Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengolahan Sampah Pasar Dan Limbah Ternak Menjadi Biogas Dan Kompos Di Desa Gerbo Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

DALAM PENGOLAHAN SAMPAH PASAR DAN LIMBAH


TERNAK MENJADI BIOGAS DAN KOMPOS
DI DESA GERBO KEC. PURWODADI KAB. PASURUAN

Wenny Mamilianti1, Faris2


1
Fakultas Pertanian Universitas Yudharta Pasuruan
2
Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Yudharta Pasuruan
Email: [email protected]

Abstract. IbM program aims to establish an independent and environmentally conscious


society, creating waste treatment technology based on local resources, increase the knowledge
and ability of the partners in the application of appropriate technology to increase awareness
of farmer groups and communities in life which is healthy, clean and safe. IbM targets in the
program include: (1) each farmer group members can process animal waste into biogas and
compost, where the output of this activity is beneficial for the welfare of their farm and family.
Their fuel cost to society is shaded by POSDAYA for domestic use, thereby reducing household
expenditure. (2) The quality of human resources and independence of farmer groups increased.
(3) creating a partnership or partnerships between board and community to form an effective
communication so that the work program can be run well. (4) The formation of a society that is
healthy, clean and safe as the form has been the achievement of environmental sustainability can
minimize environmental damage. The method used in this activity are: (1) training of livestock
waste treatment and market waste into compost and biogas, (2) demo and facilitation of making
biogas and compost together with farmer groups and the community as a member of Posdaya, (3)
extension the importance of a healthy lifestyle, (4) Assistance and guidance to the public on the
implementation of healthy lifestyles, (5) Training of leadership (leadership) for the management,
(6) Assistance and guidance to the process of the formation process of biogas and compost, (7)
Manufacture of biogas installations together with all members of farmer groups and Posdaya
(society). The results in this implementation are: (1) Most members MITRA around 80% could
be in the process of biogas production (running charging raw material in biogas), (2) Most of
the members of farmer groups (Partner) ranges from 80% could be in the process of production
management ( scheduling, setting raw materials and cooperation in the composting process),
(3) manufacture of biogas installations in (partners) have completed 100% and ready for use by
partners and can be enjoyed by people around, (4) biogas is already used by partners, namely
for lighting public facilities, cooking and lighting mosque, (5) Partners and the community has
shown for behavioral changes in waste bins either wet garbage, plastics, organic waste, and
livestock manure.

Keywords: processing, market waste, livestock waste, biogas, compost

8
Mamilianti, Faris, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah ... 9

Abstrak. Program IbM ini bertujuan untuk. membentuk masyarakat mandiri dan sadar
lingkungan, menciptakan teknologi pengolahan limbah berbasis sumberdaya lokal, meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan kelompok mitra dalam penerapanteknologi tepat guna meningkatkan
kepedulian kelompok tani dan masyarakat dalam berkehidupan yang sehat, bersih dan aman. Target
dalam program IbM ini antara lain: (1) setiap anggota kelompok tani mampu mengolah limbah
ternak menjadi biogas dan kompos, dimana output dari kegiatan ini bermanfaat bagi usahataninya
dan kesejahteraan keluarga. Adanya bahan bakar murah bagi masyarakat yang ternaungi oleh
POSDAYA untuk keperluan rumah tangga sehingga mengurangi pengeluaran keluarga.(2) kualitas
SDM dan kemandirian kelompok tani meningkat. (3) menciptakan kerjasama atau kemitraan antara
pengurus dengan masyarakat sehingga terbentuk komunikasi yang efektif sehingga program kerja
bisa berjalan dengan baik. (4) terbentuknya kehidupan masyarakat yang sehat, bersih dan aman
sebagai wujud telah tercapainya kelestarian lingkungan dapat meminimalisir kerusakan lingkungan.
Metode pendekatan yang dipakai dalam kegiatan ini adalah: (1) pelatihan pengolahan limbah ternak
dan sampah pasar menjadi kompos dan biogas, (2) demo dan pendampingan pembuatan biogas
dan kompos bersama-sama dengan kelompok tani dan masyarakat sebagai anggota posdaya, (3)
penyuluhan pentingnya pola hidup sehat, (4) Pendampingan dan pembinaan terhadap masyarakat
terhadap penerapan pola hidup sehat, (5) Pelatihan leadership(kepemimpinan) bagi pengurus,
(6) Pendampingan dan pembinaan terhadap proses proses pembentukan biogas dan kompos, (7)
Pembuatan instalasi biogas bersama-sama dengan seluruh anggota kelompok tani dan posdaya
(masyarakat). Hasil dalam pelaksanaan ini adalah: (1) Sebagian besar anggota MITRA berkisar
80% bisa dalam proses produksi biogas (menjalankan pengisian bahan baku dalam biogas), (2)
Sebagian besar anggota kelompok tani (Mitra)berkisar 80% bisa dalam proses manajemen produksi
(penjadwalan, pengaturan bahan baku dan kerjasama dalam proses pembuatan kompos), (3)
Pembuatan instalasi biogas di (mitra) sudah selesai 100% dan siap digunakan oleh mitra dan bisa
dinikmati oleh masyarakat sekitar, (4) Biogas sudah digunakan oleh mitra yaitu untuk penerangan
fasilitas publik, memasak dan penerangan masjid, (5) Mitra dan masyarakat sudah menunjukan
perubahan prilaku dalam membuang sampah baik itu sampah basah, plastik, sampah kering dan
kotoran ternak.

