HTTP

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

Penerapan Metode Tutor Sebaya…

Vol 1, No 3, Desember 2013

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA


DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN
ORNAMEN SULING LUBANG ENAM
(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 4 Subang)
Oleh:
Dede Hendriansyah
Rita Milyartini1
Engkur Kurdita2
Jurusan Pendidikan Seni Musik Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
email: [email protected]
Abstract
The use of peer tutoring learning method contribute to improving the skills
of students to play the flute ornament of six hole, because the paradigm that
underlies the development of such methods is the students more understand
quickly taught by his friend, compared by the teacher. The results of
classroom action research (PTK) showed that learning with peer tutors are
proven to improve students skills in six holes to play flute ornament, either
from a seated position, the position of the tongue and lip position,
displacement fingers, breathing techniques and the creation of sound
variations and can create student centered learning. Therefore, in learning
the art of music teachers should always create a situation that is centered on
student centered, using a variety of learning methods, learning implemented
in a different place settings, using a variety of media, as well as more
emphasis on practical rather than theoretical.
Keywords : peer tutoring methods, action research, student center

Abstrak
Penggunaan metode pembelajaran tutor sebaya berkontribusi terhadap
peningkatan keterampilan siswa bermain ornamen suling lubang enam,
karena paradigma yang melandasi dikembangkannya metode tersebut adalah
siswa akan lebih cepat memahami apa yang diajarkan oleh temannya,
dibandingkan dengan apa yang diajarkan oleh guru. Hasil penelitian
tindakan kelas (PTK) menunjukan bahwa pembelajaran dengan tutor sebaya
terbukti dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam bermain ornamen
suling lubang enam, baik dari posisi duduk, posisi lidah dan posisi bibir,
perpindahan jari, teknik pernafasan dan penciptaan variasi bunyi serta
mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
centered). Oleh karena itu, dalam pembelajaran seni musik hendaknya guru
selalu menciptakan situasi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student
center), menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, pembelajaran
dilaksanakan dalam setting tempat yang berbeda, menggunakan berbagai
1
Penulis Penanggung Jawab 1
2
Penulis Penanggung Jawab 2
Dede Hendriansyah
Penerapan Metode Tutor Sebaya....

media pembelajaran, serta lebih menekankan pada aspek praktis daripada


teoritis.
Kata kunci : metode tutor sebaya, penelitian tindakan kelas, student center
Pelaksanaan pembelajaran seni bahan pelajaran, memberikan
musik khususnya pada materi bantuan kepada siswa yang
ornamen suling lubang enam dalam mengalami kesulitan dalam
praktiknya seringkali mengalami memahami bahan pelajaran yang
berbagai hambatan, salah satunya dipelajarinya. Inti dari metode
adalah lemahnya keterampilan siswa pembelajaran tutor sebaya
dalam memainkan alat musik dikemukakan oleh Sutamin
tradisional. Adanya adagium ”takut (2013:24) adalah pembelajaran yang
salah” membuat pembelajaran pelaksanaannya dengan membagi
keterampilan bermain alat musik kelas dalam kelompok-kelompok
tidak berjalan sebagaimana mestinya. kecil, yang sumber belajarnya bukan
Karena itu, guru sebagai tenaga hanya guru melainkan juga teman
pendidik harus senantiasa melakukan sebaya yang pandai dan cepat dalam
upaya-upaya dan inovasi dalam menguasai suatu materi tertentu.
pembelajaran seni musik sehingga Metode pembelajaran tutor
tujuan pembelajaran dapat terealisasi sebaya juga dapat meminimalisir
secara maksimal. dominasi guru dalam pembelajaran
Upaya yang dapat dilakukan sebagaimana menjadi ciri khas
adalah menggunakan metode pembelajaran konvensional.
pembelajaran yang dapat Paradigma pembelajaran era modern
meningkatkan keterampilan siswa mensyaratkan bahwa guru hanya
dalam bermain suling lubang enam. menjadi fasilitator yang dapat
Salah satu metode yang dapat memotivasi pengembangan
digunakan untuk meningkatkan musikalitas siswa, misalnya dengan
keterampilan siswa dalam memberikan kesempatan pada siswa
memainkan suling lubang enam untuk melakukan kegiatan-kegiatan
adalah metode pembelajaran tutor bermain musik sebanyak-banyaknya,
sebaya. Paradigma yang melandasi membiarkan siswa bekerja dalam
dikembangkannya metode kelompok kecil, membiarkan siswa
pembelajaran tutor sebaya adalah bekerja dengan ide-ide mereka dan
siswa akan lebih cepat memahami mengalami yang telah mereka miliki,
apa yang diajarkan oleh temannya, memberikan batas-batas materi
dibandingkan dengan apa yang pembelajaran yang jelas,
diajarkan oleh guru. Karena, belajar meningkatkan rasa ingin tahu dan
dengan teman menjadikan siswa pemahaman mereka tentang
bebas untuk menyampaikan gagasan- pelajaran musik dengan mengajukan
gagasan dan pertanyaan-pertanyaan pertanyaan-pertanyaan.
mengenai hal-hal yang belum Masalah yang dikaji dalam
mereka ketahui dan pahami. penelitian ini berfokus pada
Suherman (2003:45) menjelaskan bagaimana penerapan metode
metode tutor sebaya sebagai metode pembelajaran tutor sebaya dalam
pembelajaran dimana sekelompok meningkatkan keterampilan siswa
siswa yang telah tuntas terhadap bermain ornamen suling lubang
Penerapan Metode Tutor Sebaya…
Vol 1, No 3, Desember 2013

