Essay Ekbang Sem3
Essay Ekbang Sem3
Essay Ekbang Sem3
Fitri Nurhildayanti(1), Annisa Rahmah Niami(2), Pratiwi TriUttari(3), Erni Wati Lase(4 )Jurusan
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Tanjung Pinang
Email :[email protected]
Email :[email protected]
Email :[email protected]
Email : [email protected]
ABSTRACT
Tourism sector in province of riau archipelago,sector has a role as one of the sources for
receiving regional budgeting income (pad), and it can promote the growth of regional economic
development. The tourism sector is one of the strategic sectors to be used for the development of
tourism as part of development. Development for civilisations has a final goal of increasing public
incomes that can eventually enhance community welfare and economic growth. Tourism activities
create demand, both consumption and investment, which in turn will lead to production of goods
and services. Tourism can boost regional incomes, create jobs, stimulate the growth of the tourism
industry. Basic on BPS’S Kepri archipelago province, before the mandemic, from visiting the
number of tourists increased, until the end of 2019. This economic development was going well,
because one of factor was derived from PAD. However, tourists visited have dropped significantly
over the last year, which leads to the growth of development in riau archipelago province. And all
kinds of economic activities is hung up. Through this covid 19 pandemic the number of tourists fall
off and it also happens for PAD which comes from tourism sector in riau archipelago province,
that conduce the development rate in riau archipelago come down. Therefore tourism sector has a
role toward economic growth in riau archipelago.
ABSTRAK
Sektor pariwisata di Provinsi Kepri memiliki peranan sebagai salah satu sumber bagi penerimaan
Pendapatan Anggaran Daerah (PAD), serta dapat mendorong pertumbuhan pembangunan ekonomi
daerah. Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang harus dimanfaatkan untuk
pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari pembangunan. Pembangunan kepariwisataan
mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan
permintaan, baik konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi
barang dan jasa. Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan daerah, menciptakan lapangan kerja,
merangsang pertumbuhan industri pariwisata. Berdasarkan data BPS Prov. Kepri, sebelum masa
pandemic, jumlah kunjungan wisatawan setiap tahun mengalami peningkatan, hingga akhir tahun 2019
sehingga pembangunan ekonomi juga berjalan dengan baik karena salah satu factor berlangsungnya
kegiatan pembangunan diperoleh dari penerimaan Pendapatan Anggaran Daerah ( PAD) yang berasal
dari sektor pariwisata. Namun memasuki masa pandemic, jumlah kunjungan wisatawan satu tahun
terakhir mengalami penurunan, sehingga berpengaruh kepada pertumbuhan pembangunan di Prov.Kepri
dikarenakan segala jenis kegiatan perekonomian terhambat. Dengan menurunnya jumlah wisatawan
pada masa pandemic COVID 19 lalu menurunnya juga jumlah penerimaan PAD yang berasal dari sektor
pariwisata di provinsi Kepri juga mengakibatkan menurunnya tingkat pembangunan di provinsi Kepri.
Oleh karena itu sektor pariwisata juga berperan terhadap pertumbuhan pembangunan ekonomi di
Provinsi Kepri.
BAB I
PENDAHULUAN
Bab II
PEMBAHASAN
.1 Pariwisata Di Kepulauan Riau
Pariwisata di Kepulauan Riau merupakan salah satu sektor utama yang membantu kemajuan
pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau. Kekayaan alam, seni, dan budaya merupakan salah satu
bidang penting dalam pariwisata di Kepulauan Riau. Alam Kepulauan Riau memiliki iklim tropis,
dengan 2.408 pulau yang 30% diantaranya tidak berpenghuni. Pulau Bawah di Kepulauan
Anambas termasuk dalam pulau tropis terbaik se-Asia. Selain itu, Pantai Sisi di Natuna juga menjadi
salah satu pantai alami terbaik di dunia versi majalah Island tahun 2006. Pulau Penyengat dan Pulau
Bintan Bintan juga merupakan contoh daerah tujuan wisata terpopuler di Kepulauan Riau.Kota
Batam merupakan pintu gerbang pariwisata utama ketiga di Indonesia, setelah Bali dan Jakarta. 2,25
juta orang atau sekitar 25% dari jumlah wisatawan asing di Indonesia masuk melalui Batam.
