Perencanaan Dan Analisis Kinerja Struktur Bangunan Pop Hotel Tanjung Benoa Bali Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
Perencanaan Dan Analisis Kinerja Struktur Bangunan Pop Hotel Tanjung Benoa Bali Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
Perencanaan Dan Analisis Kinerja Struktur Bangunan Pop Hotel Tanjung Benoa Bali Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
Abstract
In the POP Hotel Tanjung Benoa Bali building analysis, the calculation uses 3-dimensional
frame with the help of SAP2000 v.14 software. The earthquake load method used in the analysis is
Response Spectrum with medium ground data. Analysis of structural performance using pushover
method. The frame system used is the Special Moment Resisting Frame System (SMRFS). This frame
system embraces the concept of Strong Column Weak Beam where the columns in the structure of the
building are designed more strongly than the blocks by developing the mechanism of plastic joints.
The results of the study indicate, the requirements of SNI 1726:2012; SNI 1727:2013; SNI 2847:2013
declared that the building structure has fulfilled the requirements. 25 Mpa concrete qualityis used for
beams and plates, while the column is 30 Mpa. Power tensile steel 400 Mpa for main reinforcement
and 240 Mpa for reinforcement. Performance point of result structure of result of Pushover Analysis
obtained result of displacement target equal to 0,0061 m for direction of X and 0,0092 for direction Y.
Pushover curve X direction get displacement when melting equal to 0,0109 m and displacement when
collapsed equal to 0,01403 m, while the direction of Y is displacement when the melting of 0.0174 m
and displacement when collapsed of 0.02084 m. The performance of the building structure is at the
level of Immediate Occupancy (IO) with maximum value of drift direction X and Y by 0,0067 and
0,0046 < 0,01. Thus it is expected that the building will not be damaged when exposed to the
earthquake load of the plan.
1. PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam Perencanaan Dan Analisis Kinerja Struktur Bangunan POP Hotel
Tanjung Benoa Bali Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus adalah:
1. Menghitung dimensi komponen struktur primer dan sekunder yang efektif pada bangunan
POP Hotel Tanjung Benoa Bali.
2. Menghitung kebutuhan tulangan struktur primer dan sekunder pada bangunan POP Hotel
Tanjung Benoa Bali.
3. Untuk mengetahui level kinerja struktur POP Hotel Tanjung Benoa Bali saat terkena beban
gempa menurut peta gempa 2017.
2. KAJIAN LITERATUR
MULAI
Preliminary Desain
Pembebanan:
Beban Mati
Beban Hidup
Beban Angin
Beban Gempa
OK
NOT OK
Analisis Pushover
OK
Gambar
SELESAI
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian
Data-data umum Perencanaan Dan Analisis Kinerja Struktur Bangunan POP Hotel Tanjung
Benoa Bali Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus:
A. Data umum dari perencanaan sebagai berikut:
1. Nama proyek : Pop Hotel
2. Lokasi bangunan : Tanjung Benoa Bali
3. Pemilik : PT. Benoa Abadi – Indonesia
4. Alamat : Jalan Pratama Kuta Selatan, Badung Bali 80361, Indonesia
B. Data material yang dipakai:
Mutu bahan yang digunakan dalam Perencanaan Dan Analisis Kinerja Struktur Bangunan
POP Hotel Tanjung Benoa Bali Menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
adalah:
1. Mutu beton (f’c) = 25 Mpa
2. Mutu baja (fy) = 400 Mpa (tulangan utama)
3. Mutu baja (fys) = 240 Mpa (tulangan sengkang)
3.3 Pembebanan:
a. Beban Mati Atap dan Beban Hidup Atap
b. Beban Mati Pelat Lantai dan Beban Hidup Pelat Lantai
c. Beban gempa
Beban gempa hyang digunakan ialah response spectrum, diambil dari situs
http://puskim.go.id berikut datanya dalam bentuk grafik:
RS-Bali
0.8
0.6
SA (g)
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5
Periode (T)
Dari proses preliminary desain diperoleh dimensi penampang balok arah X 400/600 mm,
balok arah Y 350/450 mm, kolom 500/500 mm, pelat lantai 150 mm dan pelat atap 120 mm.
