Karakterisasi Pektin Dari Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea Canephora Pierre Ex A.Froehner) Dalam Pembuatan Cangkang Kapsul Keras

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Prosiding Farmasi ISSN: 2460-6472

Karakterisasi Pektin dari Kulit Buah Kopi Robusta (Coffea canephora


Pierre ex A.Froehner) dalam Pembuatan Cangkang Kapsul Keras
Characterization of Pektin from Robusta Coffee Fruit Peel (Coffea canephora Pierre ex
A.Froehner) In The Manufacture of Hard Capsule Shell
1
Salma Shofa Khairunnisa, 2Diar Herawati, 3Amir Musadad Miftah
1,2,3
Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Bandung,
Jl. Tamansari No.1 Bandung 40116
email: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstract. Pectin is a complex polysaccharide with its main component, D-galacturonic acid. Pectin
compounds can be used as alternative ingredients for gelatin in the manufacture of hard capsule shells.
This study aims to utilize pectin from robusta coffee fruit peel by characterizing and formulating in order to
make hard capsule shells that meet the standards. The research steps include extraction of pectin
compounds, pectin characterization, optimization of capsule shell formulas, capsule shell molding by
dipping method and evaluation of capsule shells. The extraction process of robusta coffee peel pectin was
carried out using reflux method with water solvent acidified with the addition of citric acid at pH 3 with a
ratio of 1:18 which resulted in a yield of 6.63%. Then characterization was carried out so that the water
content of 5.18%, ash content of 3.03%, equivalent weight of 808.27 mg, methoxyl content of 5.49%,
galacturonic acid level 52.27%, degree of esterification of 59.60%, viscosity 16 cPs and pH 3.07. The best
capsule shell formulation was found in formula F3 with a pectin concentration of 0.78%, carrageenan
5.00% and aquadest 94.22%. The capsule shells obtained had specifications of capsule weight of 50.4 mg,
capsule length of 22.39 mm, body diameter of 7.58 mm, cap diameter of 7.66 mm with a disintegration
time of at least 10 minutes 2 seconds.
Keywords: robusta coffee fruit peel, pectin, characterization, hard capsule shell

Abstrak. Pektin merupakan polisakarida kompleks dengan komponen utamanya yaitu asam D-
galakturonat. Senyawa pektin dapat digunakan sebagai bahan alternatif pengganti gelatin dalam pembuatan
cangkang kapsul keras. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan pektin dari kulit buah kopi robusta
dengan mengkarakterisasi serta memformulasi sehingga mendapatkan cangkang kapsul keras yang sesuai
dengan standar. Tahapan penelitian ini meliputi ekstraksi senyawa pektin, karakterisasi pektin, optimasi
formula cangkang kapsul, pencetakan cangkang kapsul dengan metode celup dan evaluasi cangkang
kapsul. Proses ekstraksi pektin kulit buah kopi robusta dilakukan menggunakan metode refluks dengan
pelarut air yang diasamkan dengan penambahan asam sitrat pada pH 3 dengan perbandingan 1:18 yang
menghasilkan rendemen sebesar 6,63%. Selanjutnya dilakukan karakterisasi sehingga diperoleh hasil kadar
air 5,18%, kadar abu 3,03%, berat ekivalen 808,27 mg, kadar metoksil 5,49%, kadar asam galakturonat
52,27%, derajat esterifikasi 59,60%, viskositas 16 cPs dan pH 3,07. Formulasi cangkang kapsul terbaik
terdapat pada formula F3 dengan konsentrasi pektin 0,78%, karagenan 5,00% dan aquades 94,22%.
Cangkang kapsul yang diperoleh memiliki spesifikasi berat kapsul 50,4 mg, panjang kapsul 22,39 mm,
diameter badan 7,58 mm, diameter tutup 7,66 mm dengan waktu hancur yang paling lama 10 menit 2 detik.
Kata Kunci: kulit buah kopi robusta, pektin, karakterisasi, cangkang kapsul keras