Kepulauan Riau juga menjadi provinsi percontohan wisata lintas batas di Indonesia bagi
kota Manado, Belitung, dan pulau Kalimantan. Pada tahun 2013, 1.859.066 orang wisatawan
mancanegara berkunjung ke Kepulauan Riau. Jumlah ini naik 5,18% dari tahun sebelumnya. Kota
Batam menjadi tujuan utama para turis. Di peringkat kedua, terdapat Kabupaten Bintan disusul Kota
Tanjung Pinang dan Kabupaten Karimun. Jumlah wisman dari Singapura merupakan yang terbesar
yaitu 51,23% dari seluruh jumlah wisman yang berkunjung. Disusul oleh Malaysia di peringkat kedua
dengan 14,72%. Sedangkan negara lainnya rata-rata masih sekitar 5% yang terdiri dari
negara Tiongkok, Korea selatan, India, Filipina, Jepang, Inggris, Australia, dan Amerika Sarikat.
Pengelolaan kepariwisataan di Kepulauan Riau diatur oleh Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau. Adapun objek wisata yang terdapat di kepulauan riau terdiri dari :
a. Wisata alam
Kepulauan Riau menjadi salah satu situs konservasi terumbu karang di Indonesia. Contoh
situs konservasi terumbu karang di Kepulauan Riau adalah Karang Alangkalam dan Karang Bali.
Kekayaan biota laut menciptakan Laut Natuna menjadi salah satu lokasi selam scuba yang
terkenal. Keindahan pantai juga membuat Kepulauan Riau semakin terkenal. Pantai-pantai
tersebut diantaranya Pantai Lagoi, Pantai Impian, Pantai Trikora, Pantai Nongsa, Pantai Sakerah,
Pantai Loola, Pantai Padang Melang, Pantai Nusantara, Pantai Batu Berdaun, Pantai Indah, Pantai
Tanjung Siambang, Pantai Tanjung, Pantai Melur, Pantai Melayu, Pantai Pelawan, Pantai Sisi,
dan Pantai Cemaga.
Kepulauan Riau memiliki 4 gunung yaitu Gunung Daik, Gunung Ranai, Gunung Sepincan,
dan Gunung Jantan. Sementara Gunung bintan, Gunung Lengkuas, dan lainnya bukan merupakan
gunung karena tidak memenuhi syarat sebagai gunung contohnya ketinggian. Gunung Bintan dan
Gunung Lengkuas hanya merupakan bukit, namun karena bukit-bukit ini merupakan titik tertinggi
di sebuah pulau, maka disebut gunung oleh masyarakat setempat. Gunung Daik dan Gunung
Ranai adalah 2 jenis gunung yang paling sering didaki. Keindahan bukit juga menjadi destinasi
wisata di Kepulauan Riau, contohnya Bukit Senyum di Batam yang dapat melihat pemandangan
negara Singapura dan Bukit Kursi di pulau Penyengat, Tanjungpinang yang memiliki sebuah
benteng bersejarah. Pemandangan dataran tinggi terdapat di Dataran Tinggi Engku Puteri, Batam
Center. Selain itu, keindahan air terjun contohnya Air Terjun Resun, Air Terjun Temurun, dan Air
Terjun Cik Latif menjadi salah satu destinasi wisata air di Kepulauan Riau. Wisata air alami juga
dapat dirasakan dengan mengunjungi Danau Biru dan keindahan hutan bakau Sungai Sebong di
Bintan. Penjelajahan gua-gua alami juga tersedia di Kepulauan Riau, contohnya Goa Batu Sindu
dan Goa Kapal Batu di Natuna. Pemandian-pemandian alami juga banyak berkembang menjadi
tujuan wisata seperti Pemandian Tengku Ampuan Zahara di Lingga dan Pemandian Air Panas
Tanjung Hutan di Karimun. Kepulauan Riau juga memiliki keindahan tanjung contohnya Tanjung
Berakit, keindahan teluk contohnya Teluk Tering, keindahan selat contohnya Selat Berhala, serta
keindahan pulau-pulau alami contohnya Pulau Bawah, Pulau Benan, dan Pulau Soreh. Kekayaan
flora dan fauna di Kepulauan Riau juga sangat beragam. Kakap dan Sirih menjadi fauna dan flora
identitas khas provinsi Kepulauan Riau. Di Laut Natuna, hidup ikan napoleon yang merupakan
hewan langka di Indonesia. Selain itu, dugong juga hidup di perairan sekitar pulau Bintan.
