Iaa Mantab Jaya
Iaa Mantab Jaya
Iaa Mantab Jaya
ABSTRACT---Jarak pagar (J. curcas L.) is a plant whose the seed can produce oil or it is known as
biodiesel. J. curcass oil is the source of alternative oil energy that can be renewable and environmentally safe.
Another ways to increase the production of J. curcass oil is by improving its productivity. This activity cannot be
separated from the problem of supplying the seed. Stem cutting is one of the most ways to provide the seed than
another way. The growth of stem cutting can be stimulated by giving ZPT that is IAA both naturally and
synthetically. Bacillus sp.2 DUCC-BR-K1.3 supernatant culture that contain IAA can be one of naturally
alternative hormone. The aims of this research was to study the effect of concentration and submersion period in
Bacillus sp.2 DUCC-BR-K1.3 supernatant culture to the growth of J. curcas L. horizontal stem cutting. This
experiment was conducted in Plants Biology Structure and Function Laboratory, MIPA faculty, Diponegoro
University. Experimental design used in this research is Completely Random Design with Factorial pattern 5x3 by
using 5 replications. The first factor was concentration, ie P0 (control), P1 (25%), P3 (50%), P3 (75%) and P4
(100%). The second factor was submerged periods, i.e T1 (1 hour), T2 (2 hours), and T3 (3 hours). The data were
analyzed by using Kruskal-Wallis Test and ANOVA, if there are significantly influence, were analyzed by using
Duncan multiple range test with 95% confidence intervals that is in the variable of root lenght and weight of dry
root. The result of this study showed that the giving of Bacillus sp.2 DUCC-BR-K1.3 supernatant culture influence
to improve the bud and root growth of J. curcas L.
Febriani Tri Pamungkas, Sri Darmanti dan Budi Raharjo : Pengaruh Konsentrasi 133
Artikel Penelitian
setiap nodus tersebut, jika lingkungannya Batang Jarak diambil dari cabang
memungkinkan baik internal maupun eksternal. tanaman yang sudah berkayu, sudah pernah
Pertumbuhan tunas dan akar dari stek berbunga dan berbuah. Panjang stek 30 cm
batang jarak pagar dapat dirangsang dengan dengan bentuk batang yang lurus . Media yang
pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT), baik digunakan untuk menanam berupa campuran
secara alami maupun sintetik. Sumber hormon tanah, sekam, dan pupuk kandang dengan
IAA yang alami tidak hanya dihasilkan oleh perbandingan 1 : 1 : 1. Semua bahan tersebut
tumbuhan saja tetapi juga dihasilkan oleh dicampur sampai homogen, dan dimasukkan
rhizobakteri. Pemakaian supernatan dari kultur ke dalam nampan-nampan untuk menanam.
rhizobakteri yang mengandung IAA mampu Stek yang sudah direndam dalam
memberikan efek fisiologis pada suatu suernatan dengan konsentrasi dan lama
tanaman. Menurut hormon tumbuh yang perendaman sesuai perlakuan ditanam dalam
dihasilkan oleh mikroorganisme rhizosfer nampan-nampan yang telah berisi media
mampu meningkatkan perkecambahan biji, tanam, dengan posisi penanaman secara
pembentukan rambut akar serta meningkatkan horizontal. Pemeliharaan meliputi : (1)
transpor ion sehingga pengangkutan air oleh penyiraman, yang dilakukan setiap hari dengan
akar meningkat [4]. volume yang sama untuk mempertahankan
Hasil penelitian tentang produksi IAA kelembaban dalam media stek (2) penyiangan
isolat 1.3 pada rhizosfer kedelai menunjukkan rumput di sekitar tanaman dan (3) pemupukan
bahwa dalam kultur bakteri yang diinkubasi yang dilakukan setelah 1 bulan penanaman,
selam 2 hari menghasilkan jumlah IAA paling menggunakan pupuk kandang.
tinggi yakni 2,70 mg/L. IAA inilah yang Variabel yang diamati meliputi :
selanjutnya dapat memacu pertumbuhan akar jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun,
tanaman [4]. panjang akar, berat basah akar, dan berat
Pertumbuhan tunas dan akar dari stek kering akar.
batang jarak pagar dapat dirangsang dengan
pemberian ZPT dengan metode perendaman, HASIL DAN PEMBAHASAN
karena dengan metode ini akan memudahkan Pertumbuhan Tunas J. curcas L.
suatu bagian tanaman untuk menyerap zat a. Jumlah Tunas
pengatur tumbuh [5]. Berdasarkan uraian di Hasil analisis Kruskal-Wallis Test
atas maka perlu dilakukan penelitian untuk didapat bahwa perlakuan konsentrasi dan lama
mengetahui pengaruh supernatan kultur perendaman tidak memberikan perbedaan yang
rhizobakteri, sebagai sumber IAA alami, nyata terhadap jumlah tunas. Data hasil
terhadap pertumbuhan stek horizontal batang pengamatan jumlah tunas tersaji pada tabel
Jarak pagar. berikut ini.
METODE PENELITIAN
Penelitian menggunakan rancangan 4 3.23
Jumlah Tunas
rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial, 3 2.35 2.31 2.27 2.18
faktor pertama adalah konsentrasi supernatan 2
yaitu 0% (P0), 25% (P1), 50% (P2), 75% (P3), 1
dan 100% (P4). Faktor kedua adalah lama
0
perendaman yakni 1 jam (T1 ), 2 jam (T2 ) dan 3 P0 P1 P2 P3 P4
jam (T3). Masing-masing perlakuan dengan 5
Konsentrasi (%)
ulangan. Data dianalisis menggunakan program
SPSS versi 12 [6]. Data yang tidak homogen
diuji menggunakan uji Kruskal-Wallis Test [7].
Gambar 4.1. Histogram rerata jumlah tunas
pada berbagai perlakuan konsentrasi
2 5.46 5.43
Febriani Tri Pamungkas, Sri Darmanti dan Budi Raharjo : Pengaruh Konsentrasi 133
Artikel Penelitian
tumbuh dengan mensintesis kembali material sesuai dengan kurva respon konsentrasi auksin,
dinding sel dan sitoplasma [3]. yang menunjukkan suatu respon peningkatan
pertumbuhan dengan peningkatan konsentrasi
c. Jumlah Daun auksin sampai mencapai suatu konsentrasi yang
Hasil uji Kruskal-Wallis Test optimal. Konsentrasi auksin yang melebihi
menunjukkan bahwa faktor konsentrasi tidak kisaran optimum akan menurunkan
memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan suatu tanaman [10].
jumlah daun, sedangkan faktor lama Jumlah daun meningkat pada P1, dan
perendaman berpengaruh nyata. selanjutnya mengalami penurunan. Hal ini
diduga karena konsentrasi auksin pada saat P1
7.37
8 6.76 sudah optimal dalam mempengaruhi
5.79 5.4 5.73
6 pembelahan sel dan pembentukan jaringan,
Jumlah Daun
potensial yang tinggi ke potensial yang rendah, rasio C/N tinggi akan lebih mudah dan lebih
sampai tekanannya naik ke suatu titik (potensial cepat membentuk akar. Hal ini diperkuat
airnya sama) [13]. dengan pernyataan (18)Hartman et al., (1990),
Perlakuan lama perendaman jika rasio C/N rendah maka inisiasi akar juga
berpengaruh meningkatkan pertumbuhan tunas akan terhambat walaupun kandungan
yakni pada variabel jumlah daun. Pada variabel karbohidrat pada stek tinggi, karena unsur N
jumlah daun diketahui bahwa T2 merupakan berkorelasi negatif dengan proses perakaran
waktu perendaman yang optimum bagi pada stek.
pertumbuhan, sedangkan pada T3 jumlah daun Hasil penelitian diketahui bahwa dari
yang dihasilkan menurun. Pemberian zat tiap nodus hanya tumbuh tunas saja, sedangkan
pengatur tumbuh dengan konsentrasi yang akar tidak dapat tumbuh. Nodus pada batang
tinggi menyebabkan aktivitas pembelahan sel bersifat meristematis dan memiliki potensi
menjadi lambat, sehingga kecil pengaruhnya sebagai tempat untuk tumbuh tunas dan akar
terhadap peningkatan pertumbuhan [3]. Pemotongan atau pengguntingan stek harus
tanaman[14]. pengaruh konsentrasi auksin dilakukan dibawah nodus, karena pada nodus-
terhadap Pertumbuhan akan meningkat pada nodus tersebut banyak terdapat hormon tumbuh
waktu tertentu sampai pertumbuhan mencapai yang akan memacu proses perakaran. Tidak
optimal kemudian akan mengalami penurunan tumbuhnya akar pada setiap nodus diduga
pertumbuhan. Hal ini dikarenakan auksin dapat karena tidak adanya pelukaan pada stek [3].
mengalami pemecahan oleh Pertumbuhan akar dari stek batang terjadi pada
mikroorganisme[15]. bagian yang terpotong, karena bagian yang
terpotong tersebut akan menghasilkan kalus
Pertumbuhan Akar J. curcas L. (sekumpulan sel yang belum terdiferensiasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kalus selanjutnya akan terdiferensiasi
pada stek Jarak pagar yang ditanam secara membentuk primordia akar[19].
horisontal hanya pada salah satu bagian saja Pembentukan akar pada stek didahului
yang tumbuh akar yakni di bagian pangkalnya, dengan proses deferensiasi sel pada daerah
sedang pada bagian ujung tidak tumbuh akar yang berbatasan dengan permukaan potongan
(Lampiran 9.3). Hal ini berkaitan dengan stek, sehingga sel-sel tersebut kembali bersifat
transport auksin basipetal, dimana auksin meristematik. Sel-sel meristem pada daerah
ditransport dari bagian pucuk ke bagian bawah, dekat pembuluh vaskuler kemudian membelah
sehingga akar akan muncul di bagian pangkal dan berdeferensiasi membentuk primordia akar.
stek, karena fungsi auksin adalah merangsang Selanjutnya akar akan memanjang dan tumbuh
inisiasi akar pada stek batang. Selain keluar pada bagian batang stek [18] dan [19].
dipengaruhi oleh hormon auksin, pertumbuhan Awal terbentuknya akar dimulai oleh adanya
akar juga dipengaruhi oleh adanya karbohidrat metabolisme cadangan nutrisi yang berupa
dalam stek, dimana karbohidrat merupakan karbohidrat yang menghasilkan energi yang
sumber energi dan sumber karbon (C) terbesar selanjutnya mendorong pembelahan sel dan
selama proses perakaran [16]. Akumulasi membentuk sel-sel baru dalam jaringan [17].
karbohidrat banyak terdapat dibagian pangkal Diperkuat lagi oleh pernyataan [20], bahwa
stek, sehingga hanya bagian pangkal saja yang auksin sangat diperlukan dalam pembentukan
dapat tumbuh akar. Sebagaimana penelitian akar yakni memacu terjadinya pembelahan sel.
yang dilakukan oleh [17] terhadap stek kumis Penggunaan auksin diketahui dapat
kucing, bahwa pertumbuhan akar pada stek mengintensifkan proses pembentukan akar pada
bagian pangkal (pada nomor ruas 3-6) lebih stek. Pengaruh auksin tersebut berupa aktivasi
cepat membentuk akar dibanding stek yang hidrolisis polisakarida, dan akan menghasilkan
diambil pada bagian tengah (nomor ruas 8-11), gula aktif yang digunakan dalam pembelahan
karena pada bagian pangkal stek memiliki rasio sel dan pembentukan primordia akar menjadi
C/N yang tinggi, dimana bahan stek dengan akar [21]. Hasil pengamatan selama penelitian
Febriani Tri Pamungkas, Sri Darmanti dan Budi Raharjo : Pengaruh Konsentrasi 133
Artikel Penelitian
diketahui bahwa tunas pada stek tumbuh lebih penghambat pada konsentrasi yang lebih
dulu yaitu pada minggu pertama penanaman, tinggi[20] dan [11].
sedangkan perakaran baru muncul setelah 1
bulan penanaman . Hal ini berkaitan dengan
Febriani Tri Pamungkas, Sri Darmanti dan Budi Raharjo : Pengaruh Konsentrasi 133
Artikel Penelitian
Febriani Tri Pamungkas, Sri Darmanti dan Budi Raharjo : Pengaruh Konsentrasi 133
Artikel Penelitian
22. Jarvis, B.C. 1986. Endogenous Control of 24. Hussain, A and Khan, M.A. 2004. Effect of
Adventitious Rooting in Non Woody Growth Regulator on Stem Cutting of
Cuttings In : M.B Jackson (Ed) New Root Rosa bourboniana and Rosa gruss-an-
Formation in Plants and Cuttings. Martinus teplitz. International Journal of Agriculture
Nijhoff Publishers. Dordrecht. & Biology. 6(5):931-932.
23. Wilkins, M.B. 1989. Fisiologi
Tanaman. Alih Bahasa : Mul Mulyani
Sutedjo dan A.G. Kartasapoetra. Bina
Aksara. Jakarta.