Jurnal: Berbagi
Jurnal: Berbagi
Jurnal: Berbagi
ABSTRACT
The high rates of maternal and infant mortality was showed the low quality of health
services in Indonesia. Eighty percent deliveries in the community is not assisted by the
health personnel but the shaman (traditional birth attendanst/TBA), because aid of deliveries by shaman is considered cheaper and still provide assistance to women after childbirth, such as caring and bathing the baby. Based on the profile of Bogor City Health
Department, coverage of births attended by skilled health personnel in 2011 was
(88.47%). While South Bogor health centers have a low delivery by health personnel coverage in Bogor which (79.5%) of the indicators of success in the government targeted
Minimum Service Standards (SPM) by (90%), and district of Mulyaharja has the lowest
coverage number of delivery by health personnel in South Bogor with the achievements of
the health center (74.2%). The low utilization of health facilities in labor would adversely
affect efforts to reduce maternal and infant mortality rates in the future.The purpose of this
research is identifying the characteristics relationship of enabling factor namely the level
of education and knowledge about pregnancy, childbirth, and postpartum. This research
used cross sectional design with a quantitative approach through an observation. The
results obtained with a statistical test of Pearson Chi-Square was obtained p value = 0.041
revealed that there was significant correlation between utilization of birth attendants at the
level of mother's education which is mothers with low education (no school / primary
school) has a chance (22.5%) more likely to choose birth attendants not health
professional and mothers with less knowledge about pregnancy, childbirth and postpartum
tend to have 2.4 times more likely chance to choose birth attendants not health
professional.
Keywords: deliveries, shaman, mothers education
1. PENDAHULUAN
Berdasarkan data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)
2012 menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) melahirkan berjumlah 359
per 100.000 kelahiran hidup. Hal tersebut sangat jauh dari target pemerintah dalam percepatan pencapaian target Millenium Development Goals
(MDGs), yakni menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Sebelumnya, AKI dapat ditekan dari 390 per 100.000 kelahiran hidup (1991) menjadi 228 per 100.000
kelahiran hidup (SDKI 2007). Selain AKI, Angka Kematian Bayi (AKB)
juga masih tinggi, yaitu 32 per 1.000 kelahiran hidup. Angka itu hanya
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
71| P a g e
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
72| P a g e
3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional melalui
pendekatan kuantitatif dengan observasi. Metode ini digunakan karena
variabel bebas dan variabel terikat diukur dalam waktu yang bersamaan.
Penelitian ini dilakukan di Desa Mulyaharja wilayah kerja Puskesmas
Bogor Selatan pada bulan Juni 2013.
Dalam penelitian ini data yang diambil adalah data primer yang
berupa karakteristik individu meliputi karakteristik faktor pemungkin
(umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, pengetahuan tentang kehamilan,
persalinan, dan nifas, sikap terhadap fasilitas kesehatan), karakteristik
faktor pendukung (pendapatan keluarga, kepemilikian jaminan kesehatan,
jarak dan waktu tempuh ke fasilitas kesehatan) dan karakteristik faktor
penguat (dukungan keluarga dan informasi yang diterima dalam pemanfaatan pertolongan persalinan) yang mempengaruhi pemanfaatan petolongan persalinan di Desa Mulyaharja Puskesmas Bogor Selatan.
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini seharusnya dilaksanakan di seluruh Posyandu Kelurahan Mulyaharja dengan probabilitas
(probability sampling). Namun, karena keterbatasan sumber daya maka
penelitian hanya dilaksanakan di posyandu RW 1, 2, 3, 4, dan 6. Sampel
adalah adalah ibu yang datang ke posyandu dan memiliki bayi (usia 0-12
bulan) dan bersedia untuk diwawancara.
Analisis data dilakukan agar dapat menyajikan hasil penelitian dalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Adapun rencana
tahapan analisis data sebagai berikut :
1. Analisa Univariat
Untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dan proporsi
dari masing-masing variabel. Disajikan dalam bentuk tabel.