A. Pendahuluan Kapsul bersifat inert dan dapat menjaga


stabilitas obat dari faktor pengaruh
Kapsul merupakan salah satu
lingkungan sekitarnya, selain itu dapat
jenis sediaan obat yang sering
membuat penampilan obat menjadi lebih
dikonsumsi oleh masyarakat setelah
menarik. Umumnya cangkang kapsul
tablet. Sediaan kapsul lebih disenangi
terbuat dari gelatin, tetapi dapat juga
karena mudah untuk dikonsumsi juga
terbuat dari pati atau bahan lain yang
dapat menutupi rasa dan aroma yang
tidak enak sehingga dapat memberi sesuai (Kemenkes RI, 2014:44).
Gelatin dikenal sebagai bahan
kenyamanan dalam penggunaan obat.
dasar untuk pembuatan kapsul. Gelatin

781
782 | Salma Shofa Khairunnisa, et al.

merupakan protein yang diperoleh dari dengan mengurangi produksi limbah


hidrolisis parsial kolagen dari kulit, melalui tindakan pencegahan,
jaringan ikat putih dan tulang hewan. pengurangan, daur ulang dan
Sumber utama gelatin yang banyak penggunaan kembali (United Nations).
digunakan berasal dari kulit dan tulang Melihat banyaknya limbah kopi
sapi atau babi. Bahan tersebut yang dihasilkan dari proses pengolahan
menimbulkan masalah khususnya untuk biji kopi, maka dalam penelitian ini
negara yang mayoritas penduduknya bertujuan untuk memanfaatkan limbah
muslim seperti Indonesia. Karena hal kulit buah kopi robusta sebagai sumber
tersebut, maka diperlukan bahan baku pektin dengan mengkarakterisasi serta
alternatif yang melimpah, murah dan dapat diformulasikan sebagai bahan
halal (Rachmania, dkk., 2013:19). baku alternatif pengganti gelatin dalam
Salah satu bahan yang dapat pembuatan cangkang kapsul keras yang
digunakan untuk menggantikan sesuai dengan standar. Selain itu limbah
penggunaan gelatin adalah pektin. kulit buah kopi robusta juga dapat
Pektin merupakan polimer alam berupa dijadikan sebagai produk baru yang
polisakarida kompleks dengan aman dan memiliki nilai ekonomis lebih
komponen utama asam D-galakturonat. tinggi serta dapat mengurangi
Pektin banyak terdapat pada kulit buah- pencemaran lingkungan.
buahan, dimana selama ini dapat
diketahui bahwa kulit buah-buahan B. Landasan Teori
hanya dibuang begitu saja sehingga
masih kurang termanfaatkan (Rosida, Kapsul merupakan salah satu
2018:6). Struktur pektin yang berupa sediaan padat yang digunakan untuk
polimer sebenarnya dapat dimanfaatkan membungkus obat di dalam cangkang
sebagai bahan pengganti gelatin yang keras atau lunak yang dapat larut.
berpotensi sebagai bahan pembuatan Umumnya bahan yang digunakan untuk
cangkang kapsul keras (Tharfi, dkk., membuat cangkang kapsul adalah
2018). gelatin, tetapi dapat juga terbuat dari pati
Kulit buah kopi dapat dijadikan atau bahan lain yang sesuai. Cangkang
sebagai salah satu sumber pektin. Saat kapsul keras terdapat dalam berbagai
ini budidaya tanaman kopi di Indonesia macam ukuran, dari ukuran yang paling
sebagian besar adalah kopi robusta yang kecil hingga yang paling besar.
mencapai sekitar 90% dan sisanya kopi (Kementrian Kesehatan RI, 2014:44).
arabika (Rahardjo, 2012:12). Menurut
data statistik, pada tahun 2010 produksi
biji kopi di Indonesia mencapai 684.076
ton dan menghasilkan kulit buah kopi
kurang lebih 1.700.000 ton (Diniyah, Gambar 1. Struktur Pektin
2013:73).
Pemanfaatan limbah ini juga Pektin merupakan polimer
merupakan salah satu tujuan yang ada polisakarida kompleks dari asam D-
pada Sustainable Development Goals galakturonat yang dihubungkan oleh
(SDGs) dalam upaya melestarikan ikatan -1,4 glikosidik yang memiliki
lingkungan. Pada tujuan ke-12 yaitu bobot molekul tinggi sebesar 30.000 –
konsumsi dan produksi yang 100.000. Pektin merupakan senyawa
bertanggungjawab untuk memastikan yang berfungsi sebagai gelling agent,
pola konsumsi dan produksi yang merupakan suatu komponen serat yang
berkelanjutan yaitu salah satu caranya terdapat pada lapisan lamella tengah atau