4.1 Perhitungan Struktur
Perhitungan Balok
Syarat balok:
a
Mn = (As.fy A' s.f' s)x d + ( A' s. f ' s) x d d ' > Mu (Rumus 4.1)
2
Tabel 4.1 Kuat Momen Nominal Balok Arah Y
d As d' A's ØMn CEK
X Mu (Nmm)
(mm) (mm²) (mm) (mm²) (Nmm) ØMn≥Mu
-263620919 520.83 1701.17 59.5 850.15 296292933.8 OK
Lt1
221603283.1 540.5 1133.54 59.5 850.15 209680244.8 OK
-185125955 540.5 1133.54 59.5 850.15 287443407 OK
Lt2
125445114.9 540.5 1133.54 59.5 850.15 232978050 OK
-163432806 540.5 1133.54 59.5 850.15 177001031 OK
Lt3
94660912.46 540.5 1133.54 59.5 850.15 177001031 OK
-141841826 540.5 1133.54 59.5 850.15 177001031 OK
Lt4
94512880.67 540.5 1133.54 59.5 850.15 177001031 OK
-87923839 540.5 1133.54 59.5 850.15 177001031 OK
Lt5
68505702.33 540.5 1133.54 59.5 850.15 177001031 OK
(Sumber: Hasil Perhitungan)
Perhitungan Kolom
Perhitungan kolom dengan bantuan aplikasi computer PCacol, berikut hasilnya:
P ( kN)
(P ma x)
7000
5000
3000
1000
Perhitungan Pelat
Untuk tulangan pelat lantai 150 mm dan pelat atap 120 mm:
Tulangan terpasang arah x dan y D10-100mm
Δy = Δu = Δy = Δu =
0,0109 m 0,1403 m 0,0174 m 0,2084 m
Arah X:
Displacement saat leleh adalah 0,0109 m
Displacement saat runtuh adalah 0,1403 m.
Arah Y:
Displacement saat leleh adalah 0,0174 m
Displacement saat runtuh adalah 0,2084 m.
Setelah dilakukan penggantian demaind spectrum definition sesuai dengan response spectrum
yang direncanakan didapatkan nilai performance point sebagai berikut:
Gambar 4.3 Performance Point Arah X
(Sumber: SAP2000 v.14)
Sehingga didapatkan nilai performance point berdasarkan gempa rencana arah X sebesar
290877,98 kg < 527854,22 kg dan arah Y sebesar 102474,72 kg < 130883,74 kg. Untuk nilai
displacement arah X sebesar 0,0067 m dan arah Y sebesar 0,0046 m.
Berdasarkan nilai performance point didapat taget perpindahan sebesar 0,0067 m untuk arah
X dan 0,0046 m untuk arah Y.
Level kinerja struktur berdasarkan performance point menunjukkan struktur bangunan berada
pada kondisi (IO) Immediate Occurpancy, dimana kondisi tersebut pada saat menerima
gempa rencana struktur tidak mengalami mengalami kerusakan.
5. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Dimensi Penampang:
Dari hasil preliminary desain didapatkan dimensi:
Balok arah X 400/600mm
Balok arah y 350/500mm
Kolom 550/550mm
Pelat Lantai 150mm
Pelat Atap 120mm
2. Kontrol kekuatan penampang berdasarkan SNI 2847:2013:
Dimensi balok lantai 1 arah X:
400/600 mm
Tulangan terpasang:
Tumpuan As = 6D19mm = 1700,31 mm2
A’s = 3D19mm = 850,59 mm2
Lapangan As = 4D19mm = 1133,54 mm2
A’s = 3D19mm = 850,59 mm2
Sengkang tumpuan 2Ø10-90mm
Sengkang lapangan 2Ø10-150mm
Kolom:
Dimensi 500/500 mm
Tulangan terpasang 12D35mm
Jarak sengkang 4D-100 mm, diluar sendi plastis dipasang jarang sengjkang 150 mm
Berdasarkan nilai performance point didapat taget perpindahan sebesar 0,0067 m untuk arah
X dan 0,0046 m untuk arah Y.
