Jurnal TPLP Pirolisis
Jurnal TPLP Pirolisis
Jurnal TPLP Pirolisis
ABSTRACT
The demand of fossil fuel is increasing each year. On the other hand, the availability of conventional
petroleum fuels diminishing due to its non-renewable. Therefore, it is necessary to develop a new
alternative fuel that can be renewed, one of the solution is the processing of biomass into bio-oil. Biooil is a result of the pyrolysis of biomass. Availability of abundant palm shell waste is converted into
bio-oil by pyrolysis method using clay catalysts Cengar. The purpose of this study was to determine
the performance of the catalyst to produce bio-oil, characterize the density, viscosity, acid number,
and flash point of bio-oil that produced, as well as analyze the chemical components of bio-oil by GCMS. Pyrolysis of palm shells with clay catalyst from Cengar in the reactor slurry do by feeding 50
grams of palm shell with the size -40 +60 mesh, silinap 500 ml, variation in levels of catalyst 0%,
1%, 2%, 3%, 4%, and 5% w/w of the feedstock, stirring speed is set to 300 rpm, 320oC temperature,
and the process runs for 120 minutes. The results showed that the optimum yield obtained on 2% clay
catalyst, amounting to 72,20%. The test results obtained by the physical properties of density 0,981
g/ml, 98,002 cSt viscosity, acid number of 51.55 gr NaOH/gr sample. The result of chemical analysis
by GC-MS, obtained the dominant chemical components in bio-oil was 10,38% 2,4,4-trimethyl-1pentene, 9,67% Cyclohexane, 10,33% 5,5-dimethyl-2-hexene, and 15,30% Phenol.
Keywords: Bio-oil, pyrolysis, palm shell oil, clay, alternative fuels
1.
PENDAHULUAN
Minyak bumi sudah menjadi sumber
energi yang fenomenal di belahan bumi sejak
ditemukan
ladang-ladang
minyak
dan
kemajuan
teknologi
pengolahannya.
Peranannya besar dalam kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di dunia. Bahkan,
goncangan kecil terhadap harga minyak bumi
dapat mempengaruhi ekonomi dan politik
dunia. Namun, ketersediaan minyak bumi
tidak dapat mencukupi kebutuhan akan
minyak bumi di masa yang akan datang
dikarenakan minyak bumi merupakan energi
tak terbarukan.
Di Indonesia, konsumsi minyak bumi
selalu meningkat tiap tahunnya. Namun dilain
pihak, peran minyak bumi dalam mencukupi
kebutuhan energi nasional diprediksi terus
turun. Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) menargetkan kontribusi
minyak bumi terhadap kebutuhan energi
tinggal 20 persen pada 2025. Angka ini
menurun drastis dibanding saat ini yang
mencapai 50,66 persen. Oleh karena itu, untuk
memenuhi kebutuhan minyak bumi dalam
METODE PENELITIAN
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah lempung dari Desa Cengar,
Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten
Kuantan Singingi, H2SO4 1,2 M, BaCl2,
aquades, gas H2, cangkang sawit, dan silinap
280M (thermo oil) 500 ml. Sedangkan alat
yang digunakan berupa lumpang porselin,
pengayak 40, 60, 100 dan 200 mesh, reaktor
alas datar ukuran 1 L, satu set motor
pengaduk, oven, furnace tube, timbangan
analitik, tabung serta regulator gas H2, reaktor
pirolisis,
condenser,
magnetic
stirrer,
thermocouple
thermometer
(Barnant),
piknometer, viskometer Oswald, gelas piala,
pengaduk listrik (Heidolph), bom kalorimeter,
dan Gas kromatografi-Spektroskopi Massa
(GC-MS). Tahapan penelitian terdiri dari
pembuatan katalis lempung teraktivasi dan
pembuatan bio-oil.
1) Pembuatan katalis lempung teraktivasi
terdiri dari 4 tahap yaitu :
a. Perlakuan Awal Lempung
Lempung yang sudah membatu
ditumbuk dan diayak dengan ukuran ayakan 100+200 mesh dengan ketentuan ukuran
partikel yang diambil merupakan partikelpartikel yang lolos pada pengayak 100 mesh
dan tertahan pada pengayak 200 mesh.
b. Aktivasi Lempung dengan Perlakuan
H2SO4
Aktivasi lempung dengan cara refluks
lempung cengar sebanyak 150 gram dalam
larutan H2SO4 1,2 M sebanyak 600 ml selama
6 jam pada suhu 50oC sambil diaduk dengan
motor pengaduk pada reaktor alas datar
volume 1 liter, kemudian sampel tersebut
didiamankan selama 16 jam yang selanjutnya
disaring dan dicuci menggunakan akuades
berulang kali sampai tidak ada ion SO4-2 yang
terdeteksi oleh larutan BaCl2, cake dikeringkan
pada suhu 110oC dalam oven hingga beratnya
konstan.
c. Kalsinasi
Tabel
3.1
menunjukkan
bahwa
penggunaan katalis pada proses pirolisis tidak
terlalu berpengaruh terhadap sifat fisika dari
bio-oil. Hal ini dapat dilihat dari densitas,
viskositas, dan titik nyala yang tidak jauh
berbeda. Hasil karakterisasi fisika yang
didapat sesuai dengan standar spesifikasi biooil. Hasil perbandingan bio-oil dengan yield
terbanyak terhadap standar bio-oil dapat
dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Perbandingan Sifat Fisika Bio-oil
Terhadap Standar Bio-oil
Tabel 3.3 Hasil Perbandingan Spesifikasi Biooil pada Yield Tertinggi dengan Berbagai
Produsen Bio-oil
D
A
A
Tabel
3.3
menampilkan
hasil
perbandingan sifat fisika bio-oil yang didapat
dengan bio-oil hasil produksi beberapa
produsen bio-oil di dunia. Dari Tabel 3.3 dapat
dilihat bahwa sifat fisika yang didapat pada
penelitian ini tidak jauh berbeda dengan biooil yang sudah menjadi bahan baku untuk biofuel.