Volume 5, No. 2, Tahun 2019


Karakterisasi Pektin dari Kulit Buah Kopi Robusta... | 783

dinding sel primer pada tanaman kulit bagian luar (eksokarp), lapisan
(Rosida, 2018:4 ; Rowe, et. al., daging (mesokarp), dan lapisan kulit
2009:478). tanduk (endokarp) yang mengandung
Menurut Farmakope Indonesia karbohidrat (35%), protein (5,2%), fiber
Edisi V (2014:990) Pektin memiliki (30,8%), pektin (6,5%) dan mineral
bentuk serbuk kasar atau halus yang (10,7%) sedangkan bagian mucilage
berwarna putih kekuningan, hampir tidak mengandung air (84,2%), protein (8,9%),
berbau dan memiliki rasa musilago. gula (4,1 %) dan abu (0,7%). Kulit biji
Pektin hampir larut sempurna dalam 20 kopi juga mengandung beberapa
bagian air dengan membentuk cairan senyawa metabolit sekunder seperti
kental, opalesen, larutan koloidal yang kafein (1,5-2,6%) dan golongan
mudah dituang dan bersifat asam polifenol. Dari beberapa penelitian,
terhadap lakmus. Pektin praktis tidak senyawa polifenol tersebut adalah flavan-
larut dalam etanol atau pelarut organik 3-ol, asam hidroksinamat, flavonol,
lainnya. antosianidin, katekin, epikatekin, rutin,
Menurut Ciriminna et. al tanin, asam ferulat (Harahap, 2017:202)
(2015:4), pektin secara tradisional sering Ekstraksi pektin merupakan
digunakan dalam produksi selai dan jeli proses penarikan senyawa pektin dari sel
buah. Pektin dapat menghambat dalam jaringan tanaman.Senyawa pektin
pembetukan cairan di permukaan, dan dapat larut dalam berbagai macam
memastikan pemerataan buah di produk. pelarut seperti air, beberapa senyawa
Pektin juga sering digunakan oleh organik, senyawa asam dan basa. Saat
industri gula-gula dan untuk produksi proses ekstraksi terjadi perubahan
yogurt dan jus buah. Pektin juga protopektin menjadi senyawa pektin
merupakan hidrokoloid bioaktif yang yang diakibatkan oleh adanya hidrolisis
baik dan aman yang semakin banyak dengan bantuan pemanasan dalam
digunakan dalam kosmetik dan suasana asam, pada suhu dan lama waktu
kesehatan. Penggunaan pektin selain ekstraksi tertentu. Jika proses hidrolisis
untuk tekstur alami pada salep, minyak diteruskan lebih lama maka senyawa
dan kirim, juga dapat digunakan dalam pektin akan berubah menjadi asam pektat
kosmetik dan produk perawatan pribadi (Nurhikmat, 2003).
sebagai pengental dan penstabil untuk Ekstraksi pektin dalam suasana
produk sampo, lotion dan tonik rambut. asam merupakan cara yang paling umum
Menurut International Pectin dilakukan karena dapat mengurangi
Producers Association (2001) standar terjadinya kerusakan pektin. Untuk
mutu pektin meliputi aspek berikut ini : memperoleh hasil ekstraksi yang
maksimal diperlukan adanya pengaturan
Tabel 1. Standar Mutu Pektin
tingkat keasaman (pH), suhu dan waktu
Faktor Mutu Kandungan ekstraksi (Nurhikmat, 2003).
Kekuatan gel Min. 150 grade
Kandungan metoksil :
Pektin metoksil tinggi >7,12% C. Hasil Penelitian dan
Pektin metoksil rendah 2,5 - 7,12% Pembahasan
Kadar asam galakturonat Min. 35%
Susut pengeringan Maks. 12% Determinasi bahan
Kadar abu Maks. 10%
Kadar air Maks. 10%
Determinasi ini bertujuan untuk
Derajat esterifikasi : mengetahui kebenaran bahan atau
Pektin ester tinggi Min. 50% identitas bahan yang akan digunakan,
Pektin ester rendah Maks. 50%
Bilangan asetil 0,15 - 0,45%
apakah bahan tersebut sesuai dengan
Berat ekivalen yang diinginkan untuk penelitian. Hasil
Biji kopi tersusun 600
dari-800 mg
lapisan
determinasi menunjukkan bahwa bahan
Farmasi
784 | Salma Shofa Khairunnisa, et al.

