Keywords:nutritional Status, Estrogen, Progesteron, Menstrual Cycle Disorders

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

THE CORRELATION BETWEEN NUTRITIONAL STATUS AND MENSTRUAL

CYCLE DISORDER HAPPENED TO THE MEDICAL FACULTY STUDENTS IN THE


UNIVERSITY OF NUSA CENDANA IN 2015

Willy Oematan, Andreas Andhry Heru Tjahyono, Jansen Loudwik Lalandos

ABSTRACT

Menstrual disorder or abnormal uterine bleeding is one of the most common complaint to
cause a woman visits a doctor or a first aid place. It is basically, strongly related to the
hormonal disorder and mostly happened to a female sexual hormone especially progesterone,
estrogen, luteinizing hormone and follicle-stimulating hormone. The aim of this study was to
investigate the correlation between nutritional status and menstrual cycle disorders in
Medical Faculty Students at Nusa Cendana University. The subjects in this study were 57
people which is chosen by total sampling method. The research method used in this study
was observational analytic. The instruments method used in this study were interview form
and DASS 42 stress assessment questionnaire by Lovibond. The data analysis used was Chi
square test. The result of the study showed that there was a p-value = 0.003 (p-value <0.05),
which means there was a correlation between nutritional status and menstrual cycle disorders
in Medical Faculty Students at Nusa Cendana university in 2015. The writer suggests to
women in reproductive age, they are advised to giving more attention to a normal nutritional
status in order to avoid menstrual cycle disorders.

Keywords :nutritional status, estrogen, progesteron, menstrual cycle disorders


HUBUNGAN STATUS GIZI
DENGAN GANGGUAN SIKLUS MENSTRUASI
PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA TAHUN 2015

Willy Oematan, Andreas Andhry Heru Tjahyono, Jansen Loudwik Lalandos

ABSTRAK

Gangguan menstruasi atau perdarahan uterus abnormal merupakan keluhan yang sering
menyebabkan seorang perempuan datang berobat ke dokter atau tempat pertolongan pertama.
Gangguan menstruasi pada dasarnya berhubungan erat dengan adanya gangguan hormon
terutama yang berhubungan dengan hormon seksual perempuan yaitu progesteron, estrogen,
luteinizing hormone dan follicle-stimulating hormone. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adanya hubungan antara status gizi dengan gangguan siklus menstruasi pada
mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana. Subjek dalam penelitian ini
berjumlah 57 orang yang dipilih dengan metode total sampling. Jenis penelitian ini adalah
analitik observasional. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah lembar wawancara
dan kuesioner penilaian stress DASS 42 oleh Lovibond. Analisis datan menggunakan uji Chi
square. Hasil penelitian menunjukkan p-value = 0,003 (p-value<0,05) yang berarti terdapat
hubungan antara status gizi dan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Nusa Cendana Tahun 2015. Dengan demikian bagi wanita usia
reproduksi disarankan untuk lebih memperhatikan status gizi tetap baik agar tidak mengalami
gangguan siklus menstruasi.
Kata Kunci: status gizi, estrogen, progesteron, gangguan siklus menstruasi.
LATAR BELAKANG

Masa reproduksi merupakan masa industri menyebutkan bahwa seperempat

pada perempuan umur 15-46 tahun. Pada penduduk dilaporkan pernah mengalami

masa tersebut terjadi menstruasi atau menoragia, 21% mengeluh siklus

perdarahan periodik normal uterus yang menstruasi memendek, 17% mengalami

merupakan fungsi fisiologis yang hanya perdarahan antar menstruasi dan 6%

terjadi pada wanita. Menstruasi dinilai mengeluh perdarahan pasca sanggama(3).

berdasarkan 3 hal. Pertama, siklus Selain menyebabkan gangguan

menstruasi yaitu jarak antara hari pertama kesehatan, gangguan menstruasi ternyata

menstruasi dengan hari pertama menstruasi berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari

berikutnya. Kedua, lama menstruasi yaitu yaitu 28% dilaporkan merasa terganggu

jarak dari hari pertama menstruasi sampai saat bekerja sehingga berdampak pada

perdarahan menstruasi berhenti, dan ketiga bidang ekonomi. Di RSUD Dr. Soetomo

jumlah darah yang keluar selama satu kali Surabaya pada tahun 2007 dan 2008

menstruasi(1,2). didapatkan kejadian perdarahan uterus

Gangguan menstruasi atau disebut abnormal sebanyak 12,48% dan 8,8% dari

juga dengan perdarahan uterus abnormal seluruh kunjungan poli kandungan(3).

