1251-2829-1-PBJurnal V3-2

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Journal Industrial Manufacturing

Vol. 4, No. 1, Januari 2019, pp. 77- 92


P-ISSN: 2502-4582, E-ISSN: 2580-3794

ANALISA KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI PADA


PEMBUATAN RADIATOR MITSUBISHI PS 220 DENGAN
METODE RANKED POSITIONAL WEIGHT (RPW)

Henri Ponda1), Joko Hardono2), Sofi Khaerul Pikri3)


1,2,3)
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Jl. Perintis Kemerdekaan I/33 Cikokol, Kota Tangerang
E-mail : [email protected], [email protected]

A b s t r a ct
Increasing demand for Mitsubishi Fuso FN 527 220 PS trucks will demand increased production
of Mitsubishi PS 220 radiators at PT. Anugerah Aneka Industri. In making tank components
through 2 processes, namely the press tank and tank assy. Making core components through 3
processes namely core assy, oven and end plate installing. Making end plate components through
1 process, namely the press end plate. Making side plate components through 4 processes, namely
punch, shering, bending and spot. Then the components are assembled through 5 processes,
namely tanks installing, installing side plates, leaks, painting, and packaging.
The purpose of this research is to get a standard working time and line balancing to provide
additional information on the process of making Mitsubishi PS 220 radiator products so that it is
easy to determine production work against consumer demand. Standard time is measured using
the stop hour method, while line balancing uses the Ranked Positional Weight (RPW) method.
Standard time and line balancing data is processed using Microsoft Excel 2016 software.
Finally from the results processing of standard time data and line balancing obtained the number
of efficient workstations is 8 workstations, idle time 10.8 minutes, balance free time (balance
delay) 12.36%, efficiency of production lines (line efficiency) 87.64%.
Key words : Workstation, Waktu Baku, Jam Henti, Line Balancing, Ranked Positional Weight
(RPW).

PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya perindustrian di Indonesia membuat banyaknya permintaan alat
transportasi untuk membawa produk ke berbagai kota maupun daerah di Indonesia. Salah satu alat
transportasi yang digunakan untuk membawa produk adalah truk Mitsubishi Fuso FN 527 220 PS
atau disingkat dengan Mitsubishi PS 220 yang dilengkapi dengan radiator untuk pendinginan
mesin. Banyaknya permintaan akan truk Mitsubishi Fuso FN 527 220 PS menyebabkan
meningkatnya permintaan akan radiator. Perusahaan pembuat radiator di tuntut dalam
meningkatkan sumber daya yang tersedia seoptimal mungkin untuk menghasilkan tingkat produk
semaksimal mungkin dari segi kuantitas tanpa mengurangi kualitas produk sedikitpun.
PT. Anugerah Aneka Industri (PT. AAI) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di
bidang radiator otomotif dan non otomotif. Salah satu produk yang ditawarkan adalah radiator truk
tipe Mitsubishi PS 220. Radiator truk tipe Mitsubishi PS 120 terdiri dari komponen tank, core, end
plate dan side plate. Pembuatan komponen tank melalui 2 proses yaitu press tank dan tank assy.
Pembuatan komponen core melalui 3 proses yaitu rakit core, oven dan pasang end plate.
Pembuatan komponen end plate melalui 1 proses yaitu press end plate. Pembuatan komponen side
plate melalui 4 proses yaitu punch, shering, bending dan spot. Lalu komponen-komponen tersebut
dirakit melalui 5 proses yaitu pasang tank, pasang side plate, leaktest, painting, dan packaging.

