Optimalisasi Variasi Volume Resin Komposit Serat Limbah Karung Glangsing Utsman Syah Amrullah, Riyanto Heri Nugroho
Optimalisasi Variasi Volume Resin Komposit Serat Limbah Karung Glangsing Utsman Syah Amrullah, Riyanto Heri Nugroho
Optimalisasi Variasi Volume Resin Komposit Serat Limbah Karung Glangsing Utsman Syah Amrullah, Riyanto Heri Nugroho
Vol. 01, No. 01, Bulan Juni Tahun 2018, hal. 17 –23 e-ISSN: 2620-7362
1. PENDAHULUAN
Sedangkan Gambar 2. menunjukkan serat fiber
Karung beras, karung pupuk dan karung tepung, yang glass/fiber cloth yang dijual di industri yang khusus
biasa disebut karung glangsing sangat mudah dijumpai di dipakai sebagai serat penguat pada pembauatan komposit.
pasar, disekitar tempat tinggal atau perumahan penduduk. Serat ini relatif mahal harganya.
Melimpahnya limbah karung galngsing seperti ini lama
kelamaan akan menimbulkan dampak negatif. Di
lingkungan rumah tangga menyebabkan pengaturan ruang
penyimpanan (gudang) menjadi lebih sulit, gudang terasa
penuh oleh tumpukan karung glangsing. Efek lebih jauh
pemakaian karung glangsing adalah sampah dan polusi
tanah akibat penguraian yang lama dan sulit. Gambar 1.
menunjukkan karung glangsing yang melimpah di sekitar
masyarakat.
17
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 01, Bulan Juni Tahun 2018, hal. 17 –23 e-ISSN: 2620-7362
Malang. Harapannya dengan adanya material komposit ini diantaranya fiber glass, carbon fiber ataupun aramid dan
dapat mengurangi limbah karung glangsing, mengurangi lain sebagainya.
biaya praktikum dan bisa menambah variasi material Material komposit dipilih untuk dipakai karena
komposit. memiliki sifat kuat, tahan korosi dan bobot yang ringan.
Contoh penggunaannya antara lain, pada industri pesawat
1.1. Rumusan Masalah terbang seperti pada radome, landing gear door, interior,
Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian pada industri aoutomobile seperti penggunaan fairing,
ini adalah: bamper dan dashboard dan industri yang lain seperti pada
1. Bagaimanakah cara pembuatan composite dengan tangki air, bak kamar mandi, bodi kapal nelayan dan lain-
serat penguat dari limbah karung glangsing? lain.
2. Berapakah volume atau berat resin yang terbaik untuk Klasifikasi komposit berdasarkan strukturnya terdiri
menghasilkan komposit yang ideal? dari 2 tipe, yaitu:
3. Bagaimanakah cara pengujian material hasil 1. Laminar
percobaan? 2. Sandwich
4. Bagaimanakah perbandingan kekakuan/stiffnes dengan
serat penguat fiber cloth/fiberglass?
18
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 01, Bulan Juni Tahun 2018, hal. 17 –23 e-ISSN: 2620-7362
Resin/matrik/adhesive memiliki fungsi untuk menjaga 1. Hand lay up
dan mengikat fiber selalu dalam posisinya dan berfungsi Merupakan metode yang paling sederhana, multi
untuk meneruskan beban yang diterima ke reinforce dari layer dilakukan untuk mendapatkan ketebalan yang
komposit tersebut. Resin yang umum dipakai dapat berupa diinginkan, hand roller bisa digunakan untuk
thermoset seperti Epoxy, Polyesther, Penolic atau dari memadatkan dan menghilangkan udara terjebak.
bahan thermoplastik seperti Polyamide. Hal-hal yang Aplikasinya pada pembuatan boat hull, tanki air,
harus diperhatikan dalam pemilihan resin adalah panel dan interior rumah.
