Key Words: Attitudes, Perceptions, E-Learning, and Combined Methods
Key Words: Attitudes, Perceptions, E-Learning, and Combined Methods
Key Words: Attitudes, Perceptions, E-Learning, and Combined Methods
Sikap dan Persepsi Siswa dan Guru SMA Kota Jambi terhadap E-Learning
dalam Pembelajaran IPA
Attitudes and Perceptions of High School Students and Teachers of Jambi
city on E-Learning in Learning Science
M. Alwi1)*, M. Damris2), dan Rayandra Asyhar2)
1)
2)
This is a study of the attitudes and perceptions of students and teachers towards e-learning in
some schools in the city of Jambi. Information in the form of knowledge attitudes and
perceptions of students and teachers towards e-learning becomes an input for teachers in a lesson
plan. With the approach combined methods of research sequential-explanatory model of the
phase I study design using quantitative methods to answer the problem formulation, and phase II
testing hypotheses using qualitative methods to establish, expand and deepen the results of
quantitative research methods. The total population of 1,661 people, and 175 students are
samples obtained by random and representative for purposive quantitative methods to qualitative
methods, and teachers sampled 37 of the 48 people.Quantitative data collected through filling
questionnaire and qualitative data by interview and observation, descriptive analysis results
obtained variable values Student Attitudes (SS) = 78.3%, variables Student Perceptions (PS) =
78.4% and variable E-learning (EL) = 78.3% and each variable in both categories. For teacher
sample of from descriptive analysis values variable Teacher Attitudes (SG) = 79.4%, variable
Teacher Perceptions (PG) = 79.8% and variable EL = 78.7% and each variable in both
categories. Overall attitudes and perceptions of students and teachers towards e-learning in
science teaching is good.
Key words: attitudes, perceptions, e-learning, and combined methods.
Abstrak
Penelitian ini tentang sikap dan persepsi siswa dan guru terhadap e-learning di beberapa
sekolah yang ada di kota Jambi. Pengetahuan berupa informasi sikap dan persepsi siswa dan
guru terhadap e-learning menjadi bahan masukan bagi guru dalam perencanaan pembelajaran.
Dengan pendekatan metode penelitian kombinasi model sequential explanatory rancangan
penelitian tahap I menggunakan metode kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah,
menguji hipotesis dan tahap II menggunakan metode kualitatif untuk membuktikan,
memperluas dan memperdalam hasil penelitian metode kuantitatif. Dari jumlah 1.661 orang
populasi sebanyak 175 siswa sebagai sampel yang diperoleh dengan cara random representatif
untuk metode kuantitatif dan purposive untuk metode kualitatif, dan guru 37 orang dijadikan
sampel dari jumlah 48 orang. Perolehan data kuantitatif melalui pengisian angket kuesioner
dan data kualitatif dengan cara wawancara dan observasi, hasil analisis deskriptif diperoleh
nilai variabel Sikap Siswa (SS) = 78,3%, variabel Persepsi Siswa (PS) = 78,4% dan variabel
E-learning (EL) = 78,3% dan masing-masing variabel dengan kategori baik. Sedang untuk
sampel guru dari hasil analisis deskriptif nilai variabel Sikap Guru (SG) = 79,4%, variabel
Persepsi Guru (PG) = 79,8% dan variabel EL = 78,7% dan masing-masing variabel dengan
38
kategori baik. Secara keseluruhan sikap dan persepsi siswa dan guru terhadap e-learning
dalam pembelajaran IPA adalah baik.
Kata Kunci: sikap, persepsi, e-learning, dan metode kombinasi.
profesional dalam mengatasi dan segera
menemukan solusinya. Guru yang baik
memahami secara mendalam atas materi yang
disampaikan (Depth of Understanding) dan
mampu menyampaikan materi dengan penuh
kreativitas dan improvisasi, sehingga proses
belajar
mengajar
terasa
segar
dan
alami/authentic learning (Zamroni, 2000:26).
Menurut Naim (2009:94), guru inspiratif akan
selalu memberikan perspektif pencerahan
kepada para siswanya, sebab kesuksesan
mengajar tidak hanya diukur secara kuantitatif
dari angka-angka yang diperoleh dalam evaluasi,
tetapi juga pada bagaimana para siswa menjalani
kehidupan
selanjutnya
setelah
mereka
menyelesaikan masa-masa studinya.
PENDAHULUAN
Pembelajaran IPA bertujuan agar siswa
memahami, memiliki nilai-nilai dan sikap yang
baik serta menguasai materi IPA baik berupa
fakta, konsep, prinsip, hukum dan teori IPA
sehingga dapat menerapkan sikap ilmiah dalam
kehidupan sehari-hari. Pada mata pelajaran
kimia siswa mempelajari bangun/struktur materi
dan berbagai perubahan yang dialami materi
dalam proses alamiah maupun dalam
eksperimen yang direncanakan, mengenal
susunan/komposisi zat dan penggunaan bahanbahan kimia, baik alamiah maupun buatan, dan
mengenal proses penting pada makhluk hidup,
termasuk tubuh kita sendiri, dan saat
mempelajarinya sering pula siswa mengalami
kesalahan konsep.
