Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein Dan Lemak Dengan Kesegaran Jasmani Anak Sekolah Dasar Di SD N Kartasura I
Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein Dan Lemak Dengan Kesegaran Jasmani Anak Sekolah Dasar Di SD N Kartasura I
Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein Dan Lemak Dengan Kesegaran Jasmani Anak Sekolah Dasar Di SD N Kartasura I
PENDAHULUAN
Masa pertumbuhan pada anak
usia sekolah dasar (SD) baik laki-laki
maupun perempuan adalah modal
dasar dan aset yang sangat berharga
bagi pembangunan bangsa di masa
depan, sehingga membutuhkan zat-zat
gizi seperti energi, protein dan zat-zat
gizi lainnya. Aktivitas fisik dan
permainan merupakan salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan
dan
perkembangan
anak.
Kesegaran
jasmani
adalah
kemampuan tubuh seseorang untuk
melakukan tugas pekerjaan sehari-hari
tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti. Untuk dapat mencapai kondisi
kesegaran
jasmani
yang
prima
seseorang perlu melakukan latihan
fisik yang melibatkan komponen
kesegaran jasmani dengan latihan yang
Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein, dan Lemak (Nugrahaini Puji Astuti, dkk)
49
50
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 49-60
responden
diperoleh
dengan
wawancara, data tingkat konsumsi
diperoleh dengan recall konsumsi
makan 24 jam sebanyak 3 hari, dan
data kesegaran jasmani anak diukur
dengan menggunakan tes bangku
harvard (harvard step test). Tes bangku
harvard adalah tes kesegaran jasmani
dengan cara naik turun bangku
setinggi 10 inchi (25,4 cm) secara terus
menerus selama 5 menit. Kemudian
dimasukkan kedalam rumus untuk
diketahui
indeks
kesegaran
jasmaninya.
Analisis data menggunakan
program SPSS 11,5. Analisis data
meliputi analisis deskriptif dan analisis
statistik. Analisis deskriptif diperoleh
dengan mentabulasikan data penelitian
dengan menggunakan tabel distribusi
frekuensi dari variabel yang diteliti,
meliputi tingkat konsumsi karbohidrat,
tingkat konsumsi protein, tingkat
konsumsi lemak, dan kesegaran
jasmani.
Analisis
statistik
menggunakan uji statistik PearsonProduct Moment.
Hasil Penelitian
Karakteristik Sampel Penelitian
Pada penelitian ini karakteristik
sampel dilihat dari umur, jenis
kelamin, berat badan, tinggi badan dan
nilai IMT. Hasil penelitian diketahui
bahwa umur minimal yang dimiliki
sampel 8,9 tahun, umur maksimal
yang dimiliki sebesar 11,5 tahun, dan
Jumlah
7
38
3
6
54
Persentase (%)
12,96
70,37
5,56
11,11
100.00
Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein, dan Lemak (Nugrahaini Puji Astuti, dkk)
51
Tingkat
Konsumsi
Karbohidrat,
Protein dan Lemak Anak SD
Tingkat konsumsi karbohidrat,
protein dan lemak yang diperoleh dari
hasil recall konsumsi makan 24 jam
sebanyak 3 kali yang kemudian diolah
dengan
menggunakan
program
nutrisurvey dan dikonversikan ke
dalam unsur karbohidrat, protein dan
lemak dari 3 hasil recall masing-masing
dirata-rata dan dibandingkan dengan
Angka
Kecukupan
Gizi
(AKG)
individu
dikali
100%.
Tingkat
bahwa
Minimal
88,53
29
12,33
21
12,26
25
Maksimal
391,40
174
68,96
99
89,26
143
Rata-rata
185,91
79,69
35,55
60,39
31,42
71,89
Standart deviasi
73,001
35,840
11,18
20,507
12,70
27,057
52
Frekuensi
Persentase (%)
22
8
6
12
6
40,7
14,8
11,1
22,2
11,1
35
9
6
4
0
64,8
16,7
11,1
7,4
0
28
5
7
10
4
51,9
9,3
13,0
18,5
7,4
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 49-60
Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein, dan Lemak (Nugrahaini Puji Astuti, dkk)
53
kesegaran
jasmani
sangat
baik.
Distribusi frekuensi kesegaran jasmani
berdasarkan kategori yang ditetapkan
Departemen Kesehatan (1990) dapat
dilihat pada tabel 4. Tabel 4
menunjukkan bahwa sebagian besar
sampel mempunyai tingkat kesegaran
jasmani tergolong sangat baik yaitu
75,90%.
54
Jumlah
6
3
1
3
41
54
Persentase (%)
11,10
5,60
1,90
5,60
75,90
100.00
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 49-60
Kurang
Sedang
Baik
1 (4,5%)
1 (12,5%)
1 (16,7%)
0 (0%)
0 (0%)
3 (5,6%)
0 (0%)
0 (0%)
0 (0%)
1 (8,3%)
0 (0%)
1 (1,9%)
2 (9,1%)
1 (12,5%)
0 (0%)
0 (0%)
0 (0%)
3 (5,6%)
Berdasarkan
hasil
analisis
Pearson-Product Moment menunjukkan
bahwa nilai p pada uji hubungan
tingkat konsumsi karbohidrat dengan
kesegaran jasmani adalah 0,096 dengan
nilai p tersebut, maka Ho diterima
karena nilai p>0,05, sehingga dapat
disimpulkan tidak ada hubungan yang
signifikan antara tingkat konsumsi
karbohidrat dengan kesegaran jasmani
anak SD.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian Ferry
(2004), yang
menyatakan
bahwa
tidak
ada
hubungan yang bermakna (p = 0,751)
antara tingkat konsumsi karbohidrat
dengan daya tahan jantung paru atlet.
