Analisis Pengaruh Karakteristik Hujan Terhadap Gerakan Lereng
Analisis Pengaruh Karakteristik Hujan Terhadap Gerakan Lereng
Analisis Pengaruh Karakteristik Hujan Terhadap Gerakan Lereng
105
ABSTRACT
Soil movement mostly occurs especially during rainy season at the slope of
Kalibawang irrigation channel at KM 15,9 in Kulon Progo district, Daerah Istimewa
Yogyakarta. The slope movement causes damage at the school building, bridge and
irrigation channel. Based on this fact, a research is necessary by modeling the slope
at site of conducted. The objectives of this research are to identify the rainfall
characteristic which triggering slope movement and to recognizes factor affecting the
slope movement. Topography data, physical characteristic, and soil mechanic were
applied as the input simulation models. Groundwater flow in slope was numerically
simulated by using SEEP/W while the slope deformation simulated by SIGMA/W.
Both SEEP/W and SIGMA/W were applied simultaneously in the numerical
simulation. Rainfall design with appropriate return period was determined from
rainfall annual daily maximum historical data recorded from 1985-2004, while
distribution was completed by applying statical analysis on hourly rainfall data. The
analysis of normal daily rainfall was determined based on daily rainfall data from
Kalibawang rain gauge. Six models were applied as follow: initial condition
(Rainfall Model I), heavy rainfall in short duration (Rainfall Model II), normal daily
rainfall of 25 and 40 mm in long duration (Rainfall Model III), normal daily rainfall
of 20 mm in long duration (Rainfall Model IV), heavy rainfall followed with normal
daily rainfall of 20 mm (Rainfall Model V) and normal rainfall of 20 mm followed
with heavy rainfall (Rainfall model VI). The result shows that at the research
location, the maximum daily rainfall of 2-year-return period is 113,8 mm with
dominant duration was 4 hour per day. This value was applied as Rainfall Model II.
Based on the simulation the movement or deformation with Rainfall Model II, III,
IV, V and VI is 0,22 m; 0,956 m; 1,01 m, ; 0,652 m, and 0,568 respectivally. It is
concluded that at the research location, heavy rainfall in short duration gives small
impact to slope movement or slope deformation and normal rain of 20 mm in long
duration (Rainfall Model IV) is highly significant to the slope movement or slope
deformation.
Keywords: deformation, rain characteristics , numerical simulation
.
PENDAHULUAN
106
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
c = c + (ua uw ) tan b
dengan
c
: kohesi total tanah (kN/m2),
c
: kohesi efektif (kN/m2),
(ua - uw ) : matric suction (kN/m2),
(1)
( ua ):
b
.
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah lereng di KM 15,9
Saluran Induk Kalibawang yang berlokasi di
Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
seperti
ditunjukkan pada Gambar 1.
Alat
Dalam penelitian ini digunakan dua buah
software yaitu SEEP/W dan SIGMA/W.
Keduanya merupakan bagian dari software
GEOSLOPE OFFICE VERSI 5. Kedua
software ini akan dijalankan bersamaan dimana
SEEP/W digunakan untuk memodelkan
perubahan aliran air dalam tanah akibat hujan,
sementara SIGMA/W menghitung deformasi
lereng.
Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain adalah data topografi tanah, data
sifat fisis tanah (Laboratorium JTS FT UGM),
data hujan harian dari stasiun kalibawang
selama tahun 1985-2004 serta data monitoring
tekanan air pori dan regangan yang diukur
dengan piezometer (PZ) dan strain gauge (SG)
yang dipasang di lapangan. Letak pemasangan
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
Prosedur
Secara garis besar tahapan yang dilakukan
dalam penelitian ditunjukkan dalam Gambar 3.
Lokasi
Jalan
Saluran irigasi
107
108
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
Persiapan
Studi
literatur
1.
2.
3.
4.
Pengumpulan
data
:
data
topografi
data
lapangan
data
laboratorium
data
hujan
Kontrol
/
Validasi
ok
Ya
Simulasi
numeris
untuk
analisis
deformasi
dengan
enam
desain
model
hujan
Clay
Mudstone
1
Clayeysilt
Mudstone 2
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
109
SEEP/W
-
SIGMA/W
- Nilai E,,c,,b
- Berat volume tanah
Tanah
s = n x S
k (m/hari)
1. Lempung
0,562
6,6640e-2
2. Mudstone 2
0,250
1,172e-4
3. Lanau Kelempungan
0,575
1,1920e-2
4. Mudstone1
0,562
6,5040e-4
Jenis Tanah
Parameter
Clay
Mudstone 1
Clayeysilt
Mudstone 2
Elastis plastis
Elastis plastis
Elastis plastis
Linier elastis
E (kN/m )
1130,227
50000
1709,088
1,4e6
0,35
0,4
0,35
0,4
c(kN/m )
31
74
33
4,63
10
6,63
2,3
3,3
Berat tanah
(kN/m2)
16,1
16,1
15,9
16,1
Model Tanah
2
250
80
200
60
Pwp (kPa)
150
40
20
50
0
0
10-Jan
100
13-Jan
16-Jan
19-Jan
22-Jan
25-Jan
10-Jan
28-Jan
Waktu
PZ1 Hasil Pengukuran
13-Jan
16-Jan
19-Jan
22-Jan
25-Jan
28-Jan
Waktu
PZ1 Hasil Simulasi
GAMBAR 5. Perbandingan tekanan air pori hasil pengukuran lapangan dengan hasil
simulasi dengan input parameter estimasi awal di PZ0, PZ1 dan PZ2
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
Strain (E-06)
Strain E-06
-1000
-800
-600
-400
-200
-3500
-2800
-2100
-1400
-700
0
3
6
9
12
11-Jan
14-Jan
20-Jan
GAMBAR
6.a.
