Penerapan Framework Itil V3 Dalam Analisis Tata Kelola Sistem Informasi Layanan Akademik Domain Service Transition

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

PENERAPAN FRAMEWORK ITIL V3 DALAM

ANALISIS TATA KELOLA SISTEM INFORMASI


LAYANAN AKADEMIK DOMAIN SERVICE
TRANSITION
I Putu Ramayasa
Program Studi Sistem Informasi
Institut Teknologi dan Bisnis STIKOM Bali, Denpasar, Bali
[email protected]

ABSTRACT
One of the organization that utilizes information technology is university. The application of
information technology at university is very useful if it runs in accordance with the goals, vision and
mission of the organization. STIKOM Bali is one of the university in Bali that utilizes information
technology in its organizational activities. In the application of information technology, it is
necessary to plan related steps to be taken as well as good strategy management. This can improve
service quality, operational effectiveness and budget efficiency without reducing quality.
Information technology based services at STIKOM Bali are academic information system. The use
of this information system does not necessarily run effectively and efficiently. Need for an adjustment
process from both stakeholders and students who use the information system. A study is needed to
measure the level of maturity and success in the use of information technology compared to manuals.
This measurement is carried out to find out how much the readiness of users in migrating from
manual to information systems, whether there are guidelines for the addition of information
technology services, service configuration management, and guidelines for dealing with problems
and risks. In this reserach, the analysis of information system uses the framework of Information
Technology Infrastructure Library (ITIL) version 3 on the domain service transition. The results of
this study are in the form of the expected maturity level value in accordance with the results of the
questionnaire and the value of the current maturity level based on the results of interviews and
observations as well as recommendations for improvement and improvement that must be done.
Keywords: IT Governance, Academic Information System, ITIL V3, Domain Service transition.

ABSTRAK
Salah satu organisasi yang memanfaatkan teknologi informasi adalah perguruan tinggi. Penerapan
teknologi informasi pada perguruan tinggi ini sangatlah bermanfaat apabila berjalan sesuai dengan
tujuan, visi dan misi organisasi. STIKOM Bali merupakan salah satu perguruan tinggi di Bali yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam kegiatan organisasinya. Dalam penerapan teknologi
informasi perlu adanya perencanaan terkait langkah-langkah yang harus diambil serta manajemen
strategi yang baik. Hal ini dapat meningkatkan kualitas layanan, efektifitas operasional dan efisiensi
anggaran tanpa mengurangi kualitas. Layanan yang berbasis teknologi informasi pada STIKOM Bali
adalah layanan akademik. Pemanfaatan sistem informasi ini tidak serta merta nerjalan dengan efektif
dan efisien. Perlunya proses penyesuaian baik dari pihak stakeholder maupun mahasiswa yang
menggunakan sistem informasi tersebut. Perlu adanya kajian untuk mengukur tingkat kematangan
dan keberhasilan dalam pemanfaatan teknologi informasi ini dibandingkan manual. Pengukuran ini
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kesiapan pengguna dalam migrasi dari manual ke sistem
informasi, apakah terdapat pedoman untuk penambahan layanan teknologi informasi, manajemen
konfigurasi layanan, dan pedoman untuk menghadapi permasalahan dan resiko. Pada penelitian ini
analisa tata kelola sistem informasi menggunakan framework kerja Information Technology
Infrastructure Library (ITIL) versi 3 pada domain service transition. Hasil dari penelitian ini berupa
nilai maturity level yang diharapkan sesuai dengan hasil kuisioner dan nilai current maturity level
berdasarkan hasil wawancara dan observasi serta rekomendasi perbaikan dan peningkatan yang
harus dilakukan.
Kata Kunci: Tata Kelola IT, Layanan Akademik, ITIL V3, Domain Service transition.

