PENDAHULUAN World Health Organization (WHO) telah menetapkan Coronavirus Disease (COVID-19) sebagai pandemi global setelah menjangkiti 131.837.512 orang dan menyebabkan kematian 2.862.664 orang di 223 negara, update data diambil pada...
morePENDAHULUAN World Health Organization (WHO) telah menetapkan Coronavirus Disease (COVID-19) sebagai pandemi global setelah menjangkiti 131.837.512 orang dan menyebabkan kematian 2.862.664 orang di 223 negara, update data diambil pada tanggal 07 Maret 2021. Negara diberbagai penjuru dunia tengah memerangi coronavirus atau yang biasa disebut dengan covid-19. Dunia terus berjuang mengatasi demi pulihnya situasi dan kehidupan yang normal bisa kembali dijalankan. Hingga, saat ini, belum ditemukan obat antivirus covid-19. Beberapa negara telah meneliti dan mengembangkan vaksin corona, tetapi masih dalam tahap pengujian dan butuh beberapa bulan untuk mengetahui efektivitasnya. Karena itu, pandemi hanya bisa ditekan dengan memutus rantai penyebaran infeksi. Dampak yang dapat dilihat yaitu keterbatasan dalam beraktivitas, kesehatan terganggu dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Tentunya hal ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas perusahaan. Dapat dipahami Investasi pada sumber daya manusia adalah kunci untuk meningkatkan pertumbuhan dan juga meningkatkan kemakmuran. Saat ini pemimpin mempunyai tantangan dimana perusahaan harus tetap melakukan aktivitas dengan keterbatasan agar perusahaan tetap bertahan dimasa pandemi serta dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Pertama,bagaimana cara mempekerjakan karyawan dengan tatap muka dimasa pandemi. contoh karyawan produksi yang tidak bisa melakukan pekerjaannya dirumah karena proses produksi memerlukan mesin yang harus dioperasikan diperusahaan dan perkerjaannya tidak bisa dibawa pulang maupun aset mesin milik perusahaan, dan berbeda dengan staff kantor yang dapat melakukan pekerjaannya dirumah serta melakukan meeting melalui online. Kedua, bagaimana memperkecil penularan di tempat kerja dan menjaga kelangsungan usaha. Sama seperti ruang publik, kantor pabrik, tempat kerja juga berpotensi menjadi lokasi penularan virus covid-19 karena terjadi interaksi antar-manusia setiap hari. Ketiga, bagaimana penanganan terhadap pekerja yang diduga terinfeksi covid19 sesuai standar penanganan kementerian kesehatan serta tetap produktif berkerja dalam perusahaan. Seperti halnya ketika karyawan di duga terinfeksi corona, otomatis karyawan tersebut tidak dapat melakukan aktivitasnya di dalam perusahaan karena dapat terjadinya penyebaran pada karyawan lain dan bagaimana cara karyawan tersebut tetap dapat produktif berkerja meski di tempat isolasi mandiri atau dirumah. Keempat, bagaimana cara agar karyawan ikut terlibat dalam pencegahan penularan covid-19, cukup sulit untuk melakukan keterlibatan karyawan dalam memutusan rantai penyebaran diluar lingkungan perusahaan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana startegi pemimpin dalam manajemen sumber daya manusia dimasa pandemi pada kasus karyawan PT. Indonesia Epson Industry. TINJAUAN PUSTAKA Pandemi Covid-19 Pada masa ini, covid-19 cepat menyebar luas ke seluruh dunia. Negara Indonesia sedang melakukan tindakan cepat dengan vaksinasi secepat mungkin dan seluas mungkin namun, kapasitas produksi vaksin global masih terbatas, sehingga tidak mudah mencapai target yang ditetapkan untuk bisa mencapai kekebalan imunitas pada masyarakat oleh sebab itu, pandemi hanya bisa ditekan dengan memutus rantai penyebaran infeksi.