Farmasetika

Dalam dunia farmasi sediaan obat tetes sangat diperlukan dalam dunia kesehatan. Obat tetes merupakan sediaan cair yang mengandung obat dan atau sediaan obat dalam keadaan terlarut, tersuspensi atau teremulsi, digunakan secara diminum dalam dosis tetesan dan disimpan dalam wadah untuk dosis banyak. Obat tetes tertentu yang digunakan pada hidung disebut obat tetes hidung (Rhinoguttine). Obat tetes tertentu yang digunakan pada telinga disebut obat tetes telinga (Otoguttae). Persyaratan untuk pembuatan, penyimpanan, dan penyerahan obat tetes harus diperhatikan yang tertera pada " larutan " , " Emulsi " atau " Suspensi " atau sediaan lain yang sesuai. Guttae adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi, atau suspense, dimaksudkan untuk obat dalam ataupun luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku dalam farmakope Indonesia. Guttae atau obat tetes merupakan salah satu dari bgian sediaan farmasi yang termaksud ke dalam sediaan steril. Guttae adalah sediaan cair berupa larutan emulsi arau suspensi yang dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar digunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan dihasilkn penetes baku yang disebutkan dalam Farmakope Indonesia. Guttae atau obat tetes sendiri terdiri dari guttae atau obat tetes yang digunakan untuk obat luar dilakukan dengan cara meneteskan obat ke dalam makanan atau minuman. Kemudian

Nama : Amilia Kelas : 3B NIM : P1337430214032 XOLMETRAS 1. Komposisi Setiap mL larutan injeksi mengandung Iohexol 350 mgI/mL (755 mg/mL) 2. Farmakologi Sifat -sifat farmakodinamik Untuk kebanyakan parameter -parameter hemodinamik, kimia klinik dan koagulasi yang diperiksa setelah injeksi intravena Iohexol pada sukarelawan sehat tidak diketemukan deviasi dari nilai -nilai sebelum injeksi. Beberapa perubahan yang diamati pada parameterparameter di laboratorium adalah minor dan dianggap tidak ada kepentingan klinisnya. Sifat -sifat farmakokinetik Hampir 100% Iohexol injeksi intravea diekskesikan tanpa perubahan melalui ginjal dalam waktu 24 jam di pasien -pasien dengan fungsi renal normal. Konsentrasi Iohexol maksimum dalam urin muncul dalam waktu kira -kira 1 jam setelah injeksi. Half-life eliminasi adalah kira -kira 2 jam pada pasien-pasien dengan fungsi renal normal. Tidak ada metabolit -metabolit yang diketemukan. Pengikatan protein Iohexol adalah demikian rendah (kurang dari 2 %) sehingga tidak ada relevansinya secara klinis dan oleh karena itu dapat diabaikan.