134
135 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 06, Nomor 02, Januari 2020

dan pedoman untuk menghadapi permasalahan


PENDAHULUAN dan resiko.
Di era modern saat ini perkembangan Berdasakan permasalahan yang telah
teknologi informasi dan komunikasi semakin dipaparkan sebelumnya, dilakukan
maju. Perkembangan teknologi informasi dan pengukuran tingkat kematangan pemanfaatan
komunikasi ini telah berdampak pada sistem informasi layanan akademik pada
perubahan pola pikir serta aktivitas yang STIKOM Bali menggunakan framework
dijalankan baik oleh organisasi, industry, Information Technology Infrastructure Library
pemerintahan bahkan perguruan tinggi. Faktor (ITIL) versi 3 pada sub domain service
yang menjadi pendorong pentingnya teknologi transition. Framework ITIL merupakan
informasi dan komunikasi bagi organisasi kumpulan best practice tata kelola layanan
adalah meningkatnya jumlah kebutuhan teknologi informasi diberbagai bidang. Selain
organisaasi terhadap keberadaan teknologi itu, ITIL bertujuan untuk meningkatkan
informasi itu sendiri. Tentunya kebutuhan efisiensi operasional TI, meningkatkan standar
organisasi akan keberadaan teknologi kualitas layanan, meningkatkan efektivitas dan
informasi harus dibarengi dengan peningkatan efiseinsi pemberi layanan [1].
kualitas layanan teknologi informasi sehingga Selain itu berdasarkan penelitian
dapat memenuhi target kebutuhan organisasi sebelumnya dilakukan oleh [2] menggunakan
tersebut. ITIL versi 3 dengan domain service transition
Salah satu organisasi yang memanfaatkan untuk sistem E-Government Kabupaten
teknologi informasi adalah perguruan tinggi. Karawang dengan tujuan untuk memberikan
Penerapan teknologi informasi pada perguruan layanan dari service SIMDA (Sistem Informasi
tinggi ini sangatlah bermanfaat apabila Daerah) menjadi Teknologi E-Government.
berjalan sesuai dengan tujuan, visi dan misi Hasil audit yang dilakukan bahwa CSA
organisasi. STIKOM Bali merupakan salah Kabupaten Karawang telah menjalankan
satu perguruan tinggi di Bali yang proses service transition sebelum melakukan
memanfaatkan teknologi informasi dalam pergantian sistem ke E-Government agar
kegiatan organisasinya. Dalam penerapan sistem yang baru dapat diterima oleh pegawai.
teknologi informasi perlu adanya perencanaan Penelitian yang dilakukan oleh [3]
terkait langkah-langkah yang harus diambil menggunakan ITIL versi 3 untuk melakukan
serta manajemen strategi yang baik. Hal ini audit Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
dapat meningkatkan kualitas layanan, Bandung pada domain service transition.
efektifitas operasional dan efisiensi anggaran Pengukuran capanility level menggunakan ISO
tanpa mengurangi kualitas. Layanan yang 15504. Berdasarkan hasil perhitungan dapat
berbasis teknologi informasi pada STIKOM ditarik kesimpulan bahwa pada domain service
Bali adalah layanan akademik. Sistem transition berada pada level 1 dengan nilai
informasi terkait layanan akademik ini 24,5%. Hasil rekomendasi yaitu perlunya
mencakup semua informasi kegiatan akademik dibuat dan didokumentasikan secara tertulis
mahasiswa baik itu jadwal perkuliahan, kartu yang memuat alur proses dan peran kerja
rencana studi, nilai, absensi dan lainnya. Selain secara rinci dan sistematis. Pembuatan alur
itu sistem informasi lainnya berupa sistem sendiri disesuaikan dengan kebutuhan
informasi yang mendukung proses Diskominfo sebagai pengelola layanan TI di
pembelajaran antara mahasiswa dan dosen. Pemerintah Kota Bandung dan mengacu
Pemanfaatan sistem informasi ini tidak kepada ITIL versi 3.
serta merta nerjalan dengan efektif dan efisien. Hasil penelitian ini berupa kesimpulan
Perlunya proses penyesuaian baik dari pihak tingkat kematangan layanan khususnya untuk
stakeholder maupun mahasiswa yang domain service transition dan hasil
menggunakan sistem informasi tersebut. Perlu rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan
adanya kajian untuk mengukur tingkat pada layanan akademik STIKOM Bali
kematangan dan keberhasilan dalam khususnya berdasarkan gap antara nilai
pemanfaatan teknologi informasi ini maturity level yang diharapkan sesuai dengan
dibandingkan manual. Pengukuran ini hasil kuisioner dan nilai current maturity level
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar berdasarkan hasil wawancara dan observasi.
kesiapan pengguna dalam migrasi dari manual Untuk penelitian yang akan dilakukan pada
ke sistem informasi, apakah terdapat pedoman sistem layanan akademik STIKOM Bali ini
untuk penambahan layanan teknologi diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman
informasi, manajemen konfigurasi layanan, untuk meningkatkan layanan sistem informasi
Ramayasa, Penerapan Framework ITIL V3 Dalam Analisis Tata Kelola Sistem…136