enam?. Untuk menjawab memperoleh gambaran mengenai


permasalahan tersbeut, penulis aspek apa yang dikaji dalam rumusan
membagi masalah kedalam beberapa masalah.
rumusan yakni (1) Bagaimana 2. Desain Penelitian
perencanaan pembelajaran bermain Penelitian ini menggunakan
ornamen suling lubang enam dengan desain kualitatif, karena peneliti
menggunakan metode pembelajaran ingin melakukan penelitian dengan
tutor sebaya?, (2) Bagaimana cara berusaha mendeskripsikan
pelaksanaan pembelajaran ornamen penerapan model pembelajaran tutor
suling lubang enam dengan sebaya dalam meningkatkan
menggunakan metode pembelajaran keterampilan siswa bermain ornamen
tutor sebaya?, dan (3) Bagaimanakah suling lubang enam. Bogdan dan
keterampilan siswa dalam bermain Taylor dalam Moleong (2000:3)
ornamen suling lubang enam dengan mengemukakan bahwa penelitian
menggunakan metode pembelajaran kualitatif adalah “prosedur penelitian
tutor sebaya?. yang menghasilkan data deskriptif
Untuk mengkaji permasalahan berupa kata-kata tertulis atau lisan
yang diteliti, penulis menggunakan dari orang-orang dan perilaku yang
beberapa teori yang dinilai relevan, dapat diamati”.
yaitu tinjauan tentang metode tutor Keuntungan menggunakan
sebaya dalam pembelajaran seni metode kualitatif sebagaimana
musik dan tinjauan tentang suling dikemukakan oleh Guba dan Lincoln
lubang enam. Secara ringkas teori dalam Meloeng (2004:176) adalah
yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
adalah sebagai berikut. a. Didasarkan pada pengalaman
secara langsung.
METODE b. Memungkinkan peneliti untuk
1. Lokasi dan Subjek Penelitian melihat.
Penelitian ini dilaksanakan di c. Memungkinkan peneliti mencatat
SMP Negeri 4 Subang yang peristiwa dalam situasi yang
beralamat di jalan D. Kartawigenda berkaitan dengan pengetahuan
No. 31 Subang 41213. Pemilihan proporsional maupun pengetahuan
SMP Negeri 4 Subang sebagai lokasi uang langsung diperoleh dari data.
penelitian, didasarkan pada d. Menghindari keraguan pada
pertimbangan bahwa SMP Negeri 4 peneliti akan kemungkinan
Subang merupakan salah satu adanya data yang bias.
sekolah yang melaksankaan e. Menghindari penulis dari
pembelajaran seni musik, khususnya keraguan akan data-data yang
pembelajaran ornamen suling Sunda didapat.
lubang enam. f. Memungkinkan peneliti
Subjek dalam penelitian ini terdiri memahami situasi-situasi yang
dari Kepala Sekolah, Guru Mata rumit
Pelajaran Seni dan Budaya, serta
Siswa dan Siswi SMP Negeri 4 3. Metode Penelitian
Subang. Pemilihan subjek penelitian a. Penelitian Tindakan Kelas
tersebut dimaksudkan untuk
Dede Hendriansyah
Penerapan Metode Tutor Sebaya....

Penelitian ini dilakukan dengan pembelajaran Seni Budaya.


menggunakan metode penelitian Perencanaan ini dibuat sesudah
tindakan kelas (PTK) yang peneliti menyingkapi kondisi siswa,
dimaksudkan untuk memaksimalkan fakta yang terjadi, sehingga dapat
hasil penelitian. Pemilihan menentukan strategi apa yang akan
pendekatan tersebut disebabkan diterapkan guru dalam pembelajaran.
karena metode penelitian ini berguna 2) Observasi Kelas (Classroom
untuk mengembangkan keterampilan Observation)
dalam pembelajaran. Sebagaimana Observasi kelas yaitu proses
Borg dalam Arikunto (2004:106) pengamatan terhadap pelaksanaan
menjelaskan sebagai berikut. pembelajaran berdasarakan rencana
Secara eksplesit tujuan utama yang disusun secara bersama
penelitian tindakan kelas adalah sebelumnya. Terkadang perubahan
pengembangan keterampilan harus dilaksanakan, tatkala kondisi
proses pembelajaran yang dihadapi kelas memerlukannya. Tindakan ini
oleh guru di kelasnya, bukan diarahkan guna memperbaiki
bertujuan untuk mencapai keadaan, meningkatkan kualitas atau
pengetahuan umum dalam bidang mencari solusi permasalahan.
pendidikan. 3) Diskusi Balikan (Feedback
Pendapat di atas mendorong Discussion)
peneliti menggunakan metode Fase ini merupakan kegiatan
penelitian tindakan kelas (PTK), diskusi balikan antara peneliti
karena dengan menggunakan metode dengan guru mitra terhadap data
penelitian tindakan kelas selain yang telah diperoleh dengan hasil
mendapatkan hasil yang natural catatan lapangan untuk kemudian
peneliti juga dapat secara langsung ditindaklanjuti pada tindakan
memberikan alternatif pemecahan berikutnya. Diskusi balikan atau
untuk masalah yang diteliti. refleksi kolaboratif antara peneliti
dan guru mitra terhadap hasil
b. Langkah-Langkah Penelitian observasi berlangsung secara cermat
Tindakan Kelas (Classroom dan sistematis di dalam catatan
Action Research) lapangan (field note) terhadap
Prosedur PTK berbentuk daur pelaksanaan tindakan. Hasilnya
ulang atau siklus yang mengacu pada selanjutnya didiskusikan bersama
model Kemmis & Taggart. Siklus untuk direfleksi dan reinterpretasi.
tidak hanya belangsung satu kali, Temuan yang diperoleh dan
melainkan beberapa kali sehingga disepakati, kemudian dijadikan
tujuan pembelajaran dapat lebih acuan bagi perumusan rencana
bermakna. Adapun prosedur pengembangan pembelajaran
penelitian tindakan kelas yang akan (action) berikutnya.
dilakukan adalah sebagai berikut. Dalam penelitian ini, kegiatan
1) Perencanaan Bersama (Joint tindakan kelas yang hendak
Planning) dilaksanakan mengacu pada model
Perencanaan yaitu menyusun dan tahapan penelitian yang
rencana tindakan penelitian yang dikemukakan Suhardjono dalam
akan dilaksanakan dalam Arikunto (2004: 74), yaitu seperti
Penerapan Metode Tutor Sebaya…
Vol 1, No 3, Desember 2013

