Skripsi
Skripsi
Skripsi
(Skripsi)
Oleh
This study aims to know and explain about the construction of Bakauheni-Terbanggi
Basar toll road Social taxonomy of the community around the toll gate in Korpri Raya
Kota Bandarlampung. This research uses quantitative method with total sample of 93
head of family. Data analysis is done through the data presentation stage in the form
of table or frequency distribution and cross tabulation, calculation of central tendency
measure and calculation of spread size. The result of research shows that the social
impact of toll road development is the decreasing of income of the citizens of Korpri
Raya and people tend to choose two-wheeled vehicles compared to public
transportation increase of 9.67%. Social interaction seen from the intensity of
community communication experienced a non-significant change, the activity of
patrols increased by 18.27%. Economic impact of toll road development is the people
who originally worked as farmers lost their livelihood due to the conversion of
agricultural land into toll road caused the majority of respondents as rough workers,
many workers or contractors need building materials so that many material shops grow
in Korpri Raya, has very good to give the potential success higher the majority of
respondents still open business so as to increase the number of people who sell for
38.70%. The toll road construction project which requires a lot of hired workers in the
process of making the farmers change the profession as a rough worker, the number of
citizens who switched professions this year has increased by 39.78%, because the
construction of toll roads provides ease of access and smooth distribution of goods and
services also creates business opportunities and work, this makes the economic life of
citizens experiencing rapid changes.
Keywords: Development Impact, Socio Economic, Toll Road, Bakauheni, Terbanggi
Besar]
ABSTRAK
DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL
BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR TERHADAP KEHIDUPAN
SOSIAL EKONOMI PENDUDUK SEKITAR GERBANG TOL
DI KELURAHAN KORPRI RAYA
KOTA BANDARLAMPUNG
Oleh
EGI LOVEYAN JAYA
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan dampak pembangunan
jalan tol Bakauheni-Terbanggi Basar terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat
sekitar gerbang tol di Kelurahan Korpri Raya Kota Bandarlampung. Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 93 kepala keluarga.
Analisis data dilakukan melalui tahapan penyajian data dalam bentuk tabel atau
distribusi frekuensi dan tabulasi silang, penghitungan ukuran tendensi sentral dan
penghitungan ukuran penyebaran. Hasil penelitian menunjukan bahwa dampak sosial
pembangunan jalan tol adalah menurunnya pendapatan warga korpri raya dan
masyarakat cenderung memilih kendaraan roda dua dibandingkan kendaraan umum
peningkatan sebesar 9,67%. Interaksi sosial yang dilihat dari intensitas komunikasi
masyarakat mengalami perubahan yang tidak signifikan, kegiatan ronda mengalami
peningkatan sebesar 18,27%. Dampak ekonomi pembangunan jalan tol adalah warga
yang semula bekerja sebagai petani kehilangan mata pencarian akibat alih fungsi lahan
pertanian menjadi jalan tol menyebabkan mayoritas responden sebagai pekerja kasar,
banyak pekerja atau kontraktor membutuhkan bahan bangunan sehingga banyak toko
material tumbuh berkembang di Kelurahan Korpri Raya, akses tol sudah sangat baik
memberikan potensi keberhasilan semakin tinggi mayoritas responden tetarik
membuka usaha sehingga meningkatkan jumlah masyarakat yang berjualan sebesar
38,70%. Proyek pembangunan jalan tol yang membutuhkan banyak pekerja kasar pada
proses pengerjaannya menyebabkan petani mengubah profesinya sebagai pekerja
kasar, jumlah warga yang beralih profesi tahun ini mengalami peningkatan sebesar
39,78%, karena pembangunan jalan tol memberikan kemudahan akses serta
memperlancar distribusi barang dan jasa juga menciptakan peluang usaha maupun
kerja, hal ini menjadikan kehidupan ekonomi warga mengalami perubahan yang
meningkat pesat.
Kata Kunci: Dampak Pembangunan, Sosial Ekonomi, Jalan Tol, Bakauheni,
Terbangggi Besar
DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL
BAKAUHENI-TERBANGGI BESAR TERHADAP KEHIDUPAN
SOSIAL EKONOMI PENDUDUK SEKITAR GERBANG TOL
DI KELURAHAN KORPRI RAYA
KOTA BANDARLAMPUNG
Oleh
EGI LOVEYAN JAYA
Skripsi
Pada
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Halim Bandarlampung telah diselesaikan pada tahun 2001. Pada tahun 2001
dan selesai pada tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan di
tahun 2013. Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas
Lampung pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi.
Pada tahun 2014 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di daerah
Bandung dan Yogyakarta. Selain itu penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata
“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan
engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta
terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi
ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan. “
(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
(Bung karno)
PERSEMBAHAN
karya ini
mendoakan anak-anaknya.