akademik khususnya pada domain service efisiensi dalam perusahaan. Alasan perusahaan
transition. melakukan audit teknologi informasi adalah
untuk menghindari resiko seperti kehilangan
LANDASAN TEORI data, risiko kebocoran data, penyalahgunaan
komputer,kerugian akibat kesalahan
Penelitian Terkait perhitungan dari perhitungan dan nilai yang
Beberapa penelitian terdahulu lain yang tinggi dari investasi perangkat keras dan
menggunakan framework ITIL untuk analisis perangkat lunak [7].
tata kelola teknologi informasi khusunya pada
domain service transition adalah Penelitian ITIL Versi 3
yang dilakukan oleh [4] menggunakan ITIL ITIL (Information Technology
versi 3 dengan domain service transition untuk Infrastructure Library) merupakan suatu
menguji tingkat kematangan sistem SIPMAS kerangka kerja atau framework umum yang
Institut Teknologi Telkom Purwokerto menggambarkan best practice pada IT service
khususnya terkait Release and Deployment management. Dalam ITIL terdapat kerangka
Management, Service Validation & testing, kerja yang digunakan untuk pengelolaan dan
Change Management, dan Transition Planing pengendalian layanan IT yang fokus pada
& Support. Berdasarkan hasil perhitungan pengukuran berkelanjutan dan peningkatan
tingkat kematangan dari SIPMAS sendiri kualitas layanan IT .Tujuan dari kerangka kerja
berada pada level 3 (Defined). Untuk mencapai ITIL ini adalah untuk meningkatkan efisiensi
tingkat kematangan yang lebih tinggi diberikan operasional TI dan kualitas layanan pelanggan
beberapa rekomendasi yaitu pembuatan karena hanya berfokus pada layanan pelanggan
panduan dalam deployment testing, panduan dan sama sekali tidak termasuk proses
untuk validation and testing, perlunya menyelaraskan strategi perusahaan dengan
dokumentasi yang mencatat setiap tahap dalam strategi TI yang dikembangkan [1]. Service
perubahan, panduan planning and support. lifecycle dalam Information Technology
Penelitian lain oleh [5] untuk audit komponen Infrastructure Library (ITIL) terdiri atas lima
tata kelola teknologi informasi IPDN. Tingkat fase domain diantaranya adalah Domain
kematangan IT IPDN masih berada pada level Service Strategy, Domain Service Design,
1 atau fase initial. Hasil perancangan dari Domain Service transition, Domain Service
service transition ini adalah standard operating Operation dan Domain Continual Service
procedur (SOP) untuk manajemen perubahan Improvement. Domain Service Design adalah
dan manajemen aset dan konfigurasi layanan fase merumuskan apa yang telah disepakati
serta penggunaan IT service management pada tahap sebelumnya. Service Transisi
application khususnya yang terkait dengan merupakan fase pengimplementasian, dan
change management dan service asset and Service Operation merupakan fase yang
configuration management. Penelitian lain bertumpu pada bagaimana mengelola
oleh [6] melakukan audit menggunakan ITIL operasional layanan TI. Fase yang kelima
Versi 3 untuk mengetahui tingkat kematangan adalah Continual Service Improvement
TI yang dimiliki oleh Universitas Jendral digunakan sebagai fase peningkatan
Achmad Yani (Unjani). ITIL versi 3 dipilih pengetahuan dan termasuk mencakup semua
karena mudah digunakan karena sifatnya fase [8].
menghasilkan rekomendaasi. Hasil
perhitungan nilai maturity level untuk domain
service transititon dihasilkan nilai 3,46
sehingga untuk domaian service transition,
Unjani berada pada level 3 yaitu Defined.