compatibilytas dengan reinforce-nya, sifat mekanik, 2. Spray up process
harga, density, flamebility dan lain-lain. Merupakan kombinasi chopper dan spray gun,
Untuk komposit bertipe sandwich, memiliki core/inti. dimana fiber dalam bentuk cincang dan resin
Core ini berfungsi untuk meningkatkan stiffness dan disemprotkan, multi layer dilakukan untuk
menambah rasio valome/berat. Ada beberapa jenis tipe mendapatkan ketebalan yang diinginkan.
core, yaitu: Nomex Honey comb Core, Metal Honey Comb 3. Filament winding
Core, Balsa Wood Core, Foamed Core. Merupakan teknik kontinyu, diperlukan low
viscosity resin, diaplikasikan pada produk berbentuk
silider
4. Vacuum bagging
5. Prepreg
Mudah untuk diaplikasikan, tersedia dalam
bentuk tape/pita/lembaran fiber+resinnya, kondisi
fiber dan resin masih setengah jadi.
6. Compression molding
7. Pultrusion
8. Sheet molding compound (SMC)
Gambar 5. Honeycomb Core [6]
Metode Hand Lay up adalah metode yang paling
Penyusun material komposit yang utama terdiri dari sederhana untuk membuat komposit. Resin disiapkan
reinforce dan matrik. Matrik dapat berupa resin atau secukupnya, kemudian dengan menggunakan kuas, atau
adhesive yang berfungsi untuk mengikat reinforce. Resin solet resin dioleskan merata keseluruh bagian fiber. Dan
yang baik adalah resin yang kompatibel dengan seterusnya sampai benar-benar merata diseluruh
reinforcenya, salah satu cirinya adalah dapat menyatu dan permukaan fiber atau reinforce nya. Metode Hand Lay Up
melekat dengan kuat, tidak mudah mengelupas ditunjukkan oleh gambar 8.
(delaminasi), mudah diolah dan memiliki ketahanan
seperti yang diinginkan oleh pembuat komposit. Ada
banyak jenis Resin yang dipakai, misalnya Epoxy dan
Polyester.
19
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 01, Bulan Juni Tahun 2018, hal. 17 –23 e-ISSN: 2620-7362
sayur makanan yang berkuah karena fleksibel dengan
1.6. Karung Glangsing kekuatan tinggi
Menurut wikipedia, karung merupakan kantong besar 5) LDPE (Low Density Polyethylene), merupakan bahan
yang digunakan untuk membungkus benda-benda, baik itu plastik yang digunakan untuk pelapis kaleng, dan
hasil pertanian, hasil perindustrian maupun hasil Plastik pembungkus makanan supaya tetap hangat
perikanan. Karung dibuat dari material tertentu, sehingga (food wrapping)
namanya juga akan disesuaikan dengan bahan 6) PET (Polyethylene Terephthalate) adalah polimer
pembuatnya. Jika bahan yang digunakan berasal dari goni, jernih dan kuat dengan sifat-sifat penahan gas dan
maka disebut karung goni, demikian juga jika dibuat dari kelembaban. Kemampuan plastik PET untuk
bahan plastik, maka disebut karung plastik. Karung dibuat menampung karbon dioksida (karbonasi) membuatnya
dengan cara pengayaman dari benang, oleh karena itu bisa sangat ideal untuk digunakan sebagai botol-botol
juga disebut Waven bag. minuman ringan (bersoda / terkarbonasi). Selain itu
plastik PET juga sering digunakan sebagai botol air
minum kemasan
7) Polystyrene (PS) bersifat berubah bentuk & berbunyi.
Bahan plastik yang digunakan untuk gabus (styrofoam,
cup, box, tray daging, tempat telur)
8) PVC (Poly Vinly Chlorine), merupakan bahan plastik
yang dipergunakan untuk packing botol minyak,
daging, pipa air dan jendela plastik.
9) Lunchbox Polystyrene, merupakan bahan plastik yang
digunakan untuk packing makanan ringan, nasi, dll
10) Plastik Vacuum berupa campuran bahan nylon dan
PE/LDPE digunakan untuk membungkus sayur,
buah, daging yang hampa udara dan siap dimasak /
dimakan.
