbent and to study the
biosorption process involved in the adsorption of heavy metal-contaminated textile wastewater using the
developed biosorbent. Biomass chicken feathers was activated by Na2S 0.1 N to produce adsorbent for
lead in aqueous solution. This study focuses on the effectiveness of lead removal by batch adsorption
method. The feather samples both activated and non-activated with adsorbed Pb (II) ions were analyzed
by spectroscopic methods (Surface Area Analyzer, Atomic Absorption Spectroscopy and Fourier
transform infrared spectroscopy). Particularly, the effect of pH, agitation time, adsorbent concentration,
and particle size were considered. Optimum adsorption pH values of Pb (II) for activated and non-
activated feathers were 8 whereas optimum adsorption contact time of Pb (II) for activated and non-
activated feathers were 60 minutes and 90 minutes respectively. At the optimal adsorption conditions,
adsorption ratio could get to 97.52% for activated feathers and 98.67% for non-activated feathers. The
higher concentration of lead has a greater adsorption as well as high adsorption capability of feathers.
The Freundlich adsorption model agrees well with experimental data, because of the high correlation
coefficient that the former exhibited, thus, indicating to the applicability of multilayer coverage of the Pb
(II) on the pores of adsorbent surface. The applicability of the Ho and Lagegren kinetic model has also
investigated. Lead ions from the sample of textile wastewater were adsorbed on activated feathers with
efficiency up to 90%. Laboratory tested and proven more effective and efficient in removing Pb (II) ions
from aqueous solution by using activated feathers. The low cost and simplicity of the technique hold great
potential applications in environmental protection.
Keywords: Adsorption; Biomass of chicken feather; Heavy metals; Pb (II) ions; Textile wastewater
1
karena bahan baku dan proses prosuksinya pada tahun 2008 adalah 1.076 juta ekor (BPS
terutama pada proses pengkanjian, pewarnaan, 2008). Menurut Packham (1982), hasil
dan printing atau pemberian motif yang akan pemotongan setiap ekor ternak unggas akan
menghasilkan limbah cair. diperoleh bulu sebanyak ± 6% dari bobot hidup
Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi (bobot potong ±1,5 kg), maka diperkirakan
Jawa Tengah Nomor 10 tahun 2004 tentang pada tahun tersebut dihasilkan 96.830 ton
baku mutu air limbah, yang dimaksud dengan limbah bulu ayam. Jumlah ayam yang dipotong
limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga
dan atau kegiatan yang berwujud cair yang bulu ayam yang dihasilkan juga meningkat.
dibuang ke lingkungan dan diduga dapat Dalam hal ini perlu dilakukan pengelolaan
menurunkan kualitas lingkungan. Sedangkan limbah bulu ayam dengan memanfaatkannya
menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste sebagai adsorben Pb dalam pengolahan limbah
water) adalah kotoran dari masyarakat, rumah cair.
tangga dan juga yang berasal dari industri, air Berdasarkan uraian diatas, maka perlu
tanah, air permukaan, serta buangan lainnya. dilakukan penelitian untuk menentukan
Begitupun dengan Metcalf & Eddy (2003) kemungkinan potensi yang dimiliki bulu ayam
mendefinisikan limbah berdasarkan titik sebagai adsorben baru yang dapat digunakan
sumbernya sebagai kombinasi cairan hasil untuk mengatasi penurunan kualitas
buangan rumah tangga (permukiman), instansi lingkungan akibat adanya ion ± ion logam berat
perusahaaan, pertokoan, dan industri dengan air Pb dalam limbah. Pemanfaatan limbah bulu
tanah, air permukaan, dan air hujan. ayam sebagai adsorben Pb ini diharapkan
Selain itu perkembangan industri mampu mengurangi limbah bulu ayam yang
tekstil tentu akan diikuti dengan bertambahnya terus meningkat.
