Karakteristik Media Pembelajaran Statis Dan Dinamis, Media Buatan Dan Media Umum, Media Interaktif (Multimedia)

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

Makalah Desain Media

Pembelajaran Fisika

Karakteristik media pembelajaran statis


dan dinamis, media buatan dan media umum,
Media interaktif (multimedia)

OLEH :

KELOMPOK 4

1. DEWI RATNA SITEPU

2. NAIMAH HASANAH

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, karena hanya dengan rahmat-Nyalah
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini disajikan sesederhana mungkin
untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi makalah ini. Tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada Ibu dosen pengampu Mata Kuliah desain media pembelajaran fisika
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyusun makalah ini berdasarkan yang ada, selain itu juga makalah ini dibuat
guna melengkapi tugas yang diberikan kepada kami oleh dosen pembimbing, mengingat
kemampuan kami terbatas kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 14 Februari 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang Masalah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam peroses belajar. Para guru
khususnya guru PAI dituntut agar mampu memahami, menggunakan alat-alat yang tersedia
atau media pembelajaran dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.
Kemajuan di bidang teknologi pendidikan, maupun teknologi pembelajaran, menuntut
digunakannya berbagai media pembelajaran serta peralatan-peralatan yang semakin
canggih.Boleh dikatakan bahwa dunia pendidikan dewasa ini hidup dalam dunia media, di
mana kegiatan pembelajaran telah bergerak menuju dikuranginya sistem penyampaian bahan
pembelajaran secara konvensional yang lebih mengedepankan metode ceramah, dan diganti
dengan sistem penyampaian bahan pembelajaran modern yang lebih mengedepankan peran
siswa dan pemanfaatan multimedia.
Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kompetensi-
kompetensi yang terkait dengan keterampilan proses, peran media pembelajaran menjadi
semakin penting. Pembelajaran yang dirancang secara baik dan kreatif dengan memanfaatkan
teknologi multimedia, dalam batas-batas tertentu akan dapat memperbesar kemungkinan
siswa untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Setiap jenis media memiliki karakteristik masing-masing dan menampilkan fungsi
tertentu dalam menunjang keberhasilan proses belajar peserta didik. Agar peran sumber dan
media belajar tersebut menunjukkan pada suatu jenis media tertentu, maka pada media-media
belajar itu perlu diklasifikasikan menurut suatu metode tertentu sesuai dengan sifat dan
fungsinya terhadap pembelajaran. Pengelompokkan itu penting untuk memudahkan para
pendidik dalam memahami sifat media dan dalam menentukan media yang cocok untuk
pembelajaran atau topik pembelajaran tertentu.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan
keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut
belum tersedia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penulisn makalah ini adalah :
a. Apa pengertian Media Pembelajaran?
b. Bagaimana Karakteristik Media Pembelajaran?
c. Bagaimana klasifikasi media pembelajaran ?
d. Bagaimana memilih media pembelajaran yang tepat ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. mengetahui pengertian Media Pembelajaran?
b. mengetahui Bagaimana Karakteristik Media Pembelajaran?
c. mengetahui Bagaimana klasifikasi media pembelajaran ?
d. mengetahui Bagaimana memilih media pembelajaran yang tepat ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran


Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah,
perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan. Association for Education and Communication
Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu proses penyaluran informasi. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali
informasi visual atau verbal.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat
menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa)
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara
kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan
performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

2.2 Fungsi Media Pembelajaran


A. Fungsi media dalam kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang sangat menentukan
efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Secara keseluruhan menurut,
McKnow ( Sihkabuden, 2005:19 ) media terdiri dari fungsi yaitu :
 Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan pembelajaran yang
sebelumnya abstrak menjadi kongkret, pembelajaran yang sebelumnya teoritis
menjadi fungsional praktis
 Membangkitkan motivasi belajar
 Memperjelas penyajian pesan dan informasi.
 Memberikan stimulasi belajar atau keinginan untuk mencaritahu.
B. Fungsi media, khususnya media visual juga dikemukakan oleh Levie &Lentz (1982)
seperti yang dikutip oleh Arsyad (2002) bahwa media tersebut memiliki empat fungsi
yaitu :
 Fungsi atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual
yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.
 Fungsi afektif
Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar
(atau membaca) teks yang bergambar.
 Fungsi kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam
gambar.
 Fungsi kompensatoris
Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media
visual yang membuat konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah
membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali.