40
Varia- Jumlah
bel
skor
SS
PS
EL
Skor
ideal
Uji
hipotesis
dilakukan
dengan
menginterpretasikan hasil analisis statistik yang
mensyaratkan data berdistribusi normal
cenderung membentuk gambar kurva lonceng
atau sebagian besar batang/ban berada di bawah
kurva.
Data SS
Data PS
Sampel
Siswa
Pada Tabel 3 baris asymp.sig masing-masing
variabel SS, PS, EL berturut-turut, 0,240;
0,137; 0,626 dengan signifikansi > 0,05;
berarti tidak terdapat perbedaan antara sebaran
data yang diuji terhadap sebaran data normal
baku, sehingga dapat disimpulkan bahwa
masing-masing variabel memenuhi asumsi
distribusi normal.
Data EL
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Variabel SS, PS, EL One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SS
N
Normal Parametersa,b
Most Extre EL Differences
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
PS
175
105,73
10,089
0,078
0,050
-0,078
1,029
0,240
EL
175
31,34
3,210
0,087
0,087
-0,056
1,157
0,137
175
54,79
5,410
0,057
0,039
-0,057
0,751
0,626
variabel (Sarwono,
2011:150).
41
2006
dalam
Hidayat,
Interval koefisien
korelasi (r)
0
> 0,000 0,249
> 0,250 0,499
> 0,500 0,749
> 0,750 0,999
1
Kekuatan
hubungan
Tidak ada hubungan
Sangat lemah
Cukup
Kuat
Sangat kuat
Hubungan sempurna
2.
Dimensi
Antusias/
gairah
Ketertarikan/
merespon
3.
Produktif/
manfaat
4.
Kemandirian/
pemanfaatan
waktu
Data Kualitatif
Disajikan secara menarik/beranimasi, sifatnya dapat membantu dalam
menyelesaikan tugas/PR dari guru, keinginan untuk tahu lebih banyak, kaya akan
sumber informasi dan dalam. Dalam hal menggali informasi siswa melakukannya
secara mandiri. Jika tugas kelompok maka belajar bersama teman.
Materinya dikemas menarik, lebih bebas untuk mencari informasi, banyak sumber
yang bisa digali, dan infomasi/materinya luas.
Menambah wawasan, meskipun sifat up to date-nya relatif baru namun dikemas
selalu up to date sebab ada saja yang meng-upload (diperbaharui oleh gurunya),
dapat di-download sehingga memudahkan siswa untuk berkreasi dalam
memahaminya.
Relatif adanya, dalam hal berhubungan sosial justru terkadang terbentuk karena ada
fasilitas untuk itu misalnya FB dapat berkomunikasi dan siswa dapat
berbagi/curhat dengan sesama, waktu pun tidak terbuang percuma karena ada
batasan waktu untuk situs-situs tertentu sehingga siswa harus memanfaatkan waktu
itu misalnya ujian on line. Dalam hal mengerjakan tugas memaksa siswa untuk
tidak menyianyiakan waktu. Definisi waktu terbuang sia-sia bukan bermakna
negatif tapi karena ada yang didapatkan bermanfaat (karena melakukan e-learning
memang butuh waktu).
Dimensi
Kesan
Data Kualitatif
Banyak pengetahuan yang didapat, selain aksesnya bebas/luas juga
mempermudah memahami materi pembelajaran dan tersedia infomasi
yang dibutuhkan.
2.
Penilaian/
pendapat
3.
Rasa dan
42
kemudahan
interpretasi
4.
Kemampuan
identifikasi
dengan jawaban
guru dari hasil
Berikut data
(Tabel
7).
Dimensi
1.
Non-linearity
2.
Self-managing
3.
FeedbackInteractivity
4.
Multi-Learners
style
Just in time
6
7
Dynamic
Updating
Easy
Accessibility/
Access Ease
Collaborative
learning
Data Kualitatif
Meskipun telah ditentukan alamat situs yang harus dikunjungi, siswa dapat
dengan bebas mengakses situs lain (yang berhubungan) dalam rangka
menambah pemahaman materi yang dipelajari.
Memberikan kesempatan untuk dikelola secara mandiri, karena adanya
keluwesan dan dapat di-download.
Pada saat proses pembelajaran berlangsug secara umum tidak terjadi
interaktif, akan tetapi sebagai umpan balik terjadi setelah proses
pembelajaran. Saat ujian online (jika belum tuntas) siswa melakukan
konfirmasi untuk mendapatkan kesempatan II.