Beberapa hewan langka lainnya adalah Singapura, Burung Serindit Melayu, dan
sejenis Primata bernama Kekah Natuna . Kekayaan flora antara lain adalah Nibung, Buah
naga , Pinang, dan tanaman langka Udumbara yang hidup di Dataran Tinggi Engku Puteri, Batam
Centre. Kepulauan Riau memiliki 2 cagar alam yaitu Cagar Alam Pulau Burung dan Cagar Alam
Pulau Laut. Sementara itu, lokasi agrowisata dan kebun binatang juga tersedia di Kepulauan Riau.
Mini Zoo Kijang di Bintan, Alif Stone Park di Tanjung Natuna, Hutan Wisata Mata Kucing di
Batam, Taman Buah Senggarang dan Hutan Lindung di Tanjungpinang, juga perencanaan
pembangunan Kebun Raya Batam dan Funtasy Island semakin menambah destinasi wisata alam
di Kepulauan Riau.
b. Wisata Belanja
Wisata belanja di Kepulauan Riau terdiri dari pusat perbelanjaan tradisional dan pusat
perbelanjaan modern. Pusat perbelanjaan tradisional umumnya menjual seluruh kebutuhan sehari-
hari contohnya Pasar Raya Kota Tanjungpinang, Pasar Bestari Bintan Center, Pasar Samarinda
Batam, dan lainnya. Namun ada juga pasar yang hanya menjual beberapa jenis kebutuhan
contohnya Pasar Tani Bintan hanya menjual hasil tani, Pusat Oleh-oleh Lagoi hanya menjual
cinderamata khas Bintan, dan Pasar Seken Jodoh yang hanya menjual barang bekas.
DC Mall di Batam
Pusat perbelanjaan modern dapat ditemui di Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan
Kota Batam. Contoh pusat perbelanjaan modern di Tanjungpinang adalah Mall Ramayana
Tanjung Pinang, Bestari mall , dan Bintan Indah Mall. Di Kabupaten Bintan terdapat Anra Wika
Square dan Plaza Lagoi Bay. Sementara di Batam, terdapat Nagoya Hill Superblock, Batam City
Square, Mega Mall Batam Center, Top 100 Batuaji, dan DC Mall. Batam secara rutin
mengadakan pesta diskon Batam Great Sale khususnya pada akhir tahun.
c. Wisata Budaya
Kekayaan seni dan budaya di Kepulauan Riau menjadi salah satu objek wisata. Beberapa
atraksi atau pagelaran seni yang ada di Kepulauan Riau antara lain teater Mak Yong, Wayang
Bangsawan, teater Mendu, dan teater Lang-lang Buana. Tari Zapin juga menjadi tarian yang
banyak disaksikan oleh para wisatawan. Untuk melihat wisata budaya Melayu, biasanya
wisatawan mengunjungi Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang. Beberapa kota di Kepulauan
Riau juga mulai mengembangkan konsep Karnaval fesyen. Karnaval fesyen terbesar di Kepulauan
Riau adalah Kepri fashion Carnival yang diadakan di Tanjungpinang. Sedangkan pekan fesyen
terbesar di Kepulauan Riau adalah Kepri Fashion Week yang diadakan di Batam. Selain itu,
Pemkot Tanjungpinang juga mengadakan Festival Kuliner & Karnaval Fesyen. Pemkot Batam
juga mengadakan Batam International Fashion Week.
Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah di Ketapang, Tanjungpinang
Sejarah kebudayaan Indonesia dapat ditemui dari sejumlah museum yang ada. Di Tanjungpinang,
terdapat 2 museum yaitu Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah dan Museum Kandil Riau.
Di Natuna, terdapat Museum Sri Serindit. Di Batam, terdapat Museum Mini Bulang Lintang.
Sementara di Lingga, terdapat Museum Mini Linggam Cahaya. Pemerintah Kabupaten Bintan
juga sedang membangun Museum Bahari di Pantai Trikora. Pemerintah Kota Batam juga sedang
membangun Astaka MTQ Nasional Ke-XXV menjadi Museum Batam. Seluruh kebudayaan di
Kepulauan Riau juga dikemas menjadi satu dalam Taman Budaya Raja Ali Haji di Senggarang,
Tanjungpinang. Di Karimun, juga terdapat Taman Budaya Bukit Tembok.
d. Wisata Keagamaan
Wisata keagamaan atau religi di Kepulauan Riau terdiri dari seluruh wisata religi untuk 6
agama resmi di Indonesia. Untuk umat Islam, wisata religi berupa Masjid yang sering
dikunjungi adalah Masjid Raya Sultan Riau, Masjid Agung Tanjungpinang (Masjid Keling),
Masjid Agung Kepulauan Riau (Masjid Raya Dompak), Masjid Agung Batam, dan Masjid
Agung Natuna. Mengunjungi makam-makam bersejarah juga sering dilakukan khususnya di
Makam Engku Puteri dan Makam Raja Haji Fisabilillah. Umat Kristen dapat mengunjungi
Gua Maria di Batam dan Trikora, Gereja Ayam yang bersejarah di Tanjungpinang, dan
Makam Kristen Pengungsi Vietnam di Pulau Galang. Umat Budha dapat mengunjungi Vihara
Avalokitesvara Graha yang merupakan vihara terbesar se-Asia Tenggara, Vihara Ksitigarbha
Bodhisattva dengan seribu patung murid Buddha, Vihara Bahtra Sasana yang tertua di
Kepulauan Riau, dan Patung Dewi Kwan Im di KTM Resort yang tertinggi se-Indonesia.
Umat Hindu memiliki kesan tersendiri dengan mengunjungi beberapa Pura di tanah Melayu
contohnya Pura Agung Amertha Bhuana di Batam dan Pura Dharma Kerthi di Lagoi, Bintan.
Umat Konghucu dapat mengunjungi wilayah Senggarang di Tanjungpinang yang terkenal
dengan klenteng-klenteng tua contohnya Klenteng Pohon Bayan di Tanjungpinang,
Kelenteng Moro di Karimun, Kelenteng Pek Kong di Lingga, dan Kelenteng Cetya Tridarma
di Batam.