Kata kunci: pengolahan, sampah pasar, limbah ternak, biogas, kompos

PENDAHULUAN yang beroperasi 24 jam. Sarana prasarana ini


Analisis Situasi mempermudah masyarakat untuk mengakses
informasi, teknologi, maupun pengembangan
Desa Gerbo masuk wilayah Kecamatan
jaringan usaha.
Purwodadi Pasuruan.Desa ini memiliki 6
dusun. Letak geografis memiliki ketinggian Kondisi geografis sangat mendukung
400 m dari permukaan air laut dan curah pengem­­bangan usaha masyarakat dibidang
hujan 2.000-3.000 mm/th. Letak geografis per­­tanian. Hasil pertanian yang dihasilkan
desa Gerbo dibawah lereng gunung Bromo, dari desa ini adalah, sayur, buah dan tanaman
jalan yang berkelok menanjak dan beraspal indus­tri. Macam sayur dataran tinggi seperti
menun­jukkan bahwa jalur transportasi ke kobis, lombok, tomat, seledri, terong, kacang
arah desa ini cukup bangus. Pemandangan pan­cang, sawi, kapri, jamur banyak diusahakan
penggunungan dan area pertanian tanaman oleh masyarakat desa gerbo. Buah-buahan baik
pegunungan menambah asik perjalan ke desa yang semusim maupun tahunan juga banyak
ini. Alat transportasipun bisa ditempuh dengan dijumpai di desa ini seperti apukat, rambutan,
kendaraan pribadi ataupun kendaraan umum durian, pisang dan mangga. Tanaman industri
10 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 2, Januari 2017, hlm. 8-18

yang banyak dijumpai adalah kopi dan cengkeh. ada di desa tersebut. Jika ada penyuluhan dan
Kondisi geografis desa ini juga mempengaruhi peringatan dari kelembagaan yang menaungi
mata pencaharian masyarakatnya, seperti dije­ alasan yang sering diutarakan adalah “biar
las­kan pada tabel 1. cepat pak, praktis, dan kalau mau dibuat pupuk
Tabel 1. Mata Pencaharian kan butuh waktu, alasan lain adalah tanah
Masyarakat Gerbo mereka masih subur jadi gak perlu ditambah
pupuk kandang”
No Mata Pencaharian Jumlah (orang)
1. Petani 696 Tingkat pendidikan masyarakat desa Gerbo
2. Buruh Tani 867 rata-rata adalah tingkat sekolah dasar (SD).
3. Peternak 448 Dengan profil tingkat pendidikan masyarakat
4. Pedagang 287 desa yang cukup rendah ini mempengaruhi
5. PNS 40 terhadap pola pikir masyarakat (tabel 2). Hal
6. Pengrajin 12 ini sanagt dirasakan oleh perangkat desa atau
7. Montir 12 kepengurusan kelembagaan yang ada dalam
Sumber: data statistik desa Gerbo Kec. Purwodadi
menja­lankan program kerja yang sudah diran­
Pasuruan 2013 cang. Masyarakat sulit untuk diajak kerjasama.
Salah satunya adalah tentang pola hidup bersih.
Matapencaharian terbesar masyarakat desa
Tabel 2. Tingkat Pendidikan
Gerbo adalah sebagai petani pemilik lahan
Masyarakat Desa Gerbo
dan buruh tani. Jumlah ketersediaan tenaga
kerja dibidang pertanian masih cukup banyak No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang)
ini menjadi sumberdaya yang mendukung 1. Belum sekolah 460
kegiatan pertanian di daerah ini. Selain bertani 2. Tidak pernah sekolah 35
3. Tidak tamat SD 876
masyarakat juga menjadi ppeternak. Ternak
4. Tamat SD 2814
yang banyak dimiliki oleh masyarakat Gerbo
5. SLTP 1430
adalah sapi perah, sapi potong, kambing, itik
6. SLTA 1300
dan ayam. Kepemilikan ternak didesa ini
7. D-1 21
cukup besar yaitu sapi potong: 492 ekor, sapi
8. S-1 6
perah: 197 ekor, kambing: 172 ekorayam:
12.000 ekor, itik: 621 ekor. Dengan populasi Sumber: data statistik desa Gerbo Kec. Purwodadi
Pasuruan 2013
ternak yang cukup besar itu, limbahnya belum
dikelola dengan baik oleh masyarakat.Dimana Pola hidup bersih yang sulit dilakukan oleh
sebenarnya limbah ternak bisa dimanfaatkan masyarakat desa ini adalah membuang sampah.
untuk fermentasi pupuk kandang atupun Sebe­narnya sudah ada bak penampungan sam­
untuk biogas.Limbah ternak belum dikelola pah yang dibangun oleh desa, namun masya­
dengan baik dilihat dari sisi pembuangannya rakat masih suka membuang sampah disungai
dan pemanfaatannya. Dengan jumlah ternak atau jurang yang melintasi desa tersebut. Itu
yang cukup banyak dengan produksi rata-rata terjadi tidak hanya sampah rumah tangga saja.
kotoran + 4,5 ton/hari ini menjadi sumberdaya Desa Gerbo mempunyai satu pasar tradisional
lokal yang bisa termanfaatkan. Namun dengan yang terletak dipinggir jalan desa. Pasar ini
tingkat pendidikan yang rendah dan karak­ setiap harinya menghasilkan sampah baik yang
teristik peternak yang tidak mau sulit terkadang organik mapun non organik kira-kira 5-6 m3.
kotoran ternak ini juga dibuang kesungai yang Sampah tersebut terkadang tidak setiap hari
Mamilianti, Faris, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah ... 11