2.3 Klasifikasi Media Pembelajaran


Dalam perjalanannya, perkembangan media pembelajaran mengikuti arus
perkembangan teknologi. Teknologi yang paling tua yang dimanfaatkan adalah sistem
percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanistik. Kemudian teknologi audio visual
menggabungkan penemuan mekanistik dan elektronik untuk tujuan pembelajaran. Teknologi
yang muncul terakhir adalah mikro procesor yang melahirkan pemakaian komputer dan
kegiatan interaktif. Berdasarkan perkembangan tersebut, maka media pembelajaran dapat
diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu: media hasil teknologi cetak, media hasil teknologi
audio visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, media hasil penggabungan
teknologi cetak dan komputer.
Menurut Rudi Bretz mengklasifikasikan ciri utama media pada unsur pokok yaitu:
suara, visual, dan gerak. Untuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu:
gambar visual, garis (liner graphic), dan simbol. Dia juga membedakan media siar dan media
rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi media;
1. Media audio visual gerak
2. Media audio visual diam
3. Media audio semi gerak
4. Media visual gerak
5. Media visual diam
6. Media visual semi gerak
7. Media audio
8. Media cetak
Sedangkan menurut Oemar H. Malik, ada empat klasifikasi media pengajaran, yaitu:
1. Alat-alat visual yang dapat dilihat,
2. Alat-alat yang bersifat auditif atau yang hanya bisa didengar,
3. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar,
4. Dramatisasi.
Namun menurut Gagne, ada tujuh macam klasifikasi media, yaitu: benda untuk
didemonstransikan, komunikasi lisan, gambar cetak, gambar diam, gambar gerak, film
bersuara, mesin belajar. Tujuh macam pengklasifikasian media tersebut kemudian di kaitkan
dengan kemampuannya memenuhi fungsi menurut tingkat hierarki belajar yang di
kembangkannya yaitu pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar,
memberi kondisi-kondisi external, menuntut cara berfikir, memasukan alih ilmu, menilai
prestasi dan memberi umpan balik.
Berdasarkan beberapa pengklasifikasian di atas dapat ditarik kesimpulan secara umum
media pembelajaran ada lima yaitu: media berbasis cetakan, media berbasis visual, media
berbasis audio-visual, media berbasis komputer, media berbasis manusia.