yang digunakan adalah tanaman kopi membentuk gel (Meilina, 2011:3;


robusta dengan nama Coffea canephora Prasetyowati, dkk., 2009).
Pierre ex A.Froehner dengan sinonim Pencucian pektin menggunakan
Coffea robusta L.Linden. etanol 96% agar pektin terbebas dari
senyawa lain dan mengikat sisa-sisa
Ekstraksi pektin kulit buah kopi pelarut asam yang masih terbawa dari
robusta proses pengendapan. Pektin dikeringkan
Proses ekstraksi senyawa pektin dalam oven dengan suhu 40C agar
dari kulit buah kopi robusta dilakukan pektin tidak mengalami degradasi.
dengan metode refluks menggunakan Pengeringan dilakukan untuk
pelarut aquades dengan penambahan menguapkan sisa pelarut organik
asam sitrat pada pH 3 pada suhu 80- sehingga menghasilkan pektin kering
90C dengan waktu ekstraksi 150 (Susilowati, 2013). Hasil rendemen
menit. Dengan adanya pengasaman dan pektin yang diperoleh yaitu sebanyak
pemanasan menyebabkan terjadinya 6,63%.
perubahan dari protopektin menjadi
senyawa pektin karena adanya proses Karakterisasi pektin
hidrolisis (Nurhikmat, 2003). Pelepasan Uji organoleptis digunakan untuk
ion H+ yang berasal dari asam selain mendeskripsikan bentuk, warna dan bau
berfungsi untuk memecah ikatan dari pektin kering yang diperoleh
protopektin dengan senyawa lain yang menggunakan panca indera, sehingga
terdapat dalam dinding sel juga diperoleh data yang objektif. Hasil dari
menggabungkan satu molekul pektin uji organoleptis menunjukkan bahwa
dengan molekul pektin lainnya pektin memliki bentuk berupa serbuk,
(Ristianingsih, 2014:33). berwarna coklat dengan bau yang khas.
Suhu tinggi dapat meningkatkan Nilai pH dapat mempengaruhi
rendemen pektin karena dapat sifat-sifat lainnya seperti viskositas dan
membantu difusi pelarut ke dalam pengaplikasian pektin dalam produk.
jaringan tanaman dan dapat Nilai pH dari larutan pektin yaitu
meningkatkan aktivitas pelarut dalam sebesar 3,070. Larutan pektin stabil
menghidrolisis senyawa pektin yang pada pH 2,0-4,0 maka hasil penetapan
umumnya terdapat pada sel primer, pH larutan pektin menunjukkan bahwa
terutama yang ada di bagian lamella nilai tersebut sesuai dengan rentang pH
tengah (Budiyanto, dkk., 2008). pektin yang stabil (Tharfi, 2018).
Pengendapan pektin dilakukan Nilai viskositas dari larutan pektin
dengan menambahkan etanol 96% yang kulit buah kopi robusta dengan
ditambah HCl pekat bertujuan untuk konsentrasi 1% pada suhu 25C yaitu
memperoleh pektin yang murni dengan sebesar 16 cPs. Viskositas merupakan
memisahkan pektin dari larutannya. gamabaran kekuatan gel yang bisa
Etanol 96% bersifat sebagai terbentuk dari pektin. Semakin rendah
pendehidroksi sehingga keseimbangan suhu nilai viskositas akan meningkat
antara air dan pektin akan terganggu begitu juga sebaliknya suhu meningkat
sehingga pektin akan mengendap serta maka nilai viskositas akan turun
untuk meningkatkan banyaknya gugus (Suptijah, 2012).
karboksil yang teresterifikasi. Semakin Penentuan kadar air merupakan
banyak gugus karboksil yang hal penting yang harus dilakukan karena
teresterifiksasi maka akan membuat banyaknya pengaruh yang dapat
pektin tersebut menjadi mudah untuk ditimbulkan oleh adanya air yang
terikat. Hasil pengujian kadar air pektin