Level kinerja struktur berdasarkan performance point menunjukkan struktur bangunan berada
pada kondisi (IO) Immediate Occurpancy, dimana kondisi tersebut pada saat menerima
gempa rencana struktur tidak mengalami mengalami kerusakan.
6. REFERENSI
Anonim, (2016), Pedoman Penyusunan Tugas Akhir UNTAG Surabaya, Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya.
Anonim, Struktur Beton, Penerbit: Universitas Semarang.
ATC. (1996). “Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings Volume 1”. California.
Dika Wahyu Fahrudhin, (2011), “Perencanaan Struktur Gedung Diagnostik Terpadu RSU Haji
Surabaya Dengan Metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus”, Tugas Akhir,
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Dewobroto, Wiryanto. (2005). “Evaluasi Kinerja Struktur Baja Tahan Gempa dengan Analisa
Pushover”. Jurnal Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan Jakarta.
Hutabarat Alextron, Praditya, A.P, Tudjono Sri, dan Nurhuda Ilham, (2015), “Perencanaan
Struktur Gedung Kuliah Utama Fakultas Tenik Universitas Diponegoro Semarang”,
Structure Resources Research, Vol. 4, No. 1, hal 48-55.
Mohammad Zaid, Baqi Abdul, dan Arif Mohammed, (2017), “Seismic Response of RC Framed
Buildings Resisting on Hill Slopes”, Procedia Engineering, Nomor 1782-1799.
Mosley W.H dan Bungey J.H, (1989), Perencanaan Beton Bertulang, Edisi ketiga, Departement of
Civil Engineering, University of Liverpool, Jakarta:Erlangga.
Mujiati Ima, Lumantarna Benjamin, Intan Reynaldo P., dan Valentino Arygianny, (2017),
“Performance of Direct Displacement Based Design on Regular Concrete Building Against
Indonesian Response Spectrum”, Procedia Engineering, Nomor 1019-1024.
Nawy E. G, Tavio, Kusuma Benny, (2010), Beton Bertulang: Sebuah Pendekatan mendasar, Edisi ke-
5, ITS Press:Surabaya.
Pamungkas Anugrah dan Harianti Erny, (2009), Gedung Beton bertulang Tahan Gempa, ITS
Press:Surabaya.
Peta Gempa 2017
Pranata, Yosafat. (2006). “Evaluasi Kinerja Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa dengan
Analysis (Sesuai ATC-40, Fema 356, dan Fema 440). Jurnal Teknik Sipil, Vol. 3 No.1.
Purnia Sari. Dian, (2017), “Analisis Kinerja Struktur Atas Dengan Menggunakan Metode
Pushover Pada Perencanaan Gedung Rumah Sakit 7 Lantai Di Mojokerto”, Tugas Akhir
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Purwono Rahmat, (2006), Perencanaan Struktur Beton Bertulang Tahan Gempa – Sesuai SNI_1726
dan SNI-2847, ITS Press:Surabaya.
Rambe Soffi D. F, (2009), “Perencanaan Struktur Gedung Beton Bertulang Sistem Rangka Pemikul
Momen Khusus (SRPMK) Dan Sistem Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM)”,
Tugas Akhir Universitas Sumatera Utara.
Setiawan Agus, (2016), Perancangan Struktur Beton Bertulang (Berdasarkan SNI 2847:2013),
Jakarta:Erlangga.
SNI 1726:2012, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan
Non Gedung.
SNI 2847:2013, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan gedung.
SNI 1727:2013, Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain.
Wang, Chu-Kia dan Salmon G. Charles, (1995), Desain Beton Bertulang, Edisi keEmpat Jilid 1 dan
2, Jakarta:Erlangga.