yang terlihat pada gambar berikut untuk mengetahui apa yang


ini. terkandung dalam pikiran dan hati
orang lain, bagaimana pandangannya
tentang dunia, yaitu hal-hal yang
tidak dapat kita ketahui melalui
observasi.
b. Observasi
Observasi yaitu pengamatan yang
meliputi kegiatan pemusatan
perhatian terhadap suatu objek
dengan menggunakan seluruh alat
indera. Arikunto (2004:129)
berpendapat bahwa “observasi
dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan instrumen pengamatan
maupun tanpa instrumen
pengamatan”. Pengamatan
memungkinkan pengamat untuk
melihat dunia sebagaimana yang
dilihat oleh subjek penelitian, hidup
pada saat itu, menangkap arti
4. Teknik Pengumpulan Data fenomena dari segi pengertian
Teknik pengumpulan data yang subjek, menangkap kehidupan
digunakan dalam penelitian ini budaya dari segi pandangan yang
adalah wawancara, observasi, studi dianut oleh para subjek pada keadaan
dokumentasi dan studi literatur. waktu itu.
a. Wawancara c. Studi Dokumentasi
Menurut Moleong (2000:135) Data dalam penelitian kualitatif
wawancara adalah “percakapan seringkali diperoleh dari sumber
dengan maksud tertentu yang manusia melalui observasi dan
dilakukan oleh dua pihak, yaitu wawancara. Akan tetapi ada pula
pewawancara (interviewer) yang data yang bersumber dari dokumen
mengajukan pertanyaan dan yang dan seringkali data dokumen kurang
diwawancarai (interviewe) yang dimanfaatkan. Endang Danial
memberikan jawaban atas pertanyaan (2009:79) menjelaskan bahwa studi
itu”. Subjek yang di wawancarai dokumentasi adalah mengumpulkan
dalam penelitian ini adalah Kepala sejumlah dokumen yang diperlukan
sekolah, Guru Seni Budaya dan sebagai bahan data informasi sesuai
Siswa kelas VII A. dengan masalah penelitian, seperti
Melalui wawancara ini peta, data statistik, jumlah dan nama
diharapkan dapat diperoleh informasi pegawai, data siswa, data penduduk;
dari semua responden dengan bentuk grafik, gambar, surat-surat, foto,
dan ciri yang khas pada setiap akte, dan sebagainya.
responden. Sebagaimana Dokumen yang dikaji dalam
dikemukakan Nasution (1996:73) penelitian ini terdiri dari dokumen
bahwa tujuan wawancara adalah sekolah (profil, visi misi dan
Dede Hendriansyah
Penerapan Metode Tutor Sebaya....

program-program sekolah), data nilai dengan apa yang sesungguhnya yang


siswa sebelum pelaksanaan ada. Tahap-tahap yang dilakukan
pembelajaran menggunakan metode dalam validasi data kualitatif adalah
tutor sebaya, angket untuk mengecek sebagai berikut:
kemampuan siswa dalam bermain a. Member-check, yakni memeriksa
ornamen suling lubang enam, serta kembali keterangan-keterangan
hasil penilaian diri yang atau informasi data yang
dikembangkan oleh peneliti bersama diperoleh selama observasi atau
dengan guru mitra. Angket dan wawancara dari nara sumber,
format penilaian diri dapat dilihat apakah keterangan atau
pada tabel berikut. informasi, atau penjelasan itu
tetap sifatnya atau tidak berubah
5. Teknik Analisis Data sehingga dapat dipastikan
Data yang diperoleh dan keajegannya, dan data itu
dikumpulkan dari responden melalui terperiksa kebenarannya
hasil wawancara, obeservasi dan (Wiriaatmadja, 2005:168).
studi dokumentasi di lapangan untuk b. Triangulasi, yaitu memeriksa
selanjutnya dideskripsikan dalam kebenaran hipotesis, konstruk,
bentuk laporan. Dalam penelitian atau analisis yang anda sendiri
kualitatif, analisis data dilakukan timbulkan dengan
pada awal proses penelitian serta membandingkan dengan hasil
pada akhir penelitian. Hal tersebut orang lain, misalnya mitra
dinyatakan oleh Nasution (1996:129) peneliti lain, yang hadir dan
bahwa “dalam penelitian kualitatif menyaksikan situasi yang sama.
analisis data harus dimulai sejak Menurut Elliott (Wiriaatmadja,
awal. Data yang diperoleh dalam 2005:168) triangulasi dilakukan
lapangan segera harus dituangkan berdasarkan tiga sudut pandang,
dalam bentuk tulisan dan dianalisis”. yakni sudut pandang guru, siswa
Tahapan analisis data menurut dan yang melakukan pengamatan
Nasution (1996:129) adalah sebagai atau observasi (peneliti).
berikut:
Tidak ada suatu cara tertentu yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dapat dijadikan pendirian bagi 1. Perencanaan Pembelajaran
semua penelitian, salah satu cara Bermain Ornamen Suling
yang dapat dianjurkan ialah Lubang Enam dengan
mengikuti langkah-langkah Menggunakan Metode
berikut yang bersifat umum yaitu Pembelajaran Tutor Sebaya
reduksi data, display data dan Perencanaan pembelajaran
penarikan kesimpulan/verifikasi. bermain ornamen suling lubang
enam dengan menggunakan metode
6. Validasi Data tutor sebaya di awali dengan tujuan
Untuk membuktikan keabsahan yang hendak dicapai dalam
suatu penelitian, maka diperlukan pembelajaran. Berdasarkan hasil
validasi data. Validasi data penelitian yang dilakukan bahwa
digunakan untuk membuktikan apa tujuan yang hendak dicapai dalam
yang telah diamati peneliti sesuai penelitian tentang peningkatan
Penerapan Metode Tutor Sebaya…
Vol 1, No 3, Desember 2013