semangat untukku
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas rahmat dan
Penulis menyadari, bahwa apa yang ditulis dalam sekripsi ini tidak lah terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingannya sehingga dapat
menjadi lebih baik. Untuk itu dalam kesempatan kali ini dengan segalah hormat, penulis
1. Bapak Dr. Syarief Makhya selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik.
3. Bapak Drs. I Gede Sidemen, M.Si. selaku dosen pembimbing, terimakasih atas
waktu, motivasi, bimbingan saran dan kesabarannya dalam proses skripsi ini
bentuk masukan dan saran-saran nya pada seminar proposal, seminar hasil hingga
5. Bapak Teuku Fahmi, S.Sos., M.Krim selaku pembimbing akademik yang telah turut
6. Seluruh dosen di jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
ini. Terimakasih untuk emua dukungan serta doa mu selama ini hingga aku bisa
8. Ibunda tercinta Dra. Aeni Wibawati. S.Ag, terimaksih untuk seluruh kasih sayang
doa, dukungan serta pelukan dan cium mu selama ini. Terimakasih atas semua
9. Untuk adikku tersayang Aprilia Mayang Asih. Terimakasih atas semua dukungan
10. Tersepesial di dalam lubuk hati yang dalam farisa syarifah, S.Pd terimakasih untuk
semua support dan bantuannya dan jika Allah menghendaki semoga iya akan
11. Camat sukarama serta staff terimakasih telah memberikan bantuan serta informasi
kepada penulis
12. Kepada temen seperjuangan Sosiologi 2013. Terimakasih atas kebersamaannya
selama ini. Kususnya Angsori, Ari, Arifin, Dila, Elsa, Ibrohim, Mentari, Panca,
13. Teman- teman KKN di Desa Soka Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten
pesawaran, kak Dedi Arianto, Claudia Hutahuruk, Anis Anzanis, Uti dan Udin serta
ibu dan bapak induk semang. Saya dengan segenap hati yang terdalam
merasa mendapat pengalaman hidup serta perktek keilmuan saya bisa saya terapkan
langsung di masyarakat. Semoga kita bisa tetap terus saling jaga tali silaturahmi
meski pun sudah sulit untuk ketemu karena kesibukan masing-masing serta tuntutan
masa depan.
Semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan kita. Penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penulis
Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel : Halaman
14. Tabel 5.6 Intensitas membeli pakaian Tahun lalu pakaian Tahun ini
di Kelurahan Korpri Raya ...................................................................... 64
15. Tabel 5.7 Membeli baju baru saat hari besar Tahun lalu dan Tahun ini
di Kelurahan Korpri Raya ..................................................................... 66
16. Tabel 5.8 Tempat membeli pakaian warga Kelurahan Korpri Raya
Tahun yang lalu dan Tahun ini …………….......................................... 67
17. Tabel 5.9 Kepemilikan kendaraan roda dua Tahun lalu dan Tahun ini
di Kelurahan Korpri Raya...................................................................... 69
18. Tabel 5.10 Kepemilikan kendaraan roda empat Tahun lalu dan Tahun
ini di Kelurahan Korpri Raya ………………....................................... 71
20. Tabel 5.12 Intensitas mengikuti kegiatan ronda Tahun yang lalu dan
Tahun ini di Kelurahan Korpri Raya...................................................... 75
21. Tabel 5.13 Intensitas mengikuti kegiatan pengajian Tahun lalu dan Tahun
22. Tabel 5.14 Intensitas mengikuti kegiatan Yasinan Tahun lalu dan
Tahun ini di Kelurahan Korpri Raya ..................................................... 78
23. Tabel 5.15 Intensitas mengikuti kegiatan Gotongroyong Tahun lalu dan
Tahun ini di Kelurahan Korpri Raya .................................................... 81
25. Tabel 5.17 Jumlah masyarakat yang Bekerja dalam proyek Pembangunan
Jalan Tol ini di Kelurahan Korpri Raya………..................................... 83
26. Tabel 5.18 Jenis usaha yang ada disekitar akses Jalan Tol di Kelurahan
Korpri Raya ........................................................................................... 85
27. Tabel 5.19 Jumlah masyarakat yang berjualan disekitar akses Jalan Tol
Tahun lalu dan Tahun ini di Kelurahan Korpri Raya............................. 87
28. Tabel 5.20 Minat Responden untuk membuka usaha disekitar akses
jalan Tol di Kelurahan Korpri Raya ...................................................... 89
29. Tabel 5.21 Jenis Perubahan Pekerjaan akibat Proyek Pembangunan Jalan
Tol di Kelurahan Korpri Raya ............................................................... 90
30. Tabel 5.22 Alasan beralih profesi dari adanya Proyek Pembangunan
Jalan Tol di Kelurahan Korpri Raya ..................................................... 92
Lampiran
1. Kuesioner
2. Dokumentasi
3. Surat Izin Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
hidup masyarakat melalui dana APBN dan kerjasama dengan pihak swasta.
Tidak banyak yang mengetahui tol merupakan singkatan dari Tax On Location,
yang memiliki arti bahwa jalan yang digunakan adalah jalan bebas hambatan dan
harus membayar terlebih dahulu. Jalan tol secara umum berfungsi untuk
sering dianggap sebagai sinonim dari jalan bebas hambatan, meskipun hal ini
belum tentu benar secara keseluruhan. Sebagaimana diketahui, tidak semua jalan
bebas hambatan harus berbayar, jalan bebas hambatan seperti ini dinamakan
freeway atau expressway, yang diartikan sebagai jalan „‟gratis‟‟, sedangkan jalan
yang merupakan jalan tol pertama di Indonesia (dibangun pada tahun 1978).
Saat ini Indonesia telah memiliki 53 jalan tol. Jumlah jalan tol ini akan
pemerintah. Salah satu jalan tol yang masih dalam tahap pembangunan pada saat
ini adalah jalan tol lintas Sumatra. Jalan tol tersebut akan dibangun sejauh 2600
kilometer, dimulai dari Provinsi Lampung sampai Provinsi Aceh. Pada tahap
pertama, pengerjaan jalan tol dimulai dari ruas jalan tol Bakauheni sampai
Terbanggi Besar (sepanjang 140,41 kilometer). Saat ini jalan tol Bakauheni-
Terbanggi besar yang telah selesai dalam proses pengerjaannya (untuk zona 1) di
sepanjang 2,7 kilometer dari keseluruhan total zona yang sudah masuk proses
Kelurahan Kopri Raya merupakan salah satu wilayah yang akan dilintasi jalan
tol. Selain itu, di wilayah tersebut juga direncanakan akan dibangun gerbang tol
yang merupakan akses pintu keluar dan masuk kendaraan untuk wilayah Kota
Bandarlampung.