diangkut sehingga berserakan menimbulkan masyarakatnya masih membuang sampah


bau yang tidak sedap. Sampah yang terbanyak dan limbah ternak di sungai tidak menjamin
adalah sampah organik seperti sampah sayur lingkungan di waktu yang akan datang akan
dan buah. Dan terkadang sampah ini dibuang tetep seperti sekarang. Dampak langsung bisa
juga ke sungai atau jurang yang ada oleh peda­ dirasakan oleh masyarakat yang berada di
gang pasar. dataran dibawahnya yang dialiri sungai tersebut.
Partisipasi masyarakat akan berkembang Sampah-sampah tersebut akan mengendap
hanya bila ditopang oleh lembaga milik ma­ dan menimbulkan berbagai penyakit, apalagi
sya­rakat yang memang dimaksudkan untuk sungai menjadi salah satu sarana mandi dan
pemberdayaan. POSDAYA merupakan lem­ cuci.
baga yang dirancang untuk keperluan tersebut. Limbah sampah pasar maupun sampah
Lembaga ini dapat dikembangkan dari lem­ rumah tangga dan limbah ternak jika dilihat
baga yang sudah ada di masyarakat seperti jumlahnya perhari sangatlah cukup banyak jika
Posyandu, kelompok arisan, kelompok lansia, dimanfaatkan untuk biogas maupun kompos.
kelompok pengajian, maupun kelompok tani, Kedua teknologi ini pernah didapat oleh
hingga menjadi lembaga yang efektif dalam masyarakat maupun kelompok tani. Pelatihan
pemberdayaan masyarakat oleh masyarakat yang mereka dapat dari berbagai instansi dan
sendiri.POSDAYA Nurul Hidayah berdiri perusahaan susu di Pasuruan. Namun pelatihan
pada tanggal 24 Juli 2013 dengan perintis tersebut tidak ada kelanjutannya karena modal
pem­b entukan adalah pengurus kelompok untuk pembuatan biogas cukup besar bagi
tani, PKK, Karang Taruna dan Takmir masjid kelompok tani maupun masyarakat umum.
Nurul Hidayah. Sesuai dengan tujuannya Oleh karena itu perlu adanya pengenalan
POASDAYA ini dibentuk untuk pemberdayaan dan penerapan IPTEK kepada masyarakat
masya­rakat. Program kerja posdaya ini salah mela­lui POSDAYA dan kelompok tanik ten­
satunya adalah kebersihan lingkungan dan tang pemanfaatan limbah ternak dan sampah
pe­ngem­bangan usaha kecil masyarakat. Un­ menjadi biogas dan kompos. Manfaat dari pe­
tuk program kerja kebersihan lingkungan nge­nalan dan penerapan teknologi ini sangat
posdaya ini melanjutkan program kerja desa bagus. Dengan teknologi ini diharapkan dapat
yang sudah lama tidak berjalan yaitu “Jumat meningkatkan produksi hasil pertanian di desa,
bersih”. Kegiatan ini sudah lama tidak jalan kesejahteraan meningkat karena adanya alter­
karena dukungan masyarakat kurang. Setelah natif bahan bakardan pada akhirnya lingkungan
ditindak­lanjuti lagi oleh POSDAYA kegiatan ini yang bersih, sehat dan aman akan terwujud.
sudah berjalan lagi meskipun hanya diikuti oleh
beberapa masyarakat saja. Pengurus POSDAYA Tujuan Program
mengalami kesulitan didalam berkomunikasi
I bM (Ipteks Bagi Masyarakat) bagi
dengan masyarakat, melihat karakteristik ma­
kelompok tani ini memiliki tujuan sebagai
sya­rakat Gerbo yang unik. Kegiatan jumat
berikut :
ber­sih ini slaah satunya adalah bersih-bersih
1. Membentuk masyarakat mandiri dan sadar
ling­kungan dan penyuluhan pentingnya mem­
lingkungan
buang sampah pada tempatnya.
2. Menciptakan teknologi pengolahan limbah
Kondisi geografis desa Gerbo yang masih
berbasis sumberdaya lokal
segar, subur dan alami namun jika karakteristik
12 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 2, Januari 2017, hlm. 8-18