Wisata religi juga dapat dirasakan melalui ziarah ke makam-makam keramat seperti Makam
Raja Ali Haji dan Makam Raja Haji Fisabilillah di pulau Penyengat, Makam Nong Isa dan
Makam Temenggung Abdul Jamal di Batam, Makam Megat Kuning dan Makam Merah di
Lingga, Makam Keramat Siantan di Kepulauan Anambas, Makam Si Badang di Karimun,
juga Makam Bukit Batu dan Makam Muhayatsyah Tambelan di Bintan.
e. Wisata sejarah
Bukti masa prasejarah atau masa praaksara dapat ditemukan dengan mengunjungi bukit
karang atau kjokkenmodinger di daerah Kawal, Bintan. Sejarah masa Hindu-Buddha dapat
dibuktikan dengan mengunjungi Prasasti Pasir Panjang yang berisi pemujaan terhadap sang
Buddha di daerah Pasir Panjang, Karimun. Sejarah kesultanan lingga pada masa Islam dapat
dilihat di Pulau penyengat dan di daerah Damnah di Daik, Lingga. Di daerah Pulau
Penyengat, terdapat Istana Kantor, Perigi Putri, Gedung Mesiu atau Gedung Obat Bedil,
Benteng Bukit Kursi, dan Balai Adat Indra Perkasa. Di daerah Damnah, terdapat situs dan
replika Istana Damnah dan Bilik Pondasi 44. Selain itu, di Lingga juga terdapat Benteng
Bukit Cening dan di Singkep terdapat Meriam Tegak. Sejarah kolonial Belanda dapat
dirasakan dari arsitektur bangunan contohnya Gedung Hiburan Belanda dan Gedung Daerah
di Tanjungpinang. Sejarah setelah kemerdekaan dapat dilihat di Kem Pengungsi Galang, yang
merupakan kem pengungsi warga Vietnam yang bermigrasi dari negaranya karena perang
saudara. Bukti sejarah lainnya di Kepulauan Riau adalah Sumur Tua Pulau Buru dan Telaga
Tujuh Hang Tuah di Karimun.
Beberapa tugu peringatan dan monumen yang bersejarah di Kepulauan Riau adalah Tugu
Pensil, Monumen Perjuangan Raja Haji Fisabilillah, dan Monumen Perjuangan Lanud
Tanjungpinang di Tanjungpinang, Monumen Relief Antam Kijang dan Tugu Relief Bintan di
Kijang (Bintan), Monumen 9 Pilar dan Tugu MTQ di Karimun, Monumen Keabsahan Pulau
Berhala dan Tugu Mini Khatulistiwa di Lingga, juga Tugu Timah di Singkep. Di pulau
Penyengat, Tanjungpinang juga sedang dibangun Monumen Bahasa.
f. Wisata Hiburan
Mega Wisata Ocarina di Batam merupakan wisata hiburan modern terbesar se-Kepulauan
Riau. Areca Waterpark, Sunrise City Waterpark, Top 100 Batu Aji Waterpark, dan Bintan
Indrasakti Bay Waterpark merupakan contoh wisata air modern di Tanjungpinang dan Batam.
Tanjungpinang juga memiliki Tepi Laut yang merupakan waterfront city dan Taman Rekreasi
Hanaria. Batam memiliki daerah Golden King atau Golden Prawn di Bengkong yang memiliki
replika kapal Laksamana Cheng Ho, restoran, miniatur Indonesia, taman bermain, dan lainnya.
Kepulauan Anambas memiliki sebuah waterfront city bernama Semen Panjang. Wisata kehidupan
malam dapat dirasakan di Tanjungpinang dengan mengunjungi DOPE yang merupakan Pub, Bar,
dan pusat hiburan malam di Tanjungpinang. Di sekeliling DOPE, terdapat kawasan Rimba Jaya
atau Pinang Marina yang memiliki bazar, pasar malam, akau (foodcourt), swalayan, taman
bermain, karaoke, lapangan futsal, dan lainnya.
Table 2.1
Daftar Tempat Pariwisata Di Bumi Sari Natar Kepulauan
Riau, Indonesia Berdasarkan Kabupaten/Kota.