23-Jan
0
3
6
9
12
15
15
18
18
17-Jan
11-Jan
14-Jan
17-Jan
26-Jan
20-Jan
23-Jan
26-Jan
Tanah
s = n x S
k (m/hari)
1. Lempung
0,562
2,3940e-2
2. Batu Lempung 2
0,562
6,5040e-4
3. Lanau Kelempungan
0,575
2,6208e-2
4. Batu Lempung 1
0,562
6,7200e-4
Jenis Tanah
Parameter
Clay
Clayeysilt
Mudstone1
Mudstone2
Elastis plastis
Elastis plastis
Elastis plastis
Linier elastis
E (kN/m )
1130,227
2709,088
50000
1,4e6
0,35
0,35
0,45
0,45
c(kN/m )
25
30
70
6,63
10
3,3
2,5
16,1
15,9
16,1
16,1
Model Tanah
2
b
2
Kedalaman (m)
Kedalaman (m)
110
80
250
60
200
Pwp (kPa)
Pwp (kPa)
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
40
20
0
10-Jan 13-Jan
150
100
50
25-Jan 28-Jan
GAMBAR 7.
111
0
10-Jan 13-Jan 16-Jan 19-Jan 22-Jan 25-Jan 28-Jan
Waktu
PZ2 Hasil Pengukuran
Perbandingan tekanan air pori hasil pengukuran lapangan dengan hasil simulasi
dengan input parameter validasi di PZ0, PZ1 dan PZ2
Strain (E-06)
-1000
-750
-500
-250
3
6
9
12
Kedalaman (m)
15
18
11-Jan
14-Jan
17-Jan
20-Jan
23-Jan
26-Jan
P(%)
Karakteristik Hujan
70
60
50
40
30
20
10
0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
T(%)
112
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
Kumulatif
Tiap Jam
0
0
0
25
29,51
29,51
50
64
34,44
75
88,20
24,25
100
100
11,80
Kala
Ulang
2
P
(mm)
113,8
2
34,5
3
24,8
4
18,6
Diskusi
Untuk mempermudah mengamati gerakan atau
deformasi lereng, maka dibuat potongan
melintang pada 3 titik berbeda yaitu potongan
A-A potongan B-B dan potongan C-C yang
berada pada kemiringan lereng yang berbeda
seperti pada Gambar 10 dan Gambar 11.
Dari Gambar 11 maka pengaruh karakteristik
hujan terhadap gerakan atau deformasi pada
lereng dapat dijelaskan sebagai berikut ini.
Gerakan atau deformasi lereng sebelum hujan
sangat kecil karena hanya dipengaruhi oleh
beban massa tanah. Dengan hujan deras, durasi
pendek (Model Hujan II) gerakan lereng juga
masih sangat kecil, tidak jauh berbeda dengan
gerakan lereng sebelum hujan (Model Hujan I).
Dapat dikatakan hujan deras durasi pendek
tidak berpengaruh pada gerakan lereng di KM
15,9. Hal ini disebabkan durasi yang singkat
sehingga hujan belum berinfiltrasi secara baik
ke dalam tanah. Selain itu, secara umum lereng
tersusun atas tanah lempung dan lanau dengan
karakteristik tanah yang berbutir halus, nilai
koefisien permeabilitas kecil, sehingga apabila
intensitas hujan yang terjadi lebih besar dari
pada koefisien permeabilitasnya nilai (i>k)
maka air akan sulit masuk ke dalam tanah dan
akan lebih banyak yang melimpas.
Pola hujan
Intensitas
(mm)
Tanpa hujan
113,8
40 dan 25
20
113,8 dan
20
20 dan
113,8
Tujuan
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
A
Clay
Clayeysilt
113
Mudstone 1
Mudstone 2
0.6
0.9
1.2
0
0
10
10
Kedalaman (m)
20
30
40
50
Model Hujan I
Model Hujan II, jam ke-4
Model Hujan III, hari ke-55
Model Hujan IV,hari ke-43
Model Hujan V, hari ke-21
Model Hujan VI, hari ke-21
0.1
0.2
Model Hujan I
Model Hujan II, jam ke-4
Model Hujan III,hari ke-55
Model Hujan IV,hari ke-43
Model Hujan V, hari ke-21
Model Hujan VI, hari ke-21
30
40
Potongan B-B
Potongan A-A
0.25
0.5
0.75
0
5
10
15
20
25
30
35
Model Hujan I
Model Hujan II, jam ke-4
Model Hujan III, hari ke-55
Moddel Hujan IV, hari ke-43
Model Hujan V, hari ke-21
Model Hujan VI, hari ke-21
Potongan C-C
GAMBAR 11.
0.3
20
50
Kedalaman (m)
Kedalaman (m)
Deformasi total
114
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
S. Haryanti et al. / Semesta Teknika, Vol. 13, No. 2, 105-115, November 2010
Sri Haryanti*
Alumni S2 Geoteknik, Jurusan Teknik Sipil
dan Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas
Gadjah Mada, Jl. Grafika no. 2, Yogyakarta.
*
Email: [email protected]
115