Audit Teknologi Informasi


Audit Teknologi Infromasi merupakan
salah satu bentuk audit operasional yang
bertujuan untuk meningkatkan tata kelola TI.
Audit ini dilakukan untuk mengevaluasi unit
sistem informasi, pengelolaan sumberdaya
informasi pengembangan sistem aplikasi dan Gambar 1. Siklus layanan ITIL V3 (itsSMF)
kemudian menerapkan sistem dan
mengevaluasinya. Audit IT perlu dilakukan
dalam rangka meningkatkan efektivitas dan
137 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 06, Nomor 02, Januari 2020

Domain Service transition mendukung layanan yang dibutuhkan


Merupakan tahap peralihan dari proses oleh bisnis. Hal ini memberikan layanan
desain kedalam penggunaan secara lebih efisien terhadap peningkatan
operasional, tahap transisi menjadi jembatan kualitas, kejelasan dan kesamaan
antara proses desain kedalam proses pemahaman atas nilai yang diberikan oleh
operasional menggunakan elemen-elemen layanan, dan informasi relevan yang
yang diperlukan pada proses yang sedang selalu tersedia.
berlangsung atau untuk mendukung proses Dalam melaksanakan proses service
yang ada, tahapan ini diperlukan apabila terjadi transition maka perlu dipertimbangkan
perubahan pada sistem desain, maka pada beberapa aspek yaitu aspek keberlanjutan dan
tahap transisi dilakukan modifikasi untuk penerapan green IT serta kebutuhan sistem dan
mendukung proses tersebut. Proses yang konfigurasi dimasa yang akan datang.
terdapat dalam service transition meliputi : Dukungan dari peralatan manajemen
1. Transition planning and support pengetahuan dalam sebuah institusi bisnis juga
Pada dasarnya tujuan proses ini adalah menjadi penting meliputi dokumen dan
merencanakan dan mengoordinasikan prosedur seperti notulen rapat, dokumentasi
sumber daya untuk memastikan bahwa kebijakan perusahaan, dokumen SOP,
persyaratan dalam service strategy telah dokumen Service level Agreement (SLA), dan
dikodekan dalam service design secara dokumen kontrak dari vendor dan provider
efektif dan direalisasikan dalam service penyedia layanan Teknologi Informasi [9].
operation.
2. Change Management Maturity level
Tujuan dari proses change management Maturity level atau tingkat kematangan
adalah untuk memastikan bahwa metode adalah sebuah sistem untuk mengukur proses
standar yang digunakan efisien dan cepat kematangan organisasi [10]. Kematangan
dalam penanganan semua perubahan, organisasi mengacu pada kemampuan
semua perubahan dicatat dalam sistem organisasi untuk berkinerja. Kebanyakan
manajemen konfigurasi dan resiko bisnis model kematangan ditetapkan melalui 5 (lima)
secara keseluruhan dapat dioptimalkan. tingkatan yang dilalui oleh organisasi hingga
3. Service Asset and Configuration organisasi menjadi lebih kompeten. Tingkat
Management kematangan terdiri dari indikator-indikator
Tujuan dari SCAM sendiri adalah untuk yang memperlihatkan bukti-bukti kemampuan
mengidentifikasi, mengontrol dan organisasi. Melalui model tingkat kematangan
menghitung aset pada layanan dan item maka kita dapat mendokumentasikan proses-
konfigurasi (CI), melindungi dan proses kemampuan dari organisasi yang telah
menjamin itegritas pada siklus hidup diketahui dengan skala yang obyektif. Setiap
layanan. level kematangan kompetensi organisasi akan
4. Release and Deployment Management meningkat. Pendekatan yang digunakan
Tujuan dari proses ini adalah untuk berasal dari model maturiry software
merakit dan menempatkan semua aspek engineering institute dari ITGI yang
layanan baru atau yang berubah dalam mendefinisikan untuk kapabilitas
produksi dan menetapkan pengguna pengembangan software. Penilaian evaluasi ini
efektif suatu layanan. menggunakan level 0 (Non-existant) hingga
5. Service Validation and Testing level 5 (optimised). Penjelasan lebih rinci
Tujuan utama dari proses ini adalah untuk mengenai skala 0 – 5 sebagai berikut .
memberikan bukti objektif bahwa 1. Skala 0 : Non-Existent; Sama sekali tidak
layanan baru mendukung kebutuhan ada proses IT yang diidentifikasi.
bisnis. Perusahaan belum menyadari adanya isu
6. Change Evaluation yang harus dibahas.
Proses dimana layanan ini akan sangat 2. Skala 1 : Initial; Perusahaan sudah mulai
berguna untuk bisnis dan memastikan mengenali proses teknologi informasi did
bahwa layanan akan berlanjut dan relevan perusahaannya, belum ada standarisasi,
dengan menetapkan matrik yang tepat dilakukan secara individual, dan tidak
dan teknik pengukuran. terorganisasi. Terdapat bukti yang
7. Knowledge Management memperlihatkan perusahaan telah
Bertujuan memastikan bahwa orang yang menyadari adanya isu yang perlu dibahas.
tepat telah memiliki pengetahuan benar, Tidak ada proses yang baku; sebagai
tepat untuk menyampaikan dan gantinya ada pendekatan khusus (adhoc)
Ramayasa, Penerapan Framework ITIL V3 Dalam Analisis Tata Kelola Sistem…138