merupakan keluhan yang sering Gangguan menstruasi merupakan

menyebabkan seorang perempuan datang masalah yang cukup sering ditemukan

berobat ke dokter atau tempat pertolongan pada pelayanan kesehatan primer, menurut

pertama. Keluhan gangguan menstruasi penelitian yang dilakukan oleh Tallo, VGB

bervariasi dari ringan sampai berat dan di Komite Olahraga Nasional Indonesia

tidak jarang menyebabkan rasa frustasi Cabang Nusa Tenggara Timur tahun 2012

baik bagi penderita maupun dokter yang terdapat 71,4% orang mengalami ganguan

merawatnya. Data di beberapa negara siklus menstruasi berat dan 28,6%


mengalami gangguan siklus menstruasi wanita dengan status gizi kurang memiliki

ringan. Penelitian lainnya yang dilakukan resiko terjadinya gangguan siklus

pada remaja di Kota Kupang terdapat menstruasi. Akan tetapi, gangguan siklus

35,8% remaja putri yang mangalami menstruasi juga ditemukan pada wanita

gangguan menstruasi(4,5). yang mengalami obesitas(7).

Gangguan menstruasi pada dasarnya Pada penelitian yang dilakukan oleh

berhubungan erat dengan adanya gangguan Adnyani, NKW pada siswi kelas X di

hormon terutama yang berhubungan SMA PGRI 4 Denpasar, responden yang

dengan hormon seksual perempuan yaitu mempunyai status gizi kurang kebanyakan

progesteron, estrogen, luteinezing hormone mengalami siklus menstruasi yang tidak

(LH) dan follicle-stimulating hormone teratur. Sedangkan kelompok responden

(FSH). Hormon-hormon seksual tersebut dengan status gizi normal kebanyakan

sangat berpengaruh pada sistem reproduksi mengalami siklus menstruasi yang teratur.

perempuan. Adanya gangguan dari kerja Dan responden yang mempunyai status

sistem hormonal ini terkait dengan status gizi lebih kebanyakan mengalami siklus

gizi, dimana status gizi akan menstruasi yang tidak teratur(8).

mempengaruhi kerja berupa peningkatan, Data yang diperoleh dari Bagian

keseimbangan ataupun penurunan(6). Akademik Progam Studi Pendidikan

Pada wanita dengan usia subur Dokter Fakultas Kedokteran Universitas

diperlukan status gizi yang baik dengan Nusa Cendana, jumlah mahasiswa

cara mengonsumsi makanan seimbang semester II, IV, dan VI berjumlah 183

karena sangat dibutuhkan pada saat orang, dengan 126 orang mahasiswi dan

menstruasi terutama pada fase luteal. Pada 57 orang mahasiswa. Dari hasil wawancara

fase ini terjadi peningkatan kebutuhan zat yang dilakukan dengan 15 mahasiswi,

gizi. Selama ini telah diketahui bahwa


ditemukan bahwa 11 diantaranya HASIL ANALISIS UNIVARIAT

mengalami gangguan siklus menstruasi. Berikut ini adalah analisis univariat

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang dilakukan untuk melihat gambaran

peneliti tertarik untuk meneliti tentang distribusi status gizi dan siklus menstruasi

hubungan status gizi dengan kejadian responden penelitian yang diteliti, yaitu

gangguan siklus menstruasi pada pada mahasiswi Fakultas Kedokteran

mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana.

Universitas Nusa Cendana.


4.3 Distribusi status gizi sampel
PERTANYAAN PENELITIAN
Status gizi Jumlah (orang) Presentasi (%)
Apakah terdapat hubungan antara
Gizi kurang 14 24,6
status gizi dengan gangguan siklus Gizi normal 29 50,8
Gizi lebih 14 24,6
menstruasi pada mahasiswi Fakultas
Total 57 100
Kedokteran Universitas Nusa Cendana?
Berdasarkan data di atas menunjukkan
JENIS DAN RANCANGAN
bahwa dari 57 responden yang terpilih 14
Jenis penelitian yang digunakan
mengalami gizi kurang yaitu 24,6%, 29
adalah analitik observasional, dengan
mengalami gizi normal yaitu 50,8%, dan
pendekatan cross sectional.
14 mengalami gizi lebih yaitu 24,6%
Cross sectional yaitu suatu penelitian

untuk mempelajari dinamika korelasi 4.4 Distribusi siklus menstruasi sampel

antara faktor-faktor risiko dengan efek, Siklus Jumlah


menstruasi (orang) Presentasi (%)
Mengalami
dengan cara pendekatan, observasi atau gangguan siklus 28 49,1
menstruasi
pengumpulan data sekaligus pada suatu Tidak
mengalami
29 50,9
saat(9). gangguan siklus
menstruasi
Total 57 100
Berdasarkan data di atas menunjukkan orang yaitu 49,1% dan yang tidak

bahwa responden yang mengalami mengalami gangguan siklus menstruasi

gangguan siklus menstruasi sebanyak 28 sebanyak 29 orang yaitu 50,1%.

