Karakterisasi Pektin Dari Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea Canephora Pierre Ex A.Froehner) Dalam Pembuatan Cangkang Kapsul Keras
Karakterisasi Pektin Dari Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea Canephora Pierre Ex A.Froehner) Dalam Pembuatan Cangkang Kapsul Keras
Karakterisasi Pektin Dari Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea Canephora Pierre Ex A.Froehner) Dalam Pembuatan Cangkang Kapsul Keras
Abstract. Pectin is a complex polysaccharide with its main component, D-galacturonic acid. Pectin
compounds can be used as alternative ingredients for gelatin in the manufacture of hard capsule shells.
This study aims to utilize pectin from robusta coffee fruit peel by characterizing and formulating in order to
make hard capsule shells that meet the standards. The research steps include extraction of pectin
compounds, pectin characterization, optimization of capsule shell formulas, capsule shell molding by
dipping method and evaluation of capsule shells. The extraction process of robusta coffee peel pectin was
carried out using reflux method with water solvent acidified with the addition of citric acid at pH 3 with a
ratio of 1:18 which resulted in a yield of 6.63%. Then characterization was carried out so that the water
content of 5.18%, ash content of 3.03%, equivalent weight of 808.27 mg, methoxyl content of 5.49%,
galacturonic acid level 52.27%, degree of esterification of 59.60%, viscosity 16 cPs and pH 3.07. The best
capsule shell formulation was found in formula F3 with a pectin concentration of 0.78%, carrageenan
5.00% and aquadest 94.22%. The capsule shells obtained had specifications of capsule weight of 50.4 mg,
capsule length of 22.39 mm, body diameter of 7.58 mm, cap diameter of 7.66 mm with a disintegration
time of at least 10 minutes 2 seconds.
Keywords: robusta coffee fruit peel, pectin, characterization, hard capsule shell
Abstrak. Pektin merupakan polisakarida kompleks dengan komponen utamanya yaitu asam D-
galakturonat. Senyawa pektin dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti gelatin dalam pembuatan
cangkang kapsul keras. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan pektin dari kulit buah kopi robusta
dengan mengkarakterisasi serta memformulasi sehingga mendapatkan cangkang kapsul keras yang sesuai
dengan standar. Tahapan penelitian ini meliputi ekstraksi senyawa pektin, karakterisasi pektin, optimasi
formula cangkang kapsul, pencetakan cangkang kapsul dengan metode celup dan evaluasi cangkang
kapsul. Proses ekstraksi pektin kulit buah kopi robusta dilakukan menggunakan metode refluks dengan
pelarut air yang diasamkan dengan penambahan asam sitrat pada pH 3 dengan perbandingan 1:18 yang
menghasilkan rendemen sebesar 6,63%. Selanjutnya dilakukan karakterisasi sehingga diperoleh hasil kadar
air 5,18%, kadar abu 3,03%, berat ekivalen 808,27 mg, kadar metoksil 5,49%, kadar asam galakturonat
52,27%, derajat esterifikasi 59,60%, viskositas 16 cPs dan pH 3,07. Formulasi cangkang kapsul terbaik
terdapat pada formula F3 dengan konsentrasi pektin 0,78%, karagenan 5,00% dan aquades 94,22%.
Cangkang kapsul yang diperoleh memiliki spesifikasi berat kapsul 50,4 mg, panjang kapsul 22,39 mm,
diameter badan 7,58 mm, diameter tutup 7,66 mm dengan waktu hancur yang paling lama 10 menit 2 detik.