Volume 5, No. 2, Tahun 2019


Karakterisasi Pektin dari Kulit Buah Kopi Robusta... | 785

kulit buah kopi robusta didapatkan ke dalam pektin bermetoksil rendah


sebesar 5,18%, sehingga nilai kadar air (Febriyanti, dkk. 2018:68).
yang diperoleh memenuhi standar mutu Kadar asam galakturonat
pektin (IPPA, 2001). menunjukkan tingkat kemurnian pektin,
Penentuan kadar abu untuk semakin tinggi kadar asam galakturonat
mengetahui kandungan komponen yang maka semakin tinggi juga kemurnian
tidak mudah menguap yang tetap pektin yang diperoleh. Menurut IPPA
tinggal pada pembakaran dan pemijaran (International Pectins Producers
senyawa organik (Nurilmala, 2006). Association) kadar asam galakturonat
Hasil kadar abu total pektin kulit buah yang ditetapkan minimal sebesar 35%.
kopi robusta dalam penelitian ini Hasil penetapan kadar asam
sebesar 3,03% dan kadar abu tidak larut galakturonat pektin kulit buah kopi
asam sebesar 1,39%. Nilai tersebut robusta yaitu 57,62%. Dari hasil
memenuhi persyaratan dari standar tersebut maka pektin yang dihasilkan
mutu IPPA (International Pectins memenuhi standar mutu yang telah
Producers Association) bahwa kadar ditetapkan, hal ini terjadi karena reaksi
abu total maksimal 10%. hidrolisis protopektin menjadi pektin
Berat ekivalen pada pektin yang komponen dasarnya adalah asam
merupakan jumlah asam galakturonat D-galakturonat (Febriyanti, dkk.,
bebas yang tidak teresterifikasi. Berat 2018:63).
ekivalen pektin kulit buah kopi robusta Darajat esterifikasi merupakan
dalam penelitian ini sebesar 808,27 mg. persentase gugus karboksil yang
Standar mutu berat ekivalen dari IPPA teresterifikasi. Dalam penelitian ini
(International Pectins Producers diperoleh hasil derajat esterifikasi
Association) yaitu 600-800 mg. Hasil pektin kulit buah kopi robusta sebesar
berat ekivalen pektin kulit buah kopi 59,6% yang berarti pektin tersebut
robusta tidak memenuhi syarat karena termasuk ke dalam pektin yang
sedikit melebihi dari standar yang memiliki kadar ester tinggi dan
ditentukan. Hal ini dapat terjadi karena memenuhi standar mutu pektin dari
pada proses ekstraksi dengan suhu dan IPPA (International Pectins Producers
lama waktu ekstraksi tersebut kulit buah Association) (2001).
kopi robusta masih banyak mengandung
protopektin yang dihidrolisis menjadi Optimasi pembuatan larutan
pektin, dan gugus karboksilnya telah cangkang kapsul keras
mengalami esterifikasi sehingga jumlah Pembuatan larutan cangkang
gugus asam yang dimiliki rendah. kapsul yang terbuat dari pektin kulit
Semakin rendah gugus asam yang buah kopi robusta dilakukan dengan
dimiliki maka semakin tinggi juga berat penambahan karagenan dan aquades
ekivalen pektin tersebut Tharfi (2018).
(Roikah,2016:32).
Kadar metoksil adalah gugus Tabel 2. Formulasi cangkang kapsul
metil teresterifikasi pada ekstraksi kulit keras
buah kopi robusta. Kadar metoksil
Formula
berpengaruh terhadap kemampuan Bahan
F1 F2 F3
pembentukan gel yang baik.
Pektin kulit kopi robusta 0,84% 0,84% 0,78%
Berdasarkan hasil penentuan kadar Karagenan 0,73% 1,68% 5,00%
metoksil, pektin kulit buah kopi robusta Aquades 98,43% 97,48% 94,22%