Pariwisata telah menjadi sektor prioritas dalam pembangunan perekonomian Indonesia khususnya
di Provinsi Kepulauan Riau. Pariwisata diharapkan dapat menjadi penggerak utama dalam
mempercepat pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kepulauan Riau melaluii penciptaan lapangan
pekerjaan dan kesempatan berusaha, penerimaan devisa, serta pembangunan infrastruktur. selain itu,
pariwisata juga dapat digunakan untuk memperkenalkan identitas dan kebudayaan Provinsi
Kepulauan Riau. Untuk itu pengembangan pariwisata akan terus di lanjutkan dan ditingkatkan
melalui perluasan dan pemanfaatan sumber serta potensi pariwisata daerah.
Pariwisata sebagai salah satu komoditi ekspor yang tidak dapat dilihat secara nyata, terus
meningkat perannya dalam perekonomian daerah. Dalam mengembangkan pariwisata Provinsi Kepri
sangat diperlukan program terarah dan tepat dalam rangka meningkatkan jumlah kedatangan
wisatawan. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kegiatan pemasaran dan perbaikan dari
berbagai fasilitas yang diperlukan wisatawan.
Kepri memiliki potensi yang cukup besar dalam industri pariwisata yang didukung dengan
kedekatan jarak dari Singapura dan Malaysia. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepri pada tahun 2019 mencapai
2,86 juta orang. Kunjungan wisman ke Kepri bahkan sudah melampaui kunjungan wisman ke
Provinsi DKI Jakarta dan membuat Kepri menjadi pintu masuk wisman terbesar kedua setelah
Provinsi Bali. Kunjungan wisman tersebut setidaknya turut menopang kinerja 3 (tiga) Lapangan
Usaha pada PDRB yakni LU Transportasi dan Pergudangan, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum, serta LU Perdagangan Besar dan Eceran.
Seperti yang dijelaskan di atas bahwa Provinsi Kepulauan Riau memiliki potensi untuk berkembang
pada sektor pariwisata sebagain salah satu factor pertumbuhan pembangunan ekonomi di Kepri. Hal
ini dapat dilihat dari Gambar 2.2 tentang jumlah kunjungan wisatawan ke Kepri dari tahun 2015
hingga tahun 2019 mengalami peningkatan yang sangat stabil dari tahun ketahun. Sektor pariwisata
bisa dengan cepat menghasilkan devisa pada suatu daerah dibandingkan dengan sektor lainnya.
Pariwisata sebagai invisible exsport yang secara harfiah berarti eksport tidak nyata, karena memang
tidak ada barang atau komoditi yang dikirim keluar negeri (Yoeti,2008). Devisa yang diperoleh
dengan menarik wisatawan datang berkunjung pada suatu negara tujuan dari wisata. Selanjutnya
wisatawan akan membelanjakan uang ( tourism expenditure) umtuk semua kebutuhan dan keinginan
selama tinggal di negara tujuan wisata ( Yoeti, 2008).
Berdasarkan Pusat Statistik (BPS) bahwa Konstribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan
pembangunan di Provinsi kepri menempatkan posisi ke 2 besar setelah Bali yaitu sebesar 12,48%
terlihat pada gambar dibawah ini
Gambar 2.3
Sumber : BPS Indonesia, BPS Bali, BPS Kepri, BPS Jakarta
Dari gambar 2.3 diatas dapat di simpulkan bahwa sektor pariwisata juga ikut berperan sebagai
pertumbuhan pembangunan ekonomi di Indonesia khususnya di Provinsi Kepri sebagai kontribusi di
sektor pariwisata untuk pertumbuhan perekonomian. Apabila sektor pariwisata terus dikembangkan
di daerah Kepri secara tidak langsung bisa mengurangi tingkat pengangguran dan membuka lapangan
pekerjaan di sektor pariwisata, sumber daya manusia (SDM) berperan aktif dalam berlangsungnya
pariwisata di suatu daerah tersebut. Dengan adanya pariwisata juga bisa menambahkan devisa suatu
daerah tersebut dengan terjadinya berbagai transaksi yang dilakukan oleh para wisatawan di tempat
tujuan wisata. Selain itu, lama menginapnya para wisatawan ke tempat wisata tujuan juga ikut
mempengaruhi tingkat pertumbuhan perekonomian, dikarenakan semakin lamanya wisatawan
menginap di tempat wisata tersebut, akan semakin banyak pula transaksi yang terjadi seperti
pembayaran kamar penginapan, mengkonsumsi berbagai fasilitas yang ada di tempat wisata, bahkan
membeli mata uang negara yang bersangkutan tempat tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara.
