Paper Pasangan Darlington
Paper Pasangan Darlington
Paper Pasangan Darlington
ELEKTRONIKA DASAR II
PERCOBAAN II
PASANGAN DARLINGTON
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK V
Output
No. F Volt/div Time/div PG TG
(Hz) (v) (s) (div) (div)
1 900 Hz 1v 1 x 10-3 s 1 2,4
2 800 Hz 1v 1 x 10-3 s 1,4 2,4
3 700 Hz 1v 1 x 10-3 s 1,6 2,4
4 600 Hz 1v 1 x 10-3 s 2 2,4
5 500 Hz 1v 1 x 10-3 s 2,2 2,4
Frekuensi 900 Hz
Analisa Data
1. f = 900 Hz
Input
= 1,4 x 1 x 1
= 1,4 v
= √ x 1,4
= 9,89 x 10-1v
= 1 x 1 x 10-3
= 1 x 10-3 s
= 1.000 Hz
Output
= 2,4 x 1 x 1
= 2,4 v
= √ x 2,4
= 1,69 v
= 1 x 1 x 10-3
= 1 x 10-3 s
= 1000 Hz
2. f = 800 Hz
Input
= 1,4 x 1 x 1
= 1,4 v
= √ x 1,4
=9,89x10-1 v
= 1,2 x 1 x 10-3
= 1,2 x 10-3 s
= 833,3 Hz
Output
= 2,4 x 1 x 1
= 2,4 v
= √ x 2,4
= 1,69 v
=1,4 x 1 x 10-3
= 1,4 x 10-3 s
= 714,28 Hz
3. f = 700 Hz
Input
= 1,4 x 1 x 1
= 1,4 v
= √ x 1,4
= 9,89 x 10-1 v
= 1,4 x 1 x 10-3
= 1,4 x 10-3 s
= 714,28 Hz
Output
= 2,4 x 1 x 1
= 2,4 v
= √ x 2,4
= 1,69 v
= 1,6 x 1 x 10-3
= 1,6 x 10 -3 s
= 625 Hz
4. f = 600 Hz
Input
= 1,4 x 1 x 1
= 1,4 v
= √ x 1,4
= 9,89 x 10-1 v
= 1,6 x 1 x 10-3
= 1,6 x 10-3 s
= 625 Hz
Output
= 2,4 x 1 x 1
= 2,4 v
= √ x 2,4
= 1,69 v
= 2 x 1 x 10-3
= 2 x 10-3 s
=
= 500 Hz
5. f = 500 Hz
Input
= 1,4 x 1 x 1
= 1,4 v
= √ x 1,4
= 9,89 x 10-1 v
= 1,8 x 1 x 10-3
= 1,8 x 10-3
= 555,5 Hz
Output
= 2,4 x 1 x 1
= 2,4 v
= √ x 2,4
= 1, 69 v
= 2,2 x 1 x 10-3
= 2,2 x 10-3s
= 454,54 Hz
1.2.2 PEMBAHASAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu, Function
generator digunakan sebagai sumber tegangan atau pembangkit gelombang ,
Osiloskop digunakan untuk menampilkan hasil output (keluaran) berupa gelombang ,
Kabel Penghubung digunakan untuk menghubungkan rangkaian , Kabel Probe
digunakan untuk menghubungkan osiloskop dengan rangkaian/komponen , Batterai 9
volt digunakan sebagai sumber DC untuk dikuatkan arusnya, Kapasitor 4,7 µF
digunakan sebagai penyimpan arus , Resistor 10 KΩ dan Resistor 100 KΩ digunakan
sebagai penghambat atau pengatur jalannya arus , 2 buah penjepit buaya yang
digunakan untuk menjepit kabel pada rangkaian agar dapat terhubung dengan
function generator dan osiloskop dan Breadboard digunakan sebagai tempat
merangkai rangkaian . Serta terdapat tiga komponen yaitu resistor, transistor dan
kapasitor, dimana resistor memiliki karakteritik yang terletak pada resistansinya dan
daya listrik yang dapat dihantarkan, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding
dengan arus yang mengalir, resistor mempunyai sifat resistif sehingga digunakan
sebagai penghambat serta mengatur jalannya arus. Transistor sibc 108 memiliki
karakteristik sebagai alat semikonduktor yang digunakan sebagai penguat arus dalam
rangkaian pasangan darlington.