Korpri Raya merupakan Kelurahan yang memiliki luas wilayah 250 Ha. Saat ini
Way Huwi Kec. Jati Agung di sebelah Utara, Kelurahan Way Dadi Kec.
sebelah barat, dan Kelurahan Korpri Jaya Kec. Sukarame di sebelah timur.
3
pemerintahan dan akses lalu lintasnya yang mudah, serta tersedianya fasilitas-
tersebut. Hal ini menjadikan Korpri Raya sebagai salah satu kawasan
kawasan Korpri Raya akan membawa dampak positif dan negatif bagi
4
diantaranya adalah:
3. Mengurangi pengangguran.
Selain dampak positif yang dirasakan, terdapat beberapa dampak negatif yang
diantaranya adalah:
2. Masyarakat yang semula memiliki sawah dan kebun menjadi tidak memiliki,
alam dan pihak pengelola jalan tol trans Sumatera (Koran-Sindo, 2016).
Selain dampak positif dan negatif sebagaimana dijelaskan diatas ada juga
dampak lain yang juga mungkin timbul dan dapat mempengaruhi kehidupan
sosial ekonomi masyarakat. Dengan keberadaan jalan tol tersebut, waktu yang
dampak positif bagi keberlangsungan kegiatan distribusi barang dan jasa yang
lebih baik. Sehubungan dengan hal itu maka peran masyarakat juga dibutuhkan
dalam pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol tersebut, yaitu dengan ikut
Kota, dan Desa) melalui unit yang berfungsi melayani peran masyarakat dalam
Bandarlampung.
yang ada, maka hanya mengkaji tentang dampak pembangunan jalan Tol
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan
sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan untuk membayar. Jalan tol
sebagai bagian dari sistem jaringan jalan umum merupakan lintas alternatif,
namun dalam keadaan tertentu jalan tol dapat tidak merupakan lintas alternatif
Pengguna jalan tol dikenakan kewajiban membayar tol yang digunakan untuk
38/2004 tentang Jalan Pasal 43 ayat 3). Pengguna jalan tol akan mendapatkan
jalan tol.
Pembangunan jalan tol dilakukan untuk memperlancar lalu lintas didaerah yang
telah berkembang, meningkatkan hasil guna dan daya guna pelayanan distribusi
8
Manfaat strategis lainnya dari pembangunan jalan tol yakni membuka lapangan
kerja skala besar, meningkatkan penggunaan sumber daya dalam negeri, seperti
industri semen, baja dan jasa konstruksi, mendorong fungsi intermediasi bank,
di daerah yang dilalui jalan tol sebagai pendorong PDRB (Produk Domestik
juga akan memacu kebangkitan sektor riil dengan terjadinya multiplier effect
Jadi dapat disimpulkan, jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya
lintas dan jalan umum yang telah ada. Jalan tol diselenggarakan dengan tujuan
jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian sistem jaringan jalan dan
perwujudan jaringan jalan bebas hambatan sebagai bagian dari jaringan jalan
nasional dan dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha
pengadaan lahan untuk pembangunan jalan tol bagi kepentingan umum dengan
yang lebih efisien dan memacu investasi sektor lain yang akan mempercepat
memperlancar ekspor.
10
dapat mengurangi inefisiensi akibat kemacetan pada ruas utama, serta untuk
meningkatkan proses distribusi barang dan jasa terutama di wilayah yang sudah
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT),
akses), yang menghubungkan Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Pembangunan jalan tol
yang dimulai tahun 1975 ini, dilakukan oleh pemerintah dengan dana dari
kepada PT. Jasa Marga (persero Tbk). Selanjutnya PT. Jasa Marga ditugasi oleh
pemerintah untuk membangun jalan tol dengan pembebasan tanah yang dibiayai
oleh pemerintah. Mulai tahun 1987, swasta mulai ikut berpartisipasi dalam
investasi jalan tol (sebagai operator jalan tol) dengan menandatangani Perjanjian
Kuasa Pengusahaan (PKP) dengan PT Jasa Marga. Hingga tahun 1987, 553 km
jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia. Dari total panjang
11
tersebut, 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT Jasa Marga dan 135 km sisanya
Pada periode 1995 hingga 1997, dilakukan upaya percepatan pembangunan jalan
tol melalui tender 19 ruas jalan tol sepanjang 762 km. Namun upaya ini terhenti
akibat adanya krisis moneter pada Juli 1997 yang mengakibatkan pemerintah
stagnansi, terbukti dengan hanya terbangunnya 13,30 km jalan tol pada periode
1997-2001.
tol yang tertunda. Mulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2004, terbangun 4
ruas jalan tol dengan panjang total 41,80 km. Pada tahun 2004 diterbitkan
pembentukan BPJT sebagai pengganti peran regulator yang selama ini dipegang
Proses pembangunan jalan tol kembali memasuki fase percepatan mulai tahun
2005. Pada 29 Juni 2005, dibentuk Badan Pengatur Jalan Tol sebagai regulator
Besar
Pada tanggal 20 Februari 2012, Menteri Badan Usaha Milik Negara (Dahlan
2016).