2. Analisa Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji statistik yang digunakan yaitu ChiSquare.
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
73| P a g e
Variabel
Menikah di Usia Muda
Tidak (>21 tahun)
Ya (< 21 tahun)
Jumlah
Umur saat melahirkan
Tidak Resti (antara 20-35 tahun)
Resti (<20 dan >35 tahun)
Jumlah
Pendidikan Ibu
Tidak tamat SD/tidak sekolah
SD sederajat
SMP sederajat
SMA/PT
Total
Pendidikan Suami
Tidak tamat SD/tidak sekolah
Jumlah
25
64
89
28.1
71.9
100.0
66
23
89
74.2
25.8
100.0
19
45
18
7
89
21.3
50.6
20.2
7.9
100.0
7.9
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
74| P a g e
45
19
18
89
50.6
21.3
20.2
100.0
Jumlah
79
1
1
8
89
88.8
1.1
1.1
9.0
100.0
4
7
27
51
89
4.5
7.9
30.3
57.3
100.0
37
52
89
41.6
58.4
100.0
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
75| P a g e
Variabel
Paritas
Tinggi
Rendah
Jumlah
Variabel
Periksa Kehamilan
Tidak
Ya
Jumlah
Petugas yang memeriksa kehamilan
Non Nakes
Nakes
Total
Tempat memeriksakan kehamilan
Di rumah
Posyandu
Bidan Praktek swasta
Puskesmas
rumah sakit
Lainnya
Total
Jumlah
25
64
28.1
71.9
89
100
Jumlah
3
86
89
3.4
96.6
100
10
76
86
11.6
88.4
100.0
1
27
18
34
1
5
86
1.2
31.4
20.9
39.5
1.2
5.8
100.0
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
76| P a g e
Tabel 3
Distribusi Frekuensi Menurut Karakteristik Pemanfaatan
Penolong Persalinan di Kelurahan Mulyaharja
Kecamatan Bogor Selatan Tahun 2013
Variabel
Jumlah
Penolong persalinan
Bukan Nakes
50
56.2
Nakes
39
43.8
Total
89
100.0
50
56.2
Tempat bersalin
Rumah sendiri
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
77| P a g e
2.2
Bidan
25
28.1
Puskesmas
5.6
Rumah Sakit
5.6
Dokter praktik
1.1
Lainnya
1.1
Total
89
100.0
Diri sendiri
48z
53.9
Suami
12
13.5
Orang Tua
2.2
Keputusan bersama
27
30.3
Total
89
100.0
Pengambil Keputusan
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
78| P a g e
Penolong persalinan
Variabel
Tidak
sekolah/
tidak tamat
SD
SD sederajat
SMP
sederajat
SMA / PT
Total
Total
OR
(95%
Confide
nt
Interval)
Nilai
p
0.041
Bukan
Nakes
Nakes
Jumlah
15
78.9
21.1
19
100.0
26
57.8
19
42.2
45
100.0
2.740
44.4
10
55.6
18
100.0
4.687
14.3
85.7
100.0
22.500
50
56.2
23
43.8
89
100.0
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
79| P a g e
Tabel 5
Hubungan antara Pengetahuan Ibu dengan
Pemanfaatan Penolong Persalinan di Wilayah Kerja Kelurahan Mulyaharja Kecamatan Bogor Selatan Tahun 2013
Penolong persalinan
Variabel
Bukan
Nakes
Nakes
Total
%
Jumlah
Kurang
30
66.7
15
33.3
45
100.0
Baik
20
45.5
24
54.5
44
100.0
Total
50
56.2
39
43.8
89
100.0
OR (95%
Confident
Interval)
2.4 (1.125.66)
5. KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan hasil survey yang dilakukan di Desa Mulyaharja mengenai gambaran keadaan pemanfaatan penolongan persalinan, bahwa ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan penolong
persalinan dengan tingkat pendidikan ibu di mana ibu yang berpendidikan
rendah (tidak sekolah/tamat SD) mempunyai kecendurangan atau peluang
(22,5%) lebih besar untuk memilih penolongan persalinan bukan tenaga
kesehatan. Di sisi lain tingkat pengetahuan ibu mengenai kehamilan,
persalinan, dan nifas memiliki hubungan yang juga signifikan, di mana
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
80| P a g e
Nilai
p
0.05
DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI, 2004, Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Puskesmas
2. Departemen Kesehatan RI, 2008, Kepmenkes RI No 741 tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal
3. Departemen Kesehatan RI, 2008, Buku Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
4. Departemen Kesehatan RI, 2012, Buku Panduan HKN ke 48 Tahun 2012, Ibu
Sehat Anak Selamat
5. Dinas Kesehatan Kota Bogor, 2011, Profil Kesehatan Kota Bogor Tahun 2011
6. Puskesmas Bogor Selatan, 2010, Profil Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas
Bogor Selatan Tahun 2010
7. Puskesmas Bogor Selatan,2011, Profil Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas
Bogor Selatan Tahun 2011
8. Puskesmas Bogor Selatan 2012, Profil Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas
Bogor Selatan Tahun 2012
9. Puskesmas Bogor Selatan, 2010, Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas Bogor
Selatan Tahun 2010
10. Puskesmas Bogor Selatan,2011, Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas Bogor
Selatan Tahun 2011
11. Puskesmas Bogor Selatan 2012, Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas Bogor
Selatan Tahun 2012
12. Admin. 2013. Indonesia Belum Mampu Turunkan Angka Kematian Ibu. Jawa
Pos
National Network,
27 September
2013.
Diakses
melalui
http://www.jpnn.com/read/2013/09/27/192979/Indonesia-Belum-MampuTurunkan-Angka-Kematian-Ibu- pada tanggal 26 Februari 2014.
Jurnal Ilmu Berbagi Vol. 2014, No. 2: Seri Ilmu Kesehatan dan Lingkungan,
Agustus 2014
81| P a g e