logam berat yang terkandung pada limbah yang
dihasilkan. Proses industri tekstil menyebabkan 2. METODE
lingkungan semakin tercemar dengan 2+
kandungan logam berat dalam limbah tersebut. Persiapan limbah sintetik ion Pb
Logam berat merupakan ancaman bagi 2+
Larutan Pb disiapkan dengan cara
lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat melarutkan Pb(NO3)2 dengan variasi
karena semakin banyaknya jumlah logam yang konsentrasi yaitu 20, 40, 60, dan 80 ppm.
dilepas ke lingkungan sebagai hasil aktivitas
dari kegiatan manusia (Ceribasi dan Yetis, Pembuatan Adsorben Bulu Ayam
2001). Bulu ayam broiller dicuci dengan air
Salah satu logam yang berpotensi dan deterjen beberapa kali, kemudian dijemur
menjadi pencemar bagi lingkungan adalah ion sampai kering dan hilang baunya. Setelah
timbal. Timbal merupakan pencemar yang kering, bulu ayam tersebut dipotong kecil-kecil
toksik dan golongan logam berat dimana pada kemudian digiling sampai halus pada ukuran
tingkat tertentu dapat mengganggu kesehatan 180 mesh (Yatim, 2007). Kemudian dicuci
manusia. Dalam industri tekstil, logam timbal dengan aseton selama 15 menit dan disaring
digunakan sebagai campuran pewarna, yaitu dengan corong Buchner. Residu yang didapat
warna putih dari timbal putih o
[Pb(OH)2.2PbCO3] dan warna merah dari dikeringkan dengan oven pada suhu 40 C
timbal merah (Pb3O4). Pb ini akan terakumulasi sehingga adsorben siap digunakan (Ketaren,
sebagai limbah cair dari industri tekstil tersebut. 1986).
Pencemaran limbah cair Pb dapat
diatasi melalui proses adsorbsi. Para ahli telah Perlakuan Aktivasi Bulu Ayam dengan
mengetahui bahwa bahan-bahan yang berserat Larutan Alkali
seperti wool, bulu ayam dan rambut dapat Masing-masing biomassa diambil
mengadsorpsi ion-ion logam dalam larutannya sebanyak 1 gram dan diaktivasi menggunakan
(Banat dkk, 2000). Bulu ayam ini mengandung larutan alkali Na2S 0,1 N sebanyak 100 mL,
protein serat atau keratin yaitu: protein kasar kemudian distirer selama 20 menit. Kondisi ini
(80,00%), lemak kasar (7,79%) dan serat kasar merupakan kondisi optimum berdasarkan
(0,88%) (Elfia dkk, 2002). Kesediaan limbah penelitian Setyorini (2006). Setelah 20 menit,
bulu ayam ini cukup melimpah, diketahui campuran disaring menggunakan corong
bahwa populasi ayam pedaging di Indonesia buchner. Residu yang didapat dikeringkan
2
o CONH-), dimana vibrasi pada ikatan tersebut
dengan oven pada suhu 50 C. Kemudian bulu
dikenal sebagai daerah serapan amida I-III
ayam teraktivasi dilakukan karakterisasi
(Wojciechowska dkk., 1999).
menggunakan FTIR.
3
pH dapat mempengaruhi gugus-gugus Berdasarkan grafik di atas, dapat
fungsional dari dinding biomassa yang dilihat bahwa pH larutan berpengaruh terhadap
berperan aktif dalam proses penyerapan logam banyaknya penyerapan Pb oleh biomassa bulu
berat. Selain itu, berpengaruh juga pada ayam dalam larutan. Penyerapan optimum pada
kelarutan dari ion logam dalam larutan. bulu ayam teraktivasi adalah pH 8 dengan %
Pb yang terserap adalah 97, 52% dan pada bulu
Tabel 2. Hubungan antara pH Pb dengan % ayam yang tidak teraktivasi juga pada pH 8
efisiensi Pb yang terserap bulu ayam dengan %Pb yang terserap adalah 98,68%.