memiliki kadar metoksil sebesar 5,49%


maka pektin yang dihasilkan termasuk

Farmasi
786 | Salma Shofa Khairunnisa, et al.

Pada formula F3 menghasilkan Untuk hasil panjang kapsul,


cangkang kapsul yang lebih tebal dan diameter badan dan tutup kapsul juga
tekstur yang lebih keras. Hal ini hampir memenuhi standar karena
disebabkan karena padatan yang terlarut sedikit melebihi dari yang sudah
pada formula 3 lebih banyak ditetapkan karena pelepasan cangkang
dibandingkan dengan formula 1 dan 2, kapsul dari cetakan dan pemotongan
sehingga menghasilkan cangkang cangkang kapsul yang kurang baik.
kapsul yang lebih baik.
Tabel 4. Hasil uji waktu hancur
Evaluasi cangkang kapsul keras
Kapsul Waktu Hancur
Tabel 3. Hasil uji organoleptis
cangkang kapsul
1 4 menit 36 detik
2 2 menit 5 detik
Evaluasi Hasil formula 3 2 menit 33 detik
4 9 menit 33 detik
Bau Tidak berbau
5 6 menit 16 detik
Warna Sedikit kecoklatan
6 10 menit 2 detik
Kejernihan Jernih
Tekstur Keras
Waktu hancur kapsul yang
Hasilnya menunjukkan bahwa paling cepat yaitu 2 menit 5 detik dan
warna dari cangkang kapsul sedikit kapsul yang paling lama yaitu 10 menit
kecoklatan dikarenakan dari warna awal 2 detik. Menurut Farmakope Indonesia
pektin kulit buah kopi robusta. Edisi V (2014) rentang waktu hancur
Cangkang kapsul yang dihasilkan jernih yang baik adalah 15 menit atau kurang
karena adanya penambahan karagenan dari 30 menit. Berdasarkan hasil waktu
dengan tekstur yang diperoleh cukup hancur dalam penelitian ini semua
keras yang dipengaruhi oleh konsentrasi kapsul memenuhi syarat waktu hancur
karagenan yang lebih tinggi. karena rentang yang didapat kurang dari
Spesifikasi cangkang kapsul 15 menit.
meliputi berat kapsul, panjang kapsul, Lama waktu hancur yang
diameter badan dan tutup kapsul. Berat dibutuhkan kapsul dipengaruhi oleh
cangkang kapsul yang diperoleh yaitu ketebalan kapsul yang didapatkan,
50,4 mg panjang kapsul 22,39 mm, semakin tebal cangkang kapsul maka
diameter badan kapsul 7,58 mm, semakin lama waktu hancur yang
diameter tutup kapsul 7,66 mm. Dari diperlukan (Suptijah, 2012).
hasil evaluasi spesifikasi secara
keseluruhan sedikit melebihi dari D. Kesimpulan
standar yang ditetapkan. Hal ini terjadi Rendemen pektin yang dihasilkan
karena pada proses pencelupan yang sebanyak 6,63%. Hasil karakterisasi
terlalu tipis. Ketebalan kapsul pektin secara keseluruhan memenuhi
dipengaruhi oleh proses pencelupan dan standar IPPA (International Pectins
pemutaran cetakan setelah pencelupan Producers Association) dengan nilai
yang tidak teratur sehingga ketebalan kadar air 5,18%, kadar abu total 3,03%,
cangkang kapsul yang tidak merata, kadar abu tidak larut asam 1,39%, berat
selain itu proses pembuatan secara ekivalen 808,27 mg, kadar metoksil
manual juga dapat menghasilkan 5,49% yang termasuk pektin bermetoksil
ketebalan yang berbeda (Suptijah, rendah, kadar asam galakturonat 52,27%,
2012). derajat esterifikasi 59,60% yang