3.3
A
B
C
2) Penambahan
lempung
Cengar
sebagai katalis pada pirolisis
cangkang
sawit
terbukti
mempengaruhi
yield
bio-oil.
Penggunaan katalis menyebabkan
bertambahnya yield bio-oil yang
diperoleh. Adapun yield yang
diperoleh untuk jumlah katalis
lempung Cengar 0%, 1%, 2%, 3%,
4%, dan 5% berturut-turut adalah
44,89%, 54,2%, 72,20%, 62,59%,
56,82%, dan 39,32%. Hasil yield biooil yang terbesar diperoleh pada
pirolisis
cangkang
sawit
menggunakan
katalis
lempung
Cengar sebanyak 2% yakni 72,20%.
3) Sifat karakteristik fisika bio-oil
dengan yield tertinggi 72,20%
diperoleh densitas 0,981 gr/ml,
viskositas 98 cSt, angka keasaman
51,55 gr NaOH/gr sampel, dan titik
nyala 53oC.
4) Hasil analisa kimia bio-oil hasil
pirolisis cangkang sawit dengan
katalis 2% diperoleh kandungan
utamanya yakni 2,4,4-trimethyl-1Pentene
sebanyak10,38%,
Cyclohexane 9,67%, 5,5-dimethyl-2hexene 10,33%, dan phenol 15,30%.
4.2
Saran
1) Bio-oil yang didapatkan masih jauh
dari
standar
bahan
bakar
konvensional oleh karena itu perlu
dilakukan upgrading seperti yang
telah dilakukan oleh peneliti
sebelumnya.
2) Diperlukan penelitian lebih lanjut
tentang
pyrolysis
untuk
menghasilkan
bio-oil
dengan
komposisi kimia yang lebih selektif
pada yield yang maksimum.
3) Bio-oil yang didapat pada penelitian
ini dapat diolah lebih lanjut untuk
keperluan industri kimia dan resin.
4) Sebaiknya para peneliti selanjutnya
memvariasikan
katalis,
waktu
pyrolysis,
ataupun
kecepatan
pengadukan untuk mendapatkan biooil dengan yield yang lebih besar
serta karakteristik sifat fisika
maupun kimia yang dapat memenuhi
standar mutu bio-oil.
5) Perlu dilakukan penelitian lanjutan
berkaitan tentang produk samping
UCAPAN TERIMAKASIH
Ditujukan kepada Bpk. Dr. Syaiful
Bahri, Msi,Ph.D dan Bpk. Sunarno, ST,MT
selaku Dosen Pembimbing beserta rekan-rekan
seperjuangan yang telah membantu dan
memberi semangat dalam menyelesaikan
penelitian ini.
6.
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, S. & Rivai, R. (2010). Chemical
modification on natural clay and its
application on equilibrium study of the
adsorption of Pb2+ in aqueous solution.
Jurnal Sains dan Teknologi, 9(2), 49-54.
Freeh, L., 2011.Reductive amination of P2P
through catalytic hydrogenation using
adams
catalyst.Http://www.scribd.com/doc/674
14001/Another-Reduction, diakses pada
20 Maret 2013, Pkl 12.15 WIB.
Jackson, D., 2010.Adding catalyst properly.
Http://www.finishingiq.com/Blogs/Blog
EntryDetails/tabid/351/ArticleId/781/Ad
ding-catalyst-properly.aspx,
diakses
pada 20 Maret 2013, Pkl 12.13
Maulidia,
M.
2010.
Biomassa.
Http://iklimkarbon.com/2010/06/16/bio
massa. Diakses pada 8 Maret 2012, Pkl
20.30 WIB.
Nagrendappa, G. (2002). Organic synthesis
using clay catalysts. Resonance, 64-77.
Oasmaa, A. & Peacocke, C. (2001). A guide
to physical property characterisation of
biomass-derived fast pyrolysis liquids.
VTT Publication 450, Technical
Research Centre of Finland, Finland.
Stcker, M. (2008). Biofuels and biomass-toliquid fuels in the biorefinery: catalytic
conversion of lignocellulosic biomass
using porous materials. Chemie Angew,
47, 9200-9211.
Triyono, B., Setiaji & Yahya, U. (1990).
Tanah lempung aktif sebagai katalis
polimerisasi polipropilena. BPPS-UGM,
3(1B), 159-170
Wijaya, K., Tahir, I. & Baikuni, A. (2002).
The
synthesis
of Cr2O3-pillared
montmorillonite (CrPM) and its usage
for host material of p-nitroaniline.
Indonesian Journal of Chemistry, 2(1),
12-21.