berat, serta kurang diminati oleh investor, maka awalnya hanya disepakati untuk
ditanggung oleh Jasa Marga dan setiap Pemda yang adadi Sumatera. Pembagian
di sepanjang jalan tol untuk sebuah proyek bisnis pada masa depan yang akan
Jalan Tol di Sumatera. Dalam Perpres ini dinyatakan, sebagai langkah awal akan
dilaksanakan pembangunan jalan tol pada empat ruas, yang meliputi ruasMedan-
(Joko Widodo) melakukan revisi terhadap peraturan jalan tol Sumatra tersebut
dengan peraturan baru, yaitu Undang-undang Nomor 117 Tahun 2015. Dalam
Perpres tersebut terdapat penambahan ruas-ruas jalan tol baru lainnya yang akan
Sebagian besar ruas Tol Trans Sumatera yang digarap akan dilakukan serta
tentang penugasan kepada PT. Hutama Karya untuk membangun tiga ruas Tol
Pada tahap pertama, pengerjaan jalan tol dimulai dari ruas jalan tol Bakauheni
sampai Terbangi Besar sepanjang 140,41 kilometer. Jalan tol yang telah selesai
keseluruhan total zona yang sudah masuk proses pembangunan sepanjang 12,6
pembahasan di atas, secara global tujuan dari adanya jalan tol adalah untuk
distribusi barang dan jasa. Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan yang
distribusi barang dan jasa bisa ditekan. Jalan umum banyak sekali memiliki
dikirim, apalagi yang muatannya adalah sayur atau buah yang memiliki batas
waktu maksimum. Bisa jadi sayur atau buah tersebut sudah membusuk kalau
Dalam hal ini, jalan tol mempercepat waktu perjalanan kendaraan, karena
akses jalan menjadi mudah atau adanya keterjangkauan daerah. Jika suatu
daerah sudah mudah diakses, maka akan menarik para investor untuk
tertentu. Salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dangan
bisnis di sektor mikro dan makro untuk masyarakat sekitar jalan tol
(Wahyuni, 2014).
daerah ke daerah lain akan menjadi lebih mudah dan menjadi lebih efisien
serta cepat, maka pembangunan di tiap daerahpun bisa lebih cepat dan
merata.
dan kompleks.
daya alam yang semula tidak termanfaatkan akan terjangkau dan dapat
diolah. Prasarana akses jalan yang baik berperan sebagai alat bantu untuk
dan atau barang akibat adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai
prasarana akses jalan yang baik. Hal senada juga terjadi di kawasan
berkembang meskipun fasilitas rumah dan sawah sudah siap pakai jika tidak
tersedia prasarana akses jalan yang baik. Hal ini akan mengakibatkan biaya
transportasi menjadi sangat tinggi. Jika hal ini dibiarkan maka kawasan
perkembangan wilayah yakni modal, tenaga kerja, kondisi SDA dan pasar
(Ramadhany, 2012).
Namun, perubahan struktur ekonomi ini hanya terjadi pada tingkat nasional,
daerah-daerah di luar pulau Jawa. Ini berarti bahwa peranan dan partisipasi
masyarakat, diantaranya:
18
tol yang terkoneksi pada pengembangan proyek Tol Trans Sumatera ini, juga
terkait. Manfaatproyek jalan tol ini (seperti yang telah dirasakan masyarakat
daerah yang dillintasi jalan tol sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Dalam beberapa waktu ke depan, proyek tol ini juga akan mengerjakan ruas
Dengan adanya jalan tol akan dapat mengurangi biaya dan waktu logistik
Proyek tol ini selain memerlukan dukungan dari konsorsium BUMN dan
berkualitas dengan harga yang memadai. Kebutuhan semen ini juga pastinya
sangat besar karena proyek jalan tol Sumatera ini termasuk proyek raksasa
yang memerlukan waktu beberapa tahun ke depan. Oleh karenanya tekad dan
komitmen BUMN Semen Indonesia Group dalam proyek tol ini patut
diapresiasi.
19
PT. Semen Padang (Persero) dan PT. Semen Indonesia Aceh yang sedang
di Indonesia sehingga dari segi pengalaman sudah diakui, begitu juga dengan
Lampung ini sudah dilakukan sejak tahun 2013 sehingga pada proyek jalan
tol fase pertama ini sudah tidak terlalu terbenani dan siap untuk berfokus
terwujud.
pariwisata dapat meningkat dan dinikmati oleh warga yang ada di Sumatera
(Puspasari, 2016).
Ekonomi Masyarakat
ekonomi yaitu:
20
a. Dampak Sosial
Dengan keberadaan jalan tol, waktu yang ditempuh akan cepat sehingga
(Aziz, 2013).
(Pratiwi, 2001).
21
bantuan orang lain. Ada ikatan saling tergantungan diantara satu orang
bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, dan
Hal ini dikarenakan jika tidak ada timbal balik dari interaksi sosial maka
baik.
Lampung dapat dengan mudah datang dan pergi untuk bertukar pikiran
luar Lampung, baik itu berupa gaya hidup, pola prilaku masyarakat,
seseorang. Budaya dan kepribadian bagaikan dua sisi mata uang tidak
buruk juga.
kota, yaitu pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai masuk ke
lain memiliki pola yang tidak pasti. Banyak masyarakat transisi yang
serta budaya tertentu, seperti nilai gotong royong, nilai saling mengenal,
tidak terikat oleh nilai dan budaya tertentu sehingga masyarakat memiliki
sikap individual yang tinggi, kurang mengenal satu sama lain, dipenuhi
mulai memudar, dan mereka mulai kehilangan nilai dan norma yang asli
(Ahmad, 2011).