keterampilan bermain ornamen (diligence), dan (d) tanggung jawab


suling lubang enam menggunakan (responsibility). Pentingnya
metode tutor sebaya adalah sebagai pengembangan karakter di
berikut: persekolahan ditegaskan oleh
a. Siswa dapat menjelaskan Kesuma (2012:5) yang menjelaskan
pengertian dan jenis ornamen bahwa pendidikan karakter dalam
suling lubang enam seting sekolah merupakan
b. Siswa dapat memainkan ornamen pembelajaran yang mengarah pada
suling lubang enam penguatan dan pengembangan
c. Siswa dapat menerapkan teknik perilaku anak secara utuh yang
bermain ornamen suling lubang didasarkan pada suatu nilai tertentu
enam pada lagu yang dirujuk oleh sekolah yang pada
d. Siswa dapat menciptakan variasi praktiknya terintegrasi dengan
bunyi ornamen suling lubang pembelajaran yang terjadi pada
enam dalam menyanyikan lagu semua pelajaran. Mengacu pada
Berdasarkan pada tujuan pendapat tersebut, maka tidak
sebagaimana dijelaskan di atas, maka terkecuali pembelajaran seni musik
terlebih dahulu guru menjelaskan harus mampu mengembangkan
mengenai pengertian dan jenis-jenis karakter baik dalam diri siswa.
ornamen suling lubang enam secara Terkait dengan pengembangan
umum. Akan tetapi, sesuai dengan karakter dalam diri siswa melalui
kesepakatan antara peneliti dan guru pembelajaran seni musik, peneliti
mitra penelitian ini hanya bersama guru mitra merancang suatu
memfokuskan pada peningkatan pola pembelajaran dengan
keterampilan siswa dalam bermain menggunakan metode tutor sebaya.
ornamen wiwiw dan ketrok saja Pemilihan metode tersebut
sampai akhirnya mampu membuat didasarkan pada asumsi bahwa
variasi dari kedua ornamen tersebut. dengan belajar tutorial selain dapat
Selain hal di atas, aspek penting mengembangkan keilmuan siswa
yang harus ada dalam perencanaan juga dapat mengembangkan karakter
pembelajaran sebagaimana tertuang tanggung jawab, kepedulian sosial,
dalam Rencana Pelaksanaan tanggung jawab, dan tekun karena
Pembelajaran adalah kurikulum pembelajaran melalui tutor sebaya
pembelajaran harus mampu mensyarakatkan terjadinya diskusi
mengembangkan karakter siswa antar siswa.
selain mengembangkan kemampuan Sebagaimana dikemukakan oleh
kognitif atau keilmuan semata. Sejathi (2011:34) bahwa salah satu
Karena itu, pemilihan metode keunggulan menggunakan metode
pembelajaran amat terkait dengan tutor sebaya dalam pembelajaran
pencapaian tujuan tersebut. adalah memperkuat hubungan antara
Karakter yang ingin dicapai sesama siswa sehingga mempertebal
dalam pembelajaran seni musik perasaaan sosial. Selain itu, dengan
menggunakan metode tutor sebaya menggunakan tutor sebaya berbagai
adalah (a) dapat dipercaya manfaat dapat diperoleh yakni:
(trustworthines), (b) rasa hormat dan a. Memberikan kesempatan kepada
perhatian (respect), (c) tekun setiap siswa untuk
Dede Hendriansyah
Penerapan Metode Tutor Sebaya....