Terima 12 Desember 2018, Revisi 22 Desember 2018, Disetujui 2 Januari 2019


78 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

Namun semakin meningkatnya permintaan akan radiator truk tipe Mitsubishi PS 220 dan
tidak adanya informasi waktu baku pembuatan radiator Mitsubishi PS 220, menyebabkan beberapa
kendala dalam perencanaan target produksi. Tidak samanya waktu pengerjaan dalam setiap proses
menyebabkan tidak seimbangnya proses pembuatan radiator. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan, proses produksi yang berlangsung pada pembuatan radiator Mitsubishi PS 220 belum
berjalan dengan baik sehinga menyebabkan ketidakseimbangan lintasan.
Ketidakseimbangan lintasan dalam kegiatan produksi dapat dilihat dari menganggurnya
beberapa stasiun kerja, sedangkan di stasiun kerja lainnya tetap bekerja secara penuh. Hal ini
disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan oleh suatu stasiun kerja untuk menyelsaikan pekerjaan
lebih dari kecepatan lintasan yang telah ditentukan. Kecepatan lintasan tersebut ditentukan dari
tinkat kapasitas, permintaan, serta waktu operasi terpanjang (Kusuma, 2007).
Oleh karena itu, proses penyeimbangan lintasan (line balancing) perlu dilakukan untuk
menciptakan keseimbangan dari jalur produksi sehingga proses produksi akan berjalan lancar.
Penyeimbangan lintasan (line balancing) merupakan konsep memilah atau mengelompokkan tugas
produksi ke dalam beberapa stasiun kerja, agar tercipta suatu arus produksi yang mulus. Dan
perbedaan skill operator pun menjadi salah satu faktor dalam kecepatan maupun hasil dari suatu
produk dan tidak adanya peta proses operasi membuat kurangnya informasi dalam proses produksi
sehingga terjadinya miskomunikasi.
Perusahaan dituntut agar bisa memberikan informasi yang lebih cepat dalam menangani
permintaan konsumen. Hal ini agar lebih mudah dalam memberikan informasi kepada kosumen
serta memudahkan proses perencanaan target produksi. Dengan adanya standar penetapan
informasi waktu baku, penyeimbangan lintasan dan peta proses operasi, maka secara teknis dapat
membantu mengetahui secara tepat estimasi waktu pembuatan radiator tersebut.

METODE PENELITIAN
Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1. Tidak adanya standar waktu pengerjaan yang dibakukan dalam proses pembuatan radiator
pada setiap workstation.
2. Terjadinya ketidakseimbangan dalam proses pembuatan radiator yang menyebabkan waktu
pengerjaan lebih lama dari elemen kerja lainnya.
3. Tidak efisiensinya lintasan pada proses pembuatan radiator Mitsubishi PS 220.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang akan dicapai adalah:
1. Mengetahui waktu baku proses pembuatan radiator Mitsubishi PS 220.
2. Mengetahui workstation mana yang menyebabkan ketidakseimbangan waktu proses
pengerjaan lebih lama dari workstation lainnya.
3. Mengetahui lintasan yang efisien pada proses pembuatan radiator Mitsubishi PS 220.
Teknik Pengumpulan Data
Beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan dan pengumpulan data secara langsung di
perusahaan yang bersangkutan. Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah jam henti
(stopwatch).
2. Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan cara mencari dan mengumpulkan data berdasarkan dari referensi
atau literatur yang berhubungan dengan bahasan masalah.
3. Wawancara

JIM, Vol. 4, No. 1, Januari 2019, pp.77- 92


JIM ISSN: 2502-4582 79

Dalam metode ini pengumpulan data diperoleh lewat tanya jawab secara langsung kepada
pihak perusahaan yang terkait.
Teknik Analisis
Dalam penyusunan laporan ini digunakan metode pengolahan dan analisa datanya adalah sebagai
berikut:
1. Menghitung waktu rata-rata

̅

2. Melakukan uji keseragaman data


∑ ̅

BKA = ̅ + 3Sd
BKB = ̅ - 3Sd
3. Melakukan uji kecukupan data

√ ∑ ∑
[ ]

4. Menentukan penyesuaian dan kelonggaran


5. Menghitung waktu siklus

6. Menghitung waktu normal

7. Menghitung waktu baku

8. Membuat peta proses operasi


9. Membuat diagram aliran
10. Membuat Precedence diagram
11. Menentukan waktu stasiun kerja terbesar
12. Menentukan stasiun kerja

13. Menghitung waktu menganggur (idle time)

14. Menghitung keseimbangan waktu senggang (balance delay)


15. Menghitung efisiensi lintasan produksi (line efficiency)

(2.12)

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada penelitian di PT. Anugerah Aneka Industri (PT. AAI), penulis melakukan
pengumpulan data dengan mengukur waktu proses pembuatan radiator Mitsubishi PS 220. Alat
yang digunakan untuk pengukuran adalah jam henti (stopwatch).

Analisa Keseimbangan Lintasan ...