yang cenderung diterapkan per kasus. absensi perkuliahan mahasiswa setiap


Pendekatan manajemen secara pertemuan.
keseluruhan masih belum terorganisasi. 4. E-learning merupakan sistem informasi
3. Skala 2 : Repeatable but Intuitive; yang dapat digunakan oleh mahasiswa
Perusahaan sudah mulai memilliki maupun dosen untuk mendukung proses
prosedur dalam proses teknologi pembelajaran baik upload materi
informasi tetapi tidak ada pelatihan dan perkuliahan, tugas, diskusi dan lainnya.
komunikasi formal tentang prosedur 5. Sistem informasi perwalian merupakan
standar tersebut. Tanggung jawab sistem informasi yang digunakan oleh
terhadap proses tersebut masih mahasiswa untuk melakukan pemilihan
dibebankan pada individu dan tingkat mata kuliah atau perwalian pada setiap
ketergantungan pada kemampuan awal semester.
individu sangat besar sehingga terjadi
kesalahan. METODOLOGI PENELITIAN
4. Skala 3 : Defined Process; Prosedur di Metodologi penelitian menggambarkan
perusahaan sudah distandarisasi, tahapan yang akan dilakukan dalam penelitian.
terdokumentasi, dan dikomunikasikan Metodologi penelitian dapat dilihat pada
melalui pelatihan tetapi implementasi Gambar 2.
masih tergantung pada individu apakah
mau mengikuti prosedur tersebut atau
tidak. Prosedur yang dibuat tersebut tidak
rumit, hanya merupakan formalisasi
kegiatan yang sudah ada. Gambar 2. Metodologi Penelitian
5. Skala 4 : Managed and Measurable;
Perusahaan dapat mengukur dan Tahapan dalam metodologi penelitian ini
memonitor prosedur yang ada sehingga dapat dijelaskan sebagai berikut.
mudah ditanggulangi jika terjadi 1. Tahap Perencanaan
penyimpangan. Proses yang ada sudah Tahap perencanaan merupakan tahap
berjalan dengan baik dan konstan. pertama yang dilakukan berdasarkan masalah
Otomasi dan perangkat teknologi yang telah ditetapkan. Pada tahap perencanaan
informasi yang digunakan terbatas. dilakukan studi pustaka terkait framework ITIL
6. Skala 5 : Optimized; Proses yang ada terutama pada domain service transition dan
sudah mencapai best practice melalui sistem informasi layanan akademik. Pada tahap
proses perbaikan yang terus menerus. ini juga dilakukan pembuatan kuisioner yang
Teknologi informasi sudah digunakan nantinya akan dijadikan sebagai alat dalam
terintegrasi pengumpulan data.
2. Tahap Pengumpulan Data
Sistem Informasi Layanan Akademik Pada tahap pengumpulan data ini
Sistem informasi layanan akademik dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner
STIKOM Bali merupakan sistem informasi yang telah dibuat sebelumnya kepada pihak
yang mendukung semua proses akademik yang yang terkait. Selian itu, diadakan observasi dan
ada pada STIKOM Bali. Sistem informasi ini wawancara untuk mengetahui keadaan
meliputi : sebenarnya.
1. Sistem informasi online (SION) 3. Tahap Penilaian
merupakan sistem informasi yang Tahap penilaian dilakukan dengan cara
digunakan oleh mahasiswa untuk menghitung nilai maturity level dari kuisioner
mengetahui semua informasi terkait yang sudah disebar kepada pihak terkait dan
kegiatan akademik. kuisioner hasil observasi dan wawancara yang
2. Sistem informasi akademik (SINAK) dilakukan. Jumlah responden yang akan
merupakan sistem informasi yang digunakan sebanyak 15 responden. Metode
digunakan oleh bagian akademik untuk perhitungan yang digunakan dalam pengolahan
membuat penjadwalan perkuliahan, dan pengujian mengacu pada maturity level
plotting dosen pengajar, rekap pengajaran model.
dosen dan lainnya. 4. Kesimpulan
3. Sistem informasi absensi online Pada tahap kesimpulan, akan dilakukan
merupakan sistem informasi yang pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil
digunakan oleh dosen untuk melakukan analisis data dan pemberian rekomendasi
berupa pedoman tata kelola teknologi
139 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 06, Nomor 02, Januari 2020