mengembangkan kemampuan akan melaksanakan tindakan selama


memecahkan masalah secara dua siklus. Akan tetapi kondisi
rasional tersebut dapat berubah pada saat
b. Mengembangkan sikap sosial dan perjalanan jika memang dianggap
semangat gotong royong dalam belum mampu menyelesaikan
kehidupan. permasalahan yang ada, hal mana
c. Mendinamiskan kegiatan merupakan prinsip dari penelitian
kelompok dalam belajar sehingga tindakan kelas.
tiap anggota merasa diri sebagai
bagian kelompok yang 2. Pelaksanaan Pembelajaran
bertanggung jawab Ornamen Suling Lubang Enam
d. Mengembangkan kemampuan dengan Menggunakan Metode
kepemimpinan dan keterampilan Pembelajaran Tutor Sebaya
pada tiap anggota kelompok Analisis terhadap pelaksanaan
dalam pemecahan masalah pembelajaran ornamen suling luang
kelompok. enam dengan menggunakan metode
e. Tumbuhnya kesadaran dalam diri pembelajaran tutor sebaya dilakukan
siswa sebagai anggota kelompok. dengan melihat proses pembelajaran
f. Tumbuhnya kesadaran dalam diri seni musik di lihat dari bagaimana
siswa untuk mencapai tujuan penggunaan metode pembelajaran
bersama berupa tujuan kelompok. tutor sebaya dapat meningkatkan
g. Memiliki rasa saling keterampilan bermain ornamen
membutuhkan antar satu sama suling lubang enam. Selama
lain. pelaksanaan tindakan dari siklus I
h. Terjadinya interaksi dan sampai siklus III nampak
komunikasi antar anggota. peningkatan yang signifikan
Pembelajaran dengan mengenai keterampilan siswa dalam
menggunakan metode pembelajaran bermain ornamen suling lubang
tutor sebaya juga dapat mendukung enam, hal tersebut dikarenakan
tercapainya pembelajaran yang pembelajaran dengan metode ini
berpusat pada siswa (student dirasa lebih efektif karena siswa
centered) sebagaimana yang dapat belajar dengan sesama siswa
diharapkan dalam paradigma yang artinya dapat menekan rasa
pendidikan kekinian, karena dalam canggung dan ragu untuk bertanya
tutor sebaya sebagaimana dijelaskan perihal yang tidak diketahui.
oleh Sejathi (2011:34) bahwa Hal tersebut senada dengan Surya
peranan guru dalam pembelajaran dalam Soeprodjo (2008:295) yang
tutor sebaya adalah sebagai menjelaskan bahwa pemakaian tutor
pembentuk kelompok, perencanaan dari teman mereka memungkinkan
tugas kelompok, dan tahap evaluasi siswa tidak merasa enggan untuk
hasil belajar kelompok. Artinya bertanya, sehingga peningkatan
pada tahap pelaksanaan, guru hanya kualitas pembelajaran dimungkinkan
bertindak sebagai fasilitator dan terjadi melalui penggunaan metode
pembelajaran di dominasi oleh siswa. ini dalam pembelajaran. Secara
Pada perencanaan awal, guru keseluruhan tabel analisis
mitra dan peneliti hanya menentukan keterampilan siswa dalam bermain
Penerapan Metode Tutor Sebaya…
Vol 1, No 3, Desember 2013

ornamen suling lubang enam dengan Tabel 1


menggunakan metode pembelajaran Analisis Keterampilan
tutor sebaya selama pembelajaran Bermain Ornamen Suling Lubang
pada siklus I, II, dan III dapat dilihat Enam
pada tabel berikut. Siklus I, II dan III

Siklus I Siklus II Siklus III


No Indikator
SB B S K B SB B S K B SB B S K B

Domain Kognitif
1 Saya mengetahui macam-   
macam ornament suling
lubang enam
2 Saya mengetahui teknik   
bermain ornamen suling
lubang enam
Domain Afektif
3 Antusias siswa dalam belajar   
ornamen suling lubang enam
dengan menggunakan metode
tutor sebaya
4 Peningkatan minat siswa   
dalam belajar ornamen suling
Domain Psikomotor
5 Kerjasama antar siswa   
6 Kejelasan siswa (tutor) dalam   
memberikan informasi (materi
pelajaran)
7 Kemampuan tutor dalam   
mengkoreksi kesalahan siswa
8 Ketepatan siswa   
menggunakan teknik bermain
ornamen suling lubang enam
dilihat dari posisi duduk,
posisi lidah dan posisi bibir
9 Keterampilan siswa dalam   
mengatur perpindahan jari
untuk memunculkan bunyi
sesuai yang diinginkan
10 Kemampuan siswa dalam   
pengaturan pernafasan
sehingga mampu
memunculkan bunyi yang
diinginkan
11 Kemampuan siswa dalam   
menciptakan variasi bunyi
ornamen suling lubang enam
Sumber : Diolah oleh Peneliti (2013) menggunakan metode pembelajaran
Ket : SB = Sangat Baik B = Baik tutor sebaya dan tutornya pun masih
S = Sedang K = Kurang B = merasa kebingungan dalam
Buruk menjalankan peran dan fungsinya.
Proses kerjasama yang terjalin pada
Berdasarkan gambaran di atas siklus I belum menunjukan nilai
dapat ditarik kesimpulan bahwa optimum, hal mana dilihat dari siswa
keterampilan siswa dalam bermain anggota yang masih banyak
ornamen suling lubang enam pada mengabaikan temannya yang
siklus I masih rendah karena menjadi tutor.
sebagian besar siswa belum terbiasa
Penerapan Metode Tutor Sebaya…
Vol 1, No 3, Desember 2013

