Bab I Pendahuluan: Output, Dengan Tujuan Untuk Menyediakan Makanan Yang Kualitasnya Baik
Bab I Pendahuluan: Output, Dengan Tujuan Untuk Menyediakan Makanan Yang Kualitasnya Baik
Bab I Pendahuluan: Output, Dengan Tujuan Untuk Menyediakan Makanan Yang Kualitasnya Baik
PENDAHULUAN
satu sistem rujukan. Di rumah sakit terdapat berbagai upaya yang ditujukan
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang saling menunjang dan tidak dapat
salah satu pelayanan non medik rumah sakit yang berfungsi untuk mengolah
dengan keadaan pasien, keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Input meliputi dana atau
biaya, sarana dan prasarana, tenaga kerja, metode yang dipakai, dan
1
perencanaan menu, perhitungan kebutuhan bahan makanan, pembelian
kualitas makanan dan tingkat kepuasan pasien. Kualitas makanan yang baik
diharapkan akan mengurangi sisa makanan di rumah sakit (Depkes RI, 2013 ).
(Depkes RI, 2013 ). Makanan yang disajikan apabila sudah sesuai kebutuhan
tetapi masih sisa atau tidak terkonsumsi habis, akan menyebabkan pasien
(Moehyi,1999).
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor
yang berasal dalam diri pasien sendiri, misalnya hilangnya nafsu makan, rasa
berasal dari luar pasien, seperti mutu menu yang disajikan yang meliputi cita
variasi menu dan besar porsi makanan yang disajikan serta adanya makanan
gizi sudah efektif dan diet yang diterima pasien sudah memadai atau belum.
2
Hal tersebut merupakan indikator penting dari pemanfaatan sumberdaya dan
memberlakukan menu baru yang disesuaikan dengan tarif Perda dan Perwali
No 027 -05/109/2012 dengan pola menu yang sama untuk semua kelas, dalam
hal menu maupun bentuk. Perbedannya terletak pada porsi yang diberikan,
pada kelas III mendapat lauk hewan i setengah porsi lebih kecil dibandingkan
di Bangsal kelas III RSUD Salatiga yaitu sisa nasi 43,86%, sayur 40%, lauk
selama tiga hari di Bangsal Cempaka, Mawar dan Dahlia RSUD Salatiga,dan
menemukan bahwa sisa makanan pasien masih tinggi, yaitu bubur 50 % dan
25%.
pada makan pagi yaitu sisa nasi sebanyak 23,1%, lauk hewani 10,96%, lauk
makanan pasien, apabila sisa makanan tidak lebih dari 25%. Makanan yang
tidak dihabiskan pasien akan terbuang sebagai sampah. Hal ini akan
berdampak pada konsumen yaitu tidak tercukupinya kebutuhan zat gizi dan
banyak zat gizi yang terbuang, sehingga biaya yang telah dikeluarkan pasien
3
tidak sebanding dengan jumlah makanan yang dikonsumsinya. Biaya makan
inap. Akibat tidak dilakukannya analisis biaya makan di rumah sakit, maka
tidak diketahui apakah dana yang tersedia sesuai dengan dana yang
besar makanan yang tersisa, kontribusi zat gizi serta biaya yang terbuang dari
B. Perumusan Masalah
adalah “Berapa besar sisa makanan, zat gizi dan biaya yang terbuang pada
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui besar sisa makanan, nilai gizi dan biaya yang terbuang pada
sisa makanan.
2. Tujuan khusus
b. Mendiskripsikan zat gizi sisa makanan dalam periode satu siklus menu.
4
c. Mendiskripsikan biaya yang terbuang dari sisa makanan dalam periode
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi pasien