Untuk mengurangi potensi peningkatan kasus COVID-19 dari luar negeri, Pemerintah
Indonesia juga menerapkan kebijakan pembatasan perjalanan dan kunjungan antar negara. Pada
20 Maret 2020, Pemerintah Indonesia menghimbau seluruh warga negara untuk mengurangi
perjalanan non-essential ke luar negeri dan membatasi kunjungan ke Indonesia dengan
menerapkan penangguhan Bebas Visa Kunjungan (BVK), Visa Kunjungan Saat Kedatangan
(Visa on Arrival) dan Bebas Visa. Diplomatik/Dinas serta menolak kunjungan dengan riwayat
perjalanan dari Tiongkok, beberapa wilayah di Korea Selatan, serta Iran, Italia, Vatikan, Spanyol,
Perancis, Jerman, Swiss, Inggris dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
Meluasnya penyebaran COVID-19 serta penerapan kebijakan pembatasan perjalanan dan
kunjungan antar negara berdampak pada kinerja pariwisata Kepri dimana jumlah kedatangan
(arrival) penumpang internasional melalui transportasi udara dan laut mengalami penurunan yang
signifikan sejak Februari 2020. Kondisi tersebut direspon oleh pelaku usaha dengan melakukan
penyesuaian rute dan jadwal penerbangan/penyeberangan internasional ke Kepri. Dari sisi
penerbangan internasional, penerbangan dari Shenzhen dan Xian (Tiongkok) ke Batam
dihentikan sementara sejak 27 Januari 2020 seiring dengan penerapan lockdown pada beberapa
wilayah di Tiongkok. Selain itu, penerbangan dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Batam juga
dihentikan sementara sejak 17 Maret 2020 seiring dengan dimulainya Movement Control Order
(MCO) di Malaysia. Sementara itu dari sisi penyeberangan internasional, terjadi penurunan
frekuensi penyeberangan ferry internasional untuk rute Singapura – Kepri dan Johor Bahru
(Malaysia) – Kepri secara signifikan, dari 140 kali per hari menjadi 5 kali per hari. Hal tersebut
berdampak signifikan terhadap jumlah kedatangan penumpang internasional (melalui transportasi
udara dan laut) yang terkontraksi sebesar -33,41% (yoy) pada Februari 2020 dan lebih rendah
pada Maret 2020 yang terkontraksi sebesar -58,87% (yoy).
Seiring penurunan jumlah kedatangan penumpang internasional, kunjungan wisman ke
Kepri sejak Februari 2020 tercatat mengalami penurunan dan semakin rendah pada Maret 2020.
Pada Februari 2020, kunjungan wisman ke Kepri terkontraksi sebesar -46,63% (yoy) dan
berlanjut pada Maret 2020 yang terkontraksi sebesar -79,35% (yoy). Berdasarkan negara asal
wisman, penurunan kunjungan wisman ke Kepri bersumber dari penurunan kunjungan wisman
asal Singapura, Malaysia dan Tiongkok yang pada Maret 2020 terkontraksi masingmasing
sebesar -80,21% (yoy), -75,02% (yoy) dan -99,37% (yoy).