24
Berkaitan dengan permasalahan diatas terdapat teori lain yang juga dapat
Teori pertukaran sosial adalah teori dalam ilmu sosial yang menyatakan
bentuk dasar dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang,
lain karena dengan itu hubungan kita dapat memperoleh suatu ganjaran.
lainnya karena kemudahan akses jalan tersebut. Daerah di sekitar jalan tol
akan sangat cepat mendapat dampak budaya asing dari luar daerah karena
wilayah lainnya.
25
b. Dampak Ekonomi
Alih fungsi lahan juga dapat diartikan sebagai perubahan penggunaan lain
mereka.
26
Karena itu, pengelola jalan tol diwajibkan untuk mengganti kerugian para
Besar dengan layak sehingga petani tidak dirugian secara materi dengan
Jadi dapat disimpulkan bahwa, alih fungsi lahan yang terjadi karena
dampak yang cukup besar bagi para petani, karena kebun dan sawah
mentah menjadi setengah jadi dan bahkan menjadi bahan setengah jadi
menjadibahan jadi atau siap dijual kekota dan daerah lain sehingga
tenaga kerja yang sangat banyak. Berarti secara tidak langsung dapat
tetapi juga pertanian dan industri, termasuk juga jasa dan perdagangan.
Dalam proses pengerjaan jalan tol, tenaga kerja akan didominasi oleh
tenaga kerja lulusan STM, lulusan perguruan tinggi jurusan Teknik Sipil,
Teknik Mesin, dan jurusan lainnya di Lampung dan kota-kota lain untuk
ikut bekerja dalam proyek pembanguan Jalan tol Trans Sumatera yang
keseimbangan (aquilibrium).
Kalau tidak ada yang bekerja, dari pada tidak memperoleh pendapatan
sama sekali, maka mereka bersedia bekerja dengan tinggkat upah yang
lebih rendah. Kesediaan untuk bekerja dengan tingkat upah lebih rendah
(Musleh, 2013).
sekitar jalan tol sehingga kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju
keseimbangan.
Pemerintah Provinsi.
Dalam usaha sektor informal, seperti kedai makanan dan minuman sudah
pasti akan tumbuh memenuhi kebutuhan makan para pekerja jalan tol
29
dan mungkin selanjutnya perlu diatur oleh pengelola jalan tol agar para
pemasok makanan ini mendapat tempat di rest area di tepi jalan tol
tempat pada sektor formal akan beralih ke sektor informal yang tidak
(Dilapanga,2016).
satunya adalah pedagang kaki lima, seperti warung nasi, penjual rokok,
penjual koran dan majalah, penjual makanan kecil dan minuman, dan
lain-lainnya.
umum, bus kota, kereta, kampus, instasi pemerintah dan swasta dengan
beragam bentuk. Di satu sisi kegiatan ekonomi dan sosial penduduk yang
R, 2014).
30
sebagai suatu usaha yang tidak terdaftar secara resmi, tidak mempunyai
organisasi, tidak teratur, serta tidak terdaftar di dalam badan usaha resmi
2014).
secara sehat dan dapat membuka lapangan kerja yang luas kepada
kawasan sekitar jalan tol sebagai tempat yang ideal untuk membuka
Tol merupakan singkatan dari Tax On Location, yang memiliki arti bahwa
jalan yang digunakan adalah jalan bebas hambatan dan harus membayar
terlebih dahulu. Salah satu jalan tol yang masih dalam tahap pembangunan
pada saat ini adalah jalan tol lintas Sumatra. Pada tahap pertama, pengerjaan
jalan tol dimulai dari ruas jalan tol Bakauheni sampai Terbangi Besar.
Kecamatan Sukarame merupakan salah satu wilayah yang akan dilintasi jalan
tol. Selain itu, di wilayah tersebut juga direncanakan akan dibangun gerbang
32
Dengan keberadaan jalan tol, waktu yang ditempuh akan cepat sehingga
bantuan orang lain. Ada ikatan saling tergantungan diantara satu orang
tidak menggangu hak orang lain, dan toleran dalam hidup bermasyarakat.
Sesungguhnya yang menjadi dasar dari uraian di atas adalah bahwa pada
bentuk dasar dari hubungan sosial adalah sebagai suatu transaksi dagang,
diantaranya:
1. Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah
potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan biasanya terkait dengan proses
membawa dampak bagi para petani, karena kebun dan sawah mereka
3. Akan tumbuh usaha-usaha baru di sekitar jalan tol, seperti kedai makanan
dan minuman sudah pasti akan tumbuh memenuhi kebutuhan makan para
Dalam hal ini, pembangunan jalan tol akan berdampak pada kondisi sosial
ekonomi masyarakat. Dampak sosial meliputi gaya hidup, pola pikir, dan
Gaya Hidup
Dampak
Sosial Interaksi Sosial
Pembangunan
Jalan Tol
Bakauheni-
Terbanggi Besar Penyerapan Tenaga Kerja
Dampak
Usaha-usaha Baru
Ekonomi
Perubahan Profesi
36
BAB III
METODE PENELITIAN
hati-hati dan cermat sehingga hasilnya menjadi lebih akurat dan tepat. Penelitian
pendekatan kuantitatif.
dipilihnya lokasi ini, karena jalan tol tersebut akan melintasi wilayah Kelurahan
Korpri Raya dan direncanakan akan terdapat gerbang tol di wilayah tersebut
1. Dampak sosial
Dampak sosial adalah pengaruh atau akibat dari suatu kejadian, keadaan,
maupun yang bersifat negatif bagi lingkungan sosial dan keadaan sosial.