Sebagaimana dikemukakan oleh dan tepat ketika harus memainkan


Sejathi (2011:36) bahwa metode suling. Posisi lidah dan bibirpun
tutor sebaya memiliki sejumlah sudah sempurna yang ditandai
kelemahan yakni siswa yang dibantu dengan bunyi yang dihasilkan oleh
sering belajar kurang serius karena siswa dalam memainkan ornamen.
hanya berhadapan dengan kawannya, Perpindahan jari tangan pada
ada beberapa anak menjadi malu siklus III pun mengalami
bertanya karena takut rahasianya peningkatan, hal mana ditandai
diketahui kawannya, dan tidak semua dengan perpindahan jari tangan
siswa yang pandai atau cepat waktu siswa yang sudah mulai lemas tapi
belajarnya dapat mengajarkan tidak rapuh serta menunjukan
kembali kepada kawan-kawanya. kelenturan untuk berpindah dari
Selain dari pihak siswa, guru mitra lubang yang satu ke lubang yang
pun belum sepenuhnya memahami lainnya. Aspek lainnya yang
prosedur, peran dan fungsinya dalam mengalami peningkatan adalah
menerapkan pembelajaran kemampuan menciptakan variasi
menggunakan metode tutor sebaya. ornamen, dimana siswa mampu
Pada siklus II antusias dan minat mengiringi alunan tembang dengan
siswa dalam pembelajaran seni lebih tertata sekalipun belum
musik mulai mengalami sempurna karena masih ada
peningkatan, hal mana ditandai oleh kelompok yang hanya mendominasi
keterlibatan anggota kelompok penggunaan salah satu ornamen saja
dalam diskusi sekalipun masih ada (wiwiw).
yang belum terlibat secara aktif.
Kemampuan siswa dalam bermain 3. Keterampilan Siswa dalam
ornamenpun mengalami peningkatan Bermain Ornamen Suling
dibandingkan dengan siklus I. Guru Lubang Enam dengan
sudah mulai menempati posisinya Menggunakan Metode
sebagai fasilitator dan mulai Pembelajaran Tutor Sebaya
menciptakan iklim pembelajaran Proses belajar mengajar sudah
yang berpusat pada siswa (student barang tentu bertujuan untuk
center) sekalipun secara keseluruhan meningkatkan kualitas pembelajaran
belum berjalan secara optimal. yang hasilnya terlihat dari
Pada siklus ke III peningkatan meningkatnya kemampuan,
mulai jelas terasa, terutama dari segi keterampilan dan daya nalar siswa
antusiasme siswa terhadap terhadap materi pelajaran.
pembelajaran seni musik yang Berdasarkan hasil penelitian yang
ditunjukan dengan terciptanya situasi dilaksanakan oleh peneliti baik
dan kondisi pembelajaran yang melalui wawancara, studi
berpusat pada siswa, proses selama dokumentasi dan observasi mengenai
diskusi berjalan lancar dan terjadinya perbandingan keterampilan siswa
timbal balik antar sesama siswa. dalam bermain ornamen suling
Peningkatan yang signifikan nampak lubang enam.
pada penguasaan teknik dasar Berdasarkan hasil wawancara
bermain ornamen suling dimana dengan beberapa siswa diperoleh
siswa sudah mampu duduk nyaman informasi bahwa pembelajaran
Dede Hendriansyah
Penerapan Metode Tutor Sebaya....

ornamen suling lubang enam dengan Penciptaan variasi bunyi pun


menggunakan metode tutor sebaya sudah mulai nampak setelah
dirasa sangat membantu terutama dilaksanakannya pembelajaran
dalam meningkatkan pengetahuan, menggunakan metode tutor sebaya,
pemahaman dan keterampilan siswa dimana siswa mampu melantunkan
dalam bermain ornamen suling lagu “Tanah Sunda” dengan
lubang enam. Melalui metode ini menggunakan suling dengan
siswa merasa tidak canggung untuk mengkolaborasikan ornament-
bertanya kepada temannya serta ornamen yang telah dipelajari. Hal
belajar untuk memecahkan masalah yang masih ganjal adalah dari segi
secara bersama-sama. pengaturan pernafasan, dimana
Selain meningkatkan masih ada siswa yang kesulitan
keterampilan, pembelajaran dengan mengatur pola nafas. Tidak jarang
tutor sebaya juga meningkatkan bunyi yang dihasilkan menjadi “fals”
kemampuan untuk bekerjasama karena ketidaktepatan dalam
dengan siswa lain yang selama ini melakukan tiupan.
tidak terbangun dalam pembelajaran. Peningkatan keterampilan siswa
Begitupulan dengan guru mitra yang dalam bermain ornament suling
mengemukakan hal sama, yakni lubang enam juga nampak dari
setelah pembelajaran dengan format penilaian diri yang diisi
menggunakan metode tutor sebaya langsung oleh siswa. Maksud dari
keterampilan siswa dalam bermain penilaian diri tersebut adalah
ornamen suling meningkat walaupun mengajarkan siswa untuk jujur
hanya sebatas pada ornamen wiwiw terhadap kemampuannya sendiri
dan ketrok saja. yang pada akhirnya apabila memang
Ketepatan siswa menggunakan merasa masih kurang, ia dapat
teknik bermain ornamen suling mengupgrade keterampilannya
lubang enam jika dilihat dari posisi dengan mempraktikan tutor sebaya
duduk, posisi lidah dan posisi bibir secara mandiri. Berikut adalah hasil
pada setiap tindakan yang dilakukan evaluasi diri keterampilan teknik
terus menunjukan adanya ornamen suling lubang enam setelah
peningkatan terutama pada siklus III menggunakan metode pembelajaran
dimana siswa sudah dapat tutor sebaya.
melakukan posisi duduk yang
memudahkan untuk memainkan
suling. Keterampilan dalam
memindahkan jari dari lubang yang
satu ke lubang yang lainnya pun
mengalami peningkatan, yakni pada
siklus III jari-jari siswa sudah mulai
terbiasa untuk berpindah dengan
tidak tergesa-gesa dan menghasilkan
bunyi yang indah.
Penerapan Metode Tutor Sebaya…
Vol 1, No 3, Desember 2013