informasi khususnya tata kelola yang terkait Hasil perhitungan nilai maturity level yang
layanan akademik. diapatkan berdasarkan hasil kuisioner yang
disebar ke 15 orang responden menghasilkan
nilai maturity levelnya adalah 4,67. Ini
HASIL DAN PEMBAHASAN membuktikan bahwa tingkat maturity level
Hasil Penyebaran Kuisioner layanan akademik STIKOM Bali berada pada
Penyebaran kuesioner dilakukan kepada level 5 yaitu Optimized. Untuk mendukung
15 responden. Kuisioner yang disebar hasil nilai Maturity level yang didapat dari
berdasarkan framework ITIL versi 3 domain hasil perhitungan kuesioner, dilakukan
Service transition yang terdiri dari 7 sub wawancara untuk mengumpulkan informasi
domain. Kuesioner yang telah didapat akan pendukung penelitian ini dan melakukan
diolah dan dihitung maturity level-nya untuk pengamatan pada Layanan Akademik
diketahui nilai kematangannya pada setiap STIKOM Bali. Nilai maturity level yang
proses. Berikut merupakan hasil dari kuesioner dihasilkan berdasarkan kuisioner dianggap
yang telah diisi oleh responden dan dihitung sebagai nlai maturiry level yang diharapkan
nilai maturity level-nya. sedangkan nilai maturity level yang dihasilkan
berdasarkan wawancara dan observasi
Tabel 1. Hasil Kuisioner merupakan nilai current maturity level atau
N Sub Bo Mat nilai maturity level sekarang.
o Domai Bobot Nilai bo urit
n 0 1 2 3 4 5 t y Hasil Wawancara dan Observasi
level Maturity level yang dihasilkan melalui
1 Transit 5 1 70 4,67 wawancara dan observasi akan dijadikn
ion 0
Planni
sebagai nilai current maturity level dan akan
ng and dibandingkan dengan maturirty level yang
Suppor diharapkan oleh STIKOM Bali melalui hasil
t kuisioner dan menghasilkan nilai kesenjangan.
2 Chang 7 8 68 4,53
e Tabel 2. Hasil Wawancara dan Observasi
Manag N Sub Bo Mat
ement o Domai Bobot Nilai bo urit
3 Service 6 9 69 4,6 n 0 1 2 3 4 5 t y
Asset level
and 1 Transit 8 7 67 4,47
Config ion
uration Planni
Manag ng and
ement Suppor
t
4 Releas 3 1 72 4,8 2 Chang 9 6 66 4,4
e and 2 e
Deploy Manag
ment ement
Manag 3 Service 1 2 62 4,13
ement Asset 3
5 Service 4 1 71 4,73 and
Validat 1 Config
ion and uration
Testing Manag
ement
6 Chang 8 7 67 4,47
e 4 Releas 1 5 65 4,3
Evalua e and 0
tion Deploy
7 Knowl 2 1 73 4,87 ment
edge 3 Manag
Manag ement
ement 5 Service 1 2 62 4,13
Average 4,67 Validat 3
ion and
Testing
Ramayasa, Penerapan Framework ITIL V3 Dalam Analisis Tata Kelola Sistem…140