Secara umum (sebagian besar satuan pendidikan) tidak tersedia fasilitas
multi , namun banyak juga siswa yang menggunakan handphone kecuali
jika perangkat yang digunakan disediakan sendiri.
Dalam hal pembelajaran dapat dilakukan kapan dan di mana saja, kecuali
jika ujian online waktunya dibatasi (ada ketentuan waktu).
Materi pembelajaran yang diakses menggunakan e-learning mengalami
perubahan/ penambahan bentuk dan tampilan penyajian materi MAPEL
Sangat relatif, karena harus didukung oleh fasilitas perangkat/ software,
jaringan dan kekuatan/kemampuan kecepatan processor serta keterampilan
mengoperasikan komputer.
Saat proses pembelajaran berlangsung yang terjadi umumnya adalah
komunikasi antar siswa sedang komunikasi guru-siswa terjadi saat proses
pembelajaran e-learning terbimbing.
Hubungan
Antar Variabel
1.
SS EL
2.
PS EL
Data Kualitatif
Siswa menyelesaikan tugas/PR, menggali informasi secara luas dan mendalam,
melakukan download terhadap materi yang sedang dipelajari agar menjadi mudah
dipahami adalah faktor yang cukup kuat terjadinya hubungan SS terhadap EL.
Banyak pengetahuan yang didapat, aksesnya luas dan tersedia infomasi yang
dibutuhkan, sebagai solusi pemecahan masalah dalam mamahami materi
pembelajaran dan sebagai sumber yang melengkapi, merasakan. kemudahan
43
3.
SS dan PS
secara
bersama-sama
terhadap EL
Guru
78,7%.
Rekapitulasi
tercantum pada Tabel 9:
analisis
deskriptif
Jumlah skor
SG
3.964
PG
1.181
EL
2.329
Skor maksimal/
ideal
4.995
1.480
2.960
Rasio capaian
skor (%)
79,4
Kategori
Baik
79,8
Baik
78,7
Baik
Kolmogorova
Smirnov
Statis
tic
Df Sig.
SG
PG
EL
ShapiroStatis
tic
Df
*
Wilk
Sig.
37 0,759
37 0,235
37 0,594
Data SG
Data PG
Data EL
44
berdistribusi
variabel.
normal
untuk
masing-masing
Dimensi
1.
Antusias/
gairah
2.
Ketertarikan/
merespon
3.
Produktif/
manfaat
4.
Dampak
negatif
Data Kualitatif
Sebagai pembelajaran e-learning oleh guru antusias saat menyiapkan dan
mencari bahan pembelajaran, merupakan salah satu pembelajaran yang bisa
digunakan siapa saja, di mana saja, kapan saja bagaimanapun keadaan user,
dibanding menggunakan papan tulis, e-learning membuat siswa (penilaian guru)
lebih fokus.
Lepas dari masalah teknis dan skill bahwa selain mempermudah kerja guru pada
hakikatnya guru senang melakukan perencanaan pembelajaran dengan e-learning,
dan bersemangat
E-learning dapat menggali potensi diri dan memaksimalkan proses pembelajaran
bagi siswa serta menambah pengalaman pada aspek IT. Kebanyakan guru belum
memiliki blog sendiri, blog sekolah pun belum dimanfaatkan secara maksimal
hanya di sekolah tertentu saja, sehingga guru kurang produktif, belum lagi
kesibukan yang lain misalnya memberi les tambahan atau kesibukan lain
misalnya urusan pribadi/rumah tangga dan lainnya, kecil sekali persentase guru
yang melakukan pembelajaran dengan e-learning, meskipun demikian e-learning
tetap memiliki manfaat membantu guru dalam penyampaian materi/bahan
pembelajaran
Teknologi itu sifatnya universal, semua kembali kepada user itu sendiri. Belajar
dengan e-learning perlu pendampingan dan arahan dari guru pada awalnya dan
situs e-learning diberi program pengaman. Pembinaan karakter, mental jauh lebih
penting sebagai motivasi internal untuk menghindari diri dari daya tarik situs
porno. Peran guru, keluarga, msyarakat penting untuk hal ini, Tetap memberikan
arahan kepada siswa bahwa lakukan hal-hal yang bermanfaat. Istilah buang
waktu bermakna relatif bagi setiap guru, tentu tidak, berpikir positif terhadap
perkembangan era global ingin anak bangsa sejajar dengan negara lain
Dimensi
1.
Kesan
2.
Penilaian/ pendapat
Data Kualitatif
Praktis menjangkau yang tak terjangkau, dapat menyajikan materi
pembelajaran secara menarik agar siswa dapat termotivasi. Meskipun
tidak semua guru mampu mengoperasikan (less skillful) namun mereka
tetap berpikir positif terhadap e-learning.