11) Plastik Mika berbahan campuran antara bahan
PP/PE/PVC biasanya digunakan untuk album,
taplak meja, sampul, bungkus dll.dan dijual dalam
Gambar 10. Pembuatan karung plastik
kemasan roll. [7]
Karung glangsing terbuat dari bahan PP
(polypropylene) dan memiliki Fitur : 1.7. Pengujian Flekstural/Bending
1) Tinggi tarik Kekuatan: untuk kemasan bahan Pengujian flekstural/bending diperlukan untuk
massal sampai dengan 100 kg menguji kekakuan/stifness dari suatu material uji.
2) Waterproof (laminated): di dalam / coating outside Pengujian dilakukan pada spesimen dengan memberikan
maupun di luar/ coating outside mencegah kerusakan beban yang meningkat dengan metode three point bend
dari air / kelembaban udara. test. Spesimen ditumpu pada dua tumpuan dan dibebani
3) Slip resistants: dilipat benang atau pencetakan pada suatu titik yang memiliki lengan sama panjang
khusus memberikan efek anti slip. dengan kedua tumpuan. Skema pengujian ditunjukkan
4) Warna karung: Transparan, Putih, Hijau, Kuning, pada gambar 11.
Merah, Ungu, Orange, Biru, Merah muda, Hitam,
coklat dan biege
21
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 01, Bulan Juni Tahun 2018, hal. 17 –23 e-ISSN: 2620-7362
Tabel 1. Data hasil pengujian
50
F15
40
Gambar 15. Grafik Hubungan Load vs Defleksi komposit Fiberglass G15
30
resin 15 cc dan 30 cc
20
Dari grafik gambar 15 terlihat cukup signifikan 10
pengaruh volume resin terhadap defleksi (kekakuan) yang
0
terjadi. Dimana semakin meningkat jumlah resin yang 0 30 60 90 120 150 180 210 240
dipakai maka defleksinya semakin kecil atau bisa disebut
Load (gram)
makin kaku.
Sedangkan pada gambar 16 menjelaskan grafik
Gambar 17. Perbandingan grafik hubungan Load vs Defleksi komposit
hubungan load vs defleksi dari spesimen komposit serat serat glangsing dengan fiberglass volume resin 15cc
glangsing yang dibentuk dengan volume resin masing-
masing adalah 15, 25, 30 dan 45 cc. 3.2 Perbandingan F30 dengan G30
Dan sebagai pembanding yang lain adalah komposit
dengan serat karung glangsing dibandingkan komposit
dari serat fiberglass pada keadaan volume resin 30 cc.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 18. Terjadi
perbedaan defleksi yang sangat significant. Hal ini
menunjukkan bahwa komposit dengan serat karung
glangsing tidak bisa menyamai sifat kaku yang dimiliki
oleh komposit dengan serat fiberglass.
22
JETM: Jurnal Energi dan Teknologi Manufaktur p-ISSN: 2620-8741
Vol. 01, No. 01, Bulan Juni Tahun 2018, hal. 17 –23 e-ISSN: 2620-7362
2. Perlu diteliti lebih lanjut, beberapa treatment yang
mungkin diperlukan agar serat karung glangsing
kompatibel dengan resin epoxy dan polyester.
Perbandingan F30 dengan G30
35 5. DAFTAR PUSTAKA
30 [1] Mallick P.K., Composite Engineering Handbooks, 1997, Marcel
Dekker Inc. New York
25
Defleksi (mm)
4. KESIMPULAN
4.1 Saran
Beberapa hal yang perlu menjadi masukan untuk
penelitian berikutnya
1. Sebelum menggunakan serat dari jenis material
tertentu harus dipastikan dahulu kompatibiltasnya
dengan resin yang akan digunakan. Hal ini penting
dilakukan untuk mendapatkan komposit yang baik
dan tidak terjadi cacat delaminasi atau pengelupasan
23