3. Meningkatkan pengetahuan dan kemam­ kehidupan masyarakat maupun anggota


puan kelompok mitra dalam penerapan kelompok tani.
teknologi tepat guna 3. Diperlukan instalasi pembuatan biogas
4. Meningkatkan kepedulian kelompok tani kare­na keterbatasan modal kelompok tani
dan masyarakat dalam berkehidupan yang dan masyarakat
sehat, bersih dan aman 4. Perlu adanya metode komunikasi
anatar pengurus kelompok mitra
Permasalahan Mitra dengan masyarakat agar bisa mengelola
Dari hasil diskusi dengan mitra kelompok organisasinya berjalan kondusif
tani padi SRI, disepakati bersama bahwa yang
Untuk mengatasi permasalahan yang
menjadi permasalahan utama di lingkungan
dihadapi mitra diperlukan metode pendekatan
mereka adalah:
yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Metode
1. Bagaimanakah membuat masyarakat sadar pendekatan yang dipakai dalam kegiatan ini
akan hidup sehat dan bersih sebagai solusi permasalahan yang ada adalah:
2. Bagaimanakah cara mengolah limbah 1. Pelatihan pengolahan limbah ternak dan
ternak dan sampah pasar yang setiap hari sampah pasar menjadi kompos dan biogas.
pasti bertambah agar lebih bermanfaat bagi Pelatihan tentang pembuatan biogas
kehidupan masyarakat maupun anggota sebenarnya sudah pernah diterima tentang
kelompok tani. oleh kelompok tani dan masyarakat Gerbo.
3. Diperlukan instalasi pembuatan biogas Namun pelatihan yang pernah diikuti
karena keterbatasan modal kelompok tani tersebut sudah lama yaitu pada tahun
dan masyarakat 2010 yang lalu dan masyarakat sudah
4. Bagaimanakah pengurus kelompk mitra banyak yang lupa dan menginginkan ada
bisa mengelola organisasinya agar berjalan pelatihan lagi meskipun dengan metode
kondusif yang berbeda. Perbedaan dengan yang
sudah diberikan pada tahun 2010 adalah
METODE PELAKSANAAN pengolahan biogas tidak sampai dengan
Hasil analisis situasi dan kenyataan di la- pemanfaatan limbah dari biogas menjadi
pangan serta berdasarkan diskusi dengan ang- pupuk kompos yang bermanfaat bagi
gota kelompok tani “Tani Jaya” dan Posdaya petani.
”Nurul Hidayah” maka dapat diidentifikasi 2. Demo dan pendampingan pembuatan
bebe­rapa permasalahan antara lain: biogas dan kompos bersama-sama dengan
1. Masyarakat dengan tingkat pendidikan kelompok tani dan masyarakat sebagai
dan pendapatan yang masih rendah karena anggota posdaya. Demo dilakukan meli­
sebagian besar buruh tani maka kesadaran bat­kan semua anggota kelompok tani
akan hidup sehat dan bersih masih kurang dan masyarakat anggota Posdaya. Tim
terbukti dengan masih banyaknya diantara pengusul sebagai narasumebr membantu
mereka membuang sampah disungai dalam proses pembuatan instalasi biogas.
2. Belum diterapkannya teknologi tepat guna Setelah demo dilakukan juga pendapingan
yang limbah ternak dan sampah pasar dan konsultasi terhadap permasalahan
menjadi produk yang bermanfaat bagi dalam praktek biogas dan aplikasinya.
Mamilianti, Faris, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah ... 13

Dengan pendampingan yang dilakukan untuk memelihara dan merawat seluruh


ber­t ujuan agar peserta paham betul alat dan instalasi.
terhadap biogas. Bagian terpenting dalam IbM kelompok
3. Penyuluhan pentingnya pola hidup sehat. tani ini adalah pelatihan dan kebersamaan.
Dengan tingkat pendidikan yang rendah Pelatihan ini berupa kegiatan transfer teknologi
diper­l ukan penyuluhan yang intensif dan atau pengetahuan dari narasumber kepada
dengan pola pendekatan yang baik. Penyu­ peserta pelatihan. Selanjutnya diperlukan pen­
luhan ini memerlukan peran aktif dari dam­pingan pasca pelatihan untuk mengawal
peserta agar tujuan dari penyuluhan ini kegiatan yang dilakukan kelompok mitra diha­
mengena. rapkan mampu memotivasi secara berkelanjutan
4. Pendampingan dan pembinaan terhadap agar tingkat percaya diri peserta pelatihan
masyarakat terhadap penerapan pola hidup optimal. Kebersamaan yang dimaksud adalah
sehat kebersamaan antara anggota kelompok tani/
5. Pelatihan leadership(kepemimpinan) bagi posdaya atau kebersamaan antara Tim dengan
pengurus. Transfer ilmu pengetahuan anggota kelompok tani/posdaya. Kebersamaan
ini sebagai upaya untuk meningkatkan antara anggota kelompok tani dimaksudkan
penge­tahuan dan ketrampilan sumberdaya untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan
manusia pada kelompok usaha kedua mitra persatuan sehingga tercipta kondisi yang
dalam hal manajerial ketua kelompok dalam kondusif sehingga biogas yang dibuat bisa
mengelola usaha, pembagian tugas dan bermanfaat bagi semua anggota.
pema­haman terhadap tugas dan fungsi tiap
anggota kelompok sehingga produktifitas HASIL DAN PEMBAHASAN
setiap anggota akan meningkat. Dengan Pelaksanaan kegiatan IbM ini dilakukan
meningkatnya produktifitas setiap anggota secara runtun mulai dari perngurusan perijinan
kelompok pada akhirnya akan tercipta ke instansi terkait seperti kantor kecamatan,
kemandirian kelompok usaha itu sendiri. desa sampai kepada mitra, sosialisasi kepada
6. Pendampingan dan pembinaan terhadap mitra dan pihak desa, pelatihan, pembuatan ins­
proses proses pembentukan biogas dan talasi biogas bersama-sama mitra, demo peng­
kompos gunaan biogas dan pendampingan. Kegi­atan
7. Pembuatan instalasi biogas bersama-sama pengabdian yang telah dilaksanakan seba­gai
dengan seluruh anggota kelompok tani dan solusi dan capaian yang telah dicapai selama
posdaya (masyarakat).Membantu mitra kegiatan berlangsung sebagai berikut :
membangun instalasi biogas yang berupa
pembuatan pondasi, lubang tangki pen­ Penyuluhan pentingnya pola hidup sehat.
cerna, bak penampungan limbah/kompos Dengan tingkat pendidikan yang rendah
dan perakitan instalasi. Pem­buatan ini diperlukan penyuluhan yang intensif dengan
dilakukan bersama-sama dengan seluruh pola pendekatan yang baik. Penyuluhan ini
anggota kelompok tani. Dengan mem­ memerlukan peran aktif dari peserta agar
buatnya bersama-sama bertujuan untuk tujuan dari penyuluhan ini mengena. Budaya
menumbuhkan rasa memiliki di anggota membuang sampah pada tempatnya belum
sehingga mereka memiliki kewa­jiban terbiasa di masyarakat Gerbo, hal ini terlihat
14 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 2, Januari 2017, hlm. 8-18

dari banyaknya sampah rumah tangga maupun bak sampah dekat pemukiman didusun kali
sampah pasar yang masih dibuang disungai dan tengah yang lokasinya tepat dipinggir sungai.
berserakan di belakang pasar. Tempat pem­ Manajemen pengelolaannya diserahkan kepada
buangan sampah di Gerbo sebenarnya sudah POSDAYA dengan menyediakan petugas
ada dan bisa menampung sampah rumah tangga angkut sampah dan ada beberapa lokasi yang
dan pasar. Namun letaknya jauh dari lokasi dibakar langsung. Sampah pasar selama ini
perumahan masyarakat sehingga diperlukan dikelola oleh Badan Pengelola Sampah Pasar
manajemen yang efektif untuk pengelolaan yang ternaungi oleh Desa. BPSP ini bekerjasama
masalah sampah. dengan POSDAYA dalam pengelolaannya.
Belum adanya manajemen pengelolaan Dengan begitu lebih mudah dalam pembinaan
sampah di Gerbo menjadi salah satu perma­ dan pendampingan pengelolaan sampah ini.
salahan yang menyebabkan masyarakat belum POSDAYA berusaha menghimbau pedagang-
pedagang pasar untuk membuang sampah di
membuang sampah pada tempatnya. Bak-
TPA belakang pasar jika tidak membayar iuran
bak sampah belum tersebar secara merata di
sampah. Sebenarnya sudah ada manajemen
pelosok RW atau dusun. Dan jika didikenakan
pengambilan sampah di pasar namun beberapa
biaya angkut oleh POSDAYA yang mengelola
pedagang enggan membayar iuran sehingga
sampah masyarakat merasa keberatan. mereka membuang sampah disungai.
Penyuluhan yang kami lakukan dengan Dengan pelatihan dan diskusi yang kami
cara memberikan materi pentingnya hidup
berikan disambut baik oleh kelompok mitra
sehat setelah itu dilanjutkan dengan tanya jawab
dan seluruh anggotannya hal ini dibuktikan
dan diskusi. Ada beberapa pertanyakan yang
dengan kehadiran mereka yang sangat aktif
menarik dalam forum diskusi antara lain: (1)
disertai rasa keingin tahuan mereka melalui
Jika kami membuang sampah pada tempatnya,
apa keuntungan kami bu karena selama ini kami pertanyaan-pertanyaan yang mereka sampaikan
membuang sampah di sungai juga baik-baik saat pelatihan. Kami memberikan umpan balik
saja? (2) Kami membuang sampah disungai anggota kelompok usaha terhadap materi
karena tempat pembuangan sampah terlalu jauh pelatihan. Dari hasil analisis kami menunjukkan
dan jika kami ditarik iuran untuk membayar bahwa mitra IbM sebagian besar menilai
pengangkut sampah kami keberatan mohon sangatpentingterhadap penyampaian materi.
solusinya. Dari dua pertanyaan tersebut kami Dimana masing-masing menunjukkan sebanyak
memberikan pengarahan bahwa bahayanya 24 orang menilai sangat penting terhadap
buang sampah disungai sudah dirasakan oleh penyampaian materi 1 dan sisanya sebanyak
masyarakat sekitar desa Gerbo dan asyarakat 3 orang hanya menilai kurang penting dan 3
Gerbo sendiri. Di musim kering sampah orang menilai penting. Hal ini menunjukkan
berserakan di persawahan dan tersangkut di antusiasme yang tinggi dari anggota kelompok
semak belukar yang ada dipinggir sungai jika usaha terhadap materi. Kesadaran mereka
dibiarkan akan menimbulkan penyakit dan tentang membuang sampah mulai terbagun
merugikan petani. Kami memberikan solusi dan mulai ada penataan menejemn pengelolaan
tentang bak sampah dengan membangun sampah oleh POSDAYA.
Mamilianti, Faris, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah ... 15

Pendampingan dan pembinaan terhadap ga produktifitas setiap anggota akan mening­


masyarakat terhadap penerapan pola hidup kat. Dengan meningkatnya produktifitas setiap
sehat anggota kelompok pada akhirnya akan tercipta
Setelah pelaksanaan penyuluhan tentang kemandirian kelompok usaha itu sendiri.
pentingnya pola hidup sehat terhadap mitra, Pengurus POSDAYA terbentuk pada tahun
kemu­dian kami melakukan pendampingan 2013. Kepungurusan ini tergolong masih baru
dan pembinaan terhadap mitra terhadap dan organisasi ini baru tebentuk sehingga
pola hidup sehat khususnya terhadap pri­laku memerlukan adanya pelatihan kepemimpinan
buang sampah pada tempatnya dan penge­ bagi pengurus. Selama ini kegiatan yang dila­
lolaan sampah yang berkelanjutan. Pola kukan belum terprogram dengan baik dan
pendampingan dan pembinaan yang kami la­ masih bersifat isidental. Belum adanya pem­
kukan dengan pengamatan langsung, survey bagian tugas sesuai devisi dan ketua POSDAYA
dan wawancara. Hail pengamatan dan wa­ tergolong masih muda diantara pengurus
wan­­cara yang kami lakukan dengan waktu lainnya.
satu bulan setelah penyuluhan ada perubahan Kelompok tani (Mitra) sudah lama
pri­­laku dari masyarakat yaitu mereka merasa terbentuk dan anggotanya terdiri dari petani
malu jika membuang sampah disungai dan dan peternak di dusun Kali Tengah Desa gerbo
peda­­gang pasar bekerjasama dengan BPSP dan Pasuruan. Anggota yang aktif berjumlah 17
POSDAYA mulai mengelola sampah basah (or­ orang dari 22 orang. Adanya anggota yang
ganik) menjadi kompos yang hasilnya diman­ tidak aktif ini disebabkan berubahnya status
faatkan oleh kelompok tani. kepemilikan lahan dan kebayakan mereka telah
Kompos yang sudah jadi langsung diambil menjual ternaknya. Pelatihan kepemimpinan
oleh kelompok tani dan kebetulan juga desa ini ditujukan untuk membentuk organisasi
Gerbo mendapatkan bantuan pembangunan yang mandiri dan setelah adanya pelatihan ini
program WONOKITRI dari PERHUTANI pengurus kelompok mitra telah menerapkan
yang membutuhkan kompos dalam jumlah pembagian tugas dan wewenang sesuai dengan
banyak dan berkelanjutan sehingga kompos devisinya dan program kerja berjalan efisien
yang sudah jadi mbisa dimanfaatkan dan dan efektif.
program IbM ini bisa berjalan berkelanjutan Dengan pelatihan dan diskusi yang
dan masyarakat (POSDAYA dan Kelompok kami berikan disambut baik oleh kelompok
Tani memiliki usaha mandiri). tani (mitra) dan seluruh anggotannya hal ini
dibuktikan dengan kehadiran mereka yang
Pelatihan leadership (kepemimpinan) bagi sangat aktif disertai rasa keingin tahuan mereka
pengurus. melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka
Transfer ilmu pengetahuan ini sebagai sampaikan saat pelatihan. Kami memberikan
upa­y a untuk meningkatkan pengetahuan umpan balik anggota kelompok usaha terhadap
dan ketrampilan sumberdaya manusia pada materi pelatihan leadership. Dari hasil analisis
kelompok usaha kedua mitra dalam hal mana­ kami menunjukkan bahwa mitra IbM sebagian
jerial ketua kelompok dalam mengelola usaha, besar menilai pentingterhadap penyampaian
pembagian tugas dan pemahaman terhadap materi tentang leadership. Dimana masing-
tugas dan fungsi tiap anggota kelom­pok sehing­ masing menunjukkan sebanyak 24 orang
16 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 2, Januari 2017, hlm. 8-18

menilai penting terhadap penyampaian materi Pelatihan dan Demo pengolahan limbah
dan sisanya sebanyak 3 orang hanya menilai ternak dan sampah pasar menjadi biogas
kurang penting dan 3 orang menilai sangat dan kompos
penting. Hal ini menunjukkan antusiasme Pelatihan tentang pembuatan biogas
yang tinggi dari anggota kelompok usaha sebenarnya sudah pernah diterima tentang
terhadap materi tentang pelatihan leadership. oleh kelompok tani dan masyarakat Gerbo.
Kesadaran mereka tentang kepemimpinan Namun pelatihan yang pernah diikuti tersebut
dan pengelolaan organisasi yang sehat dapat sudah lama yaitu pada tahun 2010 yang lalu
memeberikan keuntungan bagi seluruh anggota dan masyarakat sudah banyak yang lupa dan
kelompok tani dan masyarakat. menginginkan ada pelatihan lagi meskipun
dengan metode yang berbeda. Perbedaan
Pembuatan instalasi biogas bersama-sama dengan yang sudah diberikan pada tahun 2010
dengan seluruh anggota kelompok tani dan adalah pengolahan biogas tidak sampai dengan
posdaya (masyarakat). pemanfaatan limbah dari biogas menjadi pupuk
Membantu mitra membangun instalasi kompos yang bermanfaat bagi petani.
biogas yang berupa pembuatan pondasi, lubang Pelatihan yang kami berikan pertama-tama
tangki pencerna, bak penampungan limbah/ adalah pemberian materi yang dilanjutkan
kom­pos dan perakitan instalasi. Pembuatan dengan diskusi. Materi yang kami berikan
ini dilakukan bersama-sama dengan seluruh adalah proses pembuatan kompos dari limbah
ang­gota kelompok tani. Dengan membuatnya biogas dan pemanfaatannya terhadap usahatani.
bersama-sama bertujuan untuk menumbuhkan Karena limbah biogas yang dibuat belum ada
rasa memiliki di anggota sehingga mereka maka kami mengambil limbah biogas dari
memi­liki kewajiban untuk memelihara dan tempat lain. Dalam diskusi mereka antusias
mera­wat seluruh alat dan instalasi. ditunjukkan beberapa pertanyaan yang diajukan
Pembuatan instalasi biogas sesua kese­pa­ antara lain: (1) apakah limbah biogas hanya
katan mitra dengan pemerintah desa ditem­ bisa digunakan untuk kompos, (2) kandungan
patkan di belakang balai desa dengan pertim­ kompos dari biogas apa saja apa tidak berbahaya
bangan : bagi tanaman dan manusia, (3) kompos yag
1. Letaknya dekat dengan peternakan sudah jadi bisa digunakan untuk tanaman apa
kelompok tani saja. Dari beberapa pertanyaan tersebut kami
2. Bisa dimanfaatkan umum (publik area) jelaskan bahwa sesuai hasil cek laboraturium
yaitu untuk penerangan balai desa dan bahwa kandungan NPK limbah biogas sangat
masjid serta untuk keperluan memasak di tinggi bisa digunakan untuk semua jenis
balai desa. tanaman dan sudah terbukti dari beberapa hasil
penelitian dan disekitar wilayah desa Gerbo
3. Pertimbangan di letakkan di balai desa agar
sudah ada demplot untuk tanaman terong dan
bisa dimanfaatkan oleh masyarakat banyak
cabe yang membuktikan tanamannya bagus.
Pekerjaan pembuatan instalasi sudah Setelah dilakukan diskusi teryata keguanaan
selesai 100% pelaksanaan berikutnya adalah limbah biogas tidak hanya untuk kompos, bisa
pemeliharaan dan pengelolaannya yang masih untuk media hidup budidaya cacing. Namun
perlu pendampingan. karena dalam program ini masih fokus untuk
Mamilianti, Faris, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengolahan Sampah ... 17

kompos maka untuk materi tersebut dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka
diluar program. sampaikan saat pelatihan. Kami memberikan
Dengan pelatihan yang kami berikan umpan balik anggota kelompok usaha terhadap
disambut baik oleh kelompok mitra dan materi pelatihan leadership. Dari hasil ana­lisis
seluruh anggotannya hal ini dibuktikan kami menunjukkan bahwa mitra IbM seba­gian
dengan dari 30 undangan yang disebarkan besar menilai sangat pentingterhadap penyam­
kesemuannya hadir. Keikut sertaan mereka paian materi. Dimana masing-masing menun­
yang sangat aktif disertai rasa keingin tahuan jukkan sebanyak 26 orang menilai sangat
mereka melalui pertanyaan-pertanyaan yang penting terhadap penyampaian materi dan
mereka sampaikan saat pelatihan. Kami sisanya sebanyak 4 orang menilai penting. Hal
memberikan umpan balik kepada anggota ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari
mitra terhadap materi pelatihan pengolahan ang­gota kelompok mitra terhadap materi. Bekal
limbah biogas menjadi kompos. Dari hasil pela­tihan dan demo yang mereka dapatkan bisa
analisis kami menunjukkan bahwa mitra IbM dimanfaatkan untuk perkembangan usaha tani
sebagian besar menilaisangatpentingterhadap dan mendatangkan keuntungan atau unit usaha
penyampaian materi. Dimana masing-masing baru bagi posdaya.
menunjukkan sebanyak 24 orang menilai
sangat penting terhadap penyampaian materi SIMPULAN
dan sisanya sebanyak 4 orang hanya menilai Berdasarkan hasil yang telah dicapai, maka
penting dan 2 orang menilai kurang penting. dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :
Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi 1. Sebagian besar anggota MITRA berkisar
dari kelompok mitra terhadap materi yang 80%bisa dalam proses produksi biogas
diberikan. Pengetahuan mereka tentang peman­ (men­jalankan pengisian bahan baku dalam
faatan limbah biogas menjadi kompos bertam­ biogas)
bah dan memeberikan keuntungan bagi seluruh 2. Sebagian besar anggota kelompok tani
anggota kelompok tani. (Mitra)berkisar 80% bisa dalam proses
Demo dilakukan melibatkan semua ang­ mana­jemen produksi (penjadwalan, penga­
gota kelompok tani dan masyarakat anggota turan bahan baku dan kerjasama dalam
Posdaya. Tim pengusul sebagai nara­sum­ber proses pembuatan kompos).
membantu dalam proses pembuatan insta­lasi 3. Pembuatan instalasi biogas di (mitra) sudah
biogas. Setelah demo dilakukan juga pendam­ selesai 100% dan siap digunakan oleh
pingan dan konsultasi terhadap perma­salahan mitra dan bisa dinikmati oleh masyarakat
dalam praktek biogas dan aplikasinya. Dengan sekitar.
pendampingan yang dilakukan bertujuan agar 4. Biogas sudah digunakan oleh mitra yaitu
peserta paham betul terhadap biogas. untuk penerangan fasilitas publik, mema­
Dengan pelatihan dan diskusi yang sak dan penerangan masjid
kami berikan disambut baik oleh kelompok 5. Mitra dan masyarakat sudah menunjukan
tani (mitra) dan seluruh anggotannya hal ini peru­bahan prilaku dalam membuang sam­
dibuktikan dengan kehadiran mereka yang pah baik itu sampah basah, plastik, sampah
sangat aktif disertai rasa keingin tahuan mereka kering dan kotoran ternak.
18 Jurnal Terapan Abdimas, Volume 2, Januari 2017, hlm. 8-18

DAFTAR PUSTAKA Perikanan Universitas Brawijaya Malang.


Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak SMPT Harapan Rakyat. 2008. Pemanfaatan
Umum. PT. Gramedia Pustaka Utama, Limbah Cair Dan Bahan Organik
Jakarta. da­lam Pembiakan Organisme Lokal (Mol)
Iswanti., 2000. Pengaruh Pemberian Limbah Se­ba­gai Ragi Kompos Dan Pupuk Cair
Biogas Yang Berbeda Dalam Ransum Ter­ Ser­ta Kebutuhan Usahatani Lainnya.
hadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila Gift. Blog diposting tanggal 9 Juni 2008. http://
Skripsi. Fakultas Perikanan Universitas pertanianorganiklampung.blogspot.com/.
Brawijaya
Diakses tanggal 14-12-2009, pukul 13:02.
Lubis, D. A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. PT
Yunus, M 1995. Teknik Membuat dan Peman­
Pem­bangunan, Jakarta.
faatkan Unit Gas Bio. Gadjah Mada
Rustidja, 2001. Unit Bio-Gas Dan pemanfaatan
Limbahnya Untuk Pakan Ikan. Fakultas University Press, Yogyakarta.

You might also like