2.4 Karakteristik Media Pembelajaran


Pengklasifikasian sebagaimana yang telah dibahas pada uraian terdahulu menjelaskan
karakteristik atau ciri-ciri spesifik masing-masing media berbeda satu dengan lainnya sesuai
dengan tujuan dan maksud pengelompokan. Kita dapat mengetahui karakteristik media
menurut tinjauan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh si
pemakai dan sebagainya. Juga dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan
indera penglihatan, pendengaran, perabaan, percakapan, maupun penciuman, atau
kesesuaiannya dengan tingkat hirarki belajar. Seperti dikemukakan oleh Kemp (1975)
merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Sebagaimana yang
juga dikatakan oleh Arief S. Sadiman (1986) bahwa klasifikasi media, karakteristik media,
dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan strategi
pembelajaran. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang karakteristik media
pembelajaran.
1. Media berbasis manusia
Diantara beberapa media media berbasis manusia merupakan media tertua untuk
mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat
khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat
dengan pemantauan pembelajaran siswa. Media manusia dapat mengarahkan dan
mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari
waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar. Seringkali dalam suasana
pembelajaran, siswa pernah mengalami pengalaman belajar yang jelek dan memandang
belajar sebagai sesuatu yang negatif. Instruktur manusia “sebagai media” secara intuitif
dapat merasakan kebutuhan siswanya dan memberinya pengalamn belajar yang akan
membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang
berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang
berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh
pelajar. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan masalah yang relevan.
b. Mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang terkait untuk memecahkan
masalah.
c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat
diterapkan untuk pemecahan masalah.
d. Tuntun explorasi siswa.
e. Kembangkan masalah dalam konteks yang beragam dengan tahapan tingkat
kesulitan.
f. Nilai pngetahuan ssiwa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan.
Sedangkan bertanya ala Socrates:
a. Mengidentifikasi pertanyaan yang meminta siswa berbagi, menganalisis,
mengevaluasi, dan mensintesis pekerjaan atau tugas mereka.
b. Pelajaran mungkin bisa dimulai dengan diskusi dalam kelompok besar sebagai
pembahasan explorasi. Siswa slsnjutnya dapat dikelompokan dalam kelompok-
kelompok kecil untuk mendalami isu dan gagasan-gagasan yang muncul dalam
pembahasan kelompok besar.
c. Menentukan apakah siswa harus belajar atau bekerja bersama-sama dalam
kelompok, perorangan, seorang demi seorang, atau secara bebas.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah
rancangan pelajaran yang interaktif.
1. Media berbasis Cetakan
Media berbasis cetakan paling umum dikenal adalah buku teks, buku penuntun, jurnal,
majalah, dan lembaran kertas. Dalam media berbasis cetakan terdapat enam hal yang
harus diperhatikan saat merancang, yaitu: konsistensi, format, organisasi, daya tarik,
ukuran huruf, dan penggunaan spasi kosong.
Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada tahun 1960-an dengan
istilah pembelajaran tertprogram yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Dengan
format ini, pada setiap unit kecil informasi disajikan dan respon siswa diminta baik
dengan cara menjawab pertanyaan atau berpartisipasi dalam kegiatan latihan.
Materi media berbasis cetak merupakan dasar pengembangan dan penggunaan
kebanyakan materi pembelajaran lainnya. Yang mempunyai ciri sebagai berikut:
 Teks dibaca secara linear.
 Teks menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif.
 Teks ditampilkan statis.
 Pengembangan sangat tergantung pada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi
visual.
 Teks juga berorientasi pada siswa.
 Informasi dapat diatur dan ditata ulang oleh pemakai.
Media berbasis cetak memiliki kelebihan yaitu:
a. Dapat menyajikan pesan atau informsi dalam jumlah yang banyak.
b. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kecepatan masing-masing.
c. Dapat dipelajari kapan dan dimana saja, karena mudah dibawa
d. Bahkan lebih menarik apabila di lengkapi dengan gambar dan warna.
e. Perbaikan atau revisi mudah dilakukan.
Sedangkan kelemahan media berbasis cetak :
a. Proses pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
b. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa
untuk membacanya.
c. Apabila jilid dan kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek.
2. Media berbasis Visual
Seperti halnya media berbasis cetak, media visual tak jauh beda dengan media berbasis
cetak. Yakni juga merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi
pembelajaran lainnya yang memiliki karakteristik:
 Visual diamati berdasarkan ruang.
 Visual juga menampilkan komunikasi satu arah dan reseptic.
 Visual juga ditampilkan statis.
 Persepsi visual digunakan sebagai acuan dalam prinsip-prinsip kebahasaan media
berbasis teks.
 Media visual juga berorientasi pada siswa.
 Informasi dapat ditata ulang dan diatur oleh pemakai.
Media berbasis visual (image/perumpamaan) memegang peran yang sangat penting
dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui
elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingtan. Visual dapat pula menumbuhkan
minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Agar menjadi efektiv, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa
harus berinteraksi dengan visual itu untuk menyakinkan adanya proses informasi.
Kelebihan media berbasis visual:
a. Lebih menarik karena ada gambar, sehingga memberikan pengalaman nyata untuk
siswa.
b. Lebih mudah mengingat dengan visual peta konsep, maid mapping dan singkatan.
c. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur
dan organisasi) dan memperkuat ingatan siswa.
d. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara
isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
Kekurangan media berbasis visual:

a. Akan terjadi kesulitan jika siswa mengalami masalah pada indra penglihatannya.
b. Siswa tidak akan memahami gambar jika gambar tidak jelas atau tidak sama dengan
bentuk nyatanya.
c. Tidak dapat melayani siswa dengan gaya belajar auditif dan kinestetik.
d. Membutuhkan waktu yang lama untuk membuat gambar dan ketrampilan khusus
menyajikan gambar sesuai wujud aslinya.
3. Media berbasis audio visual
Teknologi audio visual merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik, untuk menyajikan pesan-
pesan audio dan visual. Karakteristik media berbasis audio visual ialah:
a. Bersifat linier
b. Menyajikan visualisasi yang dinamis
c. Digunakan dengan cara yang sudah ditetapkan sebalumnya oleh perancang atau
pembuatnya
d. Merupakan representasi fisik dari gagasan riil atau gagasan abstrak
e. Dikembangkan menurut prinsi psikologi behaveiorisme dan kognitif.
f. Umumnya berorientasi kepada guru, dengan tingkat keterlibatan siswa yang
interaktivnya rendah.
Pengajaran melalui audio visual, memiliki karakteristik pemakaian perangkat keras
selama proses belajar, seperti penggunaan proyektor, tape recorder, proyektor visual yang
lebar. Jadi pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang
penerapanya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya bergantung pada
pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.
Kelebihan media berbasis audio visual:
a. Lebih efektif dalam menerima pembelajaran karena dapat melayani gaya bahasa
siswa auditif maupun visual.
b. Dapat memberikan pengalaman nyata lebih dari yang disampaikan media
audio maupun visual.
c. Siswa akan lebih cepat mengerti karena mendengarkan disertai melihat langsung,
sehingga tidak hanya membayangkan.
d. Lebih menarik dan menyenangkan menggunakan media audio visual.
Kekurangan media berbasis audio visual:

a. Pembuatan media audio visual memerlukan waktu yang lama, karena memadukan 2
elemen yakni audio dan visual.
b. Membutuhkan ketrampilan dan ketelitian dalam pembuatannya.
c. Biaya yang digunakan dalam pembuatan media audio visual cukup mahal.
d. Jika tidak terdapat piranti pembuatannya akan sulit untuk membuatnya(terbentur alat
pembuatannya).
4. Media berbasis komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilakan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Media berbasis
komputer memiliki karakteristik:
a. Dapat digunakan secara acak, non sekuensial, atau secara linear.
b. Dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan perancang
atau pengembang sebagaimana direncanakannya.
c. Biasanya gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, symbol, grafik.
d. Prinsip-prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini.
e. Pembelajaran berorientasi pada siswa dan melibatkan interaksi siswa yang tinggi.
Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis,
interaktif, dan perorangan. Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:
skenario, model dasar, dan lapisan pengajaran.

2.5 Prosedur Pemilihan Media Pembelajaran yang Tepat


Dalam pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan efektifitas dan
efisiensinya. Ada empat kriteria pemilihan media yang operlu di perhatikan bagaimana
dikemukakan oleh Dick dan Carrie :
a. Ketersediaan sumber setempat, bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-
sumber yang ada maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
b. Ketersediaan dana , tenaga dan fasilitas.
c. Faktor yang menyabngkut keluesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang digunakan
untuk jangka waktu yang lama; bila digunakan dimana saja dengan peralatan yang ada
disekitarnya dan kapanpun serta mudah dibawa.
d. Efektifitas dan efisiensi biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang, skalipun
nampaknya mahal, namun lebih murah dibandingkan media lainnya yang hanya
digunakan sekali pakai.
Prosedur pemilihan media sebagaimana yang dikemikakan oleh Arif S Sadiman ada
tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan yaitu:
a. Model flow chart model ini menggunakan eliminasi dalam pengambilan keputusan
pemilihan.
b. Model matrix, berupa penangguhan model pengambilan keputusan, pemilihan sampai
seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi.
c. Model Check list, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya
dipertimbangkan.