pencapaian target dan pencapaian perubahan-


perubahan yang ingin dilakukan pada layanan
akademik STIKOM Bali.
6 Chang 1 4 64 4,27 3. Service Asset and Configuration
e 1 Management
Evalua Pada sub domain ini service asset and
tion configuration management dihasilkan nilai
7 Knowl 1 1 61 4,1 current maturirity level-nya adalah 4,13
edge 4
sedangkan nilai maturity level yang diharapkan
Manag
ement adalah 4,6. Dapat dilihat bahwa nilai gap atau
Average 4,26 kesenjangannya cukup besar, untuk itu harus
adanya peningkatan terkait konfigurasi dari
layanan. Selain itu perlu adanya kontrol
Nilai maturity level berdasarkan hasil integrasi pada layanan akademik STIKOM
wawancara dan observasi pada layanan Bali.
akademik di STIKOM Bali adalah 4,26, ini 4. Release and Deployment Management
membuktikan bahwa tingkat current maturity Pada sub domain ini release and
level berada pada level 4 yaitu Managed and deployment management dihasilkan nilai
Measurable. Terdapat gap atau jarak antara current maturirity level-nya adalah 4,3
nilai current maturity level berdasarkan hasil sedangkan nilai maturity level yang diharapkan
wawancara dan observasi dengan nilai adalah 4,8. Dapat dilihat bahwa nilai gap atau
maturity level yang diharapkan berdasarkan kesenjangannya cukup besar, untuk itu harus
hasil pengisian kuisioner. Nilai gap ini adanya peningkatan terkait panduan dalam
menunjukkan bahwa harus adanya peningkatan deployment testing. Selain itu perlu adanya
yang dilakukan oleh layanan akademik untuk perbaikan dan upgrade sistem berkelanjutan
mencapai hasil yang diharapkan. Beberapa pada layanan akademik STIKOM Bali.
rekomendasi yang dapat dilakukan untuk 5. Service Validation Testing
mencapai nilai maturity level yang diharapkan Pada sub domain ini service validation
akan dijelaskan pada sub bab rekomendasi. testing dihasilkan nilai current maturity level-
nya adalah 4,13 sedangkan nilai maturity level
Rekomendasi yang diharapkan adalah 4,73. Dapat dilihat
Hasil rekomendasi yang dapat diberikan bahwa nilai gap atau kesenjangannya cukup
pada masing-masing sub domain service besar. Untuk itu harus adanya peningkatan
transition untuk layanan akademik STIKOM terkait standar operasional prosedur yang
Bali adalah sebagai berikut. sudah ada untuk mendukung validasi dan
1. Transiton Planning & Suport pengujian sistem layanan akademik STIKOM
Pada sub domain ini transition planning Bali. Perlu juga adanya peningkatan dalam hal
and support dihasilkan nilai current maturirity implementasi SOP untuk masing-masing
level-nya adalah 4,47 sedangkan nilai maturity individu sehingga dapat pengujian dilakukan
level yang diharapkan adalah 4,67. Dapat dengan benar.
dilihat bahwa nilai gap atau kesenjangannya 6. Change Evaluation
tidak terlalu besar, walaupun demikian harus Pada sub domain ini Change Evaluation
adanya peningkatan terkait standar operasional dihasilkan nilai current maturirity level-nya
prosedur yang sudah ada untuk mendukung adalah 4,27 sedangkan nilai maturity level
setiap perubahan yang terjadi pada layanan yang diharapkan adalah 4,47. Dapat dilihat
akademik STIKOM Bali. Perlu juga adanya bahwa nilai gap atau kesenjangannya tidak
peningkatan dalam hal implementasi SOP terlalu besar, walaupun demikian harus adanya
untuk masing-masing individu sehingga dapat peningkatan terkait layanan akademik
mengurangi penyimpangan yang mungkin STIKOM Bali yang relevan yang mungkin
terjadi. dapat berguna untuk bisnis proses dan layanan.
2. Change Management 7. Knowledge Management
Pada sub domain ini change management Pada sub domain ini Knowledge
dihasilkan nilai current maturirity level-nya Management dihasilkan nilai current
adalah 4,4 sedangkan nilai maturity level yang maturirity level-nya adalah 4,1 sedangkan nilai
diharapkan adalah 4,53. Dapat dilihat bahwa maturity level yang diharapkan adalah 4,87.
nilai gap atau kesenjangannya tidak terlalu Dapat dilihat bahwa nilai gap atau
besar, walaupun demikian harus adanya kesenjangannya cukup besar, untuk itu harus
peningkatan terkait data setiap progress, adanya peningkatan terkait kualitas, kejelasan
141 Jurnal Teknologi Informasi dan Komputer, Volume 06, Nomor 02, Januari 2020