Tidak adanya hubungan ini
kemungkinan karena faktor lain yang
mempengaruhi kesegaran jasmani
yang tidak diteliti dalam penelitian ini
antara lain keturunan, umur, aktifitas
fisik, kesehatan badan, status gizi, dan
konsumsi
mikronutrien
(kalsium,
kalium, natrium, klor, dan besi).
Keturunan yang berpengaruh terhadap
kapasitas jantung paru, postur tubuh,
obesitas, haemoglobin/sel darah dan
serat otot. Umur dari anak-anak
sampai umur 20 tahun, daya tahan
kardiovaskuler meningkat mencapai
maximal pada umur 20 hingga 30
tahun dan setelah itu berbanding
terbalik dengan usia. Aktivitas fisik
merupakan gerakan yang dilakukan
oleh tubuh dan sistem penunjangnya
Sangat
baik
15 (68,2%)
6 (75,0%)
4 (66,7%)
10 (83,3%)
6 (100%)
41 (75,9)
22 (100%)
8 (100%)
6 (100%)
12 (100%)
6 (100%)
54 (100)
Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein, dan Lemak (Nugrahaini Puji Astuti, dkk)
55
Sedang
Baik
Sangat
kurang
4 (11,4%)
0(0%)
1 (16,7%)
1 (25,0%)
2 (5,7%)
1 (11,1%)
0 (0%)
0 (0%)
0 (0%)
1 (11,1%)
0 (0%)
0 (0%)
Total
6 (11,1%)
3 (5,6%)
1 (1,9%)
56
2 (5,7%)
1 (11,1%)
0 (0%)
0 (0%)
Sangat
baik
27(77,1%)
6 (66,7%)
5 (83,3%)
3 (75,0%)
35 (100%)
9 (100%)
6 (100%)
4 (100%)
3 (5,6%)
41 (75,9)
54 (100%)
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 49-60
Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein, dan Lemak (Nugrahaini Puji Astuti, dkk)
57
Kurang
Sedang
Baik
2 (7,1%)
0 (0%)
0 (0%)
0 (0%)
1 (25,0%)
3 (5,6%)
0 (0%)
0 (0%)
1 (14,3%)
0 (0%)
0 (0%)
1 (1,9%)
1 (3,6%)
0 (0%)
1 (14,3%)
1 (10,0%)
0 (0%)
3 (5,6%)
58
Sangat
baik
21 (75,0%)
5 (100%)
5 (71,4%)
8 (80,0%)
2 (50%)
41 (75,9%)
28 (100%)
5 (100%)
7 (100%)
10 (100%)
4 (100%)
54 (100)
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 49-60
Saran
1.
2.
Kesimpulan
1.
2.
3.
Daftar Pustaka
American Dietetic Assiciation (ADA). 2000. Nutrition and Physical Activity Fueling the active
Individual. Diakses tanggal 2 januari 2009. http://www.Presidents Council on Physical
Fitness and Sport/1-8.htm.
Almatsier, S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 28-104
Departemen Kesehatan RI. 1990. Petunjuk teknis kesehatan olahraga bagian pertama. Jakarta: 9-25
El-Khoury, AE., et al. 1997. Moderate exercise at energy balance does not affect 24-h leucine
oxidation or nitrogen retention in healthy men. Am J Physiol: 273: E294-E407.
Ferry. 2004. Hubungan antara pola konsumsi karbohidrat, lemak, dan faktor lainnya dengan daya
tahan jantung-paru atlet sepakbola PS. Semen Padang Devisi Utama PSSI Liga Bank Mandiri
IX tahun 2003. Tesis. Program Pascasarjana UGM Yogyakarta: Yogyakarta
Hubungan Tingkat Konsumsi Karbohidrat, Protein, dan Lemak (Nugrahaini Puji Astuti, dkk)
59
Guyton, AC., Hall, JE. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Textbook of Medical Physiologi) edisi
9. EGC: Jakarta
Hardinsyah, DB., Retnaningsih, TH. 2004. Modul Pelatihan Ketahanan Pangan Analisis
Kebutuhan Konsumsi Pangan. Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi. Lembaga
Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hidayati, L., et al. 2007. Pengembangan Model Suplementasi Fe dan Zn dalam Bentuk Permen pada
Anak Sekolah Dasar yang Anemia. Hasil Penelitian yang tidak dipublikasikan. UMS.
Surakarta.
Ilyas, IE. 2004. Nutrisi pada Atlet. Diakses 20 Agustus 2008. http://www.pdgmi.or.id
Khomsan, A, Yayuk, F, Meti, D. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta:
69-77
Koeswara. 2008. Konsumsi Lemak Yang Ideal Bagi Kesehatan. Diakses tanggal 4 November
2008. http://www.Ebookpangan.com
Melinda, MMM. 2002. Dietary recommendations and athletic menstrual dysfunction. Sports
Medicine 2002; 32(14): 887-901.
Penggalih, M. H. S. T, dan Huriyati, E. 2007. Gaya Hidup, Status Gizi dan Stamina Atlet Pada
Sebuah Klub Sepakbola. Berita Kedokteran Masyarakat Vol.23 No. 4
Polton Sport Science and Performance Lab. 2007. Nutrisi Penyedia Energi. Diakses tanggal 24
Agustus 2008. http://www.pssplab.co.id.
Primana, DA. 2000. Penggunaan Lemak Dalam Olahraga, Pedoman Pelatihan Gizi Olahraga Untuk
Prestasi. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI, Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat: Jakarta
60
Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, VOL. 2, NO. 1, JUNI 2009 Hal 49-60