Ponda, Hardono dan Pikri
80 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

Tabel 1 Waktu Proses Operasi


Waktu (Detik)

Sample WS 1 WS 3 WS 4 WS 5 WS 6 WS 7
WS 2 WS 8
(Rakit (Press (Pasang (Press (Tank (Pasang
(Oven) (Punch)
Core) EP) EP) Tank) Assy) Tank)

1 451 258 197 196 225 245 244 245


2 453 255 196 199 223 244 249 242
3 452 259 195 198 224 242 247 244
4 455 258 193 197 225 246 244 246
5 457 255 194 198 222 244 245 242
6 455 254 196 196 223 242 246 244
7 453 257 198 200 221 243 248 243
8 454 260 194 198 224 245 248 245
9 456 258 197 200 225 247 246 247
10 453 257 196 199 223 243 247 245
11 451 256 193 197 223 245 248 243
12 454 254 194 198 222 242 249 242
13 452 255 197 196 221 243 246 244
14 454 256 195 198 225 244 245 243
15 453 256 194 197 224 243 246 243
Rata 453,5 256,5 195,3 197,8 223,3 244,1 246,4 244,3

Tabel 1 Waktu Proses Operasi (lanjutan)


Waktu (Detik)

Sample WS WS 12
WS 9 WS 10 WS 13 WS 14 WS 15
11 (Pasang
(Shering) (Bending) (Leaktest) (Painting) (Packaging)
(Spot) SP)

1 78 88 137 208 176 492 89


2 77 89 138 209 179 494 90
3 79 86 139 207 178 496 89
4 81 87 136 206 177 495 88
5 80 85 135 207 176 493 90
6 78 88 137 205 178 495 88
7 76 86 136 206 180 492 91
8 77 90 138 209 178 494 89
9 80 89 137 208 179 496 90
10 79 87 139 207 180 495 91
11 76 88 135 205 178 494 88
12 78 86 135 207 178 491 89
13 77 87 139 209 176 492 90
14 80 90 137 205 177 493 90
15 78 89 135 205 178 491 91
Rata 78,5 87,7 136,9 206,9 177,9 493,5 89,5

JIM, Vol. 4, No. 1, Januari 2019, pp.77- 92


JIM ISSN: 2502-4582 81

Perbandingan Waktu Baku Tiap Workstation


Tabel 2 Perbandingan Waktu Baku Tiap Workstation

Waktu Waktu
Workstation
(detik) (menit)
1 559,9 9,3
2 378,7 6,3
3 264,9 4,4
4 292,0 4,9
5 303,0 5,0
6 358,6 6,0
7 327,5 5,5
8 358,6 6,0
9 113,4 1,9
10 127,1 2,1
11 198,4 3,3
12 274,8 4,6
13 258,5 4,3
14 655,7 10,9
15 126,1 2,1

12,0 10,9
9,3
10,0
Waktu (menit)

8,0 6,3 6,0 6,0


5,0 5,5
6,0 4,4 4,9 4,6 4,3
3,3
4,0
1,9 2,1 2,1
2,0
0,0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Workstation

Gambar 1 Diagram Perbandingan Waktu Baku


Berdasarkan gambar 1 diatas menunjukkan bahwa terjadinya ketidakseimbangan lintasan
produksi dalam pembuatan radiator PS220. Sehingga terdapat beberapa stasiun kerja yang
menganggur dan stasiun kerja yang tidak menganggur.

Analisa Keseimbangan Lintasan ...


Ponda, Hardono dan Pikri
82 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

Peta Proses Operasi dan Diagram Aliran Proses

Gambar 2 Peta Proses Operasi Radiator Mitsubishi PS 220.

JIM, Vol. 4, No. 1, Januari 2019, pp.77- 92


JIM ISSN: 2502-4582 83

Gambar 3 Diagram Aliran Proses Radiator Mitsubishi PS 220

Analisa Keseimbangan Lintasan ...


Ponda, Hardono dan Pikri
84 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

Precedence Diagram
Precedence diagram dibuat berdasarkan peta proses operasi pada gambar 2

Gambar 4 Precedence Diagram Radiator Mitsubishi PS 220.


