HTTP
HTTP
HTTP
Abstrak
Penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya berkontribusi terhadap
peningkatan keterampilan siswa bermain ornamen suling lubang enam,
karena paradigma yang melandasi dikembangkannya metode tersebut adalah
siswa akan lebih cepat memahami apa yang diajarkan oleh temannya,
dibandingkan dengan apa yang diajarkan oleh guru. Hasil penelitian
tindakan kelas (PTK) menunjukan bahwa pembelajaran dengan tutor sebaya
terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ornamen
suling lubang enam, baik dari posisi duduk, posisi lidah dan posisi bibir,
perpindahan jari, teknik pernafasan dan penciptaan variasi bunyi serta
mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered). Oleh karena itu, dalam pembelajaran seni musik hendaknya guru
selalu menciptakan situasi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
center), menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, pembelajaran
dilaksanakan dalam setting tempat yang berbeda, menggunakan berbagai
1
Penulis Penanggung Jawab 1
2
Penulis Penanggung Jawab 2
Dede Hendriansyah
Penerapan Metode Tutor Sebaya....
Domain Kognitif
1 Saya mengetahui macam-
macam ornament suling
lubang enam
2 Saya mengetahui teknik
bermain ornamen suling
lubang enam
Domain Afektif
3 Antusias siswa dalam belajar
ornamen suling lubang enam
dengan menggunakan metode
tutor sebaya
4 Peningkatan minat siswa
dalam belajar ornamen suling
Domain Psikomotor
5 Kerjasama antar siswa
6 Kejelasan siswa (tutor) dalam
memberikan informasi (materi
pelajaran)
7 Kemampuan tutor dalam
mengkoreksi kesalahan siswa
8 Ketepatan siswa
menggunakan teknik bermain
ornamen suling lubang enam
dilihat dari posisi duduk,
posisi lidah dan posisi bibir
9 Keterampilan siswa dalam
mengatur perpindahan jari
untuk memunculkan bunyi
sesuai yang diinginkan
10 Kemampuan siswa dalam
pengaturan pernafasan
sehingga mampu
memunculkan bunyi yang
diinginkan
11 Kemampuan siswa dalam
menciptakan variasi bunyi
ornamen suling lubang enam
Sumber : Diolah oleh Peneliti (2013) menggunakan metode pembelajaran
Ket : SB = Sangat Baik B = Baik tutor sebaya dan tutornya pun masih
S = Sedang K = Kurang B = merasa kebingungan dalam
Buruk menjalankan peran dan fungsinya.
Proses kerjasama yang terjalin pada
Berdasarkan gambaran di atas siklus I belum menunjukan nilai
dapat ditarik kesimpulan bahwa optimum, hal mana dilihat dari siswa
keterampilan siswa dalam bermain anggota yang masih banyak
ornamen suling lubang enam pada mengabaikan temannya yang
siklus I masih rendah karena menjadi tutor.
sebagian besar siswa belum terbiasa
Penerapan Metode Tutor Sebaya…
Vol 1, No 3, Desember 2013
Tabel 2
Format Penilaian Diri
Teknik Bermain Ornamen Suling Lubang Enam
Tabel 3
Hasil Penilaian Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam
No Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V Kel VI
1 Novi Nunu Sela Ray Soni Rival
2 Ainna Alfi Rindu Yuliana Iin Indah
3 Ainnaya Anisya Saripah Apriyani Intan Melli
4 Anzar Annisa Sofia Asri Lisna Nita
5 Elisya Irma Yusie Dissa Listiani Puput
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S et all . 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara
Carr, W & Kemmis. 1990. Becoming Critical, Education Knowledge and Action
Research. Melbourne: Daekin University Press.
Danial, Endang & Nanan. 2009. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:
Laboratorium PKn UPI
Herianto, D. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil
Belajar Siswa. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak
diterbitkan
Kesuma, D. 2012. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta:
Kanisius.
Kurdita, E. 2011. Bermain Suling Daerah Sunda. Bandung: CV. Bintang
Warliantika
Moleong, J.X. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.
Ruswandi, M. 2006. Teknik Termudah Bermain Sulin Sunda Lubang Enam.
Modul Pembelajaran Seni Musik SMP. Bandung
Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup
Sejathi. (2011). Ciri-ciri Motivasi Belajar. Artikel Pendidikan. Di ambil dari:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115321-ciri-ciri
motivasibelajar/. Diakses 2 Agustus 2013
Setiawati. 2009. Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Metode
Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yang Menggunakan
Metode Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran Biologi di SMA
Negeri 1 Indralaya. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Soeprodjo, et all. 2008. Komparasi Hasil Belajar dengan Metode Tutor Sebaya
dan Team Work Learning dalam Pembelajaran Kimia. Journal Inovasi
Pendidikan Kimia, Vol. 2,No. 2, 2008, hlm 294-298.
Suherman, E et all. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI
Sutamin. Tersedia dalam http:// digilib.unnes.ac.id/ gsdl/collect/ skripsi/archives/
HASH0195/ 0d0bc998.dir/ doc_2.pdf diakses tanggal 2 Juli 2013)
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika. Bahan
Ajar S1 Program Studi Pendidikan Matematika. Semarang: UNNES.
Tanjain, W. 1996. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wiriaatmadja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
osdakarya.