Tabel 2
Format Penilaian Diri
Teknik Bermain Ornamen Suling Lubang Enam

No Indikator Baik Cukup Kurang


1 Kemampuan memainkan ornamen wiwiw 43 1 -
2 Kemampuan memainkan ornamen ketrok 39 5 -
3 Posisi duduk saat meniup suling 44 - -
4 Posisi bibir saat meniup suling 44 - -
5 Keterampilan mengatur perpindahan jari 36 8 -
6 Pengaturan pernafasan 27 16 1
7 Kemampuan membuat variasi bunyi 33 11 -
Sumber : Diolah oleh Peneliti (2013) substansi pembelajaran. Senada
dengan Miller dalam Suyitno
Berdasarkan berbagai penjelasan (2004:12) yang menjelaskan bahwa
ditunjang dengan tabel 2 di atas, setiap saat murid memerlukan
maka dapat diambil kesimpulan bantuan dari murid lainnya dan
bahwa pembelajaran seni musik murid dapat belajar dari murid
menggunakan metode tutor mampu lainnya. Evaluasi yang dilakukan
meningkatkan keterampilan bermain diakhir pembelajaran menggunakan
ornamen suling lubang enam, evaluasi kelompok, hal mana dilihat
sekalipun masih ada beberapa siswa dari penampilan setiap kelompok
yang belum masuk pada kategori dalam bermain ornament suling
baik. Tutor sebaya dinilai strategis lubang enam yang dikolaborasikan
untuk meningkatkan keberhasilan dengan sebuah lagu (Tanah Sunda).
siswa dalam pembelajaran seni Berikut adalah gambar penampilan
musik tanpa meninggalkan prinsip kelompok diakhir pembelajaran.
sosialisasi, karena dalam Dari hasil penilaian yang
pembelajarannya memberikan dilakukan dari penampilan setiap
kesempatan kepada siswa yang kelompok, guru mitra dan peneliti
dinilai memiliki kelebihan di kelas memperoleh hasil penilaian yang
untuk memberikan bantuan kepada dilihat dari berbagai aspek meliputi
siswa yang kurang memahami materi kemampuan memainkan ornamen
pembelajaran. Sebagaimana wiwiw, kemampuan memainkan
dikemukakan oleh Wihardit dalam ornamen ketrok, posisi duduk saat
Suyitno (2004:8) menuliskan bahwa meniup suling, posisi bibir saat
pengertian tutor sebaya adalah meniup suling, keterampilan
seorang siswa pandai yang mengatur perpindahan jari,
membantu belajar siswa lainnya pengaturan pernafasan, kemampuan
dalam tingkat kelas yang sama. membuat variasi bunyi sebagai
Selain itu, tutor sebaya dapat berikut.
mengatasi masalah yang selama ini
muncul dalam pembelajaran yakni
penggunaan bahasa yang sulit
dipahami oleh siswa. Karena itu,
diharapkan melalui pembelajaran
antarsesama (tutor sebaya) siswa
lebih memahami muatan dan
Dede Hendriansyah
Penerapan Metode Tutor Sebaya....

Tabel 3
Hasil Penilaian Keterampilan Bermain Ornamen Suling Lubang Enam
No Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V Kel VI
1 Novi Nunu Sela Ray Soni Rival
2 Ainna Alfi Rindu Yuliana Iin Indah
3 Ainnaya Anisya Saripah Apriyani Intan Melli
4 Anzar Annisa Sofia Asri Lisna Nita
5 Elisya Irma Yusie Dissa Listiani Puput

6 Bunga Pramei Awalludin Gina Maharani Renanda


7 Firestina Ratna Rosi Suci Siti Savira
8 Annisa N Evrina
Nilai 90 80 80 85 85 90
Sumber : Data diolah oleh Peneliti (2013)

KESIMPULAN dapat menciptakan variasi bunyi


Pembelajaran ornamen suling ornamen suling lubang enam.
lubang enam dengan menggunakan Karakter yang diharapkan dengan
metode tutor sebaya telah mampu pembelajaran menggunakan
meningkatkan keterampilan siswa metode tutor sebaya adalah (a)
dalam bermain suling lubang enam. dapat dipercaya (trustworthines),
Meningkatnya keterampilan siswa (b) rasa hormat dan perhatian
nampak dari kemampuan siswa (respect), (c) tekun (diligence),
dalam membuat variasi ornamen dan (d) tanggung jawab
yang diterapkan pada sebuah lagu. (responsibility). Selain itu,
Teknik perpindahan jari pada saat penggunaan metode tutor sebaya
membuat variasi pun semakin baik, juga dilakukan sebagai upaya
terlihat dari bunyi yang dihasilkan. menciptakan pembelajaran yang
Hal penting yang mengalami berpusat pada siswa (student
peningkatan adalah teknik centered)
pernafasan, dimana pada gambaran 2. Pelaksanaan pembelajaran
awal sebagaian besar siswa ornamen suling lubang enam
merasakan kesulitan pada aspek dengan menggunakan metode
ini.Jawaban spesifik dari setiap aspek pembelajaran tutor sebaya
yang dikaji dalam rumusan masalah dilaksanakan melalui tiga siklus.
adalah sebagai berikut. Pada siklus I belum nampak
1. Perencanaan pembelajaran adanya perubahan keterampilan
bermain ornamen suling lubang siswa dalam bermain ornamen
enam dengan menggunakan suling lubang enam, masih
metode tutor sebaya di awali rendahnya antusias siswa serta
dengan penetapan tujuan yang belum terjalinnya kerjasama
hendak dicapai dalam antar siswa. Hal tersebut terjadi
pembelajaran, yakni siswa karena siswa terbiasa belajar
mampu menjelaskan pengertian, sendiri-sendiri dan belum
jenis ornamen dan mampu memahami sepenuhnya
memainkan ornamen suling pelaksanaan pembelajaran
lubang enam, siswa dapat menggunakan metode tutor
menggunakan teknik bermain sebaya Pada siklus II, antusias
ornamen secara terampil serta dan minat siswa dalam
Dede Hendriansyah
Penerapan Metode Tutor Sebaya....