Teraktivasi Tidak
Teraktivasi
20 70,14799 32,92274
40 84,73463 61,49319
60 90,87295 74,1212
80 90,2683 78,73452
4
ayam yang tidak teraktivasi belum ditemukan
konsentrasi optimum karena grafik yang
didapatkan pun meningkat terus sampai
konsentrasi 20,3654 ppm.
5
interaksi adsorbat-adsorben dan kondisi
Tabel 6. Hubungan waktu kontak (menit) sistem. Model kinetika yang digunakan dalam
dengan % logam terserap Pb proses adsorpsi adalah model orde kesatu dari
Lagergren dan orde kedua dari Ho. Untuk
T(menit) Efisiensi Teradsorb membedakannya dengan model kinetika yang
Teraktivasi Tidak didasarkan konsentrasi adsorbat pada fasa cair,
15 74,63537 75,33069 maka model orde satu Lagergren disebut
80,89199 77,85863 pseudo orde satu Lagergren dan model orde
30 dua Ho disebut pseudo orde dua Ho. Dari hasil
60 90,30802 81,1445 perhitungan dengan menggunakan persamaan
90 89,42363 83,29347 Lagergren dan persamaan Ho dapat dicari harga
95,71499 82,72219 2
300 koefisien regresi linearnya (R ), seperti
97,13339 86,13412 ditampilkan dalam grafik dibawah ini
840
960 96,12224 85,94746
6
mengikuti model kinetika Ho sehingga kedua dengan menggunakan Adsorben Rambut
adsorben tersebut cenderung mengikuti orde Manusia, Laporan Tugas Akhir, Jurusan
dua. Kimia FMIPA ITS, Surabaya
Setyorini, T., 2006, Optimasi Serapan Logam
4. KESIMPULAN Kromium dalam Larutan Menggunakan
Karakterisasi bulu ayam yang Biomassa Kering Bulu Ayam Broiller
teraktivasi dan yang tidak teraktivasi Na2S: Diaktivasi dengan Larutan NaOH/Na2S,
a. Pada bulu ayam teraktivasi Skripsi. Jurusan Kimia, Institut Teknologi
menunjukkan puncak serapan Sepuluh Nopember, Surabaya
yang lebih tinggi dibandingkan Suganda, Husein, Diah S., Harry K., Ipin S.,
bulu ayam sebelum aktivasi dan dan Undang K., 2006, Evaluasi
mengindikasikan putusnya ikatan Pencemaran Limbah Industri Tekstil
S- S Untuk Kelestarian Lahan Sawah,
b. pH optimum pada penyerapan Prosiding Seminar Nasional multifungsi
logam Pb sama ± sama berada dan konversi lahan pertanian, Balai
pada pH 8 dengan masing ± masing Penelitian Tanah, Bogor
logam Pb yang teradsorb adalah Sun, P. Liu, Z-T and Liu Z-W., 2009, Particles
97.51893 % dan 98.68896 % form Bird Feather: A Novel Application of
c. Didapatkan konsentrasi optimum an Ionic Liquid and Waste Resource,
pada bulu ayam teraktivasi Journal of Harzadous Materials, 170: hal.
sebesar 60 ppm sedangkan yang 780-790
tidak teraktivasi belum didapatkan Palar, H., 1995, Pencemaran dan Toksikologi
konsentrasi optimum Logam Berat, PT Rineka Cipta, Jakarta
d. Waktu kontak yang optimum Tan,I.,A.W., Ahmad,A.L., and Hamed,B.I.,
didapatkan pada bulu ayam yang 2007, Optimization of Preparation
teraktivasi sebesar Condition for activatied Carbon from
e. 60 menit sedangkan pada bulu ayam Coconut Husk, Journal of Chemical
yang tidak teraktivasi sebesar 90 Enginering, USM Malasyia. P. 1 -32
menit. Wingrove A. S., and Caret R. L., 1981,
Penyerapan Pb oleh bulu ayam mengikuti Organic Chemistry, Harper and Row
isoterm Freundlich yang berarti penyerapan Publisher, New York
secara fisika dan kinetika reaksi yang trjadi
mengikuti persamaan Ho
5. REFERENSI