Berdasarkan analisa data yang kami peroleh pada input gelombang telah
dilakukan dengan lima frekuensi berbeda didapatkan hasil pengukuran, yaitu pertama
pada frekuensi 500 Hz untuk input nilai Vpp = 1,4 volt; V Rms = 9,98 x 10-1 volt; T=
1,8 x 10-3 sekon; f= 555,5 Hz dan untuk outputnya nilai Vpp = 2,4 volt; V Rms = 1,69
volt; T= 2,2 x 10-3 sekon; f=454,54 Hz. Kedua pada frekuensi 600 Hz untuk input
nilai Vpp = 1,4 volt; VRms = 9,89 x 10-1 volt; T= 1,6 x 10-3 sekon; f= 625 Hz dan
untuk outputnya nilai Vpp = 2,4 volt; VRms = 1,69 volt; T= 2 x 10-3 sekon; f=500 Hz.
Ketiga pada frekuensi 700 Hz untuk input nilai Vpp = 1,4 volt; VRms = 9,89 x 10-1
volt; T= 1,4 x 10-3 sekon; f= 714,28 Hz dan untuk outputnya nilai Vpp = 2,4 volt;
VRms = 1,69 volt; T= 1,6 x 10-3 sekon; f=625 Hz. Keempat pada frekuensi 800 Hz
untuk input nilai Vpp = 1,4 volt; VRms = 9,89 x 10-1 volt; T= 1,2 x 10-3 sekon; f=
833,3 Hz dan untuk outputnya nilai Vpp = 2,4 volt; V Rms = 1,69 volt; T= 1,4 x 10-3
sekon; f=714,28 Hz. Dan kelima pada frekuensi 900 Hz untuk input nilai Vpp = 1,4
volt; VRms = 9,89 x 10-1 volt; T= 1 x 10-3 sekon; f= 1000 Hz dan untuk outputnya nilai
Vpp = 2,4 volt; VRms = 1,69 volt; T= 1 x 10-3 sekon; f=1000 Hz.
Pada percobaan darlington arusnya mengalami penguatan. Hal ini dapat dilihat
dari Perubahan gelombang yang terjadi dari input ke output yaitu gelombang output
yang dihasilkan lebih besar dari gelombang input. Hal ini disebabkan karena adanya
transistor didalam rangkaian yang berfungsi sebagai penguat sehingga ketika arus
diberikan pada input maka transistor akan menguatkan arus tersebut sehingga
diperoleh output (keluaran) lebih besar dibandingkan dengan input (masukan).
Prinsip kerja dari rangakaian pasangan darlington ini adalah ketika arus atau
tegangan masuk melalui basis, maka arus atau tegangan dikumpulkan pada kolektor.
Kemudian dikeluarkan atau dipancarkan melalui emitor , lalu dari emitor transistor
pertama dihubungkan dengan basis transistor kedua, lalu dikumpulkan pada kolektor ,
sehingga terjadi penguatan lagi (penguatan total) yang kemudian dipancarkan lagi
melalui emitor sehingga terjadi penguatan sebanyak dua kali. Hasil keluaran (output)
yang diperoleh lebih besar karena tejadi dua kali penguatan (gain).
Adapun perbedaan nilai frekuensi yang diperoleh dengan yang digunakan pada
function generator terjadi karena adanya kesalahan pada percobaan. Kesalahan
tersebut dapat disebabkan pada ketidaktelitian praktikan saat mengukur panjang dan
tinggi gelombang.
III. KESIMPULAN
Prinsip kerja dari rangakaian pasangan darlington ini adalah ketika arus atau
tegangan masuk melalui basis, maka arus atau tegangan dikumpulkan pada
kolektor. Kemudian dikeluarkan atau dipancarkan melalui emitor , lalu dari
emitor transistor pertama dihubungkan dengan basis transistor kedua, lalu
dikumpulkan pada kolektor , sehingga terjadi penguatan lagi (penguatan total)
yang kemudian dipancarkan lagi melalui emitor sehingga terjadi penguatan
sebanyak dua kali. Hasil keluaran (output) yang diperoleh lebih besar karena
tejadi dua kali penguatan (gain).
Untuk menghitung penguatan arus dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan :
G=