Sangat bagus, memaksimalkan proses pembelajaran bagi guru maupun
siswa, bisa meningkatkan profesionalis EL guru agar dapat lebih
kreatif.
45
3.
Rasa dan
interpretasi
4.
Kemampuan
identifikasi
2.
3.
4.
Dimensi
Data Kualitatif
Dalam hal mencari bahan ajar guru dapat secara bebas untuk mendapatkan yang
Non-linearity dibutuhkan. Kebebasan ini dimanfaatkan guru untuk melakukan pembelajaran
secara live di kelas,
Guru yang melakukan perencanaan pembelajaran bahan/ materi dapat dimodifikasi
Selfsesuai kebutuhan, ada juga guru yang belum mampu melakukannya terkendala pada
managing
keterampilan mengopresikan komputer,
Tidak terjadi interaktif antar guru dan siswa saat pembelajaran menggunakan
Feedbacke-learning,
Interactivity
Beberapa sekolah telah berupaya memenuhi fasilitas multi dalam rangka
penyelenggaraan pembelajaran berbasis IT yang salah satunya pembelajaran mengMultiLearners style gunakan e-learning. kebanyakan guru telah memiliki komputer untuk memudahkan
pekerjaannya.
Pelakasanaan pembelajaran terkadang tidak optimal karena adanya ketergantungan
dengan jaringan listrik atau juga karena kapasitas dan kemampuan/kecepatan
Just in time
browsing yang terbatas namun begitu e-learning pada prinsipnya tetap dapat
digunakan kapan saja bisa.
Diakui bahwa bahan pembelajaran/materi yang diakses guru senantiasa ada yang
terbarukan bahkan masih banyak yang belum didapatkan bukan karena tidak ada
Dynamic
tetapi tidak ada waktu untuk melakukan browsing, menggunakan e-learning
Updating
senantiasa mengalami perubahan/ penambahan bentuk dan tampilan penyajian
materi.
Easy
Accessibility/
Access Ease
Sangat relatif, karena harus didukung oleh fasilitas perangkat/ software, jaringan
dan kekuatan/kemampuan kecepatan processor serta keterampilan mengoperasikan
komputer.
Collaborative
learning
kualitatif
terhadap
46
Hubungan
Antar Variabel
Data Kualitatif
1.
2.
3.
Responden siswa
Hasil analisis deskriptif kuantitatif terhadap
tiga variabel dari pengumpulan data masingmasing variabel yang telah ditabulasikan
diperoleh nilai persentase pencapaian skor SS
= 78,3%, PS = 78,4%, dan EL = 78,3% dan
Jumlah (%)
Variabel
Gambar 3. Grafik Nilai Setiap Variabel Penelitian (Responden Siswa)
Hasil Analisis
Perolehan koefisien r
Hipotesis
I.
47
Ket.
Terbukti
2.
3.
II.
Terbukti
Terbukti
IV.
V.
VI.
3.
Hasil Analisis
Perolehan t-hitung
Hipotesis
SS berpengaruh positif terhadap penggunaan EL dalam pembelajaran.
PS berpengaruh positif terhadap penggunaan EL dalam pembelajaran.
SS dan PS secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap EL dalam
pembelajaran.
Ket.
Terbukti
Terbukti
Terbukti
Responden guru
Hasil analisis deskriptif kuantitatif terhadap tiga
variabel dapat disimpulkan bahwa dari
perolehan nilai persentase pencapaian skor SG
= 79,4%, PG = 79,8%, dan EL = 78,7%
masing-masing nilai variabel dengan kriteria
baik. Data pencapaian skor pada masingmasing variabel SG, PG, dan EL tersebut dapat
disajikan dalam bentuk grafik batang pada
Gambar 4 di bawah ini,
Jumlah (%)
Variabel
Perolehan hasil analisis statistik dapat dilihat pada Tabel 17 dan Tabel 18 di bawah ini.
Tabel 17. Hipotesis Hubungan Variabel (Responden Guru)
No.
Urut
Hipotesis
1.
2.
Hasil Analisis
Perolehan koefisien r
Ket.
Terbukti
Terbukti
Terbukti
IX.
3.
Hasil Analisis
Hipotesis
Perolehan t-hitung
Ket.
Terbukti
2.
Terbukti
3.
Terbukti
1.
X.
Sampel guru
Secara kuantitatif SG dan/atau PG terhadap EL
adalah baik, secara kualitatif juga baik. Secara
kuantitatif ada hubungan SG dan/atau PG
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Taufik dan Istiadah, Nina. 2011.
PANDUAN LENGKAP SPSS 19
(Untuk Mengolah Data Statistik
Penelitian). Jakarta: mediakita.
Siswa).
52