2. Dampak Ekonomi
Dampak ekonomi adalah pengaruh atau akibat dari suatu kejadian, keadaan,
1. Ada tidaknya perubahan gaya hidup masyarakat Korpri Raya dengan adanya
Bakauheni-Terbanggi Besar.
a. Populasi Penelitian
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi pada penelitian ini adalah kepala keluarga di Kelurahan Korpri Raya
b. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Sampel dilihat
sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri
tekniksimple random sampling. Dalam hal ini sampel dipilih secara acak dari
keseluruhan unit analisis yang akan diteliti, yaitu sebanyak 1.249 kepala
Rumus:
n ( )
Keterangan :
n : Sampel
N : Populasi
Berdasarkan rumus di atas maka banyaknya sampel dalam penelitian ini adalah:
40
n ( )
=n ( )
=n = 92,59,
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa total sampel
keluarga.
pengumpulan data sekunder, dan studi pustaka untuk memperkuat data yang
1. Kuesioner
2. Observasi Lapangan
ekonomi penduduk sekitar gerbang jalan tol di Kelurahan Korpri Raya Kota
Bandarlampung.
41
Data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung, akan tetapi melalui pihak
ke tiga (diperoleh dan dicatat dari pihak lain). Data sekunder diharapkan akan
bagi penelitian ini, yaitu dari pihak pelaksana proyek pembangunan jalan tol
3. Entry data, yaitu tahap memasukkan data yang telah didapatkan dari
Proses analisis data penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang
diperoleh, baik melalui hasil kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, yakni analisis statistik
hanya berupa akumulasi data dasar dalam bentuk deskripsi semata (dalam arti
1. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi
temuan penelitian, apakah masuk dalam kategori rendah, sedang, atau tinggi.
sebagainya).
Besar terhadap kehidupan sosial ekonomi penduduk sekitar gerbang jalan tol di
BAB IV
Kelurahan Korpri Raya terbentuk pada tahun 1985. Korpri Raya merupakan salah
terjadilah pemekaran atau penambahan jumlah RT. Saat ini di Kelurahan Korpri
dikarenakan faktor eksternal, dimana penduduk dari wilayah lain banyak yang ingin
Korpri Raya yang dahulu bernama Harapan Jaya saat ini mengalami perkembangan
pemimpin atau Lurah Kelurahan Korpri Raya yang selalu berusaha mensejahterakan
diantaranya banyak fasilitas publik yang memadai dan juga terdapat pintu akses
keluar masuk jalan tol sehingga prospek ekonomi di Kelurahan Korpri Raya akan
Kota Bandarlampung. Luas wilayah Kelurahan Korpri Raya 250 Ha. Kelurahan ini
memiliki ketinggian dari permukaan laut 110 mdpl (meter diatas permukaan air laut).
Suhu udara rata-rata di kelurahan ini berkisar 29 0C dengan curah hujan setiap
tahunnya sekitar 1.000 mm. Jarak Kelurahan Korpri Raya menuju pusat
4.3 Kependudukan
penduduk Kelurahan Korpri Raya berjumlah 4.832 jiwa, dengan rincian 2.122 laki-
cenderung beragam, yang paling dominan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS),
namun banyak juga pekerjaan sampingan yang mereka lakukan untuk mencukupi
mereka lebih memilih berdagang, hal ini dikarenakan Kelurahan Korpri Raya
menjadi tempat yang strategis untuk bisnis. Berikut ini pemaparan mengenai
Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kelurahan Korpri
Raya memiliki matapencaharian sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal terebut
negeri yang mudah untuk dijangkau oleh para PNS yang tinggal di Kelurahan Korpri
Raya, sehingga Kelurahan Korpri Raya menjadi daerah yang sangat strategis untuk
tempat tinggal para PNS. Adapun matapencaharian lain yang dilakukan masyarakat
46
Korpri Raya yakni sebagai TNI/POLRI, dagang, tani, tukang, buruh, dan karyawan
swasta.
Dengan pembagian kelompok umur maka dapat diketahui jumlah penduduk yang
tergolong ke dalam usia produktif dan tidak produktif. Tabel dibawah ini menyajikan
rincian jumlah penduduk di Kelurahan Korpri Raya menurut kelompok umur dan
jenis kelamin.
memiliki presentase terendah adalah pada golongan usia kurang dari 5 tahun (sebesar
3,8%). Usia antara 24-54 tahun memiliki presentase tertinggi (sebesar 36,7%) dengan
jumlah penduduk 1744 jiwa, dan pada golongan usia ini termasuk ke dalam golongan
Pendidikan merupakan hal yang perlu ditingkatkan dalam kehidupan agar wawasan
terdiri dari perguruan tinggi, tingkat pendidikan SLTA, SLTP, SD, dan Taman Kanak-
kanak.