Pengolahan Data Bobot Posisi untuk Tiap Workstation
Tabel 3 Perhitungan Bobot Posisi untuk Tiap Workstation

Pendahulu Pengikut

WS Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 9,3 6,3 4,4 4,9 5,0 6,0 5,5 6,0 1,9 2,1 3,3 4,6 4,3 10,9 2,1 76,6
2 6,3 4,9 5,5 4,6 4,3 10,9 2,1 38,6
3 4,4 4,9 5,5 4,6 4,3 10,9 2,1 36,7
4 4,9 5,5 4,6 4,3 10,9 2,1 32,2
5 5,0 5,5 4,6 4,3 10,9 2,1 32,4
6 6,0 5,5 4,6 4,3 10,9 2,1 33,4
7 5,5 4,6 4,3 10,9 2,1 27,4
8 6,0 1,9 2,1 3,3 4,6 4,3 10,9 2,1 35,2
9 1,9 2,1 3,3 4,6 4,3 10,9 2,1 29,2
10 2,1 4,6 4,3 10,9 2,1 24,0
11 3,3 4,6 4,3 10,9 2,1 25,2
12 4,6 4,3 10,9 2,1 21,9
13 4,3 10,9 2,1 17,3
14 10,9 2,1 13,0
15 2,1 2,1

Berdasarkan perhitungan bobot diatas diperoleh waktu proses workstation terbesar adalah pada
workstation 14 yaitu 10,9 menit.

JIM, Vol. 4, No. 1, Januari 2019, pp.77- 92


JIM ISSN: 2502-4582 85

Pengurutan Prioritas Workstation Berdasarkan Bobot Posisi


Berdasarkan hasil perhitungan bobot diatas diperoleh urutan prioritas workstation,
dimana bobot yang terbesar merpakan prioritas pertama sedangkan bobot yang terkecil merpakan
prioritas terakhir. Pengurutan prioritas workstation dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4 Pengurutan Prioritas Workstation Berdasarkan Bobot Posisi

Prioritas Operasi Bobot


1 1 76,6
2 2 38,6
3 3 36,7
4 8 35,2
5 6 33,4
6 5 32,4
7 4 32,2
8 9 29,2
9 7 27,4
10 11 25,2
11 10 24,0
12 12 21,9
13 13 17,3
14 14 13,0
15 15 2,1

Penentuan Jumlah Workstation Baru


Berdasarkan nilai bobot terbesar, jumlah workstation yang ideal untuk pembuatan
radiator mitsubishi PS220 sebanyak 8 workstation. Dimana untuk mengetahui jumlah workstation
yang ideal dengan menggunakan formulasi seperti dibawah ini.

Pembebanan Workstation Lama ke Workstation Baru


Tabel 5 Pembebanan Workstation Lama ke Workstation Baru

Stasiun Kerja Stasiun Kerja


Waktu Kumulatif
Baru Lama

1 1 9,3
2
2 10,7
3
8
3 9 10,0
10

Analisa Keseimbangan Lintasan ...


Ponda, Hardono dan Pikri
86 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

. Tabel 5 Pembebanan Workstation Lama ke Workstation Baru (lanjutan)

Stasiun Kerja Stasiun Kerja


Waktu Kumulatif
Baru Lama

6
4 9,3
11
4
5 9,9
5
7
6 10,0
12
13
7 6,4
15
8 14 10,9
∑ 76,6

Tabel 5 diatas merupakan hasil penggabungan beberapa workstation, dimana ketika


ditotalkan waktu baku workstation yang dilakukan penggabungan akan mendakati atau bahkan
akan sama dengan waktu baku yang terbesar pada workstation 14. Prinsipnya ketika melakukan
penggabungan workstation, waktu bakunya tidak boleh melebihi waktu baku yang terbesar.
Adapun perhitungan matematis sebagai berikut:
1. Workstation 1 Baru
9,3 menit
2. Workstation 2 Baru
Ws 2 + Ws 3
6,3 + 4,4 = 10,7 menit
3. Workstation 3 Baru
Ws 8 + Ws 9 + Ws 10
6,0 + 1,9 + 2,1 = 10,0 menit
4. Workstation 4 Baru
Ws 6 + Ws 11
6,0 + 4,6 = 10,6 menit
5. Workstation 5 Baru
Ws 4 + Ws 5
4,9 + 5,0 = 9,9 menit
6. Workstation 6 Baru
Ws 7 + Ws 12
5,5 + 4,6 = 10,0 menit
7. Workstation 7 Baru
Ws 13 + Ws 15
4,3 + 2,1 = 6,4menit
8. Workstation 8 Baru
10,9 menit

JIM, Vol. 4, No. 1, Januari 2019, pp.77- 92


JIM ISSN: 2502-4582 87

Pengolahan Data Waktu Menganggur (Idle Time)