1
Sumber: Disnakerstrans Provinsi Kepri (awal april 2020)
2) Penghentian sementara rute internasional Malaysia dan Tiongkok, pengurangan jadwal
penyeberangan internasional yang cukup signifikan sejak Maret 2020, serta terhentinya aktivitas
cruise tourism ke Bintan (Genting Dream Cruise & Royal Carribean); serta
3) Penundaan beberapa event pariwisata Kepri yang termasuk dalam Calendar of Event
Wonderful Indonesia Kementerian Pariwisata RI tahun 2020 seperti Tour de Bintan, Festival
Pulau Penyengat, dan Bintan Triathlon dimana event tersebut merupakan cross-border event
dengan tingkat partisipasi wisman yang cukup tinggi.
PINTU
2015 2016 2017 2018 2019 2020*
MASUK
1,54
Batam 5,818 1,432,472 1,564,717 1,887,284 1,947,943 303,547
30
Bintan 4,010 305,404 371,592 522,399 634,735 63,933
9
Tanjungpinang 1,179 93,249 117,882 140,603 169,364 18,395
9
Karimun 6,666 89,107 85,771 84,718 112,753 21,531
TOTAL
2,037,673 1,920,232 2,139,962 2,635,004 2,864,795 407,406
Table 2.3
Berdasarkan data pada table diatas dijelaskan bahwa jumlah kunjungan wisman ke Kepri
dari tahun 2015 sebesar 2.037,673 hingga tahun 2019 sebesar 2,635,004 terjadi peningkatan
sebesar 597,331, peningkatan tersebut terjadi sebelum memasuki masa pandemic covid 19 yang
artinya pertumbuhan pembangunan ekonomi pada sektor pariwisata pada periode tersebut
berjalan dengan sangat baik. Namun munculnya wabah covid 19 secara global yang
menyebabkan segala jenis kegiatan perekonomian terhambat bahkan terhenti, berdampak pula
pada pertumbuhan pembangunan perekonomian di Provinsi Kepulauan Riau pada sektor
Pariwisata. Berdasarkan dari data tersebut pada tahun 2020 jumlah kunjungan wisman ke
Kepulauan Riau menurun dengan sangat drastis menjadi 407,406 atau sekitar 4,1% sehingga
berdampak buruk pada pertumbuhan pembangunan perekonomian Provinsi Kepri. Kurangnya
jumlah wisatawan yang masuk ke Kepulauan Riau secara tidak langsung mengurangi jumlah
pemasukan devisa daerah dan kontribusi perekonomian pada sektor pariwisata menjadi menurun
akibat adanya wabah covid 19.
.
Bab III
Penutup
Kesimpulan
Potensi wisata yang berkembang dan menjadi andalan di Kepulauan Riau pada
saat ini adalah wisata sejarah, budaya dan rekreasi yang berpusat di berbagai kota dan kabupaten yang
ada di Kepulauan riau. Jenis wisata ini dominan dipilih dan menjadi daya tarik wisatawan dari luar negeri
maupun luar daerah untuk datang berkunjung. Di samping itu melihat kondisi geografisnya yang
merupakan wilayah perairan dan kepulauan maka wisata bahari dan alam merupakan potensi wisata
yang juga dapat dikembangkan.
A. Pembangunan sektor perhotelan dan restoran dengan taraf kualitas pelayanan yang
lebih tinggi
kerajinan, souvenir dan barang-barang cendera mata yang memiliki karakter unik sehingga dapat
menjadi alat yang efektif dalam penciptaan
C. Pembangunan shopping center sebagai bentuk usaha pelayanan pariwisata dan
E. Pembinaan dan pengelolaan budaya yang dapat dikembangkan sebagai potensi daya tarik wisata yang
bersifat non-fisik
Pada kenyataannya pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan terbesar bagi pemerintah daerah
maupun pusat , namun pada saat ini dengan terjadinya wabah covid-19 yang mengakibatkan penurunan
pengunjung terhadap sektor pariwisata sehingga berdampak terhadap penghasilan pendapatan
pariwisata yang sangat menurun drastis , dan itu terjadi di Kepulauan riau yang merupakan salah satu
daerah yang terdampak terhadap covid-19.