Korpri Raya paling banyak adalah tingkat pendidikan sarjana, yaitu sebanyak 1884
jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah penduduk yang belum sekolah (sebanyak
50 jiwa). Data tersebut menunjukkan bahwa gambaran dari kondisi kualitas dan
kuantitas sumberdaya manusia di Kelurahan Korpri Raya sudah cukup baik, hal
tersebut ditunjang dengan tingkat pendidikan sarjana dengan jumlah paling banyak
4.7 Infrastruktur
Kelurahan Korpri Raya, hal ini dikarenakan akses jalan di Kelurahan Korpri Raya
menjadi akses jalan gerbang tol Bakauheni-Terbanggi Besar menuju pusat Kota
merupakan usaha atau rangkaian usaha peningkatan dan perubahan yang dilakukan
48
Infrastruktur yang memadai merupakan bagian yang sangat penting dalam sistem
melakukan aktifitas. Pembangunan berbagai fasilitas fisik merupakan hal yang vital
(yakni perbaikan jalan) adalah meningkatnya kelancaran arus lalu lintas serta
mudahnya distribusi barang dan jasa. Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas
dapat diakses dengan mudah, dikarenakan akses jalan yang memadai disertai pul bus
BRT (Bus Rapid Transit) yang beroprasi setiap hari untuk menghubungkan Sukarame
dengan pusat Kota Bandarlampung. Terdapat pula warga yang menggunakan sepeda
Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar
mengajar, baik yang bergerak maupun tidak bergerak agar pencapian tujuan
pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien. Pengembangan
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta budi pekerti manusia. Selain itu
pendidikan merupakan salah satu kebutuhan bagi setiap manusia untuk dapat
memberikan kenyamanan bagi anak-anak untuk belajar dalam kelas sehingga terasa
lebih efektif. Berikut adalah sarana pendidikan yang terdapat di Kelurahan Korpri
Raya.
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi manusia, sehingga setiap orang
Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa di Kelurahan Korpri Raya terdapat sarana
bangunan Sekolah Dasar (SD), 1 (satu) unit SMTP, dan 1 (satu) unit Madrasah.
Adapun total murid sebanyak 3.295 orang, yang ditunjang tenaga pengajar sebanyak
186 guru.
50
Penduduk Kelurahan Korpri Raya terdiri dari beragam pemeluk agama, yaitu
pemeluk agama Islam, Keristen Protestan, Katolik, dan Budha. Mayoritas agama
yang dianut adalah agama Islam dan yang paling sedikit adalah agama Budha.
Berikut adalah rincian jumlah penganut agama yang terdapat di Kelurahan Korpri
Raya.
4 Budha 21 27 48
Data pada Tabel 4.6 menujukkan bahwa warga Kelurahan Korpri Raya mayoritas
memeluk agama Islam. Karena mayoritas warga Kelurahan Korpri Raya beragama
beribadah yang memadai, diantaranya adanya perlengkapan solat seperti sarung dan
Al-quran, sumur untuk berwudhu dan toilet umum yang terdapat di masing-masing
masjid yang berada di Kelurahan Korpri Raya. Masjid merupakan tempat ibadah dan
juga untuk menjalin hubungan interaksi sesama umat Islam melalui pengajian, selain
itu juga digunakan untuk pelaksanaan hari-hari besar, seperti Idul Adha, Idul Fitri,
dan hari-hari besar lainnya. Adapun sarana keagamaan di Kelurahan Korpri Raya
sebagai berikut.
51
4 Budha Kelenteng 0
Jumlah 10
Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan masyarakat Kelurahan Korpri Raya
meningkatkan kesadaran dan kemampuan hidup sehat bagi setiap warga agar
sehat yang harus dijaga oleh setiap masyarakat, fasilitas kesehatan juga harus
Berdasarkan Tabel 4.8 terlihat bahwa sarana kesehatan yang terdapat di Kelurahan
Korpri Raya adalah 1 Puskesmas, 1 Puskesmas Pembantu, 6 Pos Klinik KB, dan 2
Kelurahan Korpri Raya adalah ketersediaan obat dengan jumlah yang relatif
Kehidupan sosial adalah kehidupan bersama manusia atau kesatuan manusia yang
kebutuhan dan sudah menjadi keharusan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, baik
moral maupun material. Dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, manusia juga saling
Contoh interaksi sosial masyarakat Kelurahan Korpri Raya akibat hubungan atau
kontak sosial serta interaksi secara langsung misalnya pada saat hari besar
keagamaan, baik pada hari raya Idul fitri, Idul adha, Natal, dan hari besar lainnya.
Juga pada saat momen pernikahan dan kematian. Pada momen-momen tersebut
terjadilah komunikasi timbal balik antar individu dengan individu, individu dengan
kelompok, dan kelompok dengan kelompok sehingga terjadi interaksi antar sesama
Proses interaksi sosial yang dilakukkan warga Kelurahan Korpri Raya berdasarkan
untuk menyamakan diri dengan pihak lain. Biasanya proses identifikasi terjadi
karena adanya kesadaran dari masing-masing individu (baik secara sadar maupun
kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap minggu, namun jika ada warga yang
2. Kegiatan ronda tidak dilakukan oleh warga Korpri Raya, namun dilakukan oleh
Korpri Raya diwajibkan membayar uang operasional petugas ronda untuk setiap
3. Pengajian warga di Kelurahan Korpri Raya juga terbilang cukup aktif, dimana
pengajian rutin dilaksanakan setiap minggu di TPA untuk anak-anak dan orang
Raya.