Tabel 6 Pengolahan Data Waktu Menganggur (Idle Time) Sebelum Line Balancing

Stasiun Waktu
Idle
Kerja Kumulatif

1 9,3 1,6
2 6,3 4,6
3 4,4 6,5
4 4,9 6,1
5 5,0 5,9
6 6,0 5,0
7 5,5 5,5
8 6,0 5,0
9 1,9 9,0
10 2,1 8,8
11 3,3 7,6
12 4,6 6,3
13 4,3 6,6
14 10,9 0,0
15 2,1 8,8
∑ 76,6 87,3

Adapun perhitungan matematis sebagai berikut:

1. Workstation 1

2. Workstation 2

3. Workstation 3

4. Workstation 4

5. Workstation 5

6. Workstation 6

7. Workstation 7

8. Workstation 8

9. Workstation 9

Analisa Keseimbangan Lintasan ...


Ponda, Hardono dan Pikri
88 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

10. Workstation 10

11. Workstation 11

12. Workstation 12

13. Workstation 13

14. Workstation 14

15. Workstation 15
.
Tabel 6 Pengolahan Data Waktu Menganggur (Idle Time) Setelah Line Balancing

Stasiun Stasiun
Waktu
Kerja Kerja Idle
Kumulatif
Baru Lama

1 1 9,3 1,6
2
2 10,7 0,2
3
8
3 9 10,0 0,9
10
6
4 9,3 1,6
11
4
5 9,9 1,0
5
7
6 10,0 0,9
12
13
7 6,4 4,5
15
8 14 10,9 0,0
∑ 76,6 10,8

Adapun perhitungan matematis sebagai berikut:

1. Workstation 1

2. Workstation 2

3. Workstation 3

JIM, Vol. 4, No. 1, Januari 2019, pp.77- 92


JIM ISSN: 2502-4582 89

4. Workstation 4

5. Workstation 5

6. Workstation 6

7. Workstation 7

8. Workstation 8
.
Berdasarkan dari perhitungan waktu menganggur diatas dapat disimpulkan bahwa waktu
menganggur setelah dilakukan line balancing mengalami penurunan.
Pengolahan Data Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay)
Tabel 7 Pengolahan Data Keseimbangan Waktu Senggang (Balance Delay)

Faktor Sebelum Line Setelah Line


Pembanding Balancing Balancing

Balance Delay 53,26 12,36

Adapun formulasi matematis sebagai berikut:


1. Sebelum Line Balancing

2. Setelah Line Balancing

Berdasarkan hasil perhitungan balance delay dapat diketahui bahwa setelah dilakukan line
balancing waktu senggang menurun menjadi 12,36% dibandingkan sebelumnya sebsar 53,26%.
Pengolahan Data Efisiensi Lintasan Produksi (Line Efficiency)
Tabel 8 Pengolahan Data Data Efisiensi Lintasan Produksi (Line Efficiency)

Faktor Sebelum Line Setelah Line


Pembanding Balancing Balancing

Line Efficiency 46,74 87,64

Adapun perhitungan matematis sebagai berikut:

1. Sebelum Line Balancing

Analisa Keseimbangan Lintasan ...


Ponda, Hardono dan Pikri
90 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

2. Setelah Line Balancing

Berdasarkan hasil perhitungan line eficiency dapat diketahui bahwa setelah dilakukan line
balancing waktu senggang meningkat menjadi 87,64% dibandingkan sebelumnya sebsar 46,74%.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Waktu baku tiap workstation pada proses pembuatan radiator Mitsubishi PS 220 yaitu
workstation 1 rakit core 9,3 menit, workstation 2 oven 6,3 menit, workstation 3 press end
plate 4,4 menit, workstation 4 pasang end plate 4,9 menit, workstation 5 press tank 5,0
menit, workstation 6 tank assy 6,0 menit, workstation 7 pasang tank 5,5 menit, workstation 8
punch 6,0 menit, workstation 9 shering 1,9 menit, workstation 10 bending 2,1 menit,
workstation 11 spot 3,3 menit, workstation 12 pasang side plate 4,9 menit, workstation 13
leaktest 4,3 menit, workstation 14 painting 10,9 menit, dan workstation 15 packaging 2,1
menit.
2. Dari gambar 1 diagram perbandingan waktu baku terlihat bahwa yang menjadi penyebab
ketidakseimbangam lintasan adalah workstation 1 rakit core 9,3 menit, workstation 14
painting 10,9 menit.
3. Lintasan yang efisien setelah line balancing sebesar 87,64% dengan penggabungan
workstation 2 dengan workstation 3, workstation 8 dengan workstation 9 dan 10, workstation
6 dengan workstation 11, workstation 4 dengan workstation 5, workstation 7 dengan
workstation 12, workstation 13 dengan workstation 15 yang menghasilkan 8 workstations.
Saran yang dapat diberikan dari peneliti adalah sebagai berikut :
1. Agar sistem informasi ini dapat dijalankan dengan berkelanjuatan dan maksimal, perusahaan
harus melakukan evaluasi secara berkesinambungan.
2. Metode ini dapat digunakan pada pembuatan produk radiator model lainnya