2.6 Karakteristik Multimedia


Istilah multimedia muncul pertama kali di awal 1990 melalui media masa. Istilah ini
dipakai untuk nnenyatukan teknologi digital dan analog dibidang entertainment, publishing,
communications, marketing, advertising, dan juga commercial. Multimedia merupakan
penggabungan dua kata “multi” dan “media”. Multi berarti “banyak” sedangkan media atau
bentuk jamaknya berarti medium. Vaughan (2004) menjelaskan bahwa multimedia adalah
sennbarang kombinasi yang terdiri atas teks, seni grafik, bunyi, animasi dan video yang
diterima oleh pengguna melalui hardware komputer. Sejalan dengan hal di atas, Heinich et al
(2005) menyatakan bahwa multimedia merupakan penggabungan atau pengintegrasian dua
atau lebih format media yang berpadu seperti teks, grafik, animasi, dan video untuk
membentuk aturan informasi ke dalam sistem komputer (Supriatna, 2007).
Dengan mempelajari karakteristik media pembelajaran, maka kita akan mengetahui berbagai
karakteristik media sebagai bahan acuan dalam menyampaikan pembelajaran kepada siswa
dengan menggunakan media supaya kegiatan belajar mengajar menjadi lebih efektif.
Multimedia mempunyai karakteristik, yaitu:
 Bentuk Linier (Pasif): Sebuah stuktur Multimedia dimana pengguna bernavigasi sesuai
urutan dari 1 frame atau bite informasi ke yang lain.
 Bentuk non linier (Interaktif): Stuktur Multimedia dimana pengguna bernavigasi secara
bebas tidak dibatasi oleh rute yang ditentukan.
Dari karakteristik tersebut meliputi diantaranya yaitu:
 Presentasi multimedia dapat meliputi linier (pasif) dan non linier (interaktif).
 Multimedia dapat memuat hubungan terstruktur yang disebut Hypermedia.
 Mengembangkan Multimedia, membuat judul Multimedia dengan pirantiAuthoring.
 Proyek Multimedia ketika dipublikasikan disebut Judul Multimedia.
Ada beberapa istilah- istilah yang sering dipergunakan dalam Multimedia, yaitu:
 Multimedia Interaktif yaitu Multimedia yang pengguna akhir atau USER dapat
mengontrol apa dan dalam hal apa urutan elemen multimedia dikirimkan.
 Programmer Multimedia yaitu orang yang mengintegrasikan elemen bentuk keseluruhan
yang harus menggunakan sebuah sistem Authoring/bahasa pemrograman.
 Proyek Multimedia yaitu sarana perangkat lunak pesan dan isi yang dapat
dipresentasikan pada sebuah layar komputer atau televisi. Atau juga bisa disebut dengan
proses pembuatan Multimedia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Setiap media mempunyai karakterisktik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara
pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaan
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dan kaitannya dalam pemilihan media
pembelajaran secara bervariasi. Dari uapaya pengklasifikasian dapat mengungkapkan
karakteristik dan kriteris dari suatu media. Misalkan pada media grafis, media audio maupun
media proyeksi diam dapat dilihat masing-masing karakteristik dari media tersebut.
Pengklasifikasian media tidak sama dengan karakterisktik dari suatu media karena
karakteristik karena karakterstik dari suatu media dapat diungkapkan dengan terlebuh dahulu
mengklasifikasikan dari suatu media. Pemilihan media dapat dilakukan secara efektif jika kita
mengetahui karakteristik dari suatu media baik dari kelebihan maupun kekurangannya.

3.2 SARAN
Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat membawa manfaat bagi pembacanya.
Namun apabila terdapat kesalahan konsep atau pernyataan, kami sebagai penulis
mengharapkan kritik dan sara yang membangun agar kedepannya makalah ni dapat dibuat
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Ashar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta. PT RajaGrafindo Persada.
Asnawir dan Usman, Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Intermasa
Asyhar, Rayandra. 2010. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung
Persada.

You might also like