54
4. Aktifitas seperti yasinan terbilang tidak terlalu aktif karena dilaksanakan saat ada
wisma. Kelompok wisma adalah kelompok yang terdiri dari 10-20 pemuda dalam
satu RT. Setelah terbentuknya kelompok kemudian diangkatlah satu orang yang
di Kelurahan Korpri Raya. Saat ini kelompok wisma di Kelurahan Korpri Raya
produksi, serta distribusi barang dan jasa.Kegiatan produksi pada dasarnya bertujuan
untuk menghasilkan barang dan jasa. Kegiatan produksi dapat juga dilakukan untuk
menambah nilai guna barang dan jasa.Di Kelurahan Korpri Raya terdapat pengusaha
mebel jati ukir dimana pengusaha mebel tersebut dapat merubah kayu menjadi kursi
atau meja, dan alat-alat rumah tangga lainnya, maka pengusaha mebel tersebut pada
dan jasa.Barang dan jasa yang dihasilkan dari kegiatan produksi, nantinya akan
di Kelurahan Korpri Raya memasarkan hasil kerajinannya hingga ke luar kota dan
tempat. Terdapat pula kegiatan ekonomi lain yang dilakukanoleh warga Kelurahan
55
Korpri Raya, diantaranya berdagang dan membuka pertokoan seperti konter, toko
perabotan rumah tangga, toko bangunan, dan grosir. Terdapat pula pasar kaget yang
bukapada hari-hari tertentu dan diselenggarakan dilapangan Korpri Raya atau lahan
kosong yang ada di Kelurahan Korpri Raya. Warga Kelurahan Korpri Raya juga
BAB VI
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terkait dampak pembangunan jalan tol
sebagai berikut:
adalah:
hari-hari besar keagamaan tahun lalu dan tahun ini. Kepemilikan kendaraan roda
dua tahun lalu dan tahun ini mengalami peningkatan, masyarakat cenderung
sedangkan kepemilikan kendaraan roda empat tahun lalu dan tahun ini mengalami
penurunan karena saat ini sebagian warga menjual kendaraan roda empat miliknya
2. Interaksi sosial yang dilihat dari intensitas komunikasi masyarakat tahun lalu dan
tahun ini mengalami perubahan yang tidak signifikan; kegiatan ronda tahun lalu
102
dan tahun ini mengalami peningkatan, hal ini karena adanya program dari
kegiatan pengajian dan kegiatan yasinan tahun lalu dan tahun ini mengalami
perubahan yang cukup signifikan, hal ini karena peningkatan kesadaran diri yang
dimiliki masing-masing individu; kegiatan gotongroyong tahun lalu dan tahun ini
tidak mengalami perubahan yang signifikan, hal ini karena masyarakat kurang
1. Warga yang semula bekerja sebagai petani kehilangan mata pencarian akibat alih
fungsi lahan pertanian menjadi jalan tol dan banyaknya warga yang berpendidikan
Keluruhan Korpri Raya; jumlah masyarakat yang berjualan di akses tol tahun lalu
Korpri Raya menuju gerbang tol untuk wilayah Kota Bandarlampung sudah
Raya.
103
3. Proyek pembangunan jalan tol yang membutuhkan banyak pekerja kasar pada
pekerja kasar, alasan warga beralih profesi yaitu keinginan untuk merubah nasib;
jumlah warga yang beralih profesi tahun lalu dan tahun ini mengalami
distribusi barang dan jasa juga dapat menciptakan peluang kerja maupun peluang
usaha, hal ini menjadikan kehidupan ekonomi warga mengalami perubahan dan
meningkat pesat.
6.2 Saran
pembangunan jalan tol selesai, juga dibutuhkan peran Lurah dalam membina
DAFTAR PUSTAKA
Afriyadi, Achmad Dwi. 2014. Pemerintah Masih Tunggu Perpres Tol Trans
Sumatra. Http://bisnis.liputan6.com/read/2015759/pemerintah-masih-tunggu-
perpres-tol-trans-sumatra. Akses tanggal 25/01/2017.
Aziz, Abdul. 2013. Pengaruh Individualisme terhadap Perilaku Masyarakat.
Https://prezi. com/jksq8ulljdyj/pengaruh-individualisme-terhadap-perilaku-
masyarakat/. Akses tanggal 20/01/2017.
Chyana. 2016. 18 Manfaat Jalan Tol bagi Masyarakat Umum. Http://manfaat.
co.id/manfaat-jalan tol-bagi-masyarakat. Akses tanggal 24/01/2017.
Djumain Appe. 2013. Sinergitas Pembangunan Konektvitas MP3EI dengan
Perspektif Wawasan Nusantara Mampu Mewujudkan Harmonisasi
Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah. Http://www.bppt.co.id
/profil/organisasi/86-opini/1081-opini. Akses tangal 10/11/2016.
Dwi Murdanigsih. 2015. Alih fungsi lahan menjadi jalan tol.
Http://www.google.co.id/amp/m.republika.co.id/amp-version/n14r5g. Akses
tanggal 6/11/2016.
Dilapanga, Junius. 2016. Awal 2017, 39 Usaha Baru Tumbuh di Kotamobagu.
Http://www.kabarbmr.com/2017/02/21/awal-2017-usaha-baru-tumbuh-
kotamobagu/. Akses tanggal 18/02/2017.
Hafni R. 2014. Ekonomi Formal dan Informal. Http://electrarobhy4.blogspot.co.
id/2014/04/ ekonomi-formal-dan-informal.html. Akses tanggal 22/01/2017.
Info BPJT. 2013. Sejarah Jalan Tol di Indonesia. Bpjt.pu.go.id/konten/jalan-
tol/sejarah. Akses tanggal 6/11/2016.
Info BPJT. 2014. Tujuan dan Manfaat Jalan Tol. Http://bpjt.pu.go.i d/konten/jalan-
tol/tujuan-dan-manfaat. Akses tanggal 6/11/2016.
Info Baranews. 2016. Proyeksi Lapangan Kerja Positif. Http://m.baranews.co/web/
read/56807/proyeksi.lapangan.kerja.positif#.WI_wiuD-vIU. Akses tanggal
22/01/2017.
Info Jasasipil. 2016. Apa yang Istimewa dari Jalan Tol.Www.jasasipil.com/2016/07/
apa-yang-istimewa-dari-jalan-tol.html. Akses tanggal 7/11/2016.
Jonathan. 2006. Bentuk-bentuk Partisipasi Masyarakat. Jakarta: Ghalia Indonesia.
106