DAFTAR PUSTAKA
Azwir, Hery Hamdi. dan Pratomo, Harry Wahyu. (2017). Implementasi Line Balancing untuk
Peningkatan Efisiensi di Line Welding Studi Kasus: PT X. Jurnal Rekayasa Sistem
Industri, Vol 6, No.1, April 2017.
Ekoanindiyo, Firman Ardiansyah. dan Helmy, Latif. (2017). Meningkatkan Efisiensi Lintasan
Kerja Menggunakan Metode Rpw Dan Killbridge-Western. Dinamika Teknik, Vol. X,
No. 1, Jan 2017, Hal 16 – 26
Ghozali, M. Wildan. dan Hermansyah, M. Pengukuran Waktu Baku Proses Finishing Line Volpak
Produksi Lannate Sp 25 Gram Philipina Guna Meningkatkan Produktivitas (Pt. Dupont
Agricultural Products Indonesia). Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE), Vol.
03/No. 03/2016, Hal 31-39.
Gozali, Lina, dkk. (2012). Perbaikan Lini Finishing Drive Chain Ahm Oem Pada Pt Federal
Superior Chain Manufacturing Dengan Metode Keseimbangan Lini Dan Methods Time
Measurement. Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer, Vol. 01 No. 02, Apr - Jun 2012.
Karo-Karo, Gidion. dan Hendra, Seri. (2015). Usulan Peningkatan Efisiensi Stasiun Kerja Pada
Lini Perakitan Current Coil (Studi Kasus: Pt. Padma Soode Indonesia). Journal of
Industrial Engineering & Management Systems, Vol. 8, No 2, August 2015.
Kusuma, Hendra. (2009). Manajemen Produksi Perancangan & Pengendalian Produksi.
Yogyakarta: CV Andi Offset
Santoso, Gempur. (2013). Ergonomi Terapan. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

JIM, Vol. 4, No. 1, Januari 2019, pp.77- 92


JIM ISSN: 2502-4582 91

Setyawan, David, dkk. (2012). Perbaikan Sistem Produksi Dengan Metode Line Balancing Pada
Perusahaan Pembuat Mesin Pertanian PT Agrindo Di Gresik. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya, Vol.1, No.1.
Sinulingga, Sukaria. (2013). Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sukania , I Wayan. Dan Gunawan, Teddy. (2014). Analisa Waktu Baku Elemen Kerja pada
Pekerjaan Penempelan Cutting Stiker di CV Cahaya Thesani. Jurnal Energi dan
Manufaktur Vol.7, No.2, Oktober 2014: 119-224.
Sutalaksana, Iftikar Z, dkk. (2006). Teknik Perancangan Sistem Kerja. Bandung: ITB.
Syukron, Amin. dan Kholil, Muhammad. (2014). Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Wahyuniardi, Rizki. dkk. (2012). Perbaikan Keseimbangan Lintasan Perakitan Dengan Algoritma
Genetika (Studi Kasus Di Cv. Jaya Pratama Bandung). Seminar Nasional Mesin Dan
Industri (Snmi7) 2012.
Wibowo, Arif. (2008). Penentuan Standar Waktu Kerja Dan Harga Jual Produk Menggunakan
Model Sistem Informasi Manajemen. Skripsi, Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wignjosoebroto, Sritomo. (2017). Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Surabaya: Guna Widya.
Wignjosoebroto, Sritomo. (2006). Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Surabaya: Guna
Widya.

Analisa Keseimbangan Lintasan ...


Ponda, Hardono dan Pikri
92 P-ISSN: 2502-4582 E-ISSN: 2580-3794

JIM, Vol. 4, No. 1, Januari 2019, pp.77- 92

You might also like