dan kesamaan pemahaman atas nilai yang Intell., vol. 2, no. 2, p. 81, 2016.
diberikan oleh layanan. Selain harus dpastikan [4] R. Hidayat, A. Laksana, E. H. Siregar,
bahwa informasi relevan yang selalu tersedia H. N. Prabowo, and E. K. Pinem,
pada layanan. “Audit Infrastruktur Teknologi
Informasi Berbasis Itil V.3 Domain
SIMPULAN Service Transition Pada Sipmas Lppm
Hasil maturity level berdasarkan kuisioner It Telkom Purwokerto,” Indones. J.
pada manajemen layanan Sistem Informasi Bus. Intell., vol. 1, no. 1, pp. 39–44,
Layanan Akademik STIKOM Bali 2018.
menghasilkan nilai rata-rata 4,67 sehingga [5] A. M. Arifin and R. Hanafi, “Analisis
berada pada level 5 yaitu Optimized. Hal ini Dan Perancangan Itsm Domain
berarti bahwa bagisn Pusat Komputer dan Service Operation Pada Layanan
Jaringan sudah memiliki standar prosedur dan Akademik Institut Pemerintahan
dokumentasi yang memadai. Walaupun begitu, Dalam Negeri (IPDN) Dengan
perlu adanya peningkatan terkait SOP yang ada Menggunakan Framework Itil Versi 3
dan implementasi terhadap SOP tersebut untuk Analysis and Design Itsm Service
masing-masing individu agar mengurangi Operation Domain on Academic
penyimpangan. Services of Institut Pemerinta,” in e-
Rata-rata nilai kesenjangan antara current Proceeding of Engineering, 2015, vol.
maturity level dengan maturity level yang 2, no. 2, pp. 5750–5757.
diharapkan dari setiap sub domain adalah 0,41.
Hal ini dapat diatasi dengan peningkatan dalam
implementasi prosedur yang sudah ada. [6] R. D. Pribadi, Y. H. C, A. I. Hadiana,
Rekomendasi yang diberikan dari hasil analisis and W. Witanti, “Pengukuran Tingkat
adalah melakukan peningkatan dalam Kematangan Teknologi Informasi
implementasi prosedur dan manajemen Sistem Berbasis Itil V.3 Di Universitas
Informasi Layanan Akademik STIKOM Bali Jenderal Achmad Yani,” J. Ilm.
yang sudah ada. Teknol. Inf. Terap., vol. 4, no. 1, pp.
11–17, 2017.
DAFTAR PUSTAKA [7] N. Putu, S. Merta, I. M. D. Ardiada,
[1] H. L. Putra, E. Darwiyanto, and G. A. and I. G. N. Janardana, “Audit of
A. Wisudiawan, “Audit Infrastruktur Governance Information Technology
Teknologi Informasi Berbasis ITIL V . Services Using ITIL v3 Focuses on
3 Domain Service Operation pada Service Operation Domain in
FMS Departemen Engineering PT . Institution X,” Int. J. Eng. Emerg.
Grand Indonesia Information Technol., vol. 2, no. 2, pp. 91–95,
Technology Infrastructure Audit 2017.
Based on ITIL V . 3 Service Operation [8] H. H. W. W. and A. I. Hadiana, “Audit
Domain for FMS Engineering Tata Kelola Teknologi Informasi Pada
Departme,” in e-Proceeding of Dinas Xyz Dengan Menggunakan
Engineering, 2015, vol. 2, no. 2, pp. Framework Information Technology
6084–6091. Infrastructure Library Untuk
[2] S. S. Hilabi and B. Huda, “Layanan Mendukung E-Government,” pp. 232–
Teknologi Informasi E-Government 237, 2017.
Menggunakan Framework [9] N. T. Hariyanti et al., “Pemanfaatan
Informationtechnology Infrastructure Proses Pada Kerangka Itilv3 Dalam
Library V . 3 ( Itil V . 3 ) Domain Menyediakan Manajemen Layanan
Service transition ( Studi Kasus Pemda Teknologi Informasi,” J. Eksek., vol.
Kabupaten Karawang ),” J. Ilmu 15, no. 2, pp. 388–403, 2018.
Komput. Teknol. Inf., vol. 4, no. 1, pp. [10] H. Marquis, “ITIL: What it is and what
1–12, 2019. it isn’t,” Business Communications
[3] L. A. K. Wardani, M. Murahartawaty, Review. 2006.
and L. Ramadani, “Perancangan Tata
Kelola Layanan Teknologi Informasi
Menggunakan ITIL versi 3 Domain
Service transition Dan Service
Operation Di Pemerintah Kota
Bandung,” J. Inf. Syst. Eng. Bus.

You might also like