pembelajaran seni musik mulai Berdasarkan pada hasil penelitian


mengalami peningkatan yang tindakan yang dilaksanakan selama
ditandai oleh tingginya tiga siklus, peneliti banyak
partisipasi siswa dalam diskusi, menemukan beberapa hal yang
selain itu kemampuan siswa menjadi dasar dalam penyusunan
dalam bermain ornamen rekomendasi khususnya kepada guru
mengalami peningkatan dengan tujuan agar pelaksanaan
dibandingkan dengan siklus I. pembelajaran menjadi semakin
Pada siklus ke III peningkatan efektif sebagai berikut:
mulai terasa, terutama dari segi 1. Hendaknya guru selalu
antusiasme siswa terhadap menciptakan kondisi dimana
pembelajaran seni musik yang pembelajaran berpusat pada
ditunjukan dengan terciptanya siswa (student center)
situasi dan kondisi pembelajaran 2. Guru hendaknya menggunakan
yang berpusat pada siswa, proses berbagai metode pembelajaran
selama diskusi berjalan lancar yang bervariasi agar
dan terjadinya timbal balik antar pembelajaran tidak monoton dan
sesama siswa. Peningkatan yang antusias serta minat siswa dalam
signifikan juga nampak dalam mengikuti pembelajaran semakin
penguasaan teknik dasar bermain meningkat.
ornamen suling lubang enam 3. Untuk menciptakan suasana yang
(posisi duduk, posisi lidah dan berbeda, sesekali guru dapat
posisi bibir). Perpindahan jari melaksanakan proses
tangan dan kemampuan membuat pembelajaran dengan setting
variasi ornamen sudah tempat yang berbeda. Misalnya
menunjuakan peningkatan pada pembelajaran dilaksanakan di
siklus III. Akan tetapi, taman kota dan lain sebagainya
keterampilan dalam teknik sehingga akan timbul suasana
pernafasan masih belum baru yang membuat siswa lebih
sempurna. tertarik untuk belajar.
3. Berdasarkan hasil evaluasi yang 4. Untuk mempercepat pemahaman
dilakukan, diketahui bahwa siswa terkait materi yang sedang
pembelajaran dengan tutor dibahas, guru dapat
sebaya terbukti dapat menggunakan berbagai media
meningkatkan keterampilan yang dianggap menunjang
siswa dalam bermain ornamen terhadap keberhasilan proses
suling lubang enam, baik dari pembelajaran seperti media
posisi duduk, posisi lidah dan gambar, video, power point, dan
posisi bibir, perpindahan jari, lain sebagainya yang disesuaikan
teknik pernafasan serta dengan konten materi.
penciptaan variasi bunyi. Selain 5. Dalam pembelajaran seni musik,
itu, pembelajaran dengan tutor hendaknya guru lebih
sebaya juga dapat meningkatkan menekankan pada aspek praktis
kerjasama dan kecerdasan sosial dibandingkan dengan teori.
siswa. Dalam hal ini guru harus mampu
Penerapan Metode Tutor Sebaya…
Vol 1, No 3, Desember 2013

menyeimbangkan antara kognitif, kepala sekolah dapat


afektif dan psikomotorik siswa. melaksanakan pagelaran yang
6. Untuk lebih meningkatkan salah satu kegiatannya adalah
keterampilan siswa dalam lomba kesenian antar kelas.
bermain ornamen suling lubang
enam, guru berkoordinasi dengan
Penerapan Metode Tutor Sebaya…
Vol 1, No 3, Desember 2013

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S et all . 2004. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bina Aksara
Carr, W & Kemmis. 1990. Becoming Critical, Education Knowledge and Action
Research. Melbourne: Daekin University Press.
Danial, Endang & Nanan. 2009. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung:
Laboratorium PKn UPI
Herianto, D. 2010. Efektivitas Model Pembelajaran Tutor Sebaya terhadap Hasil
Belajar Siswa. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak
diterbitkan
Kesuma, D. 2012. Pendidikan Karakter Utuh dan Menyeluruh. Yogyakarta:
Kanisius.
Kurdita, E. 2011. Bermain Suling Daerah Sunda. Bandung: CV. Bintang
Warliantika
Moleong, J.X. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Nasution, S. 1996. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito.
Ruswandi, M. 2006. Teknik Termudah Bermain Sulin Sunda Lubang Enam.
Modul Pembelajaran Seni Musik SMP. Bandung
Sagala, S. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup
Sejathi. (2011). Ciri-ciri Motivasi Belajar. Artikel Pendidikan. Di ambil dari:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115321-ciri-ciri
motivasibelajar/. Diakses 2 Agustus 2013
Setiawati. 2009. Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Metode
Diskusi Kelompok Model Tutor Sebaya dengan yang Menggunakan
Metode Diskusi Kelompok Biasa Untuk Mata Pelajaran Biologi di SMA
Negeri 1 Indralaya. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Soeprodjo, et all. 2008. Komparasi Hasil Belajar dengan Metode Tutor Sebaya
dan Team Work Learning dalam Pembelajaran Kimia. Journal Inovasi
Pendidikan Kimia, Vol. 2,No. 2, 2008, hlm 294-298.
Suherman, E et all. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Bandung: UPI
Sutamin. Tersedia dalam http:// digilib.unnes.ac.id/ gsdl/collect/ skripsi/archives/
HASH0195/ 0d0bc998.dir/ doc_2.pdf diakses tanggal 2 Juli 2013)
Suyitno, Amin. 2004. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika. Bahan
Ajar S1 Program Studi Pendidikan Matematika. Semarang: UNNES.
Tanjain, W. 1996. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Wiriaatmadja, R. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja
osdakarya.

You might also like