Kata Kunci: kulit buah kopi robusta, pektin, karakterisasi, cangkang kapsul keras
781
782 | Salma Shofa Khairunnisa, et al.
dinding sel primer pada tanaman kulit bagian luar (eksokarp), lapisan
(Rosida, 2018:4 ; Rowe, et. al., daging (mesokarp), dan lapisan kulit
2009:478). tanduk (endokarp) yang mengandung
Menurut Farmakope Indonesia karbohidrat (35%), protein (5,2%), fiber
Edisi V (2014:990) Pektin memiliki (30,8%), pektin (6,5%) dan mineral
bentuk serbuk kasar atau halus yang (10,7%) sedangkan bagian mucilage
berwarna putih kekuningan, hampir tidak mengandung air (84,2%), protein (8,9%),
berbau dan memiliki rasa musilago. gula (4,1 %) dan abu (0,7%). Kulit biji
Pektin hampir larut sempurna dalam 20 kopi juga mengandung beberapa
bagian air dengan membentuk cairan senyawa metabolit sekunder seperti
kental, opalesen, larutan koloidal yang kafein (1,5-2,6%) dan golongan
mudah dituang dan bersifat asam polifenol. Dari beberapa penelitian,
terhadap lakmus. Pektin praktis tidak senyawa polifenol tersebut adalah flavan-
larut dalam etanol atau pelarut organik 3-ol, asam hidroksinamat, flavonol,
lainnya. antosianidin, katekin, epikatekin, rutin,
Menurut Ciriminna et. al tanin, asam ferulat (Harahap, 2017:202)
(2015:4), pektin secara tradisional sering Ekstraksi pektin merupakan
digunakan dalam produksi selai dan jeli proses penarikan senyawa pektin dari sel
buah. Pektin dapat menghambat dalam jaringan tanaman.Senyawa pektin
pembetukan cairan di permukaan, dan dapat larut dalam berbagai macam
memastikan pemerataan buah di produk. pelarut seperti air, beberapa senyawa
Pektin juga sering digunakan oleh organik, senyawa asam dan basa. Saat
industri gula-gula dan untuk produksi proses ekstraksi terjadi perubahan
yogurt dan jus buah. Pektin juga protopektin menjadi senyawa pektin
merupakan hidrokoloid bioaktif yang yang diakibatkan oleh adanya hidrolisis
baik dan aman yang semakin banyak dengan bantuan pemanasan dalam
digunakan dalam kosmetik dan suasana asam, pada suhu dan lama waktu
kesehatan. Penggunaan pektin selain ekstraksi tertentu. Jika proses hidrolisis
untuk tekstur alami pada salep, minyak diteruskan lebih lama maka senyawa
dan kirim, juga dapat digunakan dalam pektin akan berubah menjadi asam pektat
kosmetik dan produk perawatan pribadi (Nurhikmat, 2003).
sebagai pengental dan penstabil untuk Ekstraksi pektin dalam suasana
produk sampo, lotion dan tonik rambut. asam merupakan cara yang paling umum
Menurut International Pectin dilakukan karena dapat mengurangi
Producers Association (2001) standar terjadinya kerusakan pektin. Untuk
mutu pektin meliputi aspek berikut ini : memperoleh hasil ekstraksi yang
maksimal diperlukan adanya pengaturan
Tabel 1. Standar Mutu Pektin
tingkat keasaman (pH), suhu dan waktu
Faktor Mutu Kandungan ekstraksi (Nurhikmat, 2003).
Kekuatan gel Min. 150 grade
Kandungan metoksil :
Pektin metoksil tinggi >7,12% C. Hasil Penelitian dan
Pektin metoksil rendah 2,5 - 7,12% Pembahasan
Kadar asam galakturonat Min. 35%
Susut pengeringan Maks. 12% Determinasi bahan
Kadar abu Maks. 10%
Kadar air Maks. 10%
Determinasi ini bertujuan untuk
Derajat esterifikasi : mengetahui kebenaran bahan atau
Pektin ester tinggi Min. 50% identitas bahan yang akan digunakan,
Pektin ester rendah Maks. 50%
Bilangan asetil 0,15 - 0,45%
apakah bahan tersebut sesuai dengan
Berat ekivalen yang diinginkan untuk penelitian. Hasil
Biji kopi tersusun 600
dari-800 mg
lapisan
determinasi menunjukkan bahwa bahan
Farmasi
784 | Salma Shofa Khairunnisa, et al.
Farmasi
786 | Salma Shofa Khairunnisa, et al.
Farmasi
788 | Salma Shofa Khairunnisa, et al.