Volume 5, No. 2, Tahun 2019


Karakterisasi Pektin dari Kulit Buah Kopi Robusta... | 787

termasuk pektin ester tinggi, viskositas Vol. 14 No. 2.


16 cPs dan pH 3,070. Febriyanti, dkk. (2018). Ekstraksi Dan
Formula terbaik untuk pembuatan Karakterisasi Pektin Dari Kulit
cangkang kapsul keras yaitu formula F3 Buah Kluwih (Artocarpus
dengan konsentrasi pektin 0,78%, Camansi Blanco). Jurusan Kimia
karagenan 5,00% dan aquades 94,22%. Fakultas Mipa, Universitas
Hasil evaluasi cangkang kapsul keras Tadulako Kovalen, 4(1): 60-73,
secara keseluruhan mendekati standar E-ISSN: 2477-5398
PT. Kapsulindo Nusantara, meliputi berat Harahap, Muhammad Ridwan. (2017).
kapsul 50,4 mg, panjang kapsul 22,39 Identifikasi Daging Buah Kopi
mm, diameter badan kapsul 7,58 mm, Robusta (Coffea robusta)
diameter tutup kapsul 7,66 mm serta Berasal dari Provinsi Aceh.
waktu hancur yang paling lama adalah 10 Program Studi Kimia, Fakultas
menit 2 detik. Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Ar-Raniry, Banda
E. Saran Aceh, Indonesia. Elkawnie :
Diperlukan pengembangan Journal Of Islamic Science And
metode ekstraksi untuk meningkatkan Technology Vol. 3, No. 2.
rendemen pektin dan diperlukan IPPA (International Pectins Producers
karakterisasi kekuatan gel pektin, serta Association) Facts About Pectin.
berat kapsul belum homogen maka (2001). What Is Pectin.
diperlukan homogenisasi sebelum Switzerland dalam
pencetakan. https://ippa.info/what_is_pectin.
htm (diakses pada tanggal 4
Daftar Pustaka Desember 2018).
Budiyanto, dkk., (2008). Pengaruh Suhu Kementerian Kesehatan RI. (2014).
dan Waktu Ekstraksi Terhadap Farmakope Indonesia Edisi V.
Karakter Pektin dari Ampas Jakarta : Kementerian Kesehatan
Jeruk Siam (Citrus nobilis L.). RI.
Jurnal Pascapanen Vol. 5 No. 2 Meilina, Hesti dan Illah Sailah. (2003).
Ciriminna, et. al., (2015). Pectin : A Produksi Pektin Dari Jeruk
New Perspective From The Lemon (Citrus medica).
Biofenery Standpoint. Society Prosiding Simposium Nasional
Of Chemical Industry and John Polimer V, ISSN 1410-8720
Wiley & Sons, Ltd. (Strategi, Nurhikmat, A. (2003). Ekstraksi Pektin
Program dan Teknik dari Apel Lokal: Optimalisasi
Pengukuran). Jakarta: Gramedia pH dan Waktu Hidrolisis.
Pustaka Utama. Widyariset, 4, 23-31.
Diniyah, dkk. (2013). Ekstraksi Dan Prasetyowati, Karina Permata Sari,
Karakterisasi Polisakarida Larut Healty Pesantri. (2009).
Air Dari Kulit Kopi Varietas Ekstraksi Pektin Dari Kulit
Arabika (Coffea Arabica) Dan Mangga. Jurusan Teknik Kimia
Robusta (Coffea Canephora). Fakultas Teknik Universitas
Laboratorium Kimia dan Sriwijaya. Jurnal Teknik Kimia,
Biokimia Hasil Pertanian. No. 4, Vol. 16
Jurusan Teknologi Hasil Rachmania, dkk. (2013). Ekstraksi
Pertanian, Fakultas Teknologi Gelatin Dari Tulang Ikan
Pertanian Universitas Jember. Tenggiri Melalui Proses

Farmasi
788 | Salma Shofa Khairunnisa, et al.

Hidrolisis Menggunakan Larutan Tharfi, Zahra Fithratul., Herawati, Diar.


Basa. Jurusan Farmasi Uhamka, (2018). Karakterisasi dan
Jakarta. Media Farmasi, Vol 10 Pembuatan Cangkang Kapsul
No.2 dari Tepung Pektin Kulit Buah
Rahardjo, Pudji. (2012). Kopi : Panduan Cokelat (Theobroma Cacao L.)
Budidaya Dan Pengolahan Kopi Sebagai Alternatif Bahan
Arabika dan Robusta. Jakarta : Pembuatan Cangkang Kapsul
Penebar Swadaya. Keras. Skripsi. Universitas Islam
Ristianingsih, Yuli, dkk. (2014). Bandung
Pengaruh Konsentrasi HCl dan United nations, Sustainable
pH pada Ekstraksi Pektin dari Development Goals Knowledge
Albedo Durian dan Aplikasinya Platform. Sustainable
pada Proses Pengentalan Karet. Development Goals dalam
Program Studi Teknik Kimia, https://sustainabledevelopment.u
Fakultas Teknik, Universitas n.org (diakses pada tanggal 26
Lambung Mangkurat. Konversi, Desember 2018)
Volume 3 No. 1
Roikah, S., dkk. (2016). Ekstraksi dan
Karakterisasi Pektin Dari
Belimbing Wuluh (Averrhoa
bilimbi, L.). JBAT 5 (1) 29-36
Rosida, dkk., (2018). Edible Coating
Dan Film Dari Biopolimer
Bahan Alami Terbarukan.
Sidoarjo : Uwais Inspirasi
Indonesia.
Rowe, Raymond C., Paul J. Sheskey,
dan Marian E. Quinn. (2009).
Handbook Of Pharmaceutical
Excipients, 6th Edition. London :
Pharmaceutical Press
Sulihono, dkk. (2012). Pengaruh Waktu,
Temperatur, dan Jenis Pelarut
Terhadap Ekstraksi Pektin Dari
Kulit Jeruk Bali (Citrus
Maxima). Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya. Jurnal Teknik Kimia
No. 4, Vol. 18
Suptijah, Pipih, Sugeng Heri Suseno,
dan Kurniawati. (2012). Aplikasi
Karagenan Sebagai Cangkang
Kapsul Keras Alternatif
Pengganti Kapsul Gelatin.
Departemen Teknologi Hasil
Perairan, Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan, IPB. JPHPI,
Volume 15 Nomor 3 : 223 – 231

Volume 5, No. 2, Tahun 2019

You might also like