HASIL ANALISIS BIVARIAT

4.5 Hubungan Status Gizi dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Fakultas
Kedokteran Universitas Nusa Cendana Tahun 2015
Siklus menstruasi
Tidak mengalami
Mengalami gangguan gangguan siklus
Status gizi
siklus menstruasi menstruasi Total
Jumlah Jumlah P value
Jumlah
sampel % sampel % sampel %
Gizi kurang 11 19,3 3 5,3 14 24,6 0,003
Gizi normal 8 14 21 36,8 29 50,8
Gizi lebih 9 15,8 5 8,8 14 24,6
Total 28 49,1 29 50,9 57 100

Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui diantaranya mengalami gangguan siklus

bahwa dari 14 responden yang mempunyai menstruasi.

status gizi kurang yaitu 11 (19,3%)


Hasil uji statistik menggunakan uji
diantaranya mengalami gangguan siklus
Chi square tabel 3x2 diperoleh hasil
menstruasi dan 3 (5,3%) diantaranya tidak
bahwa nilai tingkat signifikasi p= 0,003
mengalami gangguan siklus menstruasi
atau lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti
sedangkan dari 29 responden yang
secara statistik dapat dinyatakan bahwa
memiliki status gizi normal, 21 (36,8%)
terdapat hubungan antara status gizi
diantaranya tidak mengalami gangguan
dan gangguan siklus menstruasi.
siklus menstruasi dan dari 14 responden

yang memiliki status gizi lebih, 9 (15,8%)


PEMBAHASAN HUBUNGAN melepaskan estrogen yang membantu
STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN
SIKLUS MENSTRUASI ovulasi dan siklus menstruasi.

Status gizi berhubungan dengan


Hal ini dikarenakan sel- sel lemak
gangguan siklus menstruasi. Hal ini
melepaskan estrogen yang membantu
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
ovulasi dan siklus menstruasi. Pada wanita
Adnyani NKW (2012) pada remaja Putri
yang mempunyai status gizi lebih terjadi
Kelas X di SMA PGRI 4 Denpasar yang
peningkatan produksi androstenedion yang
menyimpulkan adanya hubungan yang
merupakan androgen yang berfungsi
signifikan antara status gizi dan gangguan
sebagai prekusor hormon reproduksi. Di
siklus menstruasi dengan nilai yang
dalam tubuh, androgen dibutuhkan untuk
bermakna yakni, p > 0,05 (p= 0,000).
pembentukan estrogen dengan bantuan
Penelitian lainnya juga dilakukan oleh
enzim aromatase. Proses aromatasi
felicia (2015) pada remaja putri di PSIK
androgen menjadi estrogen ini terjadi di
FK UNSRAT Manado yang
dalam sel-sel granulosa dan jaringan
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan
lemak. Dengan demikian semakin banyak
yang bermakna antara status gizi dengan
presentase lemak tubuh pada wanita yang
gangguan siklus menstruasi
obesitas maka semakin banyak juga
(p=0,000)(8,10).
estrogen yang terbentuk yang kemudian

Status gizi memiliki peranan penting dapat mengganggu keseimbangan hormon

dalam siklus mensturasi. Diperlukan di dalam tubuh dan menyebabkan siklus

paling tidak 22% lemak dan indeks masa menstruasi seseorang menjadi

tubuh yang lebih besar dari 19 kg/m2 agar terganggu(7,11).

siklus ovulatorik dapat terpelihara dengan


Pada wanita yang kekurangan gizi,
normal. Hal ini dikarenakan sel- sel lemak
kadar hormon steroid mengalami

perubahan. Semua hormon seks


merupakan steroid, yang diubah dari menentukan kelainan yang

molekul prekusor melalui kolesterol mendasari adanya gangguan siklus

sampai bentuk akhirnya. Progesteron menstruasi.

adalah suatu steroid aktif dan juga


KESIMPULAN
berfungsi sebagai prekusor untuk tahap-
Hasil penelitian mengenai hubungan
tahap selanjutnya. Testosteron berasal dari
status gizi dengan gangguan siklus
progesteron, estrogen terbentuk dari
menstruasi pada mahasiswi Fakultas
perubahan struktur molekul testosteron.
Kedokteran Universitas Nusa Cendana
Peningkatan kadar testoteron serum dan
tahun 2015 dapat disimpulkan sebagai
penurunan ekskresi 17-keto-steroid dalam
berikut :
urine, diantaranya androsteron dan
1. Terdapat hubungan yang bermakna
epiandosteron akan berdampak pada
(p=0,003) antara status gizi dan
perubahan siklus ovulasi dan terganggunya
gangguan siklus menstruasi pada
siklus mentruasi(7).
mahasiswi Fakultas Kedokteran

KETERBATASAN PENELITIAN Universitas Nusa Cendana.

Penelitian ini memiliki beberapa 2. Responden penelitian yang


keterbatasan, diantaranya adalah:
mempunyai status gizi normal yaitu
1. Dalam penelitian ini peneliti tidak
sebanyak 29 (50,8%) mahasiswi, dan
melakukan pemeriksaan
yang memiliki status gizi kurang
laboratorium untuk mengetahui
yaitu sebanyak 14 (24,6%)
kelainan hormonal yang
mahasiswi dan status gizi lebih yaitu
mempengaruhi siklus menstruasi.
sebanyak 14 (24,6%) mahasiswi.
2. Peneliti tidak melakukan
3. Mahasiswi yang mengalami
pemeriksaan untuk menentukan
gangguan siklus menstruasi, paling
kelainan ginekologis untuk
banyak pada mahasiswi yang
mempunyai status gizi kurang yaitu mahasiswi yang mempunyai status

sebanyak 11 (19,3%) mahasiswi dari gizi lebih, sedangkan pada

14 (24,6%) mahasiswi yang mahasiswi yang mempunyai status

mengalami status gizi kurang dan gizi normal yaitu sebanyak 8 (14%)

mahasiswi yang mempunyai status mahasiswi dari 29 (50,8%)

gizi lebih yaitu sebanyak 9 (15,8%) mahasiswi yang mempunyai status

mahasiswi dari 14 (24,6%) gizi normal..

DAFTAR PUSTAKA 6. Atikah Proverawati SA. Buku Ajar


Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta:
1. Prawirohardjo S. Haid dan Nuha Medika; 2009. 203 p.
Siklusnya. Mochamad Anwar, Ali
Baziad R Prajitno P, editor.Dalam: 7. Arum vriska roro sekar. Hubungan
Ilmu Kandungan. Edisi ke-3. Status Gizi Dengan Kejadian
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Oligomenore pada Siswi di SMK
Prawirahardjo; 2014. hal. 734. perintis 29 Unggaran. S1 Skripsi.
Semarang: STIKES Ngudi Waluyo
2. Benson RC, Martin L. Pernoll. Unggaran; 2015.
Buku saku Obstetri & Ginekologi.
9th ed. EGC; 8. NKW A. Hubungan Status Gizi
Dengan Siklus Menstruasi Pada
3. Hendarto H. Gangguan Remaja Putri Kelas X di SMA
Haid/Pendarahan Uterus Abnormal. PGRI 4 Denpasar. S1 Skripsi.
In: Ilmu Kandungan. Edisi ke-3. Denpasar: Fakultas Kedokteran
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Universitas Udayana; 2012.
Prawirahardjo; 2014. hal. 162.
9. Notoatmodjo S. metodologi
4. Tallo VGO. Pengaruh Aktifitas penelitian kesehatan. ed.rev. jakarta:
Fisik Terhadap Gangguan Siklus PT RINEKA CIPTA; 2010.
Menstruasi Pada Atlet di Komite
Olahraga Nasional Indonesia 10. Felicia. Hubungan Status Gizi
Cabang Kupang Nusa Tenggara dengan Gangguan Menstruasi pada
Timur. S1 Skripsi. Kupang: Remaja Putri di PSIK FK UNSRAT
Fakultas Kedokteran Universitas Manado. S1 Skripsi. Manado; 2015.
Nusa Cendana; 2013.
11. Hanafi M. Pengaruh Obesitas
5. Dake FAW. Hubungan Indeks (Hiperkolesterolemia) terhadap
Massa Tubuh Lebih Dari Normal Kejadian Amenorea [Internet]. 2009
dengan Gangguan Siklus [cited 2016 Jan 24]. Available from:
Menstruasi Pada Remaja Putri di http://inspiration.blog.uns.ac.id/200
Kota Kupang tahun 2014. S1 9/05/28/pengaruh-obesitas-
Skripsi. Kupang: Fakultas hiperkolesterolemia-terhadap-
Kedokteran Universitas Nusa kejadian